Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modren seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap

bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum

permintaan dan penawaran.Tentu saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu

ekonomi sebagai ilmu yang sangat sederhana. Akan tetapi menurut saya hukum

yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan memang merupakan

bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apabila kita

membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang

paling sering terjadi adalah perdangan di pasar. Di dalam perekonomian pasar

tentunya ada yang disebut permintaan dan penawaran.Permintaan adalah jumlah

barang yang diminta pada jumlah dalam waktu tertentu,sedangkan penawaran

adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen

kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu. Dari

sini kita sudah melihat bahwa Permintaan dan Penawaran memiliki hubungan

yang erat satu sama lain untuk mendukung perdagangan. Pertama kita perlu

mengetahui apa faktor saja yang mempengaruhi permintaan dan penawaran,

berikutnya kita dapat melihat bagaimana permintaan dan penawaran membentun

harga pasar.

1
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.Untuk mengetahui Definisi Permintaan dan Penawaran

2.Untuk mengetahui Hukum permintaan dan penawaran

3.Untuk mengetahui factor–factor yang mempengaruhi tingkat permintaan dan

penawaran

2
BAB II

TEORI PERMINTAAN DAN FAKTOR PENENTU PERMINTAAN

a. Teori Permintaan

Teori permintaan menerangkan sifat dari permintaan pembeli pada suatu

komoditas, serta menerangkan hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan

pembentukan kurva permintaan. Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen karena

dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia membelinya. Konsumen mau

membeli komoditas yang mereka perlukan apabila harga produk tersebut sesuai

dengan keinginannya. Menurut Rahardja dan Manurung (2008), beberapa faktor

yang mempengaruhi permintaan barang yaitu:

1). Harga barang itu sendiri

Sifat hubungan antara permintaan dan harga dijelaskan dalam hukum permintaan.

Hipotesis hukum permintaan menyatakan bahwa semakin rendah harga suatu

komoditas maka semakin banyak jumlah komoditas tersebut yang diminta,

sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditas semakin sedikit komoditas

tersebut diminta.

Menurut Sugiarto (2007), hipotesis tersebut didasarkan atas asumsi:

a) Bila harga suatu komoditas turun, maka pembelian terhadap komoditas lain

yang terkait akan menurun dan menambah pembelian terhadap komoditas yang

mengalami penurunan harga tersebut. Penurunan harga suatu komoditas

menyebabkan pendapatan riil para pembeli meningkat, sehingga mendorong untuk

meningkatkan pembelian.

3
b) Bila harga suatu komoditas naik, maka pembeli akan mencari komoditas lain

yang dapat digunakan sebagai pengganti atas komoditas yang mengalami

kenaikan harga. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil pembeli berkurang,

sehingga mendorong pembeli mengurangi pembeliannya.

2). Harga barang lain yang terkait.

Keterkaitan dua macam barang dapat bersifat substitusi ataupun komplemen.

Menurut Djojodipuro (1991) barang substitusi adalah barang yang memenuhi

kebutuhan yang sama. Biasanya barang substitusi tidak mutlak dapat

menggantikan satu sama lain, sehingga konsumen dapat memilih mana yang lebih

cocok untuk memenuhi kebutuhannya. Pada barang substitusi, bila harga barang

yang satu naik, dengan mengabaikan pengaruh pendapatan maka barang yang lain

akan naik pula harganya. Hal ini disebabkan kenaikan harga barang yang pertama

mengakibatkan pemindahan permintaan ke barang lain dan menaikkan harganya.

Oleh karena itu untuk barang substistusi, gerak harganya adalah searah.

3). Tingkat pendapatan perkapita.

Tingkat pendapatan perkapita dapat mencerminkan daya beli.

4). Selera atau kebiasaan.

5). Jumlah penduduk.

6). Perkiraan harga dimasa mendatang.

