Anda di halaman 1dari 5

penyempitan ini bersifat berulang namun reversibwl, dan diantar episode penyempitan bronkus tersebut terdapat k

PREDISPOSISI ETIOLOGI

genetik ditngkap oleh makrofag antigen presenting cell (apc) & perubahan suhu
diproses disel APC & dipresentasikan ke sel T

sel T memberikan signal ke sel B & interleukin 2 (IL-2) terlepas

hipersensitivitas

poliferasi sel plasma & pembentukan imunoglobulin(Ige)

ikatan antigen & antibodi

degranulasi pemecahan sel-sel mast

melepaskan leukotrien melepaskan histamin

leukotrien berikatan dengan leukotrien menyebabkan histamin berikatan dengan stimulasi sel gobelt
reseptor bronkus kecil prostaglandin bermigrasi reseptor bronkus besar
dari aliran darah ke paru2 peningkatan mukus
pembengkakan lokal otot meningkatkan permeabilitas
polos meningkatkan kerja kapiler penurunan fungsi silia
histamin
pembengkakan otot polos akmulasi sekret di bronkus

inflamasi membran mukosa inspirasi & ekspirasi terhambat

penyempitan lumen/obstruksi lumen

ASMA

perubahan status kesehatan inspirasi berjalan lancar

pasien tidak menerima keadaan tekanan intratorakal meningkat

kurang motivasi & dukungan keluarga lumen tertekan & semakin sempit

t&g: tampak cemas ekspirasi terhalang


tampak gelisah
DX: ANSIETAS udara terperangkap dalam rongga paru

dada penderita menyerupai tong (Barell Chest)


t&g:pucat, lemas,sianosis, akral dingin
DX: KETIDAKEFEKTIFAN PERFUSI JARINGAN PERIFER

t&g:pernapasan cepat & dalam


DX: GANGGUAN PERTUKARAN GAS
tan bronkus tersebut terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal (Sylvia A.)
PRESIPITASI

perubahan suhu kelelahan stres emosional Alergi (debu,asap,bulu binatang) latihan fisik

merangsang eosinofil terkonsentrasi pada area pe metabolisme


yang terpajan antigen
pe kebutuhan O2
kemotaksis basofil & netrofil
pe keluar masuk udara ke paru2
u jumlah besar dan cepat
dalam
d
ar
a belum mendapat pelembapan,
udara
penghangatan & pembersihan yang adeku
dari partikel debu

bronchospasme

stimulasi sel gobelt penurunan suplai O2

peningkatan mukus mempengaruhi metabolisme sel

penurunan fungsi silia menganggu proses glikolisis

akmulasi sekret di bronkus pembentukan energi berkurang kelemahan fisik t&g: lemas DX INTOLERANSI AKTIVITAS

inspirasi & ekspirasi terhambat oleh mukus t&g : sesak napas, batuk berlendir DX: KETDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN N

stimulasi nervus vagus sputum tertelan t&g:mual muntah, anoreksia DX: KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRIS KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH
tekanan gas intrapleural & alveolar pneumothroaks
semakin meningkat
penurunan ventilasi
penurunan perfusi alveoli paru t&Gpenggunaan otot bantu pernapasan
pernapasan cuping hidung
Hipoksia DX: KETIDAKEFEKTIFAN POLA NAPAS

merangsang pusat pernapasan di obstruksi tidak teratasi


medula oblongata
alveoli semakin banyak yang tersumbat
hiperventilasi
ventilasi tidak adekuat
PaCo2 menurun
retensi Co2
PH menurun
asidosis respiratorik
alkalosis respiratorik
gagal napas
O2 terperangkap dalam alveoli

distensi dinding alveoli

difusi O2 terganggu

hipoventilasi

hiperkapnia & hipoksemia

t&g:pernapasan cepat & dalam


GGUAN PERTUKARAN GAS
masuk udara ke paru2
lah besar dan cepat

m mendapat pelembapan,
tan & pembersihan yang adekuat

DX INTOLERANSI AKTIVITAS

KEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAPAS

DX: KETIDAKSEIMBANGAN
NUTRIS KURANG DARI
KEBUTUHAN TUBUH

tu pernapasan

Anda mungkin juga menyukai