Anda di halaman 1dari 6

Nama : Anisatul Mukaramah

NIM : 191710301003
Kelas : TIP A’ 19
Gelombang : 2

SYARAT MASUK

PRAKTIKUM MINGGU KEEMPAT

1. Pengertian Protein
Protein adalah makromolekul yang banyak terdapat pada sel hidup
tersusun dari asam-asam amino yang disintesis berdasarkan kode yang
dibawa oleh informasi genetika yang berupa urutan nukleotida yang
disebut kondon. Protein merupakan polipeptida berbobot molekul tinggi
dari asam L-amino yang disintesis oleh sel hidup; biopolimer ini
mempunyai jangka yang lebar dalam hal bobot molekul, kompleksitas
struktur dan sifat fungsionalnnya (Awwaly, 2017).
2. Pengertian Asam Amino Esensial Dan Asam Amino Non Esensial
Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein, dan
dibagi dalam dua kelompok yaitu asam amino esensial dan asam amino
non esensial. Asam amino esensial tidak dapat diproduksi dalam tubuh
sehingga sering harus ditambahkan dalam bentuk makanan, sedangkan
asam amino non- esensial dapat diproduksi dalam tubuh. Asama amino
umumnya berbentuk serbuk dan mudah larut dalam air, namun tidak larut
dalam pelarut organik nonpolar (Suharsono, 1970).
3. Uji Protein
Menurut Yuniarti (2009), uji – uji protein sebagai berikut:
1. Uji milon
Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya gugus hidroksifenil
(tyrosin). Reaksi yang terjadi merupakan pengikatan Hg pada
hidrokifenil menghasilkan kompleks berwarna merah. Prosedur :
Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam 3 mL larutan
protein, dipanaskan. Uji dilakukan terhadap larutan gelatin 2%, kasein
2%.
2. Uji biuret
Uji ini dilakukan untuk mengetahui adanya ikatan pepida. Reaaksi
positif bila terjadi warna ungu karena adanya kompleks yang terjadi
antara ikatan peptide dengan O dari air. Reaksi ini disebut reaksi biuret
karena positif terhadap biuret ( kondensasi 2 molekul urea). Prosedur :
Sebanyak 3 mL larutan protein ditambah 1 mL NaOH 10% dan
dikocok. Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati
timbulnya warna.
3. Uji ninhidrin
Uji ini dilakukan untuk menentukan adanya asam amino. Reaksi pada
ninhydrin ini memyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari asam amino
yng menghasilkan CO2, NH3 dan aldehida yang rantainya lebih
pendek 1 C dari asam amino asalnya. Ninhydrin yang tereduksi akan
bereaksi dengan NH3 sehingga membentuk senyawa kompleks
berwarna biru dengan absorpsi warna maksimum pada panjang
gelombang 570 nm. Prosedur : Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin
0.1% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan protein. Dipanaskan selama
10 menit, diamati perubahan warna yang terjadi. Uji dilakukan
terhadap larutan gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.
4. Uji belerang
Uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi asam amino yang
mengandung gugus sulfur yaitu sistein dan methionin. Reaksi yang
terjadi dilakukuan oleh Pb- asetat dengan asam amino membentuk
endapan berwarna kelabu yaitu garam PbS. Penambahan NaOH
ditujukn untuk mendenaturasi protein sehingga ikatan yang
menghubungkan atom sulfur dapat terputus oleh Pb-asetat membentuk
PbS. Prosedur : Sebanyak 2 mL larutan protein ditambah 5 mL NaOH
10%, dipanaskan selama 5 menit. Kemudian ditambah 2 tetes larutan
Pb-asetat 5%, pemanasan dilanjutkan, diamati warna yang terjadi. Uji
dilakukan terhadap larutan gelatin 0.02%, kasein 0.02%.
5. Uji Xanthoproteat.
Uji ini menunjukan adanya inti benzene (cincin fenil), maka digunakan
untuk identifikasi tyrosin, tripthopan dan fenilalanin. Hasil yang
didapatkan adalah endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning
bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada inti benzene
yang terdapat pada inti protein. Prosedur : Sebanyak 2 mL larutan
protein ditambahkan 1 mL HNO3 pekat, dicampur, kemudian
dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua. Didinginkan,
ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat sampai larutan
menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi. Uji dilakukan terhadap
larutan gelatin 2%, kasein 2%.
6. Uji Hopkin cole
Uji ini menunjukan adanya inti indol dan triphopan. Reaksi yang
terjadi adalah 2 inti indol dan aldehid menyebabkan adanya cincin
ungu pada bidang batas. Hasil yang didapatkan adalah cincin ungu
pada batas dua lapisan. Prosedur : sampel protein diteteskan dengan
formal dehid dan mrkuri sufat yang kemudian dialiri dengan asam
sulfat.
7. Uji kromatografi lapis Tipis
Uji ini dilakukan untuk mengidentifikasi protein yang terdiri dari asam
amino yang akan dibandingakan dengan pembanding (standart).
Prosedur : Mengambil 30 g sampel lalu dimasukkan ke dalam
erlenmeyer, tambahkan 10 ml HCl 8 N untuk masing-masing
erlenmeyer, tutup erlenmeyer dengan menggunakan kapas dan
dibungkus dengan kertas. Di masukkan dalam autoklaf 1 atm
didapatkan campuran dari as. Amino yang terhidrolisis.
4. Kelarutan
Kelarutan didefinisikan sebagai jumlah maksimum zat terlarut yang
akan melarutkan dalam sejumlah tertentu pelarut pada suhu tertentu
(Chang, 2004).
5. Normalitas (+Rumus)
Normalitas adalah jumlah ekivalen zat terlarut dalam tiap liter
larutan. Ekivalen zat dalam larutan bergantung pada jenis reaksi yang
dialami zat itu, karena satuan ini dipakai untuk penyetaraan zat dalam
reaksi. Ekivalen suatu zat ada hubungannya dengan molarnya, dann
hubuungan itu bergantung pada jenis reaksi, apakah asam- basa, atau
redoks (Syukri, 1999).
Rumus normalitas
𝑒𝑘
𝑁= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑛 = 𝑀 × 𝑎
𝑉
𝑚 1000
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁 = × ×𝑎
𝑀𝑟 𝑉
Keterangan:
N = normalitas larutan
ek = ekuivalen zat terlarut
V = volume larutan
M = Molaritas
a = valensi (banyaknya ion)
m = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif
6. Molaritas (+Rumus)
Menurut Untoro (2010), Molaritas adalah jumlah mol suatu zat
yang dapat larut tiap liter larutan. Satuan dari molaritas adalah mol/ liter
atau molar (M).
Rumus molaritas sebagai berikut:
𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 1000
𝑀= 𝑎𝑡𝑎𝑢 ×
𝑣 𝑀𝑟

10×𝜌×%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
atau 𝑀 = 𝑀𝑟

keterangan :
M = molaritas
V = volume larutan (liter)
Massa = massa zat terlarut (gram)
𝜌 = massa jenis (gram/ mL atau kg/L)
%𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 = % massa zat terlarut
𝑛 = mol zat terlarut.

DAFTAR PUSTAKA
Awwaly, Al, Khothibul, Umam. 2017. Protein Pangan Hasil Ternak Dan

Aplikasinya. Malang: UB Press.

Suharsono. 1970. Biokimia. Jakarta: Erlangga.

Chang, Raymond. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Untoro, Joko. 2010. Buku Pintar: Ringkasan Materi Dan Kumpulan Rumus

Lengkap. Jakarta: PT Agro Media Pustaka.

S,Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2. Bandung: ITB.

Yuniarti, Eny., Rahardian Dwi Swamin Nanda., Rindha Fiotela N. 2009. Analisa

Kualitatif Protein Dan Asam Amino Secara Reaksi Warna Dan Klt.

Laporan Praktik Pr. An. Makanan Dan Minuman. Malang: Akademi

Analis Farmasi Dan Makanan Putra Indonesia Malang.

Anda mungkin juga menyukai