7). Distribusi pendapatan

8). Usaha

4
Djojodipuro (1991) menyebutkan bahwa kurva permintaan

menggambarkan hubungan antara jumlah barang yang diminta sebagai fungsi

harga dan menganggap variabel lainnya tetap (ceteris paribus). Pengaruh

perubahan harga yang diminta yaitu barang x terhadap jumlahnya digambarkan

sebagai pergerakan sepanjang kurva permintaan atau biasa disebut hukum

permintaan.

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan

oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti

yang dinyatakan dibawah ini:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut

3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

5. Cita rasa masyarakat

6. Jumlah penduduk

7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang

Adalah sangat sukar untuk secara sekaligus menganalisis pengaruh berbagai

faktor tersebut terhadap permintaan sesuatu barang. Oleh sebab itu, dalam

membicarakan teori permintaan, ahli ekonomi membuat analisis yang lebih

sederhana. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang

terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh sebab itu dalam teori

permintaan yang terutama dianalisis adalah hubungan antara jumlah permintaan

suatu barang dengan harga barang tersebut.

5
Dalam analisis tersebut diasumsikan bahwa “faktor-faktor lain tidak mengalami

perubahan” atau cateris paribus. Tetapi dengan asumsi yang dinyatakan ini

tidaklah berarti bahwa kita dapat mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap

tersebut. Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dan tingkat

harga maka kita selanjutnya boleh mengkonsumsikan bahwa harga adalah tetap

dan kemudian menganalisis bagaimana permintaan suatu barang dipengaruhi oleh

berbagai faktor lainnya. Dengan demikian dapatlah diketahui bagaimana

permintaan terhadap suatu barang akan berubah apabila cita rasa atau pendapatan

atau harga barang-barang lain mengalami perubahan pula.

6
BAB III

TEORI PENAWARAN DAN FAKTOR PENENTU PENAWARAN

1. Pengertian Penawaran

Harga dari suatu produk (P), ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat

produksi pada harga tertentu yaitu penawaran dan tingkat keinginan dari orang-

orang yang memiliki kekuatan membeli pada harga tertentu yaitu permintaan.

Penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang dan jasa yang

tersedia dan dapat ditawarakan oleh produsen kepada konsumen pada setiap

tingkat harga selama periode waktu tertentu

2. Hukum-hukum penawaran

Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang

ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran

berbunyi:

“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang

bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat

harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia

ditawarkan”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi

penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

7
3. Macam-macam penawaran

Apabila ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan

menjadi dua macam, yaitu penawaran perorangan dan penawaran kolektif.

a. Penawaran individu

Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.

b. Penawaran Kolektif

Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah

keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar.

Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran

perorangan.

4. Fungsi Penawaran

Fungsi Penawaran dituliskan :

Qs = -a + b . P

Dimana: Qs = jumlah barang yang ditawarkan a = konstanta

b = gradient garis P = harga barang

8
5. Faktor-faktor penawaran

Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang

mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah

penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.

a. Harga barang itu sendiri

Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang

yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan

turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.

Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi

Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat

pula.

b. Harga barang pengganti

Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan

jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari

barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.

Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu

teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

9
c. Biaya produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,

seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk

bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,

maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan

menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan

karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka

produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga

akan meningkat.

d. Kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang

ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen

dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-

mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen

untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.

Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg.

Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis

mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1

kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis

dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.

10
e. Pajak

Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi

tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan

berkurang.

f. Perkiraan harga di masa depan

Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah

penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik,

sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan

jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.

Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara

penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi

barang dan jasa, karena takut tidak laku.

Di antara faktor-faktor di atas, harga barang dianggap sebagai faktor terpenting

dan sering dijadikan acuan untuk melakukan analisis penawaran. Harga

berbanding lurus dengan jumlah penawaran. Jika harga tinggi, maka produsen

akan berlomba-lomba menjajakan barangnya sehingga penawaran meningkat.

Sementara itu, jika harga turun, maka produsen akan menunda penjualan atau

menyimpan produknya di gudang sehingga jumlah penawaran akan berkurang.

