Anda di halaman 1dari 26

IMPLEMENTASI DAN KEBIJAKAN

PENGELOLAAN KELAUTAN DAN PESISIR


JAWA TENGAH
Oleh :
Dr. Ir. Sri Puryono KS, MP
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah
OUTLINE PAPARAN

IMPLEMENTASI DAN KEBIJAKAN


POTENSI KELAUTAN DAN
01 PESISIR JAWA TENGAH 02 KELAUTAN DAN PESISIR
JAWA TENGAH

PELUANG DAN PENUTUP


03 TANTANGAN 04
POTENSI KELAUTAN DAN PESISIR
JAWA TENGAH
Luas Pantura s/d 12 mil : 13.736,63 km² (79,78%) + KJ
Batas 12 mil
Luas Pansela s/d 12 mil : 3.482,28 km² (20,22%)
Panjang garis pantura : 742,21 km (76,40 %) + KJ
Panjang garis pansela : 229,31 km (23,60 %)
JUMLAH NELAYAN 171.000 ORANG
NILAI TUKAR NELAYAN 118,22 %
ARMADA PENANGKAPAN IKAN 24.952 KAPAL
PRODUKSI PERIKANAN TANGKAP 446.000 TON DI DARATKAN DI 98 TPI
JUMLAH PEMBUDIDAYA IKAN 181.000 ORANG
LUAS LAHAN BUDIDAYA 48.000 HA
PRODUKSI PERIKANAN 510.000 TON
BUDIDAYA
NILAI TUKAR PEMBUDIDAYA 101,14 %
IKAN
JUMLAH PETAMBAK GARAM 15.455 ORANG
LUAS LAHAN GARAM (5 KAB) 6.800 HA → PRODUKSI : 762.381,61
TON
PENGOLAH HASIL PERIKANAN 13.000 ORANG
PEMASAR HASIL PERIKANAN 50.000 ORANG
ANGKA KONSUMSI IKAN (2018) 30.65 KG/KAPITA/TAHUN
EKSPOR HASIL PERIKANAN 42.676,93 TON

Sumber Data : DKP, 2018


KONDISI UMUM EKOSISTEM MANGROVE
DI JAWA TENGAH

No. TAHUN/KONDISI LUAS (ha) Persentase


A. Tahun 2013 56.736,20
1. Mangrove rapat 10.680,64 18,83
2. Mangrove kurang rapat 2.780,29 4,90
3. Mangrove tidak rapat 43.275,07 76,27
B. Tahun 2017 56.755,90
1. Tertutup mangrove 12.661,60 22,31
2. Tanpa mangrove 44.094,30 77,69
SEBARAN EKOSISTEM MANGROVE JAWA TENGAH
BERDASARKAN WILAYAH

No. STATUS KAWASAN LUAS (Ha) Persentase


A. Wilayah Pantai Utara (13 kab/kota) 47.317,90

1. Tertutup Mangrove 3.851,50 8,14


2. Tanpa Mangrove 43.466,40 91,86
B. Wilayah Pantai Selatan (3 kab) 9.438,00
1. Tertutup Mangrove 8.810,10 93,35
2. Tanpa Mangrove 627,90 6,65
C. TOTAL 56.755,90
1. Tertutup Mangrove 12.661.60 22,31
2. Tanpa Mangrove 44.094,30 77,69
Kondisi Ekosistem Mangrove di Provinsi Jawa Tengah Per Kabupaten/Kota
Kabupaten/ Tertutup Mangrove Tanpa Mangrove
Kota (ha) (ha)
Rembang 58,7 1.984,5
Pati 138,5 11.727,3
Jepara 82,6 1.808,3
Demak 980,1 12.980,4
Semarang 62,9 2.464,1
Kendal 224,3 4.574,7
Batang 15,3 279,8
Kota Pekalongan 1,5 618,8
Kab. Pekalongan 13,7 1.820,9
Pemalang 66,7 3.190,1
Kota Tegal 47,4 869,5
Kab. Tegal 33,4 615,0
Brebes 836,3 12.514,6
Cilacap 9.347,8 130,5
Kebumen 30,8 56,7
Purworejo 59,4 440,7
Karimunjawa 662,4 680,0
Jumlah 12.661,6 44.094,30
Panjang Garis Pantai Mangrove dan Non Mangrove di Provinsi Jawa Tengah

Garis Pantai Mangrove /


Kab/Kota Garis Pantai Non Mangrove (Km)
bervegetasi pantai (Km)
Rembang 7,37 60,94
Pati 15,98 34,16
Jepara 3,73 77,95
Demak 32,29 15,51
Semarang 1,97 31,04
Kendal 13,6 28,1
Batang 4,45 32,9
Pekalongan 2,99 11,3
Pemalang 7,4 29,34
Tegal 5,61 23,27
Brebes 45,02 24,29
Cilacap 0 105,70
Kebumen 2,169 56,76
Purworejo 4,8204 16,49
Karimunjawa 50,54 78,68
Degradasi Mangrove Pantura Jateng
No Kabupaten/ Luas Mangrove (ha)
Kota 2014 2017
1 Rembang 112,71 58,7
2 Pati 348,18 138,5
3 Jepara 346,05 82,6
4 Demak 2.176,79 980,1
5 Semarang 241,99 62,9
6 Kendal 384,59 224,3
7 Batang 68,31 15,3
8 Kota Pekalongan 31,66 1,5
9 Kab. Pekalongan 74,44 13,7
10 Pemalang 314,60 66,7
11 Kota Tegal 53,39 47,4
12 Kab. Tegal 48,75 33,4
13 Brebes 1.179,02 836,3
PRORAM UNGGULAN MELINDUNGI KEPENTINGAN NELAYAN

1. KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN


2. KEBERLANJUTAN USAHA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Pengelolaan sumberdaya kelautan perikanan sesuai daya


dukung
BAGAIMANA CARANYA? Prasarana dan sarana usaha

PROGRAM & KEGIATAN Pengembangan fasilitas/infrastruktur Pelabuhan Perikanan


PEMERINTAH Pantai
Akses permodalan dan pengembangan usaha

KEBIJAKAN & REGULASI Peningkatan kualitas SDM


PENGELOLAAN SUMBER DAYA Kesejahteraan Masyarakat Nelayan,
KELAUTAN DAN PERIKANAN Pembudidaya Ikan, Petambak Garam,
Pengolah dan Pemasar serta stakeholder
terkait
IMPLEMENTASI DAN KEBIJAKAN
KELAUTAN DAN PESISIR JAWA TENGAH
SASARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELAUTAN
DAN PERIKANAN
NELAYAN
PENDEKATAN PENANGGULANGAN
KEMISKINAN SEKTOR KP:
PEMBUDIDAYA 1. MENINGKATKAN PENDAPATAN
PETAMBAK 2. MENGURANGI PENGELUARAN
IKAN/RUMPUT
GARAM
LAUT PELAKU USAHA
3. FASILITASI PENGEMBANGAN
KAPASITAS KOMPETENSI DAN
KELEMBAGAAN USAHA

TARUNA DAN
PENGOLAH DAN
PEREMPUAN
PEMASAR
PESISIR
IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
• Bantuan peralatan petambak garam (hdpe, geoisolator, rumah tunnel, rumah prisma, gudang garam)
• Pelatihan membatik, pengolahan dan pemasaran produk kp bagi wanita pesisir
Pemberdayaan
Ekonomi Masyarakat • Pelatihan perbengkelan, bantuan peralatan bagi taruna pesisir
Pesisir

• Bantuan alat tangkap ramah lingkungan (gillnet, bubu)


• Bantuan alat bantu penangkapan ikan (fishfinder, gps, rumah ikan)
Pengembangan
• Bantuan alat penanganan hasil tangkapan (coolbox)
Perikanan Tangkap • Peningkatan kapasitas nelayan dan pengembangan kelembagaan kelompok usaha

• Bantuan sarana dan prasarana budidaya ikan (darat, payau dan laut)
• Bantuan benih dan induk
Usaha dan • Bantuan pakan
Pengembangan
Komoditas
• Penebaran Benih di perairan

• Bantuan sarana dan prasarana pengolah dan pemasar


• Pelatihan bagi pengolah dan pemasar (sanitasi dan hygene, packaging/kemasan, fasilitasi permodalan dan kelembagaan)
Penguatan Daya • Fasilitasi permodalan usaha
Saing dan Logistik
REGULASI PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2012 Tentang


Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem Mangrove
2. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia
Selaku Ketua Pengarah Tim Koordinasi Nasional Pengelolaan Ekosistem
Mangrove Nomor 4 Tahun 2017 Tentang Kebijakan, Strategi, Program, Dan
Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem Mangrove Nasional
3. Perda Provinsi Jawa Tengah Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2038
4. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang dalam proses penyusunan
Kebijakan, Strategi, Program, Dan Indikator Kinerja Pengelolaan Ekosistem
Mangrove Daerah
PELUANG DAN TANTANGAN
PELUANG DAN TANTANGAN

