Bab III Laporan KKN 197 Almost Fix
Bab III Laporan KKN 197 Almost Fix
Padi merupakan komoditas lokal terbesar di Desa Klampokan. Padi yang ditanam ada
dua jenis, yaitu padi organik dan non organik. Beras organik yang dihasilkan sudah tersertifikasi
oleh Lembaga Sertifikat Organik (LSO), yakni lembaga yang dapat memenuhi persyaratan dalam
SNI ISO/IEC 17065:2012. Beras yang dihasilkan pun terdapat dua varian beras putih dan beras
merah.
3.1.2 Sumber Mata Air
Foto Sumber
Sumber mata air merupakan sebuah keadaan alami dimana air tanah keluar dari akuifer
menuju permukaan tanah. Desa Klampokan merupakan desa yang terkenal dengan banyak
sumber mata air. Sumber air yang terkenal adalah sumber air Maskoneng, sumber air untuk laki-
laki dan sumber air untu perempuan. Sumber mata air banyak tersebar di dusun Krajan dan
dusun Semanggi.
3.1.3 Jagung
Jagung merupakan komoditas lokal terbesar kedua di Desa Klampokan. Selain padi,
jagung juga menjadi tanaman kegemaran petani Desa Klampokan, karena perawatannya yang
mudah dan tidak terlalu banyak membutuhkan air. Luas lahan yang ditanami jagung adalah 4280
Ha dan menghasilkan 305,500 Ton/Ha, dengan hasil yang sangat melimpah petani hanya
menjualnya sebagai jagung kering saja. Oleh karena itu, kami berinisiatif membuat olahan
pangan dengan bahan jagung.
Cara Pembuatan:
- Varian bawang putih:
Tambahkan 2 siung bawang putih yang telah dihaluskan
Aduk hingga tercampur rata
- Varian bawang pedas:
Tambahkan cabai merah dan cabai rawit yang telah dihaluskan
Aduk hingga tercampur rata
- Varian daun jeruk:
Tambahkan daun jeruk purut yang telah dirilis
Aduk hingga tercampur rata
a) Cetak adonan menggunakan paste maker
b) Adonan yang telah dicetak diletakkan ke atas wadah yang ditaburi tepung
c) Goreng adonan menggunakan wajan dengan api kecil
d) Dragun (ladrang jagung) siap dihidangkan
3.2.2 Cornkies
Cornkies merupakan inovasi cookies yang berbahan dasar tepung terigu dan tepung
jagung. Untuk menambahkan cita rasa dan daya tarik dari Cornkies, kue dibuat dengan 2 varian
rasa yaitu rasa vanilla dan rasa coklat.Alat dan bahan yang digunakan antara lain adalah oven,
mixer, Blender, Saringan, Loyang, Solet, Sendok, Garpu, Wadah, Timbangan, Lap, Baskom,
Wajan, dan Regulator beserta Gas. Sedangkan bahan yang digunakan adalah terigu, maizena,
tepung jagung, kuning telur, gula, mentega, rumbutter, dan vanilli. Berikut adalah proses
produksi pembuatan Cornkies jagung:
- Proses penyangraian Terigu
a. Menyiapkan terigu 100 gram
b. Dilakukan penyangraian
c. Dilakukan pengayakan
d. Terigu siap di olah
- Proses Penyangraian Tepung Jagung
a. Menyiapkan tepung jagung 15 gram
b. Dilakukan penyangraian
c. Dilakukan pengayakan
d. Tepung jagung siap diolah
- Proses penghalusan gula
a. Menyiapkan gula Kristal 50 gram
b. Dilakukan penghancuran dengan menggunakan blender
c. Dilakukan Pengayakan
d. Hasil penghalusan gula siap diolah
- Proses pencampuran 1
a. Menyiapkan 2 butir kuning telur
b. Menyiapkan gula 50 gram
c. Dilakukan proses pencampuran antar 2 bahan tersebut dengan menggunakan
mixer
- Proses pencampuran 2
a. Menyiapkan margarin 75 gram
b. Menyiapkan rumbutter sebanyak 50 gram
c. Menyiapkan vanili 1 gram
d. Semua bahan tersebut dimasukan ke mixer dan di campurkan dengan bahan pada
proses pencampuran 1
- Proses pencampuran 1
a. Menyiapkan 2 butir kuning telur
b. Menyiapkan gula 50 gram
c. Dilakukan proses pencampuran antar 2 bahan tersebut dengan menggunakan
mixer
- Proses pencampuran 3
a. Menyiapkan tepung terigu sebanyak 100 gram
b. Menyiapkan pati maizena sebanyak 5 gram (seujung sendok makan)
c. Menyiapkan tepung jagung 15 gram
d. Dilakukan pencampuran antara semua proses
e. Dilakukan proses pembentukan adonan
f. Dilakukan proses pengovenan
g. Dilakukan proses pendinginan
h. Cornkies siap dihidangkan
3.2.3 T’Corn
T’corn merupakan sari rambut jagung yang mempunyai manfaat untuk mengobati infeksi
saluran kemih, menurunkan tekanan darah, mengatur tingkat gula darah, membantu melawan
kolestrol, dan menyembuhkan peradangan
Alat dan bahan yang digunakan antara lain adalah Pisau, telenan, talam, panci, sendok,
gelas, wadah, lepek, sealer, gunting, gunting, benang, dan penggaris.. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah Rambut jagung yang sudah dikeringkan, pandan dan jahe kering yang sudah
dicacah, dan kertas celup. Berikut adalah proses produksi pembuatan T’Corn jagung:
- Proses Pengeringan
a. Rambut jagung yang diambil bersamaan dengan panen jagung
b. Cuci rambut jagung menggunakan air yang mengalir sampai bersih
c. Keringkan rambut jagung yang sudah dicuci di bawah panas matahari
d. Proses penjemuran paling baik adalah 3 jam
e. Setelah dijemur, rambut jagung dicacah dengan pisau hingga ukuran kecil
f. Simpan serbuk rambut jagung di temperature suhu yang baik
- Proses Peracikan
a. Siapkan sebuah rambut jagung, serbuk jahe, dan serbuk pandan di masing-masing
wadah
b. Racik dengan perbandingan 5:1 (Rambut Jagung 5: Jahe 1)
c. Siapkan kertas celup yang sudah di bentuk 5x5 cm
d. Masukan racikan the kedalam kertas celup
e. Potong benang wol sepanjang kurang lebih 10cm
f. Masukan benang kedalam kertas celup
g. Rekatkan kertas celup dan pasang label T’corn diujung benang wol
h. Masukan kertas celup kedalam box yang berisi 10 kantong celup
i. Rambut jagung siap dipasarkan dan disajikan
Proses pembentukan UMKM di Desa Klampokan tidak terlepas dari dukungan penuh
oleh Ibu Anna yang sekaligus menjabat sebagai Camat di Kecamatan Panji. Selama proses
pembentukan, tim KKN 197 selalu berdiskusi mengenai produk yang akan dijadikan produk
pilihan UMKM bersama Ibu Camat, perangkat desa, dan kelompok tani. Pembentukan UMKM
juga didukung penuh oleh kelompok tani, yaitu Pak Fathur yang sekaligus menjabat sebagai PPL
kelompok tani di Desa Klampokan. UMKM tersebut terpusat di kediaman Pak Sahid yaitu
warga desa Klampokan Dusun Semanggi yang beliau merupakan ketua kelompok tani di dusun
Semanggi. Kediaman pak Sahid merupakan pilihan pertama dari teman – teman KKN untuk
menjadi rumah produksi UMKM didesa Klampokan.
Pesan positif yang kami dapatkan dari PPL adalah inovasi yang dibuat oleh mahasiswa
KKN ini sangat luar biasa dan dapat diaplikasikan langsung ke masyarakat Desa Klampokan.
Tentu dengan dibantu oleh PPL yaitu Pak Fatkhur akan lebih membantu Transfer Knowledge
dari mahasiswa KKN untuk masyarakat Desa Klampokan. Pak Fatkhur adalah masyarakat dari
Kelurahan Mimbaan yang notabenya teman SD dari ibu Camat Panji yaitu ibu Anna sehingga
komunikasi kita dengan PPL, Camat, dan Masyarakat Desa Klampokan harapan kami bisa
terintegrasi dengan baik.
Setelah UMKM TIRTO DIMULYO III terbentuk, selanjutnya kami dari KKN UNEJ
mengadakan sosialisasi di balai Desa Klampokan yang mengundang Kepala Desa, PPL Desa
Klampokan, ibu – ibu desa Klampokan, dan semua anggota UMKM TIRTO DIMULYO III yang
mensosialisasikan pembuatan produk olahan dari potensi lokal yaitu jagung dengan tujuan
meningkatkan nilai jual produk serta meningkatkan sistem perekonomian masyarakat didesa
Klampokan. Sosialisasi dihadiri oleh 14 orang yang semuanya adalah masyarakat desa
Klampokan sendiri. Sosialisasi berisi tentang pengenalan produk, pemberian materi tentang
komoditas jagung, proses pembuatan produk olahan jagung, sekaligus praktik pembuatan produk
yang dilaksanakan di akhir sosialisasi.
Sosialisasi sendiri adalah awal dari langkah untuk memulai inovasi dan kreatifitas yang
diadakan oleh mahasiswa KKN untuk mengajak dan mulai membuka pemikiran dan min dset
masyarakat desa Klampokan terutama ibu – ibu yang mayoritas bekerja sebagai petani yang
mempunyai penghasilan yang kadang tidak menentu dan bergantung pada nasik turunnya harga
pasar. Pengalaman pertama yang dapat kami ambil saat mengajak sosialisasi untuk
pembentukan olahan produk dari jagung adalah tentang rasa bersabar dan bersabar.
Gambar diatas menunjukkan ekspresi kegembiraan dan semangat baru oleh perwakilan
desa Klampokan yaitu pak Kampong Saiful Subri yang bertempat didusun Semanggi. Mulai saat
itu kami dari mahasiswa KKN mulai optimis dengan ide dan inovasi baru yaitu olahan produk
berbahan dasar jagung Kami mulai memperkenalkan produk yang kami dari mahasiswa KKN
buat mulai dari masyarakat, kepala dusun, hingga kepala desa. Info yang kami dapat dari semua
tester tidak semuanya positif, masih ada beberapa kesalahan baik dari rasa maupun kemasannya.
Disamping itu kami juga meminta saran untuk produk yang kami awali membuat agar lebih
diterima dan disetujui oleh masyarakat Desa Klampokan.
Pemasaran produk-produk olahan jagung tersebut akan dipasarkan dengan dua cara, yaitu
online dan offline. Pemasaran online dilakukan agar produk Desa Klampokan dapat menjangkau
seluruh konsumen dalam maupun luar negeri. Sedangkan pemasaran offline dilakukan agar
konsumen disekitar Desa Klampokan dapat dengan mudah membeli produk.
3.4.1 Offline
Secara offline produk akan tersedia di pusat oleh-oleh Kecamatan Panji dan minimarket
yang tersebar di Kabupaten Situbondo. Diharapkan produk ini tidak hanya tersedia di area
Kabuptaen Situbondo saja, tetapi tersedia di seluruh jawa timur khususnya daerah Besuki.
3.4.2 Online
Secara online produk dapat diperoleh melalui website Desa Klampokan, e-commerce
Shopee dan Instagram.