Anda di halaman 1dari 8

NILAI SAHAM

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Investasi & Manajemen
Portofolio Kelas E

Dosen: Adhitya Agri Putra, SE, M.Acc

Disusun oleh:
ISTIQOMAH 1702110470
SEPTINA DWI WULANDARI 1702110026
ULFA LATHIFA 1702110470
RESSA LINI 1702122936

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun
untuk melengkapi tugas mata kuliah Investasi dan Manajemen Portofolio.
Saya berharap nantinya makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca, sebagai
media informasi dan juga sumber referensi bagi siapapun yang membutuhkannya.
Kami sadari bahwa kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan
khilaf, penyusunan makalah ini pun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.

Pekanbaru, 12 Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH ................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 1
1.3. TUJUAN PENULISAN ...................................................................................... 1
BAB II: PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
2.1. NILAI BUKU DAN NILAI-NILAI LAIN YANG BERHUBUNGAN ............. 2
2.1.1. Nilai Nominal ........................................................................................... 2
2.1.2. Agio Saham .............................................................................................. 2
2.1.3. Nilai Modal Disetor .................................................................................. 3
2.1.4. Laba Ditahan ............................................................................................ 3
2.1.5. Nilai Buku ................................................................................................ 3
2.2. NILAI PASAR ....................................................................................................
2.3. NILAI INTRINSIK .............................................................................................
2.3.1. Pendekatan Nilai Sekarang .......................................................................
Pembayaran Dividen Tidak Teratur .........................................................
Dividen Konstan Tidak Bertumbuh .........................................................
Pertumbuhan Dividen yang Konstan .......................................................
Harga Jual Akhir ......................................................................................
2.3.2. Pendekatan PER .......................................................................................
BAB III: PENUTUP .....................................................................................................
3.1. KESIMPULAN ...................................................................................................
3.2. SARAN ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Beberapa nilai yang berhubungan dengan saham akan dibahas disini, yaitu nilai
buku (book value), nilai pasar (market value) ,dan nilai intrinsik (intrinsic value).
Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten. Nilai
pasar merupakan nilai saham di pasar saham dan nilai intrinsik merupakan nilai
sebenarnya dari saham.
Memahami ketiga konsep nilai ini merupakan hal yang perlu dan berguna, karena
dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang bertumbuh (growth) dan
yang murah (undervalued). Dengan mengetahui nilai buku dan nilai pasar,
pertumbuhan perusahaan dapat diketahui. Pertumbuhan perusahaan (growth)
menunjukkan investmen opportunity set (IOS) atau set kesempatan investasi dimasa
datang. Smith dan Watss (1992) juga Gaver dan Gaver (1993) menggunakan rasio
nilai pasar dibagi dengan nilai buku sebagai proksi dari IOS yang merupakan
pengukur pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang bertumbuh mempunyai rasio
lebih besar dari nilai satu yang berarti pasar percaya bahwa nilai pasar perusahaan
tersebut lebih besar dari nilai bukunya.
Mengetahui nilai pasar dan nilai intrinsik dapat digunakan untuk mengetahui
saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yang mahal. Nilai intrinsik
merupakan nilai sebenarnya dari perusahaan. Nilai pasar yang lebih kecil dari nilai
intrinsiknya menunjukkan bahwa saham tetrsebut dijual dengan harga yang murah
(undervalued), karena investor membayar saham tersebut lebih kecil dari yang
seharusnya dia bayar. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsiknya
menunjukkan bahwa saham tersebut dijual dengan harga yang mahal (overvalued).

1.2. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu nilai buku dan nilai lain apa saja yang berhubungan dengannya?
2. Apa yang dimaksud dengan nilai pasar?
3. Apa itu nilai intrinsik?

1.3. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui tentang nilai buku dan nilai-nilai lain yang berhubungan
dengannya.
2. Untuk mengetahui apa itu nilai pasar.
3. Untuk mengetahui tentang nilai intrinsik.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. NILAI BUKU DAN NILAI-NILAI LAIN YANG BERHUBUNGAN

Untuk menghitung nilai buku suatu saham, beberapa nilai yang berhubungan
dengannya perlu diketahui. Nilai-nilai ini adalah nilai nominal (par value), agio
saham (additional paid in capital atau in excess of par value), nilai modal yang
disetor (paid in capital) dan laba yang ditahan (retained earning).

2.1.1. Nilai Nominal

Nilai nominal yaitu nilai yang ditetapkan oleh emiten. Nilai nomilnal (par
value) dari suatu sham merupakan nilai kewajiban yang ditetapkan untuk tiap-tiap
lembar saham. Kepentingan dari nilai nominal adalah untuk kaitannya dengan hukum.
Nilai nominal ini merupakan modal per lembar yang yang secara hukum harus
ditahan di perusahaan untuk proteksi kepada kreditor yang tidak dapat diambil oleh
pemegang saham (Kieso dan Weygandt, 1996, hal. 576). Kadangkala suatu saham
tidak mempunyai nominal (no-par value stock). Untuk saham yang tidak mempunyai
nilai nominal, dewan direksi umumnya menetapkan nilai sendiri (statted value) per
lembarnya. Jika tidak ada nilai yang ditetapkan, maka yang dianggap sebagai modal
secara hukum adalah semua penerimaan bersih (proceed) yang diterima oleh emiten
pada waktu mengeluarkan saham bersangkutan.

2.1.2. Agio Saham

Agio saham ialah selisih harga yang diperoleh yang dibayarkan investor
kepada emiten dikurangi harga nominalnya atau selisih yang dibayar oleh pemegang
saham kepada perushaan dengan nominal sahamnya. Misalnya nilai nominal saham
biasa per lembar adalah Rp5.000,- dan saham ini dijual sebesar Rp8.000,- per lembar,
maka agio saham per lembar adalah sebesar Rp3.000,-. Agio saham ditampilkan di
neraca dalam nilai totalnya yaitu agio per lembar dikalikan dengan jumlah lembar
yang dijualnya.

2
2.1.3. Nilai Modal Disetor

Nilai modal disetor (paid in capital) merupakan total yang dibayar oleh
pemegang saham kepada perusahaan emiten untuk ditukarkan dengan saham preferen
atau dengan saham biasa. Nilai modal disetor merupakan penjumlahan total nilai
nominal ditambah dengan agio saham. Jika perusahaan mengeluarkan dua kelas
saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, saham preferen disajikan terlebih
dahulu diikuti oleh saham biasa di neraca untuk menunjukkan urutan haknya.

2.1.4. Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham.
Laba yang tidak dibagi ini diinvestasikan kembali ke perusahaan sebagai sumber dana
internal. Laba ditahan dalam penyajiannya di neraca menambah total laba yang
disetor. Karena laba ditahan ini milik pemegang saham yang berupa keuntungan tidak
dibagikan, maka nilai ini juga akan menambah ekuitas pemilik saham di neraca.

2.1.5. Nilai Buku

Nilai buku (book value) adalah dimana per lembar saham menunjukkan nilai
aktiva bersih (net assets) yang dimiliki pemegang saham dengan memiliki per lembar
saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka
nilai buku per lembar saham adalah ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang
beredar:
Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu saham preferen
dan saham biasa, maka perhitungan nilai buku per lembar untuk masing-masing kelas
saham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja.
Perhitungan nilai buku per lembar saham untuk dua macam kelas saham adalah
sebagai berikut:
a. Hitung nilai ekuitas saham preferen
Nilai ekuitas dihitung dengan mengalihkan nilai tebus (call price) ditambah
dengan dividen yang arrears dengan lembar saham preferen yang beredar.

3
Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai nominal yang digunakan. Di
dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham preferen tidak di masukkan,
karena pemegang saham preferen tidak mempunyai hak untuk agio ini
walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan
sebgai tambahan nilai ekuitas saham biasa.

b. Hitung nilai ekuitas saham biasa


Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas
saham preferen.

c. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa
dengan jumlah saham lembar biasa yang beredar.

Contoh:
Suatu perusahaan mengotorisasi untuk menerbitkan saham biasa sebanyak 1.000.000
lembar dengan nilai nominal Rp5.000.-. Pada tanggal 18 Februari tahun ini,
perusahaan mengeluarkan sebanyak 800.000 lembar saham biasa dengan harga
Rp8.000,-per lembar. Dari penjualan saham biasa ini perusahaan mendapatkan kas
sebesar Rp6.400.000.000,-(800.000 x Rp8.000,-) yang terdiri dari:

Modal Saham Biasa 800.000 x Rp5.000,- = Rp4.000.000.000,-


Agio Saham Biasa 800.000 x Rp3.000,- = Rp2.400.000.000,-
Total Kas Diterima = Rp6.400.000.000,-

Pada tanggal 17 November tahun ini, perusahaan membeli balik saham biasa yang
beredar sebagai saham treasuri sebanyak 100.000 lembar dengan harga pasar sebesar
Rp15.000,-. Nilai total saham treasuri adalah:
Saham Treasuri = 100.000 x Rp15.000,-
= Rp1.500.000.000,-

Selanjutnya pada tanggal 5 Desember tahun ini, sebanyak 20.000 lembar saham
treasuri dijual kembali dengan harga Rp17.500, per lembarnya. Dari penjualan saham

4
treasuri ini perusahaan mendapatkan kas sebesar Rp350.000.000,- (20.000 x
Rp17.500,-) yang terdiri dari:

Anda mungkin juga menyukai