Anda di halaman 1dari 15

Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan ….

|293

ALAT PENENTUAN PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN


BERBAHAN DASAR PLASTIK

Nova Dwipantara*, Noor Fadiawati, Lisa Tania


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.1

*Corresponding author, tel: 08986397356, email: novadwipantara43@gmail.com

Abstract: The Plasticware-Based Apparatus in Determining of Solution


Freezing Point Depression. This research was aimed to develop the plasticware-
based apparatus in determining of solution freezing point depression that was
conducted by five steps in research and development design until product revi-
sion. The result of design validation apparatus had very good criteria for suitabli-
ty concept; abundant materials, ease in store, removable, observable; safety, and
durability, except achievable cost and based on plasticware aspect. Based on the
result of feasibility validation, this apparatus had very good criteria for the
aspects of the relevancy with teaching, abundant materials, educational value,
durability, the efficiency, and safety for students, except accuracy aspect. All of
apparatus’s component on the functional testing results and teacher ‘s response
were also had very good criteria. Based on the research result, it could be con-
clude that developed appratus was feasible to be used in the learning.
Keywords: apparatus, colligative properties, freezing point depression, plastic-
ware.

Abstrak: Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan Berbahan Dasar


Plastik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat penentuan penurunan
titik beku larutan berbahan dasar plastik, yang diperoleh melalui lima tahapan
pada desain penelitian dan pengembangan hingga tahap revisi produk. Hasil
validasi desain terhadap alat menunjukkan kriteria baik sekali pada aspek kese-
suaian dengan konsep; kemudahan memperoleh bahan, penyimpanan, pemin-
dahan, pengamatan; keamanan, dan ketahanan; kecuali pada aspek keterjangkauan
biaya dan berbahan dasar plastik. Berdasarkan hasil validasi terhadap kelayakan
alat, menunjukkan bahwa aspek keterkaitan dengan bahan ajar, nilai pendidikan,
ketahanan alat, efisiensi penggunaan alat, dan keamanan bagi siswa memiliki
kriteria baik sekali; kecuali pada aspek ketepatan pengukuran. Seluruh komponen
alat pada hasil uji keberfungsian dan hasil tanggapan guru terhadap alat yang
dikembangkan, juga menunjukkan kriteria baik sekali. Berdasarkan hasil peneliti-
an, alat praktikum yang dikembangkan dinyatakan layak digunakan dalam pem-
belajaran.

Kata kunci : alat praktikum, penurunan titik beku, barang-barang berbahan plas-
tik, sifat koligatif.

PENDAHULUAN pada jenis zat terlarut, akan tetapi


Sifat koligatif larutan diartikan hanya bergantung pada jumlah
sebagai sifat yang tidak bergantung partikel zat terlarut (molekul/ion)
294| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

yang ada dalam suatu larutan. Ada Lunetta, 2004; Hofstein & Naaman,
beberapa sifat larutan yang termasuk 2007; Abrahams & Millar, 2008;
dalam sifat koligatif, salah satunya Astuti, dkk., 2012; Ningrum, dkk.,
adalah penentuan titik beku larutan. 2015).
Penurunan titik beku larutan adalah Agar kegiatan praktikum ter-
selisih antara titik beku suatu pelarut sebut dapat dilakukan di sekolah, di-
dengan titik beku larutan, yang butuhkan suatu sarana dan prasarana
diakibatkan adanya penambahan zat yang memenuhi standar yang ada.
terlarut dalam pelarut tersebut. Sarana yang diperlukan dalam ben-
Berdasarkan cetak biru kuriku- tuk ruang laboratorium sebagai tem-
lum pendidikan di Indonesia, konsep pat pelaksanaan praktikum dan pra-
ini secara eksplisit tercantum dalam sarananya dalam bentuk ketersediaan
kompetensi dasar kimia 4.1 kelas alat dan bahan untuk melakukan per-
XII. Pada kompetensi dasar tersebut, cobaan. Akan tetapi, Nurrohman
siswa diharapkan dapat menyajikan (2012) dan Hanif dkk.(2013), mela-
hasil analisis berdasarkan data per- porkan bahwa sebagian besar guru
cobaan terkait penurunan tekanan dan siswa masih jarang melakukan
uap, kenaikan titik didih, penurunan kegiatan praktikum karena keterba-
titik beku, dan tekanan osmosis larut- tasan waktu dan minimnya peralatan
an (Tim Penyusun, 2013). Nampak praktikum di laboratorium sekolah.
bahwa kompetensi dasar tersebut me- Hal tersebut didukung oleh hasil pe-
nuntut siswa melakukan praktikum nelitian Mairisiska dkk., (2014) dan
untuk memperoleh data percobaan, Permatasari dkk. (2014), yang mela-
yang selanjutnya dianalisis agar da- porkkan bahwa siswa yang tidak me-
pat dikomunikasikan secara lisan lakukan kegiatan praktikum pada
maupun tertulis. Dengan demikian materi tersebut mengalami kesulitan
untuk memperoleh konsep tersebut, karena hanya menyelesaikan rumus
dalam pembelajarannya disertai ke- praktis tanpa menggali pemahaman
giatan praktikum. konsep yang sebenarnya, sehingga
Pembelajaran kimia yang ber- hasil ulangannya banyak yang tidak
basis keterampilan meliputi minds-on mencapai kriteria ketuntasan minim-
dan hands-on. Kegiatan minds-on di- al.
lakukan untuk membangun konsep Ketidakterlaksanaan praktikum
dengan mengandalkan aktivitas otak, di sekolah juga didukung oleh hasil
sedangkan kegiatan hands-on dilaku- studi lapangan yang dilakukan di li-
kan untuk mendapatkan konsep be- ma SMA yang tersebar di Kabupaten
rupa aktivitas atau kerja praktikum. Lampung Utara, Pesawaran dan
(Nasution dkk., 2015; Selco dkk., Bandar Lampung. Dari studi lapang-
2013; Lin, 1998; Broman dan Simon, an tersebut, diperoleh informasi
2014; Zakiyah dkk., 2014; Zulaiha bahwa sebanyak 40% sekolah ter-
dkk., 2014; Hoistermann dkk., 2010). sebut tidak dilaksanakan kegiatan
Kegiatan praktikum dapat membuat praktikum penurunan titik beku larut-
proses belajar siswa menjadi lebih an. Hal ini disebabkan adanya keter-
bermakna sehingga siswa dapat me- batasan pada waktu pembelajaran
nemukan sendiri konsep yang dipel- dan penggunaan laboratorium yang
ajari dan dapat menguji kebenaran- dialih fungsikan menjadi ruang kelas.
nya secara nyata (Hodson, 1990; Dari sekolah yang dilaksanakan
Garnett dkk., 1995; Hofstein & kegiatan praktikum, hanya sekitar
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |295

33,33% yang percobaan penurunan ti- ti beberapa bagian seperti gelas kimia
tik beku larutannya didasarkan pada dengan thermostatic bath, kawat sti-
konsep yang benar. Percobaan ter- rer dengan magnetic stirer, dan sum-
sebut berupa penentuan titik beku bat karet dengan tutup sampel kaca.
pada larutan elektrolit dan non-elek- Alat yang ada di sekolah maupun
trolit, akan tetapi hasil percobaannya alat yang telah dikembangkan oleh
menunjukkan larutan tidak mengala- para ahli, digunakan pada tekanan 1
mi pengkristalan sehingga titik beku- (satu) atm. Akan tetapi, tidak teramati
nya tidak dapat diamati. Sebanyak pembentukan kristal pada alat yang
66,67% sisanya, praktikum yang di- ada di sekolah dimungkinkan karena
lakukan tidak ditentukan berdasarkan penggunaannya pada tekanan ter-
pada kehadiran kristal pertamanya sebut. Berbeda halnya dengan alat
sehingga suhu yang tercatat bukan yang telah dikembangkan oleh ahli,
merupakan titik beku larutan yang be- kristalnya dapat teramati karena kom-
nar. Percobaan yang dilakukan me- pleksitas alatnya lebih tinggi. Selain
liputi pembuatan es krim dan peng- itu, bahan-bahan yang digunakan
ukuran suhu es yang ditambahkan ga- pada alat tersebut relatif mahal dan
ram. Berdasarkan studi lapangan, gu- hampir ketersediannya tidak ditemui
ru menyatakan bahwa perlu dikem- di laboratorium sekolah. Oleh sebab
bangkan alat praktikum titik beku la- itu, perlu dikembangkan alat yang
rutan yang dapat mengamati sampai komponennya tersedia di laboratori-
terbentuknya kristal. um sekolah mengikuti set alat milik
Ada beberapa penelitian yang Beckmann dengan hanya mengubah
telah dilakukan dalam mengembang- tekanannya menjadi di bawah 1 (satu)
kan alat penentuan penurunan titik atm.
beku larutan. Salah satu diantaranya Penurunan tekanan sistem dapat
pernah dikembangkan oleh dilakukan dengan cara menggunakan
Karunakaran (1978) dengan memodi- suatu pompa vakum. Hacks (2015)
fikasi alat Beckmann. Kawat stirer melakukan perangkaian set pompa
platinum pada alat Beckmann diganti vakum yang berasal dari beberapa ba-
dengan kawat nikel untuk menghin- rang plastik akuarium. Set pompa ter-
dari efek supercooling. Set alat sebut mampu memvakum udara dari
Karunakaran tersebut, dimodifikasi dalam botol kaca sebagai reaktornya.
lebih lanjut oleh Marzzacco dan Pompa yang berasal dari plastik ter-
Collins (1980) dengan mengaplikasi- sebut dapat dijadikan referensi se-
kan sistem pendingin pada sistem ter- bagai sebuah pompa vakum yang mu-
buka dan mengganti stirer kawat rah, mudah dibuat, dan diperoleh,
dengan stirer magnetic sehingga yang mampu memberikan kondisi te-
pengadukan menjadi lebih konstan. kanan sistem dibawah 1 atm pada per-
Lebih lanjut, Singman dkk., (1982) cobaan. Modifikasi alat dengan
memodifikasi set alat dari Marzzacco mengaplikasikan tekanan di bawah 1
dan Collins dengan menggantikan ter- atm akan membantu larutan meng-
mometer merkuri dengan sebuah mul- kristal pada suhu yang lebih tinggi
timeter TRMS-5000. Dilain pihak, dibandingkan percobaan yang dilaku-
Fosbol dkk., (2011) juga pernah kan pada tekanan 1 atm. Kondisi
mengembangkan set alat milik mengkristal pada larutan akan lebih
Beckmann tersebut dengan menam- cepat tercapai sehingga titik bekunya
bahkan unit akuisi data dan menggan- dapat ditentukan.
296| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

