Anda di halaman 1dari 14

SKB Proposal Usaha Laundy

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Dewasa ini kebutuhan manusia akan pertolongan orang lain dalam kehidupannya semakin
meningkat. Ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, baik karena semakin tersitanya
waktu yang dimiliki seseorang karena banyaknya kegiatan dan kesibukan yang harus dilakukan
sehingga untuk memenuhi kebutuhannya harus menggunakan jasa orang lain ataupun gaya
hidup masyarakat yang kebanyakan sudah menjadi gaya hidup konsumtif.
Fenomena seperti inilah yang merupakan kesempatan bagi seseorang yang ingin
berwirausaha untuk menciptakan usaha baru, contohnya dalam bidang jasa mencuci. Ada
beberapa alasan yang menjadi dasar mengapa usaha jasa mencuci atau jasa laundry dilakukan,
antara lain :
1. Memanfaatkan gaya hidup malas mencuci
2. Perubahan gaya hidup dan tuntutan kesibukan, banyak mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah
tangga, yang tidak memiliki waktu untuk mencuci pakaian mereka, dan menyerahkannya pada
usaha laundry
3. Kondisi cuaca saat ini yang mengakibatkan pakaian sering lebih mudah menjadi kotor, bahkan
dimusim penghujan, dengan mencuci manual pasti akan sulit menjadi kering, oleh karenanya
banyak yang menyerahkan pakaian kotor mereka ke laundry-laundry.
4. Trend mencuci di laundry sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat.

Dewasa ini kebutuhan akan jasa laundry dan dryclean semakin meningkat baik dibidang
Rumah Tangga, Salon, Rumah Sakit, Apartemen dan Hotel. Seiring dengan peningkatan
kebutuhan tersebut maka kami Joagsa Laundry & Dry Cleaning hadir untuk memberikan
pelayanan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif. Besar harapan kami agar dapat
membantu usaha dan memudahkan konsumen dengan memberikan pelayanan jasa laundry dan
dryclean berupa Linen & Towels, Uniform, Guest Laundry, Gordyn dan lain sebagainya.
1.2 Gambaran Umum Potensi Usaha
Jika kita mencermati secara lebih mendetail mengenai kondisi perekonomian yang
kurang stabil, maka apabila kita memposisikan diri sebagai pelaku usaha, maka yang akan
terlintas pertama kali di benak kita adalah mengenai bagaimana menciptakan sebuah unit usaha
bisnis yang prospektif dan menguntungkan dalam jangka pendek dan jangka panjang sebagai
tempat untuk melakukan investasi. Pemikiran yang kedua adalah dengan modal yang tidak
begitu besar, produk apa yang akan kita produksi sehingga memunculkan permintaan pasar dan
dapat memberikan keuntungan bagi kita. Kiranya pemikiran tersebut pantas muncul ketika kita
semua terhimpit pada kondisi ekonomi yang sulit.
Oleh karena itu, kita perlu untuk melakukan analisis mengenai hal – hal yang potensial
untuk melakukan usaha agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi kita. Dengan melihat
potensi pasar yang luar biasa dalam usaha laundry, melecut semangat kami untuk mendirikan
usaha laundry di sekitar perumahan,apartemen baru dan sekitar rumah kos mahasiswa. Kami
memilih lokasi tersebut karena sebagian besar penghuninya merupakan eksekutif muda
maupun mahasiswa yang mempunyai tingkat kesibukan yang sangat tinggi. Sehingga mereka
tidak mempunyai waktu untuk mengurusi pakaian kotor mereka.

BAB II
ASPEK UMUM DAN ORGANISASI
2.1 Nama Unit Usaha
Unit usaha ini diberi nama "Joagsa Laundry" dikarenakan bergerak dibidang laundry dengan
mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal kebersihan dan kesegaran hasil cucian yang
kami lakukan.
Nama Organisasi : Joagsa Laundry and Dry Clean "FreshyClean"
Jenis Organisasi : CV yang bergerak di bidang Laundry
Pemilik :
Alamat :
No. Telepon : 0341-8199019
Web : www.JohnC.com

2.2 Legalitas Usaha


Dari segi legalitas usaha, unit usaha ini memiliki beberapa dokumen badan hukum
untuk melaksanakan usaha bisnis sebagai bekal agar usaha yang dilaksanakan berjalan lancar
di kemudian hari. Beberapa dokumen hukum yang dimiliki berkaitan dengan aspek hukum
adalah :
2.2.1 Badan hukum
Untuk usaha ini yaitu berupa CV (Comanditaire Venootschap) adalah bentuk usaha yang
merupakan salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan
kegiatan usaha dengan modal yang terbatas atau persekutuan yang disetujui oleh beberapa
orang atau perseorangan dengan persyaratan yang telah dibuat sebelumnya. Karena usaha yang
kami lakukan sifatnya merupakan usaha bersama dengan modal bersama dan keuntungan
dibagi bersama berdasarkan besarnya dari masing masing pemodal, dimana seluruh aktivitas
yang timbul dalam pengelolaan menjadi tanggung jawab Perusahaan.
Selain itu, badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, badan hukumnya merupakan
subyek hukum dan kekayaan yang terpisah (modal).

2.2.2 Tanda daftar perusahaan dan Surat ijin usaha


Usaha Laundry memiliki ijin usaha dari dinas perindustrian dan sudah terdaftar sebagai
pelaku usaha yang bergerak dalam jasa Laundry. Sesuai dengan UUno. 3/1982 tentang Wajib
Daftar Perusahaan, Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap
usaha yang bersifat tetap dan terus menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam
wilayah negara Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.
2.2.3 Bukti Diri
Unit usaha kami juga mempunyai bukti diri mengenai kepemilikan usaha dan keterangan lain
yang berhubungan dengan usaha laundry.

2.3 Organisasi
2.3.1 Bagan organisasi

2.4 Personalia
2.4.1 Kebutuhan Tenaga kerja
Usaha jasa laundry ini membutuhkan 3 orang keryawan bagian cuci + setrika, 1
orang karyawan bagian kasir, dan 1 orang karyawan bagian kurir.
2.4.2 Tingkat Balas Jasa
Bagian cuci+setrika Rp. 800.000 / bulan
Bagian kasir Rp. 700.000 / bulan
Bagian kurir Rp. 750.00 / bulan

BAB III
ASPEK PEMASARAN
3.1 Segmentasi, Targeting, dan Positioning
Segmentasi
Yang menjadi segmen usaha laundry ini adalah segmen menengah atas, seperti mahasiswa,
ekskutif muda, para pekerja kantoran, ibu rumah tangga.
Targeting
Yang menjadi target market laundry ini adalah para mahasiswa dan eksekutif muda.
Positioning
Kami ingin menciptakan image dan citra laundry ini dibenak konsumen sebagai laundry
yang mengedepankan kualitas hasil cucian yang bersih dan aroma yang wangi dengan harga
bersaing.

3.2 Permintaan
3.2.1 Perkembangan permintaan saat ini
Dewasa ini kalau kita cermati permintaan akan laundry semakin meningkat. Seiring
dengan meningkatnya tingkat kesibukan masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam urusan
pakaian kotor mereka. Terlebih dengan ditunjangnya akses yang semakin mudah dalam
mendapatkan layanan laundry.

3.2.2 Perkembangan permintaan akan datang


Dengan membanjirnya pelaku usaha di sektor ini akan menyebabkan kondisi persaingan
kualitas tersebut akan mengalami kejenuhan seiring dengan tingginya persaingan pada industri
ini. Kondisi ini akan memunculkan titik balik dimana akan ditandai dengan berkurangnya
permintaan pada laundry yang tidak berkualitas. Hal tersebut akan berimbas baik untuk laundry
yang mengedepankan kualitas.

3.3 Penawaran
3.3.1 Perkembangan penawaran saat ini
Perkembangan penawaran disektor usaha laudry pada saat ini memang relative masih
biasa-biasa saja. Hal tersebut disebabkan karena sektor usaha ini belum dibidik dan dikelola
secara serius. Oleh karena itu, agar usaha Jasa Laundry menjadi lebih baik maka perlu
peningkatan penawaran yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.

3.3.2 Perkembangan penawaran akan datang


Mengingat adanya peluang yang besar pada sektor usaha laundry di masa akan datang,
maka perlunya penawaran produk yang memberikan nilai lebih dan keuntungan bagi
konsumen. Penawaran tersebut akan semakin variatif maupun lebih kompetitif karena
ditunjang dengan perangkat teknologi informasi yang memberikan kemudahan baik bagi
pelaku usaha maupun konsumen dalam melakukan transaksi atau sebatas bertukar informasi.
Oleh karena itu, bagi pelaku usaha di sektor ini harus mampu melakukan penawaran yang
inovatif untuk menarik konsumen.

3.4 Program Pemasaran


3.4.1 Tingkat pelayanan
Dalam melayani pelanggan, kami memberikan layanan yang memuaskan,
1. Dengan sistem antar jemput pakaian gratis.
2. Tempat yang bersih dan nyaman.
3. Pelayanan yang cepat, cermat, dan memuaskan (mengutamakan kualitas).
4. Pemilik pakaian biasanya menginginkan pakaiannya bersih, rapi, dan harum.
5. Harga terjangkau
6. Menggunakan bahan-bahan yang tidak menimbulkan kerusakan warna atau bahan pakaian.
7. Tersedia area basah dan area kering, sehingga tidak mengganggu proses pencucian, proses
Pengeringan, dan proses setrika.
8. Tersedia setrika uap yang dapat digunakan untuk menyetrika pakaian dari bahan khusus.
9. Fasilitas kupon bonus untuk konsumen yang sering menggunakan layanan,

3.4.2 Penetapan harga


Penetapan harga yang akan dilakukan adalah dengan menetapkan harga berdasarkan
tingkat keberlangsungan usaha, dimana kami mencari keuntungan yang relative sehingga dapat
menjalankan usaha secara kontinyu untuk meningkatkan pangsa pasar.
Rp. 3000 / kg dan Rp. 7000 per potong yang memerlukan pencucian khusus.

3.4.3 Kegiatan promosi


Beberapa kegiatan promosi yang dilakukan adalah dengan melalui promosi di media masa
cetak, pamflet dan spanduk, serta siaran dibeberapa stasiun rasio lokal, maupun sebagai
sponsor kegiatan masyarakat ataupun instansi pemerintah/swasta.

BAB IV
ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
4.1 Rencana Pengembangan
4.1.1 Evaluasi lokasi
Berada didekat tempat pemukiman penduduk, seperti didepan komplek perumahan,
didaerah asrama atau kost mahasiswa, atau berada dipinggir jalan utama. Lokasi yang kami
pilih untuk menjalankan usaha laundry adalah di Jalan Raya Soekarno Hatta Malang.
4.1.2 Sarana dan prasarana
Sarana yang kami gunakan untuk menunjang usaha kami adalah dengan
memanfaatkan : Mesin cuci, mesin pengering, setrika, lemari pakaian, kendaraan,dan dll.

Sedangkan untuk prasarananya kami menggunakan ruko seluas 85m2

4.1.3 Bangunan dan tata letak bangunan


Berkaitan dengan bangunan dan tata letak bangunan, laundry ini akan didirikan di atas

tanah seluas 85 m2 dimana luas tanah untuk bangunan 80 m2, dan 5m2 untuk tempat parkir.
4.1.3.1. Standar Kebutuhan Ruang
Luas ruang minimum : (lebar) 4 m x (panjang) 5 m
Note: Ukuran panjang dan lebar dapat sebaliknya.
4.1.3.2 Asumsi kebutuhan ruang:
- Ruang penerimaan pelanggan sekaligus ruang tunggu dan administrasi
- Ruang pencucian
- Ruang pengeringan
- Ruang setrika dan pengemasan

4.1.4 Jadwal Pelaksanaan


Usaha laundry akan mulai didirikan pada tanggal 1 Mei 2011 sampai tanggal 14 Mei 2011
untuk persiapan kegiatan operasional, dan kegiatan operasional penjualan mulai lounching dan
diperkenalkan ke masyarakat mulai tanggal 16 Mei 2011.

4.2 Rencana Pengoperasian Usaha


4.2.1 Proses operasi usaha
Proses operasi perusahaan meliputi rencana penjualan, rencana persediaan produk,
penjadwalan pegawai dan penggajian, pengawasan kualitas, dan pengawasan biaya penjualan
dan pemesanan.
4.2.1.1 Prosedur penanganan pelanggan
TAHAP I
Penerimaan Pelanggan
Dilakukan oleh bagian penerimaan pelanggan merangkap administrasi / kasir dari
pelanggan atau dari kurir jika kurir yang mengambil cucian kotor dari pelanggan.
1. Cucian kotor diterima oleh bagian penerima pelanggan.
2. Penerima pelanggan wajib menanyakan mengenai pakaian yang akan dicuci,
apakah ada yang mudah luntur warnanya, atau ada yang harus dicuci khusus untuk
menghindari kesalahan pencucian.
3. Sambil menunggu cucian kotor ditimbang dan pembuatan nota, konsumen diminta
menunggu ditempat yang telah disediakan.
4. Cucian tersebut kemudian ditimbang dan dihitung jumlah unit pakaian.
5. Setelah ditimbang, penerima pelanggan kemudian membuatkan nota pembayaran,
nota tersebut berisi nama dan alamat pelanggan, berapa jumlah kilogram dan berapa
jumlah unit pakaian yang akan di-laundry, dan berapa total pembayarannya, serta
keterangan lain (jika diperlukan)
6. Jika terdapat layanan pemilihan pewangi pakaian, pelanggan dipersilakan untuk
memilih pewangi sesuai yang diinginkan pelanggan. Dan ditulis dalam nota
pembayaran tersebut.
7. Nota pembayaran rangkap ke-1 tersebut kemudian diberikan kepada konsumen.
8. Jika konsumen membayar lunas dimuka, maka nota tersebut dicap “LUNAS” oleh
bagian penerimaan pelanggan.
9. Jika konsumen belum membayar, maka pembayaran dapat dilakukan pada saat
pengambilan cucian.

TAHAP II
Pencucian
Dilakukan oleh bagian pencucian
1. Cucian ditempatkan dalam box khusus sesuai dengan nama konsumen
2. Untuk memudahkan identifikasi, setiap pakaian diberi nomor urut. Dan nomor urut
tersebut ditulis pada nota rangkap ke-2.
3. Cucian yang mudah luntur dicuci tersendiri.
4. Proses cuci dilakukan dengan menggunakan mesin cuci yang tersedia dengan
standar penggunaan bahan cuci yang tidak berbahaya, tidak menimbulkan kerusakan
pada pakaian maupun warna pakaian.
5. Pengeringan cucian juga dilakukan menggunakan mesin cuci tersebut.
6. Jika proses cuci tersebut telah selesai, maka cucian bersih kemudian diambil dari
mesin cuci dan dimasukkan kedalam box sesuai nama konsumen untuk selanjutnya
disetrika.

TAHAP III
Setrika Cucian Bersih
Dilakukan oleh bagian setrika
1. Box berisi cucian bersih tersebut kemudian dimasukkan ke ruang setrika untuk
disetrika.
2. Penyetrika harus menyetrika satu box sampai selesai sebelum beralih kepada box
lainnya untuk menghindari tertukarnya pakaian antara konsumen yang satu dengan
konsumen yang lain.
3. Cara menyetrika yang baik adalah dengan memperhatikan bahan kain yang akan
disetrika, misalnya untuk bahan kain yang tipis atau sutra, cara menyetrika tidak boleh
terlalu panas. Sedang untuk pakaian berbahan jins, setrika dengan panas secukupnya.
Oleh karenanya pengetahuan tentang berbagai jenis pakaian atau kain mutlak untuk
dimiliki.

TAHAP IV
Bagian setrika merangkap bagian pengemasan
1. Cucian yang sudah disetrika kemudian dikemas dengan menggunakan plastic
kemasan tersendiri. Tujuannya adalah agar cucian tetap rapid an wangi sampai dengan
diambil oleh konsumen.
2. Sebelum dikemas, bagian pengemasan harus memastikan bahwa pakaian yang
dikemas telah sesuai baik dari segi nomor urut maupun jumlah pakaian, dicocokkan
dengan nota rangkap ke-2.
3. Pengemasan tidak boleh dipaksakan, artinya pengemasan harus memperhatikan
kerapihan pakaian yang telah disetrika. Jika satu kemasan tidak cukup, gunakan dua
kemasan atau lebih. Misalnya : baju-baju kerja dikemas tersendiri, celana jins juga
dikemas tersendiri.
4. Kemasan tersebut diselotip supaya rapi.
5. Setelah dikemas tersebut, cucian bersih kemudian dimasukkan dalam tas plastic
berlogo khusus yang bagian luarnya telah ditempeli nota rangkap ke-2.
6. Setelah selesai, cucian bersih yang telah selesai dikemas tersebut kemudian
ditempatkan pada ruang penyimpanan untuk memudahkan pengambilan.

TAHAP V
Serah Terima dan Pembayaran
Dilakukan oleh bagian administrasi / kasir
1. Konsumen yang akan mengambil cucian, diminta menunjukkan nota rangkap ke-1
2. Setelah itu petugas mengambil cucian pada tempat penyimpanan sesuai dengan
nota yang ditunjukkan konsumen.
3. Jika konsumen belum membayar (nota belum di cao lunas), maka petugas wajib
mengingatkan konsumen untuk melakukan pembayaran.
4. Setelah pembayaran selesai, nota tersebut di cap “LUNAS”
5. Kemudian cucian yang sudah selesai diproses tersebut kemudian diserahterimakan
kepada konsumen.
6. Konsumen dipersilakan untuk mengecek pakaiannya, apakah telah sesuai.
7. Jika telah selesai, nota rangkap ke-1 (yang telah dicap “TELAH DIAMBIL”
diserahkan kepada konsumen, sedangkan nota rangkap ke-2 diarsipkan sebagai bukti
transaksi.

4.2.1.2 PROSEDUR KOMPLAIN PELANGGAN


Komplain diterima oleh administrasi / kasir
Ditanggungjawab oleh semua bagian yang terkait
1. Komplain kurang bersih langsung direspon dan dikerjakan pada bagian yang
dikomplain dengan sungguh-sungguh, tanpa alasan apapun dan langsung dikerjakan.
2. Komplain pakaian yang dicuci rusak atau luntur, harus dipastikan hal tersebut akibat proses
pencucian atau akibat pengerjaan. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya konsumen tidak
kecewa.
3. Komplain pakaian hilang, harus dipastikan bahwa kehilangan tersebut akibat proses
pengerjaan yang tertukar dengan konsumen lain. Jika benar, harus ditanggungjawabi supaya
konsumen tidak kecewa disertai permintaan maaf bahwa hal tersebut bukan disengaja, dan
memungkinkan untuk diberi voucer gratis untuk pencucian slanjutnya. Untuk meminimalisir
komplain pakaian hilang, pada waktu serah terima pakaian yang telah bersih kepada konsumen,
bagian kasir harus meminta konsumen untuk memeriksa terlebih dahulu sebelum
meninggalkan tempat.

4.2.1.3 PROSEDUR BAHAN BAKU


Penetapan & Penghitungan
1. Bahan baku harus dihitung untuk beban per kilogram cucian agar dapat ditentuakan
penggunaan bahan baku dan perkiraan biayanya.
2. Bahan baku yang dibeli harus dikemas perplastik takaran untuk per kilogram cucian,
sehingga memudahkan ukuran bahan baku dalam melakukan proses pengerjaan pencucian.
3. Harga beli bahan baku dibagi jumlah plastic takaran yang dihasilkan untuk mendapatkan
biaya bahan baku per kilogram cucian.
4. Bahan baku hilang atau berkurang tanpa sebab yang jelas menjadi tanggungan para
karyawan.

Pembelanjaan Bahan Baku


1. Stok bahan baku harus dicatat dalam kartu stok agar pengeluaran bahan baku terkontrol.
2. Wajib melakukan pemesanan atau pembelian bahan baku jika stok bahan baku sudah pada
kondisi sisa maksimum 30%, minimum 20%.

4.2.2 Kegiatan perawatan mesin


Kegiatan perawatan mesin kami menggunakan tenaga ahli mesin sesui dengan mesin-
mesin yang kami gunakan. Misalnya perawatan kendaraan, perawatan mesin cuci maupun
mesin pengering. Perawatan yang kami lakukan secara berkala melalui mitra kerja kami yang
telah terpercaya.

BAB V
ASPEK KEUANGAN
5.1 Kebutuhan Dana Investasi
a. Investasi harta tetap
Tempat usaha / ruko = Rp. 300.000.000
Mesin cuci 3 buah @Rp. 7.813.000 = Rp .23.439.000
Mesin pengering 2 buah @ Rp.9.953.000 = Rp .19.906.000
Setrika baju 3 buah @ Rp. 450.000 = Rp. 1.350.000
Lemari pakaian 2 buah @ Rp. 1.279.000 = Rp. 2.558.000
Mesin kasir = Rp. 2.820.000
Komputer = Rp. 3.100.000
Motor = Rp. 12.000.000
Total investasi Rp. 365.173.000

5.2 Sumber Dana


a. Modal sendiri Rp. 365.173.000
modal didapat dari modal bersama antara beberapa orang.

5.3 proyeksi keuangan


ASUMSI PENDAPATAN PER BULAN :
(Jumlah kilo/hari) x (Harga/kg) x (30 Hari) = 75 kg x Rp3.000 x 30 Hari = Rp. 6.750.000
Pencucian Khusus (perpotong) = 10 potong x Rp.7.000 x 30 Hari = Rp. 2.100.000
Total pendapatan perbulan = Rp. 8.850.000
Total pendapatan per tahun = Rp. 106.200.000
Asumsi Pengeluaran perbulan
Detergen, Pewangi, Plastik Rp . 1.200.000
Listrik+air+telp+operasional Rp. 1.300.000
Gaji Pegawai
Gaji tukang cuci 3 orang @800.000 Rp. 2.400.000
Gaji kasir Rp. 700.000
Gaji kurir Rp. 750.000
Total pengeluaran per bulan Rp. 6.350.000
NET PROFIT / bulan Rp. 2.500.000

5.4 Proyeksi Keuangan


a. Proyeksi pendapatan
Pendapatan harian Rp. 225.000
75 kg pakaian dengan harga 3000/kg
Pendapatan bulanan Rp. 8.850.000
Pendapatan setahun Rp. 106.200.000
b. Proyeksi laba rugi
Perhitungan laba/rugi dengan menghitung selisih dari pendapatan dan pengeluaran tiap
bulan.
Laba/rugi : Pendapatan-pengeluaran
8.850.000- Rp. 6.350.000
Laba / bulan Rp. 2.500.000
Laba / tahun Rp.30.000.000

Usaha ini mempunyai nilai investasi (selain tanah dan bangunan) adalah sebesar Rp.
65.173.000. pendanaan adalah 100 % modal sendiri (usaha bersama). Bisnis ini mempunyai
usia ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa aktiva Rp.3.250.000.
EBIT = Rp. 30.000.000
dengan tingkat pajak yang dibebankan 20 % = Rp. 6.000.000
EAT = Rp. 24.000.000
Penyusutan = Investasi – Nilai sisa
n
= 65.173.000 – 3.250.000 = 12. 384. 600
5
Aliran kas = EAT + penyusutan
= Rp. 24.000.000 + Rp. 12. 384. 600
= Rp. 36. 384.600

Payback period = Invesment


Cash flow / tahun
= Rp. 65.173.000
Rp. 36.384.000
= 1 tahun 9 bulan
Average Rate of Return = net cash flows / investasi
= Rp. 36.384.000
Rp. 65.173.000
= 0.55% = 55 %
BAB VI
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari analisis beberapa faktor, ternyata jasa usaha laundry mampu memberikan hasil yang baik
dan dapat di katakana layak untuk di jalankan, terlebih ketika usaha laundry kami memberikan
pelayanan ambil antar gratis yang memudahkan para konsumen untuk tidak repot mengantar
baju kotor ke tempat kami. Dari segi modal kami katakan layak untuk memulai bisnis laundry
ini, karena kami tidak melibatkan Bank untuk pinjaman modal.

SARAN
Dalam menjalankan usaha Laundry, yang perlu untuk di perhatikan adalah mengenai
bagaimana mengedepankan kepuasan konsumen dalam hal kebersihan dan kesegaran hasil
cucian, penentuan lokasi juga menentukan keberhasilan dalam usaha jasa Laundry.

Anda mungkin juga menyukai