Anda di halaman 1dari 2

KERANGKA ACUAN KERJA

PENINGKTAN KAPASITAS PETUGAS DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR


A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi/Kebijakan
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan:
a. Undang – Undang Nomor 36 Tentang Kesehatan.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2014
Tentang Penanggulangan Penyakit Menular.
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 Tentang
Standar Pelayanan Minimal.
2. Gambaran Umum
Kabupaten Sigi merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Tengah yang
merupakan wilayah pemekaran Kabupaten Donggala. Kabupaten Sigi terletak pada
koordinat 0O 52’ – 2O 03’ Lintang Selatan dan 119O 38’ – 120O 21’ Bujur Timur, yang
berbatasan dengan :

Di sebelah Utara : Kabupaten Donggala dan Kota Palu


Di Sebelah Selatan : Provinsi Sulawesi Selatan
Di Sebelah Timur : Kabupaten Parigi Moutong dan Kab. Poso
Di Sebelah Barat : Kabupaten Donggala dan Provinsi Sulawesi Barat

Luas Wilayah Kabupaten Sigi secara keseluruhan adalah 5.196,02 km 2 atau sekitar
7,64 persen dari total luas wilayah Sulawesi Tengah dengan jumlah penduduk
239.250. Secara administratif Kabupaten Sigi terbagi menjadi 15 Kecamatan.
Masing-masing Kecamatan tersebut terbagi lagi menjadi beberapa wilayah
administrasi dibawahnya yaitu desa/UPT. Hingga tahun 2019, terdapat 176 desa
dan 1 UPT di wilayah Kabupaten Sigi

Pada tahun 2019, jumlah puskesmas di Kabupaten Sigi berjumlah 19 puskesmas.


Dari 19 puskesmas yang ada, 8 diantaranya termasuk dalam tipe puskesmas
perawatan, 12 diantaranya adalah puskesmas non perawatan dan 6 diantaranya
termasuk Puskesmas daerah sulit tetapi hanya 3 Puskesmas yang dapat dilalui
kendaraan roda 2. Sehingga hal ini membutuhkan biaya yang banyak dan belum
semua mendapat alokasi dari dana DAU.
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan
oleh agen biologi, antara lain : virus, bakteri, jamur dan parasit.
Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang
menimbulkan kesakitan, kematian, kecacatan, membatasi penularan serta
penyebaran penyakit agar tidak meluas antar daerah maupun antar Negara serta
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa / wabah, sehingga perlu dilakukan
penyelenggaraan penanggulangan melalui upaya pencegahan, pengendalian dan
pemberantasan efektif dan efisen.
Macam penyakit menular:
 Penyakit karantina atau wabah (UU No.1 dan 2 tahun 1962): Kolera, Pes,
Demam kuning, Deman bolak-balik, Tifus Bercak Wabah, Poliomielitis dan
Difteri).
 Penyakit menular dengan potensi wabah tinggi: DBD, Diare, Campak, Pertusis
dan Rabies, Avian Influenza, HIV/AIDS.
 Penyakit menular dengan potensi wabah rendah: malaria, meningitis,
frambusia, keracunan, influenza, ensefalitis, antraks, tetanus neonatorum
dan tifus abdominalis.
 Penyakit menular yang tidak berpotensi wabah : kecacingan, lepra, TBC, Sifilis,
Gonore dan Filariasis.
3. TUJUAN
Tujuan Umum
Menurunnya angka kesakitan, kematian, dan angka kecacatan akibat penyakit.

Tujuan Khusus

1. Terlaksananya kegiatan pengamatan penyakit menular dan penyakit tidak


menular.
2. Terlaksananya kegiatan pencegahan penyakit dan imunisasi.
3. Terlaksananya kegiatan pemberantasan penyakit menular langsung (TBC,
Kusta, Diare dan kecacingan, ISPA, serta Penyakit menular Seksual dan HIV
AIDS).
4. Terlaksananya kegiatan pemberantasan penyakit bersumber vektor dan
rodent. (DBD, Malaria, Rabies, dan filaria).
C. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dalam Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Pengendalian
Penyakit menular ini yaitu: Pengelola program Puskesmas dalam pengendalian
penyakit menular.

D. Strategi Pencapaian Keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan sebagai berikut :
 Paparan Kebijakan, Strategi, Target dan capaian program
 Paparan Kebijakan, Strategi, Target dan Langkah Kegiatan tingkat Kabupaten
 Diskusi dan Tanya jawab
2. Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
 Waktu kegiatan : Triwulan II, Tahun 2020
 Tempat kegiatan : Kabupaten / Kota
 Pelaksana Pelatihan : Tim Dinas Kesehatan
E. Peserta kegiatan : Pengelola Program P2M
F. Biaya Yang Diperlukan Biaya yang diperlukan bersumber dari dana DAK
G. Pelaporan Pelaporan kegiatan ini paling lambat sekurang-kurangnya 2 (dua)
minggu dari kegiatan
Demikan Kerangka Acuan ini dibuat untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan
pertemuan tingkat Kabupaten di Kabupaten Sigi sehingga dapat diperoleh hasil sesuai yang
diharapkan.

Mengetahui,
Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Sigi

ROLAND FRANKLIN, S.STP.M.Si


NIP. 19790214 199712 1 001

Anda mungkin juga menyukai