Selain pompa vakum plastik yang dimana, % J in persentase jawaban-i,


mampu mengendapkan udara, barang-
barang berbahan plastik lainnya bisa J i jumlah skor jawaban-i, dan N
dijadikan referensi juga untuk jumlah skor total. Hasil persentase
mengurangi tekanan sistem karena diubah menjadi pernyataan deskriptif
sifatnya yang kedap, tahan lama, naratif (Sudjana, 2005).
relatif murah dan mudah dirangkai. Studi pustaka dilakukan untuk
Beranjak dari berbagai permasalahan memperoleh informasi mengenai kri-
yang ada, pada artikel ini akan di- teria pengembangan alat praktikum
bahas terkait hasil alat penentuan pe- yang baik dan pengembangan alat pe-
nurunan titik beku larutan berbahan nentuan penurunan titik beku larutan
dasar plastik yang telah dikembang- yang telah dikembangkan.
kan.
Perencanaan
METODE Pada tahap ini ditentukan kriteria
Desain penelitian yang digunakan barang-barang yang digunakan dalam
adalah desain penelitian dan pengem- pengembangan alat penentuan penu-
bangan menurut Gall, dkk. (Setyosari, runan titik beku larutan. Barang-ba-
2012). Terdapat lima tahap yang rang yang digunakan harus dapat
dilakukan, meliputi: mengkondisikan percobaan dengan te-
kanan sistem di bawah 1 atm .
Penelitian dan Pengumpulan Data
Tahap penelitian dan pengumpul- Pengembangan Format Produk
an data terdiri atas studi lapangan dan Awal
studi pustaka. Studi lapangan dilaku- Pembuatan desain. Pembuatan
kan untuk mengetahui keterlaksanaan desain alat penentuan titik beku larut-
kegiatan praktikum penurunan titik an yang dikembangkan dilakukan ber-
beku larutan di sekolah dan kriteria dasarkan informasi kriteria barang
pengembangan alat praktikum yang penyusun komponen alat yang diper-
diinginkan oleh guru di sekolah. Studi oleh pada tahap perencanaan.
lapangan dilakukan di lima sekolah Validasi desain. Validasi desain
yang tersebar di Kabupaten Lampung dilakukan untuk mengetahui kelayak-
Utara, Bandar Lampung, dan an desain alat hasil pengembangan
Pesawaran, yaitu SMA Negeri 8 untuk direalisasikan menjadi alat pe-
Bandar Lampung, SMA Negeri 1 nentuan penurunan titik beku larutan.
Kotabumi, SMA Negeri 3 Kotabumi, Validasi dilakukan dengan memberi-
SMA Negeri 4 Kotabumi, dan SMA kan kuesioner kepada dua orang dosen
Negeri 1 Padang Cermin. Data diper- Pendidikan Kimia FKIP Unila sebagai
oleh dengan mewawancarai 5 orang validator. Aspek penilaian yang di-
guru kimia kelas XII dan memberikan lakukan meliputi kesesuaian dengan
kuesioner kepada 108 siswa kelas XII. konsep, kemudahan memperoleh ba-
Data yang diperoleh dari hasil wawan- han, kemudahan penyimpanan, ke-
cara dan kuesioner tersebut diklasifi- mudahan pemindahan, kemudahan
kasi, ditabulasi, dan dipersentasekan pengamatan, keamanan, ketahanan,
jawaban yang diperoleh dengan meng- keterjangkauan biaya dan berbahan
gunakan rumus : dasar plastik
∑ Pembuatan alat. Pembuatan alat
%Jin = x 100%
dilakukan berdasarkan hasil desain
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |297

tervalidasi dan dinyatakan layak pada % X in


jumlah persentase pada
tahap validasi desain. Penyesuaian kuesioner/ wawancara-i tiap pernyata-
tersebut mencakup pada bentuk alat an dan n jumlah pernyataan tiap aspek
serta bahan penyusun komponen alat (Sudjana, 2005).
yang ada pada desain alat hasil Hasil persentase yang diperoleh,
pengembangan. ditafsirkan untuk memperoleh sebuah
Validasi alat. Validasi alat di- pernyataan secara kualitas. Tafsiran
lakukan untuk mengetahui kelayakan yang digunakan berdasarkan tafsiran
alat yang dikembangkan dengan Arikunto (1997) yang disajikan pada
memberikan kuesioner kepada dua Tabel 1.
orang dosen Pendidikan Kimia FKIP
Unila sebagai validator. Aspek pe- Tabel 1. Tafsiran persentase skor
nilaian yang dilakukan meliputi keter- Persentase Skor Kriteria
kaitan dengan bahan ajar, nilai 81 – 100 Baik sekali
pendidikan, ketahanan alat, efisiensi 61 – 80 Baik
penggunaan alat dan keamanan bagi 41 – 60 Cukup
siswa. 21 – 40 Kurang
Uji keberfungsian. Uji keberfung- 0 – 20 Sangat kurang
sian ini bertujuan untuk mengetahui
keberfungsian tiap komponen alat pe-
Uji Coba Awal
nurunan titik beku larutan hasil Uji coba lapangan awal di-
pengembangan. Uji keberfungsian ini laksanakan di SMA Negeri 8 Bandar
dilakukan dengan memberikan kue- Lampung. Data pada uji coba ini di-
sioner kepada 10 orang mahasiswa peroleh dari hasil respon dua guru ki-
Pendidikan Kimia FKIP Unila setelah mia kelas XII berupa hasil wawancara
melaksanakan kegiatan praktikum terkait pelaksanakan kegiatan prakti-
menggunakan alat hasil pengembang- kum penentuan penurunan titik beku
an. larutan menggunakan alat yang di-
Data yang diperoleh pada tahap kembangkan. Aspek yang ditanggapi
pengembangan format produk awal meliputi aspek keterkaitan dengan
diklasifikasi, ditabulasi, dan dipersen- bahan ajar, nilai pendidikan, ketahan-
tasekan jawaban yang diperoleh an alat, efisiensi penggunaan alat,
dengan menggunakan rumus : ketepatan pengukuran dan keamanan

%Jin = x 100% bagi siswa. Data yang diperoleh pada
tahap ini, selanjutnya diolah dengan
dimana, % J in persentase jawaban-i, cara yang sama pda pengolahan data
yang dilakukan pada tahap
 J i jumlah skor pada jawaban-i, dan pengembangan format produk awal.
N jumlah skor total (Sudjana, 2005).
Rata-rata persentase tiap aspek Revisi Produk
kelayakan alat hasil pengembangan Pada tahap ini dilakukan revisi
dihitung dengan menggunakan ru- terhadap alat penentuan penurunan ti-
mus: tik beku larutan yang dikembangkan
̅̅̅̅̅̅̅ = ∑ berdasarkan hasil uji coba awal. Ha-
sil dari revisi pada tahap ini diperoleh
sebagai hasil akhir pengembangan
dimana, % X i rata-rata persentase alat penentuan penurunan titik beku
kuesioner/wawancara-i tiap aspek,
298| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

larutan berbahan dasar plastik yang kristal sesaat setelah larutan


dilakukan. membeku dapat teramati.
Studi pustaka. Hasil studi pustaka
HASIL DAN PEMBAHASAN terhadap pengembangan alat prakti-
kum yang baik harus memenuhi kri-
Penelitian dan Pengumpulan Data teria aspek kelayakan alat yang me-
Studi lapangan. Hasil studi la- liputi aspek keterkaitan dengan bahan
pangan menunjukkan bahwa 40% gu- ajar, nilai pendidikan, ketahanan alat,
ru tidak mengakomodasi siswa me- ketepatan pengukuran, efisiensi peng-
lakukan kegiatan praktikum penurun- gunaan alat, keamanan bagi peserta
an titik beku larutan dengan alasan didik, dan kemudahan penyimpanan
keterbatasan waktu dan pengalihfung- (Tim Penyusun, 2011).
sian ruang laboratorium sebagai ruang Lebih lanjut, hasil studi pustaka
kelas. Sisanya, guru mengakomodasi terhadap pengembangan alat penentu-
siswa melakukan kegiatan praktikum an penurunan titik beku larutan yang
karena ketersediaan alat praktikum- telah dilakukan, didasarkan pada set
nya dirasa lengkap dan mudah di- alat milik Beckmann. Set alat ter-
gunakan. Dari guru yang mengako- sebut terdiri dari dua tabung ukuran
modasi siswa melakukan praktikum, berbeda yang diletakkan dalam bejana
hanya 33,33% saja yang percobaan- campuran pendingin. Karunakaran
nya didasarkan pada konsep yang be- (1978) memodifikasi alat tersebut
nar. dengan mengganti kawat stirer plati-
Hasil angket dengan responden num dengan kawat nikel untuk meng-
siswa menyatakan bahwa larutan hindari efek supercooling.
yang diuji tidak mengalami pembeku- Set alat Karunakaran dimodifika-
an pada penentuan titik beku pada la- si lebih lanjut oleh Marzzacco dan
rutan elektrolit dan non-elektrolit, Collins (1980) dengan mengaplikasi-
sehingga tidak dapat diamati titik be- kan sistem pendingin pada sistem ter-
ku larutannya. Pada pembuatan es buka dan mengganti komponen ta-
krim, titik beku larutan ditentukan bung dengan erlenmeyer, dan stirer
setelah campuran membeku seutuh- kawat dengan magnetic stirer,
nya sehingga percobaan tersebut ber- sehingga pengadukan menjadi lebih
lawanan pada konsep titik beku larut- konstan.
an yang ditentukan pada kehadiran Lebih lanjut, Singman dkk.,
kristal pertamanya, sedangkan pada (1982) memodifikasi set alat dari
pengukuran suhu yang ditambahkan Marzzacco dan Collins dengan meng-
garam, tidak mungkin dapat ditentu- gantikan termometer merkuri dengan
kan titik beku larutannya karena es sebuah multimeter TRMS-5000 untuk
tersebut akan mencair pada kondisi menghindari kesulitan membaca suhu
ruang dan suhu yang terbaca pada ter- dan bahaya zat merkuri saat termome-
mometer hanya menunjukkan penu- ter tidak sengaja terpecah.
runan suhu saja. Dilain pihak, Fosbol dkk., (2011)
Selain informasi keterlaksanaan juga pernah mengembangkan set alat
praktikum, guru dan siswa menyata- milik Beckmann dengan menerapkan
kan perlu dikembangkan alat penu- sistem tertutup, menambahkan unit
runan titik beku larutan. Dengan di- akuisi data, dan mengganti beberapa
kembangkannya alat praktikum ter- komponennya, seperti gelas kimia
sebut, diharapkan proses terbentuknya dengan thermostatic bath, kawat
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |299

