Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

Pengakuisisian Uber oleh Grab pada Pasar Asia Tenggara

Disusun Oleh :

Muhammad Hilmi Daffa (17/414147/EK/21549)


Mutia Wardani (17/414148/EK/21550)
Nadea Fikrah R (17/414149/EK/21551)
Pande Made Kintan R (17/414151/EK/21553)
Patrisia Shania Anjani (17/414153/EK/21555)
Yusril Nur Amin (17/414159/EK/21561)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2019
I. PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : UBER


Tahun berdiri : Maret 2009, San Francisco, California, Amerika
Nama pendiri : Garret Camp dan Travis Kalanick.
Jenis usaha : Jasa

UBER adalah perusahaan jasa dibidang transportasi. Pendiri dari UBER ialah Garret
dan Travis. Garret dan Travis ialah sosok bisnisman yang dulunya perusahaan dibidang
teknologi. Garret menjual StumbleUpon, mesin penjelajah internet kepada eBay pada
tahun 2007 seharga USD 75 juta (Rp 923 miliar). Sedangkan Travis Kalanick telah
menjual Red Swoosh, perusahaan berbagi file kepada Akamai senilai USD 19 juta. Garret
dan Travis lalu bertemu pada tahun 2008 di sebuah konferensi teknologi di Paris, dimana
Garret menceritakan kepada Travis tentang ide bisnisnya yaitu merintis UBER. Karena
yang sebelumnya permasalahannya adalah sulitnya mendapatkan taxi maka Garret
mempunyai ide bisnis untuk membuat UBER agar mempermudah penumpang dan
pengendara lebih mudah bertemu.

Saat ini Uber beroperasi tidak hanya di San Fransisco, tapi di lebih dari 250 kota di
50 negara. Mereka memiliki rencana menciptakan satu juta pekerjaan pada tahun 2015,
dan memiliki impian dimana pengendara tidak perlu lagi membeli sebuah mobil karena
berkendara dengan Uber akan menjadi alternatif yang lebih murah nantinya.

Nama Perusahaan : GRAB


Tahun berdiri : Juni 2012
Nama pendiri : Anthony Tan dan Hooi Ling Tan
Jenis usaha : Jasa

Anthoni Tan adalah anak dari keluarga konglomerat. Dia berkuliah di Harvard
University. Ketika itu temannya bercerita kepada dia bahwa intinya temannya mengeluh
tentang betapa sulitnya mendapat taxi. Setalah Anthony Tan lulus dari studynya di
Harvard, dia memulai merintis bisnis seperti Uber pada tahun 2012 dan keluar dari bisnis
keluarganya.
II. LATAR BELAKANG PENGAKUISISIAN

1. Dari Sisi Uber


Uber sudah menyerah tiga kali dalam bersaing dengan kompetitornya. Sebelum
memutuskan untuk diakuisisi Grab di Asia Tenggara, Uber juga sempat melakukan
hal serupa kepada kompetitornya Didi Chuxing di Tiongkok dan Yandex di Rusia.
Hengkangnya Uber dari Asia Tenggara dikarenakan Uber mengalami terlalu banyak
persaingan sehingga kurang fokus, dan memutuskan untuk melepas pasarnya di target
pasar tertentu. Keuntungan yang diterima Uber karena akuisisi ini yaitu Uber akan
memiliki 27.5% saham di Grab serta Dara Khosrowshahi selaku CEO Uber akan
bergabung dengan dewan direksi Grab.

2. Dari Sisi Grab


Melalui Akuisisi ini Grab berharap nantinya Grab akan menjadi mobile
platform online-to-offline (O2O) terbesar di Asia Tenggara dan menjadi yang
terdepan dalam bisnis layanan pesan-antar makanan. Dengan mengakuisisi Grab juga
berarti menyingkirkan saingan langsungnya, mengembangkan bisnisnya dengan
karyawan dan pengemudi baru serta melebarkan volume layanan yang lebih besar ke
seluruh wilayah Asia Tenggara. Dengan volume yang lebih besar ini memungkinkan
Grab beroperasi dengan lebih efisien dan mempererat hubungannya dengan mitra Asia
Tenggara. Keuntungan lain yang didapatkan Grab antara lain produktivitas teknologi
yang membuat layanan Grab semakin lancar dan praktis untuk digunakan.
Produktivitas yang dimaksud adalah teknologi Machine Learning untuk membuat
aplikasi Grab semakin lebih baik. Selain itu, dengan diakuisisinya Uber, masyarakat
juga mendapat keuntungan yang lebih pasti karena bisa mengakses Grab di semua
negara Asia Tenggara, yang juga hadir pada lebih dari 195 kota, 120 diantaranya ada
di Indonesia.

III. LANGKAH-LANGKAH PENGAKUISISIAN

Langkah-langkah pengakuisisian suatu perusahaan oleh perusahaan lain harus


mengikuti peraturan yang berlaku pada negara tempat pengakuisisian tersebut
berlangsung. Dalam kasus ini pengakuisisian terjadi di Negara Singapura, yang mana
segala kegiatan pengakuisisian harus mengikuti peraturan yang berlaku di Negara
Singapura. Dalam kasus pengakuisisian Uber oleh Grab ini sendiri terjadi campur tangan
investigasi oleh pihak pemerintah Singapura, yaitu dari Competition and Consumer
Comission of Singapore (CCCS), dikarenakan pengakuisisian ini dianggap menyalahi
peraturan yang ada di Singapura. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa
pengakuisisian yang secara substansial bertujuan untuk mengurangi kompetisi bisnis
dinyatakan tidak diperbolehkan. Setelah adanya hasil investigasi dari CCCS, maka
dinyatakan pengakuisisian Uber oleh Grab ini melanggar peraturan yang ada. Dengan
begitu, setelah proses pengakuisisian berhasil dilakukan pada tanggal 26 Maret 2018,
pihak Grab diinvestigasi lebih lanjut oleh CCCS dan resmi dikenakan denda sebesar $13
juta pada tanggal 24 September 2018. Berikut ini bagan linimasa secara singkat mengenai
peristiwa yang berkaitan dengan pengakuisisian Uber oleh Grab:

IV. NILAI AKUISISI DAN CARA PEMBAYARAN


Terdapat berbagai macam tata cara pembayaran dalam akuisisi perusahaan yaitu:
1. Cash-settlement.
2. Pembayaran dengan penerbitan surat berharga, dalam bentuk saham. obligasi, surat
utang, dan atau surat-surat berharga lainya.
3. Campuran pembayaran tunai dan surat berharga;
4. Pemberian hak opsi bagi pihak yang sahamnya diambil alih, untuk menerima
pembayaran dalam bentuk tunai atau surat berharga.

Grab melakukan merge dengan Uber dan melakukan cara pembayaran dengan
campuran yaitu membayar cash sebesar USD 100 juta (Rp 1,3 triliun) untuk seluruh
operasional Uber di Asia Tenggara dan Grab memberikan Uber saham sebesar 27.5% dari
saham Grab. Dengan melihat valuasi Grab yang menurut artikel Forbes pada Maret 2018
telah mencapai angka USD 6 miliar, maka bagian yang dimiliki oleh Uber paling tidak
bernilai sebesar USD 1,6 miliar (Rp 21,9 triliun).
V. PASCA AKUISISI

Grab meningkatkan tarif efektifnya sampai 10% hingga 15% setelah mengakuisisi
Uber. Namun, setelah itu banyak pengemudi dan pengendara Uber yang mengeluh karena
dikabarkan bahwa Uber mengabaikan mereka dan banyak pekerja yang kurang nyaman
dengan prospek bergabung dengan Grab. Oleh karena itu, Grab dan Uber bekerja sama
untuk mengalihkan pengemudi dan pengendara Uber, pelanggan Uber Eat, partner
pedagang, dan partner delivery ke platform Grab. Aplikasi Uber beroperasi selama dua
minggu untuk memastikan stabilitas pengendara dan pengemudi Uber, sedangkan
UberEats beroperasi hingga akhir Mei, setelah itu Uber delivery dan partner restorannya
akan dipindahkan ke platform GrabFood.

Pada Juli 2018, Grab mengumumkan perubahan terhadap skema GrabReward


dengan mengurangi poin yang diperoleh pengendara per dolar yang dihabiskan pada
Grab’s trips dan meningkatkan poin yang dibutuhkan untuk penebusan. Grab menguasai
lebih dari 80% market share setelah merger. Banyak perusahaan kecil sejenis di pangsa
pasar mereka tetapi market share mereka tetap tidak signifikan dan eksklusivitas Grab
memblokir akses beberapa pengemudi dan kendaraan agar calon pesaing dapat
berkembang.
Daftar Pustaka

Cision PR Newswire. 2018. Grab Merges with Uber in Southeast Asia. Tersedia pada:
https://www.prnewswire.com/news-releases/grab-merges-with-uber-in-southeast-asia-
300619147.html (Diakses tanggal 19 Februari 2019)

Ministry of Communications and Information Singapore. 2018. Grab Uber Infographic.


Tersedia pada: https://www.gov.sg/~/sgpcmedia/media_releases/cccs/press_release/P-
20180924-1/attachment/Infographic_Grab%20Uber%20Merger.pdf (Diakses tanggal 19
Februari 2019)

Tim Redaksi Liputan 6. 2018. Grab Akuisisi Uber. Tersedia pada:


https://www.liputan6.com/tekno/read/3424078/terima-permintaan-gabung-dari-driver-
uber-grab-langsung-integrasikan-platform (Diakses tanggal 19 Februari 2019)

Lukman, Enricko. 2014. Sejarah pendirian Uber , startup teknologi dengan ronde pendanaan
terbesar di dunia. Terdapat pada: https://id.techinasia.com/uber-sejarah-pendirian-
startup-taksi (Diakses tanggal 19 Februari 2019)

Tim Redaksi Media Grab. 2018. Tentang Kami Grab. Terdapat pada:
https://www.grab.com/id/about/ (Diakses tanggal 19 Februari 2019)

Cunningham, Susan. 2018. Malaysia's Richest 2018: Anthony Tan's Grab Hits $6B Valuation
As The Ride-Hailing Race Quickens. Terdapat pada:
https://www.forbes.com/sites/susancunningham/2018/03/07/grabs-valuation-hits-6-
billion-anthony-tan-joins-rich-list-as-southeast-asia-ride-hailing-race-drags-
on/#46c5ed216ede (Diakses tanggal 20 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai