Anda di halaman 1dari 11

CONTOH KASUS MALPRAKTIK

Modul Hukum Kesehatan & Hukum Kedokteran

Oleh :

NAMA : Muh.alim nur


yaqin
Nri : 14011101008

Pendidikan Dokter Umum


Universitas Sam Ratulangi
DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………i
Daftar isi..........................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PEMBELAJARAN

BAB II : ISI

2.1 KASUS YANG TERJADI

2.2 BERDASARKAN ELEMEN 4D

2.3 DEFINISI MASALAH

BAB III : PENUTUP

3.1 SARAN

3.2 KESIMPULAN
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan


yang Maha Esa, karena berkat limpahan dan kesempatannyalah sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah mengenai kasus – kasus Malpraktik ,
sebagai salah satu pengantar bagi mahasiswa kedokteran untuk menghindari
masalah malpraktik yang berkaitan dengan Hukum.

Saya juga berterimakasih kepada para pakar/narasumber dan juga


kepada para tutor atas semua ilmu dan pendidikannya yang telah diberikan
kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tersebut melalui
materi yang diberikan dan sekaligus memahami materi tersebut. Semoga
hasil makalah ini bisa bermanfaat bagi semua mahasiswa kedokteran dan
khususnya saya sendiri.

Manado,23 September 2014


BAB I
PENDAHULUAN

Tugas profesi dikalangan dokter dan tenaga kesehatan dahulu bersifat altruistrik
yang mementingkan sikap untuk mensejahtrakan orang lain dari pada kepentingan diri
sendiri sehinga tidak melakukan praktek untuk tujuan komersialisme. Namun pada zaman
sekarang itu sulit dilaksanakan. Hubungan Dokter atau tenaga kesehatan dan pasian yang
demikian itu pada mulanya dianggap sebatas pelanggaran etika. Pelangaran etika profesi
kesehatan tidak dengan sendirinya menimbbulkan pelanggaran hukum.

Suatu perbuatan atau sikap tenaga medis dianggap lalai apabila memenuhi 4 unsur
berikut : Duty atau kewajiban tenaga medis untuk melakukan sesuatu tidakan medis atau
untuk tidak melakukan sesuatu tindakan tertentu pada situasi dan kondisi yang tertentu.
Dereliction of the duty atau penyimpangan kewajiban tersebut. Damage atau kerugian.
Yang dimaksud dengan kerugian adalah segala sesuatu yang dirasakan oleh pasien
sebagai kerugian akibat dari layanan kesehatan / kedokteran yang diberikan oleh pemberi
layanan. Direct causal relationship atau hubungan sebab akibat yang nyata. Dalam hal
ini harus terdapat hubungan sebab-akibat antara penyimpangan kewajiaban dengan
kerugian yang setidaknya merupakan ”proximate cause”.

Dalam pembuatan tugas makalah ini disertai dengan menganalisis kasus terssebut
dengan unsure / elemen 4D.
1.1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah kita dapat mengidentifikasi
kasus dugaan Malpraktik melalui unsure / elemen 4D yaitu : Duty, Derelevtion of
duty,Damage, dan Direc causation. Kemudian bisa lebih mendalami dan
memahami Rahasia Kedokteran serta aturan-aturan yang mendasarinya. Mengerrti
dan memahami Informed Concent serta aturan-aturan yang mmendasarinya.
BAB II
ISI

2.1. KASUS

Datang sehat , pulang hanya raga

Penyakit mioma yang diderita istrinya tersebut sebenarnya tak begitu


mengkhawatirkan bagi kesehatan istrinya. Namun karena mioma merupakan salah satu
penyakit yang mengakibatkan infertilitas ( kemandulan, Red), maka perkawinan yang
baru 2 tahun dijalani oleh pasangan muda ini pun tak kunjung membuahkan buah hati.
Akhirnya, ia memutuskan agar istrinya melakukan operasi pembersihan mioma yang
berada pada dinding rahimnya.

