Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN JIWA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKes PAYUNG NEGERI
PEKANBARU
2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KESEHATAN JIWA

Topik : Kesehatan Jiwa


Sub Topik : Mengenal Kesehatan JiwadanPencegahannya
Hari/Tanggal : Jumat, 15 Maret 2019
Waktu/Jam : 14.00 WIB s.d selesai
Tempat : Masjid Darul Hasanah
Peserta : Masyarakat Kelurahan Rumbai Bukit

A. Latar Belakang
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas adalah upaya yang digunakan
untuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah-masalah
kesehatan jiwa akibat konflik atau bencana (Yosep, 2009). Keperawatan jiwa
komunitas adalah pelayanan keperawatan yang komprehensif, holistic dan
paripurna yang berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa, rentan terhadap
stress (resiko gangguan jiwa), dan dalam tahap pemulihan serta dalam
pencegahan kekambuhan (Keliat, 2011).
Pelayanan keperawatan jiwa komprehensif adalah pelayanan
keperawatan jiwa yang diberikan kepada masyarakat pasca bencana dan
konflik, dengan kondisi masyarakat yang sangat beragam dalam rentang
sehat-sakit yang memerlukan pelayanan keperawatan yang mencakup 3
tingkat pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Keliat,
2013).
Aktivitas dalam pencegahan primer adalah program pendidikan
kesehatan, program stimulasi perkembangan, progam sosialisasi kesehatan
jiwa, manajemen strres serta persiapan menjadi orang tua. Pendidikan
kesehatan mencakup tindakan untk memperkuat individu dan kelompok
untuk pembentukan kompentensi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengerti
mengenai kesehatan jiwa dan pencegahannya.

2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang kesehatan jiwa
diharapkan :
a. Menjelaskan pengertian kesehatan jiwa
b. Menjelaskan ciri-ciri sehat jiwa
c. Tugas Perkembangan Psikososial
d. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan jiwa
e. Menjelaskan dan medemonstrasikan cara pencegahan masalah
kesehatan jiwa

C. Media
1. Leaflet
2. Infocus
3. Microfon
4. Laptop

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Demonstrasi
E. Susunan acara

KEGIATAN PENGAJAR / KEGIATAN


WAKTU METODE
PENYAJI PESERTA
 Salam pembuka Menjawab salam Ceramah
 Memperkenalkan diri Mendengarkan penyaji
Pembukaan
 Menjelaskan topic dan tujuan
(2 menit)
pendidikan kesehatan
 KontrakWaktu
 Menjelaskan pengertian Memperhatikan Ceramah
kesehatan jiwa
Leaflet
 Menjelaskan ciri-ciri sehat
jiwa
 Tugas Perkembangan Memperhatikan
Psikososial
Pelaksanaan  Menjelaskan masalah-masalah
( 30menit ) kesehatan jiwa
 Menjelaskan pencegahan Mendengaran
masalah kesehatan jiwa
 Medemonstrasikan cara Mendengarkan dan
pencegahan masalah kesehatan Memperhatikan
jiwa
 Reinforcement (Penguatan) Mendengarkan Ceramah
Evaluasi  Memberi kesempatan peserta / Bertanya Diskusi
( 10menit ) keluarga pasien untuk
bertanya.
 Menyimpulkan materi yang Mendengarkan Ceramah
Penutup sudahdisampaikan
( 3 menit )  Menutup pertemuan dan Menjawab salam
memberi salam
F. Pengorganisasian
Leader : Fatahul Asrarullah, S, Kep
Co-Leader : Nadya Muharanu, S, Kep
Operator : Nadya Afriliya, S, Kep
Fasilitator : Kartina, S, Kep
Laras Armidetri, S, Kep
Murgiyati, S, Kep
Observer : Lilis Suganda, S, Kep
Dokumentasi : Maurice Uliana, S, Kep

G. Tugas Dan TanggungJawab


1. Leader
Bertanggung jawab memberikan penyuluhan tentang tentang kesehatan
jiwa
2. Co-Leader
Bertugas membuka acara, memperkenalkan tujuan dari penyuluhan,
kontrak waktu, dan memimpin jalannya acara penyuluhan, memimpin
acara diskusi dan menutup acara penyuluhan
3. Operator
Bertugas dalam menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan selama
penyuluhan seperti:penyediaan alat dan mempersiapkan bahan
presentase.
4. Fasilitator
1) Memotivasipeserta agar berperanaktif
2) Membuatabsensipenyuluhan
3) Mengantisipasisuasana yang dapatmengganggukegiatan
5. Observer
1) Mengawasi proses pelaksanaankegiatandariawalsampaiakhir
2) Mengevaluasi kegiatan selama penyuluhan , baik struktur, persiapan
maupun kegiatan penyuluhan
3) Membuatlaporanpenyuluhan yang telahdilaksanakan
6. Dokumentasi
a. Mendokumentasikankegiatanpenyeluhan

H. Setting Tempat

KETERANGAN:

: Leader : Fasilitator

: Moderator : Operator

: Peserta : Observer

I. Kreteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Menyelenggarakan pendidikankesehatan, dilaksanakan di Masjid Darul
Hasanah
2. Evaluasi Struktur
Setiap anggota menjalankan tugas sesuai dengan tugas masing-masing.
3. Evaluasi Proses
1) Peserta antusias terhadap materi pendidikan penyuluhan
2) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
4. Evaluasi Hasil
Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 90% dari responden mampu
memahami tentangkesehatanjiwadancarapencegahannya
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN JIWA

A. Kesehatan Jiwa
Sehat adalahsuatu keadaan yanng mencakup sehat jiwa dan sehat sosial.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup
seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia (Keliat,
2011).

B. Ciri-Ciri Sehat Jiwa


Menurut Keliat (2011), ciri-ciri sehat jiwa adalah sebagai berikut:
1. Bersikap positif terhadap diri sendiri
2. Mampu tumbuh, berkembang dan mencapai aktualisasi diri
3. Mampu mengatasi stres atau perubahan pada dirinya
4. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakan yang di ambil
5. Mempunyai persepsi yang realistis dan menghargai perasaan serta sikap
orang lain
6. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

C. Tugas Perkembangan Psikososial


1. Usia 0-18 bulan
Ciri-ciri perkembangan bayi (0-18 bulan) yang normal, yaitu:
a. Tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang lain
b. Menolak saat akan di gendong orang yang tida dikenal
c. Menangis jika basa, lapar, haus, sakit dan gerah
d. Senang ketika ibu datang menghampiri
e. Menangis ketika ditinggalkan oleh ibu
f. Memandang wajah ibu
2. Usia 18 bulan-3 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia 18 bulan-3 tahun yang normal, yaitu:
a. Mengenal dan mengetahui namanya
b. Mulai melakukan sesuatu dengan sendiri dan tidak mau diperintah,
misalnya minum sendiri, makan sendiri.
c. Hanya sebentar mau berpisah dengan orang tua
d. Bertanya tentang hal atau benda asing baginya
e. Mulai berinteraksi dengan orang lain tanpa diperintah
f. Menunjukkan rasa suka dan tidak suka
g. Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain di luar
keluarganya
h. Mengikuti ritual keagamaan
3. Usia 3-6 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia 3-6 tahun yang normal, yaitu:
a. Berinisiatif menggunakan situasi di rumah untuk bermain, misalnya
menyusun kursi untuk menjadi kereta api
b. Melakukan pekerjaan sederhana, misalnya membuang sampah
c. Mengenal minimal 4 warna
d. Berbicara dalam bentuk kalimat
e. Senang bermain dengan teman sebaya
f. Cerita yang berhayal
g. Mudah berpisah dengan orang tua
h. Mengenal jenis kelamin
4. Usia 6-12 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia 6-12 tahun yang normal, yaitu:
a. Menyelesaikan tugas yang diberikan, seperti mengerjakan PR dari
sekolah
b. Mempunyai rasa bersaing, contoh untuk menjadi lebih pandai dari
temannya
c. Terlibat dalam kegiatan kelompok, seperti kegiatan pramuka
d. Berinteraksi dan berkelompok dengan teman sebaya
5. Usia 12-18 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia 12-18 tahun yang normal, yaitu:
a. Menilai diri sendiri
b. Menyukai diri sendiri
c. Memperlihatkan kemampuan
d. Mempunyai rencana tentang masa depan, contohnya: sekolah,
pekerjaan, dan teman
e. Dapat mengambil keputusan
f. Mempunyai tanggung jawab dan mandiri
g. Mampu berinteraksi dengan keluarga dan orang lain
h. Mampu menyelesaikan masalah
6. Usia 18-35 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia 18-35 tahun yang normal, yaitu:
a. Mempunyai hubungan sosial yang akrab
b. Mempunyai komitmen dalam bekerja dan bergauul
c. Mandiri karena telah bekerja dan mempunyai karir
d. Mempunyai konsep diri yang sesuai dengan kenyatakaan
e. Menyukai diri sendiri
f. Mengetahui arah hidup
g. Mempunyai hubungan yang baik dengan keluarga
7. Usia 35-65 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia 35-65 tahun yang normal, yaitu:
a. Kreatif, mempunyai inisiatif dan ide dalam melakukan sesuatu yang
bermanfaat
b. Produktif, mampu menghasilkan sesuatu yang bearti bagi dirinya dan
orang lain
c. Perhatian dan peduli terhadap orang lain, misalnya memperhatikan
kebutuhan orang lain
d. Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
e. Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia
f. Merasa nyaman dengan pasangannya
8. Usia lebih dari 65 tahun
Ciri-ciri perkembangan usia lebih sari 65 tahun yang normal, yaitu:
a. Mempunyai harga diri tinggi
b. Memandang sesuatu secara menyeluruh
c. Menerima nilai dan keunikan orang lain
d. Menerima datangnya kematian
e. Menilai kehidupan yang dijanai memiliki arti dan makna
(Keliat. dkk, 2011)

D. Masalah-Masalah Kesehatan Jiwa


1. Stres
Stres adalahrespon yang tidak spesifik dari sesorang terhadap berbagai
masalah yang ada, dapat berupa fisik atau emosional (Dewi, 2012)

2. Macam-macam Stresor
a. Stresor fisik/ jasmani antara lain:
1) Suhu dingin / panas
2) Suara bising
3) Rasa nyeri / sakit
4) Kelelahan fisik
5) Lingkungan yang tidak memadai
6) Pencemaran / polusi udara, zat kimia
b. Stresor kejiwaan antara lain
1) Konflik
2) Tekanan
3) Krisis
4) Kegagalan
c. Stresor sosial budaya antara lain
1) Kesulitan hubungan sosial budaya
2) Masalah pekerjaan, pengangguran,pensiun, phk
3) Perceraian, perpisahan
4) Konflik rumah tangga
d. Reaksi stres yang bersifat kejiwaan
1) Cemas, khawatir berlebihan, takut
2) Mudah tersinggung
3) Sulit memusatkan perhatian atau pikiran
4) Bersifat ragu-ragu atau merasa rendah diri
5) Merasa kecewa
6) Pemarah dan agresif

E. PencegahanMasalahKesehatanJiwa
Manajemen stres dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya
melakukan pernafasan dalam, mandi santai dalam bak, tertawa, pijat,
membaca, kecanduan positif seperti melakukan yang disukai secara teratur,
istirahat teratur, dan ngobrol.
1. Nafas Dalam
Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan
keperawatan yang dalam hal ini berperan sangat penting bagi tubuh kita
seperti :
a. Memperlambat denyut jantung
b. Mengatur tekanan darah
c. Menghilangkan ketegangan otot
d. Mengembalikan keseimbangan mental dan emosional
Adapun cara untuk melakukan eknik relaksasi nafas dalam adalah
sebagai berikut :
Tahap persiapan
a. Kaji dan berikan informasi terkait dengan pelaksanaan tindakan
b. Sediakan waktu selama 5-10 menit
c. Atur posisi duduk/ berbaring yang nyaman
Tahap pelaksanaan
a. Putar musik dengan suara perlahan dan rilek
b. Tutup mata, dan letakkan satu tangan pada perut kanan atas
c. Tarik nafas dalam secara perlahan-lahan lewat hidung
d. Hembuskan secara perlahan lewat mulut
e. Fokukan pada pernafasan anda, dan rasakan pergerakan keluar
masuknya udarapada tubuh anda.
f. Ulangi sampai anda merasakan rileks
g. Buka mata perlahan-lahan
Tahap terminasi
a. Evaluasi perasaan klien setelah prosedur dilakukan
b. Evaluasi manfaat yang dirasakan

2. Pijat
Pijat adalah rangsangan pada kulit dan jaringan dibwahanya dengan
tingkat tekanan tangan yang berubah-ubah untuk menurunkan nyeri,
memberikan relaksasi, dan / atau memperbaiki sirkulasi
Pelaksaan :
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, hangat, dan tenang
b. Posisikan diri dengan nyaman untuk pemijatan

3. Relaksasi otot progresif


Relaksasi otot progresif adalah teknik menegangkan dan merilekskan
otot-otot. Peregangan dilakukan selama 5-7 detik, kemudain rileks
selama 20-30 detik. Saat inspirasi otot ditegangkan, lalu ekspirasi secara
perlahan ketika lekasasi otot. Dengan berkurangnya ketegangan otot dan
emosi, merangsangan pelepasan endhorpin sehingga menimbulkan
relaksasi.
Indkasi : nyeri, kecemasan, insomnia
Tujuan yang diharapkan : mengurangi kecemasan,nyeri, mual, insomnia,
dan meningkatkan kontrol diri
Tahap persiapan
a. Lakukan pengkajia dan berikan informasi berkaitan dengan tindakan
b. Nyalakan musik
c. Atur posisi pada tempat duduk atau di tempat tidur yang nyaman.
Gunakan bantal untuk menopang lengan, buat klien dalam posisi
nyaman
d. Dijaga pelaksanaan prosedur untuk tidak terputus selama 15 -30
menit
Tahap pelaksanaan
a. Kurangi cahaya lampu dan putar musik pelan-pelan
b. Instruksikan klien tutup mata pelan-pelan, anjurkan tarik nafas dalam
dan hembuskan secara perlahan (3-6 kali) dan rileks (saat
mengintruksikan pertahanan suara lemahlembut
c. Mulai proses penegangan dan relaksasi diiringi tarik nafas dan
hembuskan secara perlahan wajah, rahang, mulut (kedipkan mata
dan kerutkan wajah dengan rileks), leher (tarik dagu ke leher lalu
rileks), dan tangan kanan (genggam lalu rileks)
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN
“ MENGENAL KESEHATAN JIWA DAN PENCEGAHANNYA”

Hari/Tanggal : Jum’at, 15Maret 2019


Waktu : 15.00 s/d selesai
Tempat : Mesjid Darul Hasanah
Topik : Mengenal Kesehatan Jiwa Dan Pencegahannya
Peserta : Masyarakat Kelurahan Rumbai Bukit

Pelaksanaan
Pelaksanaankegiatanpenyuluhandibagimenjadi 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Perkenalan dan Penggalian Pengetahuan Peserta
Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu
menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi
disampaikan.

2. Tahap Penyajian Materi


Penyajian materi sesuai dengan materi penyuluhan yang terlampir pada
SAP. Disela-sela materi yang disampaikan, pemateri memberikan kesempatan
pada peserta untuk bertanya langsung apabila ada materi yang tidak
dimengerti.

3. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Mahasiswa datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk
mempersiapkan sarana dan prasarana untuk kegiatan penyuluhan.
Semuapesertadatangtepatwaktu.Penyuluhandimulaisetelah banyak
pengunung yang datang .
2. Evaluasi Proses
Peserta yang
hadirlebihdari20peserta.Pelaksanaanpenyuluhanberjalansebagaimana yang
diharapkanmasyarakat di kelurahan rumbai bukit
antusiasbertanyadanmenjawabpertanyaan yang
diajukanpemateridanhampirsebagianpesertaaktifmemberikanpertanyaan.

3. EvaluasiHasil
Lebihdari 70% daripeserta yang
hadirmampubertanyadanmenjawabpertanyaan yang
diberikanmahasiswatentangmateri yang disampaikan. Hal
inimembuktikanbahwapesertamemperhatikanmateri yang disampaikan.
Pertanyaan yang munculdaripesertaantara lain:
1) Apakah stres masalah ekonomi ada jalan keluarnya ?
2) Apa bedanya stres yang suka makan dan ada juga stres yang
bawaannya suka tidur dari kedua masalah ini apakah ada
bedanya ?
Jawaban yang diberikan:
1. Permasalahan finansial juga tidak dapat disepelekan karena
dapatmembuat kita stres di samping keadaan ekonomi global
yang tak menentu serta persaingan kerja yang semakin kompetitif.
Tak jarang juga yang berutang karena kurang bijaknya daa
mengatr keuangan atau beban pembiayaan kartu kredit yang tidak
dapat dilunasi tepat waktu sehingga harus membayar bunga
tagihannya. Bagaimana cara mengatasinya atau pencegahannya
salah satunya dengan manajemen stres, ada teknik nafas dalam,
pijat, relaksasi otot progresif.
2. Intinya penanganan stres tergantung pada individu masing-
masing, terkadang ada yang stres dia hanya berdiam diri saja ada
juga yang suka marah-marah, jadi penanganan stres ini bisa
bermacam-macam bisa dari teknik relaksasi, distrasi, hipnotis 5
jari dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Kartika Sari. (2012). Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang: CP.
Lestasi Media Kreatif
Keliat, Budi Anna. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunita :
CMHN (basic course). Jakarta: EGC
Keliat, dkk. (2011). Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader
Kesehatan Jiwa : CMHN (intermediate course). Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai