Pada suatu hari di suatu desa, seorang anak berumur 14 tahun merasa badannya panas,
ototnya lemah dan menderita batuk disertai pilek. Ia menggigil tak karuan di dalam
kamarnya, sehingga ia menyelimuti badannya. Lalu sang bunda yang sedang menyiapkan
sarapan di dapur memanggil suami dan anaknya untuk segera makan bersama.
#Rumah
Ayah sudah datang ke dapur setelah membersihkan halaman rumahnya. Namun, berulang
kali ibunya memanggil, tak ada jawaban dari anaknya. Akhirnya ibunya pun menghampiri
anaknya ke kamar. Ibunya kaget mendapatkan anaknya yang sedang menggigil.
Bunda : Nak, kamu kenapa? (tanya ibu sambil memegang dahi anaknya)
Wati : Aku gak tau bu, rasanya badanku gak enak banget.
Ayah : Iya
Setelah dibawa ke puskesmas, dokter memberi obat dan surat rujukan jika gejala yang
dirasakan Wati semakin parah.
Keesokan harinya, gejala yang dirasakan Wati semakin memberat. Keadaannya tidak
meningkat, malahan ia merasa sulit bernafas.
Bunda : Ayah, coba kita bawa ke rumah sakit aja yuk. Kasihan Wati sekarang ia merasa
sesak nafas.
Ayah : Sus, tolong periksa anak saya!! Dia badannya panas banget dan sesak nafas.
Lalu perawat memeriksa tanda-tanda vital An.Wati dan memberitahu kepada dokter jaga
saat itu.
Dokter : Tolong berikan oksigen 2L dan Infus RL (instruksi dokter kepada perawat)
Ada apa dengan anak ini? (tanya dokter kepada keluarga pasien)
Bunda : Anak saya demam tinggi dok, katanya badannya lemas dan sakit, terus pilek
batuk juga dok. Sekarang malah sesak nafas.
Ayah : Sejak kemarin dok, kemudian kita bawa ke puskesmas. Tapi keadaanya tidak
membaik.
Dokter : Baiklah kalau begitu, kita coba mengecek darah anaknya ya Bu, Pak??
Dokter : Sus, tolong ambil darah An. Wati dan cek darah lengkap, SGOT, SGPT dan
H5N1.
Setelah hasil laboratorium sudah diterima oleh perawat, lalu dilaporkanlah kepada dokter
mengenai hasilnya.
Perawat 1 : Dok, ini hasil lab nya. Ternyata ia positif H5N1. (sambil menyerahkan rekam
medik pasien
Dokter : Pasien harus segera diisolasi. Baiklah, tolong panggilkan keluarga pasien!!
Perawat 1 : Pak, Bu. Dipanggil oleh dokter. Ia akan menjelaskan hasil tes darah An.Wati.
Bunda : Baik, Sus.
Setelah itu Ayah dan Ibu An. Wati datang kepada dokter.
Dokter : Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah bapak memelihara unggas atau
dilingkungan Bapak ada yang memelihara? Kemudian ada yang tiba-tiba mati gak?
Ayah : Tidak Dok, Tapi tetangga saya memelihara ayam. Dan kebetulan 4 hari yang
lalu semua ayamnya tiba-tiba mati dok.
Dokter : Nah, dari lingkungan bapak yang seperti itu dan dari hasil laboratorium yang
saya terima, Anak bapak positif terkena Flu burung.
Dokter : Iya bu, kita akan berusaha untuk anak ibu seoptimal mungkin. Untuk itu, kita
menyarankan agar An.Wati dirawat di ruang isolasi di sini. Bagaimana?
Perawat 1 : Pasien baru tadi namanya An.Wati. Ia datang ke UGD dengan keluhan
demam tinggi, batuk pilek, sesak nafas, lemas dan nyeri otot. Tanda-tanda vitalnya........., ia
positis H5N1. Terapinya............., tolong berikan penkes ke keluarganya yah, untuk memakai
APD dan pencegahan flu burung.
Setelah operan dari Perawat UGD, Perawat ranap langsung memanggil keluarga untuk
datang ke nurse station.
Perawat 2 : Pak, Bu. Karena An.Wati terkena flu burung. Jadi untuk setiap orang yang
mengunjungi atau menunggu An.Wati diwajibkan memakai masker. Ini untuk mencegah
penularan kepada orang lain. Kemudian jika ingin kontak langsung dengan pasien juga harus
memakai sarung tangan. Semuanya sudah disediakan dari rumah sakit.
Perawat 2 : Dan untuk pencegahan di lingkungannya nanti saya berikan kertas yang
berisi hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mematikan virus flu burung ini.
Setelah itu Perawat 2 menjelaskan apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah virus
H5N1. Dan memberikan secarik kertas yang berisi poin-poin apa yang ia jelaskan tadi.