Operasional Hotel
Operasional Hotel
Nama Kelompok:
Kelas:
5B MBP
JURUSAN PARIWISATA
2019
1
Kata Pengantar
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugrahnya penulisan paper ini dapat terselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya
penulisan paper ini hingga bisa tersusun dengan baik.
Paper ini kami susun berdasarkan pengetahuan yang kami peroleh dari beberapa
buku dan media elektronik dengan harapan orang yang membaca dapat memahami
tentang paper yang kami buat yang berjudul “Pembelian Material di Dalam Hotel”.
Yaitu mengenai keseimbangan persdiaan, dan kebuthan pasar, pemilihan vendor, serta
biaya penyimpanan dan pembeliannya.
Akhirnya, kami menyadari bahwa penulisan paper ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan penerbitan paper ini di masa mendatang.
Penyusun
i
Daftar Isi
ii
Persediaan dan Kebutuhan Pasar
Persediaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persediaan yang berasal dari kata
dasar sedia, dapat diartikan sebagai cadangan. Persediaan juga memiliki beberapa arti
lain yang didefinisikan oleh beberapa ahli. Menurut Hendrix Sagit Martinus, persediaan
adalah pos-pos aktiva yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual dalam operasi bisnis
normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam membuat barang yang
akan dijual. Hampir mirip dengan definisi pertama, Raymond McLeod Jr juga
mendefinisikan persediaan sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam periode usaha yang normal.
Sementara itu, persediaan menurut Agus Ristono dapat diartikan sebagai barang-
barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang akan
datang. Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi,
dan persediaan barang jadi.
Manajemen persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan
digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya digunakan dalam proses produksi
atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari suatu peralatan atau
mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan baku, barang dalam proses,
barang jadi ataupun suku cadang
1
- Lead time ( tenggang waktu antara saat pemesanan dengan penerimaan
barang).
3. Barang Jadi
Merupakan persediaan barang yang telah selesai diproses perusahaan tapi
tetapi masih belum terjual. Keberadaan dari barang jadi dipengaruhi oleh :
- Sales Forecast.
- Likuiditasnya.
- Karakteristik fisiknya.
Kebutuhan Pasar
Langkah awal dalam kegiatan pemasaran adalah memahami pasar dan mengetahui
kebutuhan dan keinginan para pelanggan. Pada aspek ini perlu dilakukan untuk
menentukan penawaran produk apakah tepat dan memberikan nilai kepada pasar. Perlu
dipahami beberapa konsep dasar dalam pemasaran, yaitu : kebutuhan, keinginan,
permintaan, penawaran, nilai, kepuasan, perukaran dan hubungan, dan pasar, yaitu:
Kebutuhan adalah keadaan akan rasa kekurangan, yang muncul oleh karena
belum dipenuhinya sesuatu pada diri manusia. Kebutuhan ini mencangkup
kebutuhan fisik seperti makan atau minum, kebutuhan akan rasa aman dari
berbagai ancaman atau ketidak pastian, kebutuhan untuk bersosialisasi,
kebutuhan lain-lainnya. Kebutuhan adalah sesuatu yang muncul pada setiap
pelanggan secara otomatis oleh karena kebutuhan itu melekat dengan pribadi
manusia.
2
Setiap manusia memiliki keinginan, keinginan tersebut adalah bentuk
pemenuhan kebutuhan yang dipengaruhi oleh budaya dan karakteristik
seseorang. Seperti saat kita lapar akan membutuhkan makanan. Untuk
menutukan makanan yang ingin dimakan akan dipengaruhi oleh budaya dan
kepribadian. Contoh, manusia yang membutuhkan makanan bias nasi campur
atau bakso atau mi instan atau yang lainnya. Mengapa mereka memilih
makanan tersebut? Dikarnakan penyesuaian dengan budaya dan kepribadian
mereka.
Permintaan ialah suatu kegiatan pemasaran akan menjadi pentng, karna akan
menentukan beberapa potensi penjualan yang bisa dicapai. Daya beli
merupakan kemampuan konsumen untuk membayar dengan sejumlah
pengorbanan, baik tenaga, waktu maupun dengan uang.
Nilai pelanggan adalah perbandingan antara apa yang mereka daptkan dari
produk dengan apa yang mereka korbankan untuk mendapatkannya. Konsumen
akan mengukur apa saja dari produk atau jasa yang mereka beli, baik dari segi
kualitas, segi kuantitas atau manfaat lainnya, selanjutnya mengukur untuk
mendapatkannya berapa besar pengorbanan baik tenaga, waktu dan uang yang
akan dikeluarkan.
Kepuasan adalah syarat yang sangat penting yang harus diusahakan pemasar
agar konsumen menjadi loyal. Kepuasan dalah perbandingan antara apa yang
diharapkan oleh konsumen dengan kenyataan yang mereka terima dari
pembelian produk atau jasa
3
Pasar adalah tempat atau wadah dimana terdapat aktivitas para konsumen dan
penjual bertemu dan melakukan kegiatan jual beli produk atau jasa. Pembeli
actual adalah pembeli yang telah melakukan pembelian, pembeli potensial
adalah orang yang berpotensi membeli produk, sekali pun belum pernah
melakukan pembelian. Memahami kebutuhan dan keinginan pasar berarti
mengetahui apa yang sebenarnya akan dicari oleh konsumen. Usaha untuk ini
bisa dilakukan dengan mengamati perilaku konsumen, mengamati perubahan
lingkungan, atau memikirkan sesuatu yang baru sama sekali.
4
Sistem Akuntansi Pembelian
1. Fungsi Gudang
Fungsi gudang dalam system akuntansi pembelian yakni bertanggungjawab
untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan barang
yang ada di gudang dan bertanggungjawab untuk menyimpan barang yang telah
diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian dalam system akuntansi pembelian yakni bertanggungjawab
untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, bertanggungjawab untuk
menentukan pemasok yang dipilih dari pengadaan barang, serta bertanggungjawab
untuk mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang telah dipilih dalam
pengadaan barang.
3. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan dalam system akuntansi pembelian yakni bertanggungjawab
dalam pemeriksaan jenis barang, mutu barang serta kualitas barang guna untuk
memutuskan layak atau tidaknya barang tersebut untuk diterima oleh perusahaaan
atau organisasi. Selain itu, fungsi penerimaan juga bertanggungjawab menerima
darang dari pembeli yang berasal dari retur penjualan.
4. Fungsi Akuntansi
Transaksi yang terkait dalam fungsi akuntansi pada system akuntansi pembelian
ada 2 yaitu : Fungsi pencatatan hutang dan fungsi pencatatan persediaan. Fungsi
pencatatan utang bertanggungjawab dalam mencatat transaksi pembelian kedalam
5
registrasi buku kas keluar yang dimana dalam perusahaan digunakan sebagai
catatan utang, sedangkan fungsi pencatatan persediaan bertanggungjawab untuk
mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli kedalam kartu persediaan.
Secara garis besar, transaksi pembelian barang dalam system akuntansi pembelian
mencakup prosedur berikut ini :
1. Fungsi Gudang
Mengajukan permintaan pembelian ke fungsi pembelian.
2. Fungsi Pembelian
Meminta penawaran harga dari pemasok
Menerima penawaran harga dari pemasok dan melakukan pemilihan pemasok
Membuat order pembelian kepada pemasok yang dipilih
3. Fungsi Penerimaan
Memeriksa dan menerima barang yang dikirim oleh pemasok
Menyerahkan barang yang diterima kepada fungsi gudang untuk disimpan
Melaporkan penerimaan barang kepada fungsi akuntansi
4. Fungsi Akuntansi
Menerima faktur dari pemasok
Mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
6
Sistem Pembelian (Purchasing)
Bagian pembelian pada sebuah hotel, dianggap sebagai salah satu bagian yang
berperan sangat penting dalam ikut menentukan kelangsungan hidup hotel itu sendiri,
karena dengan menerapkan sistem dan prosedur yang dimiliki oleh pengelola atau staf
bagian pembelian, akan berpengaruh besar pula terhadap keuntunganyang akan
diperoleh oleh perusahaan atau hotel tersebut. Yang artinya dengan keahlian mereka
saat membeli barang dengan harga paling murah dan dengan kualitas bahan yang
standar, sehingga setelah diolah oleh bagian dapur akan bisa dijual dengan harga yang
sesuai atau standar menurut perhitungan standard cost percent kepada tamu hotel,
sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam proses pembelian bahan makanan adalah dengan memperhatikan
kualitas produk dan dengan harga yang serendah-rendahnya.
7
4. The Right Place
The right place mengandung pengertian bahwa barang yang dibeli dikirimkan atau
diserahkan pada tempat yang dikehendaki oleh pembeli.
Ada beberapa system pembelian barang yang umum pada suatu hotel menurut Suarsana
(2007):
1. Sistem kontrak
Sistem ini mengutamakan untuk pembelian bahan makanan terutama jenis
“Perishable” Seperti : Sayur-sayuran, buah-buahan dan juga makanan musiman
atau (Seasonal food), yaitu dengan menggunakan system perjanjian kontrak.
Kontrak dilakukan dengan satu rekanan atau lebih, dan ditekankan dalam surat
kontrak terutama adalah mengenai kualitas, kuantitas dan harga barang. Sebelum
diterbitkannya surat kontrak, tentu oleh bagian pembelian sudah dilakukan proses
8
seleksi yang ketat dan sudah medapat otoritas dari atasan yang berwenang. Juga
atas kesepakatan dari kedua pihak, yakni, pihak hotel dengan rekanan itu sendiri.
Masa berlaku surat kontrak untuk bahan makanan jenis perishable cukup
bervariasi. Misalnya, selama tiga bulan atau bisa juga selama enam bulan. Akan
tetapi, kondisi pembayaran tetap dilakukan setiap bulan (one month credit).
Jika pada suatu saat, terjadi kenaikan harga di pasar dan salah satu rekanan hotel
tidak bisa memenuhi pesanan pihak hotel dan kejadian tersebut berlangsung dalam
beberapa hari atau minggu, maka barulah pada saat itu pihak hotel mengambil
tindakan tegas untuk mencari pengganti rekanan (supplier) yang sudah dianggap
mengunduran diri dan tidak konsisten sebagai rekanan.
Dengan sistem ini pihak hotel bisa dengan bebas dan leluasa membeli barang –
barang keperluannya dari beberapa supplier atau dari beberapa toko serba ada.
Dengan cara seperti ini pihak hotel tidak perlu melakukan analisis yang terlalu ketat
terhadap kinerja dari beberapa supplier untuk dipilih. Cukup berbelanja pada toko
terdekat, toko swalayan atau bahkan di pasar tradisional yang harganya dianggap
lebih murah, baik secara kontan maupun secara utang bulanan. Akan tetapi, sistem
prosedurnya harus tetap sama, yaitu dengan mencari informasi tempat toko atau
supermarket dan pasar yang kualitas dan harga barangnya paling murah.
Cara seperti ini masih terdapat beberapa kekurangan atau resiko yaitu apabila
terjadi fluktasi kenaikan harga terlalu tinggi dan terjadi secara tiba – tiba, ,maka
sering pihak supplier atau toko langganan dimana kita berbelanja dengan sengaja
tidak memenuhi pesanan pohak hotel, karena tidak ingin menanggung kerugian.
Di bagian pembelian sebuah hotel pada umumnya menyiapkan uang kas yang
jumlahnya tidak terlalu banyak, yang disebut dengan istilah kas kecil (petty cash).
Kas kecil biasanya digunakan untuk membeli barang keperluan operasional,
terutama bahan makanan keperluan dapur yang sering diminta secara mendadak
atau sewaktu – waktu atau yang tidak dipenuhi oleh supplier.
9
dilakukan di supermarket atau toko yang paling dekat dengan lokasi hotel, karena
barang yang akan dibeli tersebut akan segera dipakai atau diolah.
Order tetap atau standing order adalah suatu cara pembelian barang atau bahan
makanan yang pada umumnya digunakan untuk memesan jenis makanan tertentu
saja yang dipasok oleh supplier tertentu pula. Jenis – jenis makanan tertentu yang
dimaksud adalah jenis makanan yang disebut dengan istilah dairy product, antara
lain : susu segar(fresh milk), produk pastry, yoghurt, ice cream, termasuk telur dan
jenis lainnya.
Order tetap atau standing order akan terus berlaku sampai kapanpun, apabila
tidak tidak ada pemberitahuan tertulis atau resmi menganai perubahan order dari
pihak hotel, dalam hal ini perubahan akan dilakukan oleh Executive Chef, karena
dialah yang paling mengetahui bahan – bahan makanan yang harus menggunakan
pesanan tetap.
10
Prosedur dalam Proses Pembelian Barang (Purchasing)
Beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam proses pembelian barang, antara
lain:
2. Pemilihan Pemasok
Proses pemilihan pemasok atau supplier biasanya terdiri dari dua aspek
dasar, yaitu; melakukan pencarian terhadap semua pemasok potensial dan
membuat daftar semua pemasok yang telah diidentifikasi. Selain harga, beberapa
poin penting yang harus dipertimbangkan, seperti; kemampuan dalam
menyediakan jumlah yang dibutuhkan, kualitas produk yang dibutuhkan,
kemampuan financial perusahaan pemasok dan lain sebagainya
11
3. Melakukan Pemesanan
Bagian penerimaan akan menerima barang yang dipasok oleh pemasok dan
mencocokkan jumlah barang dengan dokumen Purchase Order. Bagian
purchasing akan diberitahukan tentang kedatangan barang tersebut dan juga
hasil dari pemeriksaannya.
12
6. Pembayaran Faktur Tagihan
13
Metode EOQ
a. Sewa Biaya
14
1. Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk, penerangan, pemanasan atau
pendinginan)
2. Biaya modal (opportunity cost pf capital), yaitu alternative pendapatan atas
dana yang diinvestasikan dalam persediaan
3. Biaya keuangan
4. Biaya perhitungan fisik
5. Biaya asuransi persediaan
6. Biaya pajak persediaan
7. Biaya pencurian, pengerusakan atau perampokan
8. Biaya penanganan persediaan
9. Biaya penyimpanan persediaan ditentukan sebagai suatu pesentase dari biaya
atau harga perunitnya dalam 1 tahun.
Semua biaya yang berkaitan dengan pemesanan barang adalah biaya yang
terjadi karena memesan atau mengadakan barang. Artinya, biaya-biaya yang
dikeluarkan berkenan dengan pemesana barang-barang atau bahan-bahan penjual
sejak dari pemesanan (order) dibuat dan dikirim ke penjual sampai barang-barang
atau bahan-bahan tersebut dikirim dan diserahkan serta diinspeksi di gudang atau
daerah pengolahan biaya ini berhubungan dengan pemesanan. Akan tetapi ,
sifatnya konstan yang besar-besarnya biaya yang dikeluarkan tidak tergantung
pada besarnya atau banyaknya barang yang dipesan. Yang termasuk kedalam
biaya pemesanan ini adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam rangka
mengadakan pemesanan bahan tersebut meliputi:
Semua biaya yang berkaitan dengan kehilangan barang adalah biaya yang
terjadi karena perusahaan kehabisan dan semua biaya-biaya yang berhubungan
dengan tingkat persediaan. Biaya kekurangan barang adalah yang paling sulit
diperkirakan. Biaya ini timbul bila mana persediaan tidak mencukupi adanya
permintaan barang. Biaya-biaya yang termasuk biaya kekuranga barang adalah
sebagai berikut:
15
1. Kehilangan penjual
2. Kehilangan pelanggan
3. Biaya pemesanan khusus
4. Biaya ekspedisi
5. Selisih harga
6. Terganggunya operasi
16
c. Menggunakan metode heuristik Silver-Meal yang berkurang
akurat tetapi agak mudah.
2 𝑆𝐷
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐻
S = biaya pemesanan tiap kali pesan
D = jumlah kebutuhan periode tertentu
H = biaya penyimpanan periode tertentu.
FWA Hotel yang berada di daerah NUSA DUA memerlukan bahan baku yang
berupa Kertas HVS A4 sebanyak 20.000 rim per tahun. Biaya pemesanan untuk
mendapatkan Kertas A4 tersebut adalah sebesar Rp. 1.000,- per order. Sedangkan biaya
penyimpanannya adalah sebesar Rp.1,5 /rim/tahun. Hari kerja pertahun adalah sebanyak
300 hari. Lead Time atau Waktu tunggu untuk pengiriman Kertas tersebut adalah
selama 10 hari.
17
Hitunglah :
Diketahui :
Penyelesaian :
2 𝑆𝐷
𝐸𝑂𝑄 = √
𝐻
2𝑥1.000𝑥20.000
𝐸𝑂𝑄 = √
1,5
40.000.000
𝐸𝑂𝑄 = √
1,5
𝐸𝑂𝑄 = √26.666.666
18
3. Cara Menghitung Frekuensi terbaik untuk menempatkan pesanan tersebut
dalam 1 tahun.
Frekuensi Pemesanan per Tahun = 3,87 atau dibulatkan menjadi sekitar 4 kali
19
Simpulan
Dalam proses pembelian barang terdapat bebrapa prosedur yang harus dilakukan yakni:
Dalam penentuan jumlah pembelian yang paling optimal dikenal dengan metode EOQ
(Economic Order Quantity). EOQ adalah metode yang digunakan untuk menentukan
kuantitas pengadaan persediaan yang meminimumkan biaya langsung penyimpanan
persediaan dan biaya pemesanan persediaan. Beberapa asumsi yang dibuat untuk
mendukung model ini yakni Demand (kebutuhan diketahui dan konstan), Lead Time
(waktu tunggu), Pemesanan diterima sekaligus, dan Stock Out/Shortage dapat dihindari
jika pesanan datang tepat waktu. Untuk kasus stock out dapat ditangani dengan
Persediaan pengaman yakni persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau
menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
20
Daftar Pustaka
Astawa, I Putu, 2017, Operasional Hotel & Restoran, Denpasar Swasta Nulus
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-sistem-inventory-dan-cara-mudah-
pengelolaannya/
https://www.tentorku.com/ekuilibrium-keseimbangan-permintaan-penawaran/
https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/arti-vendor.html
https://www.maxmanroe.com/4-faktor-penting-dalam-memilih-vendor-bisnis-yang-
tepat.html