Jdul
Jdul
PENDAHULUAN
Minyak mentah atau crude oil adalah cairan kuning sampai hitam
yang terutama terdiri dari karbon dan hidrogen dengan ukuran 9 oAPI – 55
o
API. Minyak mentah merupakan komponen senyawa hidrokarbon yang
terbentuk di dalam bumi, yang berupa cairan, gas dan padat, karena
tergantung dari komposisi mineralnya serta pengaruh dari tekanan dan
1
2
3. Golongan Naftan
Naftan adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk
struktur cincin dengan rumus molekul (alkena) CnH2n. Senyawa-
senyawa kelompok naftan yang banyak ditemukan adalah
senyawa yang struktur cincinnya tersusun dari 5 atau 6 atom
karbon. Contohnya adalah siklopentana (C5H10),
metilsiklopentana (C6H12) dan sikloheksana (C6H12). Umumnya,
di dalam minyak bumi mentah, naftan merupakan kelompok
senyawa hidrokarbon yang memiliki kadar terbanyak kedua
setelah n-parafin.
4. Golongan Aromatik
Aromatik adalah hidrokarbon-hidrokarbon tak jenuh yang
berintikan atom-atom karbon yang membentuk cincin benzen
(C6H6). Contohnya benzen (C6H6), metilbenzen (C7H8) dan
naftalena (C10H8). Minyak bumi dari Sumatera dan Kalimantan
umumnya memiliki kadar aromatik yang relatif besar.
Agar dihasilkan suatu produk reservoir yang sesuai dengan yang kita
harapkan, maka pada fluida tersebut perlu dilakukan beberapa analisa atau
pengukuran terhadap air, endapan, berat jenis, titik kabut, titik beku, titik
tuang, titik nyala, titk bakar, viskositas, tekanan uap, dan analisa terhadap
air formasi.
Pemisahan zat padat, cair dan gas dari minyak mutlak dilakukan
sebelum minyak mencapai refinery, karena dengan memisahkan minyak
dari zat-zat tersebut di lapangan akan dapat dihindari biaya-biaya yang
seharusnya tidak perlu. Dari sini juga dapat diketahui perbandingan-
perbandingan minyak dan air (WOR), minyak dan gas (GOR), serta
persentase padatan yang terkandung dalam minyak.
Oleh karena itu, dalam memproduksi minyak, analisa fluida reservoir
sangat penting dilakukan guna menghindari hambatan-hambatan dalam
operasinya. Hal itu juga dapat membantu dalam pencapaian produktifitas
secara maksimum dengan baik. Studi dari analisa fluida reservoir ini
sangat bermanfaat untuk mengevaluasi atau merancang peralatan produksi
yang sesuai dengan keadaan di suatu reservoir, meningkatkan efisiensi,
serta guna menunjang kelancaran proses produksi.
Praktikum yang dilakukan di laboratorium analisa fluida reservoir
mempunyai tujuan yaitu memahami sifat-sifat fisik dan sifat kimia dari
reservoir terutama minyak mentah dan air formasi. Dalam praktikum ada
beberapa hal yang dipelajari :
1. Penentuan Kandungan Air dengan Dean & Stark Method.
2. Penentuan Kandungan Air dan Endapan (% BS & W) dengan
Centrifuge Method.
3. Penentuan Specific Gravity.
4. Penentuan Titik Kabut (cloud point), Titik Beku (freeze point)
dan Titik Tuang (pour point).
5. Penentuan Titik Nyala (flash point) dan Titik Bakar (fire point)
dengan Tag Closed Tester.
6