BENANG BEDAH
Defenisi
Benang bedah ( suture ) adalah materi berbentuk benang yang berfungsi untuk ligasi
(Mengikat) pembuluh darah atau aproksimasi (mengikat / menyatukan jaringan )
Diserap ( absorbable )
Dibuat dari collagen yang berasal dari lapisan sub. Mukosa
usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi.
Contoh :
Surgical catgut plain : Berasal dari lapisan sub. Mukosa
usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi
tanpa campuran.
Surgical catgut chromic : Berasal dari lapisan sub.
Mukosa usus domba dan serabut collagen tendon flexor
sapi dicampur dengan chromic aci
Tidak diserap ( non ansorbable sutures )
Jenis ini terbuat dari linen, ulat sutra ( silk ) seperti surgical
silk, virgin silk dan dari kapas ( cotton ) seperti surgical cotton.
Ada juga yang terbuat dari logam sehingga mempunyai tensil
strength yang sangat kuat, contoh : metalik sutures ( stainless
steel )
o Bahan sintetis ( buatan ), dibagi atas :
Diserap ( absorbable )
Terbuat dari sintetik polimer, sehingga mudah diserap oleh
tubuh secara hidrolisis dan waktu penyerapan oleh tubuh
mudah diprediksi,
contoh :
Polyglactin 910
Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state
(Coated Vicryl®)
Polylactin 910 polylastctin 370 dan calcium state
(Vicryl Rapide®)
Poliglikolik
Polyglecaprone 25 (Monocryl®)
Polydioxanone (PDS II®)
Tidak diserap ( non absorbable )
Terbuat dari bahan buatan ( sintetis ) dan dibuat sedemikian
rupa sehingga reaksi jaringan yang timbul sangat kecil,
contoh :
Polypropamide (Ethilon®)
Polypropylene (Prolene®)
Polyester (Mersilene®)
Berdasarkan penampang benang, dibagi atas :
o Monofilamen ( satu helai )
Terbuat dari bebeapa filament atau lembar bahan benang yang dipilih
menjadi satu.
Keuntungan : Kelebihan jenis ini adalah benang lebih kuat dari
monofilament, lembut dan teratur serta mudah digunakan.
Kerugian : Kelemahannya adalah karena ada rongga maka dapat
menjadi tempat menempelnya mokroba dan sedikit tersendat pada saat
melalui jaringan.
Contoh : Vicryl, Silk, Ethibond
Pemilihan material benang bedah oleh para ahli bedah didasarkan atas :
Karakteristik biologi dari material dalam jaringan yaitu diserap atau tidak diserap dan
bersifat capilarity atau non capilarity.
karakteristik dan penyembuhan jaringan.
JARUM BEDAH
Jarum bedah berfungsi untuk mengantarkan benang pada saat melakukan penjahitan
luka operasi.
Klasifikasi
Pemilihan jarum bedah antara lain : jarum yang digunakan agar berperan aktif dalam
penyembuhan luka dan tidak merubah atau merusak jaringan tubuh. Bentuk, ukuran,
dan rancangan jarum dipilih yang sesuai dengan prosedur operasi. Terdapat 2 macam
jarum bedah dilihat dari penggunaan benang yaitu berupa jarum lepas dan jarum
atraumatik
o Jarum lepas
Blunt. blunt point dan batang gepeng cocok digunakan untuk menjahit daerah usus
besar, ginjal, limpa, hati
Triangular. Ujung segitiga dengan batang gepeng atau empat persegi. Bisa dipakai
untuk menjahit daerah kulit, fascia, ligament, dan tendon.
Tapercut. Ujung jarum berbentuk segitiga yang lebih kecil dengan batang gepeng, bisa
digunakan untuk menjahit fascia, ligaments, uterus, rongga mulut, dan sebagainya.
Lakukan pemeriksaan vagina, perineum dan serviks untuk melihat beratnya robekan
Jika robekan panjang dan dalam, periksa apakah robekan tersebut mencapai anus
dengan memasukkan jari yang bersarung tangan ke anus dan merasakan tonus sfingter
ani. Setelah itu, ganti sarung tangan untuk melakukan perbaikan robekan.
Terdapat 4 tingkat robekan yang dapat terjadi pada persalinan:
o Tingkat I mengenai mukosa vagina dan jaringan ikat, tidak perlu dijahit.
Perbaikan dilakukan hanya pada robekan tingkat II, III, dan IV.
CATATAN: Penting untuk menggunakan benang yang dapat diserap untuk menutup robekan.
Benang poliglikolik lebih dipilih dibandingkan catgut kromik karena kekuatan regangannya,
bersifat non-alergenik, dan kemungkinan komplikasi infeksi lebih rendah. Catgut kromik
dapat digunakan sebagai alternatif, tetapi bukan benang yang ideal.
ROBEKAN TINGKAT II
Pastikan pasien tidak memiliki alergi terhadap lignokain atau obat-obatan sejenis.
Suntikkan sekitar 10 ml lignokain 0,5% di bawah mukosa vagina, di bawah kulit
perineum, dan pada otot-otot perineum. Masukkan jarum sepuit pada ujung atau pojok
laserasi atau luka dan dorong masuk sepanjang luka mengikuti garis tempat jarum
jahitnya akan masuk atau keluar.
CATATAN: Aspirasi penting untuk meyakinkan suntikan lignokain tidak masuk dalam
pembuluh darah. Jika ada darah pada aspirasi, pindahkan jarum ke tempat lain. Aspirasi
kembali. Kejang dan kematian dapat terjadi jika lignokain diberikan lewat pembuluh darah
(intravena).
Tunggu 2 menit, kemudian jepit area dengan forsep. Jika pasien masih merasakan,
tunggu 2 menit kemudian lalu ulangi tes.
Jahitan mukosa
Jahit mukosa vagina secara jelujur dengan benang 2-0 mulai dari 1 cm di atas puncak
luka di dalam vagina sampai pada batas vagina.
Jahitan otot
Lanjutkan jahitan pada daerah otot perineum sampai ujung luka pada perineum
secara jelujur dengan benang 2-0.
Lihat ke dalam luka untuk mengetahui letak ototnya.
Penting sekali untuk menjahit otot ke otot agar tidak ada rongga di antaranya.
Jahitan kulit
CATATAN: penjahitan ini harus dilakukan oleh penolong yang berkompeten. Segera rujuk
bila tidak mampu.
Lakukan blok pudendal, ketamin atau anestesia spinal.
Minta asisten untuk memeriksa uterus dan memastikan uterus berkontraksi.
Asepsis dan antisepsis pada daerah robekan.
Pastikan tidak ada alergi terhadap lignokain atau obat-obatan sejenis
Suntikkan sekitar 10 ml lignokain 0,5% di bawah mukosa vagina, di bawah kulit
perineum, dan pada otot-otot
perineum. Masukkan jarum sepuit pada ujung atau pojok laserasi atau luka
dan dorong masuk sepanjang luka mengikuti garis tempat jarum jahitnya akan masuk
atau keluar.
Tunggu 2 menit, kemudian jepit area dengan forsep. Jika pasien masih merasakan,
tunggu 2 menit kemudian lalu ulangi tes.
Tautkan mukosa rektum dengan benang 3-0 atau 4-0 secara interuptus dengan jarak
0,5 cm antara jahitan.
Jahitlah otot perineum dengan jahitan jelujur.
Komplikasi
Jika terjadi hematoma, buka dan alirkan. Apabila tidak ada tanda infeksi dan
perdarahan berhenti, luka dapat ditutup kembali.
Jika terdapat tanda infeksi, buka dan alirkan luka. Singkirkan jahitan yang terinfeksi
dan bersihkan luka.
Jika infeksi berat, berikan antibiotika.
Infeksi berat tanpa disertai jaringan dalam: ampisilin oral 4 x 500 mg (5 hari) dan
metronidazol oral 3 x 400 mg (5 hari).
Infeksi berat dan dalam, mencakup otot dan menyebabkan nekrosis (necrotizing
fasciitis): penisilin G 2 juta unit setiap 6 jam DAN gentamisin 5 mg/kg berat badan IV
setiap 24 jam DAN metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam. Sampai jaringan nekrotik
dihilangkan dan bebas demam 48 jam. Setelah bebas demam 48 jam berikan ampisilin
oral 4 x 500 mg (5 hari) DAN metronidazol oral 3 x 400 mg (5 hari).
Hati-hati terjadinya inkontinensia fekal dan fistula rektovaginal.
CATATAN: selalu pastikan pasien dalam keadaan hemodinamik yang stabil selama tindakan.