PENDAHULUAN
1
7. Apa Saja Kendala dalam pengembangan kreativitas
8. Bagaiman Aplikasi penerapan sistem kreatifitas belajar di sekolah
1.3 Tujuan
Dapat mengetahui pengertian kreatifitas, teori kreativitas, tahap-tahap
kreatifitas, ciri – ciri kreatifittas, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Kreatifitas,aplikasi penerapan system Kreatifitas belajar di sekolah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Adapun tokoh-tokohnya adalah:
1. Sigmund Freud.
Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang
merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran
mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat
diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi
produktivitas kreatif.Meskipun kebanyakan mekanisme
pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru
mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari
kreativitas.
2. Ernest Kris.
Ia menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi (beralih ke
perilaku sebelumnya yang akan memberi kepuasaan, jika perilaku
sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasaan) juga
sering muncul dalam tindakan kreatif.
3. Carl Jung.
Ia juga percaya bahwa ketidaksadaran memainkan peranan yang
amat penting dalam kreativitas tingkat tinggi. Alam pikiran yang
tidak disadari dibentuk oleh masa lalu pribadi. Dengan adanya
ketidaksadaran kolektif, akan timbul penemuan, teori, seni, dan
karya-karya baru lainnya. Prose inilah yang menyebabkan
kelanjutan dari eksistensi manusia.
b. Teori Humanistik
4
c. Teori Cziksentmihalyi
3. Access to a field:
a) Tahap Persiapan
5
b) Tahap Inkubasi
c) Tahap Pencerahan
d) Tahap Pelaksanaan/Pembuktian
6
5) Redefenition: kemampuan untuk merumuskan batsan-batasan dengan
melihat dari sudut lain daripada cara-cara yang lain.
7
kepada daya pikir mereka, dan mereka mempunyai pendapat
sendiri.
3. Pantang menyerah, orang-orang kreatif tidak mudah menyerah
bila gagal. Mereka tetap berisaha dan selalu mencoba lagi.
4. Mampu berkomunikasi dengan baik, orang-orang kreatif pada
umumnya juga komunikator-komunikator yang baik, mendalam,
jelas, dan bagus. Karena untuk mewujudkan impian, mereka
harus menjelaskan perkara dan menyakinkan orang.
5. Lebih tertarik pada konsep daripada segi-segi yang kecil
6. Keingintahuan.
7. Kaya humor dan fantasi. Mereka mampu mendapatkan dunia
yang lebih luas dan penuh dengan berbagai unsur menarik. Hal ini
mendorong mereka makin terjun dalam kegiatan-kegiatan kreatif
dan ada saja yang dicipta.
8. Tidak segra menolak ide atau gagasan baru.
9. Arah hidup yang mantap. Orang-orang kreatif kebanyakan
menampkan diri dalam diri mereka sikap terlibat dalam sesuatu,
yakin akan tujuan dan arti hidup mereka. Motivasi batin semacam
itu dapat menjadi daya hebat untuk untuk membuat kemajuan.
c. Ciri-ciri sampingan: tidak langsung berhubungan dengan dengan
penciptaan atau menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap
hidup, tetapi kerap mempengaruhi perilaku orang-orang kreatif. Ciri-
ciri ini tidak berhubungan dengan ciri-ciri orang kreatif tetapi ciri-ciri
ini merupakan akibat dari kekuatan kepribadian orang-orang kreatif
dan situasi batin yang diakibatkan oleh kreativitas. Ciri-ciri ini
meliputi,
1. Tidak mengambil pusing apa yang dipikirkan orang lain. orang-
orang kratif berpikir sendiri dan mereka tidak mengambil pusing
mengenai apa yang dipikirakan orang lain. akibatnya mereka
tidak peka terhadap perasaan orang-orang sekitar.
2. Kekacauan psikologis. Karena selalu berpikir yang tidak lazim
dapat membawa mereka ketengah kekacauan psikolgis dan dapat
mengakibatkan keberantakan hidup.
II.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-
beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk
itu perlu kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan)
maupun dari dalam individu sendiri. Perlu diciptakan kondisi lingkungan
yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik
lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata
8
luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreatifitas dan
selanjutnya berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang
individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh
masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983).
Tetapi ini tidak cukup , masyarakat dapat menyediakan berbagai
kemudahan, sarana, dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta
anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu
sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk
diri secara kreatif, suatu pengikatan yang melibatkan diri dalam suatu
pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan interaktif, yang
mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal.
Faktor yang mempengaruhi kreatifitas yaitu :
1. Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak
untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.
2. FaktorLingkungan
SekolahSekolahmerupakan lingkungan kedua setelah keluarga.
Suasana, kondisi sekolah sangat menentukan kreatifitas berkembang.
3. Faktor Lingkungan MasyarakatLingkungan masyarakat bersifat
heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan yang tidak kondusif
mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya.
1. Jenis Kelamin
2. Urutan kelahiran
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat
kreatifitasnya. anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak
tunggal cenderung lebih kreatif daripada anak yang lahir pertama.
Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung lebih ditekan untuk
lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih
penurut dan kreatifitasnya mati.
9
3. Intelegensi
10
g. Posisi kelahiran (berdasarkan tes kreatifitas, anak sulung laki-
laki lebih kreatif daripada anak laki-laki yang lahir kemudian)
h. Perhatian dari orangtua terhadap minat anaknya, stimulasi dari
lingkungan, sekolah, dan motivasi diri.
2) Faktor Penghambat Berkembangnya Kreatifitas adalah sebagai
berikut:
a. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam
menanggung resiko, dan upaya mengejar sesuatu yang belum
diketahui
b. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan
sosial
c. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan
imajinasi, dan penyelidikan
d. Stereotip peran seks
e. Diferensiasi antara bekerja dan bermain.
f. Otoritarianisme
g. Tidak menghargai terhadap fantasi dan khayalan
a. Sumber Kendala
Shallcross (1985) mengolongkan kendala atau rintangan dalam
menggunakan potensi kreatif ke dalam:
1. Kendala historis
Ditinjau secara historis ada kurun waktu tertentu yang merupakan
puncak kejayaan kreativitas dan sebaliknya pula ada kurun waktu
tertentu yang tidak menunjang bahkan menghambat pengembangan
kreativitas perorang maupun kelompok.
2. Kendala biologis
Beberapa pakar menekankan bahwa kemampuan kreatif merupakan
ciri herediter, sementara pakar lainnya percaya bahwa lingkungan
menjadi faktor penentu utama.
3. Kendala fisiologis
Seseorang yang mengalami kendala faali karena terjadi kerusakan
otak yang disebabkan oleh penyakit atau kecelakaan maupun
11
mereka yang memiliki keterbatasan fisik dapat menghambat untuk
mengungkapkan kreativitasnya.
4. Kendala sosiologis
Lingkungan sosial merupakan faktor utama yang menentukan
kemampuan kita dalam pengembangan kreatif. Bila tidak diarahkan
dan didukung maka hasilnya tidak akan baik.
5. Kendala psikologis
2. Hadiah.
Kebanyakan orang percaya bahwa memberi hadiah akan
memperbaiki atau meningkatkan perilaku tersebut. Ternyata tidak
demikian. Pemberian hadiah dapat merusak motivasi intrinsik dan
mematikan kreativitas.
3. Persaingan (kompetisi).
Kompetisi lebih komplek daripada pemberian evaluasi atau hadiah
secara tersendiri, karena kompetisi meliputi keduanya. Biasanya
persaingan terjadi apabila siswa merasa bahwa pekerjaannya akan
dinilai terhadap pekerjaan siswa lain dan bahwa yang terbaik akan
menerima hadiah. Hal ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan
sayangnya dapat mematikan kreatvitas.
4. Lingkungan yang membatasi
Albert Einstein yakin bahwa belajar dan kreativitas tidak dapat
ditingkatkan dengan paksaan. Sebagai anak ia mempunyai
pengalaman mengikuti sekolah yang sangat menekankan pada
disiplin dna hafalan semata-mata. Ia selalu diberitahu apa yang
harus dipelajari, bagaimana mempelajarina, dan pada ujian harus
dapat mengulanginya dengan tepat. Pengalaman yang baginya
12
amat menyakitkan dan menghilngkan minatnya terhadap ilmu,
meskipun hanya untuk sementara. Padahal sewaktu baru berumur
lima tahun ia amat tertarik untuk belajar ketika ayahnya
menunjukkan kompas kepadanya. Contoh ini menunjukkan bahwa
jika berpikir dan belajar dipaksakan dalam lingkungan yang amat
membatasi, minat dan motivasi intrinsik dapat dirusak.
c. Kendala dari lingkungan, meliputi lingkungan yang tidak sehat dalam
pergaulan dan lingkungan yang tidak mendukung anak untuk berkreasi
dalam kesehariannya.
d. Kendala dari rumah, meliputi:
1. Orang tua yang tidak mendukung kemampuan anak.
2. Keinginan orang tua untuk melihat anaknya berprestasi sehingga
Merekamendorong anak dalam bidang-bidang yang tidak
diminatinya.
3. Keluarga tidak menggunakan secara tepat empat “pembunuh
kreativitas anak” yaitu evaluasi, hadiah, kompetensi, dan pilihan
atau lingkungan yang terbatas (Amabile, 1989).
13
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau
menemukan sesuatu yang baru yang berbeda dari yang sebelumnya.
Kreativitas dapat ditinjau dari berbagai macam teori yaitu teori
psikoanalisa, teori humanistik dan teori Cziksentmihalyi. Dalam
kreativitas ada empat macam tahapan yang harus dijalani yaitu tahapan
persiapan, tahapan inkubasi, tahapan pencerahan, dan tahapan pelaksanaan
atau pembuktian. Orang-orang yang memiliki kreativitas tentu memiliki
ciri-ciri khusus seperti kemampuan bekerja keras, berpikir mandiri,
pantang menyerah dan masih banyak lagi. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi daya kreativitas seseorang baik dari dalam maupun dari
luar. Untuk mengembangkan kreativitas aa teknik-teknik tertentu yang
harus dilakukan. Dalam mengembangkan kreativitas tentu saja ada
kendala-kendala yang dapat membuat kreativitas seseorang dapat
terhambat. Untuk itu kita perlu mengenali hal-hal tersebut sehingga kita
dapat mengantisipasi agar kreativitas kita tidak terhambat.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://titianlay05.blogspot.com/2015/11/makalah-kreativitas_26.html
https://docs.google.com/document/d/1nPTgSvGbfw1TZPxthnBbedVU5nYjNAjX
DUdwYk9sFuI/edit?pli=1
http://dedimulyana96.blogspot.co.id/2015/03/makalah-berfikir-kreatif-
creative.html
15