Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, Desember 2018

Penyusun

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 1


DAFTAR ISI

Kata Pengantar 1

Daftar isi 2

BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar belakang 3


1.2 Rumusan masalah 3
1.3 Tujuan penelitian 3

BAB 2 Landasan teori 4

BAB 3 Pembahasan

3.1 Jembatan wheatstone 5

3.2 Jembatan kelvin 5

3.3 Uji simpal dengan perangkat uji portable 6

3.4 Jembatan wheatstone dengan pengaman 6

BAB 4 Penutup

4.1 Kesimpulan 7

4.2 Saran 8

Daftar pustaka 9

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 2


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Rangkaian-rangkaian jembatan dipakai secara luas untuk pengukuran nilai-nilai


komponen seperti tahanan, indukstansi atau kapasitansi, dan parameter rangkaian lainnya yang
diturunkan secara langsung dari nilai nilai komponen, seperti frekuensi sudut, fasa dan
temperatur. Karena rangkaian jembatan hanya membandingkan nilai komponen yang tidak
diketahui dengan komponen yang besarnya diketahui secara tepat (sebuah standar), ketelitian
pengukurannya tentu saja bisa tinggi sekali. Ini adalah demikian sebab pembacaan pengukuran
dengan cara perbandingan yang didasarkan pada penunjukan nol dari kesetimbangan rangkaian
jembatan, pada dasarnya tidak bergantung pada karakteristik detektor nol. Jadi ketelitian
pengukuran adalah langsung sesuai dengan ketelitian komponen-komponen jembatan, bukan
dengan indikator nolnya sendiri.Bab ini membahas sebagian dari rangkaian dari dasar arus
searah.Dimulai dengan instrumen uji yang dapat dipindahkan (portabel), kita mengenal jembatan
wheatstone untuk pengukuran tahanan dc, jembatan Kelvin untuk pengukuran tahanan rendah,
dan perangkat uji (test set) untuk pemeriksaan tahanan kabel. Dalam pengujian presisi tinggi dan
kalibrasi, kita mengemukakan prinsip jembatan Wheasstone dengan pengaman (guarded
Wheatstone bridge) serta pengukuran tahanan-tahanan yang sangat tinggi.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana yang dimaksud dengan jembatan wheatstone?


2. Bagaimana yang dimaksud dengan jembatan Kelvin?
3. Bagaimana yang dengan uji simpal dengan perangkat uji portable?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan dengan jembatan wheatstone dengan pengaman?

1.3 Tujuan Penulisan

Dari rumusan masalah diatas dapat diambil tujuan penulisan sebagai berikut :

1. Mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan jembatan wheatstone.


2. Mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan jembatan Kelvin.
3. Mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan uji sampel dengan perangkat uji portable.
4. Mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan jembatan wheatstone dengan pengaman.

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 3


BAB 2

LANDASAN TEORI

Jembatan Wheatstone dipergunakan untuk memperoleh ketelitian dalam melaksanakan


pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relative kecil sekali umpamanya saja suatu
kebocoran dari kabel tanah/ kortsluiting dan sebagainya. Rangkaian ini dibentuk oleh empat
buah tahanan (R) yag merupakan segiempat A-B-C-D dalam hal mana rangkaian ini
dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0). Kalau tahanan-tahanan
itu diatur sedemikian rupa sehingga galvanometer itu tidak akan mengadakan suatu hubungan
antara keempat tahanan tersebut. (Suryatmo, 1986).

Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan
yang tidak diketahui harganya (besarannya). Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk
mengukur nilai suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan
nol (karena potensial ujung-ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian
silang. Cara kerjanya adalah sirkuit listrik dalam empat tahanan dan sumber tegangan yang
dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua diagonal yang lain dimana galvanometer
ditempalkan seperti yang diperlihatkan pada jembatan wheatstone. (Pratama,2010).

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833
dan meningkat kemudian dipopulerkan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1843. Ini
digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan
dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip
dengan aslinya potensiometer

Jembatan Wheatstone adalah suatu alat pengukur, alat ini dipergunakan untuk memperoleh
ketelitian dalam melaksanakan pengukuran terhadap suatu tahanan yang nilainya relatif kecil
sekali umpamanya saja suatu kebocoran dari kabel tanah/ kartsluiting dan sebagainya.
(Suryatmo, 1974).

Jembatan Wheatstone adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengukuran tahanan yang
teliti dalam daerah 1 sampai 100.000 Ω. Jembatan Wheatstone terdiri dari tahanan R1, R2, R3,
dimana tahanan tersebut merupakan tahanan yang diketahui nilainya dengan teliti dan dapat
diatur. (Lister, 1993).
Jika konduktor pengalir arus ditempatkan dalam medan magnet dihasilkan gaya pada konduktor
yang cenderung menggerakkan konduktor itu dalam arah tegak lurus medan. Prinsip ini
digunakan dalam instrument pendeteksi arus. Instrument pendeteksi arus yang peka disebut
galvanometer. (Lister, 1993).

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 4


Galvanometer merupakan instrument sangat peka dan dapat mengukur arus yang sangat lemah.
Galvanometer terdiri atas sebuah komponen kecil berlilitan banyak yang ditempatkan dalam
sebuah medan magnet begitu rupa sehingga garis-garis medan akan menimbulkan kopel pada
kumparan apabila melalui kumparan ini ada arus. (Flink, 1985)

Di dalam teori pengukuran listrik yang dimaksudkan dengan pengukuran Galvano yaitu suatu
instrument yang dipergunakan untuk memperlihatkan arus yang lemah. Untuk menyatakan
dengan jelas kadang-kadang dipisahkan juga untuk instrument-instrumen yang peka (sensitif),
yang banyak dipakai di laboratorium dan terutama sistem jembatan yang banyak kita jumpai.
(Suryatmo, 1974).

Galvanometer adalah alat yang dipergunakan untuk deteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan
alat itu kerjanya tergantung pada momen yang dilakukan pada kumparan di dalam medan
magnet. (Pratama, 2010).

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 5


BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Jembatan wheatstone

Jembatan wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur suatu yang tidak
diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki
yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer. Jembatan
Wheatstone adalah suatu proses menentukan nilai hambatan listrik yang presisi/tepat
menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar
hambatan yang telah diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya
dalam keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka nol.
Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4 buah hambatan yang mana 2
dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan hambatan yang belum diketahui besarnya
yang disusun secara seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah
galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Galvanometer adalah
alat yang digunakan untuk mendeteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya
tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam magnet.

R1, R2, dan R3 merupakan hambatan yang sudah diketahui, sedangkan R4 adalah hambatan
yang akan dicari besarnya. Dengan mengatur sedemikian rupa besar hambatan variable sehingga
arus yang mengalir pada Galvanometer sama dengan nol, dalam keadaan ini jembatan tersebut
disebut seimbang sehingga sesuai dengan hukum Ohm. Rangkaian Jembatan Wheatstone juga
dapat disederhanakan dengan menggunakan kawat geser apabila besarnya hambatan bergantung
pada panjang penghantar.

3.2 Jembatan Kelvin

Jembatan Kelvin (disebut juga Jembatan ganda Kelvin dan pada beberapa negara
Jembatan Thomson) adalah sebuah alat ukur yang ditemukan oleh William Thomson kecuali
kehadiran dari resistor tambahan. resistor nilai rendah tambahan ini dan pengaturan internal dari
jembatan adalah pengubahan untuk secara substansial mengurangi kesalahan pengukuran yang
diakibatkan oleh turunnya voltase pada arus tinggi (hambatan rendah)pada lengan jembatan. Ini
terdiri dari dua set lengan rasio. Perangkat luar yang pertama dari lengan rasio adalah resistor
yang biasa dikenal & lengan rasio dibagian dalam menolong menghubungkan satu terminal dari
galvanometer pada titik yang sesuai(yang merupakan kerugian dari Jembatan Kelvin versi
pertama). Jembatan ini digunakan untuk pengukuran hambatan rendah.

3.3 Uji simpal dengan perangkat uji portabel

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 6


Jembatan Wheatstone portabel sering digunakan untuk menemukan lokasi kerusakan pada
kabel-kabel kawat banyak, kawat telepon dan saluran transmisi daya. Kerusakan-kerusakan
tersebut antara lain : kerusakan karena hubungan singkat, kerusakan karena tahanan rendah
antara sebuah konduktor dengan bumi.
Untuk tujuan tersebut digunakan dua jenis pengujian,yaitu :

1. Uji simpal murray


2. Uji simpal varley

3.4 Jembatan wheastone dengan pengaman

Jembatan Wheatstone dengan pengaman digunakan untuk pengukuran tahanan yang sangat
tinggi, seperti : tahanan isolasi kabel atau tahanan kebocoran kapasitor ( umumnya dalam orde
beberapa ribu mega ohm ). Salah satu masalah utama dalam pengukuran tahanan tinggi,
terjadinya kebocoran arus, yaitu :

1. disekitar dan sekeliling komponen atau bahan yang diukur.


2. sekeliling jepitan kutub pada titik mana komponen dihubungkan ke instrument
3. di dalam instrumen sendiri.

Arus kebocoran ini tentu tidak diinginkan, karena dapat memasuki rangkaian pengukuran dan
mempengaruhi ketelitian pengukuran yang sangat besar sekali. Arus kebocoran ini, jelas
kelihatan pada pengukuran tahanan tinggi, karena tegangan tinggi diperlukan untuk memperoleh
sensitivitas defleksi yang cukup.Dalam pengukuran, pengaruh dari arus bocor ini, umumnya
dihilangkan dengan suatu rangkaian pengaman.

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 7


BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Jembatan Wheatstone digunakan secara luas untuk pengukuran presisi tahanan dari sekitar
1 Ω sampai rangkuman mega ohm ( MΩ ) rendah. Jembatan Kelvin, merupakan modifikasi dari
jembatan Wheatstone dan menghasilkan ketelitian yang jauh lebih besar untuk pengukuran
tahanan-tahanan yang sangat rendah, yaitu sekitar 1 Ω sampai 0,00001 Ω. Jembatan Wheatstone
portabel sering digunakan untuk menemukan lokasi kerusakan pada kabel-kabel kawat banyak,
kawat telepon dan saluran transmisi daya. Kerusakan-kerusakan tersebut antara lain : kerusakan
karena hubungan singkat, kerusakan karena tahanan rendah antara sebuah konduktor dengan
bumi. Jembatan Wheatstone dengan pengaman digunakan untuk pengukuran tahanan yang
sangat tinggi, seperti : tahanan isolasi kabel atau tahanan kebocoran kapasitor ( umumnya dalam
orde beberapa ribu mega ohm ).

4.2 Saran

Pada penulisan makalah alat-alat ukur ini ,kami berharapkan kepada pembaca mampu
mengetahui dan mempelajari apa yang dimaksud dengan jembatan arus searah dan
pemakaiannya.
Demikian makalah yang kami susun semoga pembaca dapat memahami apa yang kami bahas
dalam makalah ini. Jika ada kesalahan atau pun tulisan yang kurang dipahami kami mohon maaf.

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 8


DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Dicky Arinanda. 2013. Pengukuran Besaran Listrik. Universitas Mercu Buana: Pusat
pengembangan Bahan Ajar.
Bueche, Fredick J. dan Eugene Hecht. 2006. Fisika Universitas. Jakarta :Erlangga.
Cooper, Wiliam D. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Erlangga: Jakarta
Lister, Eugene C. 1993. Mesin dan Rangkaian Listrik. Jakarta : Erlangga.
Suryatmo, F. 1986. Teknik Listrik Pengukuran. Jakarta : Bina aksara.
Van der wol, G. 1985. Rangkaian Eletro Teknik. Jakarta : Erlangga.

Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Page 9

Anda mungkin juga menyukai