Anda di halaman 1dari 12

PEDOMAN TIM TEACHING

Tugas Pendalaman Mata Ajaran


Dasar Dasar Penyakit Berbasis Lingkungan
Semester Genap TA 2019/2020

Statement UFA: Inti Masalah Kesehatan adalah Kejadian Penyakit.

Tugas Sarjana Kesehatan Lingkungan (S.KL) dan Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
adalah mencegah agar tidak terjadi “kejadian penyakit” tersebut. Oleh sebab itu kejadian
penyakit harus dipelajari sebagai dasar (basis) untuk melakukan pencegahan agar tidak
terjadi penyakit pada masyarakat yang harus dilindunginya, secara lebih efektif dan
efisien. Mata ajaran Dasar PBL – Penyakit Berbasis Lingkungan memberikan dasar
pengetahuan dan pola pikir pencegahan.
Bagi S.KL ditambah pengetahuan dan skill identifikasi agents, mengukur, analisa prediksi
dampak penyakit, serta mencari solusi pencegahan. Solusi pencegahan dapat
menggunakan pendekatan law enforcement (S.KL) maupun pendekatan kesehatan
masyarakat (bagi S.KL maupun S.KM)

(Seluruh soal kasus copy right Prof Umar Fahmi)

A. Tugas Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Diminta para


mahasiswa menggunakan pola pikir dan menggambarkannya kedalam model
(paradigm Teori Simpul). Unsur Teori Simpul-maupun modifikasinya sepanjang ada
komponen: sumber agents Media transmisi (penghantar/penular-dan dinamika
kinetika agents di lingkungan/variable yang mempengaruhinya) population at risk dan
biotransformasi/immune system), serta penyakit yang ditimbulkannya (gejala
prevalensi dan insidensi.

Tugas individual any one of communicable and non communicable disease, secara acak
akan diminta untuk presentasi. Selebihnya presentasi diskusi tugas kelompok.

❖ Tugas individual diskusikan (Penyakit Menular). Pilih salah satu:


1. Parasit Metazoa
2. Parasit Protozoa
3. Virus
4. Bakteri
5. Toxin (micro organism)
6. Mushroom
7. Kanker Serviks
Tuliskan dalam kertas folio dalam bentuk tulis tangan dan siap presentasi

❖ Penyakit Tidak Menular (pilih salah satu tulis tangan dan siap untuk presentasi):
Komponen yang harus didiskusikan: Identifikasi agents (apa nama agents), sumber agents,
media transmisi, population at risk-sda- gejala penyakit insidensi dan prevalensi dari penyakit
tersebut. Sda (sama dengan diatas)

1. Limbah Pabrik Pupuk


2. Limbah Pabrik Makanan
3. Limbah Rumah Sakit.
4. Limbah Pertambangan –sda--
5. Letusan Gunung Berapi – sda--
6. Proses pembatikan
7. Proses pabrik kapur

Ddalam hal multiple agents minimal sebut 2 agents utama dan yang memiliki karakteristik
sangat beracun (toksik) atau menimbulkan dampak irreversible kelainan/congenital/case
fatality rate incidence rate tinggi. Sebut pula logam berat manakala ada komponen agents
logam berat. Aanalisa pathogenesis, mekanisme pertahanan (biotransformasi adalah
mekanisme pertahanan tubuh)

Untuk lengkapnya diskusikan masing-masing penyakit berikut:


1. Deskripsikan nama penyakitnya tersebut (pilih salah satu penyakit yang paling
berbahaya ditimbulkan dari masing-masing)
2. Gejala nya (klinis maupun sub klinik)
3. Kriteria teknik dan cara diagnostik
4. Media transmisi
5. Siapa population at risk (dimana, kapan kejadiannya)
6. Uraikan kejadian penyakit dalam perspektif genetik
7. Gambarakan model (mode of transmission) transmisi nya (gambarkan kedalam teori
simpul)
8. Deskripsikan metode pencegahan masing masing simpul. Serta bagaimana simpul
upaya promotif nya?
9. Epidemiologi persebaran antar wilayah (kalau ada)
10. Variabel/institusi apa yang berperan pada tiap simpul (terutama simpul 1 dan simpul 2)
11. Bagaimana pencegahan (Pendekatan peraturan perundangan dan pendekatan kesehatan
masyarakat?)
12. Aspek Peraturan Perundangan

Selain topic tersebut diatas kelompok juga mendiskusikan TUGAS STUDI KASUS
KELOMPOK sbb:

Kasus 01

Kasus:
Kota Riau Baru merupakan kota yang berkembang dengan pesat. Hal ini mudah dipahami
karena sejak diketemukannya tambang minyak yang disedot Perusahaan Asing sangat menarik
bagi pendatang. Sepertinya kota yang tumbuh dengan pesat ini dikelola secara tidak terencana
dengan baik. Ada Master Plan RTRW namun kurang diikuti oleh pelaksana maupun warga
sebagai dampaknya kemacetan dimana mana.

Kota ini juga dikelilingi oleh hutan yang setiap tahun disulap jadi kebun kelapa sawit, dan
pemukiman baru. Sebelum alih fungsi perlu land clearing dengan cara dibakar, dan memang
itu legal dibolehkan karena alasan hal tersebut merupakan kearifan lokal yang terjadi secara
turun temurun.

Sebagai dampaknya terjadi pencemaran udara yang pada akhirnya menimbulkan berbagai
penyakit akibat pencemaran udara.

Jelaskan dan diskusikan:


1. Mahasiswa mampu menggambarkan model dinamika kinetika media+agents penyakit.
Sebutkan parameter simpul 1, parameter simpul 2, parameter simpul 3, dan para meter simpul
4.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan variabel yang berperan dalam dinamika kinetika


media+agents seperti ukuran partikel, teori hidrolisis bahan toksik, proses terjadinya pencemar
sekunder, arah dan kecepatan angin, ketinggian, teori spasial lainnya).
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan karakteristik agents penyakit dalam media
dalam perjalannya (kinetika) sebelum kontak dengan population at risk. Berikan contoh contoh
bahan kimia yang berubah menjadi lebih toksik seperti SO2.

4. Pengertian Population at risk (spasial), genetika, dan karakteristik dinamika kinetika


agents+media, dalam konteks pencemaran udara.

5. Pengertian behavioural exposure-perilaku pemajanan (seperti hobbi, lokasi, pekerjaan,


pemukiman). Biotransformasi dan kinetika bahan kimia toksik dalam tubuh. Mahasiswa
Memahami Genetic Environmental Health dalam kerangka hubungan interaktif antara media
transmisi dengan Population at risk

Kasus-02

Kasus: Kota Kalimantan Baru merupakan kota yang berkembang dengan pesat. Hal ini mudah
dipahami karena sejak diketemukannya tambang gas sebagai sumber energy yang dsedot
Perusahaan Asing sangat menarik bagi pendatang baik orang local Indonesia maupun Negara
Negara ASEAN lainnya. Sepertinya kota yang tumbuh dengan pesat ini dkleola secara tidak
terencana dengan baik. Ada Master Plan RTRW namun kurang diikuti oleh pelaksana maupun
warga sebagai dampaknya kemacetan dimana mana. Pedagang Kaki-5 Restoran Pedagang
makanan, sector informal, pertumbuhan pemukiman seperti tidak terkontrol.

Kota ini juga dikelilingi oleh hutan yang setiap tahun disulap jadi kebuh kelapa sawit, dan
pemukiman baru. Alih fungsi lahan sebagian adalah rawa rawa serta hutan tropis yang lebat
yang merupakan habitat berbagai binatang dengan adanya alih fungsi banyak mikro organism
petogen kebingungan mencari “host” baru sebagai sumber materi genetic untuk kelangsungan
hidup mikro organism tersebut.

Sebagai dampaknya terjadi pencemaran lingkungan yang pada akhirnya menimbulkan berbagai
penyakit akibat pencemaran udara.

Jelaskan dan diskusikan (media air):

1. Mahasiswa mampu menggambarkan model dinamika kinetika media+agents penyakit


untuk pajanan air dan media pangan. Sebutkan parameter simpul 1, parameter simpul 2,
parameter simpul 3, dan para meter simpul 4.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan variable yang berperan dalam dinamika kinetika


media+agents seperti ukuran partikel, teori hidrolisis bahan toksik, proses terjadinya pencemar
sekunder, kelembaban, ketinggian, teori spasial lainnya).
3. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan karakteristik agents penyakit dalam media
air maupun media pangan dalam perjalannya (kinetika) sebelum kontak dengan population at
risk. Berikan contoh contoh bahan kimia yang berubah menjadi lebih toksik seperti misalnya
organofosfat.

4. Pengertian Population at risk (spasial), genetika, dan karakteristik dinamika kinetika


agents+media, dalam konteks pencemaran air maupun pencemaran pangan (pangan yang
mengandung bahan toksik).

5. Pengertian behavioural exposure-perilaku pemajanan (seperti hobbi, lokasi, pekerjaan,


pemukiman). Biotransformasi dan kinetika bahan kimia toksik dalam tubuh. Mahasiswa
Memahami Genetic Environmental Health dalam kerangka hubungan interaktif antara media
transmisi dengan Population at risk

6. Mahasiswa mampu mendeskripsikan hubungan interaktif komponen media berisi


agents penyakit dengan kelompok penduduk

7. Sebutkan unsur-unsur yang masuk kelompok dalam variabel kependudukan? Apa


makna atau arti dalam proses kejadian penyakit?

8. Mampu menjelaskan parameter agents dalam spesimen biologi manusia

Kasus-03 (Kasus sama dengan di atas)

Jelaskan dan diskusikan (media pangan):

1. Mahasiswa mampu menggambarkan model dinamika kinetika media+agents penyakit


untuk pajanan air dan media pangan. Sebutkan parameter simpul 1, parameter simpul 2,
parameter simpul 3, dan para meter simpul 4.

2. Mahasiswa mampu menjelaskan variable yang berperan dalam dinamika kinetika


media+agents seperti ukuran partikel, teori hidrolisis bahan toksik, proses terjadinya pencemar
sekunder, kelembaban, ketinggian, teori spasial lainnya).

3. Mahasiswa mampu menjelaskan sifat dan karakteristik agents penyakit dalam media
air maupun media pangan dalam perjalannya (kinetika) sebelum kontak dengan population at
risk. Berikan contoh contoh bahan kimia yang berubah menjadi lebih toksik seperti misalnya
organofosfat.

4. Pengertian Population at risk (spasial), genetika, dan karakteristik dinamika kinetika


agents+media, dalam konteks pencemaran air maupun pencemaran pangan (pangan yang
mengandung bahan toksik).

5. Pengertian behavioural exposure-perilaku pemajanan (seperti hobbi, lokasi, pekerjaan,


pemukiman). Biotransformasi dan kinetika bahan kimia toksik dalam tubuh. Mahasiswa
Memahami Genetic Environmental Health dalam kerangka hubungan interaktif antara media
transmisi dengan Population at risk

6. Mahasiswa mampu mendeskripsikan hubungan interaktif komponen media berisi


agents penyakit dengan kelompok penduduk

7. Sebutkan unsur-unsur yang masuk kelompok dalam variabel kependudukan? Apa


makna atau arti dalam proses kejadian penyakit?

8. Mampu menjelaskan parameter agents dalam spesimen biologi manusia

Kasus-04

Pemerintah Kabupaten Seribu Situ, memutuskan untuk memberikan konsesi pertambangan