Kejadian menyedihkan itu bermula saat senin pagi sekitar pukul 09.00 WIB Lia
Anuggraini masuk ruang operasi di Klinik Infertilitas Graha Amerta RSU dr Soetomo.
Namun sebelum melakukan operasi Lia sudah di periksa oleh seorang dokter jaga dengan
tensi 120/80, nadi 80 x/m, respirasi 20 x/m, suhu 36,4 oC dan hasil laboratorium yaitu :
Hb 11,3 g/dl, leukosit 6,1 trombosit 120.000. dari hasil EKG menunjukan normal
sehingga dapat dilakukan operasi. Dilihat dari hasil pemeriksaannya Lia termasuk
normal, kemudian dokter menjelaskan tindakan apa yang akan dilakukan serta bahaya-
bahaya pada saat operasi dan selesai operasi. Setelah keluarga mendengarkan penjelasan
dari dokter maka pihak keluarga menyetujui tindakan yang akan dilakukan yaitu
miomektomi dan menandatangani informed concent. Setelah semua selesai Lia pun
memasuki ruang operasi.

Tanda-tanda ada yang tak beres mulai dirasakan keluarga beberapa jam kemudian
selama berlangsungnya operasi. Hingga pukul 12.00 WIB, keluarga tak mendapat
informasi apapun termasuk kondisi Lia. Padahal, menurut informasi dari rumah sakit,
operasi dengan menggunakan teknik laser yang diterapkan pada Lia biasanya hanya
membutuhkan waktu tak lebih dari dua jam.

Keluarga Lia semakin bingung saat melihat beberapa dokter rumah sakit terlihat
panik. kira-kira pukul 13 WIB suasana jadi ramai..Dokter-dokter banyak yang
berdatangan dan memasuki ruang operasi.

Tak lama kemudian, Lia pun keluar dari ruangan operasi dan dipindahkan ke
Gedung Pusat bedah Terpadu (GPBT) RSU Dr Soetomo yang bersebalahan dengan
Gedung Graha Amerta.
Saat itu salah satu tim dokter mengatakan kepada Budi, bahwa kondisi istrinya
semakin menurun dan mengkhawatirkan. Budi hanya bisa berdoa waktu itu, sambil
menahan isak tangisnya.

Hingga Selasa dini hari (pukul 02.00) , tak ada kabar apapun dari tim dokter
tentang kondisi Lia. Namun tepat pukul 03.00, tim dokter memberikan informasi kepada
keluarga Lia. Bahwa dalam kondisi kritis. Dam 30 menit kemudian, tim dokter
membawa kabar bahwa Lia telah meninggal dunia.

RSU dr Soetomo sendiri menilai bahwa ini adalah peristiwa biasa. Menurut ketua
forum persatuan RSU Dr Soetomo Surabaya, Dr Biman, Sp.BKL, mengatakan kejadian
yang telah menimpah Lia merupakan bagian dari resiko dalam setiap operasi. ”kejadian
ini adalah satu resiko dalam setiap operasi,” katanya.

Kamis (4/9) kemarin, pihak rumah sakit mengundang keluarga dan


mempertemukan dengan tim dokter yang menangani operasi tersebut. Namun, pihak
keluarga masih belum puas dan menganggap ada hal yang di tutup-tutupi.

Keluarga Lia belum bisa menerima kematian Lia. Keluarga menganggap dokter
tidak transparan menjelaskan kronologisnya. Kami minta penjelasan tertulis mengenai
prosedur operasi. Kalau tidak di sanggupi, niat melaporkan kasus ini kepolisi semakin
kuat, Bagus Sugiantoro,adik kandung Lia Pagi usai yang bertemu dengan tim dokter di
Gedung SMF Objin.

Menurutnya, penjelasan yang diberikan oleh salah satu dokter yang menangani
adiknya itu terkesan janggal dan seenaknya. Mereka mengatakan kalau kematian karena
takdir Tuhan?

Menurut salah satu dokter spesialis bedah di Surabaya. dr.Stive,SpOG, beliau


mengatakan mioma merupakan salah satu jenis tumor jinak yang menempel di dinding
dan otot rahim wanita yang masih dalam masa produktif. Penyakit ini menurut spesialis
Kandungan RSUD Dr. Soewandhia Surabaya ini, mioma tak berbahaya bagi penderita.
”tak ada yang bahaya. Namanya juga jinak,”tukasnya.

