Anda di halaman 1dari 15

Business Plan

PENGEMBANGAN PANGAN KREATIF UNTUK


PENINGKATAN EKONOMI PEDESAAN DI
BOJONEGORO

NAMA KELOMPOK

1. Zumrotul Nur Azizah


2. Dinda Mei Alviniari

2017
I. PENDAHULUAN

1.1 Konteks Program


Page | 1
Potensi Hasil Pertanian di Bojonegoro

Bojonegoro merupakan kabupaten di jawa timur yang memiliki hasil bumi sangat
melimpah. Sudah tepat memang bila slogan “Bojonegoro Sebagai Lumbung Pangan Nasional”
dilekatkan pada kabupaten ini. Hal ini ditunjukan dengan hasil produksi pertanian yang tinggi.
Data BPS (2014) menunjukan bahwa produksi panen padi di bojonegoro adalah sebesar
768.363 ton pada tahun 2013. Jumlah ini terbesar nomor 3 se-Jawa timur setelah Jember dan
Lamongan.

Padi bukan satu-satunya produk pertanian di Bojonegoro, banyak komoditas pertanian


lainya yang tumbuh dan ditanam secara massif di bojonegoro. Selain padi juga ada jagung,
kedelai, kacang tanah, kacang hijau dan tanaman buah-buahan. Buah-buahan juga memiliki
tempat tersendiri di hati masyarakat bojonegoro. Seperti halnya Belimbing yang saat ini
tersentra pada salah satu desa di kecamatan kalitidu, yaitu desa Ringinrejo. Di desa ini
pengembangan kebun belimbing berbasis masyarakat diintegrasikan dengan fungsi wisata.
Model ini memberikan nilai tambah bagi para petani belimbing di desa yang berdekatan dengan
bendung gerak sungai Bengawan Solo ini. Buah lainya yang menjadi primadona warga
Bojonegoro adalah pisang. Pisang ini hampir ada di setiap pekarangan rumah di desa-desa di
kabupaten Bojonegoro. Sehingga sangat wajar bila prosentase buah ini menempati jumlah
tertinggi se kabupaten yaitu sebesar 72 % dari keseluruhan jumlah buah yang diproduksi di
kabupaten bojonegoro.

Diluar kebun pisang yang rapat yang tersebar hampir di seluruh kabupaten, ada juga
komoditas pangan lokal yang sangat spesifik ada di bojonegoro. Komoditas tersebut adalah
Ganyong atau Gerut. Ganyong merupakan tanaman rimpang yang tumbuh subur di daerah
Ngasem yang meskipun pada waktu lampau tanaman ini juga tersebar luas di bojonegoro.
Dengan meluasnya lahan pertanian padi dan jagung, banyak masyarakat lupa dengan jenis
tanaman pangan dari family Canaceae ini.
Produksi Tanaman Buah

Page | 2
Mangga
Jeruk
0% 12%
0% Salak
2%
1%
Sawo
13%
Pepaya
Pisang
72% Sirsak
Sukun
belimbing

Diagram Produksi Tanaman Buah di Bojonegoro yang tersensus oleh BPS


Sumber : diolah dari data BPS Bojonegoro 2014

Selain pangan yang bersumber dari tanaman, terdapat juga sumber pangan yang berasal
dari hewan. Misalnya adalah sapi dan domba atau kambing. 8 tahun terakhir ini, Bojonegoro
melakukan pengembangan ternak sapi secara besar-besaran. Kerja kolektif yang diinisiasi oleh
pemerintah kabupaten bojonegoro bersama para akademisi (IPB, UB dsb) dan lembaga-
lembaga lainya membuat perkembangan ternak sapi di bojonegoro sangat meningkat.
Pertumbuhan yang pesat pada sentra peternakan rakyat di bojonegoro baik pada sapi pedaging
maupun pada sapi pembibit menunjukan komitmen pemerintah kabupaten yang serius.

Pada pangan yang bersumber dari peternakan, Bojonegoro juga memiliki potensi
pangan yang unik yaitu pangan rakyat yang berasal dari Enthung (larva ulat) dan Belalang.
Sumber pangan ini akan melimpah pada musim tertentu di setiap tahunya. Tanpa diduga, kedua
insekta ini memiliki kekayaan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan bila dikonsumsi dengan
tepat.

Pengembangan Pangan Kreatif

Sumber pangan yang melimpah akan dapat menjadi lebih bermanfaat apabila
dikembangkan menjadi produk olahan yang mudah dikonsumsi dan memiliki nilai tambah pada
komoditas tersebut. Kreatifitas dan inovasi menjadi hal penting dalam peningkatan nilai
tambah suatu produk, tidak terkecuali hasil pertanian di Bojonegoro. Dari hasil-hasil bumi yang
tersebut di atas, ada beberapa produk pertanian yang dapat didorong oleh pemerintah sebagai
produk kuliner yang memiliki nilai gizi dan dapat mewakili identitas ke-jonegoro-an.
Perkembangan industri pangan dimana hal ini juga terjadi di bojonegoro, mendorong
para generasi muda di bojonegoro untuk berkreasi dan memberikan terobosan-terobosan baru
dalam pengolahan bahan pangan yang memiliki nilai tambah bagi produsen dan memilki
tingkat inovasi sehingga dapat digemari oleh warga bojonegoro atau para konsumen lainya.
Beberapa produk yang dapat didorong untuk dikembangkan dalam sekala industri dari hasil Page | 3
asli pertanian bojonegoro adalah
 Yogurt pisang bernergi tinggi
 Brownies ikan air tawar untuk Gizi anak
 Vetsin jamur, Sambel jamur, Permen jamur, kecap dan pasta yang di buat dari
Jamur Tiram
 Sari dan ice cream Osteoporosis dari Ganyong dan Ikan Nila/wader
 Nugget, biscuit dan kecap dari belalang
 Biskuit Enthung Jati bernutrisi tinggi

Produk-produk olahan di atas dapat dibilang asing di masyarakat kita. Tetapi dengan
ilmu dan teknologi hal tersebut dapat diwujudkan untuk memberikan manfaat pada para
konsumen dari sisi kesehatan dan khususnya pada para petani penghasil komoditas tersebut
karena permintaan bahan baku untuk pengolahan.

Peningkatan Ekonomi Pedesaan Bojonegoro

Model pembangunan eksklusif menekankan pada pertumbuhan, namun pada akhirnya


mendorong lahirnya kesenjangan yang berpotensi menurunkan potensi pertumbuhan itu
sendiri. Pembangunan model ini justru melahirkan banyak persoalan mulai dari makin
rusaknya ekologi lingkungan, penyusutan sumber daya alam, serta timbulnya kesenjangan
sosial di suatu daerah. Model ini juga menyebabkan dis-empowering bagi masyarakat dan
kurang menekankan pada kemampuan masyarakat itu sendiri untuk mengaktualisasi segala
potensinya.

Semestinya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi hendaknya memiliki kontribusi


yang signifikan pada upaya pengentasan kemiskinan sekaligus pemerataan pembangunan itu
sendiri. Pembangunan eksklusif secara nyata menyebabkan makin terpinggirkanya kelompok
masyarakat kecil karena factor-faktor yang dianggap inferior seperti pendidikan rendah, etos
kerja rendah dan kemiskinan. Kelompok masyarakat kecil tidak memiliki akses dan asset
sebagai sumber penghidupanya. Asset hanya menjad milik sebagian kecil orang kaya. Dengan
demikian maka diperlukan perubahan pendekatan dan model pembangunan. Pembangunan
yang lebih mendekatkan kemerataan dan keberlanjutan dimana seluruh elemen masyarakat
dapat menikmati. Model pembangunan inklusif adalah opsi yang dapat didorong untuk
mencapai pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat kecil di pedesaan,
khususnya di desa-desa Bojonegoro.

Model pembangunan inklusif diyakini mampu mendorong peningkatan perekonomian


masyarakat kecil karena model ini melibatkan peran semua pihak tidak terkecuali masyarakat
kecil pedesaan. Pelibatan masyarakat ini tentunya akan menyebarkan manfaat juga bagi mereka
yang berada di pedesaan. Pemikiran ini akan selaras dengan cita-cita pemerintah Jokowi yang
termaktub dalam Nawacita. Butir ke tiga dari Nawacita pemerintah adalah Membangun
Indonesia dari Pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan Desa dalam Kerangka
Negara Kesatuan.

Peran swasta dalam pembangunan ini tidak bisa ditinggalkan. Swasta dapat berperan
Page | 4
sebagai rekan bisnis dari kelembagaan petani di pedesaan. Konsep pengolahan pangan dari
hasil pertanian sampai pada produk yang siap saji tentunya perlu banyak pihak yang terlibat di
sini, dari para petani-penyalur sampai pada industry pengolahan. Sebenarnya konsep tersebut
secara alami akan terjadi di lapangan. Namun, campurtangan pemerintah sebagai penyelaras
kepentingan dari setiap pihak akan menjadi penting, sehingga distribusi manfaat dapat
tersalurkan dengan sebaik-baiknya.

Konsep pertanian yang terintegrasi langsung dengan industry pengolahan dapat


menjadi pendekatan pembangunan inklusif di Bojonegoro. Area pengolahan yang dekat
dengan area budidaya akan semakin mendekatkan jarak sehingga cost pengangkutan dapat
ditekan seminimal mungkin dan profit petani dapat ditingkatkan dengan pengurangan cost
tersebut. Selain itu, permintaan dari hasil panen pada komoditas-komoditas tersebut dapat
terjaga. Hal ini dapat menghindarkan dari kebingungan petani untuk memasarkan hasil ketika
panen. Peningkatan kapasitas petani juga menjadi focus pemerintah untuk dapat menghasilkan
panen yang bermutu dan berlimpah hasilnya. Peningkatan kapasitas yang dimaksud tidak
hanya pada hal cara budidaya-how to produce high result, tapi juga bagaimana para petani
berlembaga untuk menguatkan posisi mereka diantara parapihak lainya. Dengan berkelompok,
mereka akan massif dalam memproduksi suatu komoditas dan dapat melakukan secara
bersama-sama. Kelembagaan ini juga akan mempermudah mereka melakukan distribusi hasil
kepada industry pengolahan. Pada kelembagaan ini juga para petani memiliki kesempatan
untuk melakukan pengolahan hasil pertanianya sampai pada produk setengah jadi, sehingga
ada nilai tambah pada produknya di internal rantai produksi mereka.

Peningkatan area budi daya pada komoditas yang belum memiliki luasan yang
mencukupi menjadi hal yang diperlukan juga. Hal ini diperuntukan seperti pada Ganyong
dengan luasan budidaya yang terbatas. Mainstreaming budidaya ini perlu dilakukan pada level
tertentu untuk dapat meningkatkan hasil panen dan tetap menjaga stok agar tidak berlibihan
jumlahnya. Tidak hanya peningkatan luasan budidaya, pada komoditas Enthung dan Belalang
dimana ke dua komoditas tersebut belum dibudidayakan oleh masyarakat, langkah domestikasi
yang didasari oleh penelitian-penelitian perlu dilakukan juga untuk memberikan edukasi pada
masyarakat. Domestikasi merupakan langkah awal untuk dapat membudidaya kedua
komoditas ini dimana pada saat ini masih mengutamakan hasil dari alam yang sifatnya
temporer/seasonal.

1.2 Tujuan
Gagasan ini bermaksud untuk
1. Mendorong terciptanya model bisnis inklusif yang melibatkan kelembagaan petani di desa.
2. Memunculkan produk pangan kreatif dari pengolahan potensi hasil bumi asli yang dapat
menjadi icon Kuliner Bojonegoro.
1.3 Hasil yang diharapkan
1. Adanya model bisnis inklusif yang melibatkan kelembagaan petani di desa dalam
penyediaan bahan baku untuk proses produksi.
2. Terciptanya produk pangan kreatif yang yang menjadi icon kuliner Bojonegoro.
Page | 5
1.4 Para Pihak yang Terlibat
1. Tim Penggagas
2. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro (Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Dsb)
3. Pemerintah Desa dan Kelompok Tani
4. Swasta
5. Pendamping (pelaku umkm)

1.5 Aktifitas Utama


1. Produk utama yang akan menjadi uji coba dalam konsep bisnis ini adalah yogurt pisang
dikarenakan pasokan yang lebih banyak dan sustainable.
2. Tim akan membuat konsep pengembangan skala lab atau percobaan produk.
3. Testing produk.
4. Uji pasar dan penilaian produk oleh konsumen.
5. Evalusi produk.
6. Testing produk dan produk oeh konsumen. Akan dilakukan evaluasi persentase
ketertarikan produk oleh konsumen. Jika tahap ini di terima maka akan berlanjut ke proses
produksi.
7. Packaging dan produksi skala kecil.
8. publikasi dan pemasaran produk pangan kreatif
II. DESKRIPSI USAHA

2.1 ANALISIS SWOT


STRENGTH (KEKUATAN) Inovasi teknologi: Page | 6
1. Sari pisang bernergi tinggi
Mengingat saat ini banyak sekali masalah mengenai keterbatasan pengolahan komoditas
hasil pertanian lokal, keterbatasan masyarakat dalam memberikan nilai tambah, serta sifat
komoditi pertanian yang perishable . Membuat produk ini sangat solutif untuk
dikembangkan dan dipasarkan ke masyarakat.
1. PRODUK Mutu produk yang dikembangkan terjamin
 Mutu produk baik, karena diproduksi dengan bahan-bahan
pilihan dan higienis serta tidak mengandung
 Desain dan variasi produk
bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
 Pengemasan & label Memiliki rasa dan kualitas yang sama dengan
produk-produk industri yang telah dipasarkan.
Produk pengembangan ini dikemas dengan
kesesuaian jenis produk.

Varisasi produk meliputi beberapa jenis bahan


baku yang potential dikembangkan di
Bojonegoro. Innovasi produk merupakan
minuman fungsional yang menyehatkan tubuh.
Penilaian pendapat dari pakar untuk melihat
kondisi fisik, untuk menjamin rendahnya risiko
migrasi kemasan ke produk. Produk ini
memiliki waktu simpan yang lebih lama
dibandingkan dengan produk/komoditas
pertanian yang belum di olah.
2. FUNGSI PEMASARAN Promosi yang akan kami lakukan yaitu lewat
 Promosi dan iklan sosial media, banner, pengadaan workshop,
dan sosialisasi ke masyarakat bojonegoro.
 Segmenting market
Produk pengembangan ini memiliki
segmentasi pasar yang strategis: Page | 7

- Produk dapat dikonsumsi oleh berbagai


kalangan dari balita, remaja, ibu-ibu,
bapak-bapak dan lansia.
- Produk merupakan jenis convinience
product yang akan selalu dibutuhkan
masyarakat.
- Produk dapat dinikmati oleh berbagai
level kalangan masyarakat.
3. DISTRIBUSI DAN PERSEDIAAN Ketersediaan bahan baku produk seperti yang
 Ketersediaan bahan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, akan
selalu ada karena produk ini didasarkan pada
 Ketersediaan barang
komoditas kearifan lokal Bojonegoro.

Ketersediaan barang dilakukan dengan


pengadaan sistem kerjasama dengan petani
pisang.

4. PRODUKSI Biaya produksi kami relatif lebih murah karena


 Biaya produksi dan tools menggunakan bahan baku utama dari sektor
pertanian langsung.
 Kemampuan pemenuhan order
 Penanganan limbah produksi Tools yang digunakan dengan teknologi yang
standar dan tepat guna. Serta mudah
didapatkan.

Kemampuan pemenuhan pasar akan terus


meningkat berbanding lurus dengan
peningkatan demand bahan baku produk.

Teknologi produksi kami juga menekankan


pada penanganan keamanan dan kemudahan
dalam setiap prosesnya, tidak menimbulkan
limbah Chemical Oxygen Demand (COD) dan
Biological Oxygen Demand (BOD) yang berat
dalam proses pembuatannya.
WEAKNESS (KELEMAHAN): Sehubungan dengan inovasi produk kami yang masih
tergolong baru, kami mempunyai beberapa kelemahan.
1. PRODUK Proses pembuatan produk yang akan
 Proses Pembuatan dikembangkan masih tergolong baru
sehingga awal mula pengembangan ini Page | 8
 Pengemasan dan label
membutuhkan tenaga ahli yang padat karya.

Pengemasan dan label beberapa jenis


produk membutuhkan teknologi yang cukup
tinggi untuk menjaga nilai gizinya.

2. SISTEM MANAJEMEN Sitem administrasi kelembagaan


 Sistem pembukuan (akuntansi) pengembangan plan project dari produk ini
setelah selesai kepengurusan/pergantian
 Sistem administrasi
periode kepemimpinan. Sehingga
dibutuhkan kesamaan visi pengembangan
untuk periode berikutnya.

3. PRODUKSI Dalam jangka waktu dekat kapasitas


 Kapasitas produksi produksi yang ditargetkan menyesuaikan
dengan ketersediaan bahan baku yang ada.

4. PASAR DAN PELAKU UKM Dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam
mengedukasi pengembangan pangan
fungsional kepada masyarakat sekitar. Dan
dibutuhkan sosialisasi pemenuhan gizi
seimbang kepada masyarakat.

OPPORTUNITIES (PELUANG): Produk kami masih sangat baru dalam hal inovasi
sehingga produk ini cukup unggul dan tidak mempunyai banyak competitor di usaha sejenis.
Selain itu dengan teknologi yang dimiliki kami yakin bahwa produk ini akan mendapat
respect yang baik dari masyarakat sehingga permintaan pasar akan terus meningkat.
1. PERSAINGAN Persaingan dari produk sejenis seperti
 Persaingan untuk usaha sejenis sonice, yogurt cimory, biskuit yang telah
beredar dipasarkan dari beberapa
 Produk import
perusahaan giant seperti unilever, nestle dan
wings food.

Sehingga dibutuhkan perlindungan market


dari pihak pemerintah untuk memudahkan
akses pengembangan produk ekonomi
kreatif.
2. PELUANG PASAR Seiiring dengan kesadaran masyarakat
 Permintaan pasar dalam mengkonsumsi makanan yang sehat,
kedepannya kami percaya bahwa
 Perilaku pasar
permintaan pasar dari tahun ke tahun akan
semakin meningkat. Tentu kami harus Page | 9
mengimbangi dengan terus menerus
melakukan inovasi pada pengembangan
produk berbasis kearifan lokal.

Strategi pasar meliputi:

1. Pemanfaatan kebijakan
2. Penerapan cinta pangan lokal
3. Distribusi ke kantor kedinasan
Bojonegoro
3. BAHAN BAKU Bekerja sama dengan beberapa supplier
 Mutu bahan baku sehingga kami dapat mengontrol mutu,
adanya penyuluhan dan pengembangan
 Fluktuasi harga bahan baku
sektor pertanian untuk meningkatkan
 Ketersediaan bahan baku produktivitas dari sektor pertanian.

Bekerja sama dengan petani di bojonegoro


untuk menciptakan foodtrade yang
seimbang dan terintegrasi.

4. MASYARAKAT SEKITAR Kami yakin produk ini akan mendapat


 Sikap masyarakat terhadap produk respon yang baik dari masyarakat sekitar
sebab teknologi kami menciptakan added
value yang baik dan sehat untuk dikonsumsi
serta tidak mencemari lingkungan.

Dapat meningkatkan pembuatan kelompok


ekonomi kreatif yang berdampak pada
income masyarakat setempat.
5. MITRA KERJA Untuk pelaku industri hal ini akan menjadi
 Perusahaan lokal peluang yag sangat baik dalam
pengembangan produk untuk dilakukannya
 UMKM
ekspansi. Perusahaan juga dapat
menggunakan peluang penyaluran CSR Page | 10
kepada masyarakat guna menerapkan
sustainability dari dari kegiatan CSR.

UMKM dapat berkonsultasi dengan TIM


pengembangan teknologi untuk
meningkatkan kualitas dan inovasi produk
mereka.

THREATS (HAMBATAN): Hambatan yang kemungkinan kami hadapi adalah


1. PEMODALAN Permodalan berkaitan dengan project yang
 Hubungan dengan lembaga dicanangkan oleh pemerintah kota
Bojonegoro. Kelembagaan menjadi barrier
keuangan
utama pengembangan pangan lokal ini
 Kemudahan akses permodalan setelah bergantinya kepengurusan
 Sitem pendanaan pemerintahan.

2. KEBIJAKAN PEMERINTAH Kebijakan pemerintahan akan menjadi


 Perijinan dan birokrasi kendala jika pengarustamaan pangan
menjadi sektor yang tidak diutamakan untuk
 Peraturan pemerintah
kedepannya.
 Perpajakan
 Kemudahan pengurusan exsport
 Kebijakan fiscal

3. PERALATAN PRODUKSI Mengingat pada proses pembuatan


 Kurangnya peralatan pasteurisasi yogurt, savety packaging dan
produksi dalam skala yang cukup besar
untuk kedepannya, maka dibutuhkan
perlatan tersebut secara langsung.

4. KETERSEDIAAN BAHAN Mengingat demand bahan baku pertanian


yang fluktuatif, maka permintaan pasar akan
mempengaruhi budidaya pertanian yang
akan dikembangkan masyarakat.
5. RANTAI PASOK GLOBAL Produksi bahan baku pertanian yang masih
tergolong dalam bahan pangan yang tersebar
di bebrapa daerah dibujonegoro, maka cost
pada setiap stakeholder rantai pasok akan
mempengaruhi keseimbangan rantai Page | 11
pasoknya.

2.2 PROSES PRODUKSI

Pembuatan yogurt pisang

Basis: 2,5 liter

Bahan-bahan yang digunakan:


- Yogurt segar 2.250 ml
- Plain yogurt 250 ml
- Pisang segar 500 gr
- Gula 125 - 250 gram (sesuai selera)
Alat- alat yang digunakan:
- Botol PET 10 unit*)
- Baskom 2 unit
- Pengaduk 1 unit
- Kompor 1 unit
- Corong 1 unit
- Blender unit

Cara pembuatan:
1. Sterilkan setiap bahan dan peralatan termasuk mencuci tangan yang akan membuat dengan
air hangat 75 0C. Hal ini dilakukan agar mengurangi kemungkinan yogurt gagal .
2. Semua peralatan dan bahan steril maka siap untuk dibuat. Tuangkan yogurt pada baskom
kemudian campurkan dengan air dengan perbandingan 1 banding 4 lalu larutkan gula dan
panaskan di atas kompor dengan suhu sedang. Blender pisang segar dengan sedikit air dan
masukan kedalam baskom.
3. Masukkan plain yogurt (yogurt sudah dalam kondisi dingin) kedalam larutan tersebut dan
diaduk rata. Dan masukkan kedalam botol PET lalu tutup rapat.
4. Simpan yogurt di tempat yang kering dengan suhu 20-30 0C selama 24 jam. Dan jangan
sampai terpapar oleh sinar matahari secara langsung.
*)
NB: dapat juga digunakan wadah tupperware bertutup atau wadah kaca tertutup (botol bekas
sirup atau toples kaca)
III. RENCANA ANGGARAN BIAYA

1. BIAYA INVESTASI

Page | 12
Nama alat Jumlah Harga/satuanHarga Harga
Kompor 1 250.000 250.000
Baskom 1 50.000 50.000
Pengaduk 1 5.000 5.000
Corong 1 10.000 10.000
Blender 1 250.000 250.000
Total 565.000

2. MODAL KERJA

a) BIAYA VARIABEL (per Produksi)

Nama barang Satuan Jumlah Bahan Jumlah Satuan Harga


Pisang Kg 0,5 12.000 6.000
Yogurt Segar L 3,3 50.000 165000
Yogurt Plain L 0,5 30.000 15.000
Gula Kg 0,5 20.000 10.000
Botol PET 10 250ml Botol 30 1.200 36.000
Gas Tabung 1 10.000 10.000
Total 242.000

3. BIAYA TOTAL

Total Produksi Jumlah


Biaya Tetap 565.000
Biaya Variable 242.000
TOTAL 807.000
4. PROYEKSI PENDAPATAN (per Produksi)

Jenis Produk Harga Satuan Jumlah per Total


Produksi
Page | 13
Yogurt Pisang 15.000 30 Botol 450.000

Jumlah Total

5. PROYEKSI LABA RUGI (per Produksi)

Pendapatan 450.000

Pengeluaran variabel 242.000

Pengeluaran biaya utilitas 50.000

Keuntungan Bersih 158.000


IV. PENUTUP
Usaha Yogurt Pisang ini termasuk usaha yang bermanfaat dan menguntungkan. Usaha
ini merupakan inovasi baru untuk memanfaatkan pisang yang sangat berlimpah di Kabupaten
Bojonegoro. Adanya usaha yogurt pisang ini dapat meningkatkan nilai tambah dan nilai gizi
Page | 14
pisang. Selain itu, pembuatan yogurt pisang dapat membantu masyarakat Bojonegoro untuk
menambah pendapatan dan kreativitas.

Anda mungkin juga menyukai