Penasehat :
KH. A. Zainuri Faqih
KH. Abdul Hannan Ma’shuum
Ketua :
Miftahul Ulum, S.H
Alhamdulillahirabbil ‘alamin kami ucapkan,
karena hanya dengan taufiq Allah ta’aalaa kami Sekretaris :
berhasil menyelesaikan penulisan modul dan bahan Mahmud, S.Pd.I
ajar Rahmatan Lil ‘Alamin. Shalawat dan salam
semoga tetap terlimpah kepada sayyidina Percetakan dan Distribusi :
Muhammad, sahabat, keluarga dan para pengikutnya Zainul Abidin, S.Ag, M.Sc
sampai pada hari kiamat. Muhammad Mufid, S.E.I
Kehadiran modul dan bahan ajar Rahmatan Lil
‘Alamin ini bertujuan untuk membantu para peserta Tim penulis :
didik dalam memahami pengetahuan agama Islam
ASWAJA NU CENTER
(PAI) dengan pemahaman yang benar, bersih dan
Asyhari Masduki, MA
kuat. Mengingat tujuan tersebut, dalam penyajiannya
modul ini sengaja memilih bahasa yang paling Miftahul Mushlihin, S.Pd.I
sederhana, dan dari segi isi, modul ini menekankan Sutaji, S.Pd.I
pada pemahaman satu madzhab saja, dalam bidang Ripa’i, S.Pd.I
akidah mengikuti Asy’ariyyah dan dalam bidang fiqih Moh. Faqih, S.Ag
mengikuti madzhab as Syafi’iy. Fathan Zayyin
Penyajian modul dan buku ajar ini disesuaikan Ahmad Shodiq
dengan kurikulum yang didasarkan pada Kurikulum Asyhar
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) semaksimal Muhib Thohari
mungkin, agar dapat membantu para peserta didik
memahami materi pembelajaran yang disampaikan Tim Pentashih :
oleh guru.
KH. Abu Musa al Asy’ari
Demi peningkatan kualitas modul ini, kami
K. Ma’shum
mengharapkan sumbangan pemikiran, saran dan
kritik dari semua pihak.Sehingga dapat dijadikan K. Abdul Khaliq
sebagai pedoman perbaikan pada penerbitannya K. Hafidz Ghazali
selanjutnya. H. M. Tachsis, S.Ag
Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima Lilik Nur Lathifah, M.Pd.I
kasih kepada semua pihak khususnya para kyai dan Zainul Abidin, S.Ag, M.Sc
ulama yang telah meluangkan waktu untuk Shobirin, S.Pd.I
mentashhih materi modul ini demi kemurnian materi Dafid Fuadi, S.Ag
pembelajaran yang disajikan dalam modul ini.Terima
kasih tiada terhingga juga disampaikan kepada pihak Setting/ Lay Out :
penerbit yang telah bersedia menerbitkan modul ini. M. Aris Muchlisin, S.Pd
Tim Penyusun
Aswaja 7 Madrasah Tsanawiyah Semester Ganjil
[1]
Kata Pengantar ……………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………………………………. 2
BAB I PROSES PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
A. Proses Perkembangan Islam di Indonesia………………… 3
B. Karekteristik Pondok Pesantren di Indonesia.............. 7
C. Keterkaitan Pondok Pesantren Dengan NU……………… 9
BAB II KELAHIRAN NU
A. Proses Kelahiran NU………………………………………………… 12
B. Tokoh Pendiri NU……………………………………………………… 14
BAB III BACAAN DALAM SHALAT
A. Bacaan-bacaan Dalam Sholat……………………………………. 19
B. Mengamalkan Bacaan-Bacaan Sholat………………………. 27
C. Makna Bacaan Sholat……………………………………………….. 30
Daftar Pustaka……………………………………………………………………….. 37
Catatan………………………………………………………………………………. 38
34
1. Perdagangan
Pendekatan perdagangan ini sangat penting dalam penyebaran
Islam di Indonesia.Sebab perdagangan diikuti oleh
kelompokmenengah ke atas yang ada pada waktu itu.Kejujuran,
kedermawanan dan keramahan para pedagang
muslimberhasilmenarik simpati masyarakat Indonesia. Di tengah-
tengah masyarakat para saudagar tersebut memberi
shodaqah.Zakat dan lainnya.Sehingga mereka tertarik pada ajaran
Islam dan memeluk agama Islam.
Aswaja 7 Madrasah Tsanawiyah Semester Ganjil
[5]
2. Perkawinan
Pendekatan perkawinan juga memiliki peran yang sangat penting
dalam proses penyebaran Islam di Indonesia. Status sosial
(kekayaan) yang lebih baik dibanding masyarakat pribumi pada
umumnya, menjadi daya tarik bagi puteri-puteri bangsawan untuk
menikah dengan saudagar-saudagar muslim, sehingga proses
Islamisasi berjalan dengan cepat. Pendekatan ini misalnya
dipraktikkan oleh Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan
menikahi Nyai Manila dan Sunan Gunung Djati dengan menikahi
Kawunganten.
3. Pendidikan
Pendekatan pendidikan juga memiliki peran terpenting dalam
penyebaran Islam di Indonesia.Pendekatan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk pendirian pondok-pondok pesantren
dan majlis-majlis taklim di surau, langgar dan masjid-masjid.Dari
lembaga pendidikan ini lahir para da’I yang disebarkan ke seluruh
nusantara.
4. Kesenian
Pendekatan kesenian dilakukan dengan mengambil seni yang
pada waktu itu sangat digemari rakyat sebagai media dakwah,
dengan merubah nuansanyayang mengandung unsur-unsur yang
bertentangan dengan syari’at Islam sedikit demi sedikit secara
perlahan.Pendekatan ini di antaranya digunakan oleh Sunan
Kalijaga yaitudengan menggunakan kesenian wayang sebagai
media dakwah.
5. Politik
Pendekatan politik dilakukan dengan mengislamkan para raja
terlebih dahulu. Hal ini karena pengaruh raja banyak menarik
rakyatnya untuk masuk Islam. Sebagaimana yang terjadi di Jawa,
Maluku, Sumatera, dan Kalimantan.
Aswaja 7 Madrasah Tsanawiyah Semester Ganjil
[6]
B. Karekteristik Pondok Pesantren Di Indonesia
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b.c atau d pada jawaban yang tepat!
Tadrib Tsani
B. Isilah titik-titik berikut ini dengan benar!
1. Umat Muhammad tidak akan berkumpul dalam….
2. Pada tahun 675 berdiri perkampungan Arab Islam di…..
3. Pendapat yang mengatakan bahwa Islam masuk Indonesia abad 13 adalah
pendapat….
4. Pada tahun 100 Hijriyah telah terjadi kerjasama antra raja Sriwijaya dan
khlaifah…..
5. Mengislamkan para raja adalah salah satu metode penebaran Islam melalui
jalur…..
Tadrib Tsalits
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Jelaskan proses berdirinya Pesantren di Indonesia!
Jawab:________________________________________
2. Jelaskan peran kyai dalam pengelolaan Pesantren!
Jawab:________________________________________
3. Jelaskan peran Pesantren terhadap masyarakat sekitar Pesantren!
Jawab:________________________________________
4. Jelaskan unsur-unsur penting dalam Pesantren !
Jawab:________________________________________
5. Jelaskan proses masuknya Islam ke Indonesia secara singkat!
Jawab:______________________________________
A. Proses Kelahiran NU
Nahdlatul Ulama didirikan di Surabaya pada tanggal 16 Rajab 1344 H
bertepatan dengan tanggal 31 Januari 1926.Pendirinya adalah para ulama
pengasuh pondok pesantren. Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab
sebelumnya bahwa seluruh pondok pesantren yang ada di Indonesia telah
memiliki pengikat persatuan yang sama yaitu ajaran Islam Ahlussunnah Wal
Jama’ah. Dan hubungan mereka semakin dekat ketika diikat dengan ikatan
guru dan santri dan semakin dekat lagi ketika di antara mereka melakukan
hubungan pernikahan antar pondok pesantren.
Kedekatan tersebutlah yang ikut memperlancar proses rekonsiliasi
antar para ulama pondok pesantren untuk membentuk sebuah organisasi
sebagai wadah untuk mempertahankan dan mengembangkan ajaran Islam
B. Tokoh Pendiri NU
Di antara para ulama pendiri Ahlussunnah Wal Jama’ah adalah:
1. K.H. M Hasyim Asy’ari Tebu Ireng Jombang
2. K.H. Abdul Wahab Hasbullah Tambak Beras Jombang
3. K.H. Bisri Syansuri Denanyar Jombang
4. K.H. Raden Haji Asnawi Kudus
5. K.H. Maksum Lasem
6. K.H. Ridlwan Semarang
7. K.H. Nawawi Pasuruan
8. K.H. Nahrawi Malang
9. K.H. Ridlwan Surabaya
10. K.H. Alwi Abdul Aziz Surabaya
11. K.H. Abdullah Ubaid Surabaya
12. K.H. Abdul Halim Cirebon
3. Pengurus Tanfidziyah
Ketua : H. Hasan Gipo
Wakil : H. Saleh Syamil
Sekretaris : Moh. Sidiq Sugeng Yudowiro
Wakil Sekretaris : H. Nawawi
Bendahara : H. Mohammad Burhan
H. Ja’far
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b,c atau d pada jawaban yang tepat!
Tadrib Tsalits
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Sebutkan 2 Sebab didirikannya NU?
Jawab:_________________________________________________________________________
Jawab:_________________________________________________________________________
2. Sebutkan 2 langkah-langkah para ulama dalam menghadapi paham Wahhabi!
Jawab:_________________________________________________________________________
3. Apakah tujuan pembentukan komite Hijaz?
Jawab:_________________________________________________________________________
4. Sebutkan 2 pengurus syuriyah yang pertama!
Jawab:_________________________________________________________________________
5. Siapakah anggota komite Hijaz?
Jawab:__________________________________________
sebelum kalimat)ت
ُ (وج ْه
َّ
Sangat disayangkan, bahwa bebarapa kelompok diluar NU ada yang
mencibir bacaan do’a iftitah yang biasa dibaca warga NU. Mereka
menuduh bacaan tersebut sebagai bacaan yang tidak ada dasarnya.
Menjawab cibiran ini, perlu diketahui bahwa banyak riwayat yang
menjelaskan bacaan iftitah. Riwayat-riwayat tersebut menunjukkan
bahwa bacaan do’a iftitah tidak hanya satu, diperbolehkan bagi umat
Islam untuk memilih salah satu dari bacaan-bacaan do’a iftitah
tersebut, tanpa menyalahkan satu dengan yang lainnya.
3. Membaca Basmalah
Salah satu rukun shalat adalah membaca surat al Fatihah, shalat tidak
sah tanpa membacanya. Rasulullah shallallahu „alaihi wasallam
bersabda:
ِ ْالَصالََةَلِمنَ ََلَي ْقرأَْبَِف ِاِت ِةَا
ِ َلكت
َاب َ ََْ َْ َ
Maknanya: Tidak sah shalat bagi orang yang tidak membaca
fatihatil kitab (surat al fatihah) (HR al Bukhari dan Muslim)
Dalam membaca al Fatihah, basmalah wajib dibaca, karena
basmalah adalah ayat pertama dalam suratal Fatihah. Rasulullah
shallallahu „alaihi wasallam bersabda:
َُص َلَلََو
ْ بَ ْلَالََأ
“Dan tidak mengapa ditambah sayyidina sebelum Muhammad,
sedangkan hadits yang berbunyi "َِالصالَة ْ ِ "الَ ََتُ َسيِّ ُد ْوِنadalah dla'if
َّ َِف
bahkan maudlu`”
6. Do’a qunut
Membaca do‟a qunut disunahkan pada i’tidal rakaat kedua dari
shalat subuh dan pada i’tidal raka’at terakhir shalat witir dalam
bulan Ramadlan paruh kedua. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin
Malik radliyallahu „anhu, bahwa beliau berkata:
َ اهللَأ َْكبَََُر
3. Setelah meletakkan kanan kanan di atas tangan kiri di antara pusar dan
dada, kemudian membaca do’a iftitah:
اللهَلَمَنََحَمَدََهه
َ ََسَمَع
اللَ هَهمََاغَفَرَليوارحمنيَواهدنيوعافنيََوارزقني
11. Duduk Tasyahud tasyahud akhir seraya membaca bacaan tasyahud
akhir, shalawat:
السالمَعليكمَورْحةَاهللَوبركاتو
َ سبحان َربي َالعظيم maknanya aku mensucikan Allah yang maha besar
dalam kebaikan
ta’aalaa
Tadrib Tsani
B. Isilah titik-titik berikut ini dengan benar!
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b.c atau d pada jawaban yang tepat!
1. Nahdlatul Ulama artinya….
a. kebangkitan para ulama c. kebangkitan umat Islam
b. kebangkian nasional d. kebangkitan bangsa
2. Tujuan NU adalah meluhurkan agama dan…
a. umat manusia b. umat Islam c. umat terbaik d. agama
3. Wadah bagi para ulama dalam NU disebut…
a. Tanfidziyah b. Musytasyar c. Syuriyah d. majlis syura
4. Islam masuk ke Indonesia pada abad…
a. 7 M c. 9 M
b. 8M d. 10 M
5. Para mubaligh menyebarkan Islam di Indonesia dengan cara…
a. damai c. sambilan
b. sembunyi-sembunyi d. peperangan
6. Sejak masuknya di Indonesia faham keagamaan di Indonesia berhaluan…
a. Syi’ah c. Wahabi
b. Khawarij d. Aswaja
7. Kitab akidah yang dipakai di pondok pesantren adalah kitab berhaluan…
a. Asy’ariyah c. Qadariyah
b. Syafiiyah d. Jabariyah
8. Kitab tasawuf yang diajarakan dalam Pesantren adalah…
a. Al-Um c. Ihya‟ Ulumiddin
b. Al-Ibanah d. Minhaj Thalibin
9. Seorang wali songo yang melakukan dakwah dilingkungan
Kerajaanadalah…
a. Sunan Gresik c. Maulana Ishak
b. Sunan Ampel d. Sunan Kalijaga
10. Wali songo yang dikenal sebagai tokoh pendiri Pesantren pertama
adalah…
a. Sunan Gresik c. Sunan Giri
b. Sunan Ampel d. Sunan Gunung Jati
11. Berikut ini yang bukan model pembelajaran Pesantren pada masa
awaladalah.…
a. sorogan c. bandongan
b. wetonan d. klasikal
11. Mengucapkan niat dengan lisandalam sholat adalah…
a. Mubah b. Makruh c. Wajib d. Sunnah
12. Tujuan mengucapkan niat dengan lisan adalah untuk….…
a. membantu hati c.membantu angan-angan
b. membantu pikiran d. membantu pikiran
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..............
Aswaja 7 Madrasah Tsanawiyah Semester Ganjil
.....................................................................................................................
[38]
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..............
Aswaja 7 Madrasah Tsanawiyah Semester Ganjil
.....................................................................................................................
[39]
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..............
.....................................................................................................................
Aswaja 7 Madrasah Tsanawiyah Semester Ganjil
.....................................................................................................................
[40]
.....................................................................................................................
...........................................................