stirer dengan magnetic stirer, dan yang lebih tinggi sehingga titik
sumbat karet dengan tutup sampel bekunya dapat ditentukan lebih cepat
kaca. dibandingkan dilakukan pada tekanan
Berdasarkan studi lapangan dan 1 atm. Adapun bahan-bahan yang di-
studi pustaka, alat di sekolah dan alat gunakan sebagai komponen alat yang
yang dikembangkan ahli mengguna- dikembangkan mudah diperoleh, ti-
kan tekanan sebesar 1 atm. Akan dak membutuhkan biaya yang cukup
tetapi, pembentukan kristal tidak ter- besar, ketersediaannya ada di labo-
amati pada alat di sekolah dengan ratorium sekolah, dan dapat menurun-
menggunakan tekanan tersebut, kan tekanan sistemnya.
sedangkan pada alat yang dikem-
bangkan oleh ahli, pembentukan kris- Perencanaan
tal teramati. Hal ini disebabkan kom- Kriteria barang-barang yang di-
pleksitas alat yang dikembangkan ahli gunakan dalam pengembangan alat
lebih tinggi. Sebagian besar modifika- penentuan penurunan titik beku larut-
sinya dilakukan pada pengukur suhu an adalah barang-barang berbahan da-
dan pengaduknya, yang memiliki cara sar plastik yang dapat dikedapkan
kerja lebih baik dibandingkan dengan sehingga dapat dikondisikan tekanan
komponen sebelumnya. Walaupun sistemnya dibawah 1 atm. Hal ini di-
memiliki kelebihan tersebut, berbagai sebabkan plastik mudah diperoleh, ta-
komponen penggantinya memiliki han lama, mudah dirangkai dan tidak
harga yang relatif mahal dan harus membutuhkan biaya yang cukup be-
memiliki keahlian khusus dalam sar untuk mendapatkannya.
pengoperasiannya, sehingga keter-
sediaannya di sekolah hampir tidak Pengembangan Format Produk
ada. Oleh sebab itu, alat penentuan Awal
penurunan titik beku larutan yang di- Pembuatan desain. Pembuatan
kembangkan mengikuti set alat milik desain dilakukan sebanyak empat kali
Beckmann dengan menggunakan te- perbaikan hingga diperolehnya desain
kanan sistem di bawah 1 atm. terakhir penurunan titik beku larutan
Penggunaan dengan tekanan di berbahan dasar plastik yang disajikan
bawah 1 atm, diharapkan dapat mem- pada Gambar 1. Desain akhir ini
bantu larutan mengkristal pada suhu meliputi tiga bagian utama, yaitu set

Gambar 1. Desain akhir alat penentuan penurunan titik beku larutan berbahan
dasar plastik
300| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

pompa vakum, wadah plastik, dan ko- 100%


tak bekas jam.

Rata-rata persentase jawaban "ya"


Set pompa vakum terdiri dari
80%
pompa suntik dan dua buah check
valve akuarium berlawanan (katup
inout dan katup outin), yang 60%
masing-masing komponennya di-
hubungkan menggunakan selang uda-
40%
ra pada T-aerator. Set pompa vakum
ini berfungsi untuk menurunkan teka-
nan sistem wadah plastik. 20%
Pada bagian ujung dalam wadah
plastik terdapat gelas kimia, yang di- 0%
masukkan tabung reaksi berisi pe- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
larut/larutan dan magnetic stirrer, Aspek yang dinilai
sedangkan pada bagian tutup wadah-
nya, terdapat termometer yang terpa- Keterangan:
sang pada sumbat karet dengan posisi 1=kesesuaian desain dengan konsep;
skala menghadap samping. Tujuannya 2=kemudahan memperoleh bahan;
adalah untuk memudahkan pengamat- 3=keterjangkauan biaya pembuatan alat;
an saat mencapai kondisi titik beku- 4=kemudahan penyimpanan; 5=kemu-
nya. Selain itu, pada bagian tutupnya dahan membawa/memindahkan; 6=ke-
mudahan pengamatan; 7=berbahan dasar
terdapat vacuum gauge sebagai peng-
plastik; 8=keamanan bagi siswa; 9=ke-
ukur tekanan sistem dan selang udara amanan bahan alat yang digunakan;
sebagai jalannya udara keluar saat di- 10=ketahanan alat.
lakukan pemvakuman.
Pada bagian dalam kotak bekas Gambar 2. Hasil validasi desain
jam, terdiri dari kabel merah dan hi-
tam yang terhubung pada kipas ber- Rp. 381.000,-; dan komponen ber-
magnet. Kabel tersebut dihubungkan bahan kaca seperti tabung reaksi dan
ke sebuah baterai untuk menggerakan gelas kimia , masih digunakan se-
kipas sehingga gaya tarik magnet dan bagai komponen alat. Hasil rata-rata
magnetic stirer menyebabkan terjadi- persentase seluruh aspek kelayakan
nya pengadukan pelarut/larutan oto- desain yang dikembangkan menun-
matis dalam tabung reaksi. jukkan persentase sebesar 90%
Validasi desain. Hasil validasi dengan kriteria baik sekali, sehingga
dari desain terakhir dapat dilihat pada desain alat penentuan penurunan titik
Gambar 2. Berdasarkan hasil validasi beku larutan berbahan dasar plastik
desain tersebut, semua aspek menun- dinyatakan layak dikembangkan
jukkan kriteria baik sekali dengan menjadi alat praktikum.
persentase sebesar 100%, kecuali Pembuatan alat. Pembuatan alat
pada aspek keterjangkauan biaya dan yang dikembangkan pada awalnya di-
berbahan dasar plastik dengan persen- dasarkan pada hasil desain tervalidasi
tase 50% dan kriteria cukup. Kriteria akan tetapi, ditemukan beberapa ken-
cukup yang diperoleh pada kedua as- dala saat dilakukan pengujian dari
pek tersebut disebabkan karena harga alat tersebut. Oleh sebab itu, dilaku-
pembuatan alat praktikum yang kan penggantian komponen alat dan
dikembangkan relatif tinggi sebesar sampel yang disajikan dalam Tabel 2.
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |301

Hasil penggantian komponen menjadi 61cmHg. Saat kondisi titik


pada alat penentuan penurunan titik beku teramati pada pelarut/larutan,
beku larutan yang dikembangkan di- suhu yang ditunjukan pada termo-
sajikan pada Gambar 3. Setelah kom- meter dicatat sebagai titik beku pe-
ponen alat diganti, alat diuji kembali larut/larutannya.
dengan menggunakan sampel aqua- Pada hasil percobaan, diperoleh
des sebagai pelarut dan gula pasir dua kondisi yang berbeda untuk
dengan konsentrasi 0,1 m hingga 1,1 mencapai kondisi titik bekunya.
m sebagai larutan non-elektrolitnya. Kondisi titik beku pertama dicapai
Percobaan tersebut dilakukan seba- dengan membutuhkan waktu sekitar
nyak tiga kali pengulangan untuk 15 menit untuk membentuk pengkris-
masing- masing sampel. Cara kerja talan, sedangkan kondisi lainnya, ti-
dari alat tersebut, diawali dengan me- tik beku dicapai dengan waktu se-
lakukan perakitan pada tiga bagian kitar 45 menit. Pada kondisi tersebut,
utamanya, yaitu kotak jam bekas, wa- suhu larutan akan turun hingga -3°C
dah plastik, dan set pompa vakum. atau -4°C dan bertahan dengan teng-
Pada bagian ujung check valve akua- gang waktu yang cukup lama. Be-
rium dengan katup inout, dihu- berapa saat kemudian, terjadi peng-
bungkan ke selang udara pada tutup kristalan yang disertai dengan ada-
wadah plastik. Wadah plastik ter- nya kenaikan suhu hingga suhu la-
sebut ditutup hingga rapat dan di- rutan konstan.
letakkan dengan posisi magnetic sti- Berdasarkan hasil percobaan,
rer tepat berada diatas tanda yang ada kondisi pertama adalah kondisi nor-
pada kotak bekas jam. Udara dari da- mal yang dialami pada penentuan ti-
lam wadah plastik divakum maksi- tik beku suatu larutan, sedangkan
mum hingga tekanan sistemnya kondisi kedua termasuk ke dalam

Tabel 2. Penggantian komponen alat dan sampel


302| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

Gambar 3. Alat penentuan penurunan titik beku larutan berbahan dasar plastik

peristiwa efek supercooling. Efek Adapun hasil percobaan pelarut


supercooling terjadi ketika pelarut/ dan larutan menggunakan alat yang
larutan masih berada dalam keadaan dikembangkan disajikan pada Tabel 3
cair ketika berada dibawa titik beku- dan Tabel 4. Berdasarkan hasil pe-
nya tanpa terjadinya transisi fase. Su- nentuan titik beku pelarut pada Tabel
hu konstan yang dicapai setelah pem- 3, maka diperoleh nilai Kf dari alat
bentukan kristal merupakan titik be- yang dikembangkan sebesar 1,9 K
ku dari pelarut/larutan tersebut mol-1. Hasil perhitungan titik beku
(Gholaminejad dan Hosseini, 2013; larutan gula pasir menggunakan nilai
Muranaka dkk., 2008; Zhang dkk., Kf alat tersebut dapat dilihat pada
2014). Percobaan yang disertai efek Tabel 5.
supercooling terjadi pada seluruh Perbandingan hasil percobaan
sampel kecuali pada pengulangan la- dan hasil perhitungan larutan gula
rutan gula pasir 0,1 m yang kedua, pasir menunjukkan nilai yang cukup
percobaan larutan gula pasir 0,5 m berbeda, sehingga keakuratan dari
pertama, dan ketiga pengulangan alat yang dikembangkan masih terbi-
aquades lang minim. Grafik hasil percobaan
Hasil percobaan menggunakan dan hasil perhitungan larutan gula
alat tersebut, didukung oleh hasil pasir disajikan pada Gambar 4. Hasil
penelitian Gholaminejad dan Hosseini percobaan titik beku larutan gula pa-
(2013) terhadap perilaku super- sir sebagai sumbu x dan hasil perhi-
cooling air. Air yang bersuhu 65°C tungannya sebagai sumbu y. Grafik
ditempatkan dalam pendingin yang tersebut memiliki nilai R2 sebesar
suhunya -8°C. Pada saat mencapai 0,949. Nilai korelasi tersebut menun-
suhu -7°C , air masih dalam fase cair jukkan bahwa keduanya saling ber-
dan bertahan hingga lima jam tanpa hubungan dan memiliki rentang nilai
terjadinya pengkristalan. Pengkristal- yang serupa.
an terjadi saat penambahan umpan
kristal berupa es ke dalam air . Tabel 3. Hasil percobaan aquades
Namun, pada alat yang dikembang- Tf° ke- (°C) Tf° Tf°
kan, pengkristalan muncul tanpa 1 2 3 (°C) (K)
adanya pemberian umpan es. 2,0 2,0 2,0 2,0 275
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |303

Tabel 4. Hasil percobaan larutan gula menunjukkan bahwa aspek keterkait-


pasir an dengan bahan ajar, nilai pendidik-
Tf’ ke- (°C) Tf’ ΔTf an, ketahanan alat, efisiensi peng-
m gunaan alat, keamanan bagi siswa
1 2 3 (°C) (°C)
0,1 1,2 1,2 1,2 1,2 0,8 memiliki persentase sebesar 100%
0,2 0,8 1,0 1,0 1,0 1,0 dan kriteria baik sekali, kecuali pada
0,3 0,2 0,0 0,0 0,2 1,8 aspek ketepatan pengukuran dengan
0,4 0,2 0,2 0,2 0,2 1,8 persentase 0% dan kriteria kurang.
0,5 0,0 -0,2 0,0 0,0 2,0 Hasil percobaan titik beku larutan
0,6 0,0 0,0 0,0 0,0 2,0 yang cukup jauh dengan hasil perhi-
0,7 -0,2 -0,2 0,0 -0,2 2,2 tungannya menyebabkan keakurat-
0,8 -0,2 -0,5 -0,5 -0,5 2,5 annya menjadi minim, meskipun me-
0,9 -1,0 -0,8 -1,0 -0,8 2,8 miliki rentang nilai yang serupa.
1,0 -1,0 -1,0 -1,0 -1,0 3,0 Hasil rata-rata persentase seluruh
1,1 -1,2 -1,0 -1,2 -1,2 3,2 aspek kelayak an alat tersebut me-
nunjukkan persentase sebesar 83,33%
Tabel 5. Hasil perhitungan larutan . dengan kriteria baik sekali, sehingga
gula pasir alat penentuan penurunan titik beku
larutan berbahan dasar plastik
m ΔTf (K) Tf’(K) Tf' (°C) dinyatakan layak digunakan dalam
pembelajaran.
0,1 0,2 274,8 1,8
0,2 0,4 274,6 1,6
0,3 0,6 274,4 1,4
0,4 0,7 274,3 1,3
0,5 0,9 274,1 1,1
0,6 1,1 273,9 0,9
0,7 1,3 273,7 0,7
0,8 1,5 273,5 0,5
0,9 1,7 273,3 0,3
1,0 1,9 273,1 0,1
1,1 2,1 272,9 -0,1