11
6. Kurva penawaran

Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga

barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Kurva bergerak dari kiri bawah ke

kanan atas. Dengan demikian kurva penawaran mempunyai slope positif. Artinya

jumlah barang yang ditawarkan berbanding lurus dengan harga barang. Semakin

tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan.

Kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan

faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya

kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva

penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan.

Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan

penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik

karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan

penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka

penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya.

7. Elastisitas

Elastisitas penawaran mengukur besarnya presentase perubahan jumlah barang

yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan. Jika

elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas

penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan rumus elastisitas

penawaran tersebut adalah sebagai berikut (elastisitas busur):

12
1. Penawaran Elastisitas Sempurnað Es = ∞

2. Penawaran Tidak ElastisitasSempurnað Es = 0

3. Penawaran Elastisitas Uniterð Es = 1

4. Penawaran Tidak Elastisð Es < 1

5. Penawaran Elastis

Artinya persentasi perubahan jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada

persentase perubahan harga

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran

Penawaran dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang

mendorong dan menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah

penawaran. Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:

a. Jumlah Penjual atau Produsen

Jika jumlah produsen suatu barang tertentu tinggi, maka jumlah penawaran

terhadap barang tersebut juga akan tetap tinggi. Misalnya, jika suatu daerah

menjadi sentra penghasil sepatu. Maka penawaran sepatu di daerah tersebut akan

tinggi.

b. Bencana Alam

Jika terjadi bencana alam pada suatu daerah penghasil suatu produk. Maka bisa

dipastikan bahwa jumlah produksi barang tersebut akan menurun dan

mempengaruhi tingkat penawarannya.

13
c. Harga Barang Pengganti

Apabila harga suatu barang meningkat maka penawaran terhadap barang

pengganti akan mengalami peningkatan karena penjual akan menawarkan barang

pengganti sebagai alternatif barang utama yang mengalami kenaikan. Contohnya

harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh terlihat

lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.

d. Biaya Produksi

Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,

seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk

bahan-bahan penolong, dan sebagainya.

Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang barang diproduksi

akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam

jumlah yang sedikit.

e. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang

ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen

dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-

mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen

untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Dalam hubungannya dengan

penawaran suatu barang, kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu

produksi dapat ditambah dengan lebih cepat dan biaya produksi semakin murah

sehingga keuntungan bertambah tinggi.

14
f. Pajak

Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika pajak suatu barang menjadi

tinggi, maka permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan

berkurang.

g. Perkiraan Harga di Masa Depan

Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah

penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik,

sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan

jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi,

harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya

perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak

laku.

Mengetahui faktor penyebab tinggi rendahnya penawaran akan ikut memengaruhi

sebuah perencanaan dalam proses produksi di masa depan. Untuk mengetahui

perhitungan secara akurat terhadap kemungkinan tersebut, pihak perusahaan juga

bisa melihat dari laporan keuangan perusahaan.

15
BAB IV

KESEIMBANGAN PASAR

A. PENGERTIAN KESEIMBANGAN PASAR

Keseimbangan pasar (ekuilibrium) adalah keadaan yang menunjukkan


baik Konsumen maupun Produsen telah menyetujui harga suatu barang, yaitu
harga yang Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah barang sama dengan
harga yang Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.
Keseimbangan Pasar dapat ditulis dengan Qd = Qs dan dapat digambarkan
dengan kurva seperti pada gambar dibawah ini.
Dimana :
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Q e : jumlah keseimbangan
Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.
Penjual dan pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan
untuk mencapai keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Situasi dimana
jumlah penawaran lebih besar dari permintaan disebut dengan surplus.
Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih besar dari penawaran disebut
dengan kekurangan (shortage).
Jadi, Konsep Keseimbangan Pasar dapat diartikan sebagai kesepakatan
antara pembeli dan penjual, atau konsumen dan produsen. Lebih jauh hal tersebut
secara ekonomi dapat diartikan sebagai pertemuan antara fungsi permintaan dan
fungsi penawaran, sehingga secara matematis titik potong antara fungsi
permintaan dan fungsi penawaran dapat dikatakan sebagai titik keseimbangan
pasar.

