1. Pengertian Pnemonia adalah peradangan / inflamasi parenkim paru, distal dan
bronchiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. 2. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas kesehatan di UPTD Puskesmas DTP Cidahu dapat melakukan penanganan penderita Pnumonia dan bronkopneumonia dengan baik dan benar. 3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas DTP Cidahu No.440/ /- PKM.CDH/2017, tentang Kebijakan Layanan Klinis 4. Referensi Kepmenkes No. HK 02/02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 5. Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat : 1. Termometer 2. Tensimeter 3. Pulse oxymeter ( jika fasilitas tersedia) 4. Pemeriksaan darah rutin 5. Radiologi (jika fasilitas tersedia) 6. Oksigen b. Langkah – Langkah Prosedur : A. Penatalaksanaan Pada Pasien Dewasa 1. Pengobatan suportif/ simtomatik a. Istirahat ditempat tidur b. Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi c. Bila panas tinggi perlu dikompres atau minum obat penurun panas d. Bila perlu dapat diberikan mukolitik dan ekspektoran 2. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik yang harus diberikan kurang dari 8 jam a. Terdapat komorbid seperti penyakit jantung kronik, paru, hati atau penyakit ginjal, diabetes mellitus, alkoholisme, keganasan, kondisi imunosupresif atau penggunaan obat imunosupresif, antibiotik lebih dari 3 bulan atau faktor risiko lain infeksi pnemonia : - florokuinolon respirasi : moksifloksasin, gemfloksasin atau levofloksasin (750 mg) (rekomendasi kuat) - β-lactam + makrolid : Amoksilin dosis tinggi (1gram, 3x1/hari) atau amiksilin-klavulanat (2gram, 2x1/hari) (rekomendasi kuat) 3. Pasien perawatan, tanpa rawat ICU a. Florokuinolon respirasi (rekomendasi kuat) b. β-lactam +makrolid (rekomendasi kuat) Agen β-lactam termasuk sefotaksim, seftriakson, dan ampisilin; ertapenem untuk pasien tertentu; dengan Pneumonia dan No. Dokumen : No. Revisi Puskesmas Cidahu Hal :2/2 Bronchopnemonia SOP/BP/PC/ /2017 :0
doksisiklin sebagai alternatif untuk makrolid. Florokuinolon
respirasi sebaiknya digunakan untuk pasien alergi penisilin. 4. Konseling dan Edukasi 1. Edukasi Edukasi diberikan kepada individu dan keluarga mengenai pencegahan infeksi berulang, pola hidup sehat termasuk tidak merokok dan sanitasi lingkungan. 2. Pencegahan Vaksinasi influenza dan pnemokokal, terutama bagi golongan risiko tinggi (orang usia lanjut atau penderita penyakit kronis). B. Penatalaksanaan Pada Pasien Anak 1. Pemberian cairan intravena, terapi oksigen, koreksi terhadap gangguan keseimbangan asam – basa, elektrolit, dan gula darah. 2. Untuk nyeri dan demam dapat diberikan analgetik/antipiretik. 3. Suplementasi viamin A tidak terbukti efektif. 4. Penyakit penyerta harus ditanggulangi dengan adekuat. Komplikasi yang mungkin terjadi harus dipantau dan diatasi. 6. Unit Terkait Rawat Inap, IGD, Poli Umum, MTBS 7. Dokumen Rekam medis pasien, Buku Register UGD, lembaran resep, surat Terkait rujukan
8. Rekaman Historis NO YANG DI ISI PERUBAHAN TANGGAL Perubahan UBAH MULAI DIBERLAKUKAN