Anda di halaman 1dari 3

Universitas

Padjadjaran

REPRESENTASI KINERJA PEMERINTAH INDONESIA


DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP 2015
PADA SITUS SINDONEWS.COM DAN MEDIAINDONESIA.COM:
KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS

Abstrak Hasil dan Pembahasan

Pendahuluan
Simpulan

Metodologi
Daftar Pustaka

Muhammad Luthendra
Jurusan Linguistik Umum
Fakultas Ilmu Budaya “Seminar Nasional Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Padjadjaran Mengenang Kiprah J.S. Badudu”
Jl. Raya Kalitanjung Barat No. 96, Cirebon 45143
muhammad.luthendra@yahoo.com
REPRESENTASI KINERJA PEMERINTAH INDONESIA
DALAM PEMBERITAAN KABUT ASAP 2015
PADA SITUS SINDONEWS.COM DAN MEDIAINDONESIA.COM:
KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS

Muhammad Luthendra
Jurusan Linguistik Umum
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Kalitanjung Barat No. 96, Cirebon 45143
muhammad.luthendra@yahoo.com

1. ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan bahasa, AWK (Analisis Wacana Kritis) menjadi satu diantara
disiplin ilmu multidisipliner yang mengkaji bahasa dan dapat melibatkannya ke dalam bidang
sejarah, sosial, politik, komunikasi, dan sebagainya. Bahasa tidak hanya dianalis berdasarkan
teori bahasa struktural, tetapi juga berkaitan dengan ideologi-ideologi yang dimasukkan jurnalis
ke dalam sebuah wacana melalui penggunaan alat-alat bahasa. Munculnya fenomena kabut asap
di tahun 2015 secara khusus kemudian dimanfaatkan oleh media massa Sindonews.com dan
Mediaindonesia.com dalam penyajian berita untuk melancarkan ideologi-ideologi Hary Tanoe
dan Surya Paloh sebagai pemilik masing-masing media. Representasi negatif terhadap kinerja
pemerintah oleh Sindonews.com dan representasi positif oleh Mediaindonesia.com memberikan
gambaran bahwa diperlukan penggalian-penggalian lebih dalam peneliti terhadap indikasi
ideologi di dalamnya. Adapun tujuan penelitian yakni untuk mendeskripsikan (1) analisis teks, (2)
analisis praktik wacana, dan (3) analisis praktik sosial berita mengenai kabut asap pada bulan
Sepetember–Desember 2015.
Kata Kunci: analisis wacana kritis, representasi, media, kabut asap, kinerja pemerintah Indonesia
2. Pendahuluan
Tercatat pada pertengahan tahun 2015 hingga awal tahun 2016 kabut asap menjadi fenomena
sosial yang sering diperdebatkan masyrakat dan pemerintah dalam berbagai pemberitaan media
massa di Indonesia. Sebagaimana fakta yang ada, bencana kabut asap telah terjadi berulang kali
tepat di tahun 1997, 2005, 2006, 2009, 2013, dan 2015. Tak pelik permasalahan kesehatan,
pendidikan, terbatasnya jarak pandang, hingga pada permasalahan terganggunya hubungan
bilateral di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara kembali memberi beban pemerintah
Indonesia dan masyarakat di sebagian besar wilayah Kalimantan dan Sumatra. Menarik ketika
permasalahan Hary Tanoe dan Surya Paloh yang berawal dari perselisihan anggota partai hingga
pada dukungan Capres dan Cawapres di tahun 2014 menjadi awal mereka memanfaatkan isu-isu
pemberitaan kabut asap di tahun 2015 sebagai alat atau wadah untuk melancarkan ideologi-
ideologi mereka.
3. Metodologi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kajian analisis wacana kritis (Critical Discourse
Analysis/CDA) dengan model analisis Theo van Leeuwen (2008: 52) dan Norman Fairclough
(1995: 98). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi, yakni memilih bahan atau data tertulis dari
sumber utama berupa 28 artikel dari dua situs media Sindonews.com dan Mediaindonesia.com.
4. Hasil dan pembahasan
Hasil analisis menunjukkan adanya bentuk representasi negatif dan positif terhadap kinerja
pemerintah dalam penanganan kabut asap. Hal ini terlihat pada contoh analisis data: 1)
"Penanganan asap ini saya katakan lambat dan gagap, tercermin dari tidak terorganisir,"
tutur Intsiawati. (Wacana 4, artikel Sindonews.com 10/10/2015). Dengan penggunaan kedua
leksikal tersebut dapat memberikan dampak negatif pemerintah oleh pembaca. Selanjutnya
pada data 2) Tekad Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK)
sebesar 26% pada 2020 menunjukkan betapa seriusnya pemerintah Indonesia dalam
menangani masalah lingkungan (Wacana 8, artikel Mediaindonesia.com 9/10/2015).
Penggunaan leksikal seriusnya yang digunakan media memberikan dampak positif pada
kinerja pemerintah.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis tekstual terhadap kinerja pemerinah Indonesia, media Sindonews.com
secara jelas merepresentasikan kinerja pemerintah dalam penanganan kabut asap secara negatif
dan Mediaindonesia.com secara positif. Alasan ini terlihat pada penggunaan teknik dihadirkan
(inklusi) dan ditidakhadirkan (eksklusi), pemilihan leksikal, modalitas, serta kutipan langsung dan
tidak langsung. Pada praktik kewacanaan, kedua media sama-sama memiliki latar belakang
nasionalis dengan segmentasi pembaca yang berbeda. Kemudian pada praktik sosial, terjadi pro
dan kontra masyarakat yang diperlihatkan melalui media sosial.
6. Daftar pustaka
Eriyanto. (2008). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKiS
Yogyakarta.
Fairclough, Norman.
(1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. London: Longman.
(2003). Analysis Discourse: Textual Analysis For Social Research. London and New
York: Routledge.
Suganda, Dadang, dkk. 2006. “Representasi Sosok Tenaga Kerja (TKW) Indonesia Dalam Wcana
Berita Pada Harian Umum Utusan Malaysia Dan Harian Umum Kompas Indonesia
(Kajian Analisis Wacana Kritis)”. Makalah. Universitas Padjadjaran.
Van Leeuwen, Theo. 2008. Discourse and Practice: New Tools for Critical Discourse Analysis.
New York: Oxford University Press.

Anda mungkin juga menyukai