Be87c Lakip Ditjen Sda 2017 PDF
Be87c Lakip Ditjen Sda 2017 PDF
DAFTAR
DAFTARISI
ISI iii
iii
DAFTAR
DAFTARTABEL
TABEL vi
vi
DAFTAR
DAFTARGAMBAR
GAMBAR viii
viii
RINGKASAN
RINGKASANEKSEKUTIF
EKSEKUTIF ixix
BAB
BABII PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar
LatarBelakang
Belakang Bab
BabI-1
I-1
1.2
1.2 Kondisi
KondisiUmum
Umum Bab
BabI-5
I-5
1.2.1.
1.2.1. Peningkatan
PeningkatanDukungan
DukunganKetahanan
KetahananAir
Air Bab
BabI-6
I-6
1.2.2.
1.2.2. Peningkatan
PeningkatanDukungan
DukunganKedaulatan
KedaulatanPangan
Pangan Bab
BabI-8
I-8
1.2.3.
1.2.3. Peningkatan
PeningkatanDukungan
DukunganKetahanan
KetahananEnergi
Energi Bab
BabI-9
I-9
1.2.4. Peningkatan
1.2.4. Peningkatan Keberlanjutan
Keberlanjutan Fungsi
Fungsi Infrastruktur
Infrastruktur
Sumber
SumberDaya
DayaAir
Air Bab
BabI-10
I-10
1.3
1.3 Potensi
Potensidan
danPermasalahan
Permasalahan Bab
BabI-11
I-11
1.3.1.
1.3.1. Potensi
Potensi Bab
BabI-11
I-11
1.3.2.
1.3.2. Permasalahan
Permasalahan Bab
BabI-12
I-12
1.4
1.4 Kedudukan,
Kedudukan,Tugas
Tugasdan
danFungsi
Fungsi Bab
BabI-16
I-16
1.5
1.5 Susunan
SusunanOrganisasi
Organisasi Bab
BabI-17
I-17
1.6
1.6 Struktur
StrukturOrganisasi
Organisasi Bab
BabI-17
I-17
1.6.1.
1.6.1. Sekretariat
SekretariatDirektorat
DirektoratJenderal
Jenderal Bab
BabI-21
I-21
1.6.2.
1.6.2. Direktorat
DirektoratPengembangan
PengembanganJaringan
JaringanSDA
SDA Bab
BabI-22
I-22
1.6.3.
1.6.3. Direktorat
DirektoratBina
BinaPenatagunaan
PenatagunaanSumber
SumberDaya
DayaAir
Air Bab
BabI-23
I-23
1.6.4.
1.6.4. Direktorat
DirektoratSungai
Sungaidan
danPantai
Pantai Bab
BabI-24
I-24
1.6.5.
1.6.5. Direktorat
DirektoratIrigasi
Irigasidan
danRawa
Rawa Bab
BabI-24
I-24
1.6.6.
1.6.6. Direktorat
DirektoratBina
BinaOperasi
Operasidan
danPemeliharaan
Pemeliharaan Bab
BabI-25
I-25
1.6.7.
1.6.7. Pusat
PusatBendungan
Bendungan Bab
BabI-26
I-26
1.6.8.
1.6.8. Pusat
PusatAir
AirTanah
Tanahdan
danAir
AirBaku
Baku Bab
BabI-27
I-27
DaftarGambar
Daftar Gambar
iii Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
iiiiii
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat
DirektoratJenderal
JenderalSumber
SumberDaya
DayaAir
Air
1.6.9. Balai Bendungan Bab I-28
1.6.10. Balai Besar Wilayah Sungai Bab I-29
1.6.11. Balai Wilayah Sungai Bab I-31
1.6.12. Kelompok Jabatan Fungsional Bab I-33
1.7. Gambaran Wilayah Kerja Bab I-34
1.8. Isu Strategis Bab I-37
Daftar Gambar
v Direktorat Jenderal Sumber Daya Airv
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Daftar Tabel
Tabel 1.1. Gambaran Wilayah Kerja BBWS/BWS di Lingkungan Ditjen SDA Bab I-36
Tabel 2.1. Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian PUPR Bab II-4
Tabel 2.2. Target Tahun 2017 menurut Renstra 2015-2019 Bab II-20
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2017 Bab II-23
Tabel 2.4. Tabel Kriteria Penilaian Bab II-26
Tabel 2.5. Indikator RBO Performance Benchmarking Bab II-27
Tabel 2.6. Target Sasaran Strategis Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 Bab II-28
Tabel 2.7. Pengukuran Target Capaian Sasaran Strategis 2017 Bab II-29
Tabel 3.1. Sebaran Jumlah Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian Bab III-2
Tabel 3.2. Komposisi Jumlah Pegawai Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Bab III-4
Tabel 3.3. Komposisi Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Bab III-6
Tabel 3.4. Bidang Diklat di Lingkungan Ditjen Sumber Daya Air Bab III-8
Tabel 3.5. Sebaran Peralatan Berat Bab III-12
Tabel 4.1. Progres Paket Kontraktual Triwulan I Bab IV-3
Tabel 4.2. Capaian Indikator Triwulan I Bab IV-4
Tabel 4.3. Progres Paket Kontraktual Triwulan II Bab IV-11
Tabel 4.4. Capaian Indikator Triwulan II Bab IV-13
Tabel 4.5. Progres Paket Kontraktual Triwulan III Bab IV-23
Tabel 4.6. Capaian Indikator Triwulan III Bab IV-24
Tabel 4.7. Progres Paket Kontraktual Triwulan IV Bab IV-33
Tabel 4.8. Capaian Indikator Triwulan IV Bab IV-34
Tabel 4.9. Realisasi Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2017 Bab IV-41
Tabel 4.10. Realisasi Pencapaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2017 Bab IV-47
Tabel 4.11. Koreksi Capaian Tahun 2015 Bab IV-48
Tabel 4.12. Perhitungan Pengukuran Capaian Sasaran Strategis (Koreksi capaian) Bab IV-49
Tabel 4.13. Capaian Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Bab IV-50
Tabel 4.14. Perbandingan Antara Capaian Kinerja TA 2017 dengan TA 2016 dan Bab IV-54
Tahun 2015
Daftar Gambar
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air vi
Direktorat
vi Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Tabel 4.15. Sandingan Capaian Tahun 2015-2017 dengan Target Renstra 2015- Bab IV-58
2017 Ditjen Sumber Daya Air
Tabel 4.16. Perbandingan Capaian Kinerja Sasaran Strategis Tahun 2015-2017 Bab IV-62
Tabel 4.17. Progres Pelaksanaan Anggaran Tahun 2011 – 2017 Bab IV-73
Daftar Gambar
vii Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
vii
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Daftar Gambar
Gambar 1.1. Program Strategis Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 dalam
Mendukung Nawacita Bab I-3
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Ditjen Sumber Daya Air Bab I-18
Gambar 1.3. Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe A Bab I-19
Gambar 1.4. Struktur Organisasi Balai Besar Wilayah Sungai Tipe B Bab I-19
Gambar 1.5. Struktur Organisasi Balai Wilayah Sungai Tipe A dan B Bab I-20
Gambar 1.6. Struktur Organisasi Balai Bendungan Bab I-21
Gambar 1.7. Wilayah Kerja Ditjen Sumber Daya Air Bab I-34
Gambar 1.8. Peta Strategi Ditjen Sumber Daya Air Bab I-40
Gambar 3.1. Sebaran Pegawai Berdasarkan Status Kepegawaian Bab III-3
Gambar 3.2. Komposisi PNS Berdasarkan Gender Bab III-4
Gambar 3.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Bab III-5
Gambar 3.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Bab III-7
Gambar 3.5. Sarana dan Prasarana Bab III-9
Gambar 3.6. Inventarisasi Peralatan Berat Bab III-11
Gambar 3.7. Gambar Perjalanan Pagu Awal – Akhir Tahun 2017 Bab III-13
Gambar 3.8. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan I Bab III-14
Gambar 3.9. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan I Bab III-15
Gambar 3.10. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan I Bab III-16
Gambar 3.11. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan II Bab III-17
Gambar 3.12. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan II Bab III-18
Gambar 3.13. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan II Bab III-19
Gambar 3.14. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan III Bab III-20
Gambar 3.15. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan III Bab III-21
Gambar 3.16. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan III Bab III-22
Gambar 3.17. Distribusi Anggaran Berdasarkan Kategori Pengadaan Triwulan IV Bab III-23
Gambar 3.18. Postur Anggaran Berdasarkan Kegiatan Triwulan IV Bab III-24
Gambar 3.19. Postur Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja Triwulan IV Bab III-25
Daftar Gambar
Direktorat
viii Jenderal Sumber Daya Air viii
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber Daya Air
Jenderal Sumber Daya Air
Gambar 4.1. Kurva S Progres Fisik Triwulan I Bab IV-2
Gambar 4.2. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan I Bab IV-2
Gambar 4.3. Kurva S Progres Fisik Triwulan II Bab IV-10
Gambar 4.4. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan II Bab IV-11
Gambar 4.5. Kurva S Progres Fisik Triwulan III Bab IV-22
Gambar 4.6. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan III Bab IV-22
Gambar 4.7. Kurva S Progres Fisik Triwulan IV Bab IV-32
Gambar 4.8. Status Paket Kontraktual s.d Triwulan IV Bab IV-33
Gambar 4.9. Diagram Progres Keuangan dan Fisik Periode Tahun 2011-2017 Bab IV-73
Gambar 4.10. Kurva S Rencana dan Realisasi Keuangan Tahun 2017 Bab IV-81
Gambar 4.11. Kurva S Rencana dan Realisasi Fisik Tahun 2017 Bab IV-81
Daftar Gambar
ix Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
ix
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber
DIVERTION Daya AirKALI
CHANNEL ix PUTIH
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
PROVINSI JAWA TENGAH
Ringkasan Eksekutif
Laporan Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2017 disusun dalam rangka
pemenuhan kewajiban atas mandat yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2017 ini
merupakan laporan kinerja Tahun kedua atas pelaksanaan rencana strategis Tahun
2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor : 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Ditjen Sumber Daya Air, sebagai salah
satu unit Eselon I didalamnya, merupakan pengelola sumber daya air yang bertugas
dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang
pengelolaan sumber daya air sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, serta menyelenggarakan fungsi :
1. Perumusan kebijakan dibidang konservasi sumber daya air, pendayagunaan
sumber daya air dan pengendalian daya rusak air pada sumber air permukaan,
dan pendayagunaan air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan
berkelanjutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pengelolaan
sumber daya air.
4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi dibidang pengelolaan sumber daya
air.
5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan sumber daya air.
6. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Ringkasan Eksekutif
x Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Dayaix Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Laporan Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2017, merupakan perwujudan
transparansi dan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi Ditjen Sumber
Daya Air serta penggunaan anggarannya. Selain itu, Laporan Kinerja ini merupakan
wujud dari kinerja dalam mendukung pencapaian visi dan misi Kementerian PUPR
2015-2019 , yaitu :
Ringkasan Eksekutif
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air xi
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
x
2. Meningkatnya dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi, dengan indikator
sasaran strategis “Tingkat dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi”.
Dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017 Ditjen Sumber Daya Air
ditetapkan 7 (tujuh) sasaran program dengan 14 (empat belas) indikator kinerja
beserta target outcome yang diharapkan, sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif
xii Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Dayaxi Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target 327.164,81
hektar.
c. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan target 3.372.594,25
hektar.
d. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan, dengan target 12%.
Indikator kinerja yang tercapai, yaitu : 1) Terjaganya fungsi dan debit layanan
sarana dan prasarana penyediaan air baku (145%); 2) Peningkatan kapasitas
tampung sumber air (281%); 3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber
air (232%); 4) Peningkatan RBO Indeks (103,27%); 5) Peningkatan persentase
kawasan/lokasi yang dikonversi pada kawasan prioritas (100%); dan 6) Persentase
daerah irigasi yang diairi oleh bendungan (100%).
