Anda di halaman 1dari 9

JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134

http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PEMBERIAN PUTIH TELUR DAN IKAN GABUS


TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM IBU NIFAS

Weni Tri Purnani,


Prodi Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Kadiri,
tripurnani0330@gmail.com

ABSTRACT
Perineal injury is caused by the birth canal laceration or an indicated of episiotomy when the
mother deliveries the baby. Late of healing the perineal injury was increased the risk of infection, so
it needs nutrision intake especially protein to support the growth of new generation cells around the
wound. The purpose of this study was to determine the differences in the speed of wound healing
between consumption of egg whites and corkfish to post partum mother.The research design was pre
experiment with one-shot case study. The population is all the postpartum mothers who had ruptured
perineum. Samples were taken with purposive sampling technique, with total respondent 32 people.
Data were collected using instruments of data collection sheets and sheets of observations. The data
were analyzed using the Wilcoxon and Mann Whitney test and the result was presented to frequency
distribution table form.The results of Mann Whitney test as evidenced by the value of Z = -2.626; ρ =
0.009; α=0.05; ρ<α, then H0 rejected and H1 accepted. It means that there is a difference between the
influence of egg whites and fish cork to the phase of perineal wound healing of post partum mother.
Egg whites is more effective than fish cork in healing woundv of the perineum. Based on the result of
the research study, it is expected to give a beneficial contribution in improing education about the
advantage of egg white and fish cork to enhance the health status of post partum mother.
Keywords: perineal wound healing, egg whites, fish cork

ABSTRAK
Luka perineum adalah luka pada perineum karena adanya robekan jalan lahir maupun
karena episiotomi pada waktu melahirkan janin. Penyembuhan luka perineum yang lambat dapat
meningkatkan resiko terjadinya infeksi, sehingga diperlukan asupan nutrisi khususnya protein yang
mendukung pertumbuhan sel baru pada luka perineum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan kecepatan penyembuhan luka perineum dengan pemberian putih telur dan ikan gabus pada
ibu nifas.Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan
one-shot case study. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang mengalami ruptur perineum.
Sampel diambil dengan teknik random simple sampling, dengan responden berjumlah 32. Data
dikumpulkan menggunakan instrumen lembar pengumpulan data dan lembar observasi. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pemberian putih telur dan pemberian ikan gabus, variable terikat
dalam penelitian ini adalah penyembuhan luka perineum. Analisis data dengan UjiMann
Whitney.Hasil uji Mann Whitney diperoleh Z = -2,626; ρ=0,009 berarti terdapat perbedaan
efektivitas pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap penyembuhan luka perineum. Putih telur
lebih cepat jika dikonsumsi untuk penyembuhan luka perineum. Dengan demikian diharapkan tenaga
kesehatan dapat memberikan konseling tentang manfaat putih telur dan ikan gabus secara maksimal
sehingga status kesehatan ibu nifas semakin baik.
Kata kunci : penyembuhan luka perineum, putih telur, ikan gabus

