Anda di halaman 1dari 3

1.

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan


Pendidikan telah menjadi kebutuhan semua manusia dan menjadi kunci bagi kemajuan
sebuah bangsa. Tentu saja kita sadar bahwa dengan pendidikan yang berkualitas,
kesempatan untuk sejajar dengan bangsa lain yang sudah lebih maju kian besar. Tetapi
nyatanya kualitas pendidikan di Negara ini tidak sebagus negara lain.
Lembaga pendidikan mengupayakan berbagai cara untuk menciptakan lulusan yang
berkualitas untuk mengantisipasi perubahan dan tantangan yang semakin sulit.
Keberhasilan tidak lepas dari segala kondisi.
Nah untuk mencapai keberhasilan meningkatnya mutu pendidikan maka dilakukan beragam
upaya dengan sungguh-sungguh untuk mencari solusi dari permasalahan yang akan
dihadapi.
Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan menjadi penting dalam rangka menjawab
tantangan Globalisasi, Kemajuan IPTEK, dan pergerakan tenaga ahli yang sangat masif.
Lembaga pendidikan dituntut untuk bisa melahirkan keluaran pendidikan yang berkualitas
karena perlombaan antar bangsa berlangsung sangat sengit dan intensif. Sehingga
mempunyai keahlian dan kompetensi profesional yang siap menghadapi kompetisi global.
Di era teknologi seperti sekarang, guru tidak satu-satunya sumber informasi dan ilmu
pengetahuan. Tapi peran guru sudah berubah menjadi motivator, fasilitator, dan
dinamisator. Bahkan ada internet yang didalamnya membuat banyak web yang
menyediakan materi.
Dalam keadaan seperti inilah diharapkan guru memberikan peran lebih besar karena peran
pendidik tidak bisa digantikan oleh siapapun dan apapun di sera apapun.
Sehingga untuk melakukan peran tersebut secara efektif maka diperlukan peningkatan
langkah dan usaha yang jelas dan tepat. Beberapa usaha peningkatan kualitas pendidikan
merupakan tantangan terbesar yang harus segera dilakukan oleh pemerintah.
2. Pendidikan hanya menghasilkan orang pintar bukan
orang terdidik

Zaman sekarang banyak terjadi tindakan yang memalukan di negara ini seperti suap,
korupsi, dan lainnya. Tetapi anehnya pelaku tindakan kejahatan tersebut adalah orang
pintar yang mempunyai gelar sarjana dari lulusan universitas yang terkenal.
Melihat fenomena tersebut, sepertinya ada yang tidak benar dengan pola pendidikan formal
di Negara ini yang semestinya sudah harus dikaji ulang.
Pola pendidikan formal saat ini hanya mengajarkan mengenai ilmu dunia sehingga
menghasilkan orang pintar tetapi sayangnya tidak terdidik dan tidak mempunyai budi
pekerti yang baik.
Akibatnya orang pintar tersebut malah menjadi orang yang jahat, maling, menindas kaum
yang lemah. Padahal seharusnya mereka menjadi penolong dan pemimpin yang baik untuk
menciptakan manfaat bagi banyak orang.
Banyak orang terhormat di Negeri ini yang tertangkap tangan melakukan tindakan korupsi
atau penyuapan. Bahkan mereka berpendidikan tinggi dan mengaku beragama, tetapi
tindakannya sangat memalukan dan merugikan.
Bahkan tindakan tersebut ada yang dilakukan bersama teman-temannya yang katanya juga
“terhormat”. Lebih miris lagi ketika mereka tertangkap oleh pihak berwajib mereka bersikap
tenang dan melemparkan senyum lebar pada masyarakat yang seolah-seolah mereka tidak
merasa bersalah dan senang dengan apa yang diperbuatnya.
Apa mereka tidak mengetahui dan tidak pernah diajari bahwa memakan uang yang bukan
haknya merupakan perbuatan dosa dan hukumnya haram untuk mereka.
Memang mereka itu sudah kehilangan akal sehat dan putus sudah urat malunya. Untuk itu
sistem pendidikan formal yang ada saat ini harus segera diperbaiki dengan tidak hanya
mementingkan hasil, tetapi juga proses agar tercipta orang pintar yang mempunyai akhlak
yang baik.
3. Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?
Beberapa bulan lagi ujian nasional akan dilaksanakan di tingkat SD hingga SMA.
Nah Kemendikbud menambahkan aturan baru yaitu pelaksanaan ujian nasional secara
online di beberapa sekolah.
Dilihat dari keadaan dan situasi lapangan saat ini, rencana ini belum tepat dan perlu
dipertimbangkan kembali karena permasalahan seperti infrastruktur yang belum merata
dan kurangnya pengetahuan dari tenaga ahli di beberapa sekolah.
Padahal hal ini sangatlah baik. Jika pelaksanaan ujian nasional online tetap dilaksanakan,
maka beberapa sekolah akan kesulitan karena tidak adanya infrastruktur yang memadai
seperti komputer, akses internet, dan listrik.
Coba bayangkan ketika ada sebuah sekolah yang mempunyai 250 siswa yang akan mengikuti
ujian nasional, maka berapa jumlah komputer yang dibutuhkan oleh pihak sekolah untuk
melaksanaan ujian nasional ini.
Tentunya membutuhkan komputer yang banyak. Dan apabila tetap dipaksakan maka salah
satunya yaitu dengan menggunakan komputer secara bergiliran. Tetapi hal ini rentan akan
timbulnya kecurangan dalam ujian nasional.
Selain itu kurangnya tenaga ahli di beberapa sekolah juga menjadi masalah, karena pasti
beberapa sekolah akan bingung dalam pelaksanaan karena tidak mengerti bagaimana
melaksanakannya.
Sudah semestinya jika pemerintah ingin melaksanakan ujian nasional secara online,
pemerintah harus menjamin ketersediaan infrastruktur yang mendukung serta tidak
terburu-buru dalam melaksanakannya.
Pemerintah juga harus melakukan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah yang jauh
sebelum ujian nasional agar tidak menimbulkan masalah seperti yang telah diuraikan diatas.

Anda mungkin juga menyukai