Anda di halaman 1dari 3

‫عليكم ورحمةهللا وبركاته‬ ‫السالم‬

Para dewan juri yang kami hormati


Hadirin dan hadirot yang berbahagia
Terlebih dahulu perkenalkan nama saya …………… dari TPQ “AL- IKHLAS” Mulyoagung
Indonesia. Tema cerita yang akan saya sampaikan adalah “ BERAGAMA SECARA TOTAL”
berpedoman pada Al-Quran surat Al-Baqoroh Ayat 208

,‫اعوذبا هلل من الشيطا ن الرجيم‬

, ‫بسم هللا الر حمن الرحيم‬

ْ‫ِي الس‬
‫ِلم‬
ِ ُُ
‫لوا ف‬‫دخ‬ْ‫ُوا ا‬
‫من‬َ‫َ آ‬
‫ِين‬ َّ ‫ها‬
‫الذ‬ َ‫ي‬َُّ َ
‫يا أ‬

‫ُم‬
ْ ‫ه َلك‬
ُ‫ن‬َِّ
‫إ‬ ۚ َ
ِ‫ان‬‫ْط‬ ‫ُو‬
‫َاتِ الشَّي‬ ‫ُط‬
‫ُوا خ‬
‫ِع‬‫َّب‬
‫تت‬ َ ‫َال‬ ًَّ
‫ة و‬‫َاف‬‫ك‬

‫ِين‬
‫مب‬ُ ٌّ
‫دو‬ َُ
‫ع‬
Yang artinya : “Hai orang-orang beriman Masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhannya, dan

janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan musuh yang

nyata bagimu.”

Maksudnya memahami sekaligus mengamalkan hukum-hukum islam secara keseluruhan.

Figure yang saya ceritakan adalah seorang Filoshof yang sufi beliau adalah : “ABU HAMID

MUHAMMAD BIN MUHAMMAD BIN MUHAMMAD AL-GHOZALI ASYAFI’I, yang terkenal

dengan sebutan IMAM GHOZALI beliau menjadi orang yang sangat alim karena barokah dari

orang tuanya yang sangat amat menghormati, memuliakan dan mencintai Ulama’.

Ayah beliau bernama Muhammad bin Muhammad yang berprofesi sebagai penenun sekaligus

penjahit, akan tetapi penghasilan yang diperolehnya setelah untuk kebutuhan keluarganya tercukupi,

selebihnya diberikan kepada kyai semua. Beliau di sela-sela kesibukanya, selalu menyempatkan

mengaji dan sowan kyai seraya memberikan hadiah. Begitulah dan begitulah aktivitas yang

dilakukan secara terus menerus.


Singkat cerita setelah beliau ( Imam Ghozali) menjadi AL – ALIM AL - ‘ALLAMAH lalu

pulang dari pondok pesantren akan mengajar Ilmunya di kampong halamanya. Namun secara tiba-

tiba beliau langsung di sambut dan di jemput oleh baginda raja untuk di boyong ke Istana, karena

niat baik sang Raja, beliau tak punya kemampuan untuk menolaknya.

Sesampainya di Istana, ternyata sudah disediakan sebuah yayasan yang akan mengelola

pendidikan mulai tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, bahkan setelah perguruan tinggi masih

ada jenjang pendidikan lagi.

Beliau diberi mandate untuk mengelola semua pendidikan yang ada di yayasan tersebut,

mengenai fasilitas berupa rumah, kendaraan dan lain-lain sudah amat terpenuhi, tentang gaji lebih

besar dari pada gaji sang raja, jadi kehidupan beliau serba mewah dan bergelimang harta.

Pokoknya tahu-tahu beliau dihadapkan dengan fakta yang sama sekali tak pernah terlintas di

benak hatinya, yaitu bergelimang dengan harta, dihormati dan di muliakan oleh raja, para pejabat

dan semua orang.

Namun Imam Ghozali bukan tipe orang yang gila harta , jabatan atau suka dihormati maupun

dipuji, dalam keadaan seperti itu, beliau malah mengalami tekanan batin yang luar biasa. Hati

kecilnya berkata “ Lho kok ngglethek, ilmu saya kok malah dapat harta dunia yang hina dan fana ini

gimana ? padahal saya menuntut ilmu untuk mencari Ridho Allah.”

Akhirnya Imam Ghozali memutuskan untuk meninggalkan yayasan yang penuh dengan

kemewahan tapi meresahkan itu. Lantas Pergi untuk mencari ketenangan batin dan mencari jati diri

tanpa membawa sepeserpun uang maupun bekal lainya, beliau berjalan kaki melewati jalan setapak.

Tempat yang dituju adalah Masjidil Aqsho Palestina. Setelah sampai disana beliau masuk masjid,

ber I’tikaf dan sholat tahiyatul masjid.

Tak lama kemudian berbondong-bondong orang datang ke masjid untuk mengaji dengan alim

ulama’ palestina. Setelah pengajian dimulai Imam Ghozali terkejut ternyata kitab yang dibaca

adalah karangan beliau. Sepontanitas beliau berfikir : “ wah ini kalau saya tetap disini, lambat laun

pasti konangan, kemudian saya disuruh mengaji dan dihormati banyak orang lagi kalau gitu saya

harus segera pergi dari sini.”. Akhirnya Imam Ghozali mencari tempat yang jauh dari keramaian di

situ beliau mengarang kitab Ihya’ulumudin kitab yang hingga sekarang di pakai acuan oleh ulama’
sedunia, bahkan sudah di setujui oleh ulama’ dunia sebagai kitab paling sempurna urutan nomer

tiga setelah kitab suci Al-Quran dan Hadist Shohih Bukhori.

Sebenarnya cerita ini belum selesai namun karena di batasi oleh waktu saya akhiri sampai

disini dulu.

Kesimpulan cerita :

1. Manusia kalau sudah beragama secara total tak akan tertarik dengan gemerlapnya harta

dunia, justru malah harta dunia yang ikut denganya.

2. Bilamana orang tua menginginkan anaknya menjadi sholih sholihah, maka harus

menghormati serta memuliakan para Kyai dan Ustadz-Ustadzah dengan hati yang tulus,

Sekian ..

‫وهللا الموافق الى اقوام الطريق‬

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Penulis cerita : MASRUR BIN S3A

Ketiban cerita

Dari kitab : 1. Syarah Ihya’ Ulmudin

2.Manaqib Imam Ghozali

Anda mungkin juga menyukai