Anda di halaman 1dari 7

Nama : Siti Rofiatun

NIM : 2010.041.181
Dosen Pembimbing : Hari Santoso, S.Kom

KONFIGURASI ACCESS POINT (TP-LINK)

Sebelumnya merk Access Point yang digunakan adalah TP-LINK, dan berikut tutorial
penyettingannya.

Pertama jelas, siapkan Access Pointnya, kemudian pasang antena, kabel arus/power, kabel
LAN pada Access Point dan koneksikan kabel LAN ke komputer.
1. Setting IP Address dengan cara :
Masuk ke Control Panel – Network Connections – double click pada icon Local Area
Connection – pilih Internet Protocol TCP/IP – klik Properties – pilih Use the
following IP Address.
2. Isikan IP Address, misal :
IP Address : 192.168.1.2
Subnet mask : 255.255.255.0
Preferred DNS server : 192.168.1.254
3. Kemudian klik OK – Close.

4. Selanjutnya kita panggil IP Address komputer dan IP Address pada Access Point (TP-
LINK) untuk mengetes apakah sudah terkoneksi dengan benar. Dengan cara, klik Start
– Run – ketikkan cmd tekan enter – setelah masuk ke command prompt, kita
panggil IP Address komputer terlebih dahulu caranya ketik: ping 192.168.1.2 —
tekan Enter

5 Jika berhasil maka akan keluar pesan “Reply from ….”


6. Sekarang tinggal kita panggil IP Address pada Access Pointnya, untuk mengetahui IP
Addressnya silakan lihat pada bagian bawah Access Point. Disana terdapat username,
password, dan IP Addressnya. Misal IP Addressnya 192.168.1.254, maka ketikkan pada
command prompt sbb: ping 192.168.1.254 — tekan Enter

7. Jika berhasil maka akan keluar pesan “Reply from ….”


8. Nah, sekarang tinggal penyettingan Access Pointnya. Buka browser misal Firefox,
ketikkan IP Address Access Point tadi (192.168.1.254) pada Address bar tekan Enter.
9. Masukkan username dan password Access Point (username dan password bisa Anda
lihat dibagian bawah Access Point). Biasanya username : admin , password : admin.
Kemudian tekan Enter.

10. Kita telah masuk dihalaman Admin AP, disinilah kita mengkonfigurasi atau me-manage
semua pengaturan dan fungsi Access Point.
11. Masuk ke tab Network, tentukan pengaturan standard sbb :

Kemudian klik Save.

12. Lalu masuk ke tab Wireless (bawahnya tab Network), setting nama SSID misal : Alvin
In The Web, Region : Indonesia, Channel : Automatic, Mode: 54Mbps (802.11g). Klik
Save

13. Masuk ke tab Wireless Mode, disitu terdapat berbagai pilihan kegunaan TP-LINK ini
mulai dari Access Point hingga Repeater, tinggal kita saja yang menentukan sebagai
apakah TP-LINK ini. Sesuai misi kita, kita gunakan TP-LINK ini sebagai Access Point.
Maka pilih Access Point dan checklist pada Enable SSID Broadcast, klik Save.
14. Terakhir kita masuk ke tab DHCP pilih Enable klik Save.

15. Selesai. Gimana sob mudah bukan cara penyettingannya? Sekarang tinggal kita test
melalui Laptop/PDA/Perangkat Wi-Fi
Wi lainnya. Selamat mencoba …
Fasilitas yang disediakan TP-Link

Biasanya, wireless router berstandar 802.11n menggunakan sepasang atau lebih


antena untuk mendukung transfer data secara full-duplex. Tapi untunglah, antena tunggal
yang digunakan oleh TP-Link TL-WR741ND bersifat lepas-tukar, sehingga dapat diganti
dengan yang lebih tinggi sensitivitas penerimaan maupun lebih kuat daya pancar sinyalnya.

TP-Link TL-WR741ND menyertakan fasilitas khusus untuk mengatur dan mengawasi


akses internet, terutama untuk anak-anak sehingga diberi istilah parental control. Penerapan
parental control tidaklah sulit. Asas kerjanya adalah menarget alamat fisik kartu jaringan
(MAC address atau hardware address) komputer yang hendak dikontrol. Alamat ini dapat
diketahui lewat perintah ipconfig /all di platform Microsoft Windows atau perintah ifconfig di
platform GNU/Linux.

Setelah masuk ke antarmuka pengaturan konfigurasi berbasis web pada wireless router
ini (tepatnya pada menu Parental Control dan memasukkan alamat kartu jaringan ke dalam
daftar), pemberlakuannya dapat dijadwalkan berdasarkan hari dan waktu. Kontrol akses
alamat situs web pada TP-Link TL-WR741ND menggunakan metode whitelist. Artinya, hanya
alamat domain situs web yang dimasukkan dalam daftar boleh diakses. Metode ini pada
banyak kasus lebih efektif daripada blacklist, karena setiap hari sangat banyak situs baru
bermateri berbahaya yang luput dari perhatian orangtua atau administrator jaringan.

Jika ingin menerapkan blacklist untuk mengatur akses internet, mereka bisa masuk ke
menu Access Control. Bedanya dengan Parental Control, Access Control dapat mengatur akses
berbasis nomor port, protokol internet, serta kelompok alamat IP atau alamat MAC yang
diizinkan. Pemberlakuan Access Control juga dapat dijadwalkan berdasarkan hari dan waktu.

Fasilitas lain yang kami nilai cukup istimewa adalah Bandwidth Control yang juga
dikenal dengan istilah QoS. Fasilitas ini dapat mengatur bandwidth, baik yang keluar dari
jaringan lokal (Engress bandwidth) maupun yang masuk dari internet (Ingress bandwidth)
berdasarkan kelompok alamat IP, nomor port layanan (service), serta protokol internet.

Risiko terhadap serangan MAC address spoofing atau Man in the middle attack juga
dapat dipatahkan menggunakan fasilitas IP & MAC Binding yang akan mengaitkan alamat IP
client dengan alamat MAC yang digunakan sehingga sulit untuk dimanipulasi, di-clone, atau
dipalsukan.

Kami bertambah tertarik terhadap keberagaman fasilitas manajemen dan pengamanan


jaringan pada TP-Link TL-WR741ND dengan tidak absennya fasilitas Virtual Server. Fasilitas
ini berfungsi untuk melakukan pengarahan akses dari internet menuju komputer (dalam
jaringan lokal yang sedang menjalankan layanan tertentu dan melakukan listening pada port
layanan tersebut). Ada juga fasilitas DMZ (demilitarized zone) untuk mengisolasi satu
komputer tertentu (biasanya menjalankan layanan publik seperti server web atau server
FTP). Dengan DMZ, sebuah server dapat diakses langsung dari internet dengan lokasi yang
tetap terpisah dari jaringan komputer client. Tidak ketinggalan, juga terdapat fasilitas Port
Triggering untuk mendukung koneksi bagi aplikasi-aplikasi yang menggunakan lebih dari
satu port layanan.

Untuk mempermudah pengguna awam yang tidak banyak mengerti soal konfigurasi
keamanan koneksi jaringan lokal, wireless router ini juga menambahkan tombol QSS (Quick
Secure Setup) pada panel bagian depan. Tombol ini akan memberikan konfigurasi ideal untuk
mengamankan koneksi di jaringan lokal. Secara prinsipil, QSS memiliki asas kerja yang mirip
dengan WPS (Wi-Fi Protected Setup) yang sering disediakan oleh produsen wireless router
merk lain.

Tibalah saatnya kami menguji kinerja TP-Link TL-WR741ND. Pengujian pertama, kami
menempatkan komputer penguji dengan wireless router ini pada jarak sekitar 13 meter,
dalam ruang bersekat relatif minim atau tanpa partisi. Tool NetIQ Chariot mencatat bandwidth
maksimal 40,712 Mbps, minimal 27,313 Mbps, serta rerata 38,226 Mbps. Ketika kami
mencoba membawa masuk TP-Link TL-WR741ND ke dalam ruang tertutup, bandwidth
maksimal bertahan pada 19,598 Mbps, minimal 10,422 Mbps, serta rerata 14,676 Mbps.

Pada pengujian kedua yang ditargetkan pada kinerja firewall SPI, kami memosisikan
TP-Link TL-WR741ND sebagai gateway terdepan dengan alamat IP publik. Semua port
layanan kami pindai (scan) dengan fasilitas uji Shield Up di situs Gibson Research Center
(grc.com). Hasilnya, memuaskan. Semua port layanan berada dalam status tersembunyi
(Stealth), tidak ada yang terbuka atau terlihat dari internet.

***

TP-Link TL-WR741ND menunjukkan kinerja bandwidth yang berada pada kisaran


menengah. Firewall SPI-nya teruji mampu mengamankan seluruh port layanan sehingga
memberi benteng pertahanan lapis pertama bagi pengguna. Kelengkapan fasilitas
pengamanan dan pengaturan jaringan menjadi nilai lebih yang sangat menarik dibandingkan
produk sejenis.

_Phie Na_

Anda mungkin juga menyukai