Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BURAGA

KAK PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)


DI LABORATORIUM UPT PUSKESMAS BURAGA TAHUN 2018

A. Pendahuluan
Setiap kegiatan yang dilakukan di laboratorium puskesmas dapat menimbulkan
bahaya/risiko terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium maupun lingkungan
sekitarnya. Untuk mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi, setiap petugas laboratorium
harus melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kegiatan tersebut
merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium.(PMK No. 37 tahun
2012).

B. Latar Belakang
Laboratorium UPT Puskesmas Buraga sebagai pelayanan penunjang diagnosis
merupakan suatu pelayanan yang berisiko mengingat bahan dan sediaan yang dipakai
merupakan bagian dari cairan tubuh manusia yang rentan terhadap berbagai sumber
penularan dan berbahaya karena dianggap sebagai sumber infeksius untuk petugas
laboratorium.
Dalam memenuhi permintaan dan pelayanan yang prima, UPT Puskesmas Buraga
dapat membantu mengetahui penyakit pasien dengan pelayanan dasar berupa pemeriksaan
darah dan urine.
Oleh karena risiko petugas yang dapat terpapar akibat pelayanan yang dilakukan
dalam rangka memenuhi permintaan pelayanan laboratorium di UPT Puskesmas Buraga,
maka kegiatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam laboratorium wajib
dilakukan untuk memantau kesehatan petugas dan memberikan keselamatan bagi petugas
itu sendiri jika kejadian tidak diinginkan terjadi.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) untuk petugas laboratorium sangat besar
manfaatnya untuk mengetahui kesehatan petugas laboratorium yang dilakukan berkala
serta keselamatan petugas dalam menjalankan profesinya

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. TujuanUmum :
untuk mengurangi bahkan menghilangkan cedera dan penyakit yang diakibatkan oleh
pekerjaan.di Laboratorium.
2. Tujuan Khusus:
a. Agar petugas Laboratorium memahami program K3 (Kesehatan dan Keselamatan
Kerja) khususnya program K3 Laboratorium
b. Agar petugas Laboratorium mampu mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat
mengancam kesehatan khususnya selama bekerja di Laboratorium
c. Untuk pencegahan infeksi petugas laboratorium dari bahaya pekerjaan yang ada di
laboratorium

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Identifikasi Risiko Ancaman bahaya yang mengakibatkan risiko
gangguan kesehatan dan keselamatan bagi
petugas laboratorium, antara lain :

