Anda di halaman 1dari 20

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pusat Kesehatan Masyarakat yang dikenal dengan sebutan Puskesmas adalah
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah
kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan
kabupaten/kota, sehingga dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan
mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Agar Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka Puskesmas harus menyusun
rencana kegiatan untuk periode 5 (lima) tahunan yang selanjutnya akan dirinci
lagi ke dalam rencana tahunan Puskesmas sesuai siklus perencanaan anggaran
daerah. Semua rencana kegiatan baik 5 (lima) tahunan maupun rencana tahunan,
selain mengacu pada kebijakan pembangunan kesehatan kabupaten/kota harus
juga disusun berdasarkan pada hasil analisis situasi saat itu (evidence based) dan
prediksi kedepan yang mungkin terjadi.
Proses selanjutnya adalah penggerakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan rencana kegiatan/program yang disusun, kemudian melakukan
pengawasan dan pengendalian diikuti dengan upaya-upaya perbaikan dan
peningkatan (Corrective Action) dan diakhiri dengan pelaksanaan penilaian hasil
kegiatan melalui penilaian kinerja Puskesmas.

1
Fungsi utama Puskesmas adalah melayani masyarakat sehingga Puskesmas
perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.Ukuran keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima
pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan
memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.
Upaya kesehatan bermutu merupakan upaya yang memberikan rasa puas
sebagai pernyataan subjektif pelanggan, dan menghasilkan outcome sebagai bukti
objektif dari mutu layanan yang diterima pelanggan. Oleh karena itu Puskesmas
harus menetapkan indikator mutu setiap pelayanan yang dilaksanakannya atau
mengikuti standar mutu pelayanan setiap program/pelayanan yang telah
ditetapkan, yang dikoordinasikan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Untuk terselengaranya upaya kesehatan bermutu bagi masyarakat di wilayah
kerjanya, maka Tim Manajemen Puskesmas harus mampu bekerja dengan baik dan
profesional, dibawah koordinasi dan supervisi kepala Puskesmas yang menjalankan
fungsi kepemimpinannya yang baik dan tepat sesuai situasi dan kondisi. Upaya
kesehatan yang diberikan harus selalu memperhatikan kepentingan, kebutuhan
dan harapan masyarakat sebagai konsumen eksternal, kepentingan dan kepuasan
dari seluruh staf Puskesmas sebagai konsumen internal, serta pemerintah
daerah kabupaten/kota sebagai pemilik/owner.
Upaya kesehatan Puskesmas yang dilaksanakan secara merata dan
bermutu sesuai standar, diwujudkan dengan bukti adanya perbaikan dan
peningkatan pencapaian target indikator kesehatan masyarakat dan
perseorangan. Seperti menurunnya angka-angka kesakitan penyakit yang
menjadi prioritas untuk ditangani, menurunnya angka kematian balita, angka gizi
kurang dan atau gizi buruk balita dan maternal, menurunnya jumlah kematian
maternal, teratasinya masalah-masalah kesehatan masyarakat dalam wilayah
kerjanya, dan lainnya.
Diperlukan dukungan sumber daya yang memadai baik dalam jenis, jumlah
maupun fungsi dan kompetensinya sesuai standar yang ditetapkan, dan tersedia
tepat waktu pada saat akan digunakan. Dalam kondisi ketersediaan sumber daya
yang terbatas, maka sumber daya yang tersedia dikelola dengan sebaik-baiknya,

2
dapat tersedia saat akan digunakan sehingga tidak menghambat jalannya
pelayanan yang akan dilaksanakan.
Manajemen sumber daya dan mutu merupakan satu kesatuan sistem
pengelolaan Puskesmas yang tidak terpisah satu dengan lainnya, yang harus
dikuasai sepenuhnya oleh tim manajemen Puskesmas dibawah kepemimpinan
kepala Puskesmas, dalam upaya mewujudkan kinerja Puskesmas yang bermutu,
mendukung tercapainya sasaran dan tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan di
Puskesmas, agar dapat mengatasi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat di wilayah kerjanya. Manajemen Puskesmas akan mengintegrasikan
seluruh manajemen yang ada (sumber daya, program, pemberdayaan
masyarakat, sistem informasi Puskesmas, dan mutu) didalam menyelesaikan
masalah prioritas kesehatan di wilayah kerjanya.
Dalam menyusun perencanaan 5 (lima) tahun Puskesmas, selain mengacu
pada Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota, Puskesmas juga
harus memperhatikan dan mengacu pada Rencana Lima Tahunan Kementerian
Kesehatan. Apabila Puskesmas sebelumnya telah menyusun rencana 5 (lima)
tahunan dan rencana tahunan, maka dengan keluarnya kebijakan baru yang
berkaitan dengan kesehatan, Puskesmas perlu menelaah kembali rencana 5 (lima)
tahun Puskesmas yang telah disusun sebelumnya untuk dapat disesuaikan dengan
hal-hal yang sangat prinsip dan prioritas.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Kegiatan Survey Mawas Diri, dimaksudkan untuk mengetahui keadaan dan
masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki masyarakat
untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki antara lain
ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang dapat dimobilisasi. Hal
ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya
masyarakat dapat digerakkan untuk berperan serta aktif memperkuat
upaya-upaya perbaikannya, sesuai batas kewenangannya.
b. Kegiatan Survey Mawas Diri bertujuan untuk mendapatkan informasi
permasalan kesehatan serta feedback/umpan balik atas kinerja/kualitas

3
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat guna perbaikan/peningkatan
kinerja/kualitas pelayanan secara berkesinambungan.

1.3. RUANG LINGKUP SURVEY


Ruang lingkup Survey Mawas Diri kali ini adalah terhadap keberhasilan Program
pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Aur Duri,dan ,masalah kesehatan
survey mengambil sampel responden di 3 (tiga) Kelurahan di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Aur Duri.

1.4. OUTPUT KELUARAN


Output keluaran yang diharapkan dalam kegiatan Survey Mawas Diri
tahun 2018, meliputi:
a. Output kuantitatif
Output dari pendekatan kuantitatif adalah angka yang menujukkan indeks
permasalahan kesehatan serta kepuasan masyarakat terhadap atribut
survey.
b. Output kualitatif
Output dari pendekatan kualitatif adalah dekripsi (narasi) yang
menggambarkan permasalahan kesehatan dan ketidakpuasan
masyarakat,berikut sumbang saran terhadap layanan yang telah diterima.

4
BAB 2
RUANG LINGKUP PENELITIAN

2.1. TINJAUAN PUSTAKA SURVEY MAWAS DIRI


Survey mawas diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian
masalah kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah
bimbingan petugas kesehatan atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan
survey mawas diri adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa
dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan
dan pentingnya permasalahan tersebut untuk diatasi.Metode mawas diri
diciptakan oleh yayasan Indonesia sejahtera, salah satu LSM yang banyak bergarak
dibidang pembinaan kesehatan masyarakat didaerah pedesaan. Mawas diri sering
dipakai oleh berbagai instansi yang terkait dengan program kesehatan dengan
melakukan beberapa modifikasi sesuai dengan keperluannya masing-masing.
Mawas diri harfiah berarti melihat kedalam diri sendiri untuk mengenali secara
sadar berbagai kelemahan dan kekurangan yang dihadapi. Apabila seseorang telah
sampai pada tingkat mawas diri, maka dengan sendirinya ia akan melakukan
tindakan untuk menanggulanginya dengan penuh kesadaran dan dengan
menggunakan segala potensi yang dimilikinya.
Hasil Survey Mawas Diri disajikan dalam bentuk angka/ indeks dan dekripsi
permasalahan serta kepuasan maupun ketidakpuasan masyarakat. Hal yang
menjadi perhatian utama atas hasil survey tersebut.

2.2. TINJAUAN PUSTAKA METODE ANALISIS HASIL SURVEY


Analisis deskriptif
Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan pengelompokkan responden dalam
tampilan persentase.

5
2.3. METODOLOGI SURVEY
Survey menggunakan teknik wawancara (face to face interview), dengan ketentuan
sampling menggunakan rumus random sampling.

2.4. PROGRAM KERJA DAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 (Dua) minggu yang meliputi
pelaksanaan survey hingga diseminasi dan pelaporan hasil kegiatan.

6
BAB 3
TEKNIS PELAKSANAAN

Sesuai dengan lingkup pekerjaan yang disampaikan, pekerjaan Penyusunan Survey


Mawas Diri terhadap permasalahan dan pelayanan kesehatan dibedakan menjadi
beberapa tahapan sebagai berikut :

3.1. TAHAP PERENCANAAN / PERSIAPAN


Pada tahapan dilakukan beberapa hal, diantaranya :
a. Penyusunan desain dan instrumen survey yang digunakan di penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas. Muatan survey dalam lingkup pekerjaan ini,
sekurang-kurangnya memuat informasi sebagai berikut:
1) Identitas responden
2) Penyusunan indikator Survey Mawas Diri yang disesuaikan dengan masalah
yang akan ditanggulangi Puskesmas. Instrumen yang disusun
mencakup format pendataan yang dilakukan wakil masyarakat
yang dapat mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat dan
dapat memberi informasi tentang:
a. Kepemilikan Kartu Menuju Sehat (KMS) balita;
b. Status imunisasi dan status gizi balita;
c. Kondisi lingkungan permukiman/rumah tempat tinggal;
d. Kondisi rumah, ketersediaan air bersih layak konsumsi,
cakupan jamban sehat, Sarana Pembuangan Air Limbah
(SPAL) di rumah tangga;
e. Perawatan balita sehat dan sakit;
f. Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan balita (tumbuh
kembang, gizi seimbang, imunisasi, Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS), dll);
g. Peranan keluarga dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM);
h. Peranan keluarga pada kegiatan UKBM; dan atau

7
i. Pertanyaan lain yang dianggap perlu untuk mengetahui permasalahan
yang dihadapi masyarakat.
3) Penentuan teknik penarikan sample
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti (Arikunto, 2010,
Hal:174). Bila subjeknya kurang dari 100 maka semua dijadikan sebagai
responden dan jika lebih dari 100 maka diambil 5%, 10%, 20%, atau 25%
dan seterusnya dari populasi. Dalam pelaksanaan SMD ini diambil 5% dari
jumlah Kepala Keluarga yang ada dimasing-masing kelurahan. Sampel
dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling yaitu dengan
mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada dilapangan.
Rumus :
S = (Persentase x Populasi)
= 5% x Jumlah Kepala Keluarga
Sehingga diperoleh jumlah sampel per objek penelitian adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Sampel SMD Puskesmas Aur Duri Tahun 2018
NO NAMA KELURAHAN JUMLAH JUMLAH
KEPALA SAMPEL
KELUARGA
1 Penyengat Rendah 2776 139
2 Buluran Kenali 1516 76
3 Teluk Kenali 353 18
Jumlah 4645 233

c. Pemilihan Surveyor
Surveyor bertugas dalam hal pengumpulan data (melalui survey
dan observasi). Pelaksanaan survey akan menggunakan 20 tenaga
surveyor yang terdiri dari anggota masyarakat, kader kesehatan dan
perangkat RT dengan yang Memiliki penguasaan yang baik terhadap
wilayah survey.

8
3.2. TAHAP PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan terdiri dari :
a. Pelaksanaan pelatihan/briefing petugas survey
Pelatihan diberikan kepada surveyor sebelum jalannya survey untuk
memastikan agar setiap surveyor mendapatkan pemahaman yang sama
dalam melaksanakan survey
b. Pelaksanaan pendataan
1. Pembagian Surveyor
Masing-masing surveyor memiliki target responden dan objek survey yang
harus diselesaikan dalam waktu 30 hari kerja untuk masing-masing
Kelurahan.
2. Teknis Pelaksanaan Survey
Pada survey kali ini, pelaksanaan survey menggunakan Kuisioner
3. Proses quality control survey meliputi : Monitoring kelengkapan pengisian
kuesioner
Cek kelengkapan kuesioner dilakukan dengan dua tahapan, yaitu masing-
masing oleh surveyor. Proses monitoring kelengkapan pengisian kuesioner
adalah sebagai berikut :
• Cek fisik kelengkapan jawaban dalam kuesioner, dilakukan oleh
surveyor pada saat wawancara berakhir atau sebelum kuesioner
diserahkan kepada Team Full Data SMD Puskesmas.
• Input data isian kuesioner dilakukan setiap hari sekaligus memastikan
bahwa kuesioner telah terisi dengan lengkap.

3.3. TAHAP PENGELOLAAN DATA


Pelaksanaan pengelolaan data terdiri dari :
1. Validasi Data
Validasi data secara statistik dilakukan terhadap data yang sudah masuk oleh
Team Full Data SMD UPTD Puskesmas Aur Duri.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan software statistik seperti Microsoft Excel.

9
3. Penyusunan Rekomendasi Hasil Survey Mawas Diri
Rekomendasi disusun berdasarkan hasil analisis yang ada dan dibuat per
masing-masing objek penelitian.

3.4. TAHAP PELAPORAN


1. Pendahuluan yang berisi latar belakang kajian, sehingga diperlukannya kajian
dalam Penyusunan Survey Mawas Diri pada pelayanan Puskesmas.
2. Tinjauan Pustaka dan metodologi pekerjaan yang berisi landasan berpikir
pelaksanaan Survey Mawas Diri dan tahapan pelaksanaan pekerjaan mulai
perencanaan hingga diseminasi dan penyusunan laporan.
3. Teknis Pelaksanaan Survey yang berisi penjabaran masingmasing
kegiatan dalam melaksanakan survey di lapangan, dimulai dari perancangan
kuesioner dan check list untuk indepth interview, penentuan jumlah sampel,
mekanisme pemilihan responden dan informan, pelaksanaan penyebaran
kuesioner dan indepth interview, pengolahan hasil survey, dan penyajian dan
pelaporan.
4. Data dan Analisa yang pembahasan karakteristik responden dan analisa
masalah dan fenomena hasil survey mawas diri sehingga menjadi
pertimbangan beberapa rekomendasi/arahan perencanaan dan peningkatan
pelayanan Kesehatan di UPTD puskesmas Aur Duri.
5. Penutup yang berisi kesimpulan dan rekomendasi yang perlu dilaksanakan agar
meningkatkan percepatan Program-program Kesehatan di UPTD Puskesmas Aur
Duri guna meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
6. Dokumentasi yang berisi foto-foto kegiatan dan sampel kuesioner yang terisi.

10
BAB IV
HASIL SURVEY

4.1 GAMBARAN UMUM


1. Gambaran umum Puskesmas Aur Duri
1) Identitas Puskesmas
Berikut adalah profil Puskesmas Aur Duri Kota Jambi:
a) Nama Puskesmas : Aur Duri
b) Alamat Puskesmas : Jl. Aur Duri Raya No. 1
c) Kode Pos : 36123
d) Status Tanah PKM : Tanah Pemda
e) Luas Tanah : ± 1.671 m2
2) Keadaan Geografi
Batas wilayah Puskesmas Aur Duri Kota Jambi :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Penyengat Olak
- Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kelurahan Simpang IV Sipin
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Pasir Panjang
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mendalo Darat
3) Visi & Misi serta Tata Nilai
a. Visi
Visi UPTD Puskesmas Aur Duri yaitu menjadikan Puskesmas Aur Duri
sebagai Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat yang bermutu menuju
masyarakat sehat dan mandiri
b. Misi
- Meningkatkan kinerja dan mutu pelayanan kesehatan
- Meningkatkan profesionalisme sumber daya kesehatan
- Meningkatkan tata kelola system administrasi
- Meningkatkan kerja sama lintas sektoral
- Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

11
c. Tata Nilai
Pemberian pelayanan yang tepat sasaran sesuai dengan tata nilai UPTD
Puskesmas Aur Duri yang telah ditetapkan yaitu CANTIK (Cermat, Akuntabel,
Normatif, Tanggap, Inovatif & Kreatif).

4.2 HASIL REKAPITULASI KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI


A. Karakteristik Responden
1. Berdasarkan Umur
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden SMD Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja
Puskesmas Aur Duri Tahun 2018
Kelurahan
No Umur Penyengat Persentase Buluran Persentase Teluk Persentase
Rendah (%) Kenali (%) Kenali (%)
1 ≤ 20 Tahun 0 0 0 0 0 0
2 21 - 30 Tahun 22 15,8 12 15,8 3 16,7
3 31 - 40 Tahun 55 39,6 29 38,2 7 38,9
4 41 - 50 Tahun 62 44,6 33 43,4 8 44,4
5 51 - 60 Tahun 0 0 2 2,6 0 0
6 ≥ 60 Tahun 0 0 0 0 0 0
Jumlah 139 100 76 100 18 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa di Kelurahan Penyengat Rendah


dari 139 responden 22 orang berusia 21 – 30 tahun, 55 orang berusia 31 – 40 tahun
dan 62 orang berusia 41 – 50 tahun. Kelurahan Buluran Kenali dari 76 responden 12
orang berusia 21 – 30 tahun, 29 orang berusia 31 – 40 tahun, 33 orang berusia 41 – 50
tahun dan 2 orang berusia 51 -60 tahun. Kelurahan Teluk Kenali dari 18 responden 3
orang berusia 21 – 30 tahun, 7 orang berusia 31 – 40 tahun dan 8 orang berusia 41 –
50 tahun.

12
2. Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden SMD Berdasarkan Pendidikan di Wilayah Kerja
Puskesmas Aur Duri Tahun 2018
Kelurahan
No Pendidikan Penyengat Persentase Buluran Persentase Teluk Persentase
Rendah (%) Kenali (%) Kenali (%)
1 SD 8 5,8 5 6,6 1 5,6
2 SMP 48 34,5 24 31,6 6 33,3
3 SMA 75 54,0 40 52,6 10 55,6
4 D1/D3 8 5,8 3 3,9 1 5,6
5 S1 0 0 4 5,3 0 0
Jumlah 139 100 76 100 18 100

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa di Kelurahan Penyengat Rendah


dari 139 responden 8 orang memiliki pendidikan SD, 48 orang memiliki pendidikan
SMP, 75 orang memiliki pendidikan SMA dan 8 orang memiliki pendidikan D1/D3.
Kelurahan Buluran Kenali dari 76 responden 5 orang memiliki pendidikan SD, 24 orang
memiliki pendidikan SMP, 75 orang memiliki pendidikan SMA, 3 orang memiliki
pendidikan D1/D3 dan 4 orang memiliki pendidikan S1. Kelurahan Teluk Kenali dari 18
responden 1 orang memiliki pendidikan SD, 6 orang memiliki pendidikan SMP , 10
orang memiliki pendidikan SMA dan 1 orang memiliki pendidikan D1/D3.
3. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden SMD Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja
Puskesmas Aur Duri Tahun 2018
Kelurahan
No Pekerjaan Penyengat Persentase Buluran Persentase Teluk Persentase
Rendah (%) Kenali (%) Kenali (%)
1 PNS/TNI/POLRI 8 5,8 6 7,9 2 11,1
2 Karyawan Swasta 16 11,5 7 9,2 2 11,1
3 Wiraswasta 21 15,1 12 15,8 3 16,7
4 Petani/Nelayan 2 1,4 0 0,0 0 0,0
5 Buruh 92 66 51 67,1 11 61,1
6 DLL 0 0 0 0 0 0
Jumlah 139 100 76 100 18 100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa di Kelurahan Penyengat Rendah


dari 139 responden 8 orang memiliki pekerjaan PNS/TNI/POLRI, 16 orang memiliki
pekerjaan karyawan swasta, 21 orang memiliki pekerjaan wiraswasta, 2 orang

13
memiliki pekerjaan petani/nelayan dan 92 orang memiliki pekerjaan buruh. Kelurahan
Buluran Kenali dari 76 responden 6 orang memiliki pekerjaan PNS/TNI/POLRI, 7 orang
memiliki pekerjaan karyawan swasta, 12 orang memiliki pekerjaan wiraswasta, dan 51
orang memiliki pekerjaan buruh. Kelurahan Teluk Kenali dari 2 orang memiliki
pekerjaan PNS/TNI/POLRI, 2 orang memiliki pekerjaan karyawan swasta, 3 orang
memiliki pekerjaan wiraswasta, dan 11 orang memiliki pekerjaan buruh.
B. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk mempresentasikan variabel-variabel. Untuk
melihat hasil analisa univariat tersebut dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
1. Kelurahan Penyengat Rendah

Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Indikator SPM di Puskesmas Aur Duri
Kota Jambi Tahun 2018
No Indikator Jawaban
Jumlah %
Ya % Tidak %
A Program Gizi & KIA
1 Keluarga mengikuti KB 133 95,7% 6 4,3% 139 100%
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 12 92,30% 1 7,7% 13 100%
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 8 89% 1 11,0% 9 100%
4 Bayi diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan 6 67% 3 33,0% 9 100%
5 Pertumbuhan balita dipantau setiap bulan 24 77% 7 23,0% 31 100%
Pengendalian Penyakit Menular & Tidak
B
Menular
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 3 75% 1 25% 4 100%
Penderita Hipertensi berobat secara
7 2 8,70% 21 91,3% 23 100%
teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
8 3 50% 3 50,0% 6 100%
atau berobat secara rutin
C Perilaku & Kesehatan Lingkungan
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 33 24% 106 76,0% 139 100%
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 133 95,7% 6 4,3% 139 100%
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 127 95% 12 5,0% 139 100%
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN 119 86% 20 14% 139 100%

Pada Tabel 4.4 Responden yang diwawancarai di Kelurahan Penyengat


Rendah sebanyak 139 kepala keluarga, dapat di jelaskan bahwa di Kelurahan
Penyengat Rendah responden menjawab ya pada indikator keluarga mengikuti KB

14
sebanyak 133 (95,7%), pada indikator Penderita TB Paru berobat sesuai standar
responden menjawab ya sebanyak 3 (75%) dari 4 penderita TB Paru yang ditemukan,
pada indikator Keluarga memiliki/memakai air bersih responden menjawab ya
sebanyak 133 (95,7%) dari 139 responden yang diwawancarai.
Sementara pada indikator Penderita Hipertensi berobat secara teratur
menjawab ya hanya 2 orang (8,6%) dari 23 penderita hipertensi yang ditemukan, dan
pada indikator tidak ada anggota keluarga merokok menjawab 106 orang (76%) yang
masih merokok.

4. Lingkungan Kelurahan Buluran Kenali


Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Indikator SPM di Puskesmas Aur Duri
Kota Jambi Tahun 2018
No Indikator Jawaban
Jumlah %
Ya % Tidak %
A Program Gizi & KIA
1 Keluarga mengikuti KB 43 78% 12 22% 55 100%
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 16 84% 3 16% 19 100%
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap 15 93,7% 1 6,3% 16 100%
4 Bayi diberi ASI Eksklusif selama 6 bulan 14 74% 5 26% 19 100%
5 Pertumbuhan balita dipantau setiap bulan 17 61% 11 39% 28 100%
Pengendalian Penyakit Menular & Tidak
B
Menular
6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar 3 100% 0 0% 3 100%
Penderita Hipertensi berobat secara
7 2 17% 10 83% 12 100%
teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
8 1 100% 0 0% 1 100%
atau berobat secara rutin
C Perilaku & Kesehatan Lingkungan
9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 59 78% 17 22% 76 100%
10 Keluarga memiliki/memakai air bersih 75 98,7% 1 1,3% 76 100%
11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 61 80% 15 20% 76 100%
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN 50 66% 26 34% 76 100%

Pada Tabel 4.5 Responden yang diwawancarai di Kelurahan Buluran Kenali


sebanyak 76 kepala keluarga, dapat di jelaskan bahwa gambaran Kelurahan Buluran
Kenali responden menjawab ya pada indikator keluarga mengikuti KB sebanyak 43
(78%), Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap responden menjawab ya sebanyak
15 (93,7%) dari 16 responden yang memiliki bayi usia 1 tahun, pada indikator
Penderita TB Paru berobat sesuai standar responden menjawab ya sebanyak 3
(100%) dari 3 penderita TB Paru yang ditemukan

15
Sementara pada indikator Penderita Hipertensi berobat secara teratur
menjawab ya hanya 2 orang (17%) dari 12 penderita hipertensi yang ditemukan, dan
pada indikator tidak ada anggota keluarga merokok menjawab 59 orang (78%) yang
masih merokok.
5. Lingkungan Kelurahan Teluk Kenali
Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Indikator SPM di Puskesmas Aur Duri
Kota Jambi Tahun 2018
No Indikator Jawaban
Jumlah %
Ya % Tidak %
A Program Gizi & KIA
1 Keluarga mengikuti KB 8 80% 2 20% 10 100%
2 Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 4 100% 0 0% 4 100%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar
3 3 75% 1 25% 4 100%
lengkap
Bayi diberi ASI Eksklusif selama 6
4 3 75% 1 25% 4 100%
bulan
Pertumbuhan balita dipantau setiap
5 4 67% 2 33% 6 100%
bulan
Pengendalian Penyakit Menular &
B
Tidak Menular
Penderita TB Paru berobat sesuai
6 2 100% 0 0% 2 100%
standar
Penderita Hipertensi berobat secara
7 1 33% 3 67% 4 100%
teratur
Gangguan jiwa berat tidak
8 ditelantarkan atau berobat secara 33 100% 2 67% 3 100%
rutin
C Perilaku & Kesehatan Lingkungan
Tidak ada anggota keluarga yang
9 15 83% 3 17% 18 100%
merokok
Keluarga memiliki/memakai air
10 14 78% 4 22% 18 100%
bersih
Keluarga memiliki/memakai jamban
11 13 72% 5 28% 18 100%
sehat
12 Sekeluarga menjadi anggota JKN 9 50% 9 50% 18 100%

Pada Tabel 4.6 Responden yang diwawancarai di Kelurahan Teluk Kenali


sebanyak 18 kepala keluarga, dapat di jelaskan bahwa gambaran Kelurahan Teluk
Kenali responden menjawab ya pada indikator keluarga mengikuti KB sebanyak 8
(80%), pada indikator Ibu bersalin di fasilitas kesehatan responden yang menjawab

16
ya sebanyak 4 (100%), Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap responden
menjawab ya sebanyak 3 (75%) dari 4 responden yang memiliki bayi usia 1 tahun.
Sementara pada indikator Penderita Hipertensi berobat secara teratur
menjawab ya hanya 1 orang (33%) dari 3 penderita hipertensi yang ditemukan, dan
pada indikator Keluarga memiliki/memakai jamban sehat hanya 12 KK yang
menggunakan jamban sehat sisanya masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

17
BAB 5
PEMBAHASAN

5.1 Keterbatasan Survey Mawas Diri (SMD)


Saat pengumpulan data terdapat kendala-kendala dalam penelitian diantaranya
beberapa responden ada yang tidak mau diwawancarai karena terburu-buru, selain itu data
yang didapat berdasarkan kejujuran dan persepsi responden dalam mengisi kuesioner
sehingga hasil penelitian ini sangat tergantung pada subyektifitas peneliti dalam mengisi
kuesioner.
Berdasarkan hasil penelitian Survey Mawas Diri (SMD) dijelaskan bahwa gambaran
karakteristik dari tiga Kelurahan yang terdiri dari kelurahan Penyengat Rendah, Buluran
Kenali dan Teluk Kenali dari pengisian kuesioner. Didapatkan hasil responden menjawab ya
pada indikator keluarga mengikuti KB sebanyak 133 (95,7%), pada indikator Penderita TB
Paru berobat sesuai standar responden menjawab ya sebanyak 3 (75%) dari 4 penderita TB
Paru yang ditemukan, pada indikator Keluarga memiliki/memakai air bersih responden
menjawab ya sebanyak 133 (95,7%) dari 139 responden yang diwawancarai.
Sementara pada indikator Penderita Hipertensi berobat secara teratur menjawab ya
hanya 2 orang (8,6%) dari 23 penderita hipertensi yang ditemukan, dan pada indikator tidak
ada anggota keluarga merokok menjawab 106 orang (76%) yang masih merokok.
Responden yang diwawancarai di Kelurahan Buluran Kenali sebanyak 76 kepala
keluarga, dapat di jelaskan bahwa gambaran Kelurahan Buluran Kenali responden
menjawab ya pada indikator keluarga mengikuti KB sebanyak 43 (78%), Bayi mendapatkan
imunisasi dasar lengkap responden menjawab ya sebanyak 15 (93,7%) dari 16 responden
yang memiliki bayi usia 1 tahun, pada indikator Penderita TB Paru berobat sesuai standar
responden menjawab ya sebanyak 3 (100%) dari 3 penderita TB Paru yang ditemukan
Sementara pada indikator Penderita Hipertensi berobat secara teratur menjawab ya
hanya 2 orang (17%) dari 12 penderita hipertensi yang ditemukan, dan pada indikator tidak
ada anggota keluarga merokok menjawab 59 orang (78%) yang masih merokok.
Responden yang diwawancarai di Kelurahan Teluk Kenali sebanyak 18 kepala
keluarga, dapat di jelaskan bahwa gambaran Kelurahan Teluk Kenali responden menjawab
ya pada indikator keluarga mengikuti KB sebanyak 8 (80%), pada indikator Ibu bersalin di

18
fasilitas kesehatan responden yang menjawab ya sebanyak 4 (100%), Bayi mendapatkan
imunisasi dasar lengkap responden menjawab ya sebanyak 3 (75%) dari 4 responden yang
memiliki bayi usia 1 tahun.
Sementara pada indikator Penderita Hipertensi berobat secara teratur menjawab ya
hanya 1 orang (33%) dari 3 penderita hipertensi yang ditemukan, dan pada indikator
Keluarga memiliki/memakai jamban sehat hanya 12 KK yang menggunakan jamban sehat
sisanya masih Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

19
BAB 6
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil Survey Mawas Diri (SMD) Di Puskesmas Aur Duri Kota Jambi Tahun
2018. yang dapat disimpulkan bahwa semua kelurahan yang berada di kelurahan Penyengat
Rendah, Buluran Kenali dan Teluk Kenali adalah KURANG BAIK.

20

Anda mungkin juga menyukai