Anda di halaman 1dari 40

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MEMINIMALISIR

POLUSI UDARA DARI GAS EMISI YANG DIKELUARKAN


OLEH KENDARAAN BERMOTOR

KARANGAN ILMIAH SANTRI

disusun sebagai salah satu tugas akhir tingkat Mua’llimin

oleh

Riyandi Ramadhan
NIS 161710141

Program Ilmu Pengetahuan Sosial PESANTREN PERSATUAN

ISLAM TAROGONG GARUT 2018-2019


LEMBAR PERSETUJUAN

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM


MEMINIMALISIR POLUSI UDARA DARI GAS
EMISI YANG DIKELUARKAN OLEH KENDARAAN
BERMOTOR

oleh

Riyandi Ramadhan

NIS 161710141

disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing, Wali kelas,

Robiyani, ST, MPKim Drs, Saeful Hayat

diketahui

Mudir Mu’allimin

Aceng Sarif Mahmud, S.Pd.I

i
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MEMINIMAISIR


POLUSI UDARA DARI GAS EMISI YANG DIKELUARKAN
OEH KENDARAAN BERMOTOR

oleh

Riyandi Ramadhan

NIS 161710141

Karya Ilmiah santri ini telah diujikan pada tanggal…………………..

Penguji I Penguji II

……………………. ..……………………

diketahui oleh

Mudir Mu’allimin PPI 76 Tarogong

Aceng Sarif Mahmud, S.Pd.I

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya,


Nama : Riyandi Ramadhan
Kelas : XII IPS 1

Menyatakan bahwa karya ilmiah santri ini benar-benar merupakan


karya sendiri, dan jika ternyata karya ini karya yang sudah ada atau
karya orang lain, maka saya bersedia mendapat sanksi.

Demikian Pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Garut, 23 Oktober 2018

Penulis

iii
BIODATA SANTRI

Nama : Riyandi Ramadhan


Nomor Induk Siswa : 161710141

Tempat/Tanggal Lahir : 19 Desember 2000

Alamat : Jl. Kaum No 31 RT/RW 04/02

Cimanganten Tarogong kaler

Nama Orang Tua

Ayah : Ali Sobar

Ibu : Siti Sopiah

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Wiraswasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan

2007-2013 : SDN TAROGONG 1

2013-2016 : MTS PERSIS TAROGONG

2016-2019 : MA PERSIS TAROGONG

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah

memberikan Rahmat, Barokah Dan Maghfiroh-Nya kepada kita semua.

Shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Uswatun Hasanah kita

yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’in, tabi’u

tabi’in, itba’u tabi’in dan sampai kepada kita selaku umat di akhir zaman.

Syukur Alhmadulillah berkat karunia dan rahmat-Nya, saya dapat

menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “PERAN SERTA MASYARAKAT

DALAM MEMINIMAISIR POLUSI UDARA DARI GAS EMISI YANG DIKELUARKAN

OLEH KENDARAAN BERMOTOR”, meskipun penulis sendiri menyadari banyak

kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam karangan ilmiah ini. Hal

demikian itu disebabkan keterbatasan pengetahuan dan ilmu yang penulis

miliki dan banyaknya halangan dan rintangan yang mengganggu.

Mudah-mudahan karangan ilmiah ini dapat bermanfaat, khususnya

untuk penulis sendiri, umumnya untuk pembaca karangan ilmiah ini. Sebagai

makhluk sosial, penulis tidak dapat menyelesaikan karangan ilmiah ini tanpa

bantuan dan bimbingan dari pihak-pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu,

memotivasi serta mendukung tersusunnya karya tulis ini.

1. Ustadz Muhammad Iqbal Santoso selaku Mudirul A’m Pesantren Persatuan

Islam Tarogong yang sering memberikan nasihat untuk kita semua.

v
2. Ustadz Aceng Sarif M, S.Pd.I selaku Mudir Muallimin Pesantren

Persatuan Islam Tarogong Garut.

3. Ustadzah Enung Jubaedah dan Ustadz Fahad, selaku Biro

karya tulis yang memberikan motivasi kepada santri agar

dapat menyelesaikan karangan ilmiah tepat pada waktunya.

4. Ustadzah Robiyani, ST, MPKim selaku pembimbing yang

bersedia meluangkan waktunya untuk membantu

mengarahkan dalam penyelesaian karya tulis ini.

5. Ayah dan Ibu yang telah menyemangati, memberikan do’a dan

bantuan moril maupun materil dan dukungan kepada penulis.

6. Keluarga yang selalu memberikan motivasi dan do’a, untuk a

Jani Dwi Putra.

7. Teman-temanku yang selalu memberikan semangat lewat

canda tawa, sindiran belaka, bahkan ejekan yang membuat

penulis bangkit menjadi lebih baik. Terutama Abdul Aziz Jabar,

M Yusuf Adi Luhung, Abda Jihan, M Adzka dan Rifqi Assafa

8. Teman-teman kelas XII IPS 1 yang saling memberikan

semangat dan berjuang bersama.

9. Kepada seluruh angkatan 34, yang sama-sama saling memberi

motivasi dan juga semangat dalam penyusunan karangan ilmiah ini.

vi
10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

karangan ilmiah ini, yang tidak mungkin saya sebutkan secara rinci.

Dalam karangan ilmiah ini penulis menyadari sepenuhnya

bahwa karangan ilmiah ini jauh drai kata sempurna, tetapi penulis

mencoba untuk dapat memeberikan yang terbaik.

Oleh karena itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun terhadap penulis dari siapa saja. Semoga

karya ilmiah ini memberikan manfaat khususnya untuk penulis dan

umumnya kepada pembaca semua.

Garut, Oktober 2018

Penulis,

Riyandi Ramadhan

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN`..........................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................ii
LEMBAR PERNYATAAAN............................................................................................iii
BIODATA SANTRI.............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..........................................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................3
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................3
D. Metode dan Teknik Penulisan.....................................................................3
E. Sistematika Penulisan......................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORETIS..................................................................................5
A. Pengertian Polusi Udara.................................................................................5
B. Pengertian Gas Emisi………………………………………………… 9
C. Pengertian kendaraan bermotor………………………………………. 11
D. Pengertian masyarakat………………………………………………... 13
E. Cara Penanggulangan Polusi Udara Kendaraan Bermotor......15
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................18
A. Pengaruh Polusi Udara...................................................................................18
B. Upaya Masyarakat Untuk Mengurangi Dampak Polusi Udara Kendaraan
Bermotor..................................................................................................................22
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................28
A. Simpulan...................................................................................................................28
B. Saran...........................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................30
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………… 31

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pengamatan penulis, sekarang ini penggunaan kendaraan

bermotor untuk beraktifitas, semakin hari jumlahnya semakin banyak. Apalagi,

jika. Kendaraan tersebut tidak terawat, dapat menghasilkan gas buangan yang

beracun melalui knalpotnya, membuat mata menjadi pedih apabila terkena gas

tersebut. Kendaraan bermotor menghasilkan gas buang yang, dapat

menyebabkan keseimbangan lingkungan terganggu, seperti karbon dioksida

(CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO 2), timah (SN), yang

berbahaya bagi lingkungan maupun terhadap kesehatan manusia. Gas-gas

yang dihasilkan dari kendaraan bermotor, jika terhirup oleh ibu hamil atau anak

di bawah lima tahun dapat menyebabkan gangguan otak pada anak dan dapat

mengakibatkan kematian. Gas buang tersebut dinamakan gas emisi.

Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin

kendaraan, baik kendaraan beroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang

menggunakan bahan bakar. Emisi gas buang terjadi karena pembakaran

yang tidak sempurna dari sistem pembuangan dan pembakaran mesin,

serta lepasnya partikel-partikel kurang tercukupinya oksigen dalam proses

pembakaran. Emisi gas buang merupakan salah satu penyebab terbesar

terjadinya polusi udara yang terjadi akhir-akhir ini.

1
2

Polusi udara terjadi, jika udara di atmosfer bercampur dengan zat yang

berpengaruh tidak baik terhadap organisme hidup. Polusi udara merupakan

masalah yang sangat penting untuk dibahas karena dapat mengurangi kadar

oksigen dalam udara yang dapat mempengaruhi gangguan pernafasan.

Seiring dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor di kota-

kota besar seluruh Indonesia, pencemaran udara pun semakin naik. Hal

ini, perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak salah satunya

masyarakat sendiri untuk mengurangi pencemaran udara tersebut.

Kepedulian terhadap alam yang telah diciptakan oleh Allah SWT,

seperti yang disebutkan dalam al-quran surat Ar-Ruum ayat 41 :

ِِ ‫ﱠ‬ ِِ ِِ‫ﱠ‬ ِِ ِِ ِِ ِِ ِِ ِِ ِِ ِِ
‫ﺾﻌـﺑ ﻢﻬﻘﻳﺬﻴﻟ سﺎﻨﻟا ﱠ‬ ‫نﻮﻌﺟﺮـﻳ ﻢﻬﻠﻌﻟ اﻮﻠﻤﻋ يﺬﻟا‬ ‫ﺖﺒﺴﻛ ﺎﻤﺑ ﺮﺤﺒﻟاو ﺮـﺒﻟا ﻲﻓ دﺎﺴﻔﻟا ﺮﻬﻇ يﺪﻳأأ‬
‫أ‬ ْ ْ
ِ‫أ‬ ِ‫أ ِْ ْأ‬ ِ ِ‫أ‬ ِ‫ِ أ ِْ أ ِْ أ‬ ِْ ِ‫ْأأ‬ ِ‫أ ِْ أ‬ ِّ‫أ‬ ِ ِ‫ْأ أ‬ ِ‫أأ أ‬
﴾٤١﴿

“Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan di sebabkan


karena perbuatan tangan manusia, supaya allah merasakan
kepada mereka sebagian dari perbuatan mereka, agar mereka
kembali ke jalan yang benar” (Q.S. Ar-ruum : 41)

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merasa penting untuk

mengangkat judul “PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM

MEMINIMALISIR POLUSI UDARA DARI GAS EMISI YANG YANG

DIKELUARKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR”


3

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan polusi udara ?

2. Apa yang dimaksud dengan gas emisi ?

3. Bagaimana peran serta masyarakat dalam meminimalisir polusi

udara dari gas emisi yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk menjelaskan pengertian polusi udara

2. Untuk menjelaskan pengertian gas emisi

3. Untuk menguraikan peran serta masyarakat dalam meminimalisir polusi

udara dari gas emisi yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor.

D. Metode dan Teknik Penulisan

1. Metode Penulisan

Metode yang di gunakan dalam pembahasan karya tulis ini

adalah metode deskriptif dengan cara pengumpulan data,

menelaah dan menyimpulkan data dari berbagai sumber yang

ada kaitanya dengan pembahasan.

2. Teknik Penulisan

Teknik yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini

adalah metode bibliografi, yaitu sebuah teknik dengan

menelaah atau mengkaji sumber-sumber tertulis.


4

E. Sistematika Penulisan

Prosedur yang disusun dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan, Latar Belakang, Masalah, Rumusan masalah,

Tujuan Masalah, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II : Landasan teoretis berisikan pengertian polusi udara,

pengertian gas emisi, cara penanggulangan

polusi udara kendaraan bermotor.

BAB III : Pembahasan mengenai Peran Serta Masyarakat

dalam Meminimalisir Polusi Udara dari Gas Emisi

yang dikeluarkan oleh Kendaraan Bermotor.

BAB IV : Penutup, Simpulan dan Saran


BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Polusi Udara

1. Pengertian Polusi Udara

Polusi udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan

adanya bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang

menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau

proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak

dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Polusi udara

mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan

kesehatan dan ekosistem yang berkaitan dengan manusia.

Polusi udara dapat diartikan juga kehadiran satu atau lebih

subtansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat

membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu

estetika dan kenyamanan, serta merusak bangunan-bangunan.

Polusi udara umumnya diberi batasan sebagai udara yang

mengandung satu atau lebih zat kimia dalam konsentrasi yang

cukup tinggi untuk dapat menyebabkan gangguan pada manusia,

hewan, tumbuh-tumbuhan, serta harta benda. (Nurhasanah, 2008: 9).

5
6

Menurut (Nurhasanah, 2008:10) polusi udara dapat

dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain :

a. Polusi udara berdasarkan bentuknya

Berdasarkan bentuknya, polusi udara dapat berupa gas dan partikel.

Polusi udara berbentuk gas yaitu :

a) Golongan belerang terdiri dari Sulfur dioksida, Hidrogen

sulfida dan sulfat aerosol.

b) Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida, nitrogen

monoksida, amoniak, dan nitrogen dioksida.

c) Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida, karbon

monoksida, hidrokarbon.

d) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benzen, vinyl

klorida, dan air raksa uap.

b. Polusi udara berdasarkan tempatnya

Berdasarkan tempatnya, polusi udara dapat dibedakan menjadi

polusi udara ruangan dan polusi udara bebas. Polusi udara ruangan

berupa polusi udara di dalam ruangan di rumah, perkantoran atau ruang

di gedung, Sedangkan polusi udara bebas berasal dari letusan gunung

berapi dan pembusukan (alamiah), serta kegiatan manusia seperti

kegiatan industri, rumah tangga, dan buangan alat transportasi.


7

c. Polusi udara berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, polusi udara dibedakan menjadi

polusi primer dan polusi sekunder. Polusi primer adalah

keberadaan zat pencemar langsung dari sumber polusi udara.

Karbon monoksida adalah zat pencemar hasil dari pembakaran.

Contoh lainnya adalah karbon dioksida, hidrokarbon, belerang

oksida, nitrogen oksida, serta berbagai partikel lainnya.

Polusi sekunder adalah subtansi zat pencemar yang

terbentuk dari reaksi zat pencemar di atmofer. Contohnya adalah

rusaknya lapisan ozon karena zat pencemar. Lapisan ozon yang

rusak ini memberi pengaruh buruk kepada kehidupan.

d. Polusi udara berdasarkan gangguan terhadap kesehatan

1) Iritansia. Zat pencemar ini bersifat korosif. Merangsang

proses peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan

bagian atas (saluran pernapasan mulai dari hidung hingga

tenggorokan) dan paru-paru. Contoh zat pencemarnya

adalah sulfur dioksida, sulfur trioksida, amoniak, dan debu.

2) Asfiksia terjadi karena berkurangnya kemampuan tubuh dalam

menangkap oksigen. Kadar oksigen dalam tubuh menjadi berkurang,

Hal ini dapat terjadi pada seseorang yang keracunan gas karbon

monoksida (CO). Gas CO mengikat hemoglobin sehingga kemampuan


8

hemoglobin mengikat oksigen berkurang. Contoh zat pencemar lainnya

adalah gas nitrogen oksida, metan, gas hidrogen, dan helium.

3) Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat

sehingga kehilangan kesadaran. Contoh zat pencemarnya

adalah eter, etilene, propane, dan alcohol alifatis.

4) Toksis. Menimbulkan gangguan pada sistem pembuluh darah

dan keracunan pada susunan syaraf. Contoh zat pencemar

yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem pembuluh

darah adalah benzene, fenol, toluene, dan xylene. Sementara

contoh zat pencemar yang menimbulkan keracunan terhadap

susunan syaraf adalah karbon disulfi dan metil alkohol.

2. Sumber Polusi Udara

Polusi udara adalah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau

radiasi yang berpengaruh tidak baik terhadap organisme hidup. Jumlah

pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat dihilangkan. Umumnya

pengotoran ini bersifat alamiah, misalnya gas pembusukan, debu akibat

erosi, dan serbuk tepung sari yang terbawa angin. Kemudian ditambah

ulah manusia seperti penggunaan kendaraan transportasi, polusi industri,

memasak dan merokok. Tanpa gangguan ini alam biasanya menyediakan

unsur-unsur dasar yang diperlukan makhluk hidup dalam jumlah cukup

dan berkelanjutan. Tetapi karena tambahan pengotoran manusia itu maka


9

udara tidak dapat lagi membersihkan dirinya lagi. (Sastrawijaya, 2009:

192)

B. Gas Emisi

1. Pengertian Gas Emisi

Emisi gas buang merupakan polutan yang mengotori udara

yang di hasilkan oleh gas buang kendaraan. Gas buang kendaraan

yang di maksud di sini adalah gas sisa proses pembakaran yang di

buang ke udara bebas melalui saluran buang kendaraan. Biasanya

emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak

sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil dari pembakaran

tersebut adalah karbon dioksida dan air. Menurut (Siswantoro, 2005:

77) terdapat emisi pokok yang dihasilkan kendaraan yaitu :

a. Hidrokarbon (HC)

Senyawa hidro karbon (HC), terjadi karena bahan bakar belum

terbakar tetapi sudah terbuang bersama gas buang akibat pembakaran

kurang sempurna dan penguapan bahan bakar. Senyawa hidro karbon

(HC) dibedakan menjadi dua yaitu bahan bakar yang tidak terbakar

sehingga keluar menjadi gas mentah, serta bahan bakar yang terpecah

karena reaksi panas berubah menjadi gugusan HC lain yang keluar

bersama gas buang. Senyawa HC akan berdampak terasa pedih di mata,

mengakibatkan tenggorokan sakit, penyakit paru-paru dan kanker.


10

b. Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO), tercipta dari bahan bakar yang

terbakar sebagian akibat pembakaran yang tidak sempurna ataupun

karena campuran bahan bakar dan udara yang terlalu kaya (kurangnya

udara). CO yang di keluarkan dari sisa hasil pembakaran banyak di

pengaruhi oleh perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang

di hisap oleh mesin, untuk mengurangi CO perbandingan campuran

ini harus dibuat kurus, tetapi cara ini mempunyai efek samping yang

lain, yaitu NOx akan lebih mudah timbul dan tenaga yang dihasilkan

mesin akan berkurang. CO sangat berbahaya karena tidak berwarna

maupun berbau, mengakibatkan pusing, mual.

c. Nitrogen Oksida (NOx)

Nitrogen Oksida (NOx), merupakan emisi gas buang yang

dihasilkan akibat suhu kerja yang tinggi. Udara yang digunakan

untuk pembakaran sebenarnya mengandung unsur Nitrogen 80%.

Senyawa HC, CO, dan NOx merupakan gas beracun yang terdapat

dalam gas bekas kendaraan sendiri umumnya terdiri dari gas yang

tidak beracun seperti nitrogen, gas karbon, dan uap air. Gas buang

yang beracun merupakan sebagian kecil dari volume gas bekas

kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara.


11

C. Kendaraan Bermotor

1. Pengertian Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan yang beroda dua

atau lebih diperuntukan didarat dan digunakan untuk mengangkut

barang atau manusia yang digerakkan dengan motor berbahan bakar

minyak atau gas yang ada dalam lalu lintas bebas. (UU Nomor 3, 1963)

Berdasarkan (UU Nomor 14, 1992) yang dimaksud dengan

peralatan teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang

berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi

tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata

kendaraan bermotor dalam ketentuan ini adalah terpasang pada tempat

sesuai dengan fungsinya. Termasuk dalam pengertian kendaraan

bermotor adalah kereta gandengan atau kereta tempelan yang

dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.

Sepeda motor pertama di buat oleh ahli mesin Jerman

Gottlieb Daimler tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin

dengan pembakaran sempurna pada sebuah sepeda kayu yang dia

desain sendiri. Sepeda tersebut memiliki empat roda, termasuk dua

roda tambahan (seperti roda pada sepeda anak-anak).

Putra Daimler menjadi orang pertama yang mengendarai

sepeda motor ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada

tanggal 10 November 1885 dengan kecepatan mendekati 10Kpj.


12

Beberapa model sepeda motor kemudian di

perkenalkan di Jerman, Perancis dan Inggris dengan fokus

pengembangan pada kepraktisannya sebagai alat transportasi.

Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya Walter bersama

tetangganya William Harley membuat motor Harley-Davidson yang

pertama. Setahun kemudian mereka mulai memproduksi sepeda motor

untuk di jual. Tahun 1909 Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin

yang pertama, yang memiliki dua silinder dengan konfigurasi seperti

huruf “V”. Mesin tersebut memiliki suara yang besar, bergemuruh dan

terkesan jantan, tak lama mesin tersebut menjadi mesin Amerika klasik.

Selama tahun 1914, bentuk dasar dari sepeda motor

modern mulai terbentuk. Bentuk tersebut meliputi peletakan

mesin di antara roda depan dan belakang dan sebuah rantai

untuk mentransger tenaga dari mesin ke roda belakang.

Selama PD I (1914-1918), sepeda motor terbukti sebagai

sarana transportasi yang tangguh bagi militer Amerika dan Eropa,

mampu mengurangi beban jalan raya dan mampu membawa alat

komunikasi jauh lebih ke depan garis pertempuran. Sesudah perang,

penggunaan sepeda motor menyebar luas ke Eropa dan Amerika.

Sampai tahun 1950-an, kebanyakan sepeda motor di Amerika

utara di produksi oleh Harley-Davidson atau oleh perusahaan Inggris

seperti Birmingham Small Arms Company (BSA), Norton, dan Triumph.


13

Periode 1960 dan 1970, perusahaan Jepang seperti Honda,

Kawasaki, Suzuki, dan Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda motor

dengan pengembangan pada mesin dan suspensi dan mereka mampu

bersaing dengan produsen motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak,

sepeda motor dengan mesin 4 langkah 750 sampai 1200 cc yang

bertenaga besar produksi mereka akan mendominasi pasar sepeda

motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah yang ber-cc 250 sampai

500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road. (Utami, 2004)

D. Masyarakat

1. Pengertian Masyarakat

Secara umum Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan

individu-individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh

kepentingan bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-

norma, dan adat istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat

berasal dari bahasa inggris yaitu society yang berarti masyarakat, lalu

kata society berasal dari bahasa latin yaitu societas yang berarti kawan.

Sedangkan masyarakat yang berasal dari bahasa arab yaitu musyarak

. Pengertian masyarakat menurut definisi Paul B. Horton, yang

mengatakan pendapatnya bahwa pengertian masyarakat adalah sekumpulan

manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama yang cukup

lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama

dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.


14

Pengertian masyarakat terbagi atas dua yaitu pengertian

masyarakat dalam arti luas dan pengertian masyarakat dalam arti sempit.

Pengertian masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan hidup

bersama tanpa dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya.

Sedangkan pengertian masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok

individu yang dibatasi oleh golongan, bangsa, teritorial, dan lain

sebagainya. Pengertian masyarakat juga dapat didefinisikan sebagai

kelompok orang yang terorganisasi karena memiliki tujuan yang sama.

Pengertian masyarakat secara sederhana adalah sekumpulan manusia

yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan yang sama.

Terbentuknya masyarakat karena manusia menggunakan perasaan, pikiran

dan keinginannya memberikan reaksi dalam lingkungannya. Ciri-ciri dari

suatu masyarakat antara lain :

a) Merupakan pengelompokkan individu.

b) Adanya interaksi antara individu-individu anggota masyarakat.

c) Adanya aturan-aturan yang mengatur perilaku anggota masyarakat.

d) Individu-individu sebagai satu kesatuan mendukung,

mengembangkan, dan meneruskan kebudayaan. (Dwi, 2016)


15

E. Cara Penanggulangan Polusi Udara Kendaraan Bermotor Penggunaan

kendaraan bermotor menyebabkan lebih banyak

polusi udara dari pada kegiatan lainnya, hampir setengah oksida nitrogen

diakibatkan dari aktivitas manusia, dua pertiga karbon monoksida dan

setengah hidrokarbon dihasilkan di kota-kota industri, disamping hampir

seluruh timah terdapat di udara negara-negara berkembang. Disebagaian

besar negara berkembang, sumber pembangkit tenaga pemanas

menimbulkan sampai dua pertiga emisi sulfur dioksida dan antara

sepertiga sampai setengah emisi total zat pencemar udara yang lain. Jadi,

dua prioritas utama bagi program pengendalian polusi udara adalah

kendaraan bermotor dan sumber pembangkit tenaga, meskipun di

beberapa negara berkembang pusat perhatian utama adalah pengendalian

polusi yang timbul dari penggunaan batu bara murah yang banyak

digunakan untuk memasak dan alat pemanas rumah tangga.

Menurut (Nurhasanah, 2008: 60) “di daerah-daerah yang


masih menggunakan bensin bermuatan timah, salah satu strategi
pengendalian polusi udara yang paling efektif adalah sama sekali
melarang penggunaan zat aditif tersebut, atau menurunkan
secara tajam tingkat yang diperbolehkan dalam bensin.”
Beberapa kota dan negara amat menghendaki adanya bahan bakar

alternatif yang membakar lebih bersih dari pada bensin. Pilihan-pilihan

antara lain berupa campuran seperti penambah oktane, hasil formulasi

ulang yang menurunkan daya menguapnya dan dengan demikian

menurukan pula daya emisi senyawa organik yang mudah menguap dan

menurunkan konsentrasi benzen dan komponen beracun lain.


16

Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan,

seperti angkutan kota dan motor dengan perangkat kendali yang canggih,

walaupun efektif, tetapi tidak mengurangi polusi udara dengan cukup cepat

dan menyeluruh. Di daerah perkotaan telah menjalankan berbagai program,

mulai dari pemberlakuan hari tanpa kendaraan, sampai pelarangan parkir di

kota, yang semuanya dikenal dengan istilah “upaya mengendalikan

transportasi” (transportation control measures/TCM). Banyak TCM

dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas yang terkoordinasi,

jalan satu arah, dan jalur bus yang terpisah, sampai metode penggunaan

insentif ekonomi, misalnya “tarif jalur padat” yang mengharuskan

pengemudi membayar jika melalui jalan raya di saat lalu lintas padat.

Penanggulangan polusi udara tidak dapat dilakukan

tanpa menanggulangi penyebabnya. Mempertimbangkan

sektor transportasi sebagai kontributor utama polusi udara,

maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.

Beberapa langkah penanggulangannya adalah memperbaiki sistem

transportasi yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah

lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada

sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik.

Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak

berbasis kendaraan pribadi, memberlakukan pemakaian bensin tanpa timah.

(Nurhasanah, 2008: 65), menuturkan ternyata penanggulangan

polusi udara dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat


17

mengurangi polusi udara yang di sebabkan oleh kendaraan

bermotor. Hal-hal yang dapat dilakukan adalah:

1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan berjalan kaki,

mengendarai sepeda, menggunakan kendaraan umum, atau

menggunakan satu kendaraan pribadi bersama teman-teman.

2. Merawat kendaraan bermotor agar tidak boros bahan

bakar dan asapnya tidak mengotori udara.

3. Membeli bahan bakar yang bebas timbal.

4. Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman,

tanaman dapat mengolah karbondioksida menjadi oksigen.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Pengaruh Polusi Udara Yang Dikeluarkan Oleh Kendaraan

Bermotor

Wujud dari kualitas lingkungan yang sehat merupakan

bagian yang paling penting di bidang kesehatan. Udara sebagai

komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat

memberikan dukungan bagi makhluk hidup, untuk hidup secara

optimal. Sumber polusi udara berasal dari berbagai kegiatan

seperti industri, transportasi, perkantoran dan perumahan.

Polusi udara dapat diketahui dengan adanya bahan-bahan

atau zat-zat asing di dalam udara yang dapat menyebabkan

perubahan susunan komposisi udara dari keadaan normalnya.

Penyebab dari polusi udara sendiri dibagi dua macam, yaitu internal

dan eksternal. Faktor internal terjadi secara ilmiah. Contohnya debu

yang berterbangan akibat tiupan angin, abu debu yang disebabkan

oleh letusan gunung berapi, proses pembusukan sampah dan lain-

lain. Faktor eksternal yaitu polusi udara yang disebabkan oleh ulah

manusia itu sendiri. Contohnya seperti pembakaran bahan bakar

fosil, asap kegiatan industri, asap kegiatan rumahan.

18
19

Salah satu penyumbang terbesar terjadinya polusi udara

disebabkan oleh adanya penggunaan kendaraan bermotor

secara berlebih. Polusi udara yang di hasilkan oleh kendaraan

bermotor mengakibatkan kerusakan di bumi dan dampaknya

pasti merugikan manusia terhadap kehidupan dan lingkungan.

1. Terhadap Kehidupan

Polusi udara yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor

mengakibatkan ketidak nyamanan terhadap kehidupan manusia, salah

satunya terhadap kesehatan manusia itu sendiri. Asap kendaraan

bermotor bisa mengakibatkan iritasi pada mata, terasa perih dan gatal

efeknya tidak terlalu fatal namun cukup menggangu terhadap aktivitas

manusia. Gas emisi juga mengakitbatkan gangguan pada kesehatan

seperti pusing, mual dan gangguan pernafasan. Bahkan jika terhirup

oleh ibu hamil atau anak di bawah lima tahun dapat menyebabkan

gangguan otak pada anak dan dapat pula mengakibatkan kematian.

2. Terhadap Lingkungan

Gas emisi merupakan salah satu faktor penyebab dari kerusakan

lingkungan, dan kerusakan alam salah satu contohnya. Gas emisi dapat

mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen di bumi dan bertambahnya

karbon dioksida. Sehingga udara pun sudah tidak sehat lagi, dan dapat

memicu terjadinya pemanasan global dengan suhu udara yang menjadi

panas dan gersang kemudian kutub es menjadi mencair akibat dari


20

pemanasan global tersebut yang di sebabkan oleh gas

emisi yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor selalu dijadikan alasan utama bagi polusi

udara di daerah perkotaan, banyak manusia beranggapan bahwa

semua itu terjadi karena kelalaian pemerintah dan produsen yang

mendesain kendaraan bermotornya tidak sesuai dengan peraturan

yang telah ditetapkan. Akibatnya, daerah perkotaan dianggap

merupakan salah satu sumber polusi udara, dan memegang peranan

yang sangat besar dalam masalah polusi udara. Beberapa faktor

penting yang mengakibatkan lebih berpengaruhnya kendaraan

bermotor terhadap polusi udara perkotaan di indonesia adalah :

a. Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat

b. Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan

jumlah kendaraan yang ada

c. Pola lalu lintas yang memusat seperti pasar, perkantoran

d. Kesamaan waktu aliran lalu lintas

e. Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor

f. Faktor perawatan kendaraan bermotor

g. Jenis bahan bakar yang digunakan

h. Jenis permukaan jalan

i. Siklus dan pola mengemudi


21

Gas yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor di sebut

emisi. Emisi adalah zat, atau komponen lain yang dihasilkan dari

suatu kegiatan yang masuk atau dimasukannya ke dalam udara

yang mempunyai atau tidak memmpunyai potensi sebagai unsur

pencemar. Namun secara umum, emisi merupakan zat yang

dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan sehingga menyebabkan

terganggunya suatu sistem contohnya adalah emisi gas buang.

Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran

mesin kendaraan baik itu kendaraan beroda, kapal, dan pesawat

terbang yang menggunakan bahan bakar. Emisi gas buang ini

biasanya terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna yang di

sebabkan oleh bahan bakar yang menggunakan timbal sehingga

adanya bahan bakar yang tidak terbakar secara sempurna dan

terbuang bersama sisa pembakaran. Kurangnya oksigen yang

masuk dapat mempengaruhi terjadinya emisi gas buang.

Selain itu kondisi mesin dapat mempengaruhi terjadinya emisi gas

buang tersebut, contohnya ring piston yang sudah rusak dan tingginya suhu

pembakaran dalam mesin dapat mengakibatkan kurang sempurnanya

pembakaran yang menyebabkan keluarnya asap hitam. Kemudian pasokan

bahan bakar yang berlebih mengakibatkan keluarnya asap putih dari sisa

hasil pembakaran tersebut. Gas yang terdapat dalam


22

emisi gas buang tersebut adalah Emisi Senyawa Hidrokarbon

(HC), Emisi Carbon Monoksida (CO), emisi senyawa NOx,

Oksida Belerang (SO2), timah hitam (Pb) dan gas buang

tersebut sangat berbahaya bagi kehidupan manusia.

B. Upaya Masyarakat Untuk Meminimalisir Dampak Polusi Udara

Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah salah satu faktor penyumbang

terbesar yang menyebabkan polusi udara. Kendaraan bermotor yang

menggunakan bahan bakar minyak dapat menghasilkan emisi gas yang

dapat menyebabkan pencemaran udara bahkan emisi gas yang dihasilkan

oleh kendaraan bermotor dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon.

Ozon sendiri merupakan lapisan di atmosfer yang melindungi permukaan

tanah dari sinar matahari yang merusak. Sinar matahari memang dibutuhkan

untuk keberlangsungan makhluk hidup di Bumi, akan tetapi ada sinar

ultraviolet yang berbahaya bagi makhluk hidup. Jika makhluk hidup tersebut

terpapar sinar UV terlalu sering, maka akan ada bahaya yang tidak

terhindarkan dan membahayakan kehidupan tersebut.

Upaya pengendalian polusi udara akibat kendaraan

bermotor yang mencakup upaya-upaya pengendalian baik

langsung maupun tidak langsung, akan dapat menurunkan

tingkat emisi dari kendaraan bermotor, antara lain :


23

1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor

polusi udara dapat sedikit berkurang karena kendaraan bermotor

populasinya cukup besar sehingga kendaraan bermotor menjadi

penyumbang terbesar terjadinya polusi udara.

Kurangi pemakaian jarak dekat, jika jarak yang ditempuh

tidak terlalu jauh maka dapat menggunakan sepeda atau berjalan

kaki untuk kegiatan sehari-hari. Bersepeda dan berjalan kaki tidak

hanya mengurangi jumlah polusi udara tetapi juga membantu

menjaga kesehatan tubuh. Selain itu dengan menggunakan sepeda

atau berjalan kaki maka dapat menghemat biaya karena tidak perlu

mengeluarkan biaya bahan bakar minyak untuk kendaraan. Bahan

bakar fosil pun dapat berkurang penggunaanya karena jika

penggunaan bahan bakar fosil berlebih bisa menyebabkan

kerusakan bagi alam dan jumlahnya terbatas.

Jika jarak yang ditempuh menengah sampai jauh,

yaitu lebih dari 3 kilometer, maka dapat menggunakan

transportasi umum, seperti bus, kereta api, dan sebagainya

atau bisa juga menggunakan satu kendaraan pribadi bersama

teman. Tujuannya adalah untuk mengurangi volume

kendaraan dan emisi gas yang dihasilkan setiap hari.


24

Mengikuti program car free day, program ini biasanya

diadakan di pusat perkotaan pada hari minggu masyarakat

berkumpul disana untuk berolahraga atau menikmati udara segar di

pagi hari. Car free day bertujuan untuk mengurangi penggunaan

kendaraan beroda dua, karena sebagian besar kendaraan yang ada

di kota didominasi oleh kendaraan beroda dua. Jadi dengan

melakukan car free day, maka dapat mengurangi polusi udara yang

dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

2. Merawat kendaraan bermotor

Motor yang tidak terawat dapat menimbulkan gas emisi yang

berlebih karena bahan bakar yang masuk tidak akan terbakar secara

sempurna disebabkan oleh ring piston yang sudah tidak layak pakai.

Ring piston merupakan salah satu bagian inti dari mesin yang

membakar bahan bakar. Apabila ring piston sudah tidak layak pakai

bahan bakar akan keluar bersamaan dengan sisa hasil pembakaran,

kemudian akan mengeluarkan asap berwarna hitam dari pembuangan

knalpot yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Merawat motor agar tetap baik dengan mengganti oli motor

dengan rutin sebanyak satu bulan sekali karena jika oli motor

berkurang dapat merusak piston yang kemudian menimbulkan over

heat pada mesin. Merawat motor agar tidak boros bahan bakar

dengan mengganti motor yang sudah menggunakan teknologi PGM-


25

FI dan tidak membawa beban berlebih pada saat

menggunakan kendaraan bermotor yang berguna untuk

mengurangi pasokan bahan bakar dalam mesin.

3. Membeli bahan bakar yang bebas timbal

Timbal pada bahan bakar kendaraan berfungsi sebagai zat

aditif atau zat tambahan yang berguna untuk menaikkan bilangan

oktan dari bahan bakar tersebut, tingginya nilai oktan yang ada

pada sebuah bahan bakar ini memiliki manfaat yang penting untuk

memperpanjang usia mesin dan menghindari mesin dari kerusakan

serius akibat terjadinya knocking akibat memakai bahan bakar ber

oktan rendah, selain itu penambahan timbal ini sangat bagus untuk

menekan jumlah karbon dari emisi gas buang kendaraan.

Namun sisa proses pembakaran yang berupa asap

bertimbal ini berdampak sangat mengerikan bagi kesehatan seluruh

makhluk hidup dimuka bumi ini, khususnya bagi manusia itu sendiri

yang bisa terganggu kesehatannya akibat keracunan logam timbal.

Ingat bahwa timbal termasuk kedalam golongan logam berat

berbahaya dan beracun. Dampaknya antara lain :

a. Gangguan keracunan

Tubuh manusia yang terlalu sering menghirup asap kendaraan

yang mengandung timbal, logam berat ini akan masuk kedalam aliran

darah dan tidak bisa dikeluarkan, jika jumlah timbal dalam


26

aliran darah manusia melebihi ambang batas yang ditentukan

bisa membuat seseorang keracunan logam berat.

b. Gangguan sistem reproduksi

Timbulnya gangguan pada sistem reproduksi manusia akibat

terlalu seringnya manusia terpapar oleh timbal akibat menghirup

asap kendaraan yang memakai bensin bertimbal. Seorang ibu hamil

yang sering terpapar asap bertimbal, secara otomatis logam ini

akan mengendap didalam aliran darah ibu hamil. Kemudian

kandungan timbal ini juga ikut masuk kedalam tubuh janin melalui

suplai oksigen dan nutrisi yang masuk. Gangguan sistem

reproduksi akibat terpaparnya logam timbal termasuk diantaranya

adalah lahirnya anak dengan cacat mental, lahirnya seorang anak

yang memiliki IQ yang jauh dibawah rata rata. Meninggalnya janin

saat masih berada didalam kandungan, dan yang lebih menakutkan

adalah resiko mandul / tidak bisa memiliki keturunan.

c. Gangguan pencernaan dan kecerdasan

Orang yang sudah keracunan logam timbal didalam

aliran darahnya dapat memicu gangguan pencernaan

seperti seringnya mual dan muntah, terjadinya gangguan

kognitif pada anak anak dan yang paling parah adalah

adanya gangguan pada sistem syaraf manusia.


27

4. Penanaman pohon di sekitar lingkungan dan rumah

Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai sebuah

batang utama dengan dahan dan ranting yang jauh dari permukaan

tanah. Penanaman pohon di sekitar lingkungan dan rumah dapat

meminimalisir polusi udara yang di keluarkan oleh kendaraan

bermotor karena fungsi dari pohon adalah memproses karbon

menjadi oksigen tanaman akan menyerap air dan zat hara dari

dalam tanah dimana mereka berdiri dan kemudian disalurkan

melalui pembuluh kapiler ke daun. Kemudian, dicampur dengan gas

karbondioksida (CO2) yang diserap dari udara, semuanya diolah

menjadi glukoas setelah melalui proses itu kemudian pohon

melepaskan oksigen ke udara.

Banyaknya gas oksigen yang dikeluarkan tergantung dari

umur pohon tersebut semakin tua umur pohon semakin

banyak juga oksigen yang di keluarkan, sedangkan seorang

manusia akan membutuhkan oksigen setara dengan produksi

7-8 pohon dewasa setiap tahunnya, salah satu fungsi pohon

adalah meyerap gas karbondioksida (CO2).

Maka penanaman pohon di perkotaan atau di pinggir

jalan sangat dibutuhkan guna meminimalisir polusi udara

yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor.

Untuk menumbuhkan peran serta masyarakat dalam

meminimalisir polusi udara dari gas emisi yang dikeluarkan oleh


28

kendaraan bermotor pemerintah dapat mengadakan seminar

tentang bahaya dan dampak dari polusi udara yang dikeluarkan oleh

kendaraan bermotor, serta cara menanggulanginya. Seminar dapat

di selenggarakan di acara khusus seperti pada saat car free day

ataupun penyuluhan terhadap sekolah-sekolah. Seminar tersebut

bertujuan untuk lebih menyadarkan masyarakat akan betapa bahaya

polusi udara terhadap kehidupan organisme hidup, sehingga

masyarakat diharapkan untuk berpartisipasi dalam meminimalisir

polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.


BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

1. Polusi udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya

bahan, zat-zat asing atau komponen lain di udara yang

menyebabkan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia

atau proses alam, sehingga kualitas udara menjadi kurang atau

tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Jenis-jenis polusi udara :

a. Polusi udara berdasarkan bentuknya

b. Polusi udara berdasarkan tempatnya

c. Polusi udara berdasarkan asalnya

d. Polusi udara berdasarkan gangguan terhadap kesehatan

2. Emisi gas buang merupakan polutan yang mengotori udara yang di

hasilkan oleh gas buang kendaraan. Gas buang kendaraan yang di

maksud disini adalah gas sisa proses pembakaran yang di buang ke

udara bebas melalui saluran buang kendaraan. Biasanya emisi gas

buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna maka

hasil dari pembakaran tersebut adalah karbon dioksida dan air.

3. Upaya masyarakat untuk meminimalisir polusi udara yang

di keluarkan oleh kendaraan bermotor dengan cara :

29
30

1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

2. Merawat motor agar tidak boros bahan bakar dan

asapnya tidak mengotori udara

3. Membeli bahan bakar yang bebas timbal

4. Penanaman pohon di sekitar lingkungan dan rumah

B. Saran

1. Untuk penulis, semoga apa yang penulis utarakan panjang lebar

sebelumnya bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-

hari. Terutama dengan cara mengurangi pemakaian kendaraan

bermotor dan beralih menggunakan angkutan transportasi umum.

2. Untuk pembaca, semoga menjadi pembelajaran untuk ikut

serta dalam meminimalisir pemakaian kendaraaan bermotor

agar polusi udara berkurang.


31

DAFTAR PUSTAKA

Dwi. 2016. Pengertian Masyarakat Secara Umum, [online]. Tersedia:

Umum-pengertian, blogspot.com/2016/05/pengertian-
masyarakat-secara-umum.html [22 Oktober 2018]

Nurhasanah, Aisyah. 2008. Polusi Udara. Yogyakarta: Puri Pustaka

Sastrawijaya, Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta

Sudrajad, Agung. 2006. Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan.


Http// kamase_ugm@yahoo.co.id [19 Agustus 2018]

T.n 2013. Pengertian Emisi dan Efeknya bagi Kehidupan dan


Lingkungan.[online].Tersedia:
reyismyname.blogspot.com/2013/10/pengertian-emisi-dan-
efeknya-bagi.html [20 Oktober 2018]
Utami. 2004. Sejarah kendaraan bermotor, [online]. Tersedia:
montoridaman. Blogspot.com/2014/04.html) [22 Oktober 2018]

Widana, Wisna arya. 1994. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta:


Andi offset

Anda mungkin juga menyukai