Anda di halaman 1dari 2

BAGAIMANA PROSES PEMBUATAN TEH ITU?

Tahap Pembuatan Teh


1. Tahap Penanaman Teh (Tea Plantation)
Tanaman teh termasuk genus Camellia yamg memiliki sekitar 82 spesies. Jenis teh yang biasa
dikonsumsi sebagai minuman adalah Camellia sinensis. Tanaman teh terutama tumbuh di
daerah tropis dan memerlukan curah hujan hingga 1000-1250 mm per tahun, dengan
temperatur ideal antara 10 hingga 20 °C.

Tanaman teh karena berasal dari sub tropis, maka cocok ditanam di daerah pegunungan.
Adapun syarat-syarat tumbuh bagi tanaman teh adalah sebagai berikut :

 Cocok tumbuh di daerah pegunungan yang sejuk dengan ketinggian 200 – 2000 meter
di atas permukaan air laut, semakin tinggi daerah penanaman teh, kualitasnya semakin
baik.
 Tanah subur dan banyak curah hujan
 Penyinaran matahari cukup

2. Tahap Pemanenan Daun Teh (Plucking)


Tumbuhan baru dapat dipetik dengan interval 7–12 hari selama musim pertumbuhan. Waktu
yang tepat untuk melakukan pemetikan daun teh yaitu pagi hari oleh para pemetik teh. Dan
mereka biasa bekerja dengan 2 kali pembagian waktu petik daun teh. Waktu yang pertama di
mulai dari jam 5.00 pagi sampai jam 9.00 pagi dilanjutkan istirahat 1 jam, kemudian waktu
yang kedua di mulai dari jam 10.00 pagi sampai jam 12.00 siang.

Pembagian waktu pemetikan ini dilakukan untuk menjaga kwalitas produk teh dan juga
mengoptimalkan waktu pekerjaan. Hasil pemetikan daun teh Pada Jam kerja pertama dari jam
5.00 pagi sampai jam 9.00 pagi akan di bawa kelokasi pengelolaan daun teh saat itu juga agar
supaya dilakukan proses produksi pengelolaan daun teh menjadi teh jadi, guna menghindari
daun teh mengering atau terjadi pembusukan yang disebabkan baik oleh udara maupun oleh
penumpukan daun teh itu sendiri dan bila itu terjadi maka hasil yang diperoleh akan buruk
dan kwalitasnya tidak baik, oleh sebab itu pengeringan harus di lakukan oleh kerja mesin
bukan oleh udara ataupun pembusukan yang disebabkan oleh pengesekan antar daun akibat
penumpukan daun yang terlalu lama. Hal tersebut diatas juga berlaku untuk jam kerja kedua
antara jam 10.00 pagi hingga jam 12.00 siang

3. Tahap Pelayuan (Withering)


Daun teh segar yang telah dipetik harus melalui tahap pelayuan. Pada tahap ini, daun teh
dilayukan dengan melakukan pemanasan agar kadar air yang terkandung berkurang 65-70
persen. Pemanasan dilakukan dengan mengalirkan udara panas (bisa juga dijemur). Hal ini
dilakukan agar daun teh dapat digiling dengan baik.

4. Tahap Penggilingan (Rolling)


Daun teh yang telah dilayukan masuk pada tahap penggilingan. Pada tahap ini, daun teh
digiling untuk memecah sel-sel daun. Pemecahan daun teh disesuaikan dengan kebutuhan
atau permintaan pasar. Daun teh ada yang digiling kasar dan ada yang digiling sampai
menjadi serbuk.

5. Tahap Oksidasi (Oxidation)


Daun teh yang telah digiling disimpan pada tempat atau ruangan khusus yang bersih dan
bebas bau. Pada tahap ini, daun teh dibiarkan mengalami oksidasi. Enzim dalam teh akan
bekerja dan membentuk warna, rasa, dan aroma teh.

6. Tahap Pengeringan (Drying)


Daun teh selanjutnya dikeringkan. Pengeringan daun teh menggunakan mesin agar suhu yang
dihasilkan stabil dan menghasilkan kualitas teh yang baik. Daun teh dikeringkan oleh mesin
pengering dengan suhu sekitar 49°C kurang lebih selama 20 menit sampai kadar air dalam
daun teh mencapai 2-3 persen.

7. Tahap Sortir dan Pengemasan (Sorting and Packaging)


Selanjutnya, teh yang telah dikeringkan dikemas. Sebelum dikemas, dilakukan penyortiran
teh, agar dapat dikemas sesuai permintaan pasar.
(Ada yang dikemas dijadikan Teh Celup, Teh Saring, Teh Seduh, dll)

Anda mungkin juga menyukai