Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembentukan karakter anak
usia dini dalam keluarga yang tentunya dilandasi dengan nilai-nilai islami. Pembentukan
karakter ini supaya anak memiliki karakter moral yang berkualitas sehingga anak akan
terbiasa dengan berperilaku positif dan tidak akan menimbulkan masalah di masa
dewasanya kelak. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang ditujukan
untuk mengumpulkan data ilmiah dan infromasi berupa teori, metode, yang telah
dikembangkan dan itu sudah terdokumentasi dalam bentuk buku, jurnal, teks, catatan,
dokumen, dan lain-lain. Anak lahir dalam keadaan fitrah, orangtua mereka akan
mengarahkan dimana anak-anak akan melangkah, anak sangat tergantung pada
orangtua yang membangun karakter dari anak usia dini. Peran dari keluarga dan
pendidik dalam pembentukan karakter anak usia dini sangat penting, terutama di era
millennial sekarang ini banyak sekali pengaruh negatif dari media massa atau tontonan
yang kurang mendidik sehingga perlu adanya pembentukan karakter yang baik sejak
usia dini.
Abstract
The purpose of this study is to figure out how the formation of character in early childhood
are of course based on Islamic values. The formation of the character of this so that
children have the qualities of moral character, so the child will get used to be positive
and will not cause problems in adulthood it later. This study using the method of study
library that is intended to collect scientific data and information in the form of theory,
method, which has been developed and have been documented in the form of books,
journals, the text, records, documents, and others. Children who was born in a state of
Shabila Rahmalia Rahayu Pembentukan Karakter Anak...
nature, their parents will lead where the kids would be moving forward, the child depends
on parents who built the character of an early age. The role of family and in the formation
of the character of an early age very important, especially in millennial that there are a
lot of the negative impact of the media or the show a lack of education so that the need
for a good character from an early age.
Pendahuluan
Manusia lahir dalam keadaan netral dari berbagai nilai, norma, dan agama.
Sebagaimana Rasulullah Saw., bersabda: “anak dilahirkan dalam keadaan fitrah…”.
Menurut ahli Psikolgi John Lock, anak lahir bagaikan kertas putih yang belum ada
gambarnya. Kita sekarang: orangtua, pendidik, masyarakat, dan negara bermaksud
menggambar apa dikertas itu? Apakah orangtua akan menggambar anak itu menjadi
anak yang baik, beragama, bermoral, mempunyai etika dan akhlakulkarimah sekaligus
menjadikan anak pintar, cerdas, kreatif, dan inovatif. Mungkin juga sebaliknya apakah
orangtua akan menjadikan anak itu jelek; tidak memiliki etika, tidak tahu sopan santun,
tidak beragama sekaligus menjadikan anak itu cuek, masa bodoh, tolol atau bego.
Semuanya terserah kita: orangtua, pendidik, masyarakat, dan negara.
Pendidikan dan pelatihan dilakukan sejak dini dan secara terus-menerus, hingga
akhir hayat. Seperti yang diperintahkan Rasulullah Saw., “Tuntutlah ilmu sejak buaian
hingga liang lahat”. Oleh karena itu, prinsip life long education sangat sejalan dengan
ajaran islam. Penanaman nilai-nilai, moral dan etika agama dalam upaya membentuk
karakter anak harus dimulia sejak dini.
Pendidikan bersifat normatif yang pertama dan paling utama adalah lingkungan
keluarga. Pendidikan di lingkungan keluarga di laksanakan bersama orangtua, saudara,
adik atau kakak. Selanjutnya Pendidikan yang bersifat eksploratif diberikan di lingkungan
sekolah. Dilingkungan sekolah anak bersama guru dan bertemu teman-teman
sebayanya. Kemudian Pendidikan yang bersifat aplikatif diberikan di lingkungan
masyarakat. Di lingkungan masyarakat, anak dapat bergaul dengan tetangga dan
sesame manusia dengan bersikap dan berperilaku positif sesuai dengan situasi dan
kondisi lingkungan.
Mendidik anak untuk penanaman nilai-nilai agama, moral dan etika, saat ini telah
terjadi pergeseran ranah. Dari bersifat kognitif, untuk mencerdaskan otak dan bersifat
psikomotoris; untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan otot saja, sekarang
harus mencapai ranah yang bersifat afektif, untuk menumbuhkan sikap dan perilaku
anak dengan pembentukan karakter yang positif.
Sentuhan Pendidikan selain otak anak, sekarang mulai di bidikan terhadap qalbu.
Hati nurani anak yang berbasis spiritual dan rohaniah. Dengan pengembangan
Pendidikan ke arah qalbu; hati nurani maka anak selain mempunyai daya tahan fisik,
juga mempunyai psikis dan rohani yang kuat, mental spiritual yang kokoh menghadapi
kehidupan. Dengan sentuhan qalbu dalam mendidik anak, selain menjadi cerdas dan
pintar juga mempunyai moral tinggi dan akhlakulkarimah. Sehingga dapat membentuk
karakter anak yang dapat berperilaku dan bertindak positif.
Metodologi
Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka yaitu mengumpulkan
data ilmiah dan informasi berupa teori, metode, yang telah dikembangkan dan itu telah
terdokumentasi dalam bentuk buku, jurnal, teks, catatan, dokumen, dan lain-lain.
Sumber data yang digunakan yaitu sumber data primer yang artinya data
pembahasan dalam karya tulis ilmiah ini didapat dari buku-buku dan juga dari sumber
internet. Dalam menganalisis data yang telah terkumpul digunakan beberapa metode,
yaitu metode deduktif, metode induktif, dan metode komparatif.
Persoalan mendasar dari berbagai kajian itu, apakah pembentukan karakter anak
sejak dini dengan pola asuh yang tepat itu meski didahului oleh perkembangan fisik
kemudian emosional dan intelektual? Sebaiknya tiga aspek tersebut berjalan seiring
secara proporsional. Namun demikian, praktiknya setiap keluarga berbeda cara dalam
Hal ini berarti, para orang tua tidak memahami tentang Pendidikan dan
pengembangan anak sebagai sesuatu yang sangat penting dilakukan sejak dini. Dari
penelitian itu juga diketahui, bahwa keberhasilan orangtua dalam membentuk karakter
anak saleh (baik) atau anak salah (nakal) lebih banyak ditentukan oleh faktor pola asuh
anak (78,33%), sedangkan faktor sifat, bakat dan bawaan hanya mencapai (21,67%).
kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai usia emas (golden age)
terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sekitar 50% keberagaman kecerdasan orang
dewasa sudah terjadi ketika anak berusia empat tahun. Peningkatan 30% berikutnya
terjadi pada usia delapan tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir
dasawarsa kedua.
Penutup
Sesungguhnya pembentukan karakter pada anak usia dini seperti mengukir di atas
batu, walaupun sulit hasilnya akan terpatri lama. Oleh karena itu, pembentukan karakter
menjadi tanggung jawab bersama, antara orang tua, pendidik, pengasuh, masyarakat,
dan pemerintah. Untuk itu kita perlu bekerja sama agar mencapai hasil yang di harapkan.
Daftar Pustaka
Daulay, Haidar Putra dan Nurgaya Pasa. 2016, Pendidikan Karakter, CV. MANHAJI,
Medan.
Masfuk, 2016, Apakah Saat Bayi Dilahirkan Mereka Benar-Benar Seperti Kertas
Kosong?,Kompasiana.com,https://www.kompasiana.com/masfuk3d/5840d08650
977304051191fe/apakah-saat-bayi-dilahirkan-mereka-benarbenar-seperti-kertas-
kosong (diakses pada 9 Februari 2019)
Prasetyo, Nana. 2011, Membangun Karakter Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal, Kementrian Pendidikan
Nasional.
Rosyadi, A. Rahmat. 2013, Pendidikan Islam Dalam Pembentukan Karakter Anak Usia
Dini (Konsep dan Praktik PAUD Islami), PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Silahuddin, 2017, ‘Urgensi Membangun Karakter Anak Sejak Usia Dini’. Jurnal Ilmiah
Sintesa. Vol. 3, No. 2, hh, 18.
Thomas Saputro, 2014, Pendidikan Seumur Hidup (Long Life Education In Islam),
https://www.ilmuternak.com/2014/11/pendidikan-seumur-hidup-long-
life.html?m=1
Biodata Penulis
Shabila Rahmalia Rahayu, penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 16 Oktober 2000.
Anak kedua dari empat bersaudara. Adapun Pendidikan formal penulis yaitu SD Negeri
Babakan Ciparay 10 yang bertempat di kota Bandung tahun lulus 2012, SMP Negeri 39
Bandung yang bertempat di kota Bandung tahun lulus 2015, SMA Negeri 18 Bandung
yang bertempat di kota Bandung tahun lulus 2018, dan sekarang sedang menempuh
pendidikan S1 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung program studi Pendidikan Islam
Anak Usia Dini angkatan 2018.