PELUANG TANTANGAN
• POTENSI SDA • IUU FISHING
• SUMBER DAYA MANUSIA • KUALITAS SDM
• INVESTASI • PENGAWASAN PEMANFAATAN
• KEBIJAKAN PEMERINTAH SD KP
• DATA DAN INFORMASI • MINIM AKSES PERMODALAN
• KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR
DESKRIPSI PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PESISIR
DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI JAWA TENGAH
Perda Nomor 13 ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DALAM
Tahun 2018 RZWP3K SALAH SATUNYA MELALUI KETENTUAN PERIZINAN
tentang Rencana
Zonasi Wilayah Pasal 42 Ayat 2
Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil
1. IZIN LOKASI PERAIRAN PESISIR
Provinsi Jawa 2. IZIN PENGELOLAAN PERAIRAN PESISIR
Tengah Tahun
2018 – 2038
(Lembaran Daerah
Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2018 Nomor 13,
Tambahan Lembaran
Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 105)
PERMASALAHAN PENGELOLAAN MANGROVE
1. Tekanan penduduk terhadap lahan
2. Alih fungsi kawasan ekosistem mangrove untuk kepentingan lain yang
tidak ramah terhadap konservasi mangrove
3. Konflik kepentingan pada kawasan ekosistem mangrove (ekonomi vs
konservasi)
4. Belum ada kejelasan status lahan untuk konservasi mangrove dan dukungan
kebijakan dari pemerintah pada tingkat provinsi dan kab/kota
5. Pencemaran dan timbunan sampah pada kawasan ekosistem mangrove
6. Belum mantapnya kelembagaan pengelolaan mangrove
7. Kewenangan kehutanan kab/kota beralih ke Provinsi berdampak pada
pengelolaan mangrove
UPAYA DINAS LHK PROV. JATENG DALAM
REHABILITASI DAN KONSERVASI MANGROVE
1. Pemberian bantuan bibit mangrove
2. Kerjasama dengan berbagai pihak dalam rehabilitasi mangrove
3. Penyuluhan, sosialisasi dan bimbingan teknis
4. Penetapan kawasan ekosistem mangrove sebagai Kawasan Ekosistem
Esensial (KEE)
5. Fasilitasi kelembagaan pengelolaan KEE Mangrove
6. Pengusulan sebagai kawasan cagar biosfer untuk kawasan Mangrove di
Pulau Karimunjawa
KEGIATAN DINAS LHK PROV JATENG
DALAM PENGELOLAAN MANGROVE

PEMBERDAYAAN
KELOMPOK TANI
MANGROVE

DLHK REHABILITASI
PENEGAKAN HUKUM
LINGKUNGAN JAWA MANGROVE DAN
HUTAN PANTAI
TENGAH

PENANGANAN SAMPAH
LAUT (MARINE DEBRIS)
FASILITASI BIBIT MANGROVE OLEH DLHK PROV. JATENG
TAHUN 2019
Kabupaten CDK Jumlah (batang) Keterangan
Rembang Wil CDK I 70.000 Mangrove
Pati Wil CDK II 58.000 Mangrove
Jepara Wil CDK II 72.000 Mangrove
Demak Wil CDK II 50.000 Mangrove
Kota Semarang Wil CDK III 2.000 Mangrove
Pekalongan Wil CDK IV 31.000 Mangrove
Pemalang Wil CDK V 30.000 Mangrove
Brebes Wil CDK V 90.000 Mangrove
Tegal Wil CDK V 2.000 Cemara laut
Kebumen Wil CDK VIII 36.000 Mangrove
Purworejo Wil CDK VIII 24.000 Mangrove
Cilacap Wil CDK VI 20.000 Cemara laut
BSPTH 150.000 Mangrove
Jumlah 635.000
PENUTUP
• Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Perizinan
Pemanfaatan Perairan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Provinsi Jawa Tengah (desk persetujuan Kemendagri
dan Kementerian Kelautan dan Perikanan);
• Potensi Konflik dalam pemanfaatan pesisir (nelayan,
pembudidaya dan pelaku usaha lainnya);
• Pengajuan Lahan Pemanfaatan oleh Investor yang
tidak sesuai dengan peruntukan dalam Perda No. 13
Tahun 2018 tentang RZ WP3K Jateng 2018 – 2038.
1. Ekosistem mangrove merupakan sumberdaya pantai yang
mempunyai peran strategis dalam penyangga kehidupan
sehingga ekosistem mangrove perlu dikelola secara lestari
2. Masyarakat di wilayah pesisir merupakan bagian dari
ekosistem mangrove sehingga perlu diberikan pembinaan,
fasilitasi, bantuan dan lain-lain dalam rangka konservasi
ekosistem mangrove
3. Pengelolaan ekosistem mangrove harus terintegrasi dan
terkoordinasi antar berbagai pihak yang berkepentingan
(sesuai prinsip Integrated Coastal Zone Management).
SEKIAN SEKIAN
DAN
DAN
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai