Anda di halaman 1dari 2

PNEUMONIA DAN BRONCHOPNEMONIA

No. : SOP/BP/PC/ /2017


Dokumen
SOP No. : 0
Revisi
Tanggal : 16 Januari 2017
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS drg. Fahmi Nurdin
CIDAHU NIP. 19690513 199903 1 002

1. Pengertian Pnemonia adalah peradangan / inflamasi parenkim paru, distal dan


bronchiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli,
serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran
gas setempat.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas kesehatan di UPTD
Puskesmas DTP Cidahu dapat melakukan penanganan penderita
Pnumonia dan bronkopneumonia dengan baik dan benar.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Cidahu No.440/ /-
PKM.CDH/2017, tentang Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi Kepmenkes No. HK 02/02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :
1. Termometer
2. Tensimeter
3. Pulse oxymeter ( jika fasilitas tersedia)
4. Pemeriksaan darah rutin
5. Radiologi (jika fasilitas tersedia)
6. Oksigen
b. Langkah – Langkah Prosedur :
A. Penatalaksanaan Pada Pasien Dewasa
1. Pengobatan suportif/ simtomatik
a. Istirahat ditempat tidur
b. Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
c. Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat
penurun panas
d. Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran
2. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik yang harus
diberikan kurang dari 8 jam
a. Terdapat komorbid seperti penyakit jantung kronik, paru,
hati atau penyakit ginjal, diabetes mellitus, alkoholisme,
keganasan, kondisi imunosupresif atau penggunaan obat
imunosupresif, antibiotik lebih dari 3 bulan atau faktor risiko
lain infeksi pnemonia :
- florokuinolon respirasi : moksifloksasin, gemfloksasin
atau levofloksasin (750 mg) (rekomendasi kuat)
- β-lactam + makrolid : Amoksilin dosis tinggi (1gram,
3x1/hari) atau amiksilin-klavulanat (2gram, 2x1/hari)
(rekomendasi kuat)
3. Pasien perawatan, tanpa rawat ICU
a. Florokuinolon respirasi (rekomendasi kuat)
b. β-lactam +makrolid (rekomendasi kuat)
Agen β-lactam termasuk sefotaksim, seftriakson, dan
ampisilin; ertapenem untuk pasien tertentu; dengan
Pneumonia dan No. Dokumen : No. Revisi
Puskesmas Cidahu Hal :2/2
Bronchopnemonia SOP/BP/PC/ /2017 :0

doksisiklin sebagai alternatif untuk makrolid. Florokuinolon


respirasi sebaiknya digunakan untuk pasien alergi penisilin.
4. Konseling dan Edukasi
1. Edukasi
Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai
pencegahan infeksi berulang, pola hidup sehat termasuk
tidak merokok dan sanitasi lingkungan.
2. Pencegahan
Vaksinasi influenza dan pnemokokal, terutama bagi
golongan risiko tinggi (orang usia lanjut atau penderita
penyakit kronis).
B. Penatalaksanaan Pada Pasien Anak
1. Pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap
gangguan keseimbangan asam – basa, elektrolit, dan gula
darah.
2. Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik.
3. Suplementasi viamin A tidak terbukti efektif.
4. Penyakit penyerta harus ditanggulangi dengan adekuat.
Komplikasi yang mungkin terjadi harus dipantau dan diatasi.
6. Unit Terkait Rawat Inap, IGD, Poli Umum, MTBS
7. Dokumen Rekam medis pasien, Buku Register UGD, lembaran resep, surat
Terkait rujukan

8. Rekaman
Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL
Perubahan UBAH MULAI
DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai