PAPER
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Pertanian
Oleh
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat
Teknologi Pengolahan Minuman Kopi Espresso dengan baik dan tepat waktu.
Judul ini dipilih karena rasa ingin tahu dari kami terhadap bagaimana Teknologi
Pengolahan Minuman Kopi Espresso. Dan paper ini di buat untuk memenuhi
Tugas ini telah di susun secara maksimal dan kami mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Saharuddin Didu, S.T.P, M.E. selaku dosen mata kuliah
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
Penulis
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACT
iii
DAFTAR ISI
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
iv
2.7. Teknologi Proses Pengolahan Kopi Espresso ........................................... 22
KESIMPULAN .................................................................................................... 33
LAMPIRAN ......................................................................................................... 37
v
I. PENDAHULUAN
Brazil dan Kolumbia, tapi bila dilihat dari jenis/varitasnya Indonesia termasuk
negara penghasil kopi terbesar. Kopi Indonesia sebagian besar dihasilkan oleh
daerah segitiga emas kopi yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung. Kopi
yang da di Indonesia ada 3 jenis kopi, yaitu Kopi Arabika, Robusta, dan Liberika.
Robusta. Kopi merupakan salah satu minuman yang paling digemari banyak
orang. Berbagai rasa kopi yang khas membuat sensasi menyenangkan di mulut.
Misalnya es kopi atau iced coffee yang manis biasanya menyegarkan. Kopi juga
menjadi salah satu bahan dasar beberapa jenis kue rasa kopi. Dan yang paling
Berbagai macam jenis minuman kopi seperti Kopi hitam, Latte (coffee
latte), Café au lait, Caffè macchiato, Cappuccino, Dry cappuccino, Frappé, Kopi
instan, Kopi Irlandia (irish coffee), Kopi tubruk, Melya, Kopi moka, Oleng, salah
satunya adalah kopi Espresso. Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan
mengekstraksi biji kopi menggunakan uap panas pada tekanan tinggi. Pembuatan
kopi Espresso ini merupakan salah satu teknologi pengolahan kopi modern yang
1
1.2. Rumusan Masalah
yang sudah digiling dengan menyemburkan air panas di bawah tekanan tinggi.
Espresso berasal dari Bahasa Italia yang berarti express atau “cepat” karena dibuat
dari maraknya kedai kopi di dunia, khususnya Eropa. Proses penyeduhan kopi
yang memerlukan waktu lama membuat para pelanggan harus mengantri untuk
tersebut. Seorang seorang pria asal Turin, Italia bernama Angelo Moriondo
sebutan new steam machinery for the economic and instantaneous confection of
coffee beverage. Mesin ciptaan Moriondo inilah yang menjadi cikal bakal
di antaranya?
2
7. Bagaimana teknologi pengolahan kopi khususnya pada pembuatan
8. Apa saja alat dan bahan yang di gunakan dalam membuat minuman
kopi espresso?
8. Untuk mengetahui apa saja alat dan bahan yang di gunakan dalam
espresso
3
11. Untuk mengetahui apa saja manfaat dan kelemahan minuman kopi
espresso
4
II. PEMBAHASAN KAJIAN LITERATUR
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi di antara tanaman perkebunan lainnya dan berperan
penting sebagai sumber devisa negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai
sumber devisa melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi tidak kurang
dari satu setengah juta jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012).
cukup pesat, pada tahun 2007 produksi kopi mencapai sekitar 676.5 ribu ton dan
pada tahun 2013 produksi kopi sekitar 691.16 ribu ton. Sehingga produksi kopi di
Indonesia dari tahun 2007-2013 mengalami kenaikan sekitar 2.17 % (Badan Pusat
pihak yang terkait dalam proses produksi pengolahan kopi dan pemasaran
dilakukan sehingga daya saing kopi di Indonesia dapat bersaing di pasar dunia
(Rahardjo, 2012).
mutu hasil pengolahan kopi yang dihasilkan umumnya masih rendah. Oleh karena
itu, untuk memperoleh biji kopi yang bermutu baik maka diperlukan penanganan
pasca panen yang tepat dengan melakukan setiap tahapan secara benar. Proses
penyangraian merupakan salah satu tahapan yang penting dalam pengolahan kopi,
yaitu untuk pembentukan aroma dan cita rasa khas kopi dari dalam biji kopi
5
tersebut. Namun, saat ini masih sedikit data tentang bagaimana proses
citra (image processing) dapat dijadikan salah satu 6egative6g6 pilihan dalam
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama
dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi
dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari
spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia.
Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut
Di Indonesia kopi mulai di kenal pada tahun 1696, yang di bawa oleh
VOC. Tanaman kopi di Indonesia mulai di produksi di pulau Jawa, dan hanya
bersifat coba-coba, tetapi karena hasilnya memuaskan dan dipandang oleh VOC
Tanaman kopi adalah sebuah pohon yang masuk dalam keluarga Coffea
dan termasuk familia Rubiaceae.. Ada lebih dari 60 varietas kopi yang berbeda,
6
tapi yang memiliki nilai untuk diperdagangkan hanya 2, yaitu Coffea arabika
Kopi (coffea sp) merupakan suatu jenis tanaman tropis. Kopi juga
dimalam hari, kopi bisa menjadi 7egative7g7 minuman yang baik karena
kandungan kafein yang dimilikinya dapat mengatasi rasa kantuk. Kopi juga
mempunyai sifat sebagai anti bakteri yang baik hingga memungkinkan untuk
2012).
Penyebaran kopi di Indonesia dimulai pada tahun 1700 an. Dibawa oleh
yang dicoba ternyata dapat tumbuh dengan baik sehingga Belanda menjadikan
sebagai salah satu tanaman wajib yang harus ditanam oleh seluruh petani melalui
tanam paksa di berbagai wilayah di Pulau Jawa. Daerah Bogor. Sukabumi. Banten
7
ini makin menyebar ke daerah lainnya di Indonesia seperti Sumatera. Sulawesi
dan Bali.
Hampir dua abad lamanya. Kopi arabika menjadi satu-satunya jenis kopi
komersial yang ditanam di Indonesia. Akan tetapi budidaya kopi arabika ini
vastatrix) yang masuk ke Indonesia pada tahun 1876. Kopi arabika hanya dapat
laut). Sampai dimasukkannya kopi arabika varietas abessinia yang lebih resisten
dan dapat ditanam sampai pada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Pada saat ini. Tanaman kopi sudah menyebar 8egati ke seluruh wilayah di
Indonesia. Sampai dengan tahun 2012. Luas areal tanaman kopi di Indonesia
masih didominasi oleh Perkebunan Rakyat seluas 1.185.239 hektar atau (96.04%).
Perkebunan Besar Swasta hanya seluas 26.185 hektar (2.12%) dan Perkebunan
Besar Negara seluas 22.578 hektar (1.84%). Produktivitas tanaman masih sangat
rendah. Yaitu 771 kg/hektar untuk kopi Robusta dan 787 kg/hektar untuk kopi
Arabika.
Produksi kopi nasional sampai dengan tahun 2010 adalah sebesar 712 800
ton yang sebagian besar dihasilkan oleh Perkebunan Rakyat (682.300 ton) dan
Besar Swasta (11.800 ton) dengan produktivitas rata-rata hanya 550 kg/hektar.
Pada tahun 2012, produksi kopi nasional turun menjadi 657.138 ton. Masing-
8
masing disumbangkan oleh Perkebunan Rakyat (634.277 ton) dan sisanya oleh
untuk kopi Robusta dan 787 kg/hektar untuk kopi Arabika (Ditjenbun. 2012).
Utara); Aceh Tengah dan Bener Meriah (NAD); Tana Toraja. Polmas dan
Enrekang (Sulawesi Selatan); Agam. Padang Pariaman. Tanah Datar. Solok dan
sangat besar dan menunjukkan trend yang terus meningkat. Data dari International
9
Coffee Organization menunjukkan bahwa trend peningkatan konsumsi kopi dunia
terjadi sejak tahun 2010 dengan jumlah peningkatan rata-rata sebesar 2.5%/tahun.
Pada tahun 2020. Diperkirakan kebutuhan kopi dunia akan mencapai 10.3 juta ton
(ICO. 2013).
Pertanian konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan
tumbuh 10,54% menjadi 276 ribu ton. Konsumsi kopi Indonesia sepanjang
kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton, sehingga
robusta yang berasal dari sentra kopi di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu,
Jawa Timur dan Jawa Tengah. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.1.
citarasa khas. Industri kopi di Indonesia termasuk salah satu 10egative prioritas
IND/PER/10/2009. Industri pengolahan kopi menyerap sekitar 220 ribu ton (32%)
10
dari total produksi kopi Indonesia dan sisanya 470 ribu ton (68%) diekspor dalam
bentuk bahan baku. Data tersebut dapat kita lihat pada Tabel 2.1.
Minum kopi kini sudah menjadi gaya hidup bagi anak-anak generasi
11egative11g dan bukan sekedar minuman penghilang rasa kantuk. Ini tercermin
dari menjamurnya kafe atau kedai-kedai penjual minuman dari seduhan bubuk
kopi di seluruh nusantara. Kini untuk dapat menikmati kopi yang berkualitas tidak
hanya di Starbucks atau di Coffee Bean. Sebab, kafe penjaja minuman kopi
11egat kini telah hadir di mana-mana, dari pinggir-pinggir jalan, kawasan bisnis
hingga ke mall.
11
Sumber: Kementrian Pertanian (2018)
12
13
Gambar 2.2 Data Ekspor Kopi Menurut Negara Tujuan, 2018
sepuluh negara tujuan ekspor kopi terbesar selama Januari hingga Juni. Di mana
Amerika Serikat menduduki posisi pertama dengan nilai ekspor sebesar US$123,6
juta. Jumlah ini menurun 10,95 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada
Sementara itu, ekspor kopi paling sedikit ke Federasi Rusia yakni US$0,9 juta.
Jumlah ini menurun sangat signifikan dibandingkan tahun 2017 yakni 97,3 persen
Indonesia ke negara lain sebesar 5,09 persen per tahun. Sedangkan rata-rata
14
pertumbuhan impor kopi Indonesia dari negara lain sebesar 40,59 persen per
Gambar 2.3 Data Ekspor dan Impor Kopi Indonesia (Ribu Ton, 2000 –
2006
(dataran tinggi atau dataran rendah), dua hal tersebut akan mempengaruhi rasa dan
aroma kopi. Kopi dataran rendah memiliki rasa yang berbeda. Secara umum
semakin tinggi ketinggian tanah, semakin baik kualitas kopiu yang dihasilkan.
Namun, hal ini tidak selalu terjadi karena perkebunan pada ketinggian yang lebih
rendah dapat juga menghasilkan kopi yang berkualitas tinggi (Ridwansyah, 2000).
15
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya terdapat 2
jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea 16egativ) dan robusta (Coffea
pasarnya sendiri.
1. Kopi Arabika
terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji
kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah
Afrika Tengah, Afrika Timur, India, dan Indonesia. Secara umum, kopi ini
tumbuh optimalnya adalah 18-26 Oc. Biji kopi yang dihasilkan berukuran
16egati semua produk olahan kopi menggunakan biji kopi 16egativ karena
rasanya yang sangat enak dan tidak terlalu pahit. Kopi arabika hanya dapat
ketinggian 600 m hingga 2000 m diatas permukaan laut dengan suhu rata-
rata yang berkisar antara 18°C26°C. Kopi ini dapat ditemukan diberbagai
16
Sedangkan Kopi Robusta merupakan jenis kopi kedua yang digemari oleh
kopi ini memiliki cita rasa yang lebih pahit dan memiliki rasa asam. Kopi
ini pertama kali ditemukan di Kongo dan cakupan tempat tumbuhnya lebih
luas dibandingkan dengan arabika. Selain itu kopi robusta lebih tahan
arabika sehingga membuat harga kopi robusta tidak semahal dengan harga
kopi arabika.
Kopi arabika juga memiliki rasa yang lebih ringan dan tidak asam
seperti robusta. Dengan rasa yang lebih ringan membuat arabika lebih
2. Kopi Robusta
Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas 2, karena rasanya yang
lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafein dalam kadar yang jauh
lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi robusta lebih luas
permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan
hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih murah. Kopi
17
robusta banyak ditumbuhkan di Afrika Barat, Afrika Tengah, Asia
1900, kopi ini tahan penyakit karat daun, dan memerlukan syarat tumbuh
Oleh karena itu kopi ini cepat berkembang dan mendesak kopi-kopi lainya.
Saat ini lebih dari 90% dari areal pertanaman kopi Indonesia terdiri atas
Indonesia 18egative luas karena dapat tumbuh baik pada daerah yang lebih
lengkungan tebal dan garis tengah dari atas kebawah 18egati rata.
(Rukmana, 2014)
Syarat mutu dibagi menjadi dua yaitu syarat umum dan syarat khusus.
Syarat umum adalah persyaratan bagi setiap biji kopi yang dinilai dari tingkat
mutunya. Biji kopi yang tidak memenuhi syarat umum tidak dapat dinilai tingkat
mutu kopinya. Sementara syarat khusus digunakan untuk menilai biji kopi
18
Tabel 1. Karakteristik Mutu Umum Biji Kopi
Kopi robusta memiliki tekstur lebih kasar dari kopi arabika. Jenis lainnya
dari kopi robusta seperti Qillou, Uganda dan Chanepora. Dalam pertumbuhannya
kopi robusta 19egati sama dengan kopi arabika yakni tergantung pada kondisi
tanah, cuaca, proses pengolahan. Pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap
negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda (Anonim, 2012).
Kopi robusta biasanya digunakan sebagai kopi instant atau cepat saji. Kopi
robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi, rasanya lebih netral, serta
aroma kopi yang lebih kuat. Kandungan kafein pada kopi robusta mencapai 2,8%
19
saat ini mencapai sepertiga produksi kopi seluruh dunia (Anonim, 2012). Biji kopi
memiliki kandungan yang berbeda baik dari jenis dan proses pengolahan kopi.
Perubahan ini disebabkan karena adanya oksidasi pada saat proses penyangraian.
meminum kopi, menghabiskan lebih dari 400 juta cangkir sehari. Di Skandinavia
komsumsi kopinya lebih dari 12kg (26lb) per kapita. Dengan lebih dari 25 juta
Kandungan
Kafein 1,21 %
Kaffeol
Gula 8,55 %
Tannin 4,5 %
Vit.B1 0,2 %
Vit.B2 0,23 %
Vit. B6 0,143 %
Mineral
Selulosa 18,87 %
20
Lemak 12,27 %
Nitrogen 12,07 %
Abu 3,92 %
Sodium 4%
Ferrum 3,7 %
Fluor 0,45 %
Air 11,23 %
konsentrasi dan rasa yang kuat, untuk membuat espresso dibutuhkan mesin
sejumlah kecil air yang sangat panas dan bertekanan tinggi melalui grinder
biji kopi. Espresso yang dihasilkan jauh lebih pekat dan lebih kental
sedangkan untuk secangkir kopi biasa sekitar 178 ml air panas. Meskipun
mengandung kafein lebih tinggi daripada kopi biasa dalam setiap ons-nya.
21
Biji kopi yang digunakan untuk membuat kopi biasa dan espresso
biasanya berasal dari jenis yang sama. Namun, biji kopi yang digunakan
membuat biji kopi lebih gelap dan memberi rasa yang lebih kuat. Selain
sekitar 75 mesh. Secara umum semakin kecil ukuran partikel kopi maka
akan semakin baik rasa dan aromanya karena sebagian besar bahan yang
(Soebroto,2008).
kerja mesin brewing adalah dengan mengatur suhu, daya aliran uap panas
pilihan. Biji kopi pilihan tersebut kemudian disangrai sampai berwarna cokelat
gelap namun jangan sampai kehitaman. Setelah itu digiling lebih halus daripada
jumlah kopi yang digunakan untuk satu porsi penyajian espresso sekitar dua
pertiga jumlah kopi untuk membuat kopi biasa, namun dengan menggunakan
jumlah air yang jauh lebih sedikit. Proses memasaknya mengeluarkan esens dari
22
biji-biji kopi. Espresso dibuat dengan mesin brewing khusus. Bijih kopi
diletakkan di dalam mesin kemudian air dialirkan dengan tekanan sangat tinggi.
Akibatnya ekstrak kopi turut keluar bersama air. Hasilnya keluar dari lubang kecil
pada bagian bawah mesin tersebut. Seluruh bijih kopi yang tersisa di dalam mesin
harus dibuang dan diganti dengan yang baru jika ingin membuat kopi yang
berikutnya. Yang paling murah adalah teko khusus pembuat espresso. Namun
hasilnya adalah kopi yang tidak terlalu kental dan tidak terlalu banyak crema. Alat
lainnya adalah mesin uap listrik. Sedangkan yang paling mahal adalah mesin
piston dan mesin pompa. Keduanya akan menghasilkan tekanan yang cukup besar
mendidih untuk melewati gumpalan padat dari 8-16 gr bubuk kopi yang digiling
sangat halus (ukuran 75 mesh), dengan tekanan optimal sebesar 9 bar (1 bar =
0,9869 atm). Jumlah air yang digunakan untuk proses penyeduhan secangkir
espresso biasanya sekitar 60 ml air panas, sedangkan untuk secangkir kopi biasa
sekitar 178 ml air panas sehingga dapat menghasilkan kopi yang sangat kental
(25-60 ml) dalam waktu antara 20 s/d 30 detik semenjak proses penyeduhan
dimulai. Setelah kopi selasai diekstrak maka ekstrak kopi bisa ditambah gula
sama dengan yang lainnya, hanya saja digunakan mesin khusus untuk membuat
minuman kopi espresso. Mesin yang digunakan adalah mesin brewing. Mesin ini
akan mengeluarkan air panas bertekanan tinggi untuk melewati gumpalan kopi
23
dan menghasilkan ekstrak kopi yang kental. Mesin pembuat espresso dapat
espresso memiliki kekuatan atau daya yang berbeda- beda satu sama lain baik
daya aliran dari spout di portafilter daya atur suhu, daya aliran uap panas tekanan
tinggi maupun daya ekstraksi sehingga tiap mesin espresso akan menghasilkan
produk yang berbeda kualitas seperti berbeda warna krema dan perbedaan volume
espresso yang dihasilkan. Tersedia mesin kopi espresso semi otomatis dan
semi otomatis memakai kopi bubuk. Sedangkan mesin otomatis memakai biji kopi
yang langsung digiling saat tombol ditekan. Untuk membuat espresso yang
lama, espresso akan terasa lebih pahit dan mengandung lebih banyak
24
1. Kopi yang digunakan untuk persiapan harus berkualitas tinggi dan
memiliki karakteristik
Kesehatan RI yaitu :
25
26
Sumber: Keputusan Menkes RI, 2002
ditetapkan.
A. Alat
lain :
27
Mesin Brewing
Sendok
Cangkir
B. Bahan
meliputi :
Gula secukupnya.
mendidih untuk melewati gumpalan padat dari 8-16 gr bubuk kopi yang digiling
sangat halus (ukuran 75 mesh), dengan tekanan optimal sebesar 9 bar (1 bar =
0,9869 atm). Jumlah air yang digunakan untuk proses penyeduhan secangkir
espresso biasanya sekitar 60 ml air panas, sedangkan untuk secangkir kopi biasa
sekitar 178 ml air panas sehingga dapat menghasilkan kopi yang sangat kental
(25-50 ml) dalam waktu antara 20 s/d 30 detik semenjak proses penyeduhan
Proses pembuatan minuman kopi espresso dapat dilihat dalam diagram alir
sebagai berikut:
28
2.10. Karakteristik Kopi Espresso
menciptakan mouthfeel yang menarik untuk dicoba bagi penikmat kopi. Bagi
pencinta kopi sejati, mereka sangat menggemari espresso karena memiliki cita
rasa kopi yang sebenarnya. Cara penyajiannya yaitu langsung disajikan setelah
29
1) Aroma
Aroma kopi pada secangkir espresso sangat kuat dan harum. Espresso juga
kaya akan rasa kopi. Keharuman ini disebabkan karena adanya senyawa-
senyawa volatile pada kopi yang menguap karena penggunaan tekanan dan
air panas. Penyajian pada cangkir kecil juga akan membuat aroma dan
2) Kekentalan (viskositas)
Kopi espresso sangat pekat sehingga cenderung lebih kental dan lembut.
Kekentalan ini disebabkan karena jumlah air yang digunakan lebih sedikit
disbanding pada pembuatan kopi bubuk biasa, diberi tekanan yang tertentu
3) Rasa
Rasa dari kopi espresso yaitu manis bercampur pahit. Ada juga yang
Secangkir espresso biasanya hanya sekitar 40 mili liter. Jika cangkir terlalu
penuh atau kopinya tidak berlapis crema, maka kopi yang disajikan kepada
4) Warna
Warna kopi yang dihasilkan adalah cokelat tua atau cenderung berwarna
hitam. Warna ini juga disebabkan karena kekentalan kopi espresso. Crema
30
5) Tekstur (mouthfeel)
dalam tubuh dan kelemahan yang menimbulkan efek 31egative pada tubuh.
energik.
1. Insomnia
31
2. Otot berkedut dan diare bagi yang tidak tahan minum kopi dan tidak
asam dalam bubuk kopi. Hal ini dapat memperbesar resiko penyakit
32
KESIMPULAN
cara memasukkan air panas bertekanan tinggi pada gumpalan bubuk kopi
memori.
esophagus.
33
DAFTAR PUSTAKA
2019].
2019]
http://ditjenbun.deptan.go.id/tanregar/berita-211tanamanperkebunan-
Ferlian L.R, dkk. 2006. Komoditi Investasi Paling Prospektif. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Oktober 2019]
Oktober 2019].
Illy, Andrea dan Viani. R. 2005. Espresso Coffee. California : Elsevier Academic
Press.
34
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor : 907/menkes/sk/vii. 2002. Syarat-
Kesehatan RI.
Najiyati dan Danarti. 2004. Kopi Budidaya dan Penanganan Lepas Panen. Edisi
Ghalia Indonesia.
Prastowo, B., Karmawati, E., Rubiyo, Siswanto, Indrawanto, C., & Munarso, S.J.
(2010). Budidaya dan pascapanen kopi (p. 62). Bogor: Pusat Penelitian
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementrian Pertanian. 2016. Statistik
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
35
Ridwansyah, dkk. 2000. Budidaya Tanaman Kopi. Jakarta: Aksi Agraris Kanisius.
Publisher.
36
LAMPIRAN
37