2 Rangkap
2 Rangkap
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ekonomik. Penyebab hama tanaman dapat berupa serangga dan hewan vertebrata
(seperti tikus, burung, babi hutan), tungau, dan moluska. Serangga adalah salah
berkitin, tubuh yang terbagi tiga bagian (kepala, thorax, dan abdomen), tiga
pasang kaki yang pangkalnya menyatu, mata majemuk, dan sepasang antena.
Serangga termasuk salah satu kelompok hewan yang paling beragam, mencakup
lebih dari satu juta spesies dan menggambarkan lebih dari setengah organisme
hidup yang telah diketahui. Kerugian yang ditimbulkan oleh serangga sangat
beragam, tergantung beberapa faktor, seperti faktor makanan, iklim, musuh alami
masalah gangguan serangan hama tanaman hampir selalu ada sepanjang tahun, hal
ini disebabkan faktor lingkungan yang sesuai bagi perkembangan populasi hama.
Selain itu juga karena tanaman inangnya hampir selalu ada sepanjang waktu
(Pracaya, 2008).
namun demikian serangga yang berperan sebagai hama ternyata hanya 1-2% saja,
untuk mengendalikan serangga. Untuk itu kita perlu mengetahui jenis - jenis
(Widyastuti, 2012).
individunya,jamur dibedakan menjadi dua golongan yakni jamur dengan satu sel
atau khamir dan jamur beneng atau hanya disebut jamur saja. Bagian vegetatif
parasit biasanya berupa benang-benang disebut hifa dan kumpulan dari hifa
Jika berwarna, maka ini mempunyai pigmen yang menyebabkan warna kelam
mirip dengan melanin yang kebanyakan terikat pada dinding sel. Hifa yang
termasuk tanaman tetapi tidak berklorofil, tidak berplastida, dan bersel satu
berupa basilus, diplobasilus, dan streptobasilus, bulat panjang, koma dan spiral.
Kulitnya lunak terdiri dari selulosa dan kitin seperti tanaman. Pada bakteri yang
penyebab sakit. Bakteri pathogen umumnya hanya hidup dalam bentuk sel
tubuhnya yang dapat masuk kedalam tubuh tanaman melalui luka-luka. Untuk
bakteri yang memanfaatkan benda mati disebut bakteri saprofit yang bias
mengeluarkan racun agar bias mengurangi benda tersebut menjadi humus, dan
(Kurniawati, 2015).
atau dua bentuk asam nukleat yang dibungkus oleh senyawa protein kompleks.
Asam nukleat dan protein disintesis oleh sel inang yang sesuai dengan
substansi viral (asam nukleat dan protein). Virus merupakan agen penyebab
penyakit yang sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop
bentuk yaitu berbentuk batang kecil, benang dan bola. Virus hanya dapat
bertambah banyak dalam sel yang hidup. Oleh karena hal tersebut maka virus
dapat dimasukkan sebagai parasit yang biotrof (Habazar dan Yaherwandi, 2006).
4
Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus
sini adalah sangat luas, yaitu serangga, tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit
tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, kemudian
burung dan hewan lain yang dianggap merugikan. Pestisida juga diartikan sebagai
substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hama dan
yang terdapat pada tanaman dan untuk mengetahui jenis-jenis herbisida dan
penggunaannya.
5
TINJAUAN PUSTAKA
dan sistematika hewan dengan membuat media pendidikan sendiri. Adapun tahap-
dalam tubuh hewan melalui suntik. Pada hewan yang melakukan gerakan-gerakan
yang kuat sebaiknya tidak langsung dimatikan tapi dilakukan anastesi dahulu.
penyusun jaringan, sehingga setelah hewan mati jaringan masih tetap seperti
kondisi hewan masih hidup. Zat kimia yang umum digunakan untuk fiksasi adalah
spesimen secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang baru. Terutama
berupa awetan basah atau kering. untuk awetan kering, tanaman diawetkan dalam
pengawetan spesimen hewan atau tumbuhan dalam blok resin untuk digunakan
6
sebagai media/alat, baik itu untuk kepentingan pendidikan atau komersial tertentu
beberapa keunggulan antara lain : Kuat dan tahan lama, murah, menarik dan
praktis dalam penyimpanan. Tapi teknik ini juga memiliki kelemahan yaitu objek
bahan segar, awetan kering, dan atau awetan basah. Pengawetan ini bisa untuk
1. Ordo Orthoptera
Gejala serangan hama ini menyerang tanaman muda dan tua dengan
merusak tanaman pada bagian daun dan pucuk. Kadang-kadang pada musim
serangan ulat daun. Lubang akibat serangan belalang tepinya bergerigi kasar tidak
beraturan, sedangkan akibat serangan ulat lebih halus. Tanaman inang lainnya,
antara lain adalah kapas, jati, kelapa, kopi, cokelat, jarak, wijen, ketela, waru,
2. Ordo Hemiptera
Ordo ini memiliki anggota yang sangat besar serta sebagian besar
ada yang bersifat predator yang menghisap cairan tubuh serangga lain. Beberapa
contoh serangga ordo hemiptera ini adalah : Walang sangit, kepik hijau, bapak
pucung. Gejala serangan pada ordo ini adalah biji hitam, busuk, kulit biji keriput
dan bercak-bercak cokelat kadang-kadang polong kempes dan gugur. Daun bintik-
bintik, bekas isapan berwarna cokelat. Bila serangan hebat, tanaman menjadi
kering, pada padi bulir padi tampak kecokelatan, hampa dan bila masih berisi,
kecokelatan, pada daun teh muda bercak-bercak cokelat kehitaman., pada buah
kakao tua terdapat bercak-bercak hitam, pada buah muda terdapat bercak hitam,
3. Ordo Homoptera
Hemiptera. Perbedaan pokok antara keduanya antara lain terletak pada morfologi
coklat, kutu putih daun kelapa, kutu loncat lamtoro. Gejala serangan yang
dilakukan pada ordo ini adalah : pada tanaman padi tampak seperti terbakar
karena cairan tanaman diisap pada bagian pangkal batang, daun padi tampak
kering dan akhirnya mati, daun keriting warna lebih tua, kadang-kadang
daun salah bentuk menjadi keriting atau keriput, warna pucat, kadang-kadang
bunga dan buah gugur pada tanaman kapas, kentang, cabai, apel, bawang merah,
mengering dan mati pada tanaman kacang-kacangan, kapas, tembakau, dan lain-
4. Ordo Coleoptera
ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
(Coccinella sp). Gejala Serangan yang dilakukan pada ordo ini adalah : daun
muda seperti digunting berbentuk segi tiga atau huruf V Pelepah daun kadang
kadang dimakan sehingga patah. Bila menyerang titik tumbuh, tanaman kelapa
akan mati pada tanaman kelapa, bila uret menyerang akar, tanaman merana
Serangan uret pada kulit batang, menyebabkan tanaman mati pada tanaman Padi,
bercak tembus cahaya pada daun. Pada serangan berat tinggal tulang daun saja
pada tanaman Kentang, kedelai, tembakau, dan kangkung, permukaan ubi bercak-
berwarna cokelat kehitaman dan mengeluarkan bau yang khas pada ubi jalar,
beras atau biji jagung bolong-bolong dan pada serangan berat biji-bijian hancur
5. Ordo Lepidoptera
Dari ordo ini, hanya stadium larva (ulat) saja yang berpotensi sebagai
hama, namun beberapa diantaranya ada yang predator. Beberapa jenisnya antara
lain : penggerek batang padi kuning, kupu gajah, ulat grayak pada tembakau.
daun saja pada tanaman kubis, bunga kol, lobak, dan sawi, krop pada tanaman
kubis berlubang-lubang, tanaman muda terpotong, layu terkulai, dan mati pada
tanaman kubis, bawang, seledri, melon, padi, dan lain-lain, daun bolong-bolong,
kadang-kadang tinggal tulang daun saja pada tanaman tembakau, kedelai, kubis,
Malai berwarna putih, berdiri tegak, hampa, mudah dicabut, pangkalnya terdapat
bekas gigitan ulat (beluk). Tampak jalur-jalur putih tembus cahaya karena hijau
daun dimakan pada tanaman padi, buah muda berlubang sebagian badan ulat
sering tampak di bagian luar buah yang diserang pada tanaman kapas, tomat,
6. Ordo Diptera
lalat buah (Dacus spp), lalat predator pada Aphis (Asarcina aegrota, lalat rumah
:daun muda berubah bentuk seperti tabung mirip daun bawang merah dengan
warna putih ungu pada tanaman padi, jaringan daun membesar, timbul bisulbisul
terdapat tempayak pada mangga, terdapat bintik-bintik putih dan alur lengkung
pada kotiledon, daun pertama atau daun kedua, akhirnya tanaman layu dan mati
pada tanaman kacang-kacangan, jagung, dan padi, terdapat bintik-bintik putih dan
alur lengkung pada daun muda. Bila batang dibelah terdapat bekas gerekan hama
berwarna cokelat, tanaman kerdil. Pucuk tampak layu kemudian mati (2-3 ruas).
Bila bagian pucuk dibelah, terdapat bekas gerekan hama berwarna cokelat pada
tanaman kedelai, bentuk buah kurang baik, benjol-benjol, busuk dan mudah
7. Ordo Thysanoptera
Gejala serangan: Terdapat putih perak pada daun, akhirnya cokelat dan
mati pada jambu biji, mangga, jambu monyet, salam, dan lain-lain (polifag),
timbul warna putih perak, lalu daun gugur pada tanman polifag, terutama kina,
timbul warna putih perak pada daun; tangkai bunga kerdil; mahkota bunga rontok
Buah berubah bentuk, terdapat goresan cokelat muda pada kulit buah pada
bawang merah, cabai, kentang, kacang- kacangan, tembakau, tomat, dan lain-lain
(Pracaya, 2008).
Pengenalan Pestisida
populasi jasad yang dianggap sebagai pest (hama) secara cepat hama akan mati.
seperti nyamuk, kecoak, kutu busuk, rayap, semut, belalang, wereng, ulat, dan
gulma atau tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-
alang ; c). nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama cacing hama ini
sering merusak akar atau umbi tanaman; d) fungisida adalah pestisida untuk
peledakan hama baru (resurjensi), penumpukan residu bahan kimia di dalam hasil
panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran lingkungan (air dan tanah) oleh
residu bahan kimia, tidak ramah lingkungan, harganya mahal, matinya musuh
bereaksi pada tanaman yang di beri pestisida, kemasan lebih praktis, bersifat tahan
lama untuk disimpan dan daya racunnya tinggi (langsung mematikan bagi
pengabutan dan penaburan, dalam pengaplikasian pestisida harus tepat dosis, tepat
konsentrasi, tepat sasaran, tepat cara dan tepat waktu agar pengaplikasiannya
efektif dan efisien. Dosis merupakan kadar dari sesuatu (kimiawi, fisik, biologis)
yang dapat mempengaruhi suatu organisme secara biologis makin besar kadarnya,
12
makin besar pula dosisnya untuk pengaplikasian pestisida maka diperlukan dosis
yang tepat, konsentrasi yaitu pencampuran formulasi bahan aktif suatu pestisida
dengan air atau kebutuhan pestisida per liter dalam pengaplikasian harus
tersebut efektif dan tepat sasaran, waktu yang tepat untuk pengaplikasian pestisida
yaitu pada saat pagi hari, sore dan pada waktu tidak hujan (Masfiyah dkk, 2014).
13
Bulan Oktober Sampai November pada Hari Jumat Pukul 14.30 s.d Selesai. Di
2. Pengenalan gejala hama adalah buku gambar, pinsil, stip dan lup.
Prosedur kerja
disuntik aseton
Diletakkan hama yang telah di suntik pada cawan petri, ditunggu sampai
mati
14
Diamati hama yang telah mati menggunakan mikroskop dan dilihat bagian
Diletakkan label pada hama yang telah diawetkan dan dibuat keterangan
hama tersebut
Pengenalan Pestisida
Dimasukkan pestisida yang mau dipakai kedalam keep solo sesuai takaran
Hasil Praktikum
1. Pembuatan Insektarium
Gbr 3. Hama diteliti dengan mikroskop Gbr 4. Hama diawetkan dengan formalin
Sumber : Foto Sendiri Sumber : Foto Sendiri
Gbr 1. Daun terkena kutu putih Gbr 2. Daun terkena ulat grayak
Sumber : Foto Sendiri Sumber : Foto Sendiri
3. Pengenalan Pestisida
Pembahasan
Berdasarkan praktikum kali ini hama vertebrata dan gejala serangan pada
mempunyai kaki beruas-ruas, tubuh bilateral simetrsis dan dilapisi oleh kutikula
yang keras disebut juga exoculeton. Hal ini sesuai dengan literatur Aminah (2012)
yang menyatakan bahwa belalang adalah salah satu hama yang bersifat polifag
dan memiliki banyak tanaman inang. Kisaran inang yang luas disertai keperidian
yang relative tinggi mendukung perkembangbiakan hama ini, sehingga hama ini
cukup sulit untuk dikendalikan. Salah satu musuh alami yang ditemukan dialam
tubuh utama yaitu kepala, dada (thorax) dan perut abdomen. Belalang juga
diwilayah tropis Burung pipit mempunyai bentuk tubuh yang kecil dengan ukuran
sekitar 8-12 cm dan mempunyai berat 8-14 g, kepala burung pipit jantan lebih
besar disbanding dengan kepala betina. Dengan demikian sesuai dengan literatur
yang dering ditemui disawah adalah jenis burung bondol peking, bondol coklat
dan bondol jawa. Musim hujan merupakan musim yang baik untuk masa kawin
burung pipit. Disaat bertelur burung pipit mengerami telurnya hinggga menetas
dan juga cairan buah padi yang masih pada tahap masak sehingga menyebabkan
18
tidak hanya walang sangit yang mengeluarkan aroma ini, tetapi juga banyak
berbagai penyakit yang dapat dipindahkan kepada manusia dan hewan. Hal ini
sayap dimana sepasang sayapnya untuk terbang dan sepasang sayap lainnya tidak
spesies lalat terdapat didunia. Jenis mlutnya berfungsi sebagai alat penghisap,
ditanah, dibawah kulit kayu atau batu dan binatang yang busuk.