emas kepada rakyat kabupaten tersebut. Lokasi pertambangan rakyat terletak disebuah bukit di
kaki gunung Sentosa, ketinggian 1000 meter dpl. Alih alih memberi manfaat dan kesejahteraan
terhadap rakyat kabupaten tsb, penduduk disekitar bahkan penduduk seberang pulau berduyun
duyun menangguk emas di bukit Sentosa tersebut. Mereka menggunakan teknologi yang amat
sederhana dengan cara galian tanah yang diduga terdapat emas di reaksikan dengan merkuri,
kemudian di pisahkan dengan cara di panaskan. Sisa sisa merkuri beterbangan kemana mana,
sebagian dibuang ke badan air, yang mengikuti waterways ke pemukiman penduduk di bawah
lokasi tambang emas. Aliran air sepanjang belasan km melewati dusun tersebut terletak lebih
ke hilir sejauh 3 km. selain itu, sisa sisa tambang juga pernah di teliti oleh mahasiswa FKMUI.
Air buangan pertambangan juga mengandung beberapa logam berat di antaranya Cd, dan Pb.
Sungai tersebut merupakan sumber kehidupan penduduk dusun dusun yang terlewati. Nyaris
sepanjang sungai penduduk menggunakannya sebagai tempat untuk MCK.
Jelaskan dan diskusikan:
1. Diskusikan dan deskripsikan dinamika (kinetika) agents logam berat terutama merkuri
pada media (lingkungan) sebelum kontak dengan penduduk.
2. Apa dampak (penyakit) yang mungkin ditimbulkannya? Deskripsikan penyakit
tersebut.
3. Diskusi dan deskripsikan hubungan interaktif komponen media berisi agents penyakit
dengan kelompok penduduk
4. Apa yang dimaksud dengan population at risk termasuk variable berperan dalam
kependudukan (termasuk genetic),
5. Siapa population at risk dari pencemaran udara, air dan pangan (lokasi tempat tinggal,
arah dan kecepatan angin, ukuran partikel.)
6. Gambarkan dinamika transmisi agent Cd, Hg dan Pb dengan sebuah model Teori
Simpul (yang telah dikembangkan).
7. Apakah unsur-unsur yang masuk kelompok dalam variabel kependudukan? Apa makna
atau arti dalam proses kejadian penyakit?
8. Sebut dan diskusikan konsep ‘behavioural exposure’ (rujukan buku Dasar dasar PBL;
Disertasi UF Achmadi Intersecoral Collaboration for Minimizing Behavioural Exposure
toward Pesticide; Griffith University, 1985 – di Perpustakaan; WHO Guidelines Env
epidemiology, 1983 dan kepustakaan lain yang relevan terkini) buku Disertasi dapat diperoleh
di Perpustakaan FKMUI. Apa yang dimaksud dengan Behavioural Exposure? Berikan contoh
lainnya. Mengapa konsep ini penting ?
9. Diskusikan aspek sosio-kultural serta aspek hukum dari kasus tersebut

Kasus-05
Kabupaten Saritem Barat dikenal sebagai daerah endemic lymphatic filariasis. Penyakt ini
ditandai dengan kaki gajah, hidtocele dan atau menyerang kelenjar getah bening mammae pada
wanita. Wanita daerah Saritem Barat terkenal berkuning langsat, berwajah ayu dan ramah.
Mereka memiliki tarian tradisional yang dibawakan oleh wanita wanita remaja. Penari penari
tsb amat piawai dalam tariannya yang lemah gemulai. Penari dengan pakaian ketat, dan kain
yang dikenakan hingga sebatas betis Nampak serasi dengan gerakannya. Namun sangat
disayangkan beberapa penari yang piawai tersebut memiliki betis yang membesar sebelah tidak
simetris. Sedangkan penduduk laki laki memiliki hobi diskusi lepas malam di warung warung
kopi dipinggir jalan. Sementara wanita dan ibu ibu tidur relative sore hari, para lelaki suka
begadang hingga larut malam. Di antara mereka menggunakan kain sarung, entah apa
sebabnya, namun menurut bisik bisik beberapa di antara mereka memiliki testis yang amat
besar. Besarnya bervariasi sebesar sawo hingga kelapa cengkir. Diduga mereka terkena
hidrocele dan gadis gadis yang memiliki betis besar sebelah juga terkena lymphatic Filariasis.
Situasi sistim riool atau saluran (GOT) air di pinggir jalan dibiarkan terbuka, banyak yang tidak
mengalir. Baik anggota DPRD maupun pak Bupati cuek karena tidak paham. Anda seorang
S.KL seharusnya memahami hal tersebut kasian gadis muda dan lelaki tampan menggunakan
sarung secara terus menerus. Nampaknya disekitar rumah rumah penduduk juga memelihara
kolam yang tidak ter urus.
Jelaskan dan diskusikan:
1. Apakah penular penyakit filariasis di pulau tersebut? Sebutkan beberapa, apa saja dan
sebutkan bionomiknya.
2. Jelaskan atau dekripsikan bionomic nyamuk serta potensi penularan penyakit (virus +
parasit) serta gambarkan dinamika transmisi atau penularan filariasis.
3. Mana yang termasuk simpul 2, simpul 3 dan simpul 4? Apa parameternya?
4. Gambarkan model penularan penyakit filariasis serta gambarkan dinamika transmisi
beserta variable yang berperan.
5. Apa yang disebut sebagai habitat? Apakah dengan mengendalikan habitat bisa
mengendalikan filariasis.
6. Sector mana saja yang terlibat ketika mengedalikan habitat
7. Apa yang dimaskud dengan kesehatan masyarakat menurut UF Achmadi,
bagaimana diterapkan pada filariasis ?

Kasus-06

Apakah masih ingat gambar di bawah ini ?


Kejadian Luar Biasa Malaria (KLB) di sebuah desa Sidoluhur di Banjarnegara terjadi ditahun
2004. Dari penyelidikan epidemiologi serta studi dinamika transmisi antara lain dengan
melakukan wawancara mendalam, dan focus group discussion masyarakat serta keluarga yang
terkena, semua merujuk kepada sumber mata air atau ‘belik’ dan WC komunal milik
masyarakat seperti digambar tsb diatas. Pemeriksaan entomologist memberikan konfirmasi
bahwa, sekitar belik dimana terdapat genangan genangan air terdapat banyak larva Anpheles
balabacensis. Dipepohonan yang rimbun seperti terlihat pada ‘rich picture’ juga terdapat
tempat peristirahatan nyamuk An balabacensis tersebut.

1. Dari Gambar tsb disebut Rich picture buat sebuah model penularan malaria local
2. Apa yang disebut sebagai habitat? Apa yang disebut ekosistim
3. Usulan apakah untuk melakukan pencegahan malaria, deksripsikan
4. Sector mana pihak pihak mana yang perlu dilibatkan?
5. Buat rencana program pencegahan, dengan pendekatan kesehatan masyarakat menurut
teori Kesehatan Masyarakat (buku Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, 2013 halaman
10 – hingga 15

Kasus-07

Judul: Horor di Kabupaten Pancawarga

Seorang Sarjana Kesehatan Masyarakat menyalurkan hobbi mendaki perbukitan, kali ini
perbukitan kapur di kabupaten Pancawarga. Tiba tiba dia terkesima dengan keluarga suami istri
serta anak anaknya yang menderita pembesaran kelenjar gondok. Tidak jauh dari rumah kakek
nenek tsb dia juga mendapati anak anak cretin (pertumbuhan tidak normal) pada cluster rumah
rumah penduduk tersebut. Sarjana SKM yang baru lulus FKMUI dan pernah mengikuti kuliah
Penyakit Berbasis Lingkungan itu kemudian kembali ke kampungnya, dan segera melalui
media social mengunggah serta konsultasi fenomena yang ditemuinya. Mereka bersepakat
bertemu dan membahas apa yang di dapatkannya. Kemudian mereka menghubungi BBTKL
P2M – Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit. Akhirnya
sepakat secara voluntir bersama Tim BBTKL kembali ketempat tersebut dan mulailah
penyelidikannya. Dari wawancara mendalam dan bincang bincang diketahui ternyata masih
ada beberapa kerabat menceriterakan bahwa setiap kali punya anak langsung keguguran
abortus, ada juga yang lahir hidup dengan berat badan rendah atau BBLR. Seminggu kemudian
Tim Voluntir ini ini kembali dengan beberapa orang temannya yang mengikuti pendidikan
FKM prodi Gizi. Temannya ini ngotot bahwa anak anak cretin tsb disebabkan oleh kekurangan
yodium dan mengusulkan pemberian garam beryodium. Namun setelah beberapa minggu
setelah dilakukan tindak lanjut, hasilnya masih tetap saja kadar thyroid penduduk masih
dibawah normal. Jadi mengapa kekurangan yodium, apakah ada gangguan intake yodium,
mineral apakah yang keberadaannya membantu sintesa yodium? Ketika bertanya Tanya kepada
keluarga tsb mereka semua hampir mengkonsumsi singkong rebus, serta menggunakan sumber
mata air satu disekitar bukit tsb.

Jelaskan dan diskusikan:

1. Apa yang disebut Endocrine Disrupting Compound ? Sebutkan beberapa jenis EDC
dalam kehidupan sehari hari dan contoh contoh penyakit yang ditimbulkannya.
2. Apa peran Se dalam sintesa hormone tiroid?

