BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini kebutuhan akan jasa laundry dan dryclean semakin meningkat baik dibidang
Rumah Tangga, Salon, Rumah Sakit, Apartemen dan Hotel. Seiring dengan peningkatan
kebutuhan tersebut maka kami Joagsa Laundry & Dry Cleaning hadir untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Besar harapan kami agar dapat
membantu usaha dan memudahkan konsumen dengan memberikan pelayanan jasa laundry dan
dryclean berupa Linen & Towels, Uniform, Guest Laundry, Gordyn dan lain sebagainya.
1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha
Jika kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian yang
kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan
terlintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha
bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai
tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang tidak
begitu besar, produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan
dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita
semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.
Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal yang potensial
untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan melihat
potensi pasar yang luar biasa dalam usaha laundry, melecut semangat kami untuk mendirikan
usaha laundry di sekitar perumahan,apartemen baru dan sekitar rumah kos mahasiswa. Kami
memilih lokasi tersebut karena sebagian besar penghuninya merupakan eksekutif muda
maupun mahasiswa yang mempunyai tingkat kesibukan yang sangat tinggi. Sehingga mereka
tidak mempunyai waktu untuk mengurusi pakaian kotor mereka.
BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
2.1 Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama "Joagsa Laundry" dikarenakan bergerak dibidang laundry dengan
mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal kebersihan dan kesegaran hasil cucian yang
kami lakukan.
Nama Organisasi : Joagsa Laundry and Dry Clean "FreshyClean"
Jenis Organisasi : CV yang bergerak di bidang Laundry
Pemilik :
Alamat :
No. Telepon : 0341-8199019
Web : www.JohnC.com
2.3 Organisasi
2.3.1 Bagan organisasi
2.4 Personalia
2.4.1 Kebutuhan Tenaga kerja
Usaha jasa laundry ini membutuhkan 3 orang keryawan bagian cuci + setrika, 1
orang karyawan bagian kasir, dan 1 orang karyawan bagian kurir.
2.4.2 Tingkat Balas Jasa
Bagian cuci+setrika Rp. 800.000 / bulan
Bagian kasir Rp. 700.000 / bulan
Bagian kurir Rp. 750.00 / bulan
BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Segmentasi
Yang menjadi segmen usaha laundry ini adalah segmen menengah atas, seperti mahasiswa,
ekskutif muda, para pekerja kantoran, ibu rumah tangga.
Targeting
Yang menjadi target market laundry ini adalah para mahasiswa dan eksekutif muda.
Positioning
Kami ingin menciptakan image dan citra laundry ini dibenak konsumen sebagai laundry
yang mengedepankan kualitas hasil cucian yang bersih dan aroma yang wangi dengan harga
bersaing.
3.2 Permintaan
3.2.1 Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini kalau kita cermati permintaan akan laundry semakin meningkat. Seiring
dengan meningkatnya tingkat kesibukan masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam urusan
pakaian kotor mereka. Terlebih dengan ditunjangnya akses yang semakin mudah dalam
mendapatkan layanan laundry.
3.3 Penawaran
3.3.1 Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha laudry pada saat ini memang relative masih
biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola
secara serius. Oleh karena itu, agar usaha Jasa Laundry menjadi lebih baik maka perlu
peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.
BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
4.1 Rencana Pengembangan
4.1.1 Evaluasi lokasi
Berada didekat tempat pemukiman penduduk, seperti didepan komplek perumahan,
didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama. Lokasi yang kami
pilih untuk menjalankan usaha laundry adalah di Jalan Raya Soekarno Hatta Malang.
4.1.2 Sarana dan prasarana
Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami adalah dengan
memanfaatkan : Mesin cuci, mesin pengering, setrika, lemari pakaian, kendaraan,dan dll.
tanah seluas 85 m2 dimana luas tanah untuk bangunan 80 m2, dan 5m2 untuk tempat parkir.
4.1.3.1. Standar Kebutuhan Ruang
Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m
Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.
4.1.3.2 Asumsi kebutuhan ruang:
- Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu dan administrasi
- Ruang pencucian
- Ruang pengeringan
- Ruang setrika dan pengemasan
TAHAP II
Pencucian
Dilakukan oleh bagian pencucian
1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor urut
tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan
standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kerusakan
pada pakaian maupun warna pakaian.
5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil dari
mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk selanjutnya
disetrika.
TAHAP III
Setrika Cucian Bersih
Dilakukan oleh bagian setrika
1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk
disetrika.
2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box
lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan
konsumen yang lain.
3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan
disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh
terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya.
Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk
dimiliki.
TAHAP IV
Bagian setrika merangkap bagian pengemasan
1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic
kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid an wangi sampai dengan
diambil oleh konsumen.
2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang
dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan
dengan nota rangkap ke-2.
3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan
kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua
kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga
dikemas tersendiri.
4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.
5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic
berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.
6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian
ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.
TAHAP V
Serah Terima dan Pembayaran
Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir
1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1
2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan
nota yang ditunjukkan konsumen.
3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib
mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”
5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan
kepada konsumen.
6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.
7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL”
diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti
transaksi.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Kebutuhan Dana Investasi
a. Investasi harta tetap
Tempat usaha / ruko = Rp. 300.000.000
Mesin cuci 3 buah @Rp. 7.813.000 = Rp .23.439.000
Mesin pengering 2 buah @ Rp.9.953.000 = Rp .19.906.000
Setrika baju 3 buah @ Rp. 450.000 = Rp. 1.350.000
Lemari pakaian 2 buah @ Rp. 1.279.000 = Rp. 2.558.000
Mesin kasir = Rp. 2.820.000
Komputer = Rp. 3.100.000
Motor = Rp. 12.000.000
Total investasi Rp. 365.173.000
Usaha ini mempunyai nilai investasi (selain tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp.
65.173.000. pendanaan adalah 100 % modal sendiri (usaha bersama). Bisnis ini mempunyai
usia ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa aktiva Rp.3.250.000.
EBIT = Rp. 30.000.000
dengan tingkat pajak yang dibebankan 20 % = Rp. 6.000.000
EAT = Rp. 24.000.000
Penyusutan = Investasi – Nilai sisa
n
= 65.173.000 – 3.250.000 = 12. 384. 600
5
Aliran kas = EAT + penyusutan
= Rp. 24.000.000 + Rp. 12. 384. 600
= Rp. 36. 384.600
KESIMPULAN
Dari analisis beberapa faktor, ternyata jasa usaha laundry mampu memberikan hasil yang baik
dan dapat di katakana layak untuk di jalankan, terlebih ketika usaha laundry kami memberikan
pelayanan ambil antar gratis yang memudahkan para konsumen untuk tidak repot mengantar
baju kotor ke tempat kami. Dari segi modal kami katakan layak untuk memulai bisnis laundry
ini, karena kami tidak melibatkan Bank untuk pinjaman modal.
SARAN
Dalam menjalankan usaha Laundry, yang perlu untuk di perhatikan adalah mengenai
bagaimana mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal kebersihan dan kesegaran hasil
cucian, penentuan lokasi juga menentukan keberhasilan dalam usaha jasa Laundry.