Validasi alat. Berdasarkan hasil


percobaan yang diperoleh meng-
gunakan alat yang dikembangkan,
sudah mendekati hasil perhitungan,
memiliki skala hasil yang serupa dan
seluruh komponen alatnya sudah
berfungsi sebagaimana mestinya,
sehingga alat tersebut dilanjutkan
pada validasi kelayakan alat. Hasil
dari validasi alat tersebut dapat Gambar 4. Grafik hubungan titik be-
dilihat pada Gambar 5. ku hasil percobaan vs
Berdasarkan hasil validasi kela- hasil perhitungan larut-
yakan alat yang dikembangkan an gula pasir
304| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

Rata-rata persentase 100%


80%
jawaban "ya"

60%
40%
20%
0%
Keterkaitan Nilai Ketahanan Efisiensi Keamanan Ketepatan
dengan pendidikan alat penggunaan bagi siswa pengukuran
bahan ajar alat

Gambar 5. Hasil validasi alat penentuan penurunan titik beku larutan


berbahan dasar plastik

100%
Rata-rata persentase

80%
jawaban "ya"

60%

40%

20%

0%
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18
Komponen yang dinilai

Keterangan:
P1:Keberfungsian pompa suntik P10:Keberfungsian termometer
P2:Keberfungsian bantalan karet P11:Keberfungsian gelas kimia
P3:Keberfungsian selang udara P12: Keberfungsian tabung reaksi
P4:Keberfungsian check valve P13:Keberfungsian magnetic stirer
P5:Keberfungsian T aerator P14:Keberfungsian kawat dan kayu bekas
P6:Keberfungsian wadah plastik P15:Keberfungsian kipas bermagnet
P7:Keberfungsian karet ban, lem china, P16:Keberfungsian alas kipas kayu
lakban hitam, dan plester P17:Keberfungsian kotak hitam
P8:Keberfungsian vacuum gauge P18:Hasil percobaan
P9:Kberfungsian sumba t karet

Gambar 6. Hasil uji keberfungsian alat penentuan penurunan titik beku


larutan berbahan dasar plastik

100%
Rata-rata Persentase

80%
jawaban "ya"

60%
40%
20%
0%
Keterkaitan Nilai ketahanan Efisiensi Keamanan Ketepatan
dengan pendidikan alat penggunaan bagi siswa pengukutan
bahan ajar alat

Gambar 7. Hasil tanggapan guru terhadap alat penentuan penurunan titik beku
zlarutan berbahan dasar plastik
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |305

Uji keberfungsian. Hasil uji ke- ning method in school science.


berfungsian alat disajikan pada Gam- International Journal of Science
bar 6. Berdasarkan hasil uji keber- Education, 30(14): 1945-1969.
fungsian alat menunjukkan seluruh
komponen alat memiliki kriteria baik Astuti, R., Sunarno, W., &
sekali dengan rata-rata persentase Sudarisman, S. 2012. Pembelajaran
sebesar 100%. Oleh sebab itu, seluruh IPA dengan pendekatan keterampilan
komponen alat penentuan penurunan proses sains menggunakan metode
titik beku larutan berbahan dasar plas- eksperimen bebas termodifikasi dan
tik dinyatakan berfungsi dengan baik. eksperimen terbimbing ditinjau dari
sikap ilmiah dan motivasi belajar
Uji Coba Awal siswa. Jurnal Inkuiri, 1(1), 51-59.
Hasil tanggapan guru terhadap
alat yang dikembangkan disajikan Broman, K.., dan Simon, S.
pada Gambar 7. Semua aspek yang 2014. Upper Secondary School
dinilai memiliki kriteria baik sekali Students’Choice and Their Ideas on
dengan rata-rata persentasenya se- How to Improve Chemistry
besar 100% sehingga alat tersebut Education. Journal of Science and
dapat membantu guru dalam pem- Mathematics Educations. -(-), 1-24.
belajaran penurunan titik beku larutan
di sekolah. Fosbol, P. L., Pedersen, M. G.,
dan Thomsen, K. 2011. Freezing
Revisi Produk Point Depressions of Aqueous MEA,
Dalam pengembangan ini tidak MDEA, and MEA-MDEA Measured
dilakukan revisi pada alat penentuan with a New Apparatus. Journal of
penurunan titik beku larutan berbahan Chemical & Engineering data. 56(4),
dasar plastik. Hal ini disebabkan tidak 995-1000.
adanya saran perbaikan terhadap alat
yang telah dikembangkan tersebut Garnett, P. J., Garnett, P. J., &
pada saat uji coba awal alat. Hacking, M. W. 1995. Refocusing
the chemistry lab: A casefor labora-
SIMPULAN tory-based investigations.
Berdasarkan hasil validasi desain, Australians Science Teachers
validasi alat, uji keberfungsian dan Journal, 41(2): 26-32.
tanggapan guru terhadap alat alat pe-
nurunan titik beku larutan berbahan Gholaminejad, A., dan Hosseini,
dasar plastik hasil pengembangan, R. 2013. A Study of Water Super-
maka disimpulkan bahwa alat yang cooling. Journal of Electronics
dikembangkan tersebut dinyatakan Cooling and Thermal Control. 3(1),
layak digunakan dalam kegiatan 1-6.
pembelajaran di sekolah dengan krite-
ria kelayakan baik sekali. Hacks M. S. 2015. Make a Ma-
son Jar Vacuum Sealer. [online].
DAFTAR RUJUKAN Available:
Abrahams, L., & Millar, R. https://youtube/6RUEKKnTOPA. [2nd
2008. Does practical work really of April 2016].
work? a study of the effectiveness of
practical work as a teaching and lear-
306| Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Kimia, Vol. 5, No.2 Edisi Agustus 2016, 293-307

Hanif, N., Sopandi, W., dan Depression Apparatus. Journal of


Kusrijadi, A. Analisis Hasil Belajar Chemical Education. 57(9), 650.
Level Makroskopik, Submikroskopik,
dan Simbolik Berdasarkan Gaya Muranaka, T., Kikuchi, Y.,
Kognitif Siswa SMA Pada Materi Yoshizawa, T., Shirakawa, N., dan
Pokok Sifat Koligatif Larutan. Jurnal Akimitsu, J. 2008. Superconductivi-
Pendidikan Kimia. 18(1). 116-123. ty in Carrier-Doped Silicon Carbide.
Journal of Science and Technology. -
Hofstein A. & Luneta, V. N. (-), 1-8.
2004. The laboratory in science edu- Nasution, R. H., Herpratiwi, dan
cation: Foundations for the twenty .Nyeneng, I. D. P. 2014.
first century, Science Education., 88 Peningkatan Keterampilan Proses
(1): 28-54. Sains dan Hasil Belajar Melalui Pem-
belajaran Berbasis Laboratorium Pada
Hodson, D. 1990. A critical Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
look at practical working school Pekalongan. Jurnal Teknologi
science. School Science Review, Informasi Komunikasi Pendidikan.
70(256): 33-40. 2(4), 1-13.

Hoistermann, N., Grube, D., dan Ningrum, D. J., Mahardika, I. K.,


Bogeholz, S. 2010. Hands-on & Gani, A. A. 2015. Pengaruh
Activities and Their Influence on Model Quantum Teaching dengan
Students’ Interest. Journal of Science Metode Praktikum terhadap Kemam-
Education. 40(-), 743-757. puan Multirepresentasi Siswa pada
Mata Pelajaran Fisika Kelas X di
Karunakaran, K. 1978. SMA Plus Darul Hikmah. Jurnal
Beckmann Freezing Point Method: Pembelajaran Fisika, 4(2): 116-120.
Easy Arresting of Supercooling.
Journal of Chemical Education. Nurrohman, M. R. 2012. Alat
55(1), 42. Peraga Kimia Penentu Kenaikan Titik
Didih (Boiling Point Elevation) Ber-
Lin, H. 1998. The Effectiveness bahan Dasar Seng Sebagai Media
of Teaching Chemistry through the Pembelajaran dalam Praktikum Kimia
History of Science. Journal of di MA/SMA Kelas XII. Skripsi:
Chemical Education. 75(10), Universitas Islam Negeri Sunan
1326-1330. Kalijaga.

Mairisiska, T., Sutrisno, dan Permatasari, R. E., Yuanita, L.,


Asrial. 2014. Pengembangan Pe- dan Suyono. 2014. Implementasi
rangkat Pembelajaran Berbasis Model Pembelajaran Inkuiri Terbim-
TPACK pada Materi Sifat Koligatif bing pada Materi Sifat Koligatif
Larutan untuk Meningkatkan Kete- Larutan. 1(2), 11-18.
rampilan Berpikir Kritis Siswa.
Jurnal Edusains. 3(1), 28-37. Selco, J., Bruno, M., dan Chan,
S. Discovery Periodicity: Hands-On,
Marzzacco, C., dan Collins, M.. Minds-On Organization of the
1981. Convenient Freezing Point Periodic Table by Visualizing the
Dwipantara et al.Alat Penentuan Penurunan Titik Beku Larutan …. |307

Unseen. Journal of Chemical


Education. -(-), 1-8.

Setyosari, P. 2012. Metode


Penelitian Pendidikan dan Pengem-
bangan. Jakarta: Kencana.

Sudjana, N. 2005. Metode


Statistika Edisi keenam. Bandung:
PT. Tarsito.

Tim Penyusun. 2011. Pedoman


Pembuatan Alat Peraga Kimia Seder-
hana Untuk SMA. Jakarta: Ke-
menterian Pendidikan dan Kebudaya-
an Republik Indonesia.

Tim Penyusun. 2013. Salinan


Lampiran Pemendikbud No. 69
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum SMA/MA. Ja-
karta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia

Zakiyah, H., Adlim, dan Halim,


A. 2014. Implementasi Model Pem-
belajaran Berbasis Masalah pada Ma-
teri Titrasi Asam Basa untuk Mening-
katkan Keterampilan Generik Sains
Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Kimia. Lantanida Journal. 1(1), 107-
122.

Zhang, X., Niu, J., dan Wu, J. Y.


2014. PCM in Water Emulsions: Su-
percooling Reduction Effects of
Nano-Additives, Viscosity Effects of
Surfactants and Stability. Journal of
Engineering. -(-), 1-8.

Zulaiha, H., dan Ibrahim, A. R.


2014. Pengembangan Buku Panduan
Praktikum Kimia Hidrokarbon Ber-
basis Keterampilan Proses Sains di
SMA. Jurnal Pendidikan Kimia.
1(1), 87-93.

Anda mungkin juga menyukai