http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
ABSTRACT
Perineal injury is caused by the birth canal laceration or an indicated of episiotomy when the
mother deliveries the baby. Late of healing the perineal injury was increased the risk of infection, so
it needs nutrision intake especially protein to support the growth of new generation cells around the
wound. The purpose of this study was to determine the differences in the speed of wound healing
between consumption of egg whites and corkfish to post partum mother.The research design was pre
experiment with one-shot case study. The population is all the postpartum mothers who had ruptured
perineum. Samples were taken with purposive sampling technique, with total respondent 32 people.
Data were collected using instruments of data collection sheets and sheets of observations. The data
were analyzed using the Wilcoxon and Mann Whitney test and the result was presented to frequency
distribution table form.The results of Mann Whitney test as evidenced by the value of Z = -2.626; ρ =
0.009; α=0.05; ρ<α, then H0 rejected and H1 accepted. It means that there is a difference between the
influence of egg whites and fish cork to the phase of perineal wound healing of post partum mother.
Egg whites is more effective than fish cork in healing woundv of the perineum. Based on the result of
the research study, it is expected to give a beneficial contribution in improing education about the
advantage of egg white and fish cork to enhance the health status of post partum mother.
Keywords: perineal wound healing, egg whites, fish cork
ABSTRAK
Luka perineum adalah luka pada perineum karena adanya robekan jalan lahir maupun
karena episiotomi pada waktu melahirkan janin. Penyembuhan luka perineum yang lambat dapat
meningkatkan resiko terjadinya infeksi, sehingga diperlukan asupan nutrisi khususnya protein yang
mendukung pertumbuhan sel baru pada luka perineum. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
perbedaan kecepatan penyembuhan luka perineum dengan pemberian putih telur dan ikan gabus pada
ibu nifas.Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan
one-shot case study. Populasi penelitian adalah seluruh ibu nifas yang mengalami ruptur perineum.
Sampel diambil dengan teknik random simple sampling, dengan responden berjumlah 32. Data
dikumpulkan menggunakan instrumen lembar pengumpulan data dan lembar observasi. Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah pemberian putih telur dan pemberian ikan gabus, variable terikat
dalam penelitian ini adalah penyembuhan luka perineum. Analisis data dengan UjiMann
Whitney.Hasil uji Mann Whitney diperoleh Z = -2,626; ρ=0,009 berarti terdapat perbedaan
efektivitas pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap penyembuhan luka perineum. Putih telur
lebih cepat jika dikonsumsi untuk penyembuhan luka perineum. Dengan demikian diharapkan tenaga
kesehatan dapat memberikan konseling tentang manfaat putih telur dan ikan gabus secara maksimal
sehingga status kesehatan ibu nifas semakin baik.
Kata kunci : penyembuhan luka perineum, putih telur, ikan gabus
126
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
operasi, luka bakar dan setelah persalinan. persetujuan bila bersedia di teliti, kemudian
Salah satu jenis makanan yang mengandung diberikan lembar pengumpulan data.
banyak protein adalah putih telur. Orang juga Kemudian sampel dibagi dalam dua kelompok.
banyak menghindari telur karena khawatir Kelompok perlakuan 1 merupakan kelompok
dengan kandungan kolesterolnya yang tinggi. perlakuan yang diobservasi penyembuhan luka
Kandungan kolesterol yang tinggi hanya perineum dengan pemberian putih telur
terkonsentrasi di kuning telur, sedangkan pada sebanyak 139 gram (Rindiani,2015),
putih telur bebas dari kolesterol sehingga aman sedangkan kelompok perlakuan 2 merupakan
untuk dikonsumsi. Putih telur sangat kaya kelompok yang diobservasi penyembuhan luka
protein, bebas lemak dan kolesterol (berbeda perineum dengan pemberian ikan gabus
dengan kuning telur). Kandungan protein ini sebanyak 100 gram (Kordi, 2010). Sebelum
sangat bermanfaat sebagai zat pembangun peneliti melakukan perlakuan, kelompok 1 dan
dalam tubuh. Kandungan yang terdapat dalam 2 diberikan penyuluhan tentang tentang
putih telur berupa protein. Kandungan lainnya manfaat putih telur dan ikan gabus dan cara
yang terdapat dalam putih telur seperti vitamin pengolahannya.
A, D, E, K, B2, B5, B9 dan juga B12. Putih Cara pengolahan putih telur didihkan air
telur juga mengandung asam amino yang dalam panci. Permukaan air harus lebih tinggi
sangat bermanfaat dalam pemulihan otot. Putih dari telur, artinya telur yang direbus harus
telur sangat mudah didapat, diolah dan mudah tenggelam. Setelah air mendidih masukkan
dicerna sehingga lebih mudah diserap oleh telur sampai ke dasar panci. Rebus selama 7 –
tubuh(Rindiani, 2015). Mengingat pentingnya 8 menit. Angkat telur. Rendam dalam air
makanan guna pemulihan dan mempercepat dingin selama 5 menit , baru kupas. Berikan
proses penyembuhan luka perineum, maka pada ibu bagian putih telur sebanyak 139 gram
bidan sebagai ujung tombak pelayanan sehari selama 7 hari. Cara pengolahan ikan
kesehatan harus mampu memberikan gabus 1). Siapkan ikan gabus segar, 2). Ikan
pengetahuan tentang diet yang benar, sehingga dibersihkan/disiangi (dibuang sisik, isi perut,
proses penyembuhan luka perineum dapat insang, sirip, dan kepala, 3). Ikan dipotong-
berjalan normal. Tujuan dalam penelitian ini potong dan ditimbang @100 gram, 4). Cuci
adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas hingga tidak ada darah dan lendir, 5). Ikan
pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap yang telah dibersihkan, ditiriskan. 6). Bumbuhi
penyembuhan luka perineum pada ibu nifas di ikan dengan kunyit dan daun jeruk untuk
BPM Ny. S Kabupaten Kediri memberikan rasa dan menghilangkan amis, 7).
Siapkan sabluk, dan berikan air sebanyak 1
METODE liter, 8). Setelah siap, kukus ikan selama 20
Jenis penelitian yang digunakan pada menit. 9). Berikan kukusan ikan gabus 100
penelitian ini adalah pre-eksperimen dengan gram sehari selama 7 hari. Setelah diberikan
menggunakan pendekatan one-shot case informasi, kemudian peneliti mulai melakukan
study.Penelitian ini dilakukan di BPM “S” perlakuan, yaitu pada pada kelompok 1
Kabupaten Kediri bulan Juni Tahun 2017. diberikan putih telur sebanyak 139 gram dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelompok 2 diberikan ikan gabus sebanyak
ibu postpartum hari pertama yang mengalami 100 gram. Setelah itu, pada hari ke tujuh post
luka perineum derajat 1 dan 2 di BPM “S” partum peneliti melakukan observasi
Kabupaten Kediri. Sampel pada penelitian ini penyembuhan luka perineum pada kelompok 1
adalah sebagian ibu postpartum pertama yang dan 2. Prosedur pengumpulan data dalam
mengalami luka perineum derajat 1 dan 2 di penelitian ini dilakukan dengan lembar
BPM “S” Kabupaten Kediri sebesar 32 observasi yang dilakukanolehpeneliti.
responden dengan kriteria yaitu ibu post Untuk menguji perbedaan efektivitas
partum pada hari ke 1-7, belum pernah pemberian putih telur dan ikan gabus terhadap
mengkonsumsi putih telur dan ikan gabus penyembuhan luka perineum menggunakan uji
setelah melahirkan dengan luka perinuem dan Mann Whitneytingkat kepercayaan 95%
ibu post partum yang tidak mempunyai riwayat dengan tingkat kesalahan α = 0,05.
alergi.
Setelah mendapat ijin dari lokasi HASIL
penelitian terkait, peneliti memberikan Karakteristik fase penyembuhan luka
penjelasan kepada responden lalu membuat perineum ibu nifas dikelompokkan menurut
128
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
disesuaikan dengan keadaan awal ketika khusus pada perineum pasca persalinan sangat
jaringan mengalami cedera terjadi dibutuhkan antara lain untuk mengurangi rasa
vasokontriksi pembuluh darah untuk ketidaknyamanan, menjaga kebersihan dan
mengontrol perdarahan dengan pembentukan mencegah terjadinya infeksi sehubungan
sumbatan trombosit dan serabut fibrin, elemen dengan penyembuhan jaringan.
darah seperti antibodi, plasma protein, Proses penyembuhan luka perineum
elektrolit, komplomen dan air menembus membutuhkan asupan nutrisi yang adekuat
spasium vaskular selama 2-3 hari yang terutama yang banyak mengandung protein.
menimbulkan kriteria inflamasi normal antara Protein membantu meregenerasi dan
lain ada kemungkinan pembengkakan, teraba membangun sel-sel yang rusak akibat operasi.
hangat, kemerahan dan nyeri(Smletzer, Salah satu sumber makanan yang kaya akan
Suzanne, dkk, 2002). protein adalah putih telur. Putih telur
Penyembuhan luka adalah proses mengandung protein yang sangat tinggi, mutu
pergantian dan perbaikan fungsi jaringan yang protein, nilai cerna, dan mutu cerna telur
rusak dengan mulai membaiknya luka paling baik diantara bahan-bahan makanan
perineum. Proses penyembuhan luka melalui lainnya. Nilai cernanya bernilai 100%
fase inflamasi yang bermula ketika jaringan dibandingkan dengan daging yang hanya 81%.
mengalami kerusakkan dan berlangsung dalam Putih telur mengandung albumin 95% yang
1-4 hari dimana terjadi vasokontriksi berfungsi untuk penyembuhan luka. Protein
pembuluh darah untuk mengontrol perdarahan putih telur sangat mudah untuk dicerna,
dengan membentuk sumbatan trombosit dan diserap, dan digunakan oleh tubuh untuk
serabut fibrin. Selanjutnya fase proliferasi pertumbuhan dan perkembangan jaringan-
dimana terjadi pembentukan pembuluh darah jaringan tubuh (Warsito, 2015).
baru sekitar luka, terbentuk substansi dasar dan Perbaikan gizi merupakan salah satu
serabut kolagen untuk mulai menginfiltrasi kunci dari penyembuhan luka. Ibu nifas
luka. Sel epitel berkembang menjadi kapiler dianjurkan makan dengan diit seimbang, cukup
yang menjadi sumber nutrisi jaringan yang karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
beregenerasi lengkap dan kolagen menunjang mineral. Faktor gizi utama protein akan sangat
dengan baik dalam jangka waktu 6-7 hari. berpengaruh terhadap proses penyembuhan
Adapun kriteria penilaian lukanya yaitu baik luka perineum karena pergantian jaringan
(jika luka kering, perineum menutup dan tidak sangat membutuhkan protein yang berfungsi
ada tanda infeksi seperti merah, bengkak, sebagai zat pembangun sel-sel yang telah
panas, nyeri, fungsioleosa), sedang (jika luka rusak. Peningkatan kebutuhan protein
basah, perineum menutup dan tidak ada tanda diperlukan untuk proses inflamasi, imun dan
infeksi), buruk (jika luka basah, perineum perkembangan jaringan granulasi. Protein
membuka/menutup, ada tanda infeksi). Fase utama yang disintesis selama fase
selanjutnya adalah maturasi yang dikontribusi penyembuhan luka adalah kolagen. Kekuatan
oleh jaringan granulasi yaitu timbunan kolagen kolagen menentukan kekuatan kulit luka seusai
untuk penyembuhan luka yang berlangsung sembuh. Kekurangan intake protein saat proses
sampai sebulan atau bahkan tahunan(Boyle, penyembuhan luka, secara signifikan menunda
2008). penyembuhan luka. Salah satu sumber
Menurut peneliti selain penyembuhan makanan yang kaya akan protein adalah putih
luka dipengaruhi oleh faktor diantaranya gizi telur. Putih telur mengandung protein yang
terutama protein yang berperan untuk sangat tinggi, mutu protein, nilai cerna dan
pergantian jaringan yaitu dengan pemberian mutu cerna paling baik dibandingkan dengan
protein putih telur dan ikan gabus, usia, protein hewan lainnya. Protein putih telur kaya
pengetahuan, berat badan, personal hygiene, akan nutrisi diantaranya protein niacin,
medikasi, paritas dan berbagai faktor lainnya riboflavin, klorin, magnesium, kalium, sodium,
juga, tindakan penanganan luka perineum ovalbumin dan mempunyai nilai biologis
diantaranya dapat dilakukan dengan cara tinggi karena mengandung asam amino
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, lengkap dibanding protein hewan
mencegah kehilangan darah yang tidak perlu, lainnya(Suherni, dkk, 2009)
dan memastikan tidak ada celah terbuka pada Menururt Warsito (2015), nilai cerna
luka yang dapat dimasuki bekuan darah yang putih telur adalah 100% dibandingkan dengan
menghambat penyembuhan luka. Perawatan daging yang hanya 81%, oleh karena zat gizi
130
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
putih telur sudah dalam keadaan terstimulasi kandungan albumin yang berperan dalam
sehingga mudah dicerna dan diabsorbsi oleh penyembuhan lebih sedikit dan daya serap
tubuh secara sempurna sehingga digunakan yang lebih rendah berpengaruh terhadap
tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan lamanya pencapaian kondisi luka yang baik.
jaringan-jaringan tubuh. Putih telur Menurut peneliti faktor lain yang
mengandung albumin 95% yang berfungsi menyebabkan lebih lama tercapainya fase
untuk penyembuhan luka. Berdasarkan hal penyembuhan adalah faktor usia ibu, dimana
yang dijelaskan di atas, peneliti dapat hampir setengah dari responden usia >35
menyimpulkan bahwa protein putih telur tahun, yang berati semakin usia bertambah,
mempunyai pengaruh terhadap penyembuhan luka akan semakin lama sembuh ini
luka dengan pemenuhan kebutuhan protein dikarenakan mekanisme sel dalam
untuk pembentukan jaringan baru di sekitar penyembuhan luka mempunyai respon lebih
luka. Meskipun banyak faktor yang lambat. Selain itu, hampir setengah dari
mempengaruhi, tetapi menjaga asupan nutrisi responden dengan kategori berat badan gemuk
protein tinggi dengan putih telur lebih dominan yang berpengaruh terhadap lamanya
untuk pemenuhan kebutuhan protein dalam penyembuhan luka karena jaringan adiposa
tubuh. atau lemak yang berlebihan dapat menghalangi
Sepuluh orang yang mengalami suplai darah dan nutrisi ke arah luka sehingga
perubahan penyembuhan luka baik tersebut luka lama sembuh dan mudah infeksi.
juga dipengaruhi oleh banyak faktor selain Penyebab lain juga karena paritas,
pemberian putih telur yaitu faktor usia dimana dimana hampir setengah responden adalah
sebagian besar responden dalam masa usia 20- primipara yang memungkinkan ibu kurang
35 tahun (usia reproduksi), sehingga pengalaman mengenai pemenuhan kebutuhan
mekanisme sel mempunyai respon lebih cepat nutrisi protein yang tepat dan perawatan masa
dan bekerja lebih efektif terhadap nifas yang benar sehingga berpengaruh pada
penyembuhan luka, sebagian besar responden lambatnya penyembuhan luka perineum.Hal
berpendidikan menengah sehingga lebih inijugadidukungHasil penelitian sebelumnya
mudah menerima, menyaring dan merespon yang dilakukan oleh Maria Natalia (2015)
informasi mengenai perawatan dan nutrisi menunjukkan bahwa ibu post SC yang
yang mendukung penyembuhan luka diberikan ikan gabus sebagian besar tidak
perineum, dan sebagian besar pula responden tercapai fase penyembuhan luka.
dengan paritas multipara sehingga ibu sudah Hasil penelitian didapatkan bahwa ibu
ada pengalaman menghadapi situasi untuk nifas dengan luka perineum yang diberikan
pemenuhan kebutuhan nutrisi dan perawatan putih telur sebagian besar (62,5%) baik (luka
masa nifas. kering, perineum menutup, tidak ada tanda
Hasil analisis pada konsumsi ikan gabus infeksi) yaitu sebanyak 10 orang, sedangkan
menunjukkan adanya pengaruh pemberian ikan ibu nifas dengan luka perineum yang diberikan
gabus terhadap penyembuhan luka perineum ikan gabus sebagian besar (56,3) sedang (luka
pada ibu nifas , Menurut Suprayitno (2013), basah, perineum menutup, tidak ada tanda
daging ikan gabus mengandung 70% protein infeksi) yaitu sebanyak 8 orang.
dan 21% albumin, di samping itu ikan gabus Masa nifas (postpartum) merupakan
juga mengandung asam amino lengkap dalam periode kritis baik bagi ibu maupun bayinya,
memperbaiki jaringan tubuh yang rusakn dan sehingga seorang ibu nifas memerlukan
mempunyai peranan untuk meningkatkan daya perawatan khusus untuk memulihkan kondisi
tahan tubuh. Kandungan albumin yang hanya kesehatan tubuhnya termasuk dengan perhatian
21% daya cerna ikan gabus yang lebih lama terhadapat penyembuhan luka perineum
yaitu 90% menyebabkan lebih sedikit dengan perawatan dan meningkatkan asupan
kandungan protein albumin yang mampu nutrisi terutama protein22 hal ini penting
diserap tubuh yang berakibat pada pencapaian dilakukan karena dapat menjadi pintu masuk
penyembuhan luka perineum ke arah baik kuman dan menimbulkan infeksi.
menjadi lebih lama(Suprayitno, 2003) Kecukupan gizi dan nutrisi terutama
Berdasarkan hal yang dijelaskan di atas, protein sangat mempengaruhi proses
peneliti dapat menyimpulkan bahwa protein penyembuhan luka perineum karena
ikan gabus mempunyai pengaruh terhadap diperlukan untuk pergantian jaringan yang
penyembuhan luka perineum, tetapi karena rusak, karena pada kejadian perlukaan, banyak
131
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
nitrogen yang dilepas ke dalam urin dan dibandingkan ikan gabus dengan nilai cerna
banyaknya sesuai dengan protein yang hilang 90%.
dan meningkatkan kebutuhan energi. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
Pemenuhan kebutuhan protein diperlukan penyembuhan luka itu sendiri. Dalam beberapa
karena hasil sintesis protein bermanfaat untuk penelitian disebutkan faktor yang
menggantikan dan memperbaiki jaringan yang mempengaruhi kecepatan penyembuhan luka
rusak. Protein yang paling berperan yaitu perineum adalah usia, keturunan, sarana dan
albumin. Albumin ialah protein utama dengan prasarana, budaya dan keyakinan mobilisasi
konsentrasi paling tinggi dalam plasma darah dini, nutrisi dan penggunaan obat (Johnson,
yang terdiri dari ratusan asam amino dan 2005). Namun dalam penelitian ini faktor yang
ikatan sulfide. Albumin berperan dalam mempengaruhi penyembuhan luka berdasarkan
membentuk dan mempercepat pemulihan karakteristik responden adalah usia, kategori
jaringan sel tubuh yang rusak (Boyle, 2008). berat badan, pendidikan dan paritas.
Ada kelompok perlakuan yang diberikan Menurut peneliti selain faktor nutrisi,
putih telur sebanyak 139 gram perhari selama proses penyembuhan luka juga dipengaruhi
5-6 hari dan ada kelompok perlakuan yang oleh beberapa faktor lain diantaranya yaitu
diberikan ikan gabus sebanyak 100 gram faktor usia dimana ibu nifas dengan luka
perhari selama 5-6 hari bertujuan agar perineum berada dalam usia reproduksi (20-35
kebutuhan protein dan albumin yang tahun) memiliki mekanisme sel yang bekerja
dibutuhkan dapat terpenuhi sehingga lebih cepat dan efektif terhadap penyembuhan
membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sedangkan pada usia > 35 tahun
luka perineum sehingga hasil observasi yang mekanisme sel memiliki respon yang lambat
diperoleh setelah pemberian menunjukkan sehingga waktu yang dibutuhkan untuk
kondisi luka kering, perineum menutup dan penyembuhan luka menjadi lebih lama dan
tidak ada tanda infeksi (merah, bengkak, kurang efektif. Tingkat pendidikan yang tinggi
panas, nyeri). cenderung pengetahuannya baik. Hal tersebut
Hasil analisa data menggunakan uji disebabkan karena ibu memiliki wawasan yang
Mann Whitney didapatkan hasil nilai Z = - luas sehingga lebih mudah menerima informasi
2,626 dan ρ-value 0,009 < α 0,05 menunjukkan dan bisa menyikapi masalah kesehatan dengan
adanya perbedaan efektifitas pemberian putih baik dan mampu mengimplementasikan dalam
telur dan ikan gabus terhadap penyembuhan perilaku dan gaya hidup sehari-hari.
luka perineum, dimana putih telur lebih efektif Sedangkan pengetahuan ibu yang kurang
daripada ikan gabus terhadap penyembuhan menyebabkan ibu sulit menerima dan
luka perineum pada ibu nifas. Jadi baik putih mengimplementasikan informasi mengenai
telur dan ikan gabus sama mempunyai perilaku hidup sehat serta menjadi mudah
pengaruh dalam proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh orang lain atau lingkungan
perineum karena kandungan protein pada putih sekitar. Pengetahuan ibu yang kurang tentang
telur dan ikan gabus. Akan tetapi putih telur nutrisi dan perawatan masa nifas akan
lebih memberikan efek yang cepat bagi menghambat proses penyembuhan luka.
penyembuhan luka perineum. Kategori berat badan juga berpengaruh
Hal ini disebabkan karena putih telur terhadap penyembuhan luka perineum.
mengandung lebih banyak protein albumin Menurut peneliti, berat badan normal
(95%) dibandingkan kandungan albumin pada memungkinkan suplai darah dan nutrisi ke area
ikan gabus yang lebih sedikit (21%), dimana luka menjadi lancar sehingga mendukung
kandungan albumin yang membantu proses proses penyembuhan luka, sedangkan
pergantian dan perbaikan fungsi jaringan yang responden dengan berat badan berlebih
rusak. Selain itu, nilai cerna protein putih telur menyebabkan pertahanan terhadap mikroba
mencapai 100%, dimana kandungan protein sangat lemah dan mengganggu suplai nutrisi ke
putih telur sebagai protein bernilai gizi tinggi arah luka, akibatnya penyembuhan luka
diserap dan dimanfaatkan utuh oleh tubuh menjadi lambat.
sebagai sumber nitrogen untuk sintesis protein Menurut peneliti faktor paritas juga
yang dimanfaatkan untuk pembentukan berpengaruh, ibu yang sudah mempunyai anak
jaringan baru, serta putih telur mempunyai atau yang sudah pernah melahirkan seperti
kandungan asam amino esensial yang lengkap halnya ibu multipara akan berbeda dengan apa
yang dirasakan atau dialami orang yang baru
132
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
133
Weni, et. at. Perbedaan Efektivitas Pemberian JPH RECODE Maret 2019; 2 (2) : 126-134
Putih Telur dan Ikan Gabus Terhadap http://e-journal.unair.ac.id/JPHRECODE
Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas
134