Anda di halaman 1dari 28

PERLINDUNGAN DAN KEPASTIAN

HUKUM BAGI DEBITUR DAN KREDITUR


TERHADAP JAMINAN FIDUSIA
IWAN SUPRIADI, S.H., M.H
KEPALA SUBDIT. JAMINAN FIDUSIA
DIREKTORAT PERDATA
DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM

Disampaikan dalam Kegiatan Forum Nasional Legal Officer Tahun 2019 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Kota Medan, 27 September 2019
Lingkup Pengaturan Hukum Jaminan
Fidusia

1. UU Jaminan Fidusia No. 42 Tahun 1999;


2. PP No. 21Tahun 2015 tentang Tatacara
pendaftaran Jaminan Fidusia dan Biaya
Pembuatan akta jaminan fidusia;
3. PP No. 28 Tahun 2019 PNBP yang berlaku di
Kemenkumham;
4. Keppres 139/2000 tentang Pembentukan
Kantor Pendaftaran Fidusia di Seluruh
ibukota Provinsi di seluruh Indonesia
Pengaturan Hukum Jaminan Fidusia
Terkait

1. Permenkeu 130/2012 Pendaftaran Jaminan


Fidusia Bagi Perusahaan Pembiayaan Yang
Melakukan Pembiayaan Konsumen Untuk
Kendaraan Bermotor Dengan Pembebanan
Jaminan Fidusia;
2. Per OJK 35/POJK.05/2018 Penyelenggaraan
Usaha Perusahaan Pembiayaan;
3. Perkapolri 8/2011 tentang Pengamanan
Eksekusi Jaminan Fidusia.
Arti Fidusia

• Secara umum fidusia artinya penyerahan hak milik


secara kepercayaan.
• artinya bahwa penyerahan hak milik secara
kepercayaan atas suatu benda, baik benda
bergerak maupun benda tidak bergerak khususnya
bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tanggungan dari debitur kepada kreditur,
berdasarkan perjanjian hutang-piutang sebagai
jaminan hutang debitur kepada kreditur, namun
benda yang telah diserahkan hak kepemilikannya
tersebut tetap dikuasai oleh pemilik benda.
Pengertian Fidusia Terdiri dari Unsur-Unsur

1. Merupakan penyerahan hak milik suatu benda dari


pemiliknya secara kepercayaan;
2. Adanya benda yang diserahkan, baik benda
bergerak maupun benda tidak bergerak,
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani
hak tanggungan;
3. Adanya perjanjian hutang-piutang;
4. Merupakan jaminan hutang debitur kepada
kreditur;
5. Benda yang telah diserahkan hak kepemilikannya
tersebut tetap dikuasai oleh pemilik bendanya;
Prinsip Jaminan Fidusia

• Bahwa secara riil, penerima fidusia hanya berfungsi


sebagai pemegang jaminan saja, bukan sebagai pemilik
yang sebenarnya;
• Hak penerima fidusia untuk mengeksekusi barang
jaminan baru ada jika ada wanprestasi dari pihak
debitur;
• Apabila hutang sudah dilunasi, maka obyek jaminan
fidusia harus dikembalikan kepada pihak pemberi
fidusia;
• Jika hasil penjualan (eksekusi) barang fidusia melebihi
jumlah hutangnya, maka sisa hasil penjualan harus
dikembalikan kepada pemberi fidusia.
Pendaftaran Jaminan Fidusia

• Pendaftaran merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi


sebagai syarat lahirnya jaminan fidusia, pasal 11 ayat (1)
“benda yang dibebani dengan jaminan fidusia wajib
didaftarkan”).
• Permohonan Pendaftaran Jaminan Fidusia dilakukan oleh
penerima fidusia atau wakilnya atau kuasanya dengan
melampirkan pernyataan Pendaftaran Jaminan Fidusia, pasal
13 ayat (1).
• Sebagai bukti bahwa pemohon telah melakukan pendaftaran
jaminan fidusia adalah dengan diterbitkannya sertifikat
jaminan fidusia, pasal 14 ayat (1) “Kantor Pendaftaran Fidusia
menerbitkan dan menyerahkan kepada Penerima Fidusia
pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan
permohonan pendaftaran”
Pendaftaran Lanjutan...
• Pendaftaran jaminan fidusia merupakan perwujudan dari asas
publisitas dan kepastian hukum, pasal 14 ayat (3) “jaminan
fidusia lahir pada tanggal yang sama dengan tanggal
dicatatnya Jaminan Fidusia dalam Buku Daftar Fidusia”.
• Sertifikat jaminan fidusia mempunyai kekuatan eksekutorial
yang dipersamakan dengan Putusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, pasal 15 ayat (2)
“Sertifikat Jaminan fidusia sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap”.
Akibat Pendaftaran Jaminan Fidusia

Pihak Pemberi Fidusia (debitur)


• Benda atau obyek yang menjadi jaminan fidusia beralih
kepemilikannya dari pemberi kepada penerima fidusia,
(walaupun penguasaannya diberikan secara sukarela
kepada pemberi fidusia).
• Tidak lagi berhak untuk memperjualbelikan atau
memindahtangankan obyek jaminan fidusia tersebut,
kecuali untuk obyek jaminan fidusia yang berupa benda
persediaan/stok barang dagangan (inventory).
• Pemberi fidusia bertanggungjawab penuh terhadap
keselamatan obyek jaminan fidusia sebagai akibat
pemakaian dan keadaan obyek jaminan fidusia yang
berada dalam penguasaannya.
Akibat Pendaftaran Jaminan Fidusia

Pihak Penerima Fidusia (kreditur)


• Penerima fidusia menjadi kreditur preferen atau
mempunyai hak didahulukan untuk mengambil
pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda yang
menjadi obyek jaminan fidusia.
• Penerima fidusia mempunyai hak eksekutorial yaitu
penerima fidusia langsung dapat melaksanakan
eksekusi terhadap obyek jaminan fidusia apabila
pemberi fidusia melakukan cidera janji terhadap
pelunasan utang yang dijamin dengan benda yang
menjadi obyek jaminan fidusia tanpa harus melalui
pangadilan dan bersifat final serta mengikat para pihak
untuk melaksanakannya.
Sifat-Sifat Berdasarkan
UU Jaminan Fidusia

Ø Sifat accesoir, jaminan fidusia merupakan perjanjian


ikutan dari suatu perjanjian pokok.
Ø Sifat droit de suite, hak mengikuti benda yang menjadi
objek jaminan fidusia dalam tangan siapapun benda itu
berada.
Ø Sifat preferent, penerima fidusia (kreditur) memiliki hak
yang didahulukan terhadap kreditur lain.
Ø Sifat eksekutorial, penerima fidusia (kreditur)
mempunyai hak untuk mengeksekusi objek jaminan
fidusia bila pemberi fidusia (debitur) wanprestasi.
Tahapan Pembebanan
Jaminan Fidusia

Ø Tahap pertama dimana dibuatnya perjanjian pokok yang


merupakan perjanjian kredit.

Ø Tahap kedua berupa pembebanan benda dengan


jaminan fidusia yang ditandai dengan pembuatan akta
jaminan fidusia.

Ø Tahap ketiga merupakan tahap pendaftaran akta


jaminan fidusia di Kantor Pendaftaran Fidusia hingga
keluarnya sertifikat jaminan fidusia
HAK DAN KEWAJIBAN DEBITUR DAN
KREDITUR SETELAH SJF DIDAFTARKAN

Debitur (Pemberi Fidusia).


1. Hak :
ü Menggunakan ataupun memakai benda yang
telah dialihkan oleh Penerima Fidusia;
ü Mendapatkan hak kepemilikan sepenuhnya
apabila utang yang dijamin dengan fidusia lunas.
2. Kewajiban :
ü Membayar sejumlah utang yang telah
diperjanjikan sebelumnya.
ü Apabila cidera janji dapat menyerahkan Benda
yang menjadi objek Jaminan Fidusia dalam
rangka pelaksanaan eksekusi Jaminan Fidusia.
HAK DAN KEWAJIBAN DEBITUR DAN
KREDITUR SETELAH SJF DIDAFTARKAN
Kreditur (Penerima Fidusia).
1. Hak :
ü Mengambil/ menerima piutangnya secara berkala/
kredit;
ü Mengeksekusi terhadap benda yang menjadi obyek
jaminan fidusia apabila pemberi fidusia cidera janji.
2. Kewajiban :
ü Mendaftarkan benda yang dibebani dengan
jamianan fidusia guna mendapatkan kepastian
hukum yaitu mempunyai kekuatan eksekutorial yang
sama dengan putusan pengadilan;
ü Menghapus Sertifikat Jaminan Fidusia jika sudah ada
pelunasan.
FASILITAS FIDUSIA ONLINE

Prosedur registrasi Fidusia yang


1
sederhana, mudah dan cepat. hanya 7
menit ; Baik Permohonanb SJF,
perubahan, penghapusan atau perbaikan.

2 Tersedianya akses pencarian data fidusia;

Dapat diakses selain Notaris, yaitu


korporasi (perusahaan pembiayaan dan
lembaga perbankan) dan ritel, seperti
3 Perorangan, badan usaha berbadan
hukum (PT, Yayasan, Koperasi dan
perkumpulan) dan badan usaha bukan
badan hukum (CV dan Firma)
Sebelum fidusia online

Pemohon Proses penerbitan


melalui notaris
Melakukan sertifikat fidusia
pendaftaran langsung memakan waktu yang
ke kantor pendaftaran lama, berbulan-bulan
fidusia di Kantor Wilayah karena proses pengolahan
Kementerian Hukum dan data dilakukan secara
HAM manual
Implementasi PP No. 21/2015

v Pasal 4
Permohonan pendaftaran jaminan fidusia diajukan dalam jangka
waktu paling lama 30 hari sejak tanggal pembuatan akta jaminan
fidusia.
v Pasal 10
Permohonan perbaikan sertifikat fidusia diajukan dalam jangka waktu
paling lama 30 hari sejak tanggal sertifikat jaminan fidusia
diterbitkan.
v Pasal 11
Perbaikan Tidak Dapat Dilakukan Terhadap Kesalahan Jumlah Nilai
Penjaminan dalam Kategori Nilai Penjaminan Yang Berbeda dan
Kesalahan dalam hal Kedudukan Pemberi Fidusia à HARUS
PERUBAHAN
Implementasi lanjutan ...

v Pasal 16
Dalam hal Jaminan Fidusia hapus karena hapusnya utang dijamin
dengan fidusia, pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh penerima
fidusia atau musnahnya benda yang menjadi obyek jaminan fidusia
maka Penerima Fidusia, kuasa atau wakilnya, wajib memberitahukan
kepada Menteri dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas)
hari terhitung sejak tanggal hapusnya Jaminan Fidusia.
v Pasal 18
Nilai Penjaminan Biaya Pembuatan Akta
< Rp. 100.000.000 Max 2,5% dari nilai Penjaminan
Rp. 100.000.000 – 1.000.000.000 Max 1,5% dari nilai Penjaminan
> Rp. 1.000.000.000 Sesuai kesepakatan tidak melebihi
1% dari nilai Penjaminan
Eksekusi Jaminan Fidusia

Diatur dalam Pasal 29-34 UU No. 42


Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia.

Eksekusi jaminan fidusia adalah


penyitaan dan penjualan benda yang
menjadi objek jaminan fidusia.

Penyebabnya adalah Debitur (pemberi


fidusia) cidera janji atau tidak memenuhi
prestasi tepat waktu, walaupun telah
diberikan somasi.

Poin pentingnya, selama belum terjadi cedera janji, maka eksekusi tidak boleh
dilakukan.
Tarif Pendaftaran Fidusia
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2019 tentang Jenis
dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang
Berlaku pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nilai Penjaminan Biaya PNBP
< Rp 50,000,000 50.000
Rp 50,000,000 - Rp 100,000,000 100.000
Rp 100,000000 - Rp 250,000,000 200.000
Rp 250,000,000 - Rp 500,000,000 450.000
Rp 500,000,000 - Rp 1,000,000,000 850.000
Rp 1,000,000,000 - Rp 100,000,000,000 1.800.000
Rp 100,000,000,000 - Rp 500,000,000,000 3.500.000
Rp 500,000,000,000 - 1,000,000,000,000 6.800.000
Rp > 1,000,000,000,000 13,300.000
Perubahan 250.000
Pencarian/ Unduh 50.000
Perbaikan Data 50.000
Pendaftaran online Sertifikat Jaminan Fidusia Periode
Januari 2019 s/d 23 September 2019
(Pangkalan data Ditjen ASHU)

No Jenis Layanan Jumlah

1. Pendaftaran 6.244.344

2 Perubahan -
3. Penghapusan 679.830
PERMOHONAN JAMINAN FIDUSIA
Periode Januari 2019 s/d 23 September 2019

Jenis Penerima Fidusia

No Jenis Penerima Fidusia Jumlah

1. Badan Usaha: 9.622.987

Ø Bank 226.795

Ø Lembaga Keuangan Bukan Bank 8.971.811

Ø Lainnya 424.381

2 Perorangan 9.542
PERMOHONAN JAMINAN FIDUSIA
Periode Januari 2019 s/d 23 September 2019

Jenis Pemberi Fidusia :

No Jenis Pemberi Fidusia Jumlah

1. Badan Usaha: 82.498


Ø Usaha Mikro 5.263
Ø Usaha Kecil 13.919
Ø Usaha Menengah 31.388
Ø Usaha Lainnya 31.928
2 Perorangan : 9.550.031
Ø Laki-laki 6.624.044
Ø Perempuan 2.925.987
Persentase Obyek Jaminan Fidusia

Obyek Jaminan Fidusia Berserial Nomor


Periode Januari s/d 23 September 2019 = 9.602.620
Obyek Jaminan Fidusia Tidak Berserial Nomor
Periode Tahun 2013-2017
Kendaraan Roda Kendaraan Roda
Dua Dua Belas
7.548.533 81

Kendaraan Roda
Hewan
Empat
Lainnya Ternak
2.008.566
14.178 130

Kendaraan Roda
Enam
29.126
Aset
Perusahaan
Alat Pertanian 4.357
Kendaraan Roda
115 Empat Belas
65
Mesin Kendaraan Roda
932 Sepuluh
4.249
Alat Berat
2.102
Kendaraan Roda Catatan : Lainnya adalah
Tiga 1. HKI = 4
Aset Lainnya 3.444
Obligasi 1.146 Kendaraan
2. Hak atas merek dagang = 8
& Saham Lainnya 3. Rumah Sususn = 1
28… 3.927 4. Tagihan BPJS = 69
5. Tagihan Hutang = 627
Perolehan PNBP Permohonan Fidusia
Rp739,722,450,000
Rp800,000,000,000
Rp689,083,350,000
Rp700,000,000,000 Rp638,734,150,000
Rp600,000,000,000 Rp563,772,650,000 Rp513,922,950,000
Rp486,490,575,000
Rp500,000,000,000
Rp400,000,000,000
Rp273,164,500,000
Rp300,000,000,000
Rp200,000,000,000
Rp100,000,000,000 Rp10,513,367,500
Rp9,950,000 Rp2,850,000
Rp-
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Jan-5
Sept 2019

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 1 Jan-5 Sept 2019
Contoh Sertifikat Jaminan Fidusia
SELESAI

Terima Kasih

http://fidusia.ahu.go.id/

Anda mungkin juga menyukai