16
B. TITIK KESEIMBANGAN PASAR

1. Keseimbangan Pasar Satu Macam Produk


Keseimbangan pasar satu macam produk adalah interaksi fungsi permintaan
Q = a – bP dan fungsi penawaran Q = a + bP, dimana jumlah produk yang di
minta konsumen sama dengan jumlah produk yang ditawarkan (Qd = Qs) atau
harga produk yang diminta sama dengan harga produk yang ditawarkan (Pd = Ps).
Dimana :
Qd = Jumlah produk yang diminta
Qs = Jumlah produk yang ditawar
E = Keseimbangan pasar
Qe = Jumlah keseimbangan
Pe = Harga Keseimbangan
Contoh soal:
Fungsi permintaan dan penawaran dari suatu barang di tunjukan oleh persamaan
beriktu,
Qe = 6 – 0,75
Qs = -5 + 2P
Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar ?
Penyelesaian :
Syarat keseimbangan pasar Qd = Qs
Maka
6 – 0,75P = -5 + 2P
-2,75P = -5 – 6
P=4
Masukkan nilai P tadi di salah satu persamaan
Q = 6 – 0,75(4)
Q=6–3
Jadi harga dan jumlah keseimbangan E(3,4)

17
2. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
Di pasar terkadang permintaan suatu barang dipengaruhi oleh permintaan
barang lain. Ini bisa terjadi pada dua macam produk atau lebih yang berhubungan
secara :
Substitusi (Produk Pengganti)
Contoh :
 Beras dengan gandum
 Minyak tanah dengan Gas elpiji
Komplementer (Produk Pelengkap)
Contoh :
 The dengan gula
 Semen dengan pasir
Secara sistematis fungsi permintan dan fungsi penawaran produk mempunyai
2 variabel bebas, yaitu :
 Harga produk itu sendiri
 Harga lain yang saling berhubungan
Syarat-syarat Titik Keseimbangan Pasar
Titik keseimbangan pasar bagi barang dan jasa tertentu harus memenuhi
syarat sebagai berikut :
 Hanya berlaku untuk nilai-nilai (P dan Q) yang positif.
 Hanya berlaku untuk titik yang memenuhi syarat bagi (sesuai dengan
cirri-ciri dari) kurva permintaan maupun kurva penawaran.

C. FUNGSI PADA KESEIMBANGAN PASAR


Fungsi Permintaan dan Penawaran
a. Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara
jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang memepengaruhinya.
Fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk
menganalisa perilaku konsumen dan harga. Fungsi permintaan mengikuti hukum

18
permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang
tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka
permintaan akan barang tersebut meningkat. Jadi hubungan antara harga dan
jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradient
dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai berikut :
Qd = a – bPd atau Pd = -1/b (-a + Qd)
Dimana:
a dan b : adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
Pd : adalah harga barang per unit yang diminta
Qd : adalah banyaknya unit barang yang diminta
Untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan
soal dan pembahasan tentang fungsi permintaan.
- Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000,-/kg permintaan akan jeruk tersebut
sebanyak 1.000 kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000/kg
permintaan akan jeruk menurun menjadi 600 kg, buatlah fungsi permintaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000,- Q1 = 1.000 kg
P2 = Rp. 7.000,- Q2 = 600 kg
Untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis
𝑃−𝑃1=𝑄−𝑄1
melalui dua titik, yakni : 𝑃2−𝑃1=𝑄2−𝑄1

Dengan mengganti x = Q dan y = P


Jadi, dari kasus di atas diperoleh fungsi permintaan Qd = 2.000 – 0,2P

b. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga
barang di pasar dengan jumlah harga yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi
penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan-
kemungkinan banyak barang yang akan di produksi. Menurut hukum penawaran

