BAB II - Kajian Pustaka Fix
BAB II - Kajian Pustaka Fix
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian – penelitian sejenis ini telah dilakukan sebelumnya, sebab penelitian penelitian
terdahulu dirasa sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Beberapa
penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini antara lain :
1. penelitian kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas baru dengan jumlah biji lebih
banyak, ukuran lebih besar, dan produktifvitas lebih tinggi dibandingkan dengan
kacang pada umumnya (Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta).
Penelitian kacang ini dikembangkan melalui teknik polipodisasi atau penggandaan
kromosom tumbuhan, serta pencarian jenis air yang cocok untuk memaksimalkan
hasil dari kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas baru ini. Dengan begitu,
tanaman yang dihasilkan mempunyai ukuran karakter fenotip baik akar, batang, daun,
bunga, buah, serta biji yang umumnya lebih besar daripada tanaman asalnya.
2. penelitian kacang tanah (Arachis hypogaea L.) untuk mengetahui respons tanaman
terhadap pemberian berbagai jenis pupuk organik cair, respons tanaman kacang
tanah(Arachis hypogaea L.) terhadap sistem olah tanah dan mengetahui interaksi
antara jenis pupuk organik cair dan sistem olah tanah terhadap tanaman.( Fakultas
Agroteknologi, STIPER Dharma Wacana Metro, Lampung).
B. Landasan Teori
I. Media Air
1. Air
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air
merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan
menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan
air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.
4 4
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah
hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,
sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga
menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia.
Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam
– asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan
dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur
tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi
menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membran sel. Perubahan pengendalian ini
merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di
bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini
diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk
dipecah.
5
tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan akan mati.
2. Air Sumur
Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur
juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada
pada media tanam, yang bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara,
pemfiksasi, dan mikoriza. Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa.
Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa
asam lainnya yang bisa berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga
karbon dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang berasal dari industri atau
ledeng berapi. Bisa juga silica
3. Air PAM
Air PAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi
dan pengendapan, air PAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh
mikroba pada media tanam, selain itu terdapat juga mengandung klorin yang
akan meracuni kandungan yang ada di dalam tanah.
4. Air Kelapa
Setiap 100g air kelapa mengandung setidaknya 250mg kalium yang dapat
bermanfaat bagi tanaman terutama pada bagian fisiologi seperti fotosintesis.
5. Air Susu
Setiap 100g susu mengandung setidaknya 150mg kalsium yang dapat
digunakan tanaman untuk menguatkan dan melindungi dinding sel.
II. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil kerjasama antara faktor dalam
dan faktor luar. Faktor dalam meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang
diperoleh secara turun temurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar meliputi
factor lingkungan.(Siti Nur Rochimah,dkk. 2009)
6
FAKTOR INTERNAL
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki
gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya
yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping
itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang
memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ini tidak akan optimal.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya.
FAKTOR EKSTERNAL
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara
yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida
diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
8
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting
untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau
dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang
ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti
penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman
dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.
III. Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman
Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup
memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tulisan
berikut merupakan rangkuman dari beberapa sumber untuk melengkapi
pengetahuan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman, tanaman
apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja jenis-jenis
nutrisi atau unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman yang kita
budidayakan.( PT. HCS, Materi Pelatihan Pertanian Peternakan Organik pola
HCS, 2013)
9
Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat dan
seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat
menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal. Pengetahuan ini pun perlu pada
saat mengamati proses pertumbuhan tanaman. Apabila pertumbuhan tanaman
tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan
tindakan yang cukup tepat sebelum semuanya terlambat.( Chairani Hanum, Teknik
Budidaya Tanaman Jilid 1, Departemen Pendidikan Nasional, 2008)
Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dua jenis unsur
hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.
1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan
sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama
sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur
Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat
pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Bersama dengan unsur Fosfor (P),
Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan.
Kekurangan Nitrogen
Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian
bawah. Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada
proses lebih lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat,
kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.
Kelebihan Nitrogen
Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman apabila
unsur N-nya berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun
dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat
sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebabkan tanaman rentan
terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh. Produksi bunga pun
akan menurun.
11
Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang proses
pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor
meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti
fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka
menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan
magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur
untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang. Unsur kalium diserap
lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan magnesium. Jika unsur
kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab , sifat
antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Kendati demikian , pada beberapa
kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.
12
Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak
hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya
gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung
ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.
Kelebihan Kalium
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan
tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa
enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun ,
terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat
diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan
komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis
protein.
Kekurangan Magnesium
Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg
diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang
penyakit terutama embun tepung (powdery mildew).
Kelebihan Magnesium
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
13
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang
menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya
sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca ,
pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara
terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan
mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Kekurangan Kalsium
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk
daun , mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan
tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh
maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga
gugur juga efek kekurangan kalsium.
Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah.
14
Kekurangan Sulfur
Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P).
Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S
lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S
lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai
mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan
kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada
tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya
sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik
terlarut.
Kelebihan Boron
Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis
15
2. Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia
juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil ,
dan berperan dalam fungsi reproduksi.
Kekurangan Besi
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau
nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi
karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat
potongan-potongan akar yang mati.
Kelebihan Besi
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang
ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
5. Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim.
Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.
Kekurangan Molibdenum
Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke
daun muda
Kelebihan Molibdenum
Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.
6. Mangan (Mn)
17
Kelebihan Mangan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam
reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk
mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang mengalami kekurangan
mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan dalam
fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya
menjadi hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama
vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang
tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam
enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan
jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat
mensubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan fungsi
Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang dibuktikan oleh Hewith
pada tahun 1948.
Kekurangan Mangan
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara, bisa menyebabkan
pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi
satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis
protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama
dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn
18
antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda
mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua,
pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-
garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman
lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu
unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak
mudah membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan
penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi
karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun.
Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur
tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun
yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian
daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap
berwarna hijau.
7. Khlor (Cl)
Kelebihan Khlor
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel),
keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen
mineral dan dalam fotosintesis.
Kekurangan Khlor
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.
8. Natrium (Na)
Kelebihan Natrium
19
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan.
Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi
ketersediaan K.
Kekurangan Natrium
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi
layu.
9. Cobalt (Co)
Kelebihan Cobalt
Cobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat
kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.
Kekurangan Cobalt
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen
Kekurangan Silicon
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.
20
11. Nikel (Ni)
Kelebihan Nikel
Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan
nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel
diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah.
Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai
tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi
Kekurangan Nikel
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan kegagalan
dalam menghasilkan benih yang layak.
http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
Batang
Batangnya berbentuk bulat tidak berkayu, berbuku-buku dan tipe pertumbuhannya
tegak. Batang yang tegak memiliki panjang batang sekitar 60-70 cm. Batang
berwarna hijau sampai keungu-unguan. Pitojo (2005) melaporkan bahwa batang
tanaman kacang tanah(Arachis hypogaea L.) tidak berkayu dan berbulu halus, ada
yang tumbuh Menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm,
namun ada yang mencapai 80 cm.
http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
22
Daun
Daun kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berwarna hijau muda sampai hijau tua,
berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas anak daun dengan tangkai yang
panjang. Menurut Suprapto (2004) helaian anak daun ini bertugas mendapatkan
cahaya matahari sebanyak-banyaknya.
http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
Bunga
Bunga kacang tanah(Arachis hypogaea L.) berwarna kuning dan mekar di malam
hari, melakukan proses penyerbukan pada pagi hari, dan akan layu disore hari.
Bunga menandakan adanya polong namun yang berhasil menjadi polong hanya
15-20 %. Bunga tersusun dalam bentuk bulir yang muncul di ketiak daun, dan
termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu
bunga. Mahkota bunga berwarna kuning terdiri dari 5 helai yang bentukn ya
berlainan satu dengan yang lain (Trustinah, 1993).
http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
23
Polong
Buah kacang tanah(Arachis hypogaea L.) berbentuk polong. Polong akan
terbentuk setelah bunga selesai melakukan proses pembuahan. Setelah
pembuahan, maka akan membentuk bakal buah yang disebut ginofora. Ginofora
akan membentuk tangkai polong yang akan masuk ke dalam tanah, disini peranan
hujan sengat dibutuhkan. Setelah ginofora membentuk polong maka proses
pertumbuhannya akan terhenti. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan,
dimana bakal buah tