Business Plan - Zumrotul - Dinda - PanganKreatif
Business Plan - Zumrotul - Dinda - PanganKreatif
NAMA KELOMPOK
2017
I. PENDAHULUAN
Bojonegoro merupakan kabupaten di jawa timur yang memiliki hasil bumi sangat
melimpah. Sudah tepat memang bila slogan “Bojonegoro Sebagai Lumbung Pangan Nasional”
dilekatkan pada kabupaten ini. Hal ini ditunjukan dengan hasil produksi pertanian yang tinggi.
Data BPS (2014) menunjukan bahwa produksi panen padi di bojonegoro adalah sebesar
768.363 ton pada tahun 2013. Jumlah ini terbesar nomor 3 se-Jawa timur setelah Jember dan
Lamongan.
Diluar kebun pisang yang rapat yang tersebar hampir di seluruh kabupaten, ada juga
komoditas pangan lokal yang sangat spesifik ada di bojonegoro. Komoditas tersebut adalah
Ganyong atau Gerut. Ganyong merupakan tanaman rimpang yang tumbuh subur di daerah
Ngasem yang meskipun pada waktu lampau tanaman ini juga tersebar luas di bojonegoro.
Dengan meluasnya lahan pertanian padi dan jagung, banyak masyarakat lupa dengan jenis
tanaman pangan dari family Canaceae ini.
Produksi Tanaman Buah
Page | 2
Mangga
Jeruk
0% 12%
0% Salak
2%
1%
Sawo
13%
Pepaya
Pisang
72% Sirsak
Sukun
belimbing
Selain pangan yang bersumber dari tanaman, terdapat juga sumber pangan yang berasal
dari hewan. Misalnya adalah sapi dan domba atau kambing. 8 tahun terakhir ini, Bojonegoro
melakukan pengembangan ternak sapi secara besar-besaran. Kerja kolektif yang diinisiasi oleh
pemerintah kabupaten bojonegoro bersama para akademisi (IPB, UB dsb) dan lembaga-
lembaga lainya membuat perkembangan ternak sapi di bojonegoro sangat meningkat.
Pertumbuhan yang pesat pada sentra peternakan rakyat di bojonegoro baik pada sapi pedaging
maupun pada sapi pembibit menunjukan komitmen pemerintah kabupaten yang serius.
Pada pangan yang bersumber dari peternakan, Bojonegoro juga memiliki potensi
pangan yang unik yaitu pangan rakyat yang berasal dari Enthung (larva ulat) dan Belalang.
Sumber pangan ini akan melimpah pada musim tertentu di setiap tahunya. Tanpa diduga, kedua
insekta ini memiliki kekayaan nutrisi yang sangat baik untuk kesehatan bila dikonsumsi dengan
tepat.
Sumber pangan yang melimpah akan dapat menjadi lebih bermanfaat apabila
dikembangkan menjadi produk olahan yang mudah dikonsumsi dan memiliki nilai tambah pada
komoditas tersebut. Kreatifitas dan inovasi menjadi hal penting dalam peningkatan nilai
tambah suatu produk, tidak terkecuali hasil pertanian di Bojonegoro. Dari hasil-hasil bumi yang
tersebut di atas, ada beberapa produk pertanian yang dapat didorong oleh pemerintah sebagai
produk kuliner yang memiliki nilai gizi dan dapat mewakili identitas ke-jonegoro-an.
Perkembangan industri pangan dimana hal ini juga terjadi di bojonegoro, mendorong
para generasi muda di bojonegoro untuk berkreasi dan memberikan terobosan-terobosan baru
dalam pengolahan bahan pangan yang memiliki nilai tambah bagi produsen dan memilki
tingkat inovasi sehingga dapat digemari oleh warga bojonegoro atau para konsumen lainya.
Beberapa produk yang dapat didorong untuk dikembangkan dalam sekala industri dari hasil Page | 3
asli pertanian bojonegoro adalah
Yogurt pisang bernergi tinggi
Brownies ikan air tawar untuk Gizi anak
Vetsin jamur, Sambel jamur, Permen jamur, kecap dan pasta yang di buat dari
Jamur Tiram
Sari dan ice cream Osteoporosis dari Ganyong dan Ikan Nila/wader
Nugget, biscuit dan kecap dari belalang
Biskuit Enthung Jati bernutrisi tinggi
Produk-produk olahan di atas dapat dibilang asing di masyarakat kita. Tetapi dengan
ilmu dan teknologi hal tersebut dapat diwujudkan untuk memberikan manfaat pada para
konsumen dari sisi kesehatan dan khususnya pada para petani penghasil komoditas tersebut
karena permintaan bahan baku untuk pengolahan.
Peran swasta dalam pembangunan ini tidak bisa ditinggalkan. Swasta dapat berperan
Page | 4
sebagai rekan bisnis dari kelembagaan petani di pedesaan. Konsep pengolahan pangan dari
hasil pertanian sampai pada produk yang siap saji tentunya perlu banyak pihak yang terlibat di
sini, dari para petani-penyalur sampai pada industry pengolahan. Sebenarnya konsep tersebut
secara alami akan terjadi di lapangan. Namun, campurtangan pemerintah sebagai penyelaras
kepentingan dari setiap pihak akan menjadi penting, sehingga distribusi manfaat dapat
tersalurkan dengan sebaik-baiknya.
Peningkatan area budi daya pada komoditas yang belum memiliki luasan yang
mencukupi menjadi hal yang diperlukan juga. Hal ini diperuntukan seperti pada Ganyong
dengan luasan budidaya yang terbatas. Mainstreaming budidaya ini perlu dilakukan pada level
tertentu untuk dapat meningkatkan hasil panen dan tetap menjaga stok agar tidak berlibihan
jumlahnya. Tidak hanya peningkatan luasan budidaya, pada komoditas Enthung dan Belalang
dimana ke dua komoditas tersebut belum dibudidayakan oleh masyarakat, langkah domestikasi
yang didasari oleh penelitian-penelitian perlu dilakukan juga untuk memberikan edukasi pada
masyarakat. Domestikasi merupakan langkah awal untuk dapat membudidaya kedua
komoditas ini dimana pada saat ini masih mengutamakan hasil dari alam yang sifatnya
temporer/seasonal.
1.2 Tujuan
Gagasan ini bermaksud untuk
1. Mendorong terciptanya model bisnis inklusif yang melibatkan kelembagaan petani di desa.
2. Memunculkan produk pangan kreatif dari pengolahan potensi hasil bumi asli yang dapat
menjadi icon Kuliner Bojonegoro.
1.3 Hasil yang diharapkan
1. Adanya model bisnis inklusif yang melibatkan kelembagaan petani di desa dalam
penyediaan bahan baku untuk proses produksi.
2. Terciptanya produk pangan kreatif yang yang menjadi icon kuliner Bojonegoro.
Page | 5
1.4 Para Pihak yang Terlibat
1. Tim Penggagas
2. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro (Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Dsb)
3. Pemerintah Desa dan Kelompok Tani
4. Swasta
5. Pendamping (pelaku umkm)
4. PASAR DAN PELAKU UKM Dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam
mengedukasi pengembangan pangan
fungsional kepada masyarakat sekitar. Dan
dibutuhkan sosialisasi pemenuhan gizi
seimbang kepada masyarakat.
OPPORTUNITIES (PELUANG): Produk kami masih sangat baru dalam hal inovasi
sehingga produk ini cukup unggul dan tidak mempunyai banyak competitor di usaha sejenis.
Selain itu dengan teknologi yang dimiliki kami yakin bahwa produk ini akan mendapat
respect yang baik dari masyarakat sehingga permintaan pasar akan terus meningkat.
1. PERSAINGAN Persaingan dari produk sejenis seperti
Persaingan untuk usaha sejenis sonice, yogurt cimory, biskuit yang telah
beredar dipasarkan dari beberapa
Produk import
perusahaan giant seperti unilever, nestle dan
wings food.
1. Pemanfaatan kebijakan
2. Penerapan cinta pangan lokal
3. Distribusi ke kantor kedinasan
Bojonegoro
3. BAHAN BAKU Bekerja sama dengan beberapa supplier
Mutu bahan baku sehingga kami dapat mengontrol mutu,
adanya penyuluhan dan pengembangan
Fluktuasi harga bahan baku
sektor pertanian untuk meningkatkan
Ketersediaan bahan baku produktivitas dari sektor pertanian.
Cara pembuatan:
1. Sterilkan setiap bahan dan peralatan termasuk mencuci tangan yang akan membuat dengan
air hangat 75 0C. Hal ini dilakukan agar mengurangi kemungkinan yogurt gagal .
2. Semua peralatan dan bahan steril maka siap untuk dibuat. Tuangkan yogurt pada baskom
kemudian campurkan dengan air dengan perbandingan 1 banding 4 lalu larutkan gula dan
panaskan di atas kompor dengan suhu sedang. Blender pisang segar dengan sedikit air dan
masukan kedalam baskom.
3. Masukkan plain yogurt (yogurt sudah dalam kondisi dingin) kedalam larutan tersebut dan
diaduk rata. Dan masukkan kedalam botol PET lalu tutup rapat.
4. Simpan yogurt di tempat yang kering dengan suhu 20-30 0C selama 24 jam. Dan jangan
sampai terpapar oleh sinar matahari secara langsung.
*)
NB: dapat juga digunakan wadah tupperware bertutup atau wadah kaca tertutup (botol bekas
sirup atau toples kaca)
III. RENCANA ANGGARAN BIAYA
1. BIAYA INVESTASI
Page | 12
Nama alat Jumlah Harga/satuanHarga Harga
Kompor 1 250.000 250.000
Baskom 1 50.000 50.000
Pengaduk 1 5.000 5.000
Corong 1 10.000 10.000
Blender 1 250.000 250.000
Total 565.000
2. MODAL KERJA
3. BIAYA TOTAL
Jumlah Total
Pendapatan 450.000