di Indonesia, khusunya areal peremajaan kelapa sawit. Hal ini sesuai dengan
berwarna coklat kehitaman. Pada bagian kepala terdapat tanduk kecil pada ujung
perut yang betina terdapat bulu-bulu halus sedangkan pada yang jantan tidak
berbulu.
menghabiskan atau merusak makanan dan tanaman petani dan bahkan merusak
19
bangunan kediaman manusia. Hal ini sesuai dengan literatur Masfiyah (2014)
mentakan bahwa Tikus dapat pula menyebabkan berbagai jenis penyakit. Tikus
dapat dikatakan sebagai hewan yang paling dekat dengan manusia, karena mereka
tinggal disekitar bahkan serumah dengan manusia. Oleh karena itu, tikus perlu
Ulat jagung adalah salah satu hama utama pertanaman jagung yang
menyerang bagian batang maupun bagian pangkal tongkolnya. Hal ini sesuai
dengan literatur Patty (2012) mengatakan bahwa larvanya juga membuat saluran-
ia disebut juga penggerek batang jagung (asian corn born). Penyebutan “asia”
beriklim sedang.
maupun biotik yang dapat menimbulkan kerugian baik secara kualitas, kuantitas
mereka daripada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti
bakteri tanggal hanya dari 19%. Penyebab penyakit pada tanaman antara lain :
suatu senyawa kimia yang dapat meracuni gulma. Efek atau pengaruhnya akan
disesuaikan dengan sifat dan macam gulma yang dikendalikan. Hal ini sesuai
akan berfungsi degan baik jika tepat sasaran yaitu pada gulma yang dikendalikan.
dengan jenisnya. Dari hasil percobaan dapat dilihat perbedaan antara pemakaian
herbisida gramoxone dan herbisida rooun-up, hal ini terlihat dari ciri fisik yang
nampak dan dari selang waktu perubahan terjadi. Pada lahan pertama
(gramoxone), selang waktu perubahan yang terjadi adalah selama satu hari,
sedangkan pada lahan kedua (round-up), selang waktu perubahan yang terjadi
adalah selama tiga hari namun hasil yang didapatkan lebih baik dibandingkan
herbisida beracun bagi jenis tumbuhan tertentu. Proses kering atau matinya gulma
senyawa penting tumbuhan, seperti pati, asam lemak, asam amino, melalui
Kesimpulan
1. Hama adalah suatu organisme yang aktifitasnya dapat menimbulkan kerugian baik
dalam segi kualitas maupun kuantitas hasil produksi. Hama ini memiliki cara
dan mengunyah.
kisaran bahaya yang diakibatkannya yaitu : hama utama, hama minor, hama
ordo yaitu : ordo orthoptera, ordo hemiptera, ordo homoptera, ordo coleopteran,
4. Cara pengendalian hama secara umum yaitu dengan cara pengendalian hama
terpadu, cara ini adalah hanya mengurangi jumlah hama dalam taraf toleransi
6. Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang
digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Pestisida dapat terbagi lagi yaitu
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Patty. 2012. Kajian Populasi dan Intensitas Kerusakan Hama Utama Tanaman
Jagung di Desa Waeheru, Kecamatan Bagual Kota Ambon. Budidaya
Pertanian. 8(1).
Pracaya, 2008. Hama dan Penyakit Tanaman: Edisi Revisi. Penerbit Swadaya.
Jakarta.
Rahmansyah, S., Retno D.P., dan Rina R. 2014. Kelimpahan Populasi dan Jenis
Kumbang Coccinellid pada Tanaman Cabai Besar. HPT. 2(3) : 82-91.
Widyastuti. 2012. Peran Serangga Sebagai Vektor Penyakit Karat Puru Pada
Sengon. Argon. Indonesia. 40(1).