Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit struktual dan unit fungsional dasar dari setiap organisme. Sel

mempunyai bentuk dan ukuran yang bervariasi serta mempunyai struktur tertentu.

Tiap bagian sel mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Bentuk sel bermacam-macam

tergantung dari fungsinya. Ada yang berbentuk bulat seperti kumparan (sel-sel otot

polos),berbentuk seperti bintang (sel-sel jaringan pengikat), Berbentuk seperti

labah-labah (sel syaraf). Beberapa sel tetentu dapat berubah bentuknya. Sel yang

demikian disebut sel ameboid. Misalnya sel Amoeba dan sel-sel darah putih

(Drs.Soesilo,1989)

Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini,walaupun

strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan strukturnya begitu sangat kecil

karena merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup.Hanya menggunakan

mikroskop sel dapat kita amati. Namun penuh ketelitian dan ketekunan untuk

dapat mengamati struktur sel tersebut.Ada tiga macam bentuk sel yaitu,sel

mati,sel tumbuhan,dan sel hewan.Setiap sel memiliki struktur yang berbeda.Dan

untuk lebih jelasnya tentang sel-sel tersebut, dilakukanlah sebuah praktikum

untuk mengamati masing-masing sel tersebut sehingga lebih bisa di mengerti.


2 Tujuan

Tujuan praktikum ini yaitu:

1. Menggambarkan bentuk sel tumbuhan, hewan, protozoa dan mikroorganisme

2. Menjelaskan struktur sel tumbuhan, hewan, protozoa dan mikroorganisme

3. Mendemonstrasikan sifat semipermeabilitas dari membran sel


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup. Pada

makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan oleh sel itu

sendiri, contohnya metabolisme zat yang menghasilkan energi untuk aktifitas

kehidupan, tumbuh dan berkembang biak dan kemampuannya menganggap berbagai

keadaan di lingkungannya. Pada makhluk hidup bersel banyak, berbagai fungsi

kehidupan dilakukan oleh kelompok kelompok sel yang berbeda yang membentuk

suatu jaringan, organ atau membentuk suatu sistem (Tim DosenPembina, 2017).

Orang yang pertama kali mengemukakan adanya sel adalah Robert Hooke

pada tahun 1665. Ia melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus dengan

menggunakan mikroskop. Hook melihat adanya ruangan-ruangan kecil yang

menyusun gabus tersebut. Pada tahun 1831, Robert Brown mengatakan bahwa sel

merupakan satu ruangan kecil yang dibatasi oleh membran, yang di dalamnya

terdapat cairan (protoplasma). Protoplasma terdiri dari plasma sel atau sitoplasma dan

inti sel atau 4 nukleus. Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau disebut

nukleoplasma. Beberapa tahun kemudian (1839) seorang ahli fisiologi Jerman,

Theodor Schwann, mengungkapkan bahwa semua organisme tersusun atas sel.

Kemudian muncul pertanyaan dari mana asal sel tersebut? Ahli fisika Jerman Rudolf

Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel yang sebelumnya. Teori “sel berasal
dari sel” tersebut diperkuat oleh berbagai eksperimen ahli mikro biologi Prancis,

Louis Pasteur, yang dilakukan antara tahun 1859-1861 ( Kimball. 1992).

Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling

sederhana yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang

hadir sebagai organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk

tumbuhan dan hewan, bersifat multiseluler; tubuh organisme semacam itu merupakan

hasil kerja sama antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat

bertahan hidup dalam waktu lama secara sendirian. Akan tetapi,bahkan ketika

tersusun ke dalam tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ,

sel merupakan unit dasar bagi struktur dan fungsi organisme.Setiap tindakan

organisme dimulai pada tingkat seluler (Campbell, 2008).

Unit dasar bagi struktur dan fungsi setiap organisme adalah salah satu dari dua

tipe sel yaitu sel eukariotik dan sel prokariotik. Perbedaan utama antara sel

prokariotik dan sel eukariotik adalah sel prokariotik tidak memiliki membran inti

sedangkan sel eukariotik memiliki membran inti, yang membedakan antara sel

prokariotik dan sel eukariotik adalah lokasi DNA nya. Dalam sel eukariotik sebagian

besar DNA nya dalam organel yang disebut nucleus. yang dibatasi oleh membran ganda.

Dalam sel prokariotik, DNA terkonsentrasi diwilayah yang tidak terselubung oleh

membran yang disebut nukleoid (Campbell, 2008).

Sel hewan dan tumbuhan mempunyai perbedaan, namun tetap mempunyai

persamaan persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk dan fungsi dari bagian
bagain selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel

tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewan

mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel,

kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai lisosoma,

sentrosoma yang di dalamnya terdapat dua sentriol,serta kemungkinan adanya

flagella pada sel sel tertentu. Dalam hal adanya membran plasma, mitokondria,

retikulum endoplasma, aparat golgi, nukleus/ini sel pada sel hewan dan sel tumbuhan

mempunyai persamaan (Tim Dosen Pembina, 2017). Pada sel terdapat berbagai

organel-organel sel yang memiliki fungsi masing-masing diantaranya :

1. Dinding sel merupakan penyusun sel tumbuhan yang tersusun atas serat– serat

selulosa, bersifat tebal dan kaku untuk membantu mempertahankan bentuk sel

dan melindungi sel dari kerusakan mekanis. Dinding sel terdapat plasmodesmata

yang berfungsi untuk hubungan dengan sel yang disebelahnya.

2. Vakuola adalah suatu rongga yang berisi cairan yang dikelilingi oleh selapis

membran yang disebut tonoplas. Vakuola berisi cairan yang berupa larutan

garam mineral,CO2, pigmen dan sisa metabolism yang lain. Vakuola merupakan

organel yang berfungsi untuk menimbun sisa-sisa metabolism dan untuk

penguraian molekul-molekul sederhana ( Berfungsi seperti lisosom). Pada sel

hewan terdapat vakuola yang sangat kecil atau justrutidak terlihat.

3. Mitokondria adalah organel yang memiliki struktur kompleks yang

berfungsi untuk membentuk energy yang disebut “the power house”.mitokondria


merupakan tempat berlangsungnya respirasi aerob pada tingkat seluler dan

mitokondria memiliki enzim-enzim yang berperan untuk mengatur daur krebs

yaitu sitokrom.

4. Kloroplas adalah organel yang berperan dalam fotosintesis karena adanyaklorofil

dan pigmen-pigmen fotosintetik

5. Lisosom merupakan organel yang berperan dalam kegiatan fagositik karena

didalam lisosom banyak mengandung enzim pencerna hidrolitik seperti protease,

nuclease, lipase, fosfatase. Secara umum fungsi lisosom, berperan dalam

menguraikan molekul-molekul.

6. Mikrotubulus adalah organel yang berbentuk benang-benang silindris yang

tersusun atas protein. Mikrotubulus bersifat kaki sehingga berfungsi sebagai

rangka sel yang berfungso mempertahankan bentuk sel.

7. Mikrofilamen berfungsi dalam pergerakan sel dalam makhluk hidup tingkat tinggi

Pergerakan / aliran sitoplasma diatur oleh mikrofilamen

8. Peroksisom merupakan organel yang senantiasa berasosiasi dengan organel

lainnya dan banyak mengandung katalase dan oksidase. Enzim ini akan

mengkatalisis H2O2 yang berbahaya bagi tubuh.

9. Membran sel merupakan bagian terluar dari sel hewan yang membatasi isisel

dengan lingkungan. Organel ini berfungsi sebagai selaput pelindung dan

pengontrol yang bersifat semipermeable untuk mengendalikan pertukarannya


antara sitoplasma dengan lingkungan sel. Membran sel tersusun atas selaput

lipoprotein ( lipida dan protein)

10. Sitoplasma adalah cairan sel yang mengisi ruangan antara membrane sel dengan inti sel.

Sitoplasma merupakan sumber bahan kimia yang penting untuk tempat

metabolisme sel seperti glikolisis, sintesis protein dan lain-lain.

11. Nukleus adalah organel terbesar yang berfungsi untuk mengendalikan seluruh

kegiatan sel. Sel eukariotik memiliki membrane inti / karioteka sementara sel

prokariotik tidak memiliki membrane inti/ karioteka

12. Retikulum Endoplasma adalah organel yang bertindak sebagai saluran-saluran

dalam sitoplasma yang menghubungkan membrane sel dengan nucleus. Fungsi

reticulum endoplasma adalah untuk transpotasi protein.

13. Ribosom adalah organel yang terdapat bebas didalam sitoplasma atau

menempelkan pada reticulum endoplasma yang tersusun atas protein danRNA.

Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.

14. Aparatus Golgi adalah organel yang berbentuk seperti kantong pipih yang

berbentuk jala yang terpusat ada salah satu sisi nucleus.

Organel ini berfungsi untuk pengemasan dan sekresi protein (Tim Pilotin

Jurusan Pend. Biologi FMIPA UNY,2005). Tumbuhan tersusun dari berbagai organ

seperti akar, batang, daun dan organ reproduksi. Organ-organ tersebut juga tersusun

dari berbagai jaringan seperti jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim,

epidermis dan jaringan pengankut (Yulanda dkk, 2011)


Epidermis merupakan lapisan sel-sel paling luar dan menutupi permukaan

daun, bunga, buah, biji, batang dan akar. Berdasarkan ontogeninya, epidermisberasal

dari jaringan meristematik yaitu protoderm . Epidermis berfungsi sebagai pelindung

bagian dalam organ tumbuhan (Yulanda, 2011).

Tebal epidermis merupakan salah satu pertahanan struktural yang terdapat

pada tumbuhan, bahkan sebelum patogen datang dan berkontak dengan tumbuhan.

Ketebalan dan kekuatan dinding bagian luar sel-sel epidermis merupakan faktor

penting dalam ketahanan beberapa jenis tumbuhan terhadap patogen tertentu (Nurul,

2015)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Jumat,28 September 2018

Pukul : 15.00-17.00 WITA

Tempat : Laboratorium Biodiversity Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan yaitu :

a. Alat

- Mikroskop binokuler

- Cawan petri

- Jarus/Lanset

- Gelas objek

- Stoples dengan tutupnya

- Penutup gelass objek

- Sarung tangan

- Pita ukuran yang lentur

- Pipet tetes
- Tusuk gigi

- Silet/Cutter

- Mistar

- Botol aqua

b. Bahan

- Manihot esculenta - Sirup

- H₂O - Cuka

- Bawang merah (Allium Cepa) - Alkohol 70%

- Hydrilla verticillata - Kapas

- Epitelium rongga mulut - Tissu

- Darah manusia - Air got

- Pewarna (Eusin atau Metilen Blue)

- Air Kolam

- Telur

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1.Pengamatan struktur sel Penampang Melintang Empulur Batang Ubi Kayu

1. Membuat potongan melintang empulur batang ubi kayu setipis mungkin.

2. Meletakkan potongan kecil tersebut pada gelas objek dan juga jangan

sampai terjadi lipatan atau kerutan.


3. Menambahkan satu atau dua tetes air, kemudian tutup dengan gelas

penutup.

4. Mengamati dengan mikroskop dengan pembesaran 10X.

3.3.2 Pengamatan struktur sel Umbi Lapis Bawang Merah

1. Memotong suing bawang merah segar.

2. Mengambil salah satu lapisan suing yang berdaging. Kemudian

mematahkan lapisan tersebut, sehingga bagian yang cekung tampak

adanya epidermis tipis.

3. Dengan menggunakan pinset, jepit epidermis tersebut dan melepas dari

umbinya dengan perlahan-lahan.

4. Meletakkan potongan kecil epidermis pada gelas objek dan jangan

sampai terjadi lipatan atau kerutan.

5. Menambahkan satu atau dua tetes air, kemudian tutup dengan gelas

penutup.

6. Mengamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10X

7. Meneteskan zat warna yodium di salah satu tepi gelas penutup dan isap

dengan kertas penghisap pada sisi yang berlawanan, kemudian

mengamati dengan pembesaran yang lebih besar 40X.

3.3.3 Pengamatan struktur sel daun Hydrilla verticillata

1. Mengambil selembar daun yang muda atau daun pada pucuk yang telah

disiapkan, kemudian meletakkannya diatas kaca objek dalam posisi

bentangan membujur yang rata lalu tetesi dengan air.


2. Menutup daun tersebut dengan kaca penutup dengan hati-hati jangan

sampai terbentuk gelembung udara.

3. Mengamati sel tersebut dibawah mikroskop.

3.3.4 Pengamatan struktur sel selaput rongga mulut

1. Dengan menggunakan ujung tumpul scalpel atau ujung jari atau sebuah

tusuk gigi, keruk sel epitel pada bagian dalam dinding pipi anda.

2. Menebarkan epitel yang diperoleh ke dalam setetes air pada kaca objek.

3. Menutup sediaan tersebut dengan kaca penutup.

4. Meneteskan metilen biru dengan menggunakan kertas hisap (Tissue)

melalalui sisi yang berlawanan dengan tempat meneteskan metilen biru.

5. Mengamati dengan pembesaran 10X, kemudian 40X.

3.3.5 Pengamatan struktur sel darah manusia)

1. Merendam lanset dengan alkohol 70% dalam kaca arloji.

2. Membersihkan jari telunjuk anda dengan alkohol 70%.

3. Dengan menggunakan lanset tusuk jari telunjuk dengan hati-hati dan

mengoleskan darah tersebut pada kaca objek dengan membuang tetesan

darah pertama.

4. Mengamati mulai dari pembesaran lemah hingga pembesaran kuat.

3.3.6 Pengamatan sel Protozoa

1. Menyediakan kaca objek dengan kaca penutup yang telah dibersihkan.


2. Meneteskan air rendaman jerami ke atas kaca objek kemudian tutup

dengan kaca penutup. Jangan ditekan karena sel protozoa akan hancur.

3.3.7.Pengamatan Sifat Permeabilitas Membran Sel

1. Mengkur dan mencatat garis tengah telur di sekeliling bagian tengahnya.

2. Memasukkan telur ke dalam stoples. Jangan sampai kulitnya pecah.

3. Menuangkan cuka ke dalam stoples samapi telur terendam kemudian

stoples ditutup.

4. Mengamati perubahannya selama 72 jam.

5. Mengeluarkan telur setelah 72 jam dan ukur garis tengahnya dan

bandingkan dengan ukuran telur sebelum direndam di dalam cuka.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan

1 Penampang Melintang empulur batang ubi A. Terdapat dinding sel

kayu (Manihot esculenta) B. Terdapat

protoplasma

C. Gelembung udara

Ubi kayu merupakan

tumbuhan dikotil dan

merupakan sel mati.

B A
2 Sel Umbi lapis Bawang merah (Allium Merupakan sel hidup

ascalonicum) A. inti sel

B. dinding sel

C. Sitoplasma

organel-organel lainnya

tidak jelas kelihatan.

A
B

Gambar 1. Sebelum diwarnai

A. Gelembung udara

B. Dinding sel

C. Sitoplasma

D. Inti sel

A
D

B C

Gambar 2. Sesudah diwarnai

3 Sel Daun Hydrilla verticillata Merupakan sel hidup

A. Terdapat Dinding sel

B. Terdapat juga

Kloroplas

C. Terdapat inti sel


A

B
C
4 Sel Selaput Rongga Mulut Bentuk sebenarnya

adalah epitel pipih

berlapis banyak. Bagian-

bagian epitel pada

percobaan menggunakan

mikroskop tidak terlihat

jelas karena perbesaran

yang digunakan hanya 10

kali.Pada sel yang telah

Gambar 1. Sebelum diwarnai diwarnai hanya terlihat

pewarna metilen biru

saja.

metilen biru

Gambar 2. Sesudah diwarnai

5 Sel Darah Manusia A. Sel darah merah

B
A
A

6 Sel Protozoa Paramecium A. Paramecium

Paramecium tubuhnya

ditutupi cilia atau rambut

getar, Terdapat vakola


A kontraktil, vakuola

makanan, mikronukleus,

makronukleus, vakuola

kontraktil, pelikel, silia,

anus sel, dan mulut sel

Tabel Pengamatan Sifat Permeabilitas Membran Sel

Lama perendaman (Jam) Keterangan

24 48 59 72 Terjadi perbesaran
Keliling diameter ketika telur

telur (cm) 12 cm 15 cm 16 cm 17 cm direndam dengan air

cuka

4.1 Pembahasan

Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup, baik secara struktual dan

fungsional.Sel merupakan satuan dasar yang menyusun organisme. Pada tahun 1665

seorang ilmuwan asal inggris yang bernama Robert Hooke mengamati sayatan sel

gabus botol mikroskop yang amat sederhana yang terlihat olehnya adalah struktur

dari ruang kecil, dinama dinamakan sel. Nehemia grew menuliskan deskripsi

pertamanya tentang jaringan tumbuhan pada tahun 1671. Pada tahun 1980, Heinstein

menggunakan istilah protoplas bagi satuan protoplasma dalam sel.

Sel empulur ubi kayu atau Manihot esculenta adalah sel mati karena tidak ada

organel-organel yang beraktivitas sebagaimana yang terdapat pada sel yang hidup.

Dengan menggunakan mikroskop pembesaran 10 X, sel yang terdapat pada sel

empulur ubi kayu terlihat dinding sel yang berbentuk heksagonal (Segienam) dan ada

juga yang berbentuk pentagonal (Segiempat) dan terdapat juga protoplasma di

dalamnya. Ubi kayu termasuk golongan tumbuhan dikotil dengan ciri-ciri

berkambium, akar tunggal, dan daunnya yang menjari.

Sel umbi lapis bawang merah atau Allium sp. termasuk sel hidup karena terdapat

aktivitas didalamnya. Dengan menggunakan mikroskop pembesaran 10 X, terlihat


dinding sel dan inti sel tetapi tidak terlihat jelas kehidupan atau organel-organel

lainnya karena tidak menggunakan larutan yodium.

Sel Hydrilla verticillata merupakan sel hidup, sel ini memiliki dinding sel yang

sangat tebal dan inti sel yang bias dilihat dengan menggunakan mikroskop

pembesaran 10 X. Terlihat sel daun Hydrilla verticillata berwarna hijau dikarenakan

daunnya mengandung kloroplas sehingga warna selnya berwarna hijau.

Sel epitel rongga mulut memiliki bentuk epitel pipih/ sel squamous/ bentuknya

mirip sisik ikan. Sel epitel didapatkan dengan cara menggaruk rongga mulut dan

mengambilnya dengan bantuan tusuk gigi bentuknya dilihat secara langsung

berbentuk seperti bulu halus berwarna putih, dengan menggunakan mikroskop

pembesaran 10X, terlihat lapisan-lapisan dan terlihat juga inti selnya. Sel epitel ini

memiliki bentuk yang berbeda-beda karena bentuk yang tidak tetap. Sel epitel yang

diamati merupakan sel epitel jenis squamous berlapis.

Bentuk Sel darah manusia tidak terlalu terlihat jelas karena tidak menggunakan

pembesaran yang lebih sehingga bentuknya tidak terlalu jelas, tetapi yang terlihat dari

pengamatan bahwa sel darah merah berbentuk seperti cakram yang bertumpukan satu

sama lain. Terlihat sel darah merah, ketika ditambahkan pewarna yodium lebih

terlihat jelas bahwa terdapat sel darah merah dan plasma darah di dalamnya.

Sel protozoa terbagi menjadi dua jenis yaitu sel paramecium dan euglena. Sel

yang mirip hewan yaitu sel paramecium, Paramecium tubuhnya ditutupi cilia atau

rambut getar bereproduksi secara vegetative. Habitatnya di air tawar, aliran air,

sungai, danau, dan sawah. Merupakan kelas ciliate, dan ordo hymenostomatida.
Membran semipermiabel adalah membran selektif yang selektif dalam memilih

cairan dan gas yang masuk. Awalnya telur berukuran 12 cm, lalu menjadi 15 cm, 16

cm, dan setelah 3 hari menjadi 17 cm. Telur yang direndami oleh cuka yang

merupakan campuran asam asetat 4% dan air 96%, sedangkan kulit telur mengandung

kalsium karbonat,sehingga ketika keduannya bereaksi maka terbentuklah kalsium

asetat dan air serta karbon dioksida yang menghasilkan gelembung pada permukaan

telur. Gelembung yang menyelimuti telur seolah-olah mengikis permukaan kulit telur

dan menimbulkan keretakkan. Telur membesar karena terjadi proses osmosis yaitu air

masuk kedalam telur sehingga diameter telur bertambah melalui membrane.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu:

1. Sel pada umumnya berbentuk bulat, lengkung, kubus, prisma, memanjang,

dan lainnya. Sel hanya dapat dilihat jika menggunakan mikroskop.

2. Bentuk sel tumbuhan sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat secara

langsung.

3. Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel

melainkan membrane plasma dana pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap

karena memiliki dinding sel.

4. Ada beberapa macam sel darah pada manusia yaitu : eritrosit, monosit,

limfosit, neutrophil, basophil, dan eosinophil.

5. Jenis protozoa yang terlihat mirip Paramecium. Adapun bagian-bagian yang

terdapat pada paramecium yaitu sitoplasma, cilia, makronukleus,

mikronukleus, pelikel, vakuola kontraktil, vakuola makanan, lubang anus, dan

celah mulut.

6. Selain itu ketika telur direndam pada air cuka diameternya akan bertambah hal

ini terjadi karena adanya peristiwa osmosis yaitu mengalirnya zat cair dalam

larutan pada cangkang telur sehingga melalui membrane semipermeable dari

konsentrasi tinggi kekonsentrasi rendah.


B. Saran

Saran yang dapat diberikan dari praktikum ini yaitu sebaiknya di dalam

pelaksanaan praktikum harus menggunakan waktu yang ditentukan dengan sebaik-

baiknya agar dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Selain itu, pada penggunaan

mikroskop harus lebih cermat dan perlu kehati-hatian dalam mengguanakan alat-

alat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell,Neil A.2008.Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.Jakarta:Erlangga.

Kimball.1992.Biologi Universitas.Jakarta:Erlangga

Nurul 2015.Biologi Umum.Jakarta:Gramedia

Soesilo,Drs,dkk.1986.Buku Materi Pokok Biologi.Karunika Jakarta Universitas

Terbuka Jakarta

Tim dosen Pembina 2017.Petunjuk PraktikumBiologi Umum. Jember:Double Helix

Studio

Yulanda,dkk.2011.Struktur Sel Epidermis dan Stomata Daun Beberapa Tumbuhan

Suku Orchidaceae.Jurnal Bioslogos.Vol.1 No.1 Manado: Universitas Sam

Ratulangi

Tim Pilotin Jurnal.Pendidikan Biologi.2015


LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM

MODUL II
PENGAMATAN SEL

DISUSUN OLEH :
NAMA : SHINTIA FRANSISKA LANGKAMUDA
STAMBUK : P21118050
KELOMPOK : IV
ASISTEN : TIARA RESTUNINGSIH

LABORATORIUM BIODEVERSITY
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
DESEMBER,2018

Anda mungkin juga menyukai