Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAII KABUPATEN SITUBONDO

DINAS KESEHATAN
UPT RTIMAE SAKIT UMUM DAX,RAH ASEMBAGUS
Jl. Raya Asembagus Telp, (033E) 45104+T€lp.FrL 452193
Email : rsudasrmblgus,q gnrail.com
RSUD
SITUBONDO 6t373
ASEMBAGUS

PERJANJIAN KERJA SAMA


PENGANGKUTAN LIMBAH B3

Nomor : 445lffil.l I 431.520.1 12018

Pada hari ini, Senin tanggal 02 Juti 2018, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

l. BPM. SITI SALAMAH, A.Md.Keb berkedudukan di Kp. Tengah RT01,&.W04


Desa Asembagus Kec. Asembagus, Situbondo, dalam hal ini diwakili oleh SITI
SALAMAH, A.Md.Keb selaku Pemilik, dengan demikian berwenang untuk
menandatangani dan melaksanakan Perjanjian ini (selanjutnya disebut "PIHAK
PERTAMA',).

2. RSUD Asembagus berkedudukan di Jl Raya Banyuwangi Asembagus Kel Wringin


Anom Kecamatan Asembagus Situbondo, dalam hal ini diwakili oleh HANDITYO
PRAMADHANA, A-Md selaku Koordinator, dari dan oleh karenanya bertindak
untuk dan atas nama Instansi, yang selanjutnya disebut sebagai
*PIHAK KEDUA".

PIIIAK PERTAMA dan PIEAK KEDUA, untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut
dengan Para Pihak

Masing-masing pihak menyatakan bahwa :


PIHAK PERTAMA merupakan pihak yang dalam proses produksinya, menghasilkan
limbah bahan berbahaya dan beracun (selanj utnya disebut Limbah B3).

PIHAK KEDUA merupakan pihak yang memberikan jasa pengangkutan Limbah 83


dan memiliki ke{a sama dengan pemanfaat (PENGELOLA,,?EMANFAAT).

Para Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian pengakutan dan pengolahan/pemanfaatan


limbah 83 (selanjutnya disebut PERJANJIAN), sebagaimana diatur berdasarkan ketentuan
berikut :

Pasal I
MAKSUD DAN TUJUAN

PERJANJIAN ini dibuat dengan tujuan PIHAK KEDUA melakukan pengangkutan Limbah
83 yang dihasilkan oleh PIHAK PERTAMA dengan jumlah dan macam Limbah B3 sesuai
dengan permintaan PIEAK PERTAMA dan sebagai imbal baliknya, PIHAK PERTAMA
wajib membayar biaya pengangkutan kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 2
MACAMLIMBAH83

1. Yang dimaksud Limbah 83 dalam PERIANJIAN ini yaitu Limbah 83 Medis maupun
Limbah Non Medis.

Pasal 3
SATUAN DAN JUMLAH LIMBAII 83

1. Satuan dan jumalah atas Limbah 83, ditetapkan seusai dengan kesepakatan oleh Para
Pihak
2. Atas jumlah Limbah 83 yang akan diangkut oleh PIEAK PERTAMA, dilakukan
penimbangani pengukuran yang disaksikan oleh Para Pihak dan ditulis dalam
Manifest Limbah 83 dengan tagihan (Rp19.000,00ikg ) sesaui dengan kesepakatan.

Pasa14
KEWAJIBAN MASING - MASING PIHAK

1. Kewajiban PIHAK PERTAMA, antara lain :


a. Menyerahkan Limbah 83 sesuai macam Limbah 83 pada pasal 2 kepada PIHAK
KEDUA;
b. Membayar biaya pengangkutan, dan pengolahar/pemanfaatan Limbah 83 sesuai
dengan biayajasa dan skema pembayaran yang telah disepakati bersama.
2. Kewajiban PIEAK KEDUA, antara lain :
a. Memberikan kepada PIHAK PERTAMA, seluruh copy dokumen, perjanjian dan
perijinan yang terkait dengan pengangkutan PIflAK KEDUA, pengolahan
dan/atau pemanfaatan PENGOLAH/PEMANFAAT
b. Memastiian kesehatan dan keselamatan tarya*an PIEAK KEDUA, yang
melakukan kontak fisik atau berada dekat dengan Limbah B3.
c. Memastikan bahwa dokumen Limbal 83 (Hazardous Waste Manifest) rangkap
ketujuh, dikirimkan oleh PENGELOLA/PEMANFAAT kepada PIHAK
PERTAMA melalui transporter limbah 83.
d. Menjaga Limbah 83 yang diterima dari PIHAK PERTAMA, agar tidak
mencemari lingkungan.

Pasal 5
TAI\GGUNG JAWAB MASING - MASING PIEAK

1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas kondisi dan kemasan Limbah 83 sejak
Limbah 83 tersebut disimpan hingga diserahkan kepada PIEAK KEDUA.
2. PIEAK KEDUA bertanggung jawab atas
a. Kondisi dan kemasan Limbah 83 sejak Limbah 83 tersebut diterima dari PIEAK
PERTAMA; dan
b. Pengelolaan dan/atau pemanfaat Limbah 83 yang diserahkan oleh PIHAK
KEDUA kepada PENGELOLA/PEMANFAAT,
3. Segala kerugian yang timbul, menjadi tanggung jawab masing-masing pihak, sesuai
ketentuar ayat ( 1) dan (2).

Pasal 6
LARANGAN

1 PIEAK KEDUA dilarang untuk mengalihkan kewajiban sebagai pengagkut yang


diatur dalam PERIANJIAN ini kepada pihak lain, tanpa persetujuan tertulis dari
PIHAK PERTAMA sebelumnya.
2 !Iq15 IGDUA dilarang untuk menyerahkan Limbah 83 kepada pihak lain selain
PENGELOLA,?EMANFAAT, kecuali diberikan persetuj uan t.rtuiis d*i pIUAK
PERTAMA sebelumnya.
Pasal 7
PEMUTUS$I/PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Pemutusan/pengakhiran pe{anjian im dapat te{adi seketika apabila PIHAK KEDUA


dinyatakan pailit atau terhadapnya diajukan permohonan untuk dinyatakan pailit.
2. PIEAK PERTAMA berhak melakukan pemutusan/pengakhiran pe{anjian apabila
ditemukan PIEAK KEDUA tidak memenuhi aspek legal dan/atau tidak
melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini.
3. Bilamana terjadi pemutusan/pengakhiran peljanjian diatas, maka kedua belah pihak
harus menyelesaikan hutang piutangnya.

Pasal 8
FORCE MAJEURf,

1. Dalam hal terjadi Force Mejeure, maka Para Pihak yang mengalami force mejeure
wajib untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lain dalam jangka waktu 3
(tiga) hari kalender.
2. Dalam hal ini pemberitahuan tertulis telah diberikan pada ayat (1), maka segala
kerugian yang timbul atas kegagalan pemenuhan kewajiban PEzuANJIAN, tidak
dianggap sebagai wanprestasi
3. Atas terjadinya force majeure, maka Para Pihak akaa mengadakan musyawarah
untuk menentukan kewajiban-kewajiban masing-masing pihak, pada saat dar/atau
setelah terjadinya force majeure.

Pasal 9
MASA PERJANJTAN

Jangka Waktu Perjanjian ini berlaku efektif terhitung sejak tanggal penandataganan
Pe{anjian untuk jangka waktu I (satu) tahun.

Pasal 10
PERUBAEAN DAN PENAMBAHAN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini atau sesuatu perubahan maupun
tambahan atas pe{anjian ini, bila dianggap perlu oleh kedua belah pihak akan diatur dalam
addendeum atau amandemen dari perjanjian ini secara jelas dan tertulis yang merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pe{anjian ini serta mengikat Para Pihak.

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIEAN

l. Segala perselisihan yang timbul berkaitan dengan PERIANJIAN ini, akan


diselesaikan terlebih dahulu secara musyawarah oleh Para Pihak
2. Dalam hal ini perselisihan tidak dpaat diselesaikan sec.ara musyawarah dalam waktu
30 (tiga puluh) hari, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui Pengadilan Negeri Situbondo.
Pasal 12
PENUTUP

PERJANJIAN ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masllg - masing ditandatangani oleh Para
Pihak dengan mcterai yang cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama dan tiap rangkap
disimpan oleh masing - masiag pihak sejumlah 1 (satu) rangkap.

PTHAK PERT PITIAK KEDUA


BPM. SITI RSUD A GUS

PEMILIK KOORDTNATOR

MENGET

r
DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai