Anda di halaman 1dari 4

Nama : Galuh Husadatama

NIM : 041824253030
Kelas : B2M/Akuntansi
CHAPTER 6

The Role of the Corporate Secretary

Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 dan peraturan Perseroan, tugas
Sekretaris Perusahaan meliputi: Sekretaris perusahaan adalah perorangan atau penanggung jawab
dari unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan dan wajib dimiliki oleh setiap
emiten atau perusahaan publik. Sekretaris perusahaan diangkat dan diberhentikan berdasarkan
keputusan direksi. Posisi sekretaris perusahaan tidak boleh dibiarkan kosong dalam jangka waktu
60 hari. dalam jangka waktu tersebut, salah satu anggota direksi harus mengisi posisi ini untuk
sementara tanpa harus mempertimbangkan persyaratan dalam peraturan ini.

Sekretaris perusahaan memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Mengikuti Perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan


yang berlaku di bidang Pasar Modal;
2. Memberikan masukan kepada direksi dan dewan komisaris emiten atau
perusahaan publik untuk mematuhi ketentuan perundang-undangan di bidang
pasar modal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola
perusahaan yang meliputi:
4. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada
situs web emiten atau perusahaan publik;
5. Penyampaian laporan kepada OJK tepat waktu;
6. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat direksi dan/atau dewan komisaris;
7. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi direksi dan/atau dewan
komisaris.
8. Sebagai penghubung antara emiten atau perusahaan publik dengan pemegang
saham emiten atau perusahaan publik, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.
9. Sekretaris perusahaan diwajibkan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya untuk menjalankan
tugasnya.

The Role of the Corporate Secretary PT. Bank Mandiri, Tbk

Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2018 Selama tahun 2018, Sekretaris Perusahaan Bank
Mandiri telah melaksanakan fungsi dan tugas yang berkaitan dengan pemangku kepentingan, antara lain:
Nama : Galuh Husadatama
NIM : 041824253030
Kelas : B2M/Akuntansi
1. Mengikuti perkembangan peraturan Pasar Modal khususnya peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Pasar Modal, antara lain dengan memastikan kepatuhan atas peraturan baru yang
dikeluarkan oleh OJK, Bursa Efek Indonesia dan Regulator lain yang terkait dengan Pasar Modal.

2. Membangun GCG Awareness untuk Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri termasuk
menginformasikan adanya kebijakan baru dan isu mengenai GCG.

3. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 21
Maret 2018, Mandatory Public Expose 2018 pada tanggal 29 Agustus 2018, dan memastikan
komunikasi secara rutin setiap triwulan kepada investor melalui Analyst Meeting yaitu tanggal 6
Februari, 24 April, 19 Juli dan 17 Oktober 2018.

4. Melakukan pembayaran Dividen Tahun Buku 2017 pada tanggal 20 April 2018.5. Menyelenggarakan
dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Gabungan Direksi mengundang Dewan
Komisaris, dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris serta membuat risalah rapatnya. Pada tahun 2018
telah terselenggara masing-masing sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali, 42 (empat puluh dua) kali, 3
(tiga) kali, dan 9 (sembilan) kali rapat.

6. Melakukan reviu secara periodik terhadap Kebijakan Pokok Perusahaan, Anggaran Dasar Perusahaan,
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris, Tata Tertib
Komite di bawah Direksi, Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris, dan Kebijakan lainnya sesuai
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri.

7. Melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.

8. Melakukan keterbukaan informasi kepada pegawai internal Bank Mandiri melalui Majalah Mandiri.
Selama tahun 2018, Sekretaris Perusahaan telah menerbitkan 11 (sebelas) edisi Majalah Mandiri.

9. Melakukan redesign Website Bank Mandiri untuk meningkatkan kemudahan masyarakat dalam
mengakses informasi serta senantiasa menyediakan informasi yang up to date dan akurat pada
Website.

10. Menyusun Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Tahun Buku 2017 serta menyampaikannya
kepada Regulator terkait secara tepat waktu. Selain itu juga memonitor penyampaian Laporan
Tahunan Tahun Buku 2017 milik 11 (sebelas) Entitas Anak kepada Regulator.

11. Pengurusan Uji Kemampuan dan Kepatutan 4 (empat) anggota Direksi.

12. Dokumentasi data legalitas Perseroan, antara lain Akta RUPS, Akta Perubahan Anggaran Dasar, Akta
Perubahan Susunan Pengurus, Tanda Domisili Perusahaan, dan dokumen legalitas lainnya.

13. Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara BUMN, OJK, Bank Indonesia (BI), Kementerian
Keuangan, Sekretaris Negara, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Self Regulatory Organization
(Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral
Nama : Galuh Husadatama
NIM : 041824253030
Kelas : B2M/Akuntansi
14. dan lain-lain

Laporan Sekretaris Perusahaan Tahun Buku 2018

Dalam rangka memenuhi Pasal 11 Peraturan OJK No. 35/ POJK/2014, Sekretaris Perusahaan Bank
Mandiri telah menyusun laporan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun mengenai
pelaksanaan fungsi Sekretaris Perusahaan kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan Komisaris
yang disampaikan melalui Nota kepada Direksi No. CEO.CSC/CMA.464/2018 tanggal 29 Maret 2018
perihal Laporan Fungsi dan Tugas Corporate Secretary Group Tahun 2017 dan Surat kepada Dewan
Komisaris No. HBK.CSC/CMA.876/2018 tanggal 6 April 2018 perihal Laporan Fungsi dan Tugas
Corporate Secretary Group Tahun 2017.

Boards of Directors’ Contribution to Strategy: A Literature Review and Research


Agenda

Amedeo Pugliese*, Pieter-Jan Bezemer, Alessandro Zattoni, Morten Huse, Frans A. J. Van den Bosch and
Henk W. Volberda

Penelitian ini ini menyelidiki efek kepemilikan manajerial pada hubungan antara hak-hak
pemegang saham dan biaya modal ekuitas. Biaya modal ekuitas, tingkat diskonto yang diterapkan
investor untuk menilai arus kas masa depan yang mendasari suatu perusahaan, sangat penting bagi
kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan dana ekuitas. Investor membebankan biaya modal ekuitas
yang lebih tinggi untuk perusahaan, yang mereka percaya akan mengalami kesulitan dalam memastikan
bahwa dana mereka tidak diambil alih atau terbuang sia-sia. Untuk memberi investor
pertanggungjawaban, pemegang saham memiliki hak untuk mendisiplinkan manajer jika dana tidak
digunakan dengan benar. Gompers et al. (2003) meringkas hak-hak pemegang saham ini menjadi skor tata
kelola dan menunjukkan bahwa hak-hak pemegang saham yang lebih kuat dikaitkan dengan
pengembalian abnormal yang positif dan biaya agensi yang lebih sedikit. Cheng et al. (2005)
menunjukkan bahwa hak pemegang saham yang kuat terkait dengan tingkat biaya modal ekuitas yang
lebih rendah.
Dalam penelitian ini, diharapkan dapat memperluas literatur dengan memeriksa apakah
kepemilikan CEO mempengaruhi hubungan antara hak pemegang saham dan biaya modal ekuitas [1].
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan CEO dapat mengurangi masalah keagenan dengan
menyelaraskan kepentingan CEO dengan kepentingan pemegang saham (mis. Jensen dan Murphy, 1990).
Akibatnya, Waling dan Long (1984) mengemukakan bahwa efek penyelarasan membuat peran hak-hak
pemegang saham menjadi kurang penting. Di sisi lain, beberapa bukti menunjukkan bahwa kepemilikan
CEO yang tinggi menimbulkan efek entrenchment (Morck et al., 1988). Akibatnya, hak pemegang saham
Nama : Galuh Husadatama
NIM : 041824253030
Kelas : B2M/Akuntansi
memainkan peran yang lebih penting dalam membatasi kekuatan manajerial ketika kepemilikan CEO
tinggi.

Analisis empiris dilakukan berdasarkan perusahaan S&P 500 dari tahun 1992 hingga 2002.
Penelitian ini menggunakan skor tata kelola yang disusun oleh Gompers et al. (2003) untuk proksi untuk
hak pemegang saham, dan menurunkan biaya modal ekuitas tersirat dari model penilaian pertumbuhan
laba abnormal (Ohlson dan Juettner-Nauroth, 2005). Hak pemegang saham, kepemilikan manajerial, dan
biaya modal ekuitas dapat ditentukan secara endogen oleh karakteristik perusahaan lain dan variabel tata
kelola. Oleh karena itu, penelitian ini menerapkan pendekatan variabel instrumental dua tahap untuk
mengatasi masalah endogenitas dengan menggunakan tingkat hak pemegang saham yang diprediksi dan
kepemilikan manajerial untuk regresi tahap kedua.

How To Improve the Article

Hasil penelitian ini baik dari pendekatan OLS dan regresi dua tahap menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat biaya modal ekuitas yang lebih rendah,
mendukung teori penyelarasan kepemilikan manajerial. Penelitian ini selanjutnya menunjukkan bahwa
efek dari hak pemegang saham yang kuat dalam mengurangi biaya modal ekuitas kurang signifikan bagi
perusahaan dengan kepemilikan yang lebih tinggi. Temuan ini menunjukkan bahwa efek hak pemegang
saham dalam mengurangi biaya modal ekuitas dapat diganti dengan kepemilikan manajerial; karena
kepentingan manajer selaras dengan kepentingan pemegang saham, pemantauan pemegang saham yang
kuat menjadi kurang penting.

Anda mungkin juga menyukai