Bisnis Dan Kewirausahaan
Bisnis Dan Kewirausahaan
KEWIRAUSAHAAN
Di Susun Sebagai Tugas Mata Kuliah “Bisnis Dan Kewirausahaan”
Dosen Pengampuh:
Anas Djumati,SE,MM
Disusun Oleh:
Kaharuddin
NIM: 017221007
FAKULTAS SYARIAH
2019
i
KATA PENGANTAR
اار ِحيم
َّ الر ْح َم ِن
َّ ِــــــــــــــــم اﷲ
ِ ِب ْس
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Kewirausahaan” sehinga dapat hadir di hadapan pembaca sekalian.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga dan para Sahabatnya, yang dengan penuh kesetiaan dan telah
mengorbankan jiwa raga maupun hartanya demi tegaknya Agama Islam.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini dan
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak ada bangsa yang sejahtera dan dihargai bangsa lain tanpa kemajuan
ekonomi. Kemajuan ekonomi akan dapat dicapai jika ada spirit kewirausahaan, yang
kuat dari warga bangsanya. China baik dijadikan contoh konkret dan paling dekat.
Setelah menggelar pesta akbar Olimpiade 2008 yang mencengangkan banyak orang
beberapa waktu lalu, mereka kembali membuat dunia berdecak dengan kesuksesan
astronotnya berjalan-jalan di angkasa luar. Dan kini, dunia menantikan China turun
tangan membantu mengatasi krisis keuangan global. Tanpa kemajuan ekonomi, tentu
semua itu tak mungkin dilakukan China. Salah satu faktor kemajuan ekonomi China
adalah semangat kewirausahaan masyarakatnya, yang didukung penuh
pemerintahnya.
Indonesia dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya ternyata hanya
memiliki wirausaha tak lebih 0,18 persen dari total penduduknya. Secara historis dan
iv
konsensus, sebuah negara minimal harus memiliki wirausaha 2 persen dari total
penduduk agar bisa maju.
Bangsa Indonesia semakin berpacu dengan bangsa lain yang sudah lebih dulu
maju. Bahkan, negara-negara yang pernah mengalami krisis ekonomi seperti
Indonesia, yang menyebabkan mulai bergantinya pelaku aktif di dunia bisnis,
semakin jauh melesat. Korporasi baru terus bermunculan, dikendalikan kaum muda
dengan visi bisnis yang kuat, jiwa kewirausahaan yang tangguh. Pemimpin bisnis
berusia muda terus bermunculan, siap membawa ekonominya melaju lebih pesat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
v
A. Pengertian Dasar Tentang Kewirausahaan
vi
menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan ada yang sebelumnya. Sementara itu, Zimmerer
mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi
dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha)
Hakikat kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan
watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke
dalam dunia nyata secara kreatif (create new & different). Berpikir sesuatu yang baru
(kreativitas) dan bertindak melakukan sesuatu yang baru (keinovasian) guna
menciptakan nilai tambah (value added) agar mampu bersaing dengan tujuan
menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat. Karya dari wirausaha dibangun
berkelanjutan, dilembagakan agar kelak dapat tetap berjalan dengan efektif di tangan
orang lain.
(2) kecerdasan,
vii
(3) kebutuhan untuk berprestasi dan
Secara formal, guru adalah seorang “pemimpin” bagi segala kegiatan yang
harus dilakukan oleh murid-muridnya. Dengan demikian, upaya pencapaian tujuan
pembelajaran banyak dipengaruhi oleh keterampilanketerampilan (skills), wawasan
(vision), dan jiwa (spirit) yang dimiliki oleh para guru dalam melaksanakan tugas-
tugas pembelajaran. Apabila para guru memiliki ketiga kemampuan tadi dalam
bidang kewirausahaan, sangat dimungkinkan proses pembelajaran memiliki
efektivitas yang tinggi.
Fungsi guru sebagai pemimpin pendidikan yang paling pokok adalah sebagai
manajer pembaharu pembelajaran melalui proses-proses transformasi budaya belajar
dan bekerja. Proses transformasi budaya tersebut hanya dapat berlangsung oleh
orang-orang yang berjiwa entrepreneur. Sebagai suatu lembaga pendidikan, sekolah
merupakan unit organisasi formal yang memiliki struktur organisasi tersendiri,
dengan tata kerja dan personil khusus yang terlibat di dalamnya. Guru merupakan
pemimpin yang bertanggung jawab dalam pengaturan dan pengelolaan segala
aktivitas pembelajaran, sehingga tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai secara
efektif.
Salah satu manfaat bagi anda dalam meningkatkan jiwa entrepreneur ialah
dapat membentuk citra anda sebagai guru yang kharismatis. Jiwa entrepreneur dapat
ditularkan melalui proses kepemimpinan transformasional, karena proses ini
memfokuskan secara khusus pada penciptaan dan pemeliharaan dari sebuah
viii
perubahan. Perubahan seperti itu dibutuhkan ketika organisasi mengantisipasi
ancaman baru atau sedang menghadapi ancaman. Oleh karena itu, penanaman jiwa
kewirausahaan sangat relevan dengan kondisi bangsa yang sedang mengalami
keterpurukkan di berbagai sektor.
1.Percaya diri, Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Tidak
ketergantungan, individualistis dan selalu optimis.
ix
2.Berorientasi pada tugas. Seorang wirasusahawan harus fokus pada tugas dan hasil.
Apa yang dilakukan wirausahawan merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Keberhasilan pencapaian tugas tersebut, sangat ditentukan pula oleh
motivasi berprestasi, berorientasi pada keuntungan, kerja keras, serta berinisiatif.
3.Berani mengambil resiko. Resiko usaha pasti ada, tidak ada jaminan suatu usaha
akan untung atau sukses terus-menerus. Oleh sebab itu, untuk memperkecil kegagalan
usaha maka seorang wirausahawan harus mengetahui peluang kegagalan (dimana
sumber kegagalan dan seberapa besar peluang terjadinya kegagalan). Dengan
mengetahui sumber kegagalan, maka kita dapat meminimalisir terjadinya resiko.
5.Sifat orisinil ini tentu tidak selalu ada pada diri seseorang. Keorisinilan atau
keunikan dari suatu barang atau jasa merupakan hasil inovasi dan kreativitas yang
ditetapkan, mereka harus bertindak dengan cara yang baru. Intinya kewirausahaan
harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
x
Seorang yang sudah memiliki tanggung jawab sendiri, keluarga dan masyarakat pada
umumnya akan terdorong untuk melakukan peningkatan nilai kehidupan. Desakan
dan kemampuan dalam diri wirausaha untuk mampu menghidupi diri sendiri,
keluarga, karyawan dan peran aktif di dalam masyarakat akan memunculkan
kebanggaan dalam diri wirausaha. keinginan untuk menjadi pionir dalam bidang
tertentu akan mendorong munculnya wirausaha.
2.Pendidikan kewirausahaan.
xi
Create new and different,kreativitas dan keinovasian sebagai landasan
kewirausahaan akan muncul apabila seorang memiliki kebebasan dalam berpikir dan
bertindak. Peluang internasional didukung oleh kemajuan teknologi akan
memunculkan peluang untuk menciptakan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi
oleh masyarakat luas. Dibukanya peluang internasional akan memunculkan transfer
manusia, teknologi, barang dan jasa yang memungkinkan wirausaha menciptakan
barang dan jasa ke pasar yang berbeda.
“Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu Dan kepada
Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. shaleh berkata: “Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku
amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”
QS.Al-Mulk:15, yang artinya :“Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya.
Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.“
xii
Al-Jummuah 10 yang artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah
kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak
supaya kamu beruntung.” QS. Al-Baqarah: 275 yang artinya : “…Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba“. Konsep kewirausahaan telah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, jauh sebelum beliau menjadi Rasul.
Rosulullah telah memulai bisnis kecil-kecilan pada usia kurang dari 12 tahun dengan
cara membeli barang dari suatu pasar, kemudian menjualnya kepada orang lain untuk
mendapatkan keuntungan agar dapat meringankan beban pamannya. Bersama
pamannya, Rosulullah melakukan perjalanan dagang ke Syiria. Bisnis Rosulullah
terus berkembang sampai kemudai Khadijah menawarkan kemitraan bisnis dengan
sistem profit sharing. Selama bermitra dengan Khadijah, Rosulullah telah melakukan
perjalanan ke pusat bisnis di Hbasyah, Syiria dan Jorash (Ermawati, n.d.).
xiii
Pathfinding (mencari) Mencari padang gembalaan yang subur,
Directing (mengarahkan) Mencari padang gembalaan yang subur,
Controlling (mengawasi) kambing Agar tidak tersesat atau terpisah dari
kelompok,
Protecting (melindungi) kambing gembalaan Dari hewan pemangsa dan
pencuri,
Reflecting (perenungan) Alam, manusia dan Tuhan
ahli politik;
ahli strategi peran;
ahli diplomasi;
ahli hubungan antar kaum;
ahli strategi;
negarawan;
pengambil keputusan;
xiv
keduanya telah mengkhianati temannya, Aku terlepas dari keduanya.” (HR Abu
Dawud).
Sifat Shiddiq (benar dan jujur) dapat tercermin dari beberapa sikap Rosulullah.
Pertama, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada perusahaan atau pemegang
saham. Terbukti, setelah membantu bisnis pamannya, Rosulullah mampu mengelola
bisnis Khadijah ra dengan baik. Kedua, Rosulullah bersikap baik dan jujur kepada
pegawai. Rosulullah pernah menasehati untuk membayar upah seorang pegawai
sebelum keringatnya kering. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan tidak
boleh menunda-nunda hak seorang pegawai apabila perusahaan sedang tidak
mengalami kesulitan untuk membayar gaji tersebut.
xv
d) Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan
Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari situasi pasar maupun
keadaan industri yang akan dimasuki. Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi
oleh para pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki, mungkin juga pasar
yang dituju tersebut telah jenuh. Era orientasi produksi dan orientasi pemasaran
tampaknya akan segera berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan (competition
era). Untuk itu perlu sekali menganalisis situasi kekuatan-kekuatan pesaing yang
adadi pasar dengan cermat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
xvi
Seorang entrepreneur akan mengarahkan usahanya untuk mencapai potensi
keuntungan dan dengan demikian mereka mengetahui apa yang mungkin atau tidak
mungkin mereka lakukan. Jadi artinya seorang entrepreneur itu harus selalu
mengetahui pengetahuan (atau informasi) baru (dimana orang banyak belum
mengetahuinya). Dan pengetahuan atau informasi baru tersebut dimanfaatkan untuk
memperoleh keuntungan. Bukankah dengan inovasi juga kita bisa mendapatkan
pengetahuan, informasi, bahkan teknologi baru?
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P., dan Soegiastuti, J. (1996), Pengantar Bisnis Modern; Kajian Dasar
Manajemen Perusahaan, Jakarta: Pustaka Jaya
xvii
Drucker, Peter.F. 1986. Innovation and Etrepreneurship. London: Heinemann. Edisi
Indonesia. Jakarta : Gramedia.
Yusuf, Nasrullah. (2006), Wirausaha dan Usaha Kecil, Jakarta; Modul PTKPNF
Depdiknas.
xviii