Anda di halaman 1dari 1

1.

KONJUNGSI KOORDINATIF
konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menggabungkan kata atau klausa yang berstatus sama,
misalnya dan, atau, tetapi. Dalam konjungsi koordinatif, hanya menggunakan satu kata untuk
menggabungkan dua kalimat yang memiliki status sama atau derajat yang setara. Konjungsi ini
merupakan konjungsi yang paling sederhana dan tidak sekomplek konjungsi lainnya.
Contoh : dan, atau, tetapi, sedangkan, kemudian, namun, melainkan, dan masih banyak lagi.
Dalam ilmu tata bahasa, konjungsi koordinatif dapat dibagi kedalam 3 kelompok berdasarkan sifat
hubungannya.
2. KONJUNGSI SUBORDINATIF
konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat atau
menghubungkan bagian dari kalimat subordinatif. Berbeda dengan konjungsi koordinatif, kedua
klausa dalam konjungsi subordinatif tidaklah setara.
Klausa yang memiliki derajat lebih tinggi disebut induk kalimat sedangkan klausa lainnya yang
derajatnya lebih rendah disebut anak kalimat.

3. KONJUNGSI KORELATIF
Konjungsi korelatif adalah bentuk konjungsi yang menyatukan dua kata atau klause yang memiliki
derajat yang sama. Kedua kalimat atau klause tersebut saling mempengaruhi sama lain. Contoh kata
hubung yang biasanya digunakan adalah tidak hanya ….. tapi…, entah …… entah…
Contoh kalimat:
Di dunia ini tidak ada yang abadi, baik harta maupun tahta.
Anda harus menanggung segala resikonya, baik itu buruk ataupun tidak.
Tidak hanya berdoa kepada Sang Pencipta, tapi anda juga harus tetap berusaha keras untuk dapat
mewujudkan impian anda.
4. KONJUNGSI ANTAR KALIMAT
Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi atau kata hubung yang menghubungkan satu kalimat dengan
kalimat lainnya. Biasanya diawali dengan huruf capital di awal kalimat dan menggunakan kalimat
baru untuk menghubungkannya.
Berikut beberapa konjungsi antarkalimat yang biasa digunakan dalam kalimat.
 Konjungsi antarkalimat ketersediaan dimana menjelaskan kesediaan subyek atau pelaku utama untuk
melakukan sesuatu. Contohnya, Dewi selalu bersikap kasar pada temannya. Walaupun demikian, ia
tetap disayangi oleh semua temannya.
 Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan lanjutan dari sebuah peristiwa yang telah ada di kalimat
sebelumnya. Contohnya, Leo membersihkan kamarnya di pagi hari. Kemudian ia mencuci piring dan
membantu ibunya memasak.
 Konjungsi antarkalimat yang menjelaskan pertentangan dari hal yang telah dijelaskan di kalimat
sebelumnya. Contohnya, Awalnya Hilda merasa sangat senang dapat melihat langsung konser
Afghan. Namun, suasana konser yang kurang kondusif membuatnya meninggalkan konser lebih awal.
 Konjungsi antarkalimat menjelaskan unsur atau hal yang tidak terdapat dalam kalimat sebelumnya.
 Konjungsi antarkalimat yang menerangkan atau menjelaskan situasi yang sebenarnya. Contohnya,
Kita harus tetap melakukan upacara bendera setiap hari Senin. Hanya ini langkah kecil yang dapat
kita lakukan untuk mengenang jasa para pahlawan.
 Konjungsi antarkalimat untuk menjelaskan konsekuensi dari kalimat sebelumnya. Contoh kalimatnya
adalah sebagai berikut:
Dunia perfiilman Indonesia telah berkembang pesat saat ini. Dengan demikian banyak film Indonesia
yang menghiasi layar kaca maupun box office.
 5. KONJUNGSI ANTARPARAGRAF
 Konjungsi antarparagraf akan mengawali suatu paragraph yang memiliki korelasi dengan
paragraph sebelumnya. Dengan kata lain, konjungsi antarparagraf berperan sebagai
penghubung antara suatu paragraf dengan paragraph lainnya.
 Konjungsi yang biasanya diletakkan pada awal paragraph diantaranya akan hal, ada pun,
mengenai, alkisah dan pada itu.

Anda mungkin juga menyukai