Apakah operasi pembersihan penyakit mioma ini juga membahayakan bagi


penderita?
”Tidak. Sekali lagi ...tidak. yang namanya tumor jinak itu tidak berbahaya sama sekali,
”katanya.
2.2. BERDASARKAN ELEMEN 4D

Unsure / elemen 4D

 Duty
o Kewajiban profesi : dokter yang menangani operasi Lia sudah
memenuhi kewajiban profesinya,dengan cara menjelaskan dampak-
dampak yang akan terjadi disaat sementara dan setelah operasi,dan telah
melakukan informed concent.
o Kewajiban kontraktual : dokter sudah memberikan informasi –
informasi mengenai operasi, dan sudah ada persetujuan dan keputusan dari
pasian.

 Dereliction
o Dokter yang menangani operasi Lia kurang memberikan
penjelasan yang lengakap dan tidak transparain ketika usai meninggalnya
Lia,sehingga pihak keluarga Lia merasa belum bisa menerima.

 Damage
o Pihak keluarga Lia menganggap ada yang salah dalam prosedur
penanganannya.
o Budi Santoso menganggap Lia masih sehat namun ketika setelah
operasi justru Lia malah meninggal, padahal penyakitnya tidak begitu
mengkhawatirkan.
o Kehilangan istrinya
o Tidak sempat lagi memiliki turunan
o Pihak keluarga merasa ada hal yang di tutup – tutupi

 Direct causal relationship


o Sebab → karena kurangnya penjelasan dan informasi yang
disampaikan dokter kepada kepada pihak keluarga mengenai kematian
Lia
o Akibat → pihak keluarga merasa kurang puas dan menyangka ada
yang ditutup-tutupi, sehingga niat mereka melaporkan kasus ini ke
hukkum semakin kuat.
2.3. DEFINISI MASALAH

→ apakah Dokter yang menangani operasi Lia dikatakan Malpraktik ??

Menurut pendapat saya,dokter tersebut belum dikatakan Malpraktik karena


karena dilihan dari cara menangani operasi kelihatannya dokter sudah melakukan dan
barusaha yang terbaik,dan semua bukti persetujuan sudah ada, hanya saja dokter tersebut
kurang memperhatikan tindakan yang di lakukan seperti dalam halnya kurang
menjelaskan akibat dari kematian Lia,selain itu di dalam kasus sudah dijelaskan oleh
spesialis kandungan di Surabaya bahwa jenis tumor jinak yang menempel di dinding dan
otot rahim wanita yang masih dalam masa produktif itu tidak berbahaya bagi penderita
dan pembersihan penyakit mioma ini juga tidak berbahaya sama sekali. Sehingga akibat
dari dia meninggal setelah operasi mungkin saja karena memang sudah ajalnya.
BAB III

PENUTUP

3.1. SARAN

Sebagai seorang dokter kita harus berhati-hati dalam memutuskan


menangani pasien,kita harus memperhatikan pelanggaran – pelnaggaran yang
mengakibatkan Malpraktik,karena jika kita melalukan satu kali saja itu tidak bisa
mengembalikan kita sebagai dokter kembali kepada keadaan semula. Seperti
halnya kasus di atas seorang dokter harus menjelaskan,memberikan informasi dan
membuat surat perjanjian kepada pihak keluarga untuk menyetujui tindakan
dokter tersebut, sehingga pasien tidak bisa membuat menyalahkan seluruhnya
kepada dokter karena sudah ada tanda persetujuan dari pasien.

Sebgai profesional medis ( dokter,dokter gig dll )memiliki kewajiban


mewakili produsen untuk memberikan peringatan kepada pasien, oleh karena itu
produsen farmasi menginformasikan produknya kepada para dokter melalui
”detailer” atau iklan khhusus.

3.2. KESIMPULAN

Berdasarkan kasus diatas , dapat saya menyiimpulkan bahwa tidak terjadi


Malpraktik karena pasian sudah membuat infomed concent dan dokter pun telah
menjelaskan akibat – akibat yang akan terjadi di saat operasi dan setelah operasi,
dan keluarga Lia pun meyetujuinya. para dokter juga sudah berusaha, namun
pasian tidak dapat diselamatkan.

Kurangnya penjelasan dokter kepada pasien,sehingga keluarga pasien


merasa kurang puas dan merasa tidak trasparan dalam menangani pasien.

Anda mungkin juga menyukai