126
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

PENDAHULUAN mempengaruhi penyembuhan luka perineum


Masa nifas juga merupakan masa meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
pemulihan organ-organ reproduksi yang Faktor internal meliputi gizi, personal hygiene,
mengalami perubahan selama kehamilan dan kondisi ibu, keturunan, usia, hemoragi,
persalinan, seperti halnya robekan perineum hipovolemi, faktor lokal edema, defisit nutrisi,
yang terjadi hampir pada semua persalinan defisit oksigen, over aktivitas. Sedangkan
pertama dan tidak jarang pada persalinan faktor eksternal meliputi lingkungan, tradisi,
berikutnya, sehingga diperlukan perawatan pengetahuan, sosial, ekonomi, penanganan
yang intensif untuk mempercepat proses petugas, penanganan jaringan dan obat-obatan
penyembuhan dan mencegah komplikasi (Nugroho dkk, 2014).
infeksi yang dapat diakibatkan karena Dampak keterlambatan penyembuhan
keterlambatan penyembuhan luka perineum luka perineum yang pertama adalah terjadinya
(Setyowati, 2014). infeksi, kondisi perineum yang terkena lochea
Prevalensi ibu bersalin yang mengalami dan lembab akan sangat menunjang
rupture perineum di Indonesia pada golongan perkembangan bakteri yang dapat
umur 25-30 tahun yaitu 24 persen sedangkan menyebabkan timbulnya infeksi pada
pada ibu bersalin usia 32-39 tahun sebesar 62 perineum. Yang kedua terjadi komplikasi,
persen(Winarti, 2013). Berdasarkan data di munculnya infeksi pada perineum dapat
Jawa Timur angka kejadian ruptur perineum merambat pada saluran kandung kemih
pada tahun 2008 sebanyak 52 kasus, tahun ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat
2009 sebanyak 18 kasus, tahun 2010 sebanyak pada munculnya komplikasi infeksi kadung
17 kasus, tahun 2011 sebanyak 100 kasus, kemih maupun infeksi pada jalan lahir. Infeksi
tahun 2012 sebanyak 93 kasus(Yeyen, 2014). nifas yang dapat terjadi sebagai akibat
Berdasarkan survey awal yang komplikasi luka perineum antara lain metritis,
dilaksanakan di BPM “S” Kabupaten Kediri endometritis, peritonitis bahkan sampai abses
diperoleh data bulan Januari sampai Maret perlvik. Ketiga, adalah terjadinya kematian ibu
2017 terdapat 43 ibu post partum, 15 (34,9%) post partum, penanganan komplikasi yang
primipara dan 28 (65,1%) multipara. 33 lambat dapat menyebabkan terjadinya
(76,7%) orang mengalami robekan perineum, kematian pada ibu post partum mengingat
11 (33,3%) orang primipara dan 22 (66,7%) kondisi fisik ibu post partum masih lemah
orang multipara. Dari survey yang dilakukan (AmbarwatidanWulandari, 2010).
sejak 7 sampai 21 Maret 2016, diperoleh 8 ibu Untuk mempercepat penyembuhan luka
post partum yang mengalami robekan perineum terdapat banyak cara, salah satunya
perineum, 3 (37,5%) diantaranya mengalami melalui perbaikan gizi dengan mengkonsumsi
keterlambatan penyembuhan luka (sembuh makanan tinggi kalori dan tinggi protein.
lebih dari 7 hari), sedangkan 5 (62,5%) Sumber umum protein adalah daging, susu,
orangmengalami penyembuhan luka perineum roti, sereal, telur, ikan, kacang-kacangan dan
yang normal dimana luka sembuh antara 6 biji-bijian (Boyle, 2008). Ikan gabus (Channa
sampai 7 hari. Hal ini berarti masih ada striata) merupakan salah satu jenis ikan yang
masalah keterlambatan penyembuhan luka dapat meningkatkan daya tahan tubuh karena
perineum pada ibu post partum di BPM “S” mengandung protein dan albumin yang tinggi.
Kabupaten Kediri. Daging ikan gabus mengandung 70% protein
Secara fisiologis luka perineum akan dan 21% albumin. Di samping itu, daging ikan
mulai membaik dalam jangka waktu 6 sampai gabus juga mengandung asam amino yang
7 hari post partum. Penyebab keterlambatan lengkap serta mikronutrien zinc, selenium dan
penyembuhan luka perinuem yaitu iron. Kandungan lain dalam daging ikan gabus
pengetahuan ibu yang kurang tentang adalah alisin, alil sulfide dan furostanol
penyembuhan luka dimana ibu takut glikosida(Suprayitno, 2003).
melakukan mobilisasi lebih dini, faktor budaya Protein dan albumin sangat berfungsi
yang sudah melekat sejak dulu sering dijadikan sebagai zat pembangun sel-sel yang telah rusak
patokan selama masa nifas seperti halnya sehingga penyembuhan luka akan berlangsung
pantangan terhadap beberapa makanan tertentu lebih cepat. Dengan tingginya kandungan
dan lebih pada individu itu sendiri diantaranya, protein dan albumin, ikan gabus kemungkinan
malnutrisi serta keadaaan lingkungan yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk proses
kurang bersih. Secara umum ada 2 faktor yang penyembuhan luka terutama luka pasca
127
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

operasi, luka bakar dan setelah persalinan. persetujuan bila bersedia di teliti, kemudian
Salah satu jenis makanan yang mengandung diberikan lembar pengumpulan data.
banyak protein adalah putih telur. Orang juga Kemudian sampel dibagi dalam dua kelompok.
banyak menghindari telur karena khawatir Kelompok perlakuan 1 merupakan kelompok
dengan kandungan kolesterolnya yang tinggi. perlakuan yang diobservasi penyembuhan luka
Kandungan kolesterol yang tinggi hanya perineum dengan pemberian putih telur
terkonsentrasi di kuning telur, sedangkan pada sebanyak 139 gram (Rindiani,2015),
putih telur bebas dari kolesterol sehingga aman sedangkan kelompok perlakuan 2 merupakan
untuk dikonsumsi. Putih telur sangat kaya kelompok yang diobservasi penyembuhan luka
protein, bebas lemak dan kolesterol (berbeda perineum dengan pemberian ikan gabus
dengan kuning telur). Kandungan protein ini sebanyak 100 gram (Kordi, 2010). Sebelum
sangat bermanfaat sebagai zat pembangun peneliti melakukan perlakuan, kelompok 1 dan
dalam tubuh. Kandungan yang terdapat dalam 2 diberikan penyuluhan tentang tentang
putih telur berupa protein. Kandungan lainnya manfaat putih telur dan ikan gabus dan cara
yang terdapat dalam putih telur seperti vitamin pengolahannya.
A, D, E, K, B2, B5, B9 dan juga B12. Putih Cara pengolahan putih telur didihkan air
telur juga mengandung asam amino yang dalam panci. Permukaan air harus lebih tinggi
sangat bermanfaat dalam pemulihan otot. Putih dari telur, artinya telur yang direbus harus
telur sangat mudah didapat, diolah dan mudah tenggelam. Setelah air mendidih masukkan
dicerna sehingga lebih mudah diserap oleh telur sampai ke dasar panci. Rebus selama 7 –
tubuh(Rindiani, 2015). Mengingat pentingnya 8 menit. Angkat telur. Rendam dalam air
makanan guna pemulihan dan mempercepat dingin selama 5 menit , baru kupas. Berikan
proses penyembuhan luka perineum, maka pada ibu bagian putih telur sebanyak 139 gram
bidan sebagai ujung tombak pelayanan sehari selama 7 hari. Cara pengolahan ikan
kesehatan harus mampu memberikan gabus 1). Siapkan ikan gabus segar, 2). Ikan
pengetahuan tentang diet yang benar, sehingga dibersihkan/disiangi (dibuang sisik, isi perut,
proses penyembuhan luka perineum dapat insang, sirip, dan kepala, 3). Ikan dipotong-
berjalan normal. Tujuan dalam penelitian ini potong dan ditimbang @100 gram, 4). Cuci
adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas hingga tidak ada darah dan lendir, 5). Ikan
pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap yang telah dibersihkan, ditiriskan. 6). Bumbuhi
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di ikan dengan kunyit dan daun jeruk untuk
BPM Ny. S Kabupaten Kediri memberikan rasa dan menghilangkan amis, 7).
Siapkan sabluk, dan berikan air sebanyak 1
METODE liter, 8). Setelah siap, kukus ikan selama 20
Jenis penelitian yang digunakan pada menit. 9). Berikan kukusan ikan gabus 100
penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan gram sehari selama 7 hari. Setelah diberikan
menggunakan pendekatan one-shot case informasi, kemudian peneliti mulai melakukan
study.Penelitian ini dilakukan di BPM “S” perlakuan, yaitu pada pada kelompok 1
Kabupaten Kediri bulan Juni Tahun 2017. diberikan putih telur sebanyak 139 gram dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok 2 diberikan ikan gabus sebanyak
ibu postpartum hari pertama yang mengalami 100 gram. Setelah itu, pada hari ke tujuh post
luka perineum derajat 1 dan 2 di BPM “S” partum peneliti melakukan observasi
Kabupaten Kediri. Sampel pada penelitian ini penyembuhan luka perineum pada kelompok 1
adalah sebagian ibu postpartum pertama yang dan 2. Prosedur pengumpulan data dalam
mengalami luka perineum derajat 1 dan 2 di penelitian ini dilakukan dengan lembar
BPM “S” Kabupaten Kediri sebesar 32 observasi yang dilakukanolehpeneliti.
responden dengan kriteria yaitu ibu post Untuk menguji perbedaan efektivitas
partum pada hari ke 1-7, belum pernah pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap
mengkonsumsi putih telur dan ikan gabus penyembuhan luka perineum menggunakan uji
setelah melahirkan dengan luka perinuem dan Mann Whitneytingkat kepercayaan 95%
ibu post partum yang tidak mempunyai riwayat dengan tingkat kesalahan α = 0,05.
alergi.
Setelah mendapat ijin dari lokasi HASIL
penelitian terkait, peneliti memberikan Karakteristik fase penyembuhan luka
penjelasan kepada responden lalu membuat perineum ibu nifas dikelompokkan menurut
128
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

sesudah pemberian putih telur dan sesudah


pemberian ikan gabus lalu dianalisis perbedaan Analisis Perbedaan Efektivitas Pemberian
efektivitas pemberian keduanya. Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap
Penyembuhan Luka Perineum
Karakteristik Fase Penyembuhan Luka
Sesudah Pemberian Putih Telur Tabel 3. Analisis Perbedaan Efektivitas
Pemberian Putih Telur dan Ikan
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Gabus Terhadap Penyembuhan Luka
Berdasarkan Kecepatan Penyembuhan Perineum di BPM “S” Kabupaten
Luka Perineum Pada Ibu Nifas Kediri Tahun 2017
Sesudah Pemberian Putih Telur di Ke- Kriteria Penilaian Luka Total
BPM “S” Kabupaten Kediri Tahun Lom- Perineum
2017 pok Buruk Sedang Baik
Kriteria Kelompok Pemberian Per N % N % N % N %
Penilaian Putih Telur -laku-
Luka Frekuensi Persentase an
Perineum (%) Putih 2 12,5 4 25,0 10 62,5 6 16 100
Buruk 2 12,5 telur
Sedang 4 25,0 Ikan 5 31,2 9 56,3 2 12,5 16 100
Baik 10 62,5 Gabus
Total 16 100,0 Total 32 100
α = 0,05 ; Z = -2,626 ;
Berdasarkan data yang diperoleh pada ρ-value = 0,009 ; ρ < 0,05
tabel 1 dapat diinterpretasikan bahwa sesudah
pemberian putih telur pada ibu nifas dengan Berdasarkan tabel 3 dapat
luka perineum sebagian besar (62,5%) baik diinterpretasikan bahwa ibu nifas dengan luka
dengan kondisi luka kering, perineum perineum yang diberikan putih telur sebagian
menutup, tidak ada tanda infeksi yaitu besar (62,5%) baik (luka kering, perineum
sebanyak 10 orang. menutup, tidak ada tanda infeksi) yaitu
sebanyak 10 orang, sedangkan ibu nifas
Karakteristik Fase Penyembuhan Luka dengan luka perineum yang diberikan ikan
Sesudah Pemberian Ikan Gabus gabus sebagian besar (56,3) sedang (luka
basah, perineum menutup, tidak ada tanda
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden infeksi) yaitu sebanyak 8 orang. Hasil analisa
Berdasarkan Kecepatan Penyembuhan data menggunakan uji Mann Whitney
Luka Perineum Pada Ibu Nifas didapatkan hasil nilai Z=-2,626 dan ρ-value
Sesudah Pemberian Ikan Gabus di 0,009<0,05.
BPM “S” Kabupaten Kediri Tahun
2017 PEMBAHASAN
Kriteria Kelompok Pemberian Lukaperineum adalah luka karena
Penilaian Ikan Gabus adanya robekan spontan jalan lahir maupun
Luka Frekuensi Persentase karena episiotomi pada waktu melahirkan
Perineum (%) janin. Luka perineum umumnya terjadi di garis
Buruk 5 (31,2) tengah perineum dan bisa menjadi luas yang
Sedang 9 (56,3) disebabkan apabila kepala janin lahir terlalu
Baik 2 (12,5) cepat, partus presipitatus yang tidak terkendali,
Total 16 (100,0) paritas, terdapat banyak jaringan parut, bayi
besar, malpresentasi, distosia bahu, perluasan
Berdasarkan data yang diperoleh pada episiotomi dan faktor penyebab lainnya.
tabel 2 dapat diinterpretasikan bahwa sesudah Kejadian luka perineum sering terjadi pada
pemberian ikan gabus pada ibu nifas dengan persalinan pertama dan tidak jarang pada
luka perineum sebagian besar (56,3%) sedang persalinan berikutnya(Marmi, 2012)
dengan kondisi luka basah, perineum menutup, Didapatkan hasil penelitian, seluruh
tidak ada tanda infeksi yaitu sebanyak 9 orang. responden dengan keadaan luka yang basah,
perineum menutup dan terasa nyeri
129
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

disesuaikan dengan keadaan awal ketika khusus pada perineum pasca persalinan sangat
jaringan mengalami cedera terjadi dibutuhkan antara lain untuk mengurangi rasa
vasokontriksi pembuluh darah untuk ketidaknyamanan, menjaga kebersihan dan
mengontrol perdarahan dengan pembentukan mencegah terjadinya infeksi sehubungan
sumbatan trombosit dan serabut fibrin, elemen dengan penyembuhan jaringan.
darah seperti antibodi, plasma protein, Proses penyembuhan luka perineum
elektrolit, komplomen dan air menembus membutuhkan asupan nutrisi yang adekuat
spasium vaskular selama 2-3 hari yang terutama yang banyak mengandung protein.
menimbulkan kriteria inflamasi normal antara Protein membantu meregenerasi dan
lain ada kemungkinan pembengkakan, teraba membangun sel-sel yang rusak akibat operasi.
hangat, kemerahan dan nyeri(Smletzer, Salah satu sumber makanan yang kaya akan
Suzanne, dkk, 2002). protein adalah putih telur. Putih telur
Penyembuhan luka adalah proses mengandung protein yang sangat tinggi, mutu
pergantian dan perbaikan fungsi jaringan yang protein, nilai cerna, dan mutu cerna telur
rusak dengan mulai membaiknya luka paling baik diantara bahan-bahan makanan
perineum. Proses penyembuhan luka melalui lainnya. Nilai cernanya bernilai 100%
fase inflamasi yang bermula ketika jaringan dibandingkan dengan daging yang hanya 81%.
mengalami kerusakkan dan berlangsung dalam Putih telur mengandung albumin 95% yang
1-4 hari dimana terjadi vasokontriksi berfungsi untuk penyembuhan luka. Protein
pembuluh darah untuk mengontrol perdarahan putih telur sangat mudah untuk dicerna,
dengan membentuk sumbatan trombosit dan diserap, dan digunakan oleh tubuh untuk
serabut fibrin. Selanjutnya fase proliferasi pertumbuhan dan perkembangan jaringan-
dimana terjadi pembentukan pembuluh darah jaringan tubuh (Warsito, 2015).
baru sekitar luka, terbentuk substansi dasar dan Perbaikan gizi merupakan salah satu
serabut kolagen untuk mulai menginfiltrasi kunci dari penyembuhan luka. Ibu nifas
luka. Sel epitel berkembang menjadi kapiler dianjurkan makan dengan diit seimbang, cukup
yang menjadi sumber nutrisi jaringan yang karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
beregenerasi lengkap dan kolagen menunjang mineral. Faktor gizi utama protein akan sangat
dengan baik dalam jangka waktu 6-7 hari. berpengaruh terhadap proses penyembuhan
Adapun kriteria penilaian lukanya yaitu baik luka perineum karena pergantian jaringan
(jika luka kering, perineum menutup dan tidak sangat membutuhkan protein yang berfungsi
ada tanda infeksi seperti merah, bengkak, sebagai zat pembangun sel-sel yang telah
panas, nyeri, fungsioleosa), sedang (jika luka rusak. Peningkatan kebutuhan protein
basah, perineum menutup dan tidak ada tanda diperlukan untuk proses inflamasi, imun dan
infeksi), buruk (jika luka basah, perineum perkembangan jaringan granulasi. Protein
membuka/menutup, ada tanda infeksi). Fase utama yang disintesis selama fase
selanjutnya adalah maturasi yang dikontribusi penyembuhan luka adalah kolagen. Kekuatan
oleh jaringan granulasi yaitu timbunan kolagen kolagen menentukan kekuatan kulit luka seusai
untuk penyembuhan luka yang berlangsung sembuh. Kekurangan intake protein saat proses
sampai sebulan atau bahkan tahunan(Boyle, penyembuhan luka, secara signifikan menunda
2008). penyembuhan luka. Salah satu sumber
Menurut peneliti selain penyembuhan makanan yang kaya akan protein adalah putih
luka dipengaruhi oleh faktor diantaranya gizi telur. Putih telur mengandung protein yang
terutama protein yang berperan untuk sangat tinggi, mutu protein, nilai cerna dan
pergantian jaringan yaitu dengan pemberian mutu cerna paling baik dibandingkan dengan
protein putih telur dan ikan gabus, usia, protein hewan lainnya. Protein putih telur kaya
pengetahuan, berat badan, personal hygiene, akan nutrisi diantaranya protein niacin,
medikasi, paritas dan berbagai faktor lainnya riboflavin, klorin, magnesium, kalium, sodium,
juga, tindakan penanganan luka perineum ovalbumin dan mempunyai nilai biologis
diantaranya dapat dilakukan dengan cara tinggi karena mengandung asam amino
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, lengkap dibanding protein hewan
mencegah kehilangan darah yang tidak perlu, lainnya(Suherni, dkk, 2009)
dan memastikan tidak ada celah terbuka pada Menururt Warsito (2015), nilai cerna
luka yang dapat dimasuki bekuan darah yang putih telur adalah 100% dibandingkan dengan
menghambat penyembuhan luka. Perawatan daging yang hanya 81%, oleh karena zat gizi
130
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

putih telur sudah dalam keadaan terstimulasi kandungan albumin yang berperan dalam
sehingga mudah dicerna dan diabsorbsi oleh penyembuhan lebih sedikit dan daya serap
tubuh secara sempurna sehingga digunakan yang lebih rendah berpengaruh terhadap
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan lamanya pencapaian kondisi luka yang baik.
jaringan-jaringan tubuh. Putih telur Menurut peneliti faktor lain yang
mengandung albumin 95% yang berfungsi menyebabkan lebih lama tercapainya fase
untuk penyembuhan luka. Berdasarkan hal penyembuhan adalah faktor usia ibu, dimana
yang dijelaskan di atas, peneliti dapat hampir setengah dari responden usia >35
menyimpulkan bahwa protein putih telur tahun, yang berati semakin usia bertambah,
mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan luka akan semakin lama sembuh ini
luka dengan pemenuhan kebutuhan protein dikarenakan mekanisme sel dalam
untuk pembentukan jaringan baru di sekitar penyembuhan luka mempunyai respon lebih
luka. Meskipun banyak faktor yang lambat. Selain itu, hampir setengah dari
mempengaruhi, tetapi menjaga asupan nutrisi responden dengan kategori berat badan gemuk
protein tinggi dengan putih telur lebih dominan yang berpengaruh terhadap lamanya
untuk pemenuhan kebutuhan protein dalam penyembuhan luka karena jaringan adiposa
tubuh. atau lemak yang berlebihan dapat menghalangi
Sepuluh orang yang mengalami suplai darah dan nutrisi ke arah luka sehingga
perubahan penyembuhan luka baik tersebut luka lama sembuh dan mudah infeksi.
juga dipengaruhi oleh banyak faktor selain Penyebab lain juga karena paritas,
pemberian putih telur yaitu faktor usia dimana dimana hampir setengah responden adalah
sebagian besar responden dalam masa usia 20- primipara yang memungkinkan ibu kurang
35 tahun (usia reproduksi), sehingga pengalaman mengenai pemenuhan kebutuhan
mekanisme sel mempunyai respon lebih cepat nutrisi protein yang tepat dan perawatan masa
dan bekerja lebih efektif terhadap nifas yang benar sehingga berpengaruh pada
penyembuhan luka, sebagian besar responden lambatnya penyembuhan luka perineum.Hal
berpendidikan menengah sehingga lebih inijugadidukungHasil penelitian sebelumnya
mudah menerima, menyaring dan merespon yang dilakukan oleh Maria Natalia (2015)
informasi mengenai perawatan dan nutrisi menunjukkan bahwa ibu post SC yang
yang mendukung penyembuhan luka diberikan ikan gabus sebagian besar tidak
perineum, dan sebagian besar pula responden tercapai fase penyembuhan luka.
dengan paritas multipara sehingga ibu sudah Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu
ada pengalaman menghadapi situasi untuk nifas dengan luka perineum yang diberikan
pemenuhan kebutuhan nutrisi dan perawatan putih telur sebagian besar (62,5%) baik (luka
masa nifas. kering, perineum menutup, tidak ada tanda
Hasil analisis pada konsumsi ikan gabus infeksi) yaitu sebanyak 10 orang, sedangkan
menunjukkan adanya pengaruh pemberian ikan ibu nifas dengan luka perineum yang diberikan
gabus terhadap penyembuhan luka perineum ikan gabus sebagian besar (56,3) sedang (luka
pada ibu nifas , Menurut Suprayitno (2013), basah, perineum menutup, tidak ada tanda
daging ikan gabus mengandung 70% protein infeksi) yaitu sebanyak 8 orang.
dan 21% albumin, di samping itu ikan gabus Masa nifas (postpartum) merupakan
juga mengandung asam amino lengkap dalam periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya,
memperbaiki jaringan tubuh yang rusakn dan sehingga seorang ibu nifas memerlukan
mempunyai peranan untuk meningkatkan daya perawatan khusus untuk memulihkan kondisi
tahan tubuh. Kandungan albumin yang hanya kesehatan tubuhnya termasuk dengan perhatian
21% daya cerna ikan gabus yang lebih lama terhadapat penyembuhan luka perineum
yaitu 90% menyebabkan lebih sedikit dengan perawatan dan meningkatkan asupan
kandungan protein albumin yang mampu nutrisi terutama protein22 hal ini penting
diserap tubuh yang berakibat pada pencapaian dilakukan karena dapat menjadi pintu masuk
penyembuhan luka perineum ke arah baik kuman dan menimbulkan infeksi.
menjadi lebih lama(Suprayitno, 2003) Kecukupan gizi dan nutrisi terutama
Berdasarkan hal yang dijelaskan di atas, protein sangat mempengaruhi proses
peneliti dapat menyimpulkan bahwa protein penyembuhan luka perineum karena
ikan gabus mempunyai pengaruh terhadap diperlukan untuk pergantian jaringan yang
penyembuhan luka perineum, tetapi karena rusak, karena pada kejadian perlukaan, banyak
131
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

nitrogen yang dilepas ke dalam urin dan dibandingkan ikan gabus dengan nilai cerna
banyaknya sesuai dengan protein yang hilang 90%.
dan meningkatkan kebutuhan energi. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
Pemenuhan kebutuhan protein diperlukan penyembuhan luka itu sendiri. Dalam beberapa
karena hasil sintesis protein bermanfaat untuk penelitian disebutkan faktor yang
menggantikan dan memperbaiki jaringan yang mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka
rusak. Protein yang paling berperan yaitu perineum adalah usia, keturunan, sarana dan
albumin. Albumin ialah protein utama dengan prasarana, budaya dan keyakinan mobilisasi
konsentrasi paling tinggi dalam plasma darah dini, nutrisi dan penggunaan obat (Johnson,
yang terdiri dari ratusan asam amino dan 2005). Namun dalam penelitian ini faktor yang
ikatan sulfide. Albumin berperan dalam mempengaruhi penyembuhan luka berdasarkan
membentuk dan mempercepat pemulihan karakteristik responden adalah usia, kategori
jaringan sel tubuh yang rusak (Boyle, 2008). berat badan, pendidikan dan paritas.
Ada kelompok perlakuan yang diberikan Menurut peneliti selain faktor nutrisi,
putih telur sebanyak 139 gram perhari selama proses penyembuhan luka juga dipengaruhi
5-6 hari dan ada kelompok perlakuan yang oleh beberapa faktor lain diantaranya yaitu
diberikan ikan gabus sebanyak 100 gram faktor usia dimana ibu nifas dengan luka
perhari selama 5-6 hari bertujuan agar perineum berada dalam usia reproduksi (20-35
kebutuhan protein dan albumin yang tahun) memiliki mekanisme sel yang bekerja
dibutuhkan dapat terpenuhi sehingga lebih cepat dan efektif terhadap penyembuhan
membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sedangkan pada usia > 35 tahun
luka perineum sehingga hasil observasi yang mekanisme sel memiliki respon yang lambat
diperoleh setelah pemberian menunjukkan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
kondisi luka kering, perineum menutup dan penyembuhan luka menjadi lebih lama dan
tidak ada tanda infeksi (merah, bengkak, kurang efektif. Tingkat pendidikan yang tinggi
panas, nyeri). cenderung pengetahuannya baik. Hal tersebut
Hasil analisa data menggunakan uji disebabkan karena ibu memiliki wawasan yang
Mann Whitney didapatkan hasil nilai Z = - luas sehingga lebih mudah menerima informasi
2,626 dan ρ-value 0,009 < α 0,05 menunjukkan dan bisa menyikapi masalah kesehatan dengan
adanya perbedaan efektifitas pemberian putih baik dan mampu mengimplementasikan dalam
telur dan ikan gabus terhadap penyembuhan perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
luka perineum, dimana putih telur lebih efektif Sedangkan pengetahuan ibu yang kurang
daripada ikan gabus terhadap penyembuhan menyebabkan ibu sulit menerima dan
luka perineum pada ibu nifas. Jadi baik putih mengimplementasikan informasi mengenai
telur dan ikan gabus sama mempunyai perilaku hidup sehat serta menjadi mudah
pengaruh dalam proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh orang lain atau lingkungan
perineum karena kandungan protein pada putih sekitar. Pengetahuan ibu yang kurang tentang
telur dan ikan gabus. Akan tetapi putih telur nutrisi dan perawatan masa nifas akan
lebih memberikan efek yang cepat bagi menghambat proses penyembuhan luka.
penyembuhan luka perineum. Kategori berat badan juga berpengaruh
Hal ini disebabkan karena putih telur terhadap penyembuhan luka perineum.
mengandung lebih banyak protein albumin Menurut peneliti, berat badan normal
(95%) dibandingkan kandungan albumin pada memungkinkan suplai darah dan nutrisi ke area
ikan gabus yang lebih sedikit (21%), dimana luka menjadi lancar sehingga mendukung
kandungan albumin yang membantu proses proses penyembuhan luka, sedangkan
pergantian dan perbaikan fungsi jaringan yang responden dengan berat badan berlebih
rusak. Selain itu, nilai cerna protein putih telur menyebabkan pertahanan terhadap mikroba
mencapai 100%, dimana kandungan protein sangat lemah dan mengganggu suplai nutrisi ke
putih telur sebagai protein bernilai gizi tinggi arah luka, akibatnya penyembuhan luka
diserap dan dimanfaatkan utuh oleh tubuh menjadi lambat.
sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein Menurut peneliti faktor paritas juga
yang dimanfaatkan untuk pembentukan berpengaruh, ibu yang sudah mempunyai anak
jaringan baru, serta putih telur mempunyai atau yang sudah pernah melahirkan seperti
kandungan asam amino esensial yang lengkap halnya ibu multipara akan berbeda dengan apa
yang dirasakan atau dialami orang yang baru
132
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

pertama melahirkan (primipara) karena Kordi, M. G. H. (2010). Panduan Lengkap


pengalaman menghadapi situasi tersebut akan Bisnis dan Budi Daya Ikan Gabus. Edisi
membuat seseorang lebih siap dan mandiri I. Yogyakarta: ANDI
dalam melakukan pemenuhan kebutuhan Marmi. (2012). Intranatal Care-Asuhan
nutrisi pasca melahirkan. Kebidanan Pada Persalinan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
KESIMPULAN Muchtadi, Deddy. (2010). Teknik Evaluasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat Nilai Gizi Protein. Bandung : Alfabeta
disimpulkan bahwa pemberian putih telur lebih Nanny, Vivian, dkk. (2011).Asuhan Kebidanan
efektif daripada pemberian ikan gabus pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
terhadap penyembuhan luka perineum pada ibu Medika
nifas di BPM “S” Kabupaten Kediri. Notoadmojo, Soekidjo. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan Edisi Revisi.
SARAN Jakarta: Rineka Cipta
Memberikan sosialisasi kepada ibu post Nugroho dkk. (2014). Buku Ajar Asuhan
partum yang mempunyai luka jahitan agar Kebidanan 3 Nifas. Yogyakarta : Nuha
selalumengonsumsiputihtelursehingga proses Medika
penyembuhanlebihcepat. Potter, Perry. (2006). Fundamental
Keperawatan, Konsep, Proses Dan
DAFTAR PUSTAKA Praktik. Edisi 4, Volume 2. Jakarta:
Ambarwati dan Wulandari. (2010). Asuhan EGC
Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Nuha Purwanti. 2012. Asuhan Kebidanan Untuk Ibu
Medika Nifas. Yogyakarta : Cakrawala Ilmu
Anggraini, Y. (2010). Asuhan Kebidanan Pusdiknakes. (2003). Asuhan Kebidanan Post
Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Partum. Jakarta: Pusdiknakes
Rihama Rindiani. (2015). Khasiat Putih Telur untuk
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penyembuhan Luka. Yogyakarta:
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Nuhamedika
Jakarta: PT Asdi Mahasatya Rukiyah dkk. (2011). Asuhan Kebidanan III
Bahiyatun. (2009). Buku Ajar Asuhan (Nifas). Jakarta : Trans Info Medika
Kebidanan Nifas. Jakarta: EGC Saifuddin. A. (2009). Buku Acuhan Nasional
Boyle, Mauren. (2008). Pemulihan Luka: Seri Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Praktik Kebidanan. Jakarta: EGC Neonatal. Jakarta : JNPKR-POGI.
Cunningham, M.D. (2005). Obstetri Williams. Saleha, Siti. (2009). Asuhan Kebidanan pada
Jakarta: EGC Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika
Dwi, Yeyen. (2014). Pengaruh Penggunaan Smeltzer, Suzanne C, dkk. (2002).
Daun Sirih (Piper Betel) Untuk Vulva Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8
Hygien Terhadap Proses Penyembuhan Vol 1. Jakarta: EGC
Luka Episiotomi Pada Ibu Nifas Hari Suherni dkk. (2009). Perawatan Masa Nifas.
Ke 1-7 Di Wilayah Kerja Puskesmas. Yogyakarta : Fitramaya
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sulistyawati, Ari. (2009). Buku Ajar Asuhan
Kadiri Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta:
Elok, Faikoah. (2014). Keajaiban Telur. ANDI
Yogyakarta: Istana Media Suprayitno, Eddy, (2003). Potensi Serum
Hamilton. (2002). Perawatan Luka Perineum. Albumin dari Ikan Gabus. Diambil dari :
Diambil dari: http://suknayantizone. http://www.gatra.com/artikel.php
blogspot.com/ Syara, Arfah May. (2011). Pengaruh
Hidayat, A. (2009). Metode Penelitian Mengkonsumsi Putih Telur Terhadap
Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Penyembuhan Luka Post Of Sectio
Jakara: Salemba Medika Caesaria Di Ruang Melati Rumah Sakit
Johnson, Ruth, dan Taylor W. (2005). Buku Umum Deli Serdang Lubuk Pakam
Ajar Praktik Kebidanan. Penerjemah: Tahun 2011. STIKes Medistra Lubuk
Suharyati Samba. Editor: Sari Kurniasih, Pakam
Monica Ester. Jakarta: EGC

133
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas

Wiknjosastro. (2010). Ilmu Bedah kebidanan.


Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Winarti. (2013). Angka Kejadia Ruptur.
Diambil tdari:
http://blogercntk.blokspot.com/
Yanti, Damai. (2011). Asuhan Kebidanan
Masa Nifas. Bandung: PT Refika
Aditama

134

Anda mungkin juga menyukai