Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMENTAL

SPEKTROSKOPI INFRA MERAH

DISUSUN OLEH :
Annisa Nuris Fajaria (1831410108)

Arya Rizqy Irangga (1831410137)

Ayniaturrohmah (1831410067)

Mochamad Hasan F (1831410147)

Shafara Najla M S (1831410116)

Sonia Linda Wibowo (1831410001)

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI MALANG


2019
I. Tujuan Praktikum :
 Menentukan keberadaanzat aditif pada plastic kemasan melalui perlakuan pemanasan.
 Memahami prinsip spektroskopi infra merah dan menggunakannya untuk identifikasi
zat.
 Mengembangkan komunikasi verbal dan non verbal berkaitan dengan hasil analisa.

II. Dasar Teori :

Gambar 2.1 Peralatan Spectrophotometer Inframerah

Spektroskopi Inframerah (IR spectroscopy) merupakan cabang dari spektroskopi yang


mengatasi daerah inframerah dari spektrum elektromagnet. Inframerah mempunyai rentang
antara 0.78 dan 1000 µm. Pada spektroskopi inframerah, tidak digunakan besaran panjang
gelombang (λ) melainkan “bilangan gelombang” (ν) dengan satuan cm-1. Daerah inframerah
dapat dibagi menjadi tiga bagian, inframerah dekat (near), tengah (mid), dan jauh (far).

Region Wavelength (µm) Wavenumber range (cm-1)

Near 0,78 – 2,5 12800 – 4000

Middle 2,5 – 50 4000 – 200

Far 50 - 1000 200 - 10

Spektroskopi IR didasarkan fakta bahwa molekul-molekul mempunyai frekuensi yang


khas ketika bergerak memutar (rotasi) atau bergetar (vibrasi) sesuai dengan tingkat energi
diskret. Frekuensi resonansi ini ditentukan oleh bentuk molekul, energi potensial, permukaan,
massa dari atom-atom, dan oleh kopeling vibrasi. Pada saat bervibrasi, molekul akan menyerap
sinar IR dan terjadi perubahan pada dipol permanen. Frekuensi resonansi berhubungan dengan
kekuatan ikatan dan massa dari atomatom dalam molekul, jadi frekuensi vibrasi dapat
dihubungkan dengan jenis ikatan tertentu. Molekul diatom yang sederhana hanya mempunyai
satu jenis ikatan, dengan gerakan meregang (stretch). Molekul-molekul yang lebih rumit
mempunyai banyak ikatan, dan vibrasi dapat terkonjugasi, menyebabkan Absorbansi
inframerah pada frekuensi karakteristik yang berhubungan dengan gugus fungsi

III. Alat dan Bahan

Alat

 Gunting = 1 buah
 Pengaduk magnet dengan pemanas = 1 buah
 Interferometer FTIR Shimadzu 8400 = 1 buah
 Gelas kimia = 1 buah
 Botol semprot = 1 buah
 Labu Erlenmeyer 50 ml = 1 buah
 Pinset = 1 buah

Bahan

 Etanol secukupnya
 Sampel secukupnya
IV. Data Pengamatan

Berdasarkan hasil pada percobaan Spektrofotometer Infra Red (IR) tersebut, terdapat 15
peak yang muncul. 15 peak tersebut memiliki bilangan gelombang masing-masing yaitu 3065,
2998, 2896, 1424, 1347, 1290, 1245, 1164, 1092, 1036, 997, 960, 895, 835, 805. Dari ke-15
peak tersebut hanya terdapat 4 peak yang paling menonjol. Berikut 4 peak tersebut beserta
keterangan vibrasi molekulnya :

Tabel 4.1 Vibrasi Molekul

No. Frekuensi (cm-1) Intensitas Jenis Vibrasi

1. 2896 kuat C-H (alkana)

(2850-2970) Vibrasi stretching

2. 1424 kuat C-H (alkena)

(1340-1470) Vibrasi bending

3. 960 kuat C-H (aromatic)

(675-995) Vibrasi stretching

4. 835 kuat C-H (aromatic)

(675-995) Vibrasi stretching

Berikut gambar hasil pengamatan hasil pada percobaan Spektrofotometer Infra Red (IR).
V. Pembahasan
(Annisa Nuris F/1831410108)
Pada percobaan Spektrofotometer Infra Red (IR) kita dapat mengetahui gugus fungsi yang
terkandung serta mengukur vibrasi molekul pada suatu sampel. Sampel yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah plastik. Plastik yang terdapat dalam sampel diidentifikasi sebagai
polyetilena.

Polietilena adalah polimer yang tersusun atas monomer etena, memiliki sifat dapat melunak
terkena panas, namun tidak sekuat polipropilena. polietilena biasa digunakan untuk film, tas
plastik, dan botol plastik. Atau Polietilena yaitu polimer yang terdiri dari rantai panjang
monomer etilena (IUPAC: etena). Molekul etena C2H4 yaitu CH2=CH2. Dari 2 grup CH2
bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dapat dibentuk melalui sebuah proses polimerisasi
dari etena. Polietilena dapat diproduksi melalu proses polimerisasi adisi kationik, polimerisasi
ion koordinasi, polimerisasi adisi anionik, dan polimerisasi radikal

Hasil spektrum menunjukkan bahwa terdapat ikatan C-H (alkana) dengan wavenumber
2896, C-H (alkena) dengan wavenumber 1424, C-H (aromatic) dengan wavenumber 960, C-H
(aromatic) dengan wavenumber 835. Terdapat dua jenis vibrasi yang terjadi pada percobaan
pertama, yaitu vibrasi stretching dan vibrasi bending dengan intensitas kuat. Dapat dilihat
dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Vibrasi Molekul

No. Frekuensi (cm-1) Intensitas Jenis Vibrasi

1. 2896 kuat C-H (alkana)


(2850-2970) Vibrasi stretching

2. 1424 kuat C-H (alkena)


(1340-1470) Vibrasi bending

3. 960 kuat C-H (aromatic)


(675-995) Vibrasi stretching

4. 835 kuat C-H (aromatic)


(675-995) Vibrasi stretching
Arya Rizqy I (1831410137)

Percobaan berjudul “Spektrofotometri Infra Red(IR)” ini dilakukan bertujuan untuk


mendeteksi dan mengukur vibrasi dari beberapa senyawa organik dengan spektrum infra merah
dengan cara melewatkan gelombang inframerah melewati sampel. Sampel yang digunakan
pada percobaan ini adalah jenis plastik.

Hasil yang didapat yaitu pada plastic berwarna putih transparan, hasil spektrum
menunjukkan bahwa terdapat ikatan C-H (alkana) dengan wavenumber 2896, C-H (alkena)
dengan wavenumber 1424, C-H (aromatic) dengan wavenumber 960, C-H (aromatic) dengan
wavenumber 835. Dari tabel 4.1 dapat dilihat terdapat dua jenis vibrasi yang terjadi pada
percobaan pertama, yaitu vibrasi stretching dan vibrasi bending dengan intensitas kuat. Dari
hasil tersebut diidentifikasi sebagai polyetilena.

Struktur Polyetilena

Penentuan senyawa pada alat IR adalah dengan membandingkan dengan database atau data
spektrum yang telah ada tiap ikatan dengan wavenumber nya, atau pada grafik yang terbentuk
dari alat IR yang merupakan “sidik jari” dari senyawa tersebut.

Ayniaturrohmah/1831410067

Percobaan kali ini berjudul “pektrofotometer Infra Red (IR)”. Pada percobaan ini kita
dapat mengetahui gugus fungsi yang terkandung serta mengukur vibrasi molekul pada suatu
sampel. Sampel yang digunakan pada praktikum kali ini adalah plastik berwarna putih
transparan. Percobaan ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur vibrasi dari beberapa
senyawa organik dengan spektrum infra merah. Prinsip spektrofotometer infra merah adalah
sampel di-scan, yang berarti sinar infra merah akan dilewatkan ke sampel. Gelombang yang
diteruskan oleh sampel akan ditangkap oleh detektor yang akan memberikan gambaran
spektrum sampel yang diuji. Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsioanl
tertentu sampel yang diuji menjadi dasar bentuk spektrum yang akan diperoleh dari hasil
analisa.

Hasil pada percobaan yang dilakukan yaitu pada plastic berwarna putih transparan,
hasil spektrum menunjukkan bahwa terdapat ikatan C-H (alkana) dengan wavenumber 2896,
C-H (alkena) dengan wavenumber 1424, C-H (aromatic) dengan wavenumber 960, C-H
(aromatic) dengan wavenumber 835. Dari tabel 4.1 dapat dilihat terdapat dua jenis vibrasi yang
terjadi pada percobaan pertama, yaitu vibrasi stretching dan vibrasi bending dengan intensitas
kuat.

Vibrasi bending adalah jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul
yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom molekul secara keseluruhan.

Vibrasi Stretching merupakan suatu vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang


ikatan suatu molekul, memanjang atau memendek dalam suatu bidang datar. Selain memanjang
dan memendek, ikatan antar atom dalam molekul organik dapat bergerak mengayun secara
beraturan. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan sudut ikatan, sehingga ikatan menjadi
bengkok.

Plastik yang terdapat dalam sampel warna putih transparan diidentifikasi sebagai polyetilena.

