Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM


MEMINIMALISIR POLUSI UDARA DARI GAS EMISI
YANG DIKELUARKAN OLEH
KENDARAAN BERMOTOR

Disusun sebagai salah satu tugas praktika komputer

OLEH

DIEN TANZIA AULIA 24023119097

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GARUT
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam yang telah memberikan
Rahmat, Barokah Dan Maghfiroh-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga terlimpahkan kepada Uswatun Hasanah kita yaitu Nabi Muhammad SAW,
beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’in, tabi’u tabi’in, itba’u tabi’in dan sampai
kepada kita selaku umat di akhir zaman.

Syukur Alhmadulillah berkat karunia dan rahmat-Nya, saya dapat


menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM MEMINIMAISIR POLUSI UDARA DARI GAS EMISI YANG
DIKELUARKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR”, meskipun penulis sendiri
menyadari banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat dalam makalah. Hal
demikian itu disebabkan keterbatasan pengetahuan dan ilmu yang penulis miliki dan
banyaknya halangan dan rintangan yang mengganggu.

Mudah-mudahan karangan ilmiah ini dapat bermanfaat, khususnya untuk penulis


sendiri, umumnya untuk pembaca makalah ini. Sebagai makhluk sosial, penulis
tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak-
pihak lain. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah banyak membantu, memotivasi serta mendukung tersusunnya
karya tulis ini.
1. Wufron, S.E., M.S.M , selaku kepala lab praktika komputer
2. Teh Yunda, kang Sidik , Teh pelangi , selaku asisten lab praktika komputer
3. Ayahanda, ibunda juga keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat,
motivasinya serta bantuan nya
4. Sahabat- sahabatku yang telah membantu memberikan dorongan semangat lebih
untuk penulis

ii
iii

5. Semua teman teman lab komputer E dan teman teman seperjuangan makalah yang
telah memberikan motivasi agar makalah ini cepat selesai
6. Semua pihak yang telah membantu makalah ini sampai selesai yang tidak dapat
disebutkan satu-persatunya

Dalam karangan ilmiah ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa karangan ilmiah
ini jauh drai kata sempurna, tetapi penulis mencoba untuk dapat memeberikan yang
terbaik.

Oleh karena itu penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun terhadap penulis dari siapa saja. Semoga karya ilmiah ini memberikan
manfaat khususnya untuk penulis dan umumnya kepada pembaca semua.

Garut, Oktober 2018

Penulis,
Dien tanzia aulia
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................ 2
1.4 Sistematika Penulisan ................................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORETIS.......................................................................................... 4
2.1 Polusi Udara .................................................................................................................. 4
2.1.1 Pengertian Polusi Udara ........................................................................................... 4
2.1.2 Sumber Polusi Udara ............................................................................................... 7
2.2 Gas Emisi ...................................................................................................................... 7
2.2.1 Pengertian Gas Emisi ............................................................................................... 7
2.3 Kendaraan Bermotor.................................................................................................... 9
2.3.1 Pengertian Kendaraan Bermotor .............................................................................. 9
2.4 Masyarakat .................................................................................................................. 11
2.4.1 Pengertian Masyarakat ........................................................................................... 11
2.5 Cara Penanggulangan Polusi Udara ........................................................................ 12
BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................... 15
3.1 Pengaruh Polusi Udara Yang Dikeluarkan Oleh Kendaraan Bermotor ............... 15
3.1.1 Terhadap Kehidupan ....................................................................................... 15
3.1.2 Terhadap Lingkungan ..................................................................................... 16
3.2 Upaya Masyarakat Untuk Meminimalisir Dampak Polusi Udara Kendaraan
Bermotor ............................................................................................................................ 18
3.2.1 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor ....................................................... 18
3.2.2 Merawat kendaraan bermotor ................................................................................ 19
3.2.3 Membeli bahan bakar yang bebas timbal ............................................................... 20

iv
v

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 23


4.1 Simpulan ...................................................................................................................... 23
4.2 Saran ...................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Berdasarkan pengamatan penulis, sekarang ini penggunaan kendaraan
bermotor untuk beraktifitas, semakin hari jumlahnya semakin banyak. Apalagi,
jika. Kendaraan tersebut tidak terawat, dapat menghasilkan gas buangan yang
beracun melalui knalpotnya, membuat mata menjadi pedih apabila terkena gas
tersebut. Kendaraan bermotor menghasilkan gas buang yang, dapat menyebabkan
keseimbangan lingkungan terganggu, seperti karbon dioksida (CO2), karbon
monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), timah (SN), yang berbahaya bagi
lingkungan maupun terhadap kesehatan manusia. Gas-gas yang dihasilkan dari
kendaraan bermotor, jika terhirup oleh ibu hamil atau anak di bawah lima tahun
dapat menyebabkan gangguan otak pada anak dan dapat mengakibatkan
kematian. Gas buang tersebut dinamakan gas emisi.

Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan, baik
kendaraan beroda, perahu/kapal dan pesawat terbang yang menggunakan bahan
bakar. Emisi gas buang terjadi karena pembakaran yang tidak sempurna dari
sistem pembuangan dan pembakaran mesin, serta lepasnya partikel-partikel
kurang tercukupinya oksigen dalam proses pembakaran. Emisi gas buang
merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya polusi udara yang terjadi
akhir-akhir ini.

Polusi udara terjadi, jika udara di atmosfer bercampur dengan zat yang
berpengaruh tidak baik terhadap organisme hidup. Polusi udara merupakan
masalah yang sangat penting untuk dibahas karena dapat mengurangi kadar
oksigen dalam udara yang dapat mempengaruhi gangguan pernafasan.

1
2

Seiring dengan semakin banyaknya kendaraan bermotor di kota-kota besar


seluruh Indonesia, pencemaran udara pun semakin naik. Hal ini, perlu mendapat
perhatian lebih dari berbagai pihak salah satunya masyarakat sendiri untuk
mengurangi pencemaran udara tersebut.

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merasa penting untuk


mengangkat judul “PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
MEMINIMALISIR POLUSI UDARA DARI GAS EMISI YANG YANG
DIKELUARKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR”

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan polusi udara ?
2. Apa yang dimaksud dengan gas emisi ?
3. Bagaimana peran serta masyarakat dalam meminimalisir polusi udara dari gas
emisi yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk menjelaskan pengertian polusi udara
2. Untuk menjelaskan pengertian gas emisi
3. Untuk menguraikan peran serta masyarakat dalam meminimalisir polusi udara
dari gas emisi yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor

1.4 Sistematika Penulisan

Prosedur yang disusun dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan, Latar Belakang, Masalah, Rumusan masalah,
Tujuan Masalah, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan.
BAB II : Landasan teoretis berisikan pengertian polusi udara,
3

pengertian gas emisi, cara penanggulangan polusi udara kendaraan


bermotor.
BAB III : Pembahasan mengenai Peran Serta Masyarakat dalam Meminimalisir
Polusi Udara dari Gas Emisi yang dikeluarkan oleh Kendaraan Bermotor.
BAB IV : Penutup, Simpulan dan Saran
BAB II LANDASAN TEORETIS

2.1 Polusi Udara


2.1.1 Pengertian Polusi Udara
Polusi udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-
zat asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan
udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Polusi
udara mempengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup seperti gangguan
kesehatan dan ekosistem yang berkaitan dengan manusia.

Polusi udara dapat diartikan juga kehadiran satu atau lebih subtansi fisik,
kimia, atau biologi di atmosfir dalam jumlah yang dapat membahayakan
kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, serta merusak bangunan-bangunan.
Polusi udara umumnya diberi batasan sebagai udara yang mengandung
satu atau lebih zat kimia dalam konsentrasi yang cukup tinggi untuk dapat
menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, serta harta
benda. (Nurhasanah, 2008: 9).

Menurut (Nurhasanah, 2008:10) polusi udara dapat dikategorikan menjadi


beberapa jenis, antara lain :

a. Polusi udara berdasarkan bentuknya


Berdasarkan bentuknya, polusi udara dapat berupa gas dan partikel. Polusi
udara berbentuk gas yaitu :

a) Golongan belerang terdiri dari Sulfur dioksida, Hidrogen sulfida


dan sulfat aerosol.

4
5

b) Golongan nitrogen terdiri dari nitrogen oksida, nitrogen monoksida,


amoniak, dan nitrogen dioksida.

c) Golongan karbon terdiri dari karbon dioksida, karbon monoksida,


hidrokarbon.

d) Golongan gas yang berbahaya terdiri dari benzen, vinyl klorida, dan
air raksa uap.

b. Polusi udara berdasarkan tempatnya


Berdasarkan tempatnya, polusi udara dapat dibedakan menjadi
polusi udara ruangan dan polusi udara bebas. Polusi udara ruangan berupa
polusi udara di dalam ruangan di rumah, perkantoran atau ruang di
gedung, Sedangkan polusi udara bebas berasal dari letusan gunung berapi
dan pembusukan (alamiah), serta kegiatan manusia seperti kegiatan
industri, rumah tangga, dan buangan alat transportasi.

c. Polusi udara berdasarkan asalnya


Berdasarkan asalnya, polusi udara dibedakan menjadi polusi primer
dan polusi sekunder. Polusi primer adalah keberadaan zat pencemar
langsung dari sumber polusi udara. Karbon monoksida adalah zat
pencemar hasil dari pembakaran. Contoh lainnya adalah karbon dioksida,
hidrokarbon, belerang oksida, nitrogen oksida, serta berbagai partikel
lainnya.

Polusi sekunder adalah subtansi zat pencemar yang terbentuk dari reaksi
zat pencemar di atmofer. Contohnya adalah rusaknya lapisan ozon karena
6

zat pencemar. Lapisan ozon yang rusak ini memberi pengaruh buruk
kepada kehidupan.

d. Polusi udara berdasarkan gangguan terhadap kesehatan

1) Iritansia. Zat pencemar ini bersifat korosif. Merangsang proses


peradangan atau iritasi pada saluran pernapasan bagian atas (saluran
pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokan) dan paru-paru.
Contoh zat pencemarnya adalah sulfur dioksida, sulfur trioksida,
amoniak, dan debu.

2) Asfiksia terjadi karena berkurangnya kemampuan tubuh dalam


menangkap oksigen. Kadar oksigen dalam tubuh menjadi berkurang,
Hal ini dapat terjadi pada seseorang yang keracunan gas karbon
monoksida (CO). Gas CO mengikat hemoglobin sehingga kemampuan
hemoglobin mengikat oksigen berkurang. Contoh zat pencemar
lainnya adalah gas nitrogen oksida, metan, gas hidrogen, dan helium.
3) Anestesia. Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan
kesadaran. Contoh zat pencemarnya adalah eter, etilene, propane, dan
alcohol alifatis.

4) Toksis. Menimbulkan gangguan pada sistem pembuluh darah dan


keracunan pada susunan syaraf. Contoh zat pencemar yang dapat
menimbulkan gangguan pada sistem pembuluh darah adalah benzene,
fenol, toluene, dan xylene. Sementara contoh zat pencemar yang
menimbulkan keracunan terhadap susunan syaraf adalah karbon
disulfi dan metil alkohol.
7

2.1.2 Sumber Polusi Udara


Polusi udara adalah jika udara di atmosfer dicampuri dengan zat atau
radiasi yang berpengaruh tidak baik terhadap organisme hidup. Jumlah
pengotoran ini cukup banyak sehingga tidak dapat dihilangkan. Umumnya
pengotoran ini bersifat alamiah, misalnya gas pembusukan, debu akibat erosi,
dan serbuk tepung sari yang terbawa angin. Kemudian ditambah ulah manusia
seperti penggunaan kendaraan transportasi, polusi industri, memasak dan
merokok. Tanpa gangguan ini alam biasanya menyediakan unsur-unsur dasar
yang diperlukan makhluk hidup dalam jumlah cukup dan berkelanjutan. Tetapi
karena tambahan pengotoran manusia itu maka udara tidak dapat lagi
membersihkan dirinya lagi. (Sastrawijaya, 2009:192)

2.2 Gas Emisi


2.2.1 Pengertian Gas Emisi

Emisi gas buang merupakan polutan yang mengotori udara yang di hasilkan
oleh gas buang kendaraan. Gas buang kendaraan yang di maksud di sini adalah
gas sisa proses pembakaran yang di buang ke udara bebas melalui saluran buang
kendaraan. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak
sempurna (bereaksi dengan oksigen) maka hasil dari pembakaran tersebut
adalah karbon dioksida dan air. Menurut (Siswantoro, 2005: 77) terdapat emisi
pokok yang dihasilkan kendaraan yaitu :

a. Hidrokarbon (HC)
Senyawa hidro karbon (HC), terjadi karena bahan bakar belum terbakar
tetapi sudah terbuang bersama gas buang akibat pembakaran kurang
sempurna dan penguapan bahan bakar. Senyawa hidro karbon (HC)
dibedakan menjadi dua yaitu bahan bakar yang tidak terbakar sehingga
8

keluar menjadi gas mentah, serta bahan bakar yang terpecah karena reaksi
panas berubah menjadi gugusan HC lain yang keluar bersama gas buang.
Senyawa HC akan berdampak terasa pedih di mata, mengakibatkan
tenggorokan sakit, penyakit paru-paru dan kanker.

b. Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO), tercipta dari bahan bakar yang terbakar


sebagian akibat pembakaran yang tidak sempurna ataupun karena
campuran bahan bakar dan udara yang terlalu kaya (kurangnya udara). CO
yang di keluarkan dari sisa hasil pembakaran banyak di pengaruhi oleh
perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang di hisap oleh mesin,
untuk mengurangi CO perbandingan campuran ini harus dibuat kurus,
tetapi cara ini mempunyai efek samping yang lain, yaitu NOx akan lebih
mudah timbul dan tenaga yang dihasilkan mesin akan berkurang. CO
sangat berbahaya karena tidak berwarna maupun berbau, mengakibatkan
pusing, mual.

c. Nitrogen Oksida (NOx)


Nitrogen Oksida (NOx), merupakan emisi gas buang yang dihasilkan
akibat suhu kerja yang tinggi. Udara yang digunakan untuk pembakaran
sebenarnya mengandung unsur Nitrogen 80%. Senyawa HC, CO, dan NOx
merupakan gas beracun yang terdapat dalam gas bekas kendaraan sendiri
umumnya terdiri dari gas yang tidak beracun seperti nitrogen, gas karbon,
dan uap air. Gas buang yang beracun merupakan sebagian kecil dari
volume gas bekas kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara.
9

2.3 Kendaraan Bermotor


2.3.1 Pengertian Kendaraan Bermotor
Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan yang beroda dua atau
lebih diperuntukan didarat dan digunakan untuk mengangkut barang atau
manusia yang digerakkan dengan motor berbahan bakar minyak atau gas yang
ada dalam lalu lintas bebas. (UU Nomor 3, 1963)
Berdasarkan (UU Nomor 14, 1992) yang dimaksud dengan peralatan
teknik dapat berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk
mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan. Pengertian kata kendaraan bermotor dalam
ketentuan ini adalah terpasang pada tempat sesuai dengan fungsinya. Termasuk
dalam pengertian kendaraan bermotor adalah kereta gandengan atau kereta
tempelan yang dirangkaikan dengan kendaraan bermotor sebagai penariknya.

Sepeda motor pertama di buat oleh ahli mesin Jerman Gottlieb Daimler
tahun 1885 ketika dia memasang sebuah mesin dengan pembakaran sempurna
pada sebuah sepeda kayu yang dia desain sendiri. Sepeda tersebut memiliki
empat roda, termasuk dua roda tambahan (seperti roda pada sepeda anak-anak).
Putra Daimler menjadi orang pertama yang mengendarai sepeda motor
ketika dia mencoba kreasi ayahnya tersebut pada tanggal 10 November 1885
dengan kecepatan mendekati 10Kpj.

Beberapa model sepeda motor kemudian di perkenalkan di Jerman, Perancis


dan Inggris dengan fokus pengembangan pada kepraktisannya sebagai alat
transportasi.

Tahun 1903, Arthur Davidson dan saudaranya Walter bersama tetangganya


William Harley membuat motor Harley-Davidson yang pertama. Setahun
kemudian mereka mulai memproduksi sepeda motor untuk di jual. Tahun 1909
10

Harley-Davidson mengenalkan mesin V-Twin yang pertama, yang memiliki


dua silinder dengan konfigurasi seperti huruf “V”. Mesin tersebut memiliki
suara yang besar, bergemuruh dan terkesan jantan, tak lama mesin tersebut
menjadi mesin Amerika klasik.

Selama tahun 1914, bentuk dasar dari sepeda motor modern mulai terbentuk.
Bentuk tersebut meliputi peletakan mesin di antara roda depan dan belakang
dan sebuah rantai untuk mentransger tenaga dari mesin ke roda belakang.

Selama PD I (1914-1918), sepeda motor terbukti sebagai sarana transportasi


yang tangguh bagi militer Amerika dan Eropa, mampu mengurangi beban jalan
raya dan mampu membawa alat komunikasi jauh lebih ke depan garis
pertempuran. Sesudah perang, penggunaan sepeda motor menyebar luas ke
Eropa dan Amerika.
Sampai tahun 1950-an, kebanyakan sepeda motor di Amerika utara di
produksi oleh Harley-Davidson atau oleh perusahaan Inggris seperti
Birmingham Small Arms Company (BSA), Norton, dan Triumph.
Periode 1960 dan 1970, perusahaan Jepang seperti Honda, Kawasaki,
Suzuki, dan Yamaha, mulai memperkenalkan sepeda motor dengan
pengembangan pada mesin dan suspensi dan mereka mampu bersaing dengan
produsen motor yang sudak lebih dulu ada. Kelak, sepeda motor dengan mesin
4 langkah 750 sampai 1200 cc yang bertenaga besar produksi mereka akan
mendominasi pasar sepeda motor jalan raya, sementara mesin 2 langkah yang
ber-cc 250 sampai 500 akan menguasai pasar sepeda motor off-road. (Utami,
2004)
11

2.4 Masyarakat
2.4.1 Pengertian Masyarakat
Secara umum Pengertian Masyarakat adalah sekumpulan individu-
individu yang hidup bersama, bekerja sama untuk memperoleh kepentingan
bersama yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, dan adat
istiadat yang ditaati dalam lingkungannya. Masyarakat berasal dari bahasa
inggris yaitu society yang berarti masyarakat, lalu kata society berasal dari
bahasa latin yaitu societas yang berarti kawan. Sedangkan masyarakat yang
berasal dari bahasa arab yaitu musyarak

. Pengertian masyarakat menurut definisi Paul B. Horton, yang


mengatakan pendapatnya bahwa pengertian masyarakat adalah sekumpulan
manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama yang cukup
lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama
dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.

Pengertian masyarakat terbagi atas dua yaitu pengertian masyarakat


dalam arti luas dan pengertian masyarakat dalam arti sempit. Pengertian
masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan hubungan hidup bersama tanpa
dengan dibatasi lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan pengertian
masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok individu yang dibatasi oleh
golongan, bangsa, teritorial, dan lain sebagainya. Pengertian masyarakat juga
dapat didefinisikan sebagai kelompok orang yang terorganisasi karena
memiliki tujuan yang sama. Pengertian masyarakat secara sederhana adalah
sekumpulan manusia yang saling berinteraksi atau bergaul dengan kepentingan
yang sama. Terbentuknya masyarakat karena manusia menggunakan perasaan,
pikiran dan keinginannya memberikan reaksi dalam lingkungannya. Ciri-ciri
dari suatu masyarakat antara lain :
a) Merupakan pengelompokkan individu.
12

b) Adanya interaksi antara individu-individu anggota masyarakat.

c) Adanya aturan-aturan yang mengatur perilaku anggota masyarakat.

d) Individu-individu sebagai satu kesatuan mendukung, mengembangkan,


dan meneruskan kebudayaan. (Dwi, 2016)

2.5 Cara Penanggulangan Polusi Udara


Kendaraan Bermotor Penggunaan kendaraan bermotor menyebabkan
lebih banyak polusi udara dari pada kegiatan lainnya, hampir setengah oksida
nitrogen diakibatkan dari aktivitas manusia, dua pertiga karbon monoksida dan
setengah hidrokarbon dihasilkan di kota-kota industri, disamping hampir
seluruh timah terdapat di udara negara-negara berkembang. Disebagaian besar
negara berkembang, sumber pembangkit tenaga pemanas menimbulkan sampai
dua pertiga emisi sulfur dioksida dan antara sepertiga sampai setengah emisi
total zat pencemar udara yang lain. Jadi, dua prioritas utama bagi program
pengendalian polusi udara adalah kendaraan bermotor dan sumber pembangkit
tenaga, meskipun di beberapa negara berkembang pusat perhatian utama adalah
pengendalian polusi yang timbul dari penggunaan batu bara murah yang banyak
digunakan untuk memasak dan alat pemanas rumah tangga.

Menurut (Nurhasanah, 2008: 60) “di daerah-daerah yang masih


menggunakan bensin bermuatan timah, salah satu strategi pengendalian polusi
udara yang paling efektif adalah sama sekali melarang penggunaan zat aditif
tersebut, atau menurunkan secara tajam tingkat yang diperbolehkan dalam
bensin.”
13

Beberapa kota dan negara amat menghendaki adanya bahan bakar


alternatif yang membakar lebih bersih dari pada bensin. Pilihan-pilihan antara
lain berupa campuran seperti penambah oktane, hasil formulasi ulang yang
menurunkan daya menguapnya dan dengan demikian menurukan pula daya
emisi senyawa organik yang mudah menguap dan menurunkan konsentrasi
benzen dan komponen beracun lain.

Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti


angkutan kota dan motor dengan perangkat kendali yang canggih, walaupun
efektif, tetapi tidak mengurangi polusi udara dengan cukup cepat dan
menyeluruh. Di daerah perkotaan telah menjalankan berbagai program, mulai
dari pemberlakuan hari tanpa kendaraan, sampai pelarangan parkir di kota,
yang semuanya dikenal dengan istilah “upaya mengendalikan transportasi”
(transportation control measures/TCM). Banyak TCM dipusatkan pada
pengurangan kepadatan lalu lintas yang terkoordinasi, jalan satu arah, dan jalur
bus yang terpisah, sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya
“tarif jalur padat” yang mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan
raya di saat lalu lintas padat.
Penanggulangan polusi udara tidak dapat dilakukan tanpa menanggulangi
penyebabnya. Mempertimbangkan sektor transportasi sebagai kontributor
utama polusi udara, maka sektor ini harus mendapat perhatian utama.
Beberapa langkah penanggulangannya adalah memperbaiki sistem transportasi
yang ada saat ini, dengan sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan dan
terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus diberikan pada sistem transportasi
yang lebih ramah lingkungan dan terjangkau oleh publik. Prioritas utama harus
diberikan pada sistem transportasi massal dan tidak berbasis kendaraan pribadi,
memberlakukan pemakaian bensin tanpa timah.
14

(Nurhasanah, 2008: 65), menuturkan ternyata penanggulangan polusi udara


dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat
mengurangi polusi udara yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor. Hal-hal
yang dapat dilakukan adalah:

1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor dengan berjalan kaki,


mengendarai sepeda, menggunakan kendaraan umum, atau menggunakan
satu kendaraan pribadi bersama teman-teman.
2. Merawat kendaraan bermotor agar tidak boros bahan bakar dan asapnya
tidak mengotori udara.
3. Membeli bahan bakar yang bebas timbal.
4. Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman, tanaman dapat
mengolah karbondioksida menjadi oksigen.
BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Polusi Udara Yang Dikeluarkan Oleh Kendaraan Bermotor


Wujud dari kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian yang paling
penting di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting
dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat
memberikan dukungan bagi makhluk hidup, untuk hidup secara optimal. Sumber
polusi udara berasal dari berbagai kegiatan seperti industri, transportasi,
perkantoran dan perumahan.
Polusi udara dapat diketahui dengan adanya bahan-bahan atau zat-zat asing
di dalam udara yang dapat menyebabkan perubahan susunan komposisi udara dari
keadaan normalnya. Penyebab dari polusi udara sendiri dibagi dua macam, yaitu
internal dan eksternal. Faktor internal terjadi secara ilmiah. Contohnya debu yang
berterbangan akibat tiupan angin, abu debu yang disebabkan oleh letusan gunung
berapi, proses pembusukan sampah dan lain-lain. Faktor eksternal yaitu polusi
udara yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya seperti
pembakaran bahan bakar fosil, asap kegiatan industri, asap kegiatan rumahan.
Salah satu penyumbang terbesar terjadinya polusi udara disebabkan oleh
adanya penggunaan kendaraan bermotor secara berlebih. Polusi udara yang di
hasilkan oleh kendaraan bermotor mengakibatkan kerusakan di bumi dan
dampaknya pasti merugikan manusia terhadap kehidupan dan lingkungan.

3.1.1 Terhadap Kehidupan


Polusi udara yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor mengakibatkan
ketidak nyamanan terhadap kehidupan manusia, salah satunya terhadap
kesehatan manusia itu sendiri. Asap kendaraan bermotor bisa
mengakibatkan iritasi pada mata, terasa perih dan gatal efeknya tidak
terlalu fatal namun cukup menggangu terhadap aktivitas manusia. Gas
emisi juga mengakitbatkan gangguan pada kesehatan seperti pusing, mual

15
16

dan gangguan pernafasan. Bahkan jika terhirup oleh ibu hamil atau anak di
bawah lima tahun dapat menyebabkan gangguan otak pada anak dan dapat
pula mengakibatkan kematian.
3.1.2 Terhadap Lingkungan
Gas emisi merupakan salah satu faktor penyebab dari kerusakan
lingkungan, dan kerusakan alam salah satu contohnya. Gas emisi dapat
mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen di bumi dan bertambahnya
karbon dioksida. Sehingga udara pun sudah tidak sehat lagi, dan dapat
memicu terjadinya pemanasan global dengan suhu udara yang menjadi
panas dan gersang kemudian kutub es menjadi mencair akibat dari
pemanasan global tersebut yang di sebabkan oleh gas emisi yang di
keluarkan oleh kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor selalu dijadikan alasan utama bagi polusi udara di
daerah perkotaan, banyak manusia beranggapan bahwa semua itu terjadi
karena kelalaian pemerintah dan produsen yang mendesain kendaraan
bermotornya tidak sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
Akibatnya, daerah perkotaan dianggap merupakan salah satu sumber polusi
udara, dan memegang peranan yang sangat besar dalam masalah polusi
udara. Beberapa faktor penting yang mengakibatkan lebih berpengaruhnya
kendaraan bermotor terhadap polusi udara perkotaan di indonesia adalah :
a. Perkembangan jumlah kendaraan yang cepat
b. Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah
kendaraan yang ada
c. Pola lalu lintas yang memusat seperti pasar, perkantoran
d. Kesamaan waktu aliran lalu lintas
e. Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor
f. Faktor perawatan kendaraan bermotor

g. Jenis bahan bakar yang digunakan


17

h. Jenis permukaan jalan


i. Siklus dan pola mengemudi

Gas yang dikeluarkan dari kendaraan bermotor di sebut emisi. Emisi


adalah zat, atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
masuk atau dimasukannya ke dalam udara yang mempunyai atau tidak
memmpunyai potensi sebagai unsur pencemar. Namun secara umum, emisi
merupakan zat yang dihasilkan oleh kegiatan yang berlebihan sehingga
menyebabkan terganggunya suatu sistem contohnya adalah emisi gas
buang.
Emisi gas buang merupakan sisa hasil pembakaran mesin kendaraan baik
itu kendaraan beroda, kapal, dan pesawat terbang yang menggunakan
bahan bakar. Emisi gas buang ini biasanya terjadi karena pembakaran yang
tidak sempurna yang di sebabkan oleh bahan bakar yang menggunakan
timbal sehingga adanya bahan bakar yang tidak terbakar secara sempurna
dan terbuang bersama sisa pembakaran. Kurangnya oksigen yang masuk
dapat mempengaruhi terjadinya emisi gas buang.
Selain itu kondisi mesin dapat mempengaruhi terjadinya emisi gas buang
tersebut, contohnya ring piston yang sudah rusak dan tingginya suhu
pembakaran dalam mesin dapat mengakibatkan kurang sempurnanya
pembakaran yang menyebabkan keluarnya asap hitam. Kemudian pasokan
bahan bakar yang berlebih mengakibatkan keluarnya asap putih dari sisa
hasil pembakaran tersebut. Gas yang terdapat dalam
emisi gas buang tersebut adalah Emisi Senyawa Hidrokarbon (HC),
Emisi Carbon Monoksida (CO), emisi senyawa NOx, Oksida Belerang
(SO2), timah hitam (Pb) dan gas buang tersebut sangat berbahaya bagi
kehidupan manusia.
18

3.2 Upaya Masyarakat Untuk Meminimalisir Dampak Polusi Udara Kendaraan


Bermotor

Kendaraan bermotor adalah salah satu faktor penyumbang terbesar yang


menyebabkan polusi udara. Kendaraan bermotor yang menggunakan bahan
bakar minyak dapat menghasilkan emisi gas yang dapat menyebabkan
pencemaran udara bahkan emisi gas yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor
dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon. Ozon sendiri merupakan lapisan
di atmosfer yang melindungi permukaan tanah dari sinar matahari yang
merusak. Sinar matahari memang dibutuhkan untuk keberlangsungan makhluk
hidup di Bumi, akan tetapi ada sinar ultraviolet yang berbahaya bagi makhluk
hidup. Jika makhluk hidup tersebut terpapar sinar UV terlalu sering, maka akan
ada bahaya yang tidak terhindarkan dan membahayakan kehidupan tersebut.

Upaya pengendalian polusi udara akibat kendaraan bermotor yang mencakup


upaya-upaya pengendalian baik langsung maupun tidak langsung, akan dapat
menurunkan tingkat emisi dari kendaraan bermotor, antara lain :

3.2.1 Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor


Dengan mengurangi pemakaian kendaraan bermotor polusi udara dapat
sedikit berkurang karena kendaraan bermotor populasinya cukup besar
sehingga kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar terjadinya
polusi udara.
Kurangi pemakaian jarak dekat, jika jarak yang ditempuh tidak terlalu
jauh maka dapat menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk kegiatan
sehari-hari. Bersepeda dan berjalan kaki tidak hanya mengurangi jumlah
polusi udara tetapi juga membantu menjaga kesehatan tubuh. Selain itu
19

dengan menggunakan sepeda atau berjalan kaki maka dapat menghemat


biaya karena tidak perlu mengeluarkan biaya bahan bakar minyak untuk
kendaraan. Bahan bakar fosil pun dapat berkurang penggunaanya karena jika
penggunaan bahan bakar fosil berlebih bisa menyebabkan kerusakan bagi
alam dan jumlahnya terbatas.

Jika jarak yang ditempuh menengah sampai jauh, yaitu lebih dari 3
kilometer, maka dapat menggunakan transportasi umum, seperti bus, kereta
api, dan sebagainya atau bisa juga menggunakan satu kendaraan pribadi
bersama teman. Tujuannya adalah untuk mengurangi volume kendaraan dan
emisi gas yang dihasilkan setiap hari.

Mengikuti program car free day, program ini biasanya diadakan di pusat
perkotaan pada hari minggu masyarakat berkumpul disana untuk
berolahraga atau menikmati udara segar di pagi hari. Car free day bertujuan
untuk mengurangi penggunaan kendaraan beroda dua, karena sebagian besar
kendaraan yang ada di kota didominasi oleh kendaraan beroda dua. Jadi
dengan melakukan car free day, maka dapat mengurangi polusi udara yang
dihasilkan oleh kendaraan bermotor.

3.2.2 Merawat kendaraan bermotor

Motor yang tidak terawat dapat menimbulkan gas emisi yang berlebih
karena bahan bakar yang masuk tidak akan terbakar secara sempurna
disebabkan oleh ring piston yang sudah tidak layak pakai. Ring piston
merupakan salah satu bagian inti dari mesin yang membakar bahan bakar.
Apabila ring piston sudah tidak layak pakai bahan bakar akan keluar
bersamaan dengan sisa hasil pembakaran, kemudian akan mengeluarkan
20

asap berwarna hitam dari pembuangan knalpot yang dapat mengganggu


aktivitas sehari-hari.

Merawat motor agar tetap baik dengan mengganti oli motor dengan
rutin sebanyak satu bulan sekali karena jika oli motor berkurang dapat
merusak piston yang kemudian menimbulkan over heat pada mesin.
Merawat motor agar tidak boros bahan bakar dengan mengganti motor yang
sudah menggunakan teknologi PGM-FI dan tidak membawa beban berlebih
pada saat menggunakan kendaraan bermotor yang berguna untuk
mengurangi pasokan bahan bakar dalam mesin.

3.2.3 Membeli bahan bakar yang bebas timbal

Timbal pada bahan bakar kendaraan berfungsi sebagai zat aditif atau zat
tambahan yang berguna untuk menaikkan bilangan oktan dari bahan bakar
tersebut, tingginya nilai oktan yang ada pada sebuah bahan bakar ini
memiliki manfaat yang penting untuk memperpanjang usia mesin dan
menghindari mesin dari kerusakan serius akibat terjadinya knocking akibat
memakai bahan bakar ber oktan rendah, selain itu penambahan timbal ini
sangat bagus untuk menekan jumlah karbon dari emisi gas buang kendaraan.
Namun sisa proses pembakaran yang berupa asap bertimbal ini
berdampak sangat mengerikan bagi kesehatan seluruh makhluk hidup
dimuka bumi ini, khususnya bagi manusia itu sendiri yang bisa terganggu
kesehatannya akibat keracunan logam timbal. Ingat bahwa timbal termasuk
kedalam golongan logam berat berbahaya dan beracun. Dampaknya antara
lain :
a. Gangguan keracunan
Tubuh manusia yang terlalu sering menghirup asap kendaraan yang
mengandung timbal, logam berat ini akan masuk kedalam aliran darah
21

dan tidak bisa dikeluarkan, jika jumlah timbal dalam aliran darah
manusia melebihi ambang batas yang ditentukan bisa membuat
seseorang keracunan logam berat.
b. Gangguan sistem reproduksi
Timbulnya gangguan pada sistem reproduksi manusia akibat terlalu
seringnya manusia terpapar oleh timbal akibat menghirup asap
kendaraan yang memakai bensin bertimbal. Seorang ibu hamil yang
sering terpapar asap bertimbal, secara otomatis logam ini akan
mengendap didalam aliran darah ibu hamil. Kemudian kandungan
timbal ini juga ikut masuk kedalam tubuh janin melalui suplai oksigen
dan nutrisi yang masuk. Gangguan sistem reproduksi akibat
terpaparnya logam timbal termasuk diantaranya adalah lahirnya anak
dengan cacat mental, lahirnya seorang anak yang memiliki IQ yang
jauh dibawah rata rata. Meninggalnya janin saat masih berada didalam
kandungan, dan yang lebih menakutkan adalah resiko mandul / tidak
bisa memiliki keturunan.
c. Gangguan pencernaan dan kecerdasan
Orang yang sudah keracunan logam timbal didalam aliran darahnya
dapat memicu gangguan pencernaan seperti seringnya mual dan
muntah, terjadinya gangguan kognitif pada anak anak dan yang paling
parah adalah adanya gangguan pada sistem syaraf manusia.

3.2.4. Penanaman pohon di sekitar lingkungan dan rumah


Pohon adalah tumbuhan berkayu yang mempunyai sebuah batang utama
dengan dahan dan ranting yang jauh dari permukaan tanah. Penanaman
pohon di sekitar lingkungan dan rumah dapat meminimalisir polusi udara
yang di keluarkan oleh kendaraan bermotor karena fungsi dari pohon adalah
memproses karbon menjadi oksigen tanaman akan menyerap air dan zat hara
dari dalam tanah dimana mereka berdiri dan kemudian disalurkan melalui
22

pembuluh kapiler ke daun. Kemudian, dicampur dengan gas karbondioksida


(CO2) yang diserap dari udara, semuanya diolah menjadi glukoas setelah
melalui proses itu kemudian pohon melepaskan oksigen ke udara.
Banyaknya gas oksigen yang dikeluarkan tergantung dari umur pohon
tersebut semakin tua umur pohon semakin banyak juga oksigen yang di
keluarkan, sedangkan seorang manusia akan membutuhkan oksigen setara
dengan produksi 7-8 pohon dewasa setiap tahunnya, salah satu fungsi pohon
adalah meyerap gas karbondioksida (CO2).
Maka penanaman pohon di perkotaan atau di pinggir jalan sangat dibutuhkan
guna meminimalisir polusi udara yang di keluarkan oleh kendaraan
bermotor. Untuk menumbuhkan peran serta masyarakat dalam
meminimalisir polusi udara dari gas emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan
bermotor pemerintah dapat mengadakan seminar tentang bahaya dan
dampak dari polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor, serta
cara menanggulanginya. Seminar dapat di selenggarakan di acara khusus
seperti pada saat car free day ataupun penyuluhan terhadap sekolah-sekolah.
Seminar tersebut bertujuan untuk lebih menyadarkan masyarakat akan
betapa bahaya polusi udara terhadap kehidupan organisme hidup, sehingga
masyarakat diharapkan untuk berpartisipasi dalam meminimalisir polusi
udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.
BAB IV PENUTUP

4.1 Simpulan

1. Polusi udara adalah kondisi udara yang tercemar dengan adanya bahan, zat-zat
asing atau komponen lain di udara yang menyebabkan berubahnya tatanan
udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Jenis-jenis polusi udara :
a. Polusi udara berdasarkan bentuknya
b. Polusi udara berdasarkan tempatnya
c. Polusi udara berdasarkan asalnya
d. Polusi udara berdasarkan gangguan terhadap kesehatan

2. Emisi gas buang merupakan polutan yang mengotori udara yang di hasilkan
oleh gas buang kendaraan. Gas buang kendaraan yang di maksud disini adalah
gas sisa proses pembakaran yang di buang ke udara bebas melalui saluran buang
kendaraan. Biasanya emisi gas buang ini terjadi karena pembakaran yang tidak
sempurna maka hasil dari pembakaran tersebut adalah karbon dioksida dan air.

3. Emisi gas buang juga bisa menyebakan pencemaran udara dan dapat
mengakibatkan hujan asam, penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global dan
berdampak pada lingkungan.

4. Sumber pencemaran dapat berasal dari gejala alam seperti letusan gunung
berapi, emisi industry dan buangan gas dari kendaraan bermotor yang dapat
mencemari udara.

23
24

5. Zat zat yang berasal dari kegiatan industry maupun kendaraan seperti karbon
monoksida , nitrogen dioksida, sulfur dioksida, partikulat,timbal, kabron
dioksida sangat berbahaya jika terhirup oleh manusia terlalu banyak.

6. Upaya masyarakat untuk meminimalisir polusi udara yang di keluarkan oleh


kendaraan bermotor dengan cara :
1. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor
2. Merawat motor agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak mengotori
udara
3. Membeli bahan bakar yang bebas timbal
4. Penanaman pohon di sekitar lingkungan dan rumah

4.2 Saran
1. Untuk penulis, semoga apa yang penulis utarakan panjang lebar sebelumnya bisa
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Lebih disarankan menggunakan transportasi umum agar mengurangi polusi yang


diakibatkan kendaraan bermotor

3. Menanam tumbuhan anti polutan yang bisa menyerap karbon dioksida berlebih
yang bisa menyebabkan berbagai dampak dalam kehidupan

4. Jangan membakar sampah sembarangan mencegah makin banyaknya polusi


udara yang membahayakan udara sekitar
25

5. Pemerintah diharapkan segera mengambil rencana agar polusi berkurang dan


menghimbau masyarakat agar menggunakan transportasi umum dan
menghindari kendaraan bermotor

6. Untuk pembaca, semoga menjadi pembelajaran untuk ikut serta dalam


meminimalisir pemakaian kendaraaan bermotor agar polusi udara berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi. 2016. Pengertian Masyarakat Secara Umum, [online]. Tersedia:

Umum-pengertian, blogspot.com/2016/05/pengertian-masyarakat-secara-umum.html
[22 Oktober 2018]

Nurhasanah, Aisyah. 2008. Polusi Udara. Yogyakarta: Puri Pustaka

Sastrawijaya, Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta

Sudrajad, Agung. 2006. Pencemaran Udara, Suatu Pendahuluan. Http//


kamase_ugm@yahoo.co.id [19 Agustus 2018]

T.n 2013. Pengertian Emisi dan Efeknya bagi Kehidupan dan


Lingkungan.[online].Tersedia: reyismyname.blogspot.com/2013/10/pengertian-emisi-
dan-efeknya-bagi.html [20 Oktober 2018]

Utami. 2004. Sejarah kendaraan bermotor, [online]. Tersedia: montoridaman.


Blogspot.com/2014/04.html) [22 Oktober 2018]

Widana, Wisna arya. 1994. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi offset

Mukono. 2006. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan Ed. 2. Airlangga University


Press:Surabaya

Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung : TARSITO.

v
vi

Rahman. 2012. Dampak Pencemaran Lingkungan.(online)


http://rahmankesling.blogspot.com/2012/12/dampak-pencemaran-udara-dan-
solusinya_4719.html [20 Oktober 2018]

Anda mungkin juga menyukai