19
bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktor-faktor lain di
anggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya
apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. Jadi
dalam fungsi penawaran antar harga barang dan jumlah barang yang di tawarkan
memiliki hubungan positif, karena gradien (b) dari fungsi penawaran selalu
positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
Dimana:
a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai positif

Ps = adalah harga barang per unit yang ditawarkan


Qs = adalah banyaknya yunit barang yang di tawarkan

c. Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi
keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan
konsumen dipasar.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :
· Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi
permintaan Qd = 10 – 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 – 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita maukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi
tersebut:
Q = 10 – 0,2(30)
Q = 10 – 6

20
Q=4
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P) = 30 dan jumlah barang
(Q) = 4.

d. Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar


Pengaruh pajak atau pemberian subsidi atau suatu barang yang di produksi/di
jual akan mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual
barang tersebut naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan
sebagian beban pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga
jual lebih tinggi. Akibanya harga keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi
lebih tinggi dari pada harga keseimbangan sebelum pajak, sedangkan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang di jual menyebabkan
kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi)
pada sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ,
maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t. Dengan kurva penawaran
yang lebih tinggi (cateris paribus), titik keseimbangan akan bergeser menjadi lebih
tinggi.
Contoh :
Fungsi penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang tersebut di kenakan
pajak sebesar 3 per unit. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan
sebelum pajak dan berapa pula jumlah keseimbangan sesudah pajak ?
Jawab :
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3
P = 6 + 0,5QQ = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :

21
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P

Q = 15 – 9
Q=6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6.

e. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sring disebut pajak
negatif. Pengaruh terhadap pajak juga berkebalikan dengan keseimbangan akibat
pajak. Subsidi juga dapat bersifat spesifik dan juga proposional.
Pengaruh Ssidi. Ssidi yang dierikan atas produksi/penjualan barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan
sebelum atau tanpa subsidi, dan jumlah keseimbangannya menjadi lebih banyak.
Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah,
dengan penggal yang lebih rendah (lebih kecil) pada sumbu harga. Jika sebelum
subsidi persamaan penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi
P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris
paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan penawarannya P = 3+ 0,5Q. pemerintah memberikan subsidi sebesar
1,5 terhadapt barang yang diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya
tanpa dan dengan subsidi.
Jawab :
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5Q

22
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5Q -1,5
P = 1,5 + 0,5QQ = -3 + 2P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3P
P=6
Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9

23
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunialah kami dapat menyelesaikan makalah “TEORI

PERMINTAAN,PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR” . Dan juga

kami berterima kasih kepada KIKI HARDIANSYAH SRG, M. Si, selaku Dosen

mata kuliah Teori Ekonomi Mikro yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah

wawasan serta pengetahuan kita mengenai permintaan dan penawaran. Kami juga

menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan

dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik,

saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada

sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.

Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun

orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat

kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran

yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

24
PENUTUP

Kesimpulan

 Bahwa teori permintaan dalam ekonomi menerangkan sifat dari


permintaan pembeli pada suatu komoditas, serta menerangkan
hubungan antara jumlah yang diminta, harga, dan pembentukan
kurva permintaan. Suatu komoditas dihasilkan oleh produsen
karena dibutuhkan oleh konsumen, dan konsumen bersedia
membelinya. Dan sebaliknya

 Penawaran (supply) dalam ilmu ekonomi adalah banyaknya barang


dan jasa yang tersedia dan dapat ditawarakan oleh produsen kepada
konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu tertentu.

 Keseimbangan pasar (ekuilibrium) adalah keadaan yang


menunjukkan baik Konsumen maupun Produsen telah menyetujui
harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen bersedia membeli
untuk sejumlah barang sama dengan harga yang Produsen bersedia
menjual untuk sejumlah barang tersebut.

25

Anda mungkin juga menyukai