Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

penulis akhirnya mampu menyelesaikan tugas menyusun makalah ini yang

bertujuan untuk memenuhi syarat mengikuti mata kuliah Keperawatan

Profesional “Memandikan Bayi”.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

karena keterbatasan kemampuan yang ada pada diri penulis. Kendatipun

begitu penulis telah berusaha sekuat tenaga untuk mengolah data,

menganalisa data yang akhirnya tersusunlah makalah ini. Dalam penulisan

makalah ini penulis mengalami sedikit hambatan yakni kurangnya buku

referensi yang mendukung. Namun atas pertolongan Allah SWT serta

dorongan dan dukungan sahabat-sahabat hambatan tersebut tidak begitu

berarti bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusunan makalah ini jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun agar memberi pengarahan menuju perbaikan demi

kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Mudah-mudahan makalah ini

bermanfaat bagi pembaca, paling tidak sebagai studi pembanding dengan

makalah lain.
Makassar, 23 februari 2015

Penulis

DAFTAR ISI

ALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DATAR ISI .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Tujuan Umum ....................................................................................... 2

C. Tujuan Khusus...................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi ....................................................................................... 3

B. Apa yang sebaikya digunakan untuk membersihkan bayi ......... 4

C. perlatan memandikan ................................................................. 4


D. Prosedur Pelaksanaan Memandikan Bayi .................................. 5

E. DampakPositif dan Negatif Memandikan Bayi ............................ 8

F. Faktor yang mempengaruhi cara memandikan Bayi ................... 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memandikan bayi adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi

dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan

urut-urutan yang sesuai. Memandikan bayi baru lahir bukanlah hal yang

mudah, terutama bagi ibu baru. Dibutuhkan ekstra hati-hati serta persiapan

yang benar agar mandi si kecil tak hanya berjalan lancar namun juga

menyenangkan bagi mereka (Naureh, 2009,p.35). Memandikan bayi

memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru

pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak

tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan

bayinya kepada pengasuh atau neneknya (Choirunisa, 2009,p.91).

Memandikan bayi merupakan saat-saat yang menyenangkan untuk

membangun hubungan yang sangat erat antara ibu dan anak. Jika bayi

sedang gelisah, maka mandi dengan air hangat akan menjadi hal yang

baik untuk menenangkan dan membantunya untuk dapat tidur dengan

nyaman (Iskarina, 2008,p.67). Mandi mempunyai manfaat yang sangat

bagus untuk kebersihan dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa

nyaman bagi tubuh bayi (Choirunisa, 2009,p.92). Memandikan bayi adalah

cara yang tepat bagi ibu untuk mengajarkan cara membersihkan tubuh

mereka sendiri (Iskarina, 2008,p.68). Memandikan bayi dengan cara yang


salah dapat mengakibatkan kondisi yang buruk seperti celaka (jatuh dan

tenggelam), air masuk ke dalam telinga atau hidung dan dapat mengalami

hipotermi (Deswani, 2010,p.88).

Ada pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara

memandikan dan membersihkan seorang bayi, namun opini umum

tampaknya berpendapat bahwa lebih sedikit lebih baik, beberapa pendapat

mengatakan bahwa bayi anda selama satu bulan cukup diseka. Jika anda

ingin melakukannya, gunakan hanya air, dan jika anda mau, gunakan

produk-produk dengan Ph netral. Selalu baca label dan hindari produk-

produk yang mengandung sulfur, kulit bayi baru lahir sangat halus dan tipis

sehingga jika anda menggunakan produk yang kasar atau berparfum,

pelindung kulit dapat rusak, kulit menjadi kering dan rentan terhadap

infeksi. Kulit bayi juga dapat menyerap beban kimia tertentu yang berperan

dalam munculnya beberapa kondidi seperti eksisim. (Parker catharinr.

2008)

A. Tujuan Umum

Mampu menjelaskan tentang konsep memandikan bayi

B. Tujuan Khusus

1. Mengerti definisi memandikan bayi

2. Mengetahui kapan sebiknya memandikan bayi

3. Mengetahui apa yang sebaikya digunakan untuk membersihkan bayi

4. Mengetahui peralatan memandikan bayi


5. Memahami prosedur pelaksanaan memandikan bayi

6. Mengerti dampak positif dan dampak negatif memandikan bayi

7. Mengerti faktor yang mempengaruhi cara memandikan bayi


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

1. Pengertian Memandikan

Memandikan adalah suatu cara membersihkan tubuh seseorang

dengan cara menyiram, merendam diri dalam air (Choirunisa, 2009, p.59).

Dalam minggu minggu pertama bayi cukup mandi satu kali sehari

dipagi hari. Jika perlu sore hari cukup dibersihkandari kulit yang basah atau

keringat. Usahakan tidak langsung memandikan bayi setelah menyusu,

sedang lapar atau mengantuk untuk menghindarkan bayi muntah,

kedinginan, atau kaget.Tujuan dari memandikan bayi untuk membersihkan

tubuh bayi (Huliana, 2003,p.83).

2. Definisi Bayi

Bayi merupakan makluk yang sangat peka dan halus (Choirunisa, 2009,

p.59).

Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan

tubuh bayi dengan air dengan cara menyiram, merendam diri dalam air

berdasarkan urut-urutan yang sesuai (Choirunisa, 2009, p.59).

a. Kapan sebaiknya memandikan bayi

Dapat dilakukan minimal 6-24 jam setelah melahirkan. Verniks,

suatu zat yang menyerupai lilin yang menutupi bayi saat lahir, harus

dibiarkan terserap ke dalam kulit karena ini merupakan pelembab yang luar

biasa. Jika rambut bayi perlu dicuci, gunakan air dan sisir saja untuk
mengangkat kotoran. Anda dapat membersihkan bagian atas dan bawah

bayi anda dalam beberapa hari pertama, dengan menggunakan kapas

(organic jika memungkinkan) dan air, dengan lembut membasuh mukanya

(hati-hati di sekitar area halus sekitar mata) dan area popok. Ini

memungkinkan kulit bayi anda menyesuaikan diri dengan dunia luar.

Kemudian, jika anda memandikan bayi, peganglah dengan lembut di dalam

air, dua atau tiga kali seminggu.(Parker catharinr. 2008)

B. Apa yang sebaiknya digunakan untuk membersihkan bayi

Gunakan air dan kapas pada bulan pertama, jika mata bayi anda

menjadi lengket, gunakan kapas yang direndam di dalam air matang yang

sudah didinginkan untuk membersihkan bagian tersebut. dengan lembut

sekah matanya dengan gerakan dari dalam keluar, dengan menggunakan

beberapa lembar kapas baru untuk setiap kali menyeka. Gunakan kapas

untuk menyeka bagian luar telinga dan hidung (Parker catharinr. 2008)

C. Peralatan Memandikan Bayi

Menyiapkan Keperluan Mandi

Menurut (Choirunisa, Ana Maria, 2009, p.59) salah satu kebutuhan

bayi antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu memandikan bayipun

ada cara yang benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar

acara memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja

menyebabkan bayi kedinginan.


Berikut ini daftar lengkap keperluan untuk memandikan bayi:

a. Meja mandi khusus

b. Handuk mandi

c. Popok atau handuk bersih untuk alas mandi

d. Waslap 2

e. Kapas lembab di tempatnya

f. Kapas kering di tempatnya

g. Kapas pembersih bertangkai (Cotten bud)

h. Baby oil

i. Sabun

j. Bedak

k. Tempat pakaian kotor

l. Perlengkapan pakaian bayi

m. Pakaian untuk ganti

n. Perlak dan alasnya

o. Waskom / ember berisi air hangat

p. Alkohol dan kasa steril untuk merawat tali pusat

q. celemek

(Hidayat aziz. 2009)


D. PROSEDUR PELAKSANAAN MEMANDIKAN BAYI

1. Siapkan keperluan mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi

dilepas, seperti sabun, sampo bayi, waslap pembasuh, gumpalan

kapas untuk membersihkan mata, handuk, popok, dan pakaian bersih

dan air hangat

2. Cuci tangan dan pakai celemek

3. Menutup pintu dan jendela ruangan serta membuka pakaian bayi

4. Memeriksa air:

5. Periksalah suhu air dengan siku atau bagian dalam pergelangan

tangan. Air tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin.jika anda ingin

memeriksa air dengan thermometer, suhu sebaiknya 290C .

6. Buka pakaian bayi dan masukkan pakaian ke ketempat kotor

7. Bersihkan bokong dengan kapas bila bayi BAB

8. Angkat bayi dari tempat tidur. Tangan kanan memegang kaki, tangan

kiri masuk melalui kuduk, kemudian menuju ke ketiak

9. Masukkan bayi dalam baskom berisi air hangat

10. Bayi masukkan ke dalam bak mandi bayi dengan cara memegang

kepala dan bahu kiri bayi dengan tangan memegang lengan kiri bayi

dan tangan kanan mengangkat bokong, kepala berada di atas air.

11. Dengan menggunakan kapas depper / sisi handuk, seka mata

menggunakan kapas lembab dengan cara menghapus dari bagian

dalam ke arah luar. Setiap mengusap kapas harus diganti


12. Telinga bersihkan dengan kapas pembersih, setiap usapan kapas

harus diganti

13. Cuci muka bayi dengan washlap tanpa menggunakan sabun. setelah

itu keringkan dengan handuk (Keringkan muka dengan 1 sudut

handuk) Boleh menggunakan sabun tetapi hati-hati karena sabun

dapat menyebabkan iritasi pada mata dan kulit bayi

14. Mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga terkotor.

15. Kemudian kepala bayi ditaruh di atas tangan kiri, lalu disabun

kemudian bersihkan dengan waslap sampai bersih.

16. Bersihkan dengan washlap bersabun pada area kepala dengan

gerakan memutar, leher, ketiak, badan, sela paha, dan sela bokong

bayi hingga rata,

17. Bagian punggung dibersihkan dengan menggnti tangan kiri, dan bayi

dengan bagian muka bersandar pada lengan kanan dengan waslap

basah sampai bersih, lihat daerah-daerah lipatan jangan ada yang

tersisa.

18. Bokong, perinium, genetalia dibersihkan paling akhir untuk mencegah

kontaminasi karena daerah ini paling kotor.

19. Angkat bayi seperti pada waktu memasukkan bayi ke dalam bak

mandi.

20. Letakkan kembali bayi diatas meja dengan alas handuk


21. Kepala, badan dan anggota tubuh lainnya dibersihkan dengan waslap

yang satunya (yang belum kena sabun) dengan menggunakan tangan

kanan

22. Keringkan dengan handuk sampai ke sela- sela badan, Keringkan

kepala bayi diatas meja dengan gerakan memutar. Gosok kepala

dengan baby oil bila ada kotorannya, beri minyak telon, baby oil dan

talk

23. Bila tali pusat belum lepas, lakukan perawatan tali pusat

24. Pakaikan pakaian bayi

25. Bersihkan telinga dan hidung dengan kapas pembersih, rambut disisir

26. Bila kuku panjang, potong kuku

27. Bungkus bayi dengan selimut

28. Bereskan tempat tidur dan alat

29. Cuci tangan

Waktu yang tepat untuk memandikan bayi adalah sebelum bayi

tidur, karena dapat membuatnya rileks hingga memudahkan bayi tidur.

Hindari memandikan bayi sebelum atau setelah makan karena perut bayi

yang tertekan akan membuatnya muntah.(Parker catharinr. 2008)

F. Dampak positif dan Dampak Negatif Memandikan Bayi

Keuntungan memandikan bayi merupakan saat-saat yang

menyenangkan untuk membangun hubungan yang sangat erat antara ibu


dan anak. Jika bayi sedang gelisah, maka mandi dengan air hangat akan

menjadi hal yang baik untuk menenangkan dan membantunya untuk dapat

tidur dengan nyaman (Iskarina,2008. 67).

Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan

dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi tubuh bayi

(Choirunisa,2009.92).

Memandikan bayi adalah cara yang tepat bagi ibu untuk

mengajarkan cara membersihkan tubuh mereka sendiri (Iskarina,2008).

Memandikan bayi harus menggunakan air yang hangat jika

menggunakan air yang dingin akan menakutkan mereka. Gunakan bak

mandi yang khusus untuk memandikan bayi, selalu memegang bayi secara

hati-hati karena bayi akan licin saat dibasahi sehingga ibu harus

memegang bayi secara kuat tetapi harus tetap dengan kelembutan untuk

menjaga bayi agar tidak celaka, jatuh, tenggelam, air juga dapat masuk

kedalam telinga bayi, jangan memandikan bayi terlalu lama karena dapat

menyebabkan perubahan suhu tubuh bayi (hipotermi) dan air juga dapat

masuk lewat hidung. (Deswani,2010,p.88).

E. Faktor Yang Mempengaruhi Cara Memandikan Bayi

1. Faktor predisposisi (Predisposing Factors)

a. Pengetahuan

Pengetahuan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan yang

dapat merubah ke perilaku yang positif (Soekanto, 2009. 5).


Tidak semua orang tua berani memandikan bayinya sendiri, alasan

mereka adalah tidak mengerti cara memandikan bayi dengan benar.

Ketidaktahuan orang tua ini khususnya timbul dari orang tua yang tidak

mau tahu bagaimana cara memandikan bayinya malah menyerahkan

bayinya kepada baby sitter atau kepada orang tua mereka, kurangnya

pengetahuan ini karena latar belakang rendahnya pendidikan (Choirunisa,

2009.79)

b. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita – cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk

mendapat informasi misalnya hal hal yang menunjang kesehatan sehingga

dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip

Notoadmodjo(2003), pendidikan dapat mempengaruhi seseorang termasuk

juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalan memotivasi untuk

sikap berperan serta dalam pembangunan (Nursalam, 2003)

pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah

menerima informasi. Pendidikan dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang, tingkat pendidikan dapat berkaitan dengan kemampuan

menyarap dan menerima informasi kesehatan, demikian jaga orang tua

atau ibu. Semakin tinggi pendidikan seseorang biasanya mempunyai

pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga akan lebih mudah
menerima informasi kesehatan. Bagi orang tua yang berpendidikan tinggi

tidak begitu sulit untuk memandikan bayinya sendiri. Sebaliknya orang tua

yang berpendidikan rendah akan lebih sulit untuk menerima informasi dan

pengetahuan kesehatan, oleh karena itu diperlukan pemahaman yang

lebih untuk dapat memahami informasi dan pengetahun tentang

kesehatan.

c. Pengalaman

Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang yang

menambah pengetahuan orang tersebut tentang suatu hal

Begitu pula ibu nifas yang dulu sudah pernah melahirkan akan lebih

mudah untuk merawat dan memandikan bayinya. Berbeda dengan ibu

nifas yang pertama kali melahirkan mereka akan canggung untuk merawat

bayinya. (Soekanto, 2009, 7).

2. Faktor Pendorong

a. Dukungan suami atau keluarga

Peran atau dukungan suami dan keluarga merupakan hal terpenting

dalam proses memandikan bayi yang benar. Kondisi ibu nifas yang masih

lemah apalagi ditambah dengan adanya luka jahitan perineum yang

menyebabkan ibu merasa malas dan tidak mau untuk memandikan

bayinya sendiri. Kondisi saat inilah dukungan suami dan keluarga

dibutuhkan untuk menambah kepercayaan diri ibu agar mau dan berani

memandikan bayinya sendiri (Setiadi, 2008. 35)


DAFTAR PUSTAKA

Catharinr, p. (2008). konsultasi kebidanan. jakarta: erlangga.

Hidayat, a. a. (2008). buku saku praktikum keperawatan anak. jakarta: EGC.

Persis, h. (1995). dasar-dasar keperawatan maternitas edisi 6. jakarta: EGC.

Priono, y. (2010). merawat bayi tanpa baby sitter. jakarta: buku kita.

DAFTAR PUSTAKA

Parker catharinr. 2008. Konsultasi kebidanan. Jakarta: erlangga

Farrer hellen. 2001. Perawatan maternitas edisi 2. Jakarta: EGC

Hidayat Alimul. 2007. Buku saku praktikum keperawatan anak. Jakarta: EGC

Hamilton persis. 1995. Dasar- dasar keperawatan maternitas edisi 6. Jakarta: buku

kedokteran EGC

Priono yunisa. 2010. Merawat bayi tanpa babby sitter. Jakarta: bukuka

Anda mungkin juga menyukai