 Bahan Kimia : beracun, mudah


terbakar, mudah meledak,
karsinogenik, korosif, iritan dll
 Biologik : mikroorganisme: virus,
bakteri, parasit, dll
 Fisik : Penerangan yang kurang,
panas, getaran/vibrasi, radiasi,
tersandung, terpeleset, sengatan listrik,
dll
 Psikososial : stres, beban kerja
berlebihan, tekanan waktu
2 Penanganan Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
bersifat Umum:
a. Setiap petugas di wajibkan memakai jas
laboratorium, sarung tangan, dan
masker di ruangan laboratorium.
b. Tidak diperbolehkan makan dan minum
serta merokok di dalam ruang
laboratorium
c. Semua spesimen diperlakukan sebagai
bahan infeksius
Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang
bersifat khusus :
a. Yang berkaitan dengan mikroorganisme
:
1) Jangan memipet dengan mulut,
gunakan alat bantu pipet
2) Jangan meniup pipet yang berisi
bahan infeksius
3) Jangan menuangkan cairan yang
telah terkontaminasi langsung ke
dalam pipa saluran.
b. Yang berkaitan dengan bahan kimia
1) Beri label pada semua bahan kimia
meliputi nama, konsentrasi, tanggal,
penerimaan, tanggal pembuatan dan
tanggal kadaluarsa, keterangan /
peringatan tentang bahaya bahan
2) Bahan kimia di simpan pada ruang
yang terang tidak terkena sinar
matahari langsung, dalam lemari/rak
secara rapi dan teratur, yang bersifat
korosive harus diletakkan di tempat
rendah
3) Pembuangan bahan kimia yang
mudah terbakar dan mudah menguap
dikumpulkan dalam kaleng yang
aman dan jangan di buang ke dalam
pipa saluran umum
c. Yang berkaitan dengan peralatan listrik
1) Jangan menggunakan cairan atau
gas yang mudah terbakar di
sekitar peralatan listrik
2) Peralatan listrik harus dirawat dan
dipelihara
d. Yang berkaitan dengan limbah
1) Pengumpulan dan pembuangan
limbah infeksius (sisa sampel dan
barang/alat bekas pakai) dan tidak
infeksius (cair dan padat) sesuai
ketentuan yang berlaku
2) Lakukan desinfektan sisa sampel,
tampung dalam wadah berisi
larutan klorin, diamkan minimal 1
jam, buang kesaluran
pembuangan
3) Naturalisasi sisa reagen dengan
pengenceran yaitu penambahan
air sampai netral (tidak bersifat
asam/basa kuat)
4) Rendam alat habis pakai selama
minimal 10 menit dengan larutan
desinfektan (larutan klorin 0,5%),
cuci bersih dengan air sabun,
keringkan
e. Yang berkaitan dengan ruang
laboratorium
1) Bila ruangan laboratorium
menggunakan AC, maka bak
pencuci harus terpisah atau
mempunyai penyedot udara,
terutama untuk ruangan
laboratorium mikrobiologi
dengan menggunakan bahan
mudah menguap.
2) Ruangan laboratorium tidak
diperkenankan menggunakan
kipas angin
3 Pengelolaan Kesehatan 1. Persyaratan Kesehatan
Petugas Laboratorium a) PemeriksaanFisik
b) Pemeriksaan penunjang :
pemeriksaan darah lengkap (DL),
test fungsi hati (SGOT, SGPT,
Bilirubin, HbsAg, HBsAb)
2. Pencegahan Tuberkulosis : pemeriksaan
foto thorax setiap tahun
3. Imunisasi Petugas Laboratorium : Semua
petugas dianjurkan vaksinasi Hepatitis B
4. Perlindungan Petugas yang bekerja di
bawah sinar UV : petugas diwajibkan
memakai pakaian pelindung, dan tidak
berada di sekitar alat ketika lampu UV
sedang aktif bekerja.
5. Pemantauan Kesehatan
a) Petugas Lab secara berkala
melakukan pemeriksaan serologis
(Widal Test) secara berkala.
b) Bila petugas Lab sakit lebih dari 3
hari tanpa keterangan yang jelas
tentang penyakitnya, maka
Penanggung Jawab Laboratorium
lapor kepada Kepala Puskesmas
tentang kemungkinan infeksi
Laboratorium

E. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


NO NAMA KEGIATAN VOLUME JADWAL KETERANGAN
1 Pencegahan Tuberkulosis 1 kali per tahun Desember
2 Pemantauan Kesehatan 2 kali per tahun Juni, pemeriksaan :
berkala Desember  Darahlengkap
(DL)
 Test fungsihati
(SGOT,
SGPT,
Bilirubin,
HbsAg,
HBsAb)
 Widal

3 Imunisasi Petugas 1 kali Awal


Laboratorium melaksanakan
tugas

F. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


1. Jika terjadi kecelakaan kerja selama bekerja di Laboratorium, maka dilakukan
pencatatan pada register khusus dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
2. Petugas Laboratorium yang melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, maka
hasil pemeriksaan dicatat di register Laboratorium
G. PENUTUP
Kerangka Acuan Program Keselamatandan Keamanan Kerja (K3) di Laboratorium
UPT Puskesmas Buraga ini disusun dengan harapan dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan Kegiatan K3 khususnya di unit kerja Laboratorium UPT Puskesmas Buraga.
Kepatuhan dari pelaksana Laboratorium terhadap kerangka acuan ini akan sangat
membantu dalam rangka meminimalisir terhadap potensi bahaya yang ada di Laboratorium
sesuai tujuan yang sudah ditetapkan.

Buraga, 13 Agustus 2018


Mengetahui Koordinator UKP
Kepala Puskesmas Buraga Puskesmas Buraga

Urbanus Kumanireng dr. Andreas S Haloho


NIP. 19660424 198801 1 001 NRP. 01. 08. 05. 17. 18

Anda mungkin juga menyukai