Ringkasan Eksekutif
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air xiii
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
xii
hanya 4 (empat) indikator kinerja berhasil, dan 6 (enam) indikator lainnya tidak
berhasil.
Indikator kinerja yang berhasil, yaitu : 1) Terjaganya fungsi dan debit layanan
sarana dan prasarana penyediaan air baku, dengan capaian 87,66 m3/detik lebih
besar dari target Renstra 2015-2017 sebesar 69,88 m3/detik; 2) Peningkatan
persentase kawasan lokasi yang dikonservasi pada kawasan prioritas, dengan
capaian 60%, sesuai dengan target Renstra 2015-2017; 3) Terjaganya fungsi dan
layanan jaringan irigasi dengan capaian 3.581.530 hektar, lebih besar dari target
Renstra 2015-2017 sebesar 3.424.361,90 hektar; dan 4) Persentase daerah irigasi
yang diairi oleh bendungan dengan capaian 12% sesuai dengan target Renstra 2015
– 2017.
Ringkasan Eksekutif
xiv Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber DayaxiiiAir
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Strategis dalam Renstra 2015-2019 sebesar 48,91%. Sedangkan capaian sasaran
strategis untuk indikator “Tingkat dukungan untuk kedaulatan pangan dan energi”
mencapai 54,51% lebih rendah dari target capaian Renstra 2015-2019 sebesar
55,15%.
Prestasi capaian kinerja sasaran strategis Ditjen Sumber Daya Air dalam
Tahun 2017 tidak terlepas dari dukungan dari komponen-kompenen input sebagai
pendukung proses penyelenggaraan pelaksanaan anggaran Tahun 2017. Komponen
input dimaksud meliputi :
1. Sumber dana yang tersedia cukup memadai untuk menyelesaikan seluruh
target output yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Ditjen
Sumber Daya Air. Pada Tahun anggaran 2017 Ditjen Sumber Daya Air, pada
awal Januari 2017, mengelola APBN sebesar Rp. 33,263 T, namun atas
kebijakan pemerintah yang melakukan penghematan anggaran, revisi APBNP
adanya penambahan P3TGAI pada 18 satker, serta percepatan loan sehingga
DIPA TA 2017 akhir menjadi Rp. 33,304 T. Realisasi penyerapan sampai dengan
akhir Tahun 2017 mencapai 88,48% atau Rp. 29,433 T, lebih rendah dari
rencana penyerapan sebesar 100%. Sehingga terdapat sisa anggaran yang tidak
terserap sebesar Rp. 3,871 T atau 11,52 %.
2. Sumber daya manusia yang menjadi penangungjawab kegiatan-kegiatan baik di
tingkat Pusat maupun di tingkat BBWS/BWS cukup memadai dari sisi
kemampuan dan keterampilan dalam mengelola anggaran dan kegiatan. Namun
dalam hal ini dirasakan jumlah personil di tingkat BBWS/BWS yang memiliki
latar belakang teknis lebih rendah sebanyak 2.323 orang atau 25,67%
dibandingkan dengan personil dengan latar belakang pendidikan non-teknis
sebanyak 6.725 orang (74,33%) dari total PNS 9.048 orang.
3. Adanya dukungan fasilitas berupa sarana kantor termasuk kelengkapan
perkantoran, dan peralatan berat serta kendaraan operasional yang memadai
yang mendukung kegiatan-kegiatan operasi dan pemeliharaan infrastruktur
yang terbangun.
Secara umum, capaian kinerja pembangunan bidang sumber daya air pada
Tahun 2017 dalam beberapa hal belum seperti yang diharapkan. Masih ditemui
kendala, hambatan, dan permasalahan, baik dari lingkungan internal maupun dari
lingkungan eksternal.
Ringkasan Eksekutif
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air xv
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
xiv
Disamping berbagai keberhasilan yang telah dicapai, pembangunan sumber
daya air dalam Tahun 2017 masih mengalami permasalahan, kendala dan hambatan
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan fisik infrastruktur di lapangan. Kendala dan
hambatan utama dalam pelaksanaan kegiatan antara lain :
1. Keterlambatan penyediaan alokasi dana untuk pembebasan tanah dari LMAN,
proses pembebasan lahan yang tidak tuntas akibat status tanah HPL (DI Osaka),
lahan belum dibebaskan (Normalisasi Kali Ciliwung, Pembangunan Bendungan
Kreureuto, Pembangunan Jaringan Irigasi DI Cikawung), waktu pembayaran
ganti rugi tanah yang tidak cukup (DI Baliase, Pembangunan Kolam Regulasi
Nipa-Nipa), yang menyebabkan pelaksanaan fisik di lapangan tidak berjalan
dengan baik dan tidak mencapai target yang ditetapkan.
2. Kegiatan yang masih memerlukan review desain, petunjuk teknis yang belum
terbit serta menunggu penetapan lokasi, yang menyebabkan beberapa paket
kegiatan tertunda pelaksanaannya, antara lain : Pembangunan Jaringan Irigasi
DI Slinga Kanan, P3TGAI, dan kegiatan PROM.
3. Keterlambatan pembebasan tanah dan relokasi masyarakat untuk beberapa
lokasi proyek, yang menyebabkan pelaksanaan fisik di lapangan tidak berjalan
dengan baik dan tidak dapat mencapai target yang ditetapkan (antara lain :
Bendungan Gongseng, Bendungan Pidekso, Bendungan Gondang, Bendungan
Tugu, Bendungan Tukul, Bendungan Tapin dan Bendungan Lolak).
4. Permasalahan pada kegiatan-kegiatan yang bersumber dari dana loan, antara
lain : keterlambatan proses pengefektifan Loan sehingga waktu persiapan
lelang terbatas (FMSRB di Sungai Ciujung dan Ambon, kegiatan DOISP II);
keterlambatan penetapan lokasi daerah irigasi yang akan dikerjakan dalam
program IPDMIP; prosedur administrasi pengadaan yang berkaitan dengan
penyiapan pelaksanaan lelang ditingkat lembaga Donor memakan waktu
panjang sehingga waktu pelelangan tidak mencukupi (FMSRB Sungai Ciujung).
Ringkasan Eksekutif
xvi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber DayaxvAir
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
3. Penyiapan lokasi lahan proyek lebih awal atau sebelum dilakukannya
pelaksanaan kegiatan di lokasi yang direncanakan.
4. Penelitian lebih awal terhadap usulan-usulan kegiatan yang akan dikerjakan
pada Tahun berikutnya, bukan saja terhadap alokasi dana yang akan diusulkan
tetapi juga penelitian terhadap kesiapan proyek yang akan dibangun.
5. Membangun sistem informasi kinerja yang dilakukan melalui sistem aplikasi e-
performance, dalam upaya pemantauan dan evaluasi capaian kinerja yang
dihasilkan tiap unit kerja di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.
6. Peningkatan kompetensi engineer/sarjana teknik sipil muda dalam pengelolaan
proyek (project management).
7. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan dan
unsur keamanan serta penegak hukum dalam perencanaan maupun
pelaksanaan proyek.
8. Perlu adanya ketentuan yang tegas dalam pelaksanaan pelelangan dengan
menggunakan aplikasi SPSE baik yang bersumber dari dana APBN maupun
yang bersumber sebagian atau seluruhnya dari dana loan.
Ringkasan Eksekutif
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air xvii
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
xvi
xviii Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB I
Pendahuluan
BENDUNGAN ANAI
DirektoratPROVINSI SUMATERA
Jenderal Sumber BARAT
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB I
Pendahuluan
Bab I
Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-2
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-2
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB I
Pendahuluan
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Pendahuluan
BAB I
BAB 1 Pendahuluan
BAB I
Pendahuluan
Buku Laporan Kinerja Instansi Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2017 ini
merupakan laporan hasil kinerja yang telah dilaksanakan Ditjen Sumber
Daya Air berdasarkan Perjanjian Kinerja yang telah disepakai dan ditetapkan
di tahun 2017.
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat
I-6 Jenderal Sumber Daya Air I-6
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber Daya Air
Air
BAB I
Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Pada tahun 2015, Ditjen Sumber Daya Air telah membangun 304,36 km
bangunan pengendali banjir, melakukan rehabilitasi terhadap 136 km
bangunan pengendali banjir, membangun 150 buah pengendali lahar,
rehabilitasi 21 buah pengendali lahar, membangun 66,88 km bangunan
pengaman pantai dan rehabilitasi 0,87 km bangunan pengaman pantai.
Infrastruktur pengendali banjir yang dibangun tersebut mampu
melindungi kawasan seluas 20.344 hektar atau sekitar 26,12% dari 200
ribu hektar kawasan yang harus dilindungi.
Tahun 2016, Ditjen Sumber Daya Air telah membangun 197,5 km
bangunan pengendali banjir, 44 buah bangunan pengendali lahar dan
sedimen, serta 49,5 km bangunan pengaman pantai.
BAB 1 Pendahuluan
tersedia potensi sumber energi sebesar 8.764,84 MW. Pada tahun 2016,
tidak ada peningkatan potensi energi sumber air, meskipun ada 2
Bendungan yang selesai namun tidak memiliki potensi energi.
BAB 1 Pendahuluan
1.3.2 Permasalahan
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh pengelolaan SDA ke depan,
antara lain :
1. Kerusakan Jaringan Irigasi
Dari 7,15 juta hektar areal irigasi yang telah dibangun, hanya sekitar 11%
(±760 hektar) yang ketersediaan airnya dapat dijamin melalui
Bendungan, sedangkan sisanya masih mengandalkan debit sungai atau
mata air (free intake). Sebagian jaringan irigasi tidak berfungsi optimal
akibat bencana alam serta belum lengkapnya sistem jaringan irigasi.
Selain itu, alih fungsi lahan pertanian produktif semakin tinggi, pada
kurun waktu 2006-2013 mencapai 100-110 ribu hektar/tahun.
Pengembangan lahan rawa sebagai alternatif lahan irigasi baru masih
terbatas. Di sisi lain, penggunaan air irigasi cenderung boros karena
rendahnya efisiensi. Keterbatasan pendanaan serta masih rendahnya
kuantitas dan kualitas SDM menyebabkan rendahnya kinerja operasi dan
pemeliharaan jaringan irigasi. Selain itu, partisipasi masyarakat petani
dan kinerja kelembagaan pengelolaan irigasi belum optimal.
Luas daerah irigasi di Indonesia sekitar 7,15 juta hektar, dengan 46%
diantaranya dalam kondisi rusak. Kerusakan terbesar pada jaringan
irigasi kewenangan Pemerintah Daerah. Lebih dari 50% jaringan irigasi
kewenangan Pemerintah Daerah mengalami kerusakan. Di sisi lain,
BAB 1 Pendahuluan
Alih fungsi lahan, khususnya pada kawasan tangkapan air (hulu) yang
menyebabkan kerusakan DAS juga berkontribusi pada kondisi kuantitas
(debit) air sungai menjadi fluktuatif antara musim penghujan yang
mengakibatkan banjir dan musim kemarau yang mengakibatkan
kekeringan. Hal lain yang menjadi penyebab bencana ini adalah
perubahan iklim yang mengakibatkan perubahan pola hujan di Indoensia,
perubahan suhu permukaan wilayah daratan, kenaikan suhu permukaan
laut, kenaikan tinggi muka air laut dan tren kejadian cuaca dan iklim
ekstrim. Peningkatan erosi pada daerah hulu yang mengakibatkan
sedimentasi di hilir juga menajdi penyebab banjir karena kapasitas sungai
di hilir menjadi berkurang.
Susunan Organisasi Ditjen Sumber Daya Air tersebut terdiri dari unit-
unit sebagai berikut :
1. Sekretariat Direktorat Jenderal.
2. Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air.
3. Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air.
4. Direktorat Sungai, dan Pantai.
5. Direktorat Irigasi dan Rawa.
6. Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan.
Serta Pusat-pusat yang berada di bawah koordinasi Ditjen Sumber
Daya Air, yaitu :
7. Pusat Bendungan.
8. Pusat Air Tanah dan Air Baku.
Bagan struktur organisasi dari Ditjen Sumber Daya Air dan struktur
organisasi Balai Besar/Balai Wilayah Sungai serta Balai Bendungan dapat
dilihat pada Gambar 1.2 sampai Gambar 1.6 dibawah ini :
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal
Sumber Daya Air
Sekretariat
Direktorat Jenderal
Bagian Bagian
Subbag Subbag Subbag Subbag Subbag
Perencanaan Perencanaan
Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha Tata Usaha
dan TU dan TU
Bidang
Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Bidang
Subdirektorat Subdirektorat Air Tanah dan
Perencanaan Perencanaan Perencanaan Operasi Bendungan
Perencanaan Perencanaan Air Baku Wilayah
Wilayah Sungai Sumber Daya Air dan Pemeliharaan Wilayah Barat
Barat
Bidang
Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Operasi Bidang
Air Tanah dan
Pengaturan dan Keterpaduan Sungai Wilayah Irigasi Wilayah dan Pemeliharaan Bendungan
Air Baku Wilayah
Pemantauan Pemrogaman Barat Barat Sungai dan Pantai Wilayah Timur
Timur
Subdirektorat Bidang
Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Operasi Bidang Danau,
Subdirektorat Evaluasi dan Konservasi Air
Sungai Wilayah Irigasi Wilayah dan Pemeliharaan Situ dan
Kelembagaan Manajemen Tanah dan Air
Timur Timur Irigasi dan Rawa Embung
Mutu Baku
Subdirektorat
Subdirektorat Subdirektorat Subdirektorat Fasilitasi
Hidrologi dan Subdirektorat
Bimbingan Bimbingan Jaringan Sumber
Lingkungan Kerjasama
Teknik Teknik Daya Air Daerah
Sumber Daya Air
Kepala Balai
Bidang Pelaksanaan
Bidang Perencanaan Bidang Pelaksanaan Bidang Operasi dan
Jaringan Pemanfaatan
Umum dan Program Jaringan Sumber Air Pemeliharaan
Air
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Kepala Balai
Kelompok
Jabatan
Fungsional
BAB 1 Pendahuluan
Kepala Balai
Sub Bagian TU
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Kepala Balai
Sub Bagian TU
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Kepala Balai
Sub Bagian
Tata Usaha
Seksi Kajian
Seksi Program dan Seksi Pemantauan
Bendungan, Data dan
Evaluasi Bendungan
Informasi
Kelompok
Jabatan
Fungsional
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-22
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-22
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-26
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-26
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-28
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-28
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-30
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-30
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-32
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-32
BAB 1 Pendahuluan
Tabel 1.1 Gambaran Wilayah Kerja BBWS/BWS di Lingkungan Ditjen Sumber Daya
Air
Wilayah Kerja
No BBWS/BWS Lokasi/Provinsi
(Wilayah Sungai)
WS Strategis Nasional :
WS Aceh-Meureudu, WS Woyla-Bateue,
1 BWS Sumatera I WS Jambo-Aye Aceh
WS Lintas Provinsi :
WS Alas-Singkil
WS Strategis Nasional :
WS Belawan-Ular Padang, WS Toba-
2 BWS Sumatera II Asahan Sumatera Utara
WS Lintas Provinsi :
Batang Natal-Batang Batahan
WS Strategis Nasional :
WS Siak
3 BWS Sumatera III Riau
WS Lintas Provinsi :
WS Rokan, WS Kampar
WS Strategis Nasional :
4 BWS Sumatera IV Kepulauan Riau
Ws. Kep. Riau
WS Lintas Provinsi :
5 BWS Sumatera V Sumatera Barat
WS Indragiri-Akuaman
WS Lintas Provinsi :
6 BWS Sumatera VI Jambi
WS Batanghari
WS Lintas Provinsi :
7 BWS Sumatera VII WS Teramang-Muar, WS Nasal-Padang Bengkulu
Guci
WS Strategis Nasional :
Sumatera Selatan
WS Bangka
8 BBWS Sumatera VIII
WS Lintas Provinsi :
Bangka Belitung
WS Musi-Sugihan-Banyuasin-Lemau
WS Strategis Nasional :
WS Seputih-Sekampung
9 BBWS Mesuji Sekampung Lampung
WS Lintas Provinsi :
WS Mesuji-Tulang Bawang
WS Lintas Provinsi :
10 BBWS Cidanau-Ciujung- Cidurian Banten
WS Cidanau-Ciujung- Cidurian
WS Lintas Provinsi :
11 BBWS Ciliwung-Cisadane DKI Jakarta
WS Ciliwung-Cisadane
WS Lintas Provinsi :
12 BBWS Cimanuk-Cisanggarung Cirebon, Jawa Barat
WS Cimanuk-Cisanggarung
WS Lintas Provinsi :
13 BBWS Citanduy Banjar, Jawa Barat
WS Citanduy
WS Strategis Nasional :
14 BBWS Citarum Bandung, Jawa Barat
WS Citarum
WS Lintas Provinsi :
15 BBWS Bengawan Solo Surakarta, Jawa Tengah
WS Bengawan Solo
WS Strategis Nasional : Semarang, Jawa
16 BBWS Pemali-Juana
WS Jratunseluna Tengah
WS Strategis Nasional :
WS Serayu-Bogowonto
17 BBWS Serayu Opak DI Yogyakarta
WS Lintas Provinsi :
WS Progo-Opak-Serang
WS Strategis Nasional :
18 BBWS Brantas Jawa Timur
WS Brantas
WS Strategis Nasional :
19 BWS Bali-Penida Bali
WS Bali-Penida
BAB 1 Pendahuluan
Wilayah Kerja
No BBWS/BWS Lokasi/Provinsi
(Wilayah Sungai)
WS Strategis Nasional :
20 BWS Nusa Tenggara I Nusa Tenggara Barat
WS Lombok, WS Sumbawa
WS Lintas Negara :
WS Benanain, WS Noelmina
21 BWS Nusa Tenggara II Nusa Tenggara Timur
WS Strategis Nasional :
WS Flores
WS Strategis Nasional :
WS Kapuas
22 BWS Kalimantan I Kalimantan Barat
WS Lintas Provinsi :
WS Jelai Kendawangan
WS Strategis Nasional :
Kalimantan Tengah
WS Mentaya-Katingan
23 BWS Kalimantan II
WS Lintas Provinsi :
Kalimantan Selatan
WS Barito
WS Lintas Negara :
Kalimantan Utara
WS Sesayap
24 BWS Kalimantan III
WS Lintas Provinsi :
Kalimantan Timur
WS Mahakam, WS Berau-Kelai
WS Lintas Provinsi :
Sulawesi Barat
WS Pompengan-Larona, WS Saddang
25 BBWS Pompengan-Jeneberang
WS Strategis Nasional :
Sulawesi Selatan
WS Walanae-Cenranae, WS Jeneberang
WS Strategis Nasional :
WS Tondano-Sangihe-Talaud-Miangas
26 BWS Sulawesi I Sulawesi Utara
WS Lintas Provinsi :
WS Dumoga-Sangkup
WS Strategis Nasional :
WS Paguyaman
27 BWS Sulawesi II Gorontalo
WS Lintas Provinsi :
WS Limboto-Bulango-Bone, WS Randangan
WS Lintas Provinsi :
28 BWS Sulawesi III WS Palu-Lariang, WS Kalukku-Karama,WS Sulawesi Tengah
Parigi-Poso
WS Lintas Provinsi :
29 BWS Sulawesi IV Sulawesi Tenggara
WS Lasolo-Konaweha, WS Towari-Lasusua
WS Strategis Nasional :
30 BWS Maluku WS Ambon-Seram, WS Kep. Yamdena- Maluku
Wetar
WS Strategis Nasional :
31 BWS Maluku Utara WS Halmahera Utara, WS Halmahera Maluku Utara
Selatan
WS Strategis Nasional :
WS Kamundan Sebyar
32 BWS Papua Barat BWS Papua Barat
WS Lintas Provinsi :
WS Omba
WS Lintas Negara :
33 BWS Papua Papua
WS Memberamo-Tami-Apauvar
WS Lintas Negara :
34 BWS Papua Merauke Papua Merauke
WS Einlanden-Digul-Bikuma
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-36
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-36
Berangkat dari isu strategis yang ada, maka arah kebijakan umum
Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 adalah sebagai berikut :
tata pengairan (pola pengelolaan Sumber Daya Air) dan rencana teknis
tata pengaturan air dan tata pengairan (rencana pengelolaan Sumber
Daya Air), yang diselaraskan dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
(RTRW) yang bersangkutan.
3. Konservasi akan lebih diutamakan sehingga akan terjadi
keseimbangan antara upaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek
dan upaya untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang.
4. Pengendalian pemanfaatan air tanah seiring dengan peningkatan
penyediaan air baku dari air permukaan, pengembangan dan penerapan
sistem conjuctive use antara pemanfaatan air permukaan dan air tanah
akan digalakkan terutama untuk menciptakan sinergi dan menjaga
keberlanjutan ketersediaan air tanah.
5. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air
irigasi difokuskan pada upaya peningkatan fungsi jaringan irigasi
yang sudah dibangun, rehabilitasi pada areal irigasi berfungsi yang
mengalami kerusakan dan peningkatan kinerja operasi dan
pemeliharaan.
6. Pendayagunaan sumber daya air untuk pemenuhan kebutuhan air baku
diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga
terutama di wilayah rawan/defisit air, wilayah tertinggal dan
wilayah strategis.
7. Pengendalian daya rusak air terutama dalam hal penanggulangan
banjir dilaksanakan selaras antara pendekatan struktural dan
pendekatan non struktural melalui konservasi sumberdaya air dan
pengelolaan daerah aliran sungai dengan memperhatikan keterpaduan
dengan tata ruang wilayah, diutamakan pada daerah berpenduduk
padat, konektivitas antar pusat ekonomi dan kawasan strategis.
8. Pengamanan pantai-pantai dari abrasi terutama dilakukan pada
daerah perbatasan, pulau-pulau kecil, kawasan permukiman serta pusat
kegiatan ekonomi untuk mengurangi disparitas pembangunan wilayah.
9. Mitigasi dan adaptasi bidang Sumber Daya Air dalam menghadapi
dampak negatif perubahan iklim global, khususnya banjir, kekeringan
dan kenaikan muka air laut.
10. Peningkatan partisipasi masyarakat dan kemitraan di antara
pemangku kepentingan terus diupayakan pada kegiatan konservasi,
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-38
Direktorat
I-38 Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB I
Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
BAB 1 Pendahuluan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air I-40
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
I-40
Bab II
Perencanaan Kinerja
Visi
Misi
Dari visi dan misi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dapat dirumuskan tujuan-tujuan yang akan dilaksanakan selama periode
Renstra Ditjen Sumber Daya Air tahun 2015 – 2019 yang merupakan
rumusan kondisi yang hendak dituju diakhir periode perencanaan.
Tujuan ini merupakan penjabaran dari visi dan misi Kementerian PUPR
untuk mencapai sasaran dan tujuan Kementerian PUPR serta sasaran-
sasaran Nasional yang tertuang dalam RPJMN tahun 2015-2019. Tujuan
Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019 meliputi :
Tujuan 1
“Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang sumber
daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan dan
kedaulatan energi guna menggerakkan sektor strategis ekonomi
domestik dalam rangka kemandirian ekonomi.”
Tujuan 2
“Menyelenggarakan keterpaduan tatakelola pengelolaan Sumber Daya Air
untuk mengurangi disparitas pembanguan wilayah guna menggerakkan
Tujuan, sasaran strategis, dan sasaran program Ditjen Sumber Daya Air
sebagaimana diatas memiliki hubungan hirarki yang terkait satu dengan
lainnya sebagai berikut :
Tujuan 1
Menyelenggarakan pembangunan infrastruktur PUPR bidang sumber
daya air untuk mendukung ketahanan air, kedaulatan pangan dan
kedaulatan energi guna menggerakkan sektor strategis ekonomi
domestik dalam rangka kemandirian ekonomi, Tujuan 1 ini akan dicapai
melalui sasaran strategis program sebagai berikut :
1. Meningkatnya layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,
melalui :
a. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air
baku.
b. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana
penyediaan air baku seperti semula.
c. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana
penyediaan air baku.
2. Meningkatnya kapasitas tampung sumber-sumber air, melalui:
a. Peningkatan kapasitas tampung sumber air.
b. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air.
c. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air.
3. Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak air, melalui:
Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air.
4. Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air, melalui :
Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada
kawasan prioritas.
5. Meningkatnya kinerja layanan irigasi, melalui :
a. Peningkatan layanan jaringan irigasi.
b. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi.
Tujuan 2
Menyelenggarakan keterpaduan tatakelola pengelolaan Sumber Daya Air
untuk mengurangi disparitas pembanguan wilayah guna menggerakkan
sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian
ekonomi, Tujuan 2 ini akan dicapai melalui sasaran program
meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan SDA melalui
peningkatan indeks RBO (indeks).
Tujuan 3
Menyelenggarakan tata kelola sumber daya organisasi Ditjen Sumber
Daya Air yang meliputi sumber daya manusia sarana prasarana
pendukung pengendalian dan pengawasan serta sumber daya yang
lainnya untuk meningkatkan kehandalan infrastruktur Pekerjaaan Umum
dan Perumahan Rakyat bidang sumber daya air yang efektif efisien
transparan dan akuntabel, Tujuan 3 ini akan dicapai melalui upaya-upaya
internal organisasi Ditjen Sumber Daya Air.
Arah kebijakan umum Ditjen Sumber Daya Air adalah sebagai berikut :
4. Strategi Operasional
Target rencana kinerja tahun 2017 menurut Renstra 2015 – 2019 Ditjen
Sumber Daya Air dijabarkan lebih lanjut ke dalam 7 (tujuh) Sasaran Program
dan 14 (empat belas) Indikator Kinerja sebagai berikut :
1 2 3 4 5 6
Meningkatnya Kapasitas Pengendalian Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya 70.356.255,69
3 1) Ha 45.667,00
Daya Rusak Air rusak air
Meningkatnya Keterpaduan Tata Kelola
4 1) Peningkatan RBO Indeks Indeks 2,94
Pengelolaan SDA
Meningkatnya Upaya Konservasi Sumber Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang
5 1) % 20
Daya Air dikonservasi pada kawasan prioritas
Perjanjian Kinerja 2017 Ditjen Sumber Daya Air dijabarkan lebih lanjut ke
dalam 7 (tujuh) Sasaran Program dan 14 (empat belas) Indikator Kinerja
sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing program dengan rincian
sebagai berikut :
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 Ditjen Sumber Daya Air diuraikan pada Tabel
2.3 dibawah ini.
Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air Tahun 2017
Perencanaan Kerja
Tabel 2.6 Target Sasaran Strategis Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019
sehari-hari
Persentase % 66,35 70,66 76,64 82,56 89,04 100,00
Tingkat Peningkatan Penambahan juta m3 12.679 1.020 1 103 147 524 1.795
Meningkatnya
dukungan untuk KapasitasTampung Per Menjadi juta m3 13.700 13.701 13.803 13.950 14.474
dukungan untuk 28,95% 32,97% 40,85% 48,91% 57,34% 67,60%
ketahanan air Kapita
ketahanan air Persentase % 2,5 2,67 2,67 2,69 2,71 2,80
nasional (%)
Peningkatan Layanan Penambahan Ha 36.199 18.951 44.267 45.667 47.067 49.383 205.333
Infrastruktur Pengendali Menjadi Ha 55.150 99.416 145.083 192.150 241.532
Daya Rusak Air
Persentase % 18,00 25,57 43,25 61,48 80,28 100,00
Penambahan Ha 181.283 244.962 208.150 236.848 216.705 1.087.948
Menjadi Ha 1.844.066 2.025.349 2.270.311 2.478.461 2.715.309 2.932.014
Pemenuhan Kebutuhan
Meningkatnya Tingkat Persentase % 83,00% 85,16% 85,42% 85,64% 85,89% 86,12%
Air Baku untuk layanan
dukungan untuk dukungan untuk Penambahan Ha 5.141.407 477.961 691.490 676.103 644.548 509.899 3.000.000
Irigasi
kedaulatan kedaulatan 45,83% 52,66% 53,93% 55,15% 56,33% 57,28% Menjadi Ha 2.802.067 3.280.028 3.971.518 4.647.620 5.292.168 5.802.067
pangan dan pangan dan Persentase % 54,50% 71,24% 74,77% 78,22% 81,51% 84,11%
energi energi (%) Penambahan MW 113,19 - 1,14 5,92 22,27 142,52
Peningkatan Potensi
Sumber Energi Menjadi MW 8.706,00 8.819,19 8.819,19 8.820,33 8.826,25 8.848,52
Persentase % 0% 1,59% 1,59% 1,59% 1,60% 1,60%
28
BAB II
Perencanaan Kerja
Rencana aksi harus dibuat tepat waktu pada akhir triwulan I, II, III dan
IV, sehingga didapatkan data capaian per masing-masing indikator kinerja
yang terukur dan akuntabel sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.
Tata cara perhitungan Total Kinerja rencana aksi per triwulan dapat
diperoleh menggunakan rumus tertimbang baik rencana maupun realisasi
pada masing-masing output kegiatan yang sesuai dengan struktur ADIK,
yang telah dirincikan output kegiatan apa saja yang mendukung langsung
capaian indikator kinerja pada masing-masing sasaran program yang akan
diukur per triwulannya. Berikut langkah-langkah perhitungan kinerja pada
setiap output kegiatan hingga perhitungan total masing-masing indikator
kinerja sasaran program :
Persen RN/RL
X Pagu = Rp. …
100
% Realisasi
X 100% = …….%
% Rencana
Bab III
Kapasitas Organisasi
JUMLAH
No UNIT KERJA
PNS PUSAT PNS DAERAH NON PNS TOTAL
1 Sekretariat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air 106 0 28 134
2 Direktorat Pengembangan Jaringan Sumber Daya Air 68 0 29 97
3 Direktorat Bina Penatagunaan SDA 57 0 33 90
4 Direktorat Sungai dan Pantai 70 0 29 99
5 Diektorat Irigasi dan Rawa 60 0 10 70
6 Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan 59 0 21 80
7 Sekretariat Dewan SDA Nasional 17 0 19 36
8 Pusat Air Tanah Air Baku 33 0 13 46
9 Pusat Bendungan 30 0 6 36
10 Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo 15 0 15
11 BWS Sumatera I 387 69 168 624
12 BWS Sumatera II 338 38 106 482
13 BWS Sumatera III 98 6 79 183
14 BWS Sumatera IV 38 0 15 53
15 BWS Sumatera V 137 16 73 226
16 BWS Sumatera VI 74 14 120 208
17 BWS Sumatera VII 192 32 49 273
18 BBWS Sumatera VIII 260 192 122 574
19 BBWS Mesuji-Sekampung 325 57 124 506
20 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian 180 0 97 277
21 BBWS Ciliwung-Cisadane 125 0 136 261
22 BBWS Citarum 312 1 148 461
23 BBWS Cimanuk-Cisanggarung 294 0 236 530
24 BBWS Citanduy 188 0 141 329
25 BBWS Pemali-Juana 208 0 310 518
26 BBWS Serayu-Opak 339 0 244 583
27 BBWS Bengawan Solo 460 1 134 595
28 BBWS Brantas 488 51 355 894
29 BWS Kalimantan I 81 1 33 115
30 BWS Kalimantan II 144 8 108 260
31 BWS Kalimantan III 143 13 207 363
32 BWS Bali Penida 142 38 164 344
33 BWS Nusa Tenggara I 553 0 83 636
34 BWS Nusa Tenggara II 309 73 20 402
35 BWS Sulawesi I 192 0 67 259
36 BWS Sulawesi II 101 2 53 156
37 BWS Sulawesi III 215 0 155 370
38 BWS Sulawesi IV 340 7 33 380
39 BBWS Pompengan-Jeneberang 802 5 289 1096
40 BWS Maluku 165 0 137 302
41 BWS Maluku Utara 59 1 89 149
42 BWS Papua 57 52 58 167
43 BWS Papua Barat 34 9 27 70
44 BWS Papua Merauke 40 0 24 64
45 Balai Bendungan 27 0 9 36
JUMLAH 8362 686 4401 13449
PERSENTASE 62,18% 5,10% 32,72% 100%
Bab III Kapasitas Organisasi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air III-2
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
III-2
Berdasarkan Tabel 3.1 dan Gambar 3.1 di atas, jumlah pegawai yang
tercatat di lingkungan Dirketorat Jenderal Sumber Daya Air secara
keseluruhan berjumlah 13.449 orang yang terdiri dari 8.362 PNS Pusat
(62,18%), 686 PNS Daerah (5,10%) dan pegawai Non PNS berjumlah 4.401
(32,72%). Apabila kita bandingkan jumlahnya, pegawai dengan status Non
PNS jumlahnya hampir separo dari total pegawai PNS yang ada dan jika dilihat
dari sebaran pada unit kerja terdapat beberapa unit kerja yang justru jumlah
pegawai Non PNS nya lebih banyak dari pegawai PNS, antara lain : Sekretariat
Dewan SDA Nasional, BWS sumatera VI, BBWS Ciliwung Cisadane, BBWS
Pemali Juana, BWS Kalimantan III, dan BWS Maluku Utara.
JUMLAH
NO UNIT KERJA NON
TEKNIK
TEKNIK
21 BBWS Ciliwung-Cisadane 51 74
22 BBWS Citarum 83 230
23 BBWS Cimanuk-Cisanggarung 33 261
24 BBWS Citanduy 67 121
25 BBWS Pemali-Juana 102 106
26 BBWS Serayu-Opak 71 268
27 BBWS Bengawan Solo 109 352
28 BBWS Brantas 123 416
29 BWS Kalimantan I 26 56
30 BWS Kalimantan II 62 90
31 BWS Kalimantan III 64 92
32 BWS Bali Penida 43 137
33 BWS Nusa Tenggara I 120 433
34 BWS Nusa Tenggara II 88 294
35 BWS Sulawesi I 67 125
36 BWS Sulawesi II 28 75
37 BWS Sulawesi III 38 177
38 BWS Sulawesi IV 55 292
39 BBWS Pompengan-Jeneberang 110 697
40 BWS Maluku 40 125
41 BWS Maluku Utara 23 37
42 BWS Papua 38 71
43 BWS Papua Barat 18 25
44 BWS Papua Merauke 4 36
45 Balai Bendungan 12 15
JUMLAH TOTAL 2.323 6.725
Direktorat
III-6 Jenderal Sumber Daya Air III-6
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber Daya Air
Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
Bidang Diklat
Sistem Manajemen
Bendungan Teknik Pengairan PIM II
Mutu
Sistem Manajemen
Sungai Arsiparis PIM III
K3
Pantai Pranata Humas PIM IV Hukum Kontrak
Bendahara Pengadaan Barang
Irigasi Pranata Komputer
Pengeluaran jasa
Rawa PISK
Air Tanah
Air Baku
Alokasi Air
OP Sungai
Direktorat
III-8 Jenderal Sumber Daya Air III-8
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber Daya Air
Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di dalamnya. Adapun hal-hal
yang harus menjadi perhatian bersama antara lain :
1. Sebaran jumlah PNS Pusat yang tidak merata di setiap wilayah kerja
2. Latar belakang pendidikan yang tidak seimbang antara yang pendidikan
Teknik dan Non Teknik.
3. Minimnya pengadaan pendidikan dan pelatihan, dan/atau kursus-kursus
yang diperoleh PNS/Non-PNS sesuai dengan bidang tugasnya.
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
III-11 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Gambar 3.6 Inventarisasi Peralatan Berat
BAB III
Kapasitas Organisasi
Sebaran peralatan berat diatas selanjutnya lebih detail disajikan dalam
tabel 3.6 berikut.
Tabel 3.5 Sebaran Peralatan Berat
Pada awal Tahun Anggaran 2017, Ditjen Sumber Daya Air mendapat
alokasi dana sebesar Rp. 33,263 Triliun. Namun terjadi revisi anggaran karena
buka blokir, Pemanfaatan Sisa Lelang Tahap I dan II dan Percepatan Loan,
sehingga pagu akhir Ditjen Sumber Daya Air menjadi Rp. 33,304 T. Berikut
disajikan perjalanan pagu awal – akhir Ditjen Sumber Daya Air pada gambar
3.9 berikut.
Direktorat
III-12 Jenderal Sumber Daya Air III-12
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber Daya Air
Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
Direktorat
III-14 Jenderal Sumber Daya Air III-14
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber Daya Air
Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
3.3.2 Triwulan II
III-17
III-17 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
BAB III
Kapasitas Organisasi
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
Direktorat
III-20 Jenderal Sumber Daya Air III-20
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber Daya Air
Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
III-22
BAB III
Kapasitas Organisasi
3.3.4 Triwulan IV
I-1
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB III
Kapasitas Organisasi
BENDUNGAN TANJU
Direktorat JenderalPROVINSI
SumberNUSA TENGGARA
Daya Air IV- BARAT
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
Bab IV
Akuntabilitas Kinerja
59 Titik
343 Buah
Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan
3 102.745.180 - Titik 70,57 m3/detik 5,02 2,49 49,57
prasarana penyediaan air baku
23 Unit
11 Baru
1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 6.270.847.807 30 On Going 18,60 juta m3 11,50 17,862 155,26
114 Buah
Meningkatnya kapasitas tampung sumber-
2 2 Bendungan
sumber air 2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air 463.784.251 6,36 juta m3 6,94 3,82 55,14
68 Buah
167 Bendungan
3 Terjaganya kapasitas tampung sumber air 363.846.617 4.392,62 juta m3 10,7716 7,01 65,07
1.108 Buah
Meningkatnya kapasitas pengendalian daya Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya 193,34 Km
3 1 3.992.453.488 19.971,07 Ha 14,42 12,57 87,17
rusak air rusak air 4,00 Unit
Meningkatnya keterpaduan tata kelola
4 1 Peningkatan indeks RBO (indeks) 310.281.617 2,75 Indeks 2,75 Indeks 9,24 5,40 58,46
pengelolaan SDA
Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di
5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 390.137.194 20,00 % 20,00 % 5,92 0,07 1,21
konservasi pada kawasan prioritas
2) Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi
1.080,87 Km 78.876,30 Ha
1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 4.191.930.006 10,9704 7,8243 71,32
5 Bendung 5 Bendung
3.439,17 Km 327.164,81 Ha
2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 4.904.587.505 18,19 12,86 70,72
6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi 4 Bendung 4 Bendung
9.588,86 Km 3.372.594,25 Ha
3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 1.665.081.253 12,59 4,87 38,70
548 Bendung 548 Bendung
IV-
Akuntabilitas Kinerja
I-1
Tabel 4.4 Capaian Indikator Kinerja Triwulan II
Target Output Target Outcome Triwulan II
No Sasaran Strategis/Sasaran Program Indikator Kinerja Pagu
Volume Satuan Volume Satuan RN RL Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=10/9*100
1) Meningkatnya Ketahanan Air Nasional
605,05 Km
Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana
1 1.857.077.636 31 Buah 4,45 m3/detik 40,00 39,72 99,30
penyediaan air baku
123 Titik
22,41 Km
Meningkatnya layanan sarana dan prasarana Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan
1 2 256.041.090 7 Buah 0,72 m3/detik 53,621 55,68 103,84
penyediaan air baku prasarana penyediaan air baku seperti semula
59 Titik
343 Buah
Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan
3 102.399.380 - Titik 60,15 m3/detik 23,92 20,37 85,16
prasarana penyediaan air baku
23 Unit
11 Baru
1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 6.305.323.767 30 On Going 18,60 juta m3 31,98 39,009 121,99
114 Buah
Meningkatnya kapasitas tampung sumber-
Peningkatan persentase
1 kawasan/lokasi yang di konservasi 20% 20% 24,19 0,71 2,92
pada kawasan prioritas
Sampai dengan akhir Triwulan III, realisasi fisik Ditjen Sumber Daya Air
sebesar 58,29%; realisasi keuangan 53,73%, sementara target capaian fisik
70,96% dan rencana penyerapan keuangan sebesar 69,96%, sehingga
terdapat deviasi progres fisik sebesar -12,67% dan deviasi progres keuangan
sebesar -16,23%. Dibandingkan dengan progres keuangan bulan September
Tahun 2016 sebesar 52,25% dari rencana penyerapan sebesar 71,84%, dan
realisasi progres fisik 60,29% dari target fisik sebesar 71,66%. Deviasi
capaian per indikator kinerja Ditjen Sumber Daya Air sangat tinggi mencapai
>10% baik untuk target fisik maupun keuangan.
Total paket Kontraktual sampai dengan akhir Triwulan III adalah 4.243
paket senilai 25,023 T, yang terdiri dari :
3.862 Paket senilai Rp. 23,083 T (92,24%) sudah terkontrak,
206 Paket senilai Rp. 1,149 T (4,59%) masih proses lelang,
175 Paket senilai Rp. 346,28 M (1,38%) belum lelang.
343 Buah
Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan
3 99.136.985 - Titik 60,15 m3/detik 86,11 65,64 76,24
prasarana penyediaan air baku
23 Unit
11 Baru
1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 6.418.319.456 30 On Going 18,60 juta m3 78,83 59,50 75,47
114 Buah
Meningkatnya kapasitas tampung sumber-
2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber 2 Bendungan
sumber air 2 451.052.228 6,36 juta m3 87,05 59,67 68,55
air 68 Buah
167 Bendungan
3 Terjaganya kapasitas tampung sumber air 391.102.065 4.392,62 juta m3 84,51 63,36 74,98
1.108 Buah
Meningkatnya kapasitas pengendalian daya Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya 193,34 Km
3 1 4.262.805.509 19.971,07 Ha 80,20 47,44 59,16
rusak air rusak air 4,00 Unit
Meningkatnya keterpaduan tata kelola
4 1 Peningkatan indeks RBO (indeks) 307.110.305 2,75 Indeks 2,75 Indeks 80,70 51,65 64,00
pengelolaan SDA
Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di
5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 401.340.847 20,00 % 20,00 % 93,61 41,34 44,16
konservasi pada kawasan prioritas
2) Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi
1.080,87 Km 78.876,30 Ha
1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 4.162.458.323 82,70 52,38 63,34
5 Bendung 5 Bendung
3.439,17 Km 327.164,81 Ha
2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 4.611.789.442 84,80 68,46 80,74
6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi 4 Bendung 4 Bendung
9.588,86 Km 3.372.594,25 Ha
3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 1.750.030.936 83,01 59,61 71,81
548 Bendung 548 Bendung
4 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan - 12,00 % 12,00 % - - -
Meningkatnya potensi energi dari sumber-
IV-24
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
total daerah irigasi yang ada 7.145.168 hektar atau dalam persentase
sebesar 12%.
Hingga akhir Triwulan III progres fisik Ditjen SDA baru mencapai 58%
sehingga dibutuhkan upaya-upaya untuk mengejar ketertinggalan, antara
lain :
Pada Triwulan IV, realisasi pelaksanaan fisik Ditjen Sumber Daya Air
adalah 90,19% dan target capaian fisiknya adalah 100% (Gambar 4.7).
343 Buah
Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan
3 98.783.967 - Titik 60,15 m3/detik 100,00 96,83 96,83
prasarana penyediaan air baku
23 Unit
11 Baru
1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air 6.415.701.298 30 On Going 18,60 juta m3 100,00 90,87 90,87
114 Buah
Meningkatnya kapasitas tampung sumber-
2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber 2 Bendungan
sumber air 2 449.908.213 6,36 juta m3 100,00 76,99 76,99
air 68 Buah
167 Bendungan
3 Terjaganya kapasitas tampung sumber air 367.682.197 4.392,62 juta m3 100,00 96,77 96,77
1.108 Buah
Meningkatnya kapasitas pengendalian daya Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya 193,34 Km
3 1 4.215.191.666 19.971,07 Ha 100,00 85,96 85,96
rusak air rusak air 4,00 Unit
Meningkatnya keterpaduan tata kelola
4 1 Peningkatan indeks RBO (indeks) 308.593.181 2,75 Indeks 2,75 Indeks 100,00 94,94 94,94
pengelolaan SDA
Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang di
5 Meningkatnya upaya konservasi sumber air 1 427.456.309 20,00 % 20,00 % 100,00 92,48 92,48
konservasi pada kawasan prioritas
2) Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi
1.080,87 Km 78.876,30 Ha
1 Peningkatan layanan jaringan irigasi 4.110.037.315 100,00 90,00 90,00
5 Bendung 5 Bendung
3.439,17 Km 327.164,81 Ha
2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi 4.566.134.694 100,00 96,56 96,56
4 Bendung 4 Bendung
6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi
9.588,86 Km 3.372.594,25 Ha
3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi 1.756.195.594 100,00 96,11 96,11
548 Bendung 548 Bendung
IV-34
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-37 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-37
Direktorat
IV-38 Jenderal Sumber Daya Air IV- 38
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-39 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-39
IV-40
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air IV- 40
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber DayaAir
Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-41 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-41
Direktorat
IV-42 Jenderal Sumber Daya Air IV- 42
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-43 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-43
Direktorat
IV-44 Jenderal Sumber Daya Air IV- 44
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-45 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-45
Direktorat
IV-46 Jenderal Sumber Daya Air IV- 46
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
Meningkatnya layanan sarana dan Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana
1 2) M3/dtk 8,2 7,97*
prasarana air baku dan prasarana penyediaan air baku seperti semula
Meningkatnya kapasitas tampung 2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung Juta m3 377 377
2 sumber air
sumber-sumber air
Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber
3) Juta m3 12.679 12.679
air
Meningkatnya kapasitas Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari
3 1) Ha 20.344 20.344
penegndalian daya rusak air daya rusak air
Meningkatnya keterpaduan tata
4 1) Peningkatan RBO Indeks Indeks 2,25 2,25
kelola pengelolaan SDA
Meningkatnya upaya konservasi Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang
5 1) % 20 20
sumber daya air dikonservasi pada kawasan prioritas
1) Peningkatan layanan jaringan irigasi Ha 182.017 155.382*
2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi Ha 480.534 491.901*
Meningkatnya kinerja layanan
6
irigasi 3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi Ha 3.581.530 3.581.530
Persentase daerah irigasi yang diairi oleh
4) %
Bendungan
Meningkatnya potensi energi dari
7 1) Peningkatan potensi energi sumber air MW 111,84 111,84
sumber-sumber air
* koreksi capaian
Direktorat
IV-48 Jenderal Sumber Daya Air IV- 48
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
IV-
Akuntabilitas Kinerja
I-1
Tabel 4.12 Perhitungan Pengukuran Capaian Sasaran Strategis (Koreksi capaian)
Tingkat
dukungan untuk
Penambahan Juta m3 12.679 1.025 16,73
Peningkatan
ketahanan air
Menjadi Juta m3 13.704 13.721
kapasitas tampung
nasional (%)
28,95 32,97 39,45 40,85 42,61
per kapita Persentase % 2,5 2,67 2,67
Tingkat
Persentase % 83 85,13 85,28
kebutuhan air baku
dukungan untuk
untuk layanan Penambahan Ha 491.901 291.171
kedaulatan
irigasi
pangan dan
Menjadi Ha 2.802.067 3.293.968 3.585,139
45,83 52,66 52,56 53,93 53,15
energi (%)
Persentase % 54,5 71,31 74,13
Penambahan MW 111,84 0
Peningkatan
potensi sumber Menjadi MW 8.706 8.817,84 8.817,84
energi 1,26
Persentase % 0 1,26
Akuntabilitas Kinerja
BAB IV
Direktorat
IV-50 Jenderal Sumber Daya Air IV- 50
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-51 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-51
Direktorat
IV-52 Jenderal Sumber Daya Air IV- 52
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-53 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-53
Sasaran Strategis/ Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Total Tahun 2015 - 2017
Tabel 4.14 Perbandingan Antara Capaian Kinerja TA 2017 dengan TA 2016 dan Tahun 2015
IV-54
IV-54 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
Berikut capaian kinerja Tahun 2017 jika dibandingkan dengan capaian
Tahun 2016 dan Tahun 2015 :
a.Sasaran program : “Meningkatnya layanan sarana dan prasarana
layanan penyediaan air baku”, dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku,
capaian Tahun 2015 adalah 6,97 m3/detik, capaian Tahun 2016 sebesar
6,15 m3/detik. Nilai ini lebih besar bila dibandingkan dengan capaian
Tahun 2017 sebesar 4,34 m3/detik.
2. Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana
penyediaan air baku seperti semula capaian di Tahun 2015 adalah 7,97
m3/detik. Nilai ini jauh lebih besar bila dibandingkan dengan capaian
Tahun 2016 sebesar 0,92 m3/detik dan Tahun 2017 sebesar 0,7
m3/detik.
3. Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan
air baku, capaian di Tahun 2015 adalah 69,64 m3/detik, capaian Tahun
2016 sebesar 60,92 m3/detik. Sementara capaian Tahun 2017
mengalami peningkatan dengan capaian 87,66 m3/detik.
b. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas tampung sumber air” ,
dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Peningkatan kapasitas tampung sumber air, capaian di Tahun 2015
sebesar 1.012 juta m3 jauh lebih besar dari capaian Tahun 2016 sebesar
16,73 juta m3. Hal ini disebabkan pada Tahun 2015 terdapat 6 (enam)
Bendungan yang di impounding sedangkan pada Tahun 2016 hanya ada
2 (dua) Bendungan. Begitu halnya dengan capaian pada Tahun 2017,
tercapai 2 Bendungan (Raknamo dan Tanju) dan 117
embung/penampung air lainnya dengan total tambahan kapasitas
tampung sebesar 52,36 juta m3.
2. Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air capaian di
Tahun 2015 adalah 377 juta m3 jauh lebih besar bila dibandingkan
dengan capaian Tahun 2016 sebesar 4,3 juta m3 dan capaian Tahun
2017 sebesar 5,44 juta m3.
3. Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air capaian di Tahun
2015 adalah 12.679 juta m3 adalah lebih besar dibandingkan dengan
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
capaian di Tahun 2016 sebesar 4.673 juta m3 dan Tahun 2017 sebesar
10.211 juta m3.
c. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas pengendalian daya rusak
air” , dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air capaian
diTahun 2015 adalah 20.344 hektar lebih besar dibandingkan dengan
capaian Tahun 2016 sebesar 16.083,11 hektar dan Tahun 2017 sebesar
14.912,94 hektar.
d. Sasaran program : “Meningkatnya keterpaduan tata kelola pengelolaan
SDA” , dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Capaian peningkatan RBO indeks mengalami peningkatan dari Tahun
2015 sebesar 2,25 Indeks, capaian Tahun 2016 sebesar 2,57 Indeks dan
capaian Tahun 2017 sebesar 2,84 Indeks.
e. Sasaran program : “Meningkatnya upaya konservasi sumber daya air” ,
dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi pada
kawasan prioritas sebesar 20% di Tahun 2015, capaian indikator ini
sama di Tahun 2016 dan Tahun 2017 sebesar 20%.
f. Sasaran program : “Meningkatnya kinerja layanan irigasi” , dengan
indikator kinerja sebagai berikut :
1. Peningkatan layanan jaringan irigasi capaian Tahun 2015 adalah
155.382 hektar, nilai ini lebih besar dibandingkan dengan capaian
Tahun 2016 sebesar 52.519 hektar dan capaian Tahun 2017 sebesar
63.248 hektar.
2. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi Tahun 2015 adalah
491.901 hektar nilainya lebih besar dibandingkan dengan capaian
Tahun 2016 sebesar 291.171 hektar dan capaian Tahun 2017 sebesar
266.143 hektar.
3. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi capaian pada Tahun 2015
adalah sebesar 3.581.530 hektar nilai ini lebih besar dibandingkan
capaian Tahun 2016 sebesar 3.265.230,01 hektar juga dengan capaian
Tahun 2017 sebesar 3.216.285,39 hektar.
4. Persentase daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan, capaian Tahun
2015 sebesar 11% sama dengan kondisi eksisting/baseline 2014
dengan luas daerah irigasi yang diairi oleh Bendungan sebesar 761.542
BAB IV Akuntabilitas Kinerja
IV-56
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air IV- 56
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber DayaAir
Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
IV-57 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-57
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Total Tahun 2015 - 2017
Sasaran Strategis/ Backlog
Tabel 4.15 Sandingan Capaian Tahun 2015-2017 dengan Target Renstra 2015-2017 Ditjen Sumber Daya Air
dengan demikian target Renstra pada indikator kinerja ini tidak tercapai
dan terjadi backlog sebesar 1.022 juta m3.
IV-61 Direktorat
BABJenderal Sumber
IV Akuntabilitas Kinerja
Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
IV-61
Tingkat
baku untuk
dukungan
69,82
Akuntabilitas Kinerja
untuk
Penambahan Juta m3 12.679 1.025 16,73
ketahanan
Peningkatan
13.704
air
kapasitas Menjadi Juta m3 13.721
28,95 32,97 39,45 40,85 42,61 48,91 45,32
nasional
tampung per
Persentase % 2,5 2,67 2,67
(%)
kapita
Peningkatan Penambahan Ha 36.199 69.725 16.083,11
layanan 105.924 122.007,1
infrastruktur Menjadi Ha
1
pengendali 45,84
daya rusak air Persentase % 18 52,27
Penambahan Ha 155.382 52.519
Tingkat
Menjadi Ha 1.844.066 1.999.448 2.051.967
dukungan
Pemenuhan
Persentase % 83 85,13 85,28
untuk
kebutuhan air
kedaulatan
baku untuk Penambahan Ha 491.901 291.171
pangan
layanan irigasi 3.293.968
45,83 52,66 52,56 53,93 53,15 55,15 R54,51ai Menjadi Ha 2.802.067 3.585,139
dan energi
71,31
(%)
Persentase % 54,5 74,13
Penambahan MW 111,84 0
Peningkatan
Menjadi MW 8.706 8.817,84 8.817,84
potensi
sumber energi Persentase % 0 1,26 1,26
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
ini disebabkan karena dari usulan target Renstra untuk kegiatan operasi
dan pemeliharaan Bendungan sebanyak 215 buah dan embung
sebanyak 1.484 buah untuk pelaksanaan Tahun 2017, anggaran yang
teralokasi hanya untuk operasi dan pemeliharaan 166 Bendungan dan
1.112 embung, sehingga target outcome Renstra tidak tercapai.
f. Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air. Target
Renstra sebesar 45.667 hektar, capaian tahun 2017 sebesar 14.912,94
hektar. Hal ini disebabkan karena dari usulan target Renstra untuk
kegiatan pembangunan pengendali banjir sepanjang 688 km, dan 2 unit
statsiun pompa yang dibangun, anggaran yang dialokasikan pada DIPA
2017 untuk kegiatan tersebut diatas hanya mampu untuk melaksanakan
pembangunan sarana pengendali banjir sepanjang 161,71 km dan 2 unit
pintu air/bendung pengendali banjir, sehingga target outcome Renstra
tidak tercapai.
g. Peningkatan RBO Indeks. Target Renstra untuk indikator ini sebesar
2,94 indeks, capaian Tahun 2017 sebesar 2,84 indeks. Selisih antara
capaian dan target tidak terlalu besar, hal ini disebabkan usulan target
Renstra untuk jumlah pola dan rencana pengelolaan SDA yang disusun
berjumlah 6 pola dan 6 rencana, namun dengan alokasi anggaran yang
tersedia hanya dapat direalisasikan sejumlah 5 pola dan 7 rencana.
h. Peningkatan layanan jaringan irigasi. Target Renstra untuk indikator ini
sebesar 208.149,70 hektar, sementara capaian Tahun 2017 sebesar
63.248 hektar. Hal ini disebabkan dari usulan target Renstra berupa
jaringan irigasi dan bendung yang dilaksanakan konstruksinya masing-
masing 3.472,92 km dan 15 bendung, anggaran yang teralokasi pada
DIPA 2017 dapat direalisasikan untuk pembangunan 1.019 km jaringan
irigasi dan 6 bendung. Sehingga target Renstra tidak tercapai.
i. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi. Target Renstra untuk
indikator ini sebesar 676.102,61 hektar dan capaian 2017 sebesar
266.143 hektar. Hal ini disebabkan dari usulan target Renstra untuk
kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi dan bendung sebesar 11.502,17 km
dan 17 bendung, anggaran yang teralokasi pada DIPA 2017
direalisasikan untuk rehabilitasi 3.470,29 km dan 1 bendung. Sehingga
target outcome Renstra tidak tercapai.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
i. Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi. Realisasi capaian
2017 adalah 266.143 hektar dan target RPJMN 434.765 hektar.
j. Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi. Realisasi capaian 2017
adalah 3.216.285,39 hektar dan target RPJMN 4.710.995 hektar.
IV-66
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air IV- 66
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber DayaAir
Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
3. Sasaran program : “Meningkatnya kapasitas pengendalian daya
rusak air”
Realisasi capaian outcome pada indikator kinerja peningkatan luas
kawasan yang terlindungi dari daya rusak air sebesar 14.912,94 hektar
lebih rendah dari target outcome yang ditetapkan dalam Perjanjian
Kinerja sebesar 19.971,07 hektar. Sedangkan dalam Renstra
penambahan peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya
rusak air ditargetkan sebesar 45.667 hektar. Sehingga persentase
capaian target outcome untuk peningkatan layanan infrastruktur
pengendali daya rusak air sebesar 58,22% lebih rendah dari target
Renstra sebesar 61,48% dikarenakan perhitungan persentase capaian
merupakan kumulatif dari capaian Tahun sebelumnya yang cukup
signifikan.
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
kapasitas tampung sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai
pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Dalam Tahun 2017, terdapat 2
(dua) Bendungan yang selesai, yaitu Bendungan Raknamo dan
Bendungan Tanju. Bendungan Raknamo memberikan suplai air untuk
pembangkit listrik tenaga air sebesar 0,2 MW. Dalam Renstra,
penambahan target outcome sasaran program ini sebesar 1,14 MW.
Dengan demikian, sasaran program ini tidak dapat mencapai target
Renstra.
IV-68
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air IV- 68
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber DayaAir
Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan selama pelaksanaan
kegiatan dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut :
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
persetujuan Bappenad terhadap usulan perubahan dan penyesuaian
volume keluaran (output).
d. Pagu Blokir (± Rp. 65 M)
Terdapat alokasi dana yang masih di blokir sehingga tidak dapat
dilaksanakan, antara lain P3TGAI yang masih menunggu penetapan
lokasi, kegiatan yang masih memerlukan review desain (DI Slinga
Kanan), kegiatan PROM yang masih memerlukan petunjuk teknis yang
belum terbit.
e. Dana Sisa Kegiatan dan Sisa Lelang (± Rp. 1,96 T)
1) Akibat proses pembebasan lahan yang tidak tuntas mengakibatkan
pekerjaan fisik tidak dapat dilanjutkan (Pembangunan DI Baliase,
Pembangunan Waduk Gongseng).
2) Terdapat sisa lelang paket-paket kontraktual yang tidak dapat
dimanfaatkan sebesar Rp. 261,8 M dimana sebesar Rp. 137 M
merupakan sisa SBSN tidak mendapat persetujuan dari Kementerian
Keuangan dan Rp. 124 M merupakan sisa Rupiah Murni yang tidak
mendapatkan izin dari Bappenas untuk dimanfaatkan.
2. Faktor Internal
a. Penyiapan sejak dini dokumen perencanaan teknis Feasibility Study,
Amdal, DED, dan/atau LARAP) yang tersedia sejak awal Tahun
anggaran 2017.
IV-70
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air IV- 70
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber DayaAir
Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
b. Kebijakan Kementerian PUPR untuk melaksanakan lelang dini
kegiatan Tahun 2017 yang sudah dimulai sejak September 2016.
c. Sosialisasi yang berkesinambungan sebelum dan selama pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan oleh BBWS/BWS.
d. Penekanan oleh Pimpinan Kementerian PUPR untuk melakukan
strategi percepatan pelaksanaan oleh masing-masing
BBWS/BWS/Satuan Kerja/SNVT.
e. Dukungan penggunaan sistem SPSE (Sistem Pengadaan Secara
Elektronik) yang membantu ULP dan POKJA dalam proses
pelelangan.
f. Dukungan sistem e-monitoring online yang sangat membantu dalam
pemantauan progres pelaksanaan kegiatan di lapangan.
g. Penyelenggaraan sistem manajemen mutu di masing-masing Satuan
Kerja dan SNVT yang semakin meningkat melalui pelaksanaan audit
internal.
Dari sisi alokasi anggaran dalam kurun waktu Tahun 2011-2017 setiap
Tahun pagu Ditjen Sumber Daya Air mengalami peningkatan dari Rp. 13
Triliun pada Tahun Anggaran 2011 meningkat menjadi Rp. 28,294 Triliun
pada Tahun 2016 dan Rp. 33,267 Triliun pada Tahun 2017 sebagaimana
terlihat pada Gambar 4.9 dan Tabel 4.15 dibawah ini.
Dari Gambar 4.9 dan Tabel 4.15 diatas menunjukkan bahwa pada tahun
2017 ini alokasi DIPA lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, namun
realisasi penyerapan dan capaian target fisik cenderung turun karena
adanya beberapa kendala sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub bab
sebelumnya.
Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa PNS Ditjen Sumber Daya
Air didominasi oleh PNS golongan III/b dengan jumlah 1928, dimana hal ini
jika tidak dibangun strategi pengembangan jabatan fungsional yang
memungkinkan seorang PNS dapat naik pangkat 2 Tahun sekali, maka pada
masa datang organisasi akan kehabisan kaderisasi yang sanggup mengejar
persyaratan golongan dalam suatu jabatan Eselon III (administrator) ke
atas.
Pada Gambar 4.10 dan 4.11 disajikan Kurva-S Rencana dan Realisasi
Keuangan dan Fisik Tahun 2017.
Sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2017, sisa anggaran yang tidak
terserap sebesar Rp. 3,8 Triliun atau sebesar 11,52% dari pagu DIPA Rp.
33,267 Triliun.
Dana yang tidak terserap tersebut antara lain disebabkan :
a. Terdapat Rp. 312 Miliar dana tidak terserap karena permasalahan tanah
(pembebasan/pengadaan tanah) antara lain pada Pembebasan Tanah
BAB IV Akuntabilitas Kinerja
IV-82
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air IV- 82
DirektoratDirektorat
Jenderal Sumber
Jenderal Daya
Sumber DayaAir
Air
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
di wilayah sekitar proyek yang terbangun. Capaian output Tahun 2017 sebagai
Tahun ketiga Renstra 2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air mendukung
pencapaian target sasaran strategis yang ditetapkan sebagaimana diuraikan
pada Butir 4.3.
Dampak dan manfaat dari hasil pembangunan dan pengelolaan sumber
daya air Tahun 2017, antara lain :
a. Menambah dukungan ketersediaan suplai air irigasi pada areal pertanian
beririgasi seluas 63.248 hektar, sehingga mampu meningkatkan produksi
gabah kering giling (GKG) sebesar ± 0,466 juta ton GKG per Tahun, dengan
asumsi produktivitas 5,16 ton GKG/ hektar, dengan IP 1,43.
b. Menambah dukungan akses kebutuhan air baku untuk kehidupan sehari-
hari sebesar 4,34 m3/detik atau setara dengan memenuhi air baku untuk
6,25 juta jiwa, dengan asumsi kebutuhan air baku 60 liter/jiwa/hari.
c. Mendukung tambahan kapasitas tampung sumber air sebesar 52,36 juta
m3, sehingga total tampungan sampai dengan Tahun 2017 sebesar 14,637
Miliar m3 (tampungan sampai dengan Tahun 2014 sebesar 13,557 Miliar
m3). Jika jumlah penduduk Tahun 2017 sebanyak ± 256,89 juta jiwa maka
dapat meningkatkan tampungan per kapita menjadi 56,98 juta
m3/kapita/Tahun. Air tampungan dalam waduk dapat dimanfaatkan untuk
air baku, irigasi, dll.
d. Bertambahnya luas kawasan yang terlindungi daya rusak air seluas ±
14.912,94 hektar, melalui pembangunan infrastruktur pengendali banjir
sepanjang 161,71 Km.
Kegiatan ini berlokasi di Kab. Lampung Timur, dengan luas D.I Potensial
14.138 hektar, fungsional 5.638 hektar, Tipe Bendung Gerak, Saluran
Primer 26.000 m dan saluran sekunder 49.100 m. Kegiatan ini
dilaksanakan mulai dari Tahun 2013-2016 (Multy Years Contract) dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 901 M. Manfaatnya adalah menambah luas
tanah menjadi 14.138 hektar.
Kegiatan ini berlokasi di Kab. Bungo dan Kab. Tebo dengan luas daerah
irigasi 1.200 hektar, panjang saluran 5.000 M. Manfaatnya adalah
meningkatkan luas tanam menjadi 270 hektar dan Indeks Pertanaman
menjadi 200 – 300/ Tahun.
CAPAIAN
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR TA 2015
KETAHANAN AIR/PANGAN
Akuntabilitas Kinerja
150
buah 6,97
29 3
Pengendali Lahar m /dtk
Pembangunan yang Dibangun
waduk (13 baru, Pembangunan/
155 ribu peningkatan
16 lanjutan, 5
sarana & prasarana
selesai) hektar pengelolaan air
Pembangunan baku
jaringan irigasi
baru
342
Pembangunan
491 ribu embung/
bangunan 66,88 km
hektar penampung air
Rehabilitasi
304 km Pembangunan &
Pembangunan lainnya peningkatan
jaringan irigasi
sarana & sarana &
prasarana prasarana
pengendali pengamanan
banjir pantai
0,70 266.143
Akuntabilitas Kinerja
m3/detik Hektar
4,34 Rehabilitasi sarana & Rehabilitasi
prasarana Jaringan Irigasi
63.248
m3/detik pengelolaan air baku Hektar
Pembangunan/ Pembangunan
peningkatan sarana & Jar. Irigasi Baru
prasarana pengelolaan
air baku 0,2
Km
Pembangunan &
31 peningkatan sarana
Buah & prasarana
Pengendali Lahar pengamanan pantai
dan Sedimen yang
Dibangun
36 117
Bendungan Buah 161,71
Pembangunan Pembangunan
Waduk embung/ Km
(30 Lanjutan/8 Baru, bangunan penampung Pembangunan
2 Selesai) air lainnya sarana & prasarana
36 Bendungan
• 27 Baru BENDUNGAN 2017
• 9 Selesai
846 Embung 6
2 Bendungan Baru
3
Bendungan Bendungan
1. PAMUKULU, SULAWESI SELATAN
Selesai 2. WAY APU, MALUKU Tidak Tercapai
1. RAKNAMO, NTT 3. TEMEF, NTT (Direncanakan Kontrak
2. TANJU, NTT 4. MARGATIGA, LAMPUNG Awal 2018)
5. SEMANTOK, JAWA TIMUR 1. SIDAN, BALI
Akuntabilitas Kinerja
BAB IV
BENDUNGAN RAKNAMO
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
3
Kapasitas Tampung 16 Juta m
Luas Genangan 97,46 Ha
3
BENDUNGAN Reservoar Yamansari (Kapasitas 2500 m )
BAB IV
Akuntabilitas Kinerja
Bab V
Penutup
Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017 Ditjen Sumber Daya Air adalah
merupakan wujud pertanggung jawaban Direktur Jenderal Sumber Daya Air kepada
Menteri PUPR dan masyarakat (publik) sebagai pemanfaat sarana dan prasarana
yang dibangun dalam Tahun 2017. Tahun 2017 adalah tahun ketiga pelaksanaan
pembangunan bidang sumber daya air sesuai Rencana Strategis Ditjen Sumber Daya
Air Periode 2015-2019.
BAB V Penutup
V-1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya V-1
Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB V
Penutup
(empat) indikator kinerja utama yang berhasil, serta 7 (tujuh) indikator kinerja
utama yang kurang berhasil.
Indikator kinerja yang sangat berhasil, yaitu : (1) Terjaganya fungsi dan debit
layanan sarana dan prasarana penyediaan air baku, dengan capaian outcome 87,66
m3/detik dari target outcome 60,15 m3/detik; (2) Peningkatan kapasitas tampung
sumber air, yang mencapai realisasi tampungan air 52,36 juta m3 dari target 18,6
juta m3; dan (3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan
realisasi capaian outcome 10.211 juta m3 dari target capaian outcome 4.392,67 juta
m3.
Indikator kinerja yang berhasil, yaitu : (1) Peningkatan RBO Indeks yang
tercapai 2,84%; (2) Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonversi pada
kawasan prioritas, tercapai sesuai target sebesar 20%; dan (3) Persentase daerah
irigasi yang dialiri oleh bendungan, tercapai sesuai target 12,00%; dan (4)
Peningkatan potensi energi sumber air, dengan realisasi capaian 0,2 MW dari target
outcome 0,00%.
Indikator kinerja yang kurang berhasil, yaitu : (1) Peningkatan debit layanan
sarana dan prasarana penyediaan air baku, dengan capaian outcome 4,34 m3/detik
dari target outcome 4,45 m3/detik yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun
2017; (2) Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan prasarana penyediaan
air baku, dengan realisasi capaian sebesar 0,70 m3/detik dari target outcome 0,72
m3/detik; (3) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air, dengan
realisasi capaian outcome sebesar 5,44 juta m3 dari target capaian sebesar 6,36 juta
m3; (4) Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak air, dengan
realisasi capaian outcome 14.912,94 hektar dari target yang ditetapkan dalam PK
Tahun 2017 sebesar 19.971,07 hektar; (5) Peningkatan layanan jaringan irigasi,
dengan realisasi capaian outcome 63.248 hektar dari target outcome sebesasr
78.876,30 hektar; (6) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan
realisasi capaian outcome 266.143 hektar dari target outcome sebesar 327.164,81
hektar; dan (7) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi, dengan realisasi
capaian outcome 3.216.285,39 hektar dari target outcome 3.372.594,25 hektar.
BAB V Penutup
Direktorat
V-2 Jenderal Sumber Daya Air V-2
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB V
Penutup
Nasional mencapai 45,32%, lebih rendah dari target 48,91% sesuai dalam Renstra
2015-2019 Ditjen Sumber Daya Air, dan capaian Sasaran Strategis Meningkatnya
Dukungan Untuk Kedaulatan Pangan dan Ketahanan Energi mencapai 54,51%
lebih rendah dari target 55,15% sesuai dalam Renstra 2015-2019 Ditjen Sumber
Daya Air.
BAB V Penutup
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB V
Penutup
Dalam upaya meminimalisir kendala dan hambatan yang menjadi faktor
penyebab kegagalan dalam upaya pencapaian target output/outcome yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Ditjen Sumber Daya Air tahun berikutnya,
beberapa upaya dan tindak lanjut yang perlu dilakukan kedepan, antara lain :
a. Perlu dilakukan review Rencana Strategis Ditjen Sumber Daya Air 2015-2019.
b. Penyiapan dokumen perencanaan teknis (Studi Kelayakan, AMDAL, DED, LARAP)
secara lebih matang untuk pelaksanaan tahun berikutnya.
c. Penyiapan lokasi lahan proyek lebih awal atau sebelum dilakukannya
pelaksanaan kegiatan di lokasi yang direncanakan.
d. Penelitian lebih awal terhadap usulan-usulan kegiatan yang akan dikerjakan
pada tahun berikutnya, bukan saja terhadap alokasi dana yang akan diusulkan
tetapi juga penelitian terhadap kesiapan proyek yang akan dibangun.
e. Membangun sistem informasi kinerja yang dilakukan melalui sistem aplikasi e-
performance, dalam upaya pemantauan dan evaluasi capaian kinerja yang
dihasilkan tiap unit kerja di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.
f. Peningkatan kompetensi engineer/sarjana teknik sipil muda dalam pengelolaan
proyek (project management).
g. Peningkatan koordinasi dan kerjasama dengan pemangku kepentingan dan unsur
keamanan serta penegak hukum dalam perencanaan maupun pelaksanaan
proyek.
h. Penguatan fungsi pengawasan internal Ditjen Sumber Daya Air terhadap
kegiatan-kegiatan di lingkungan Ditjen Sumber Daya Air.
i. Menjadikan semua BBWS/BWS menyiapkan program Wilayah Bebas Korupsi
(WBK) dan WBBK, dalam upaya menciptakan good government di lingkungan
BBWS/BWS.
j. Mensosialisasikan hasil-hasil pembangunan bidang sumber daya air kepada
pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai salah satu upaya pelayanan
kepada masyarakat (publik).
BAB V Penutup
Direktorat
V-4 Jenderal Sumber Daya Air V-4
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
BAB V
Penutup
Tahun 2017
No Sasaran Strategis/Sasaran Program Indikator Kinerja Satuan Target Capaian Keterangan
PK PK
Meningkatnya Dukungan Ketahanan Air
Peningkatan debit layanan sarana dan prasarana
1) M3/detik 4,45 4,34 Tidak Tercapai
penyediaan air baku
Meningkatnya layanan sarana dan Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan
1 2) M3/detik 0,72 0,70 Tidak Tercapai
prasarana air baku prasarana penyediaan air baku seperti semula
Terjaganya fungsi dan debit layanan sarana dan
3) M3/detik 60,15 89,21 Tercapai
prasarana penyediaan air baku
1) Peningkatan kapasitas tampung sumber air Juta m3 18,60 52,36 Tercapai
Meningkatnya kapasitas tampung sumber- Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber
2 2) Juta m3 6,36 5,44 Tidak Tercapai
sumber air air
3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air Juta m3 4.392,67 4.218,96 Tidak Tercapai
4) Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan % 12,00 12,00 Tercapai
Meningkatnya potensi energy dari sumber-
7 1) Peningkatan potensi energy sumber air MW - 0,20 Tercapai
sumber air
SANDINGAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 TERHADAP RENSTRA TAHUN 2017
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
1) Peningkatan kapasitas tampung sumber air juta m3 52,36 102,61 Tidak Tercapai
Meningkatnya kapasitas tampung sumber
2 2) Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air juta m3 5,44 752,80 Tidak Tercapai
air
3) Terjaganya fungsi dan kapasitas tampung sumber air juta m3 4.218,96 13.700,72 Tidak Tercapai
Meningkatnya kapasitas pengendalian daya Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak
3 1) ha 14.912,94 45.667 Tidak Tercapai
rusak air air
Meningkatnya keterpaduan tata kelola
4 1) Peningkatan RBO Indeks Indeks 2,84 2,94 Tidak Tercapai
pengelolaan SDA
Meningkatnya upaya konservasi sumber Peningkatan persentase kawasan/lokasi yang dikonservasi
5 1) % 20,00 20,00 Tercapai
daya air pada kawasan prioritas
2. Meningkatnya Dukungan untuk Kedaulatan Pangan dan ketahanan Energi
1) Peningkatan layanan jaringan irigasi ha 63.248 208.149,70 Tidak Tercapai
2) Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi ha 266.143 676.102,61 Tidak Tercapai
6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi
3) Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi ha 3.195.073,24 3.424.361,90 Tidak Tercapai
Meningkatnya layanan sarana dan Pengembalian fungsi dan debit layanan sarana dan
1 2 m3/detik 7,97 0,92 0,70 9,59 9,90 (0,31)
prasarana penyediaan air baku prasarana penyediaan air baku seperti semula
1 Peningkatan kapasitas tampung sumber air juta m3 1.012 16,73 52,36 1.081 1.124,08 (42,99)
Meningkatnya kapasitas tampung sumber-
2 2 Pengembalian fungsi dan kapasitas tampung sumber air juta m3 377 4,3 5,44 386,74 1.896,00 (1.509,26)
sumber air
3 Terjaganya kapasitas tampung sumber air juta m3 12.679 4.673 4.218,96 12.679 13.700,72 (1.021,72)
Meningkatnya kapasitas pengendalian daya Peningkatan luas kawasan yang terlindungi dari daya rusak
3 1 Ha 20.343,50 16.083,11 14.912,94 51.339,55 108.884,00 (57.544,45)
rusak air air
1 Peningkatan layanan jaringan irigasi Ha 155.382 52.519 63.248 271.149 634.394,86 (363.245,86)
2 Pengembalian fungsi dan layanan jaringan irigasi Ha 491.901 291.171 266.143 1.049.215 1.845.553,45 (796.338,45)
6 Meningkatnya kinerja layanan irigasi
3 Terjaganya fungsi dan layanan jaringan irigasi Ha 3.581.530 3.265.230 3.195.073 3.265.230 3.424.361,90 (159.131,89)
4 Persentase daerah irigasi yang diairi oleh bendungan % 11,00 12,00 12,00 12,00 12,00 0,00
SPEKTAKULER, HUMANIS
Kapasitas Tampung
6,45 Juta m3
BENDUNGAN
BENDUNGAN SUKAMAHI
PROVINSI JAWA BARAT
BENDUNGAN 14
BENDUNGAN LADONGI
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Lokasi
Kota Jakarta
Selatan
Biaya
Rp 6,049 M
Progres Fisik
100 %
Lokasi
Kota Batam
Nilai Pagu
Rp 5,2 M
Panjang
Pengamanan
0,12 Km
Lokasi
Kab. Muna
Nilai Pagu
Rp 6,5 M
Panjang
Pengamanan
0,1 Km
100%
BIAYA
Luas Potensial5.832 Ha
Luas Fungsional 4.600 Ha 155 M
Saluran Primer 404,4 Km
137,8 M
Luas Potensial
3.100 ha
Luas Fungsional
1.300 ha
Saluran Primer
4,2 km
Saluran Sekunder
15,55 km
Petani
2.100 KK
BIAYA
160 M
Luas
Potensial/Fungsional
5.313 Ha
Saluran Primer
17,88 km
103,66 km
Petani
12.300 KK
34
Tahun Luas Potensial
21.925 Ha
PEMBANGUNAN D.I. BALIASE
Pengembangan Luas Fungsional
2015 - 2021 5.920 Ha
KAB. A BARAT PROV. SULAWESI SELATAN
Progress Pelaksanaan
Progres Keuangan : 83,84 %
Progres Fisik : 95,50 %
Manfaat
Luas Tanam : 1.000 Ha
IP : 60% - 100%
Permasalahan
Tidak Ada
Data Pekerjaan
Lokasi : Kab. Cilacap,
Prov. Jawa Tengah
Nilai Kontrak : Rp. 8.992.834.000,-
Waktu Pelaksanaan : 240 Hari Kalender
Luas Daerah Irigasi : 9.124 Ha
Jenis Pekerjaan : Perbaikan dan Penggantian
Pintu
Type Bendung : Bendung Gerak
Pekerjaan Penggantian Pintu BCW 4A Check Desa
Manfaat
Luas Tanam : 9.579,58 Ha
Permasalahan
-
USULAN DIRESMIKAN
41
PENYEDIAAN AIR BAKU
UNTUK SPAM REGIONAL BANJARBAKULA, KALIMANTAN SELATAN
BIAYA
223 M
Siap Diresmikan 42
PEMBANGUNAN EMBUNG SERBAGUNA TANJUNG AGUNG
KALIMANTAN UTARA
Progres Fisik
Lokasi 100 %
Kab. Bulungan Progres
Biaya Kontrak Keuangan
Rp 11,1 M 100 %
Lokasi
Kab. Indramayu
Biaya
Rp 10,2 M
Progres Fisik
100 %
LAMPIRAN IV
TAHUN 2017
Sertifikasi ISO
9001:2008
operates a
Nicole Grantham
General Manager SAI Global Certification Services
Registered by:
SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global
Pty Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions
for Certification. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility
only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its
request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at
http://www.saiglobal.com
operates a
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
which complies with the requirements of
ISO 9001:2015
for the following scope
The provision of data management for hydrology and water quality
Nicole Grantham
General Manager SAI Global Certification Services
Registered by:
SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global
Pty Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions
for Certification. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility
only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its
request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at
http://www.saiglobal.com
operates a
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
which complies with the requirements of
ISO 9001:2015
for the following scope
The provision of data management for hydrology and water quality
Nicole Grantham
General Manager SAI Global Certification Services
Registered by:
SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global
Pty Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions
for Certification. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility
only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its
request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at
http://www.saiglobal.com
operates a
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
which complies with the requirements of
ISO 9001:2015
for the following scope
The Provision of data management for hydrology and water quality
Nicole Grantham
General Manager SAI Global Certification Services
Registered by:
SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global
Pty Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions
for Certification. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility
only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its
request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at
http://www.saiglobal.com
operates a
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
which complies with the requirements of
ISO 9001:2015
for the following scope
The provision of data management for hydrology and water quality
Nicole Grantham
General Manager SAI Global Certification Services
Registered by:
SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global
Pty Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions
for Certification. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility
only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its
request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at
http://www.saiglobal.com
operates a
QUALITY MANAGEMENT SYSTEM
which complies with the requirements of
ISO 9001:2015
for the following scope
The provision of data management for hydrology and water quality
Nicole Grantham
General Manager SAI Global Certification Services
Registered by:
SAI Global Certification Services Pty Ltd (ACN 108 716 669) 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia with SAI Global
Pty Limited 680 George Street Sydney NSW 2000 Australia (“SAI Global”) and subject to the SAI Global Terms and Conditions
for Certification. While all due care and skill was exercised in carrying out this assessment, SAI Global accepts responsibility
only for proven negligence. This certificate remains the property of SAI Global and must be returned to SAI Global upon its
request. To verify that this certificate is current please refer to SAI Global On-Line Certification register at
http://www.saiglobal.com
LAMPIRAN V
TAHUN 2017
Data Pendukung
LAMPIRAN
Sasaran Kinerja Pegawai
TAHUN 2017