Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan PDF
(Skripsi)
Oleh
By
The aim of this research are to find out whether the state environmental sanitation
and the impact which caused by environmental sanitation towards the sanity of the
communities in 04 urban, Pasar Madang Kota Agung Tanggamus. The approach
of the research was qualitative research. The population in this research is 595
patriarch, 31 patriarch as the samples of the research. This research used
purposive sampling. The result shows that: 1) the state of environmental sanitation
in 04 urban Pasar Madang Kota Agung Tanggamus is still bad because it is far
from the healthy qualify. 2) there are correlations between the condition of their
closet, sewerages, garbage disposal, and the conditions of their house are not
good, furthermore it is causeddiarrhea, of dengue fever recorded, lungs
(tuberculosis) and etc.
Oleh
Oleh
Skripsi
Pada
Dasar (SD) 4 Kuripan (2008), Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Kota Agung
(2011), Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Agung (2014). Pada tahun
bidikmisi. Pada tahun 2016 penulis melaksanakan KKL 1 di Pantai Sari Ringgung
Pulau Tegal Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran dan pada tahun 2017 penulis
Penulis melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan Program Pengalaman
(B.J. Habibie)
PERSEMBAHAN
dan
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam karena atas rahmat dan
terlimpah kepada Rasulullah SAW yang menjadi suri tauladan umat manusia.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Lampung.
Penulis melalui kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada kedua orang tua yakni Ibunda Rusmiyana (almh) dan Ayahanda
memberikan doa, semangat, dan limpahan kasih sayang yang terukur nilainya,
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari kritik dan saran dari Bapak Dr. M.
Thoha B. Sampurna Jaya, M.S dan Ibu Irma Lusi Nugraheni, S.Pd., M.Si selaku
Asyik, M.Si selaku Dosen Pembahas atas bimbingannya yang telah sabar
1. Bapak Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Lampung
6. Bapak Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi, yang telah
8. Nenek dan Adik tercinta yakni Aminah dan Ahmad Rafi Saputra yang selalu
studi ini
9. Bapak Isman Hadi, S.E., selaku Lurah Pasar Madang Kecamatan Kota Agung
12. Semua pihak yang selalu mendoakan dan memberikan motivasi dalam
Semoga Allah memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah
diberikan, semoga skripsi yang masih jauh dari kesempurnaan ini bisa berguna
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 8
D. Kegunaan Penelitian.............................................................. 8
E. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................... 9
i
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ........ 37
1. Variabel Penelitian .......................................................... 37
2. Definisi Operasional Variabel ......................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 41
E. Teknik Analisis Data ............................................................. 42
ii
4. Dampak saluran pembuangan air limbah terhadap
kesehatan masyarakat ..................................................... 77
5. Dampak kondisi rumah sehat terhadap kesehatan
masyarakat....................................................................... 78
6. Dampak sanitasi lingkungan terhadap kesehatan
masyarakat....................................................................... 79
LAMPIRAN……………………………………………………………... 86
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
iv
13. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama di Kelurahan Pasar
Madang Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus
Tahun 2017 ....................................................................................... 58
v
25. Rumah Sehat Kepala Keluarga Kelurahan Pasar Madang
Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Tahun 2018 ......... 70
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
viii
1
I. PENDAHULUAN
dalamnya, secara harfiah lingkungan hidup ada tiga komponen yakni berupa
2009, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
lain. Salah satu unsur lingkungan hidup yaitu unsur abiotik yang merupakan
lingkungan dapat berakibat positif terhadap kondisi elemen-elemen hayati dan non
hayati dalam ekosistem. Bila lingkungan tidak sehat maka sakitlah elemennya,
tapi sebaliknya jika lingkungan sehat maka sehat pulalah ekosistem tersebut.
2
penyakit tersebut (Hiasinta A, 2001: 2). Sanitasi meliputi penyediaan air rumah
Sanitasi lingkungan dapat mencerminkan tata cara hidup dari masyarakat tersebut.
Untuk mendapatkan kondisi sanitasi lingkungan yang baik sangat bergantung dari
lingkungannya.
Kecamatan Kota Agung untuk sarana air bersih sebanyak 1.140 unit. Dengan
jumlah sarana air bersih yang mempunyai resiko pencemaran tinggi sebanyak 64
unit, pencemaran sedang sebanyak 307 unit, dan pencemaran beresiko rendah
sebanyak 111 unit. Sedangkan untuk sarana pembuangan air limbah yang ada
sebanyak 3.676 unit tetapi sarana pembuangan air limbah yang memenuhi
3
persyaratan ialah sebanyak 1.157 unit. Oleh karena itu dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa keadaan pemenuhan sarana sanitasi yang sesuai masih sangat
kondisi sanitasi yang baik maka diharapkan masyarakat yang berada dalam suatu
wilayah tersebut dalam kondisi baik pula seperti kesehatan bagi masyarakatnya.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada pengaruhnya
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam hal ini sanitasi merupakan faktor penting dalam kesehatan masyarakat.
Salah satu wilayah yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam
wilayah yang berada diantara wilayah daratan dan lautan di mana lingkungannya
Pada kenyataannya memang sanitasi yang ada di wilayah pesisir Kecamatan Kota
dapat disajikan data jumlah kepala keluarga Kecamatan Kota Agung sebagai
berikut :
Dari data di atas jumlah kepala keluarga wilayah Kecamatan Kota Agung
sebanyak 11.188 KK. Sedangkan jumlah penduduk di tempat yang akan menjadi
fokus penelitian di wilayah Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kota Agung ini
atau daerah pinggir pantai (Kelurahan Pasar Madang, Kelurahan Baros, dan Pekon
sebagai nelayan, sedangkan yang kedua daerah yang jauh dari pantai (Kelurahan
5
Teratas, Kusa, Kedamaian, Kota Agung, Kota Batu, Campang Tiga, dan Benteng
Jaya) yang dihuni oleh kebanyakan penduduk yang bermata pencaharian sebagai
lainnya. Namun hanya ada 3 penyakit yang berbasis lingkungan, yang paling
sering terjadi dan menyerang masyarakat ialah malaria, diare, dan TBC.
Adapun data cakupan penyakit yang terjadi di Kecamatan Kota Agung Kabupaten
Tabel 2. Data Cakupan Penyakit Malaria, Diare dan TBC Dari Tahun 2012-
2016 Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus
penyakit seperti diare sebanyak 5.014 kasus, malaria sebanyak 1.117 kasus, dan
TB paru sebanyak 251 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa penyakit yang berbasis
Tanggamus.
Dapat dilihat juga dari data cakupan penyakit yang sering terjadi pada tahun
Kabupaten Tanggamus.
Tabel 3. Data Cakupan Penyakit Per- desa Kecamatan Kota Agung Tahun
2016
Tanggamus masih kurang baik, dapat terlihat dari banyak dijumpainya sampah
yang berserakan di sekitar sungai, pinggir pantai dan di sekitar rumah yang dapat
penulis temui serta jumlah masyarakat yang terserang penyakit masih tinggi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
Berikut ini adapun kegunaan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :
Universitas Lampung.
Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah pelaksanaan penelitian ini pada
tahun 2018.
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Geografi
selalu dimulai dengan hal-hal yang sifatnya deskriptif mengenai objek yang
Surastopo, 1981:12).
11
a. Pendekatan keruangan
data titik seperti data ketinggian tempat, data sampel tanah, sampel batuan,
dan lain sebagainya dan data bidang seperti data luas lahan dan lain
sebagainya.
b. Pendekatan ekologi
hakekatnya suatu wilayah berbeda dengan wilayah yang lain, oleh karena
12
itu terdapat permintaan dan penawaran antar wilayah tersebut. Analisa ini
2. Pengertian Ekologi
Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk
(Dwidjoseputro, 1990:10).
13
3. Pengertian Lingkungan
dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita. Tingkah laku manusia juga merupakan bagian lingkungan kita,
oleh karena itu lingkungan hidup harus diartikan secara luas, yaitu tidak saja
lingkungan fisik dan biologi, melainkan juga lingkungan ekonomi, sosial dan
dibedakan menjadi lingkungan yang sehat dan lingkungan yang tidak sehat
berikut :
Menurut Emil Salim, secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai segala
benda, kondisi, keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang kita
1. Lingkungan fisik, yakni semua benda mati yang ada di sekeliling manusia.
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup lain.
1. Manusia, baik secara individu maupun sebagai bagian dari kelompok sosial.
Ketiga unsur tersebut merupakan kesatuan yang utuh menyeluruh dan saling
tersebut.
15
4. Pengertian Sanitasi
Menurut Sri Rejeki (2015:2), sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit
lain: sarana penyediaan air bersih, kamar kecil, tempat cuci tangan,
kamar ganti pakaian, tempat sampah, dan sarana pembuangan air limbah
lingkungan yaitu :
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
aktif dan dapat diminum setela dimasak. Air merupakan suatu bahan
air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa macam
yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa, tempat penampungan air hujan,
penampungan mata air, dan perpipaan. Adapun sumber air bersih juga bisa
didapat dari air hujan, air permukaan dan air tanah. Kondisi fisik sumber air
bersih baik yang sifatnya jernih, tidak berbau, tidak berwarnadan tidak
berbusa. Penyediaan air bersih merupakan salah satu upaya yang dilakukan
kotoran bagi keluarga yang lazim disebut WC atau kakus, jenis-jenis sarana
17
angsa, septik tank. Jamban merupakan salah satu sarana sanitasi yang
yaitu jarak jamban dengan sumber air bersih (jika sumur) lebih dari 10
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari
4. Pengelolaan sampah
Sampah adalah suatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai oleh
manusia, atau benda padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu
dan lingkungan hidup. Kondisi tempat sampah harus sesuai dengan syarat
18
5. Rumah sehat
kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih,
lantai rumah dari semen, adanya langit-langit, dinding dari semen, dan
b. Jenis-Jenis Sanitasi
1) Sanitasi restoran
Restoran adalah suatu tempat umum, dimana orang yang datang dapat
2) Sanitasi hotel
Hotel adalah suatu tempat yang terdiri dari banyak kamar yang disewakan
pada masyarakat umum untuk menginap pada beberapa waktu lamanya serta
19
a. Room sanitation
b. Food sanitation
3) Sanitasi pasar
Sanitasi mempunyai ruang lingkup yang luas, salah satunya adalah sanitasi
tempat tinggal atau hunian yang digunakan untuk berlindung dari gangguan
keluarga, oleh karena itu keberadaan rumah yang sehat, aman, serasi dan
teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi
dengan baik.
adalah:
20
rumah dengan penyedian air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah
tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan penghuni yang tidak
yang cukup.
timbul karena keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan
garis sepadan jalan, konsentrasi yang tidak mudah roboh, tidak mudah
untuk mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularan yang disebabkan oleh
RI, 2002). Sanitasi lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang
rumah sehat mencapai 80%, sanitasi tempat-tempat umum 80%, penyediaan air
22
rumah tangga yang mempunyai jamban keluarga sebesar 90%, adanya sarana
memusatkan perhatian pada usaha pengendalian semua vektor yang ada pada
keadaan sehat, baik secara fisik, spiritual maupun sosial yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan
berasal dari kata “sehat”. Sehat adalah suatu proses yang dinamis, dengan
penuhnya badan dan jiwanya dengan lingkungan hidup. Sehat adalah keadaan
sempurna dari jasmani, rohani, dan sosial serta bebas dari cacat dan kelemahan.
Masyarakat adalah sekelompok manusia hidup, yang bekerja sama untuk waktu
orang dalam suatu masyarakat. Jadi dalam hubungan ini, bagaimana kesehatan
masyarakat adalah suatu ilmu dan kecakapan dalam hal mencegah penyakit,
menambah daya guna dan daya cipta dengan jalan dan cara untuk
1. Peningkatan kesehatan
secara teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat
2. Pencegahan penyakit
3. Pengobatan
Pengobatan adalah usaha yang ditujukan terhadap orang yang sakit untuk
dapat diobati secara tepat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulihkan
kesehatannya.
4. Pemeliharaan kesehatan
1. Faktor lingkungan
dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya
Contoh akses terhadap air bersih, jamban atau tempat BAB, sampah,
2. Faktor perilaku
dan gaya hidup, kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan
dan lainnya.
4. Faktor kependudukan
c. Privider bekerja dengan dan bukan untuk individu keluarga, kelompok, dan
pelayanan kesehatan.
27
masyarakat.
kesehatan di masyarakat.
1. Fungsi AMDAL
a. Bagi masyarakat
28
b. Bagi pemerintah
1) Untuk mencegah agar potensi sumber daya alam yang dikelola tersebut
tidak rusak (khusus untuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui).
luar lokasi proyek baik yang diolah proyek lain, diolah masyarakat atau
masyarakat.
lainnya.
B. Penelitian Relevan
masyarakat yang berperilaku kurang berisiko sakit diare sebesar 3,275 kali
Bangsal. Hal ini dikarenakan status gizi selain dipengaruhi oleh sanitasi
makanan yaitu makanan yang diberikan tidak memenuhi empat sehat lima
4. Muh. Saleh dan Lia Hijriani Rachim, UIN Alauddin Makassar (Tahun 2014
diare pada anak balita di wilayah kerja puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap
penelitian ini adanya hubungan antara jamban keluarga, tempat sampah, dan
pembuangan air limbah terhadap kejadian diare. Hal ini dikarenakan sangat
pembuangan air limbah, dan tempat sampah yang tidak bersih, menjadi
lingkungan dengan kejadian diare pada anak usia sekolah di wilayah kerja
pada kalangan masyarakat timbul rasa untuk merawat dan menjaga lingkungan
serta tempat tinggal mereka. Dalam merawat serta menjaga lingkungan tersebut
tentu adanya perilaku dari masyarakat. Sehingga adanya upaya serta cara
Namun dari perilaku masyarakat tidak semuanya baik dan berdampak positif
sehat.
33
LINGKUNGAN
MASYARAKAT
PERILAKU KONDISI
MASYARAKAT (X1) PERMUKIMAN (X2)
SANITASI
KESEHATAN
MASYARAKAT (Y)
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian ex post facto.
Penelitian ex post facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa
yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-
faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut (M. Thoha B. Sampurna Jaya
(2017:36).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode
lembaga, masyarakat, dan lain lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta
Yang dimaksud penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah suatu metode
yang digunakan untuk meneliti keadaan pada masa sekarang mengenai sanitasi
1. Populasi
Tanggamus sebanyak 595 kepala keluarga, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Jika kita hanya meneliti
Populasi dalam penelitian ini 595 kepala keluarga dan akan ditarik sampel sebesar
5% untuk diteliti yaitu mengambil wakil dari setiap rumah tangga (RT) di
sebanyak 31 kepala keluarga. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
36
1 RT 08 112 6
2 RT 09 154 8
3 RT 10 132 7
4 RT 14 100 5
5 RT 16 97 5
Jumlah 595 31
Sumber: Data Profil Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kota Agung Kabupaten
Tanggamus tahun 2017
Mengingat populasi penelitian ini termasuk cukup banyak dan bersifat homogen,
tertentu. Jadi sampel diambil tidak secara acak, tetapi ditentukan sendiri oleh
1. Variabel Penelitian
segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian sering pula variabel
1. Variabel Bebas
Variabel bebas yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sanitasi lingkungan yang terdiri dari
sub variabel perilaku masyarakat (X1) dan sub variabel kondisi permukiman (X2).
2. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesehatan
masyarakat (Y).
pada variabel penelitian ini adalah mengenai sanitasi lingkungan yang terdiri dari
sub variabel perilaku masyarakat (X1) dan sub variabel kondisi permukiman (X2)
Berikut ini kriteria definisi operasional variabel mengenai sanitasi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Tabel 6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Mengenai Sanitasi Lingkungan
No. Indikator Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Kriteria/Kategori Skala
1. Sumber air bersih Jenis sumber air yang Wawancara Kuesioner 0 = Sungai Nominal
digunakan untuk memenuhi 1 = PAM/Sumur
kebutuhan hidup sehari-hari
2. Kondisi jamban Tempat pembuangan kotoran Wawancara Kuesioner 0 = Tidak memenuhi Nominal
manusia yang memenuhi syarat, jika skor <6.
kesehatan. Memenuhi syarat,
jika: 1 = Memenuhi
1. Jarak jamban dengan syarat, jika skor = 6
sumber air bersih (jika (Kemenkes RI,
sumur) lebih dari 10 meter. 2014).
2. Tidak terjangkau vektor
(kecoa, tikus) dan lain-lain
3. Mudah digunakan
4. Mudah dibersihkan
5. Tidak menimbulkan bau
6. Tidak mencemari
permukaan (Kemenkes RI,
2014).
3. Kondisi tempat sampah Keadaan tempat sampah rumah Wawancara Kuesioner 0 = Tidak memenuhi Nominal
tangga yang memenuhi syarat. syarat, jika skor <3.
Memenuhi syarat, jika:
1. Tempat sampah tertutup 1 = Memenuhi
2. Mudah dibersihkan syarat, jika skor = 3.
38
34
39
35
Tabel 7. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel Mengenai Kesehatan Masyarakat
40
33
41
sebagai berikut:
1. Teknik Observasi
gejala yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi atau
saluran pembuangan air limbah rumah tangga, dan sampah berserakan yang
yang akan diajukan dalam wawancara (Moh. Pabundu Tika, 2005:50). Teknik ini
dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari
yang diperoleh lebih akurat seperti jenis sumber air bersih, ketersediaan saluran
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
Menurut Sugiyono (2011 : 334) menyatakan bahwa analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
Teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif persentase. Setelah data
Adapun cara untuk menentukan jumlah presentasi dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
Berdasarkan teknik analisis data di atas maka persentase dari setiap variabel
dideskripsikan dengan rumus di atas dan dianalisis secara deskriptif dan disajikan
dalam bentuk tabel setiap indikator yang akan diteliti dengan menggunakan tabel
silang.
Kesehatan Masyarakat
Sanitasi (Y) Jumlah
No
Lingkungan Baik Cukup Buruk
(X)
1 Baik
2 Cukup
3 Buruk
Jumlah
44
Keterangan:
NT = Nilai Tinggi
NR = Nilai Rendah
K = Kategori
Kategori:
Baik >18
Cukup 9-17
Buruk 0-8
Kategori:
Baik >6
Cukup 3-5
Buruk 0-2
81
A. Simpulan
sampah, dan kondisi rumah sehat yang belum memenuhi syarat kesehatan,
B. Saran
dengan jarak ke sumber air bersih lebih dari 10 meter dan hendaknya
paralon atau pipa yang di dalam tanah agar tidak mencemari permukaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ficher Tambuwun, Amatus Yudi Ismanto dan Wico Silolonga. 2015. Hubungan
Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah di
Wilayah Kerja Puskesmas Bahu Manado. Universitas Sam Ratulangi :
Sulawesi Utara.
Hadari Nawawi. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gadjah Mada University
Press : Yogyakarta.
Indan Entjang. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Citra Aditya Bakti : Bandung
Megasari, Taufik Hidayat, Gusti Chairuddin dan Imam Santoso. 2015. Perilaku
Kesehatan Masyarakat Terhadap Kejadian Diare Berdasarkan Aspek
84
Muhajirin. 2007. Hubungan Antara Praktek Personal Hygiene Ibu Balita Dam
Sarana Sanitasi Lingkungan Denfgan Kejadian Diare Pada Anak Balita
Di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap (Skripsi). Universitas Diponegoro
: Semarang.
Muh. Saleh dan Lia Hijriani Rachim. 2014. Hubungan Kondisi Sanitasi
Lingkungan Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Wilayah Kerja
Puskesmas Baranti Kabupaten Sidrap Tahun 2013. UIN Alauddin
Makassar : Sulawesi Selatan.
Natalia Puspitawati dan Tri Sulistyarini. 2013. Sanitasi Lingkungan Yang Tidak
Baik Mempengaruhi Status Gizi Pada Balita Di Wilayah Kelurahan
Bangsal Kediri. STIKES RS Baptis Kediri : Jawa Timur.
Octavia Julia Marissa. 2015. Hubungan Sanitasi Lingkungan, Sosial Ekonomi dan
Perilaku Ibu Terhadap Kejadian Diare Dengan Dehidrasi Sedang Pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang Kota Semarang Tahun
2015. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang.
Retno Widyati dan Yuliarsih. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan.
Grasindo : Jakarta.
Sri Rejeki. 2015. Sanitasi Hygiene dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
Rekayasa Sains : Bandung.
Valentines Darsono. 1995. Pengantar Ilmu Lingkungan Edisi Revisi. Andi Offset :
Yogyakarta.
Perundang-undangan