3. Gambarkan model teori simpul dari gambar tsb diatas. Apakah variable ke 5 dari model
yang di sdr gambarkan ?

4. Apa parameter simpul 1, simpul 2, simpul 3 serta simpul 4?

5. Buat program pencegahan kejadian hipothiroid di kampung tsb.

6. Bahan kimia apa saja penyebab hipothiroid ? Apa saran pencegahannya.

Kasus-08

Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, memutuskan untuk memberikan


konsesi pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit Lokasi pertambangan rakyat
terletak disebuah bukit di kaki gunung ketinggian 1000 meter dpl.
Dibawah pegunungan tersebut ada tanah yang melandai yang mengalir sungai sungai
disekitarnya. Menurut rencana daerah tersebut cocok untuk perkebunan kelapa sawit.
Sebelumnya wilayah perkebunan tersebut merupakan habitat beberapa nyamuk Anopheles sp.
Ketika lahan dibukan di olah mendatangkan beberapa pekerja dari luar wilayah, terutama
pekerja musiman dari Jawa. Mereka dikenal sebagai pekerja tangguh yang pernah bekrja di
hutan hutan di Maluku Utara serta Kalimantan Timur.

Jelaskan dan diskusikan:

1. Lakukan browsing geologi pertambangan batubara, mengandung apa saja tanah di


sekitar sumber batubara?
2. Apabila di olah, maka kemungkinan limbah logam berat apa saja yang akan
memberikan potensi limbah pertambangan? Apa kira kira potensi dampak yang dapat
ditimbulkannya? Melalui media apa bahan pencemaran tersebut mengalir. Siapa population at
risk ? Bagaimana program pencegahannya?
3. Apa yang menjadi potensi penular penyakit perkebunan kelapa sawit. Apa yang disebut
sebagai habitat ? Apakah kalau bukit tersebut di ubah menjadi perkebunan akan mengubah
habitat ?
4. Potensi penyakit apa saja yang mungkin di tularkan oleh nyamuk, terutama di sekitar
kebun kelapa sawit pada daerah tersebut.
5. Gambarkan model transmisi penyakit tular vector, dan bagaimana upaya
pencegahannya?
6. Apa yang disebut sebagai kesehatan masyarakat? Bagaimana pengendalian penyakit
berbasis vector itu dikendalikan dengan menggunakan pendekatan pkesehatan masyarakat
menurut UF Achmadi (2012)?

Kasus-09
Sejak landasan pacu Bandara Kertamukti beserta jalan Tol diresmikan oleh Presiden bebarapa
minggu yang lalu produksi ayam petelur pak haji Jupri berkurang. Pak Jupri sampai memelototi
”tempat keluarnya” telor ayam ayam setiap pagi dalam seminggu terakhir. Dia membuktikan
sendiri ketika betina siap siap mengeluarkan telur, tiba tiba bunyi suara jet menggelegar
membuat telornya gak bisa keluar, …. “masup lagi….. !!” katanya dalam dialek Sunda yang
kental. Beberapa telor dikabarkan pak haji jupri juga ada yang pecah.
Lain lagi pengalaman Paijo karyawan dari Jawa Brebes yang tidak bisa tidur semalaman gara
gara berisik jalan tol lalu lalang kendaraan, pada hal dia bekerja di pabrik gelas di Cirebon.
Setiap pagi harus bangun pagi agar tidak terlambat bekerja. Mandor sangat ketat dalam
mengabsen karyawannya.

Jelaskan dan Diskusikan:

1. Apa yang dimaksud dengan kebisingan? Bagaimana mengukurnya, siapa population at


risk dalam kasus Paijo dan haji Jupri, gambarkan secara spasial.

2. Sebutkan apa yang dimaksud dengan agent energy yang di radiasikan atau dipancarkan.
Sebutkan macam macamnya serta potensi dampaknya?

3. Apa penyakit yang ditimbulkan oleh kebisingan, gambarkan model transmisi gangguan
kesehatan akibat kebisingan di pinggir jalan Tol. Bagaimana mencegah atau mengurangi
kebisingan di jalan tol? Gambarkan proses kejadian gangguan kesehatan akibat kebisingan
pada kasus Paijo. Gambarkan secara komprehensif.

4. Apa yang dimaksud dengan high risk group kebisingan? Dimana saja potensi bahaya
kebisingan baik ditempat kerja maupun di tempat umum

5. Diskusikan patofisiologi sampak kebisingan (perlu membaca dari buku buku teori yang
relevan dan terkini).

6. Diskusikan aspek hukum dari kebisingan baik ditempat kerja maupun ditempat
komunitas

Anda mungkin juga menyukai