Polietilena adalah polimer yang tersusun atas monomer etena, memiliki sifat dapat
melunak terkena panas, namun tidak sekuat polipropilena. polietilena biasa digunakan untuk
film, tas plastik, dan botol plastik. Atau Polietilena yaitu polimer yang terdiri dari rantai
panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Molekul etena C2H4 yaitu CH2=CH2. Dari 2 grup
CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dapat dibentuk melalui sebuah proses
polimerisasi dari etena. Polietilena dapat diproduksi melalu proses polimerisasi adisi kationik,
polimerisasi ion koordinasi, polimerisasi adisi anionik, dan polimerisasi radikal. Dari tiap-tiap
metode dapat menghasilkan tipe polietilena yang berbeda.

Sonia Linda Wibowo/1831410001

Pada percobaan Spektrofotometer Infra Red (IR) kita dapat mengetahui gugus fungsi yang
terkandung serta mengukur vibrasi molekul pada suatu sampel. Sampel yang digunakan pada
praktikum kali ini adalah plastik. Plastik yang terdapat dalam sampel diidentifikasi sebagai
polyetilena.

Polietilena adalah polimer yang tersusun atas monomer etena, memiliki sifat dapat melunak
terkena panas, namun tidak sekuat polipropilena. polietilena biasa digunakan untuk film, tas
plastik, dan botol plastik. Atau Polietilena yaitu polimer yang terdiri dari rantai panjang
monomer etilena (IUPAC: etena). Molekul etena C2H4 yaitu CH2=CH2. Dari 2 grup CH2
bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dapat dibentuk melalui sebuah proses polimerisasi
dari etena. Polietilena dapat diproduksi melalu proses polimerisasi adisi kationik, polimerisasi
ion koordinasi, polimerisasi adisi anionik, dan polimerisasi radikal.

Percobaan ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengukur vibrasi dari beberapa senyawa
organik dengan spektrum infra merah. Prinsip spektrofotometer infra merah adalah sampel di-
scan, yang berarti sinar infra merah akan dilewatkan ke sampel. Gelombang yang diteruskan
oleh sampel akan ditangkap oleh detektor yang akan memberikan gambaran spektrum sampel
yang diuji. Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsioanl tertentu sampel
yang diuji menjadi dasar bentuk spektrum yang akan diperoleh dari hasil analisa.

Hasil pada percobaan yang dilakukan yaitu pada plastic berwarna putih transparan,
hasil spektrum menunjukkan bahwa terdapat ikatan C-H (alkana) dengan wavenumber 2896,
C-H (alkena) dengan wavenumber 1424, C-H (aromatic) dengan wavenumber 960, C-H
(aromatic) dengan wavenumber 835. Dari tabel 4.1 dapat dilihat terdapat dua jenis vibrasi yang
terjadi pada percobaan pertama, yaitu vibrasi stretching dan vibrasi bending dengan intensitas
kuat. Vibrasi bending adalah jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul
yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom molekul secara keseluruhan.Vibrasi Stretching merupakan suatu
vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu molekul, memanjang atau
memendek dalam suatu bidang datar. Selain memanjang dan memendek, ikatan antar atom
dalam molekul organik dapat bergerak mengayun secara beraturan. Hal ini mengakibatkan
adanya perubahan sudut ikatan, sehingga ikatan menjadi bengkok.

Mochamad Hasan Febrianto (1831410147)

Pada praktikum ini, kami menganalisisi suatu sampel plastik dengan menggunakan
metode spektrofotometri IR. Prinsip kerja spektrofotometri ini adalah interaksi energi pada
suatu materi, dimana spektroskop IR ini berfokus pada radiasi eletromagnetik pada rentang
frekuensi 600-4000/cm.

Prinsip spektrofotometer infra merah adalah sampel di-scan, yang berarti sinar infra
merah akan dilewatkan ke sampel. Gelombang yang diteruskan oleh sampel akan ditangkap
oleh detektor yang akan memberikan gambaran spektrum sampel yang diuji. Struktur kimia
dan bentuk ikatan molekul serta gugus fungsioanl tertentu sampel yang diuji menjadi dasar
bentuk spektrum yang akan diperoleh dari hasil analisa.

Pada percobaan ini sampel yang digunakan adalah plastik yang transparan. Plastik yang
terdapat dalam sampel diidentifikasi sebagai polyetilena. Berikut ini strukturnya :

Polietilena yaitu polimer yang terdiri dari rantai panjang monomer etilena (IUPAC:
etena).Polietilena juga merupakan termoplastik yang digunakan sebagai kantong plastik.
Molekul etena C2H4 yaitu CH2=CH2. Dari 2 grup CH2 bersatu dengan ikatan ganda.
Polietilena dapat dibentuk melalui sebuah proses polimerisasi dari etena.

Dari hasil percobaan , hasil spektrum menunjukkan bahwa terdapat ikatan C-H (alkana)
dengan wavenumber 2896, C-H (alkena) dengan wavenumber 1424, C-H (aromatic) dengan
wavenumber 960, C-H (aromatic) dengan wavenumber 835. Dari tabel 4.1 dapat dilihat
terdapat dua jenis vibrasi yang terjadi pada percobaan pertama, yaitu vibrasi stretching dan
vibrasi bending. Vibrasi stretching adalah vibrasi yang mengakibatkan perubahan panjang
ikatan suatu molekul. Sedangkan vibrasi tekuk adalah vibrasi yang mengakibatkan perubahan
sudut ikatan antar dua ikatan.

Shafara Najla M.S/ 1831410116


Pada praktikum kali ini membahas tentang Spektrofotometer Infra Red (IR). Praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi yang terkandung dan mengukur vibrasi molekul
pada suatu sampel. Pada praktikum kali ini, sampel yang digunakan adalah plastik. Plastik yang
terdapat dalam sampel diidentifikasi sebagai polyetilena.

Polietilena adalah polimer yang tersusun atas monomer etena, memiliki sifat dapat
melunak terkena panas, namun tidak sekuat polipropilena. polietilena biasa digunakan untuk
film, tas plastik, dan botol plastik. Atau Polietilena yaitu polimer yang terdiri dari rantai
panjang monomer etilena (IUPAC: etena). Molekul etena C2H4 yaitu CH2=CH2. Dari 2 grup
CH2 bersatu dengan ikatan ganda. Polietilena dapat dibentuk melalui sebuah proses
polimerisasi dari etena. Polietilena dapat diproduksi melalu proses polimerisasi adisi kationik,
polimerisasi ion koordinasi, polimerisasi adisi anionik, dan polimerisasi radikal.

Prinsip spektrofotometer infra merah adalah sinar infra merah akan dilewatkan ke
sampel. Gelombang yang diteruskan oleh sampel akan ditangkap oleh detektor yang akan
memberikan gambaran spektrum sampel yang diuji. Struktur kimia dan bentuk ikatan molekul
serta gugus fungsional tertentu sampel yang diuji menjadi dasar bentuk spektrum yang akan
diperoleh dari hasil analisa.

Didapatkan hasil pada praktikum kali ini yaitu spektrum menunjukkan bahwa adanya
ikatan C-H (alkana) dengan wavenumber 2896, C-H (alkena) dengan wavenumber 1424, C-H
(aromatic) dengan wavenumber 960, C-H (aromatic) dengan wavenumber 835. Terdapat dua
jenis vibrasi yang terjadi pada praktikum pertama, yaitu vibrasi stretching dan vibrasi bending
dengan intensitas kuat. Hasil dari praktikum ini dapat dilihat pada tabel 4.1.

Vibrasi bending adalah jika sistem tiga atom merupakan bagian dari sebuah molekul
yang lebih besar, maka dapat menimbulkan vibrasi bengkokan atau vibrasi deformasi yang
mempengaruhi osilasi atom molekul secara keseluruhan.Vibrasi Stretching adalah suatu vibrasi
yang mengakibatkan perubahan panjang ikatan suatu molekul, memanjang atau memendek
dalam suatu bidang datar.
VI. Kesimpulan

Spektrum infra merah berguna untuk mendeteksi adanya gugus fungsi dalam senyawa
organik.Daerah di bawah frekuensi 650 cm-1 dinamakan infra merah jauh. Sedangkan daerah
di atas frekuensi 4000 cm-1 dinamakan infra merah dekat.Monokromator terdiri dari celah
masuk dan celah keluar yang berupa kisi difraksi atau prisma.4. Detektor panas digunakan
untuk mendeteksi sinar infra merah. Spektrum infra merah mengandung banyak serapan yang
berhubungan dengan sistem vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul memberikan pita-
pita serapan yang berkarakteristik dalam spektrumnya. Corak pita ini disebut sebagai daerah
sidik jari.

VII. Daftar Pustaka

Bassler.1986,PenyidikanSpektrometrik SenyawaOrganik,edisikeempat,Erlangga,Jakarta

Gunawan, Budi dan Citra Dewi A,. 2005. Karakterisasi Spektrofotometri I R Dan Scanning
Electron Microscopy (S E M) Sensor Gas Dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol
(P E G). ISSN 1979-6870

Khopkar SM. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press.

Kristianingrum, Susila..200. Handout Spektroskopi Infra Merah. Jogjakarta

Anda mungkin juga menyukai