Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
distabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih bahan aktif di dalamnya.
Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai pelindung. Konsistensi
yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan merata pada
permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering setelah
pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit(Lachman etet
al., 1994). Kulit membutuhkan produk lotion, maka diperlukan formulasi lotion
yang baik bagi kulit, oleh karena itu perlu dilakukan praktikum ini.
1.2 Tujuan
A. Menentukan formulasi yang tepat untuk sediaan lotion Olive Oil
B. Menentukan pH, organoleptis, Viskositas dan homogenitas lotion Olive Oil
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lotion
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai
sumber lembab bagi kulit, memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum,
membuat tangan dan badanmenjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah
dioleskan.
Lotion adalah sediaan kosmetika golongan emolien (pelembut) yang
mengandung air lebih banyak. Sediaan ini memiliki beberapa sifat, yaitu sebagai
sumber lembab bagi kulit,memberi lapisan minyak yang hampir sama dengan sebum,
membuat tangan dan badanmenjadi lembut, tetapi tidak berasa berminyak dan mudah
dioleskan.Hand and body lotion (losion tangan dan badan) merupakan sebutan umum
bagi sediaan ini di pasaran (Sularto,et al,1995).
Lotion dapat juga didefinisikan sebagai suatu sediaan dengan medium air
yangdigunakan pada kulit tanpa digosokkan.Biasanya mengandung substansi tidak
larut yangtersuspensi, dapat pula berupa larutan dan emulsi di mana mediumnya
berupa air.Biasanyaditambah gliserin untuk mencegah efek pengeringan, sebaliknya
diberi alkohol untuk cepatkering pada waktu dipakai dan memberi efek penyejuknya
(Anief, 1984).
Wilkinson 1982 menyebutkan, lotion adalah produk kosmetik yang umumnya
berupa emulsi, terdiri darisedikitnya dua cairan yang tidak tercampur dan mempunyai
viskositas rendah serta dapatmengalir dibawah pengaruh gravitasi.Lotion ditujukan
untuk pemakaian pada kulit yangsehat.Jadi, lotion adalah emulsi cair yang terdiri dari
fase minyak dan fase air yangdistabilkan oleh emulgator, mengandung satu atau lebih
bahan aktif di dalamnya.
Lotion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit sebagai
pelindung.Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang cepat dan
merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera kering
3
setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit (Lachman
et al., 1994).
Lotion adalah Sediaan cair berupa suspensi atau dispersi yang digunakan
sebagai obat luar dapat berbentuk suspensi zat padat dalam serbuk halus dengan
bahan pensuspensi yang cocok , emulsi tipe o/w dengan surfaktan yang cocok.
Kegunaan pada umumnya membersihkanmake-up(rias wajah) dan lemak dari wajah
dan leher.
Ciri-ciri Lotion :
a. Lebih mudah digunakan (penyebaran losio lebih merata daripada krim)
b. Lebih ekonoms (Lotio menyebar dalam lapisan tipis)
Ada 2 jenis Lotio :
a. Larutan detergen dalam air
b. Emulsi tipe M/A
Kegunaan lotion dapat diaplikasikan ke kulit dengan kandungan obat/agen yang
berfungsi sebagai:
a. Antibiotik
b. Antiseptik
c. Anti jamur (anti fungi)
d. Kortikosteroid
e. Anti jerawat
Menenangkan, smoothing (pelembut), pelembab atau agen pelindung (seperti
Calamine) : Pijat, Memperbaiki kulit (estetika). Selain penggunaan untuk medis,
lotion banyak digunakan untuk perawatan kulit serta kosmetik. Menurut The British
Pharmaceutical Codex Lotio dapat digolongkan berdasarkan penggunaannya :
a. Lotion untuk irigasi aural
1. Dimaksudkan untuk menjadi syringe lembut ke telinga
2. Digunakan pada suhu tidak lebih dari 55o C
b. Diberikan untukmenghindari injeksi udara
Lotion untuk mencuci mulut
1. Digunakan dengan air hangat/panas
4
2. Dipertahankan selama beberapa menit di dalam mulut
c. Lotion untuk irigasi hidung
Diterapkan dengan douche kaca/jarum suntik dengan konstruksi yang cocok
d. Lotion untuk uretra dan vaginal
Disuntikkan dengan menggunakan jarum suntik
1.pH
pH merupakan harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH meter) yang
sesuai, yang telah dibakukan sebagaimana mestinya , yang mampu mengukur harga
pH sampai 0,02 unit pH menggunakan elektroda indikator yang peka terhadap
aktifitas ion hidrogen, elektroda kaca, dan elektroda pembanding yang sesuai.
5
2.Keseragaman sediaan
Keseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan menggunakan dua metode,
yaitu keragaman bobot dan keseragaman kandungan. Persyaratan ini digunakan untuk
sediaan yang mengandung dua atau lebih zat aktif. Persyaratan keragaman bobot
diterapkan pada produk yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan
50% atau lebih , dari bobot satuan sediaan. Keseragaman dari zat aktif lain, jika
dalam jumlah kecil ditetapkan dengan persyaratan keseragaman kandungan (Dirjen
POM, 1995).
3.Uji Viskositas
Viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir,
semakin tinggi viskositas, akan makin besar tahanannya. Nilai viskositas dipengaruhi
oleh zat pengental, surfaktan yang dipilih, proporsi fase terdispersi dan ukuran
partikel.
4.Pengamatan organoleptis
Pemerian dilakukan pada bentuk, warna,bau, dan suhu lebur.
A. Stabilitas Mikrobiologi
Stabilitas mikrobiologi suatu sediaan adalah keadaan di mana sediaan
bebas dari mikroorganisme atau tetap memenuhi syarat batas
mikroorganisme hingga batas waktu tertentu. Stabilitas mikrobiologi pada
sediaan sirup untuk menjaga atau mempertahankan jumlah dan menekan
pertumbuhan mikroorganisme yang terdapat dalam sediaan sirup hingga
jangka waktu tertentu yang diinginkan.
Sediaan Lotion mengandung air sehingga merupakan media yang sangat
baik bagi pertumbuhan mikroorganisme sehingga harus ditambahkan pengawet.
Pengawet yang dapat digunakan antara lain nipagin dan nipasol dengan
perbandingan 0,18 : 0,02 (nipagin bersifat fungistatik dan nipasol bersifat
bakteriostatik) kombinasi ini efektif untuk pencegahan terjadinya pertumbuhan
bakteri dan jamur
6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2 Formulasi
R/ Olive Oil 3%
Cetyl alkohol 5%
Asam Stearat 10%
TEA 3%
Methyl Paraben 0,3%
Aquadest ad 100 gram
7
3.3 Monografi Zat
3.3.1 Olive Oil ( FI ed III 1979 : 458 )
Nama resmi : Oleum Olive
Nama lain : minyak zaitun
Pemerian :cairan, kuning pucat, atau kuning kehijauan,
bau lemah, tidak tengik, rasaa khas. Pada suhu rendah sebagian atau seluruhnya
membeku
Kelarutan :sukar larut dalam etanol (95%)P, mudah
larut dalam kloroform P, dan dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P
Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, terisi penuh
Kegunaan : sebagai pelembut
8
Nama Resmi : Acidum Stearicum
Nama lain : Asam Oktadekanoat
Rumus Molekul : C18H36O2
Pemerian : Zat padat keras mengkilat menuinjukkan susunan hablur; putih atau
kuning pucat; mirip lemak lilin.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%)
P, dalam 2 bagian kloroform P, dan dalam 3 bagian eter.
Kegunaan : Bahan pembuatan lilin, sabun, plastik,kosmetika, dan untuk
melunakkan karet.
Penyimpanan `: Dalam wadah tertutup pada suhu kamar.
9
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari
cahaya.
10
Inkompatibilitas :Dalam formulasi farmasi dapet bereaksi dengan obat
dan bahan tambahan lainnya yang muda terhidrolosis pada temperature tinggi
4.2. Alat:
1. Mortir dan Stamfer
2. Beaker gelas
3. Erlenmayer
4. Neraca timbangan
5. Spatel
6. Cawan penguap
7. Gelas ukur
Tujuan : Memperoleh bahan baku sesuai jenis dan jumlah yang diinginkan.
Bahan : olive oil, cethyl alkohol, asam stearat, TEA, methyl paraben, aqua
Prosedur :
11
1. Beri label wadah yang akan dipakai.
12
Asam stearat.... gram
Methyl paraben.... gram
2. Lakukan pelarutan dan pencampuran dalam fase minyak
3. Beri label hasil pencampuran fase minyak.
TEA.... gram
Aqua.... gram
Alat : lumpang dan alu, cawan penguap, tangas uap, batang pengaduk.
Prosedur :
3.5.4 Pemanasan
Tujuan : Menurunkan tegangan antar muka antara fase minyak dan fase air.
13
Alat : pembakar bunsen, gelas piala, termometer
Prosedur :
2. Panaskan air dalam gelas piala diatas bunsen dengan api kecil, setelah mendidih
masukan kedalam lumpang dan alu.
Bahan : Hasil pelelehan fase minyak dan hasil pencampuran fase air
Prosedur :
4. Masukkan hasil pelelehan fase minyak kedalam lumpang panas, tambahkan hasil
pencempuran fase air sedikit demi sedikit gerus kuat ad terbentuk lotion yang
homogen.
Prosedur :
14
3. Masukkan kedalam botol, kemudian tutup botol dan diberi label
A. Uji organoleptik
B. Pengukuran PH sediaan
C. Uji Viskositas
1. Keluarkan isi sediaan suspensi koramfenikol dari botol
2. Masukkan ke dalam gelas piala
3. Pasang spindel pada viskometer Brookfield
4. Turunkan spindel ke dalam cairan yang akan diukur sampai batas spindel, atur
RPM
5. Pasang stop kontak dan nyalakan
15
6. Biarkan spindel berputar, lihat jarum merah pada skala dan baca angka yang
ditunjukkan pada jarum
7. Untuk menghitung viskositas, maka angka pembacaan dikalikan satuan faktor
yang terdapat pada tabel (ada pada alat viskometer)
8. Dengan merubah RPM maka didapat viskositas pada berbagai RPM
4. Bila tampak warna biru menyebar pada campuran, berarti emulsi tipe m/a, jika warna
biru hanya tampak bintik-bintik, berarti emulsi tipe a/m
16
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Aspek Farmakologi
Pada praktikum kali ini zat aktif yang digunakan adalah minyak zaitun atau
olive oil dimana Kandungan kimia dalam minyak zaitun sangat banyak dan
bermanfaat bagi tubuh. Diantaranya adalah Trigliserida yang terdiri dari asam oleat
atau omega-9, asam palmitat, serta gliserida asam linoleat dan fitosterol. Minyak
zaitun memiliki kandungan lemak yang terdiri darizat asam lemak jenuh sebesar
14%, asam lemak tak jenuh berantai tunggal sebanyak 8%, ini berarti kandungannya
lebih banyak dari minyak kelapa yang hanya sebesar 6% tetapi untuk praktikum kali
ini fungsi yang digunakan bukan untuk menurunkan trigliserida yaitu untuk
melembabkan atau mengembalikan kelembaban dari kulit.
Kandungan lainnya adalah vitamin A, C, dan E yang merupakan antioksidan
untuk menghambat proses penuaan kulit sehingga tidak cepat keriput. Untuk kulit
kering dan kusam, minyak zaitun bisa membantu dan mengatasinya, karena minyak
ini merupakan pelembab alami yang sangat baik.Minyak zaitun dapat memelihara
elastisitas kulit dan cenderung menjaga kulit kita agar tetap lembut, bercahaya dan
halus.
Banyaknya kandungan vitamin E yang terdapat pada minyak zaitun yang bisa
digunakan untuk memperbaiki sel-sel kulit kita secara alami. Selain itu,flavonoids
dan polifenol yang ada pada minyak zaitun juga bisa membantu menghilangkan
kotoran serta mengangkat sel kulit mati. Dengan demikian, kulit pun akan menjadi
lebih bercahaya dan lebih sehat. Olive oil sebagai zat aktif dalam sediaan ini dibuat
17
dalam bentuk lotion dengan tujuan menghaluskan, mengembalikan kelembaban, dan
melembutkan kulit yang terjadi lebih cepat dan lebih mudah karena dalam bentuk
larutan yang dapat langsung diserap oleh kulit manusia.
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembuatan formula lotion olive oil didapatkan lotion yang stabil,
dimana lotion mempunyai viskositas yang baik sehingga berbentuk kental, dan
sediaan homogen (fase air dan minyak bercampur dengan baik), serta memiliki wangi
khas zaitun (Olive oil).
5.2 Saran
Diharapkan kepada pihak kampus agar melengkapi fasilitas laboratorium sesuai
standar, seperti misalnya melengkapi ruangan dengan pendingin udara, alat dan bahan
yang lengkap, tidak rusak, dan tidak sedikit, agar kegiatan perkuliahan/ praktikum
dapat lebih nyaman dan lancar.
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
1.PERHITUNGAN PREFORMULASI
h.Aquadest ad 100 g
B. Perhitungan untuk 1 batch
1,5
a. Olive oil : 𝑋 400𝑔 = 6 𝑔
100
2
b. PGA : 100 𝑋 400𝑔 = 8 𝑔
21
0,75
e. Vaselin album : 𝑋400 𝑔 = 3 𝑔
100
1,2
f. Asam stearat : 100 𝑋400 𝑔 = 4,8 𝑔
0,015
g. Propyl paraben : X 400 g =0,06 g
100
Aquadest ad 400 g
A. Jam ke 0
0.089 𝑐𝑝 (1.25𝑔/𝑚𝑙)𝑥( 10.57 𝑠)
=
ƞ 𝑙𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 (1.26 𝑔/𝑚𝑙)𝑥(14.32𝑠)
= 0.365 𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒
B. Jam ke 24
0.089 𝑐𝑝 (1.13𝑔/𝑚𝑙)𝑥( 23.65 𝑠)
=
ƞ 𝑙𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 (1.26 𝑔/𝑚𝑙)𝑥(31.98𝑠)
= 0.629 𝑝𝑜𝑖𝑠𝑒
C. Jam ke 48
0.089 𝑐𝑝 (1.25𝑔/𝑚𝑙)𝑥( 21.57 𝑠)
=
ƞ 𝑙𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 (1.28𝑔/𝑚𝑙)𝑥(30.98𝑠)
= 0.663 poise
D. Jam ke 72
0.089 𝑐𝑝 (1.26𝑔/𝑚𝑙)𝑥( 25.67 𝑠)
=
ƞ 𝑙𝑜𝑡𝑖𝑜𝑛 (1.29 𝑔/𝑚𝑙)𝑥(31.89𝑠)
= 0.698 poise
22