Anda di halaman 1dari 6

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 3 No.

4 Desember 2008:158-163

SIMULASI PERHITUNGAN NILAI KETIDAKPASTIAN


SPESIFIK IMPULS ROKET RX 150 L1000 STANDAR
Amor Dewanto
Peneliti Pusat Teknologi Wahana Dirgantara, LAPAN
are_more01@yahoo.com

ABSTRACT

More accurate method to forecast the uncertainty of experimental product have


been tested to calculate from specific impuls of RX-150 L1000 Standard. Based on the
uncertainty value of 0.0178% from combining several factors such as uncertainty value
in thrust, weight of propellant and burning time for during the static test. In several
factors of thrust, burning time, and weight of propellant also contain the uncertainty
that were ignored in order to simplify calculation.

ABSTRAK

Suatu metode yang lebih seksama untuk menaksir ketidakpastian hasil-hasil


eksperimen telah dicoba untuk menghitung nilai spesifik impuls roket jenis RX-150
L1000 Standar. Didasarkan atas sebuah asumsi bahwa nilai ketidakpastian pada
spesifik impuls sebesar 0.0178% merupakan hasil gabungan di antara beberapa faktor
penentu ketidakpastian yang berasal dari besar gaya dorong, berat propelan dan waktu
bakar yang terjadi sesaat setelah pengujian statik berlangsung. Dari beberapa faktor itu
masih mengandung unsur-unsur ketidakpastian yang mempengaruhi besar gaya
dorong, berat propelan dan waktu bakar yang diabaikan besarnya untuk mempermudah
perhitungannya.
Kata kunci: Nilai ketidakpastian, Spesifik impuls, Gaya dorong, Berat propelan dan waktu
bakar

1 PENDAHULUAN beberapa alat penguat sinyal termasuk


Untuk mengetahui kinerja motor komputer. Sensor-sensor itu adalah
roket pada saat ini masih memberikan sensor gaya dorong (loadcell) dan sensor
hasil berupa pengukuran gaya dorong tekanan ruang bakar (pressure
dan tekanan ruang bakar. Salah satu transducer) yang mempunyai spesifikasi
data yang dihasilkan dari pengukuran tertentu yang memungkinkan terjadinya
itu adalah Spesifik Impuls yang ketidakpastian pengukuran. Apakah
menentukan kinerja suatu roket. Untuk sensor masih mempunyai kualitas
mencari nilai spesifik impuls dapat sensitivitas yang baik, dan kemudian
dinyatakan dengan perbandingan integrasi diperiksa tentang konversinya,
dari nilai gaya dorong dan berat propelan penguatannya, semua itu tidak terlepas
dikalikan dengan waktu bakar. Pada dari sistem kalibrasi yang akan
pengujian statik roket, nilai spesifik menentukan layak tidaknya sensor
impuls dapat langsung terbaca sesaat digunakan, karena hal ini akan
setelah roket selesai diujistatikkan yaitu mempengaruhi sistem perolehan data
dengan keluarnya beberapa parameter yang melibatkan ketidakpastian peng-
yang mendukung perhitungan spesifik ukuran. Dalam sistem pengukuran,
impuls seperti gaya dorong rerata, waktu pencatat data digital (digital scale),
bakar efektif dan tekanan ruang bakar sistem pengkabelan, dan sensor sangat
pada layar komputer. Perolehan data mendukung satu sama lainnya.
spesifik impuls saat uji statik didapatkan Diperlukan suatu analisa ketidak-
melalui hubungan sensor-sensor dengan pastian dalam mengukur setiap instrumen
158
Simulasi Perhitungan Nilai Ketidakpastian Spesifik…… (Amordewanto)

yang akan digunakan. Hal ini sangat lain. Namun, dalam banyak hal, varibel
perlu dilakukan mengingat dalam setiap fisika itu ditransformasikan menjadi
pengukuran di bidang teknologi selalu sinyal listrik karena dalam bentuk
melibatkan ketidakpastian pengukuran sinyal inilah sinyal itu mudah diukur,
hasil. Ditinjau dari bahasan dasar itu  Tahap antara, yang mengubah sinyal
maka sebuah alat perlu diperhatikan langsung dengan penguatan,
akurasi dan sensitivitasnya. Sensitivitas penyaringan, atau cara-cara lain, agar
merupakan karakteristik yang bersifat didapatkan keluaran yang dikehendaki,
elementer dan akurasi adalah  Tahap akhir atau penutup, yang
karakteristik gabungan antara sifat berfungsi menunjukkan, merekam, dan
elementer, rekayasa, dan back up mengendalikan variabel yang diukur.
rangkaian yaitu di dalamnya tentang
kualitas penguatan, transmisi, data Pengukuran adalah hal yang
akuisisi, analisa galat (error), serta relatif, baik secara teknis maupun non
kemungkinan penggunaan sensor jamak teknis. Pengukuran memerlukan informasi
(Lawrence A. Klein, 1993). pendukung agar hasil yang tercantum
Masalah yang timbul saat ini dapat dipertanggungjawabkan. Analisa
berkaitan dengan nilai ketidakpastian tentang keadaan, analisa lingkungan
yang mempengaruhi hasil pengukuran parameter yang terukur, analisa data,
yang berasal dari peralatan-peralatan keakuratan, keabsahan, dan analisa
pengukur itu. Dengan mengumpulkan galat (error) perlu menyertai hasil suatu
beberapa peralatan yang akan dipakai pengukuran. Dari segi kualitas suatu
maka satu persatu peralatan itu dapat pengukuran, banyak hal yang harus
dianalisis ketidakpastiannya terhadap diperhatikan, seperti kesalahan
peralatan lainnya yang berkontribusi pembacaan, analisa galat, dan sejauh
terhadap hasil pengukuran. Pada Instalasi mana kalibrasi dilakukan. Dalam
Uji Statik Wahana beberapa peralatan pengukuran dikenal 2 jenis kesalahan
sudah lama tidak dikalibrasi oleh pihak yaitu rambang (random error) dan
terkait sehingga perlu dilakukan kalibrasi sistematis (systematic error). Kesalahan
ulang. sistematis menyebabkan pembacaan
Solusi dan hasil yang diharapkan berulang-ulang mengandung kesalahan
adalah diperlukannya suatu peralatan yang besarnya hampir sama dan
yang terakurasi dengan kegiatan kalibrasi disebabkan oleh pemakaian alat secara
yang benar sehingga hasil nilai ketidak- terus menerus, sehingga menjadi bergeser
pastian yang mempengaruhi pengukuran pada titik awalnya atau kalibrasinya
dapat dipertanggung-jawabkan. bergeser. Kesalahan rambang terjadi
karena fluktuasi elektronik rambang
2 LANDASAN TEORI pada peralatan instrumen yang tidak
2.1 Sistem Pengukuran selalu konstan keadaannya.

Kebanyakan sistem pengukuran 2.2 Evaluasi Ketidakpastian Untuk


terdiri atas tiga bagian (J.P Holman, Data Pengukuran
Jasjfi, E., Ir., M.Sc., 1985):
Dalam sistem pengujian statik
 Tahap detektor – transduser, yang men- roket yang dilaksanakan oleh instalasi
deteksi besaran fisika dan melakukan uji statik, seluruh data yang diolah
transformasi secara mekanik atau komputer merupakan hasil pengukuran
listrik untuk mengubah sinyal (isyarat) langsung dari komponen-komponen gaya
menjadi bentuk yang lebih berguna. dorong, waktu bakar, dan tekanan ruang
Secara umum, transduser itu adalah bakar. Diperlukan reduksi data karena
piranti yang dapat mentransformasikan merupakan hal yang rumit dan biasanya
suatu efek fisika menjadi efek fisika dikerjakan dengan komputer yang

159
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 3 No. 4 Desember 2008:158-163

mempunyai program khusus misalnya untuk nilai x yang cukup kecil derivatif
menggunakan Matlab. Dengan sedikit parsialnya dapat didekati dengan
penyesuaian program itu dapat digunakan
Y Y  x1  x1   Y  x1 
untuk menghitung ketidakpastian tanpa  (2-5)
harus melakukan penentuan analitik x1 x1
dari turunan parsialnya. Ada beberapa Y Y  x 2  x 2   Y  x 2 

komponen pengukuran yang dilakukan x 2 x 2
dimana ketidakpastian masing-masing
pengukuran dapat dinyatakan dengan dan nilai ini dapat dimasukkan ke dalam
nilai kemungkinan yang sama. Jika pada persamaan (2-3) untuk menghitung
data hasil pengukuran uji statik terdapat ketidakpastian hasil.
variabel bebas (independent) maka
terdapat nilai Y yang merupakan suatu 3 METODOLOGI
fungsi dari seperangkat variabel bebas
Prosedur untuk menghitung
dari x1 , x 2 , x3 ,..., x n .
ketidakpastian hasil nilai impuls spesifik
Y  Y  x1 , x 2 , x3 ,...x n  (2-1) didasarkan atas lima butir sebagai
berikut (Thomas M.Kegel, 1996):
terdapat ketidakpastian hasil dari nilai
 Persamaan impuls spesifik yang akan
fungsi Y yaitu U Y dengan ketidakpastian
direduksi datanya dijabarkan terhadap
variabel bebasnya adalah u1 , u 2 , u 3 ,..., u n . fungsi gaya dorong rerata, waktu bakar
Nilai ketidakpastian impuls aksi, dan berat propelan yaitu
spesifik dihasilkan dari kombinasi I sp  I sp ( F , t b , W p ) ,
berbagai faktor yaitu: pengukuran gaya
 Memilih komponen-komponen yang
dorong rerata ( u F ), waktu bakar aksi ( u tb ),
akan dimasukkan ke dalam persamaan
dan berat propelan ( uW p ). Ketiga faktor reduksi data yang mempunyai
itu dikombinasikan secara RSS (Root hubungan ketidakpastian,
Sum Square) berbentuk:  Menentukan koefisien sensitivitas dari
I sp
3 setiap komponen, pada butir 2,
uc   ci ui 2 (2-2) x n
i 1  Menghitung nilai numerik dari
dengan c1…c3 adalah koefisien sensitivitas ketidakpastian dari setiap komponen
 Y  pada butir 2,
  dari masing-masing faktor. Sehingga
 Menghitung kombinasi atau gabungan
xn 
nilai numerik yang terdapat pada butir
ketidakpastian dalam pengukuran
mempunyai persamaan: 4 untuk memperoleh nilai numerik dari
1 ketidakpastian.
 Y 2  Y 2 2 2
 Y  
UY   u1   u2  ... un   (2-3) Pengukuran ketidakpastian dari
 x1   x2   xn   nilai spesifik impuls didasarkan pada
variabel-variabel spesifik impuls ( I sp )
dimisalkan seperangkat variabel dari
sebagai variabel tak bebas, gaya dorong
data hasil uji statik diubah ke dalam
bentuk x1 , x 2 ,....x n maka didapatkan rerata ( F ), waktu bakar aksi ( t b ), dan

nilai: berat propelan (W p ) masing-masing


Y  x1   Y  x1 , x 2 ,....x n  sebagai variabel bebas. Adapun rumusan
Y  x1  x1   Y  x1  x1 , x 2 ,...., x n  (2-4) dari spesifik impuls adalah:

Y  x 2   Y  x1 , x 2 ,....., x n  F
I sp  tb (3-1)
Y  x 2  x 2   Y  x1 , x 2  x 2 ,..., x n  Wp

160
Simulasi Perhitungan Nilai Ketidakpastian Spesifik…… (Amordewanto)

dari persamaan spesifik impuls (3-1) Gaya-dorong rerata : 1015.376465


masing-masing komponen diturunkan Kgf
secara parsial maka diperoleh hasil Gaya-dorong maksimum : 1433.898926
sebagai berikut: Kgf
Tekanan Ruang Bakar : 85.968895
I sp tb I sp F I sp F
 ,  ,   2 tb (3-2) rerata kgf/cm^2
F Wp tb Wp W p Wp Tekanan Ruang Bakar : 118.357419
maksimum kgf/cm^2
sesuai persamaan (3-2) di atas diperoleh
Impuls Spesifik - aksi : 220.789022
persamaan turunan parsial dari spesifik
Detik
impuls terhadap gaya dorong rerata,
Tanggal Rekam berkas : 20-7-2004
waktu bakar aksi, dan berat propelan.
TEXT ini
Hasil turunan parsialnya masing-masing
Nama Rekam Berkas : uji15295.txt
disubstitusikan ke dalam persamaan (2-2)
TEXT ini
didapat hasil sebagai berikut:
1
 I 2 2 2
2 Misal untuk koefisien sensitivitas diambil
2  Isp 
 Isp 
 sp
  

UI    uF   ut 
 F 
 
2
  
 Wp  W
u
2


(3-3) taksiran nilai dari u F , u tb , dan uW p masing-
 tb 
sp b p

    masing sebesar 0,25%. Nilai ini diambil


atau dapat dijabarkan sesuai hasil dari datasheetbook sensor pressure
turunan parsial persamaan (3-2) transduser dan loadcell yang men-
menjadi: cantumkan nilai ketidakpastian antara
1
 2 2
 F 
2
2 0,03% - 0,25% pada skala penuh
tb  F
UI   2

Wp  F Wp  t
sp
  
u   u  2 tb  uW
2 
b
   p
2

(3-4) (Omegadyne, Inc., 1996). Dengan demikian
     Wp   hasil perhitungan dari persamaan (3-3)
untuk ketidakpastian spesifik impuls
4 HASIL DAN PEMBAHASAN dapat diperoleh hasil dengan penjabaran
sebagai berikut:
4.1 Hasil 2
 3,003094  2  1015,376465  2
U I sp    (0,0025)    (0,0025) 
Untuk mendapatkan hasil  16   16 
perhitungan nilai ketidakpastian dari  1015,376465 
2
2 
 x3  0,0025 
spesifik impuls ditentukan terlebih  16  
dahulu syarat utama dari sistem
pengukuran dari variabel-variabel bebas nilai ketidakpastian spesifik impuls
yaitu dengan memasukkan nilai ketidak- U I sp menghasilkan: 0,031666 = 0,17794.
pastian masing-masing gaya dorong Dari hasil ini kemudian dibagi dengan
rerata ( F ), waktu bakar aksi ( t b ), dan nilai impuls spesifik yang terdapat dari
berat propelan ( W p ). Adapun contoh data uji statik yang diukur secara
langsung sebesar 220,789022 detik.
berkas data rekam dari hasil akhir uji
U I sp
statik menurut data propelan RX-150 Terdapat hasil  0,0001779 atau
L1000 STD tahun 2004: I sp
Waktu Awal di sumbu – X : 12:51:24.87 0,0178% yang merupakan nilai
Waktu Akhir di sumbu – X : 12:51:29.75 perambatan ketidakpastian gabungan
Waktu Akuisisi sepanjang : 5.785433 atau ketidakpastian fraksional. Dari
sb-X detik keseluruhan hitungan diperoleh nilai
Waktu Cacahan Runtun : 0.003869 ketidakpastian hasil  0,0178% .
Data detik/data
Waktu Bakar di : 3.003094 4.2 Pembahasan
sumbu-X t b  detik Nilai  0,0178% merupakan nilai
Massa Propelan : 16.000000 kg anggapan dari simulasi ketidakpastian

161
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 3 No. 4 Desember 2008:158-163

yang telah dihitung berdasarkan hasil beberapa metode terbaik untuk mengukur
data perolehan uji statik roket RX-150 variabel eksperimen tertentu. Analisa itu
L1000 STD. Nilai ini tidak mewakili dapat juga menunjukkan bagaimana
keseluruhan data yang terdapat pada memperbaiki ketelitian menyeluruh
database uji statik. Pada umumnya suatu pengukuran dengan memperbaiki
pengukuran parameter gaya dorong dan variabel tertentu yang kritis dalam
tekanan ruang bakar pengujian statik proses pengukuran.
masing-masing menggunakan satu
peralatan pengukur yang digunakan 5 KESIMPULAN
untuk keseluruhan perangkat pengamatan  Berdasarkan perhitungan dari per-
sehingga kesalahan yang terdapat dalam samaan (2-3) maka nilai ketidakpastian
pengukuran itu hanya tercuplik satu 0,0178% adalah hasil yang terlalu kecil
kali, berapa kalipun bacaan itu diulangi untuk dapat diterima karena secara
sehingga eksperimen itu merupakan teoritis hal ini di luar nilai taksiran
eksperimen sampel-tunggal. yang mempunyai rentang 0,03% - 0,25%
Terdapat beberapa kesalahan pada skala penuh (Omegadyne, Inc.,
yang sering menyebabkan ketidakpastian 1996). Selain itu adanya kemungkinan
dalam pengukuran di antaranya : selalu ketidakakuratan pada peralatan dapat
ada kekeliruan nyata dalam pemasangan menimbulkan hasil pengukuran
peralatan yang mungkin merusak validitas ketidakpastian menyimpang dari teori
data, kesalahan tetap (fixed error) atau sehingga perlu dilakukan kalibrasi
kesalahan sistematik (systematic error) secara berkala,
yang menyebabkan pembacaan berulang-  Nilai perambatan ketidakpastian dalam
ulang mengandung kesalahan yang hasil U I sp yang diramalkan oleh
besarnya hampir sama dan sebabnya persamaan (2-3) bergantung pada
tidak diketahui, kesalahan rambang pangkat dua ketidakpastian dalam
(random error) karena fluktuasi elektronik 
variabel bebas u F , u tb , uW p . Hal ini 
rambang pada peralatan.
berarti bahwa jika ketidakpastian salah
Dengan perolehan nilai  0,0178%
satu variabel jauh lebih besar daripada
dari perhitungan persamaan (2-3) maka
ketidakpastian dalam variabel lainnya
persamaan ini dapat digunakan untuk
maka ketidakpastian terbesarlah yang
melakukan analisa apakah ada menonjol, sedangkan yang lain
ketidaktelitian pada peralatan mengingat mungkin dapat diabaikan,
kalibrasi peralatan harus ditera secara  Oleh karena nilai perambatan pangkat
berkala. Akan tetapi terdapat asumsi dua di atas, hanya nilai besar yang
bahwa sama buruknya menaksir menonjol maka usaha untuk memper-
ketidakpastian terlalu besar atau terlalu baiki hasil eksperimen secara
kecil. Taksiran terlalu kecil memberikan keseluruhan haruslah dilakukan
rasa aman yang semu, sedangkan taksiran dengan memperbaiki instrumentasi dan
yang terlalu besar akan menyebabkan teknik eksperimen yang berhubungan
banyak hasil-hasil yang ditolak. Adapun dengan ketidakpastian yang relatif
nilai rentang taksiran yang dapat besar.
diterima antara 0,03%-0,25% sesuai
referensi datasheetbook sensor pressure DAFTAR RUJUKAN
transducer dan loadcell pada skala J.P Holman., Jasjfi, E., Ir., M.Sc., 1985.
penuh (Omegadyne, Inc., 1996). Metode Pengukuran Teknik, edisi
Pembahasan mengenai peren- ke-4 Terjemahan, Penerbit Erlangga,
canaan eksperimen dapat melibatkan Jakarta.

162
Simulasi Perhitungan Nilai Ketidakpastian Spesifik…… (Amordewanto)

Lawrence A. Klein, 1993. IEEE Transaction Thomas M. Kegel., 1996. Basic


on Aerospace and Electronic System, Measurement Uncertainty,
Vol. 29, No. 2, April 1993. http://www.ceesi.com/, download
Omegadyne, Inc., 1996. Loadcell Design, September 2007.
http://www.omega.com/, download
Agustus 2007.

163

Anda mungkin juga menyukai