Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Pada dunia perminyakan tidaklah mudah untuk memproduksikan hidrokarbon


yang berada didalam lapisan permukaan bumi, agar dapat memproduksikan
hidrokarbon yang umumnya kita kenal dengan minyak bumi membutuhkan proses
dan waktu yang cukup lama. Sebab kita harus menganalisa dan mempelajari
lapisan-lapisan yang berada dibawah permukaan bumi untuk mencari lokasi atau
daerah yang memiliki potensi terakumulasinya hidrokarbon.
Umumnya hidrokarbon terakumulasi pada suatu tempat dibawah permukaan
bumi yang biasa dalam dunia teknik disebut dengan Reservoir. Reservoir sendiri
tersusun atas elemen-elemen penyusunnya, serta mengalami proses-proses yang
menyebabkan hidrokarbon terakumulasi pada reservoir. Adapun elemen-elemen
penyusun pada reservoir, yaitu :
1. Adanya Batuan Induk (Source Rock)

Gambar 1.1
Source Rock (Batuan Induk)
Source rock merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-
bahan organik yang dapat menghasilkan minyak dan gas bumi pada saat
endapan tersebut tertimbun dan terpanaskan dan dapat mengeluarkan minyak
dan gas bumi dalam jumlah yang ekonomis.

1
2. Adanya Batuan Waduk (Reservoir Rock)

Gambar 1.2
Reservoir Rock
Reservoir Rock merupakan batuan yang memiliki kemampuan untuk
menyimpan dan mampu mengalirkan hidrokarbon, dimana batuan tersebut
harus memiliki porositas sebagai penyimpan hidrokarbon dan permeabilitas
sebagai tempat mengalirnya hidrokarbon. Adapun jenis-jenis reservoir rock,
yaitu :
 Siliclastic Rock
 Carbonate Rock
 Igneous Rock
 Metamorphic Rock

3. Adanya Struktur Perangkap (Trap)


Trap merupakan bentuk dari suatu geometri yang mampu menahan
minyak dan gas bumi untuk berkumpul dan tidak berpindah lagi. Suatu trap
harus terdiri dari Reservoir Rock sebagai tempat penyimpan hidrokarbon dan
suatu Seal sebagai penutup agar tidak terjadi migrasi lagi. Adapun trap
dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Trap Struktural
Trap ini dipengaruhi oleh kejadian deformasi dengan terbentuknya
struktur lipatan dan patahan yang merupakan respon dari kejadian
tektonik.

2
Gambar 1.3
Trap Struktural
b. Trap Stratigrafi
Trap reservoir ini dipengaruhi oleh variasi perlapisan secara vertikal
dan lateral, perubahan facies batuan dan ketidakselarasan, serta variasi
lateral dalam litologi pada suatu lapisan reservoir dalam perpindahan
minyak bumi.

Gambar 1.4
Trap Startigrafi

c. Trap Kombinasi
Trap ini antara struktural dan stratigrafi, dimana trap ini merupakan
faktor bersama dalam membatasi pergerakan dari minyak bumi.

3
Gambar 1.5
Piercement dome

Gambar 1.6
Fault anticline

4. Adanya batuan penutup (Cap Rock atau Seal)

Gambar 1.7
Cap Rock atau Seal Rock

4
Cap Rock atau Seal merupakan batuan sedimen yang memiliki porositas
dan permeabilitas yang kecil sehingga cairan hidrokarbon tidak dapat melalui
batuan tersebut yang mengakibatkan minyak dan gas bumi terjebak.

5. Adanya jalur migrasi

Gambar 1.8
Jalur Migrasi
Migrasi merupakan proses transportasi minyak dan gas bumi dari Source
Rock menuju Reservoir. Dalam transportasi hidrokarbon terjadi beberapa
proses yaitu :
 Migrasi Primer : migrasi yang terjadi dari Source Rock
 Migrasi Sekunder : Transportasi Carrier Bed menuju ke Trap
Jadi, digambarkan secara keseluruhan maka akan didapatkan gambaran
sebuah reservoir yang ada didalam formasi sebagai berikut.

Gambar 1.9
Elemen-elemen Penyusun Reservoir

5
Setelah elemen-elemen tersebut membentuk suatu reservoir, maka akan
ada proses-proses yang membuat hidrokarbon terakumulasi dari source rock
menuju trap, yaitu:
1. Generation merupakan proses di mana Batuan induk mengalami
pemanasan dan tekanan yang cukup untuk merubah material organik
menjadi hidrokarbon.
2. Migration merupakan proses pergerakan atau perpindahan hidrokarbon
keluar dari batuan induk menuju & masuk ke dalam perangkap.
3. Accumulation merupakan proses berakumulasinya volume hidrokarbon
setelah bermigrasi menuju perangkap.
4. Preservation merupakan sisa hidrokarbon dalam reservoir & tidak
terubah oleh proses biodegradation ataupun water- washing.
5. Timing merupakan waktu yang dibutuhkan perangkap untuk terbentuk
sebelum dan selama hidrokarbon bermigrasi.

Analisa Inti Batuan adalah tahapan anlisa setelah contoh formasi dibawah
permukaan (Core) diperoleh. Tujuan dari Analisa Inti Batuan adalah untuk
menentukan secara langsung informasi tentang sifat-sifat fisik batuan yang
ditembus selama pemboran. Studi dari data analisa inti batuan dalam pemboran
ekplorasi dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan dapat diproduksinya
hidrokarbon dari suatu sumur, sedangkan tahap eksploitasi dari suatu reservoir
dapat digunakan untuk pegangan melaksanakan well completion dan merupakan
suatu informasi penting untuk melaksanakan proyek secondary dan tertiary
recovery. Selain itu, data inti batuan ini juga berguna sebagai bahan pembanding
dan kalibrasi pada metode logging.
Prosedur analisa inti batuan terdiri atas dua pembagian, yaitu :

1. Analisa Inti Batuan Rutin


Analisa inti batuan rutin umumnya berkisar tentang pengukuran porositas,
permeabilitas absolute dan saturasi fluida.

6
2. Analisa Inti Batuan Spesial
Analisa inti batuan spesial dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Pengukuran pada kondisi statis , meliputi tekanan kapiler, sifat-sifat
listrik, dan kecepatan rambat suara, grain density, wettability,
kompresibilitas batuan, permeabilitas dan porositas fungsi tekanan (Net
Over Burden) dan studi petrography.
b. Pengukuran pada kondisi dinamis, meliputi permeabilitas relative,
thermal recovery, gas residual, water flood evaluation, liquid
permeability (evaluasi completion, work over dan injection fluid seperti
surfactant dan polymer).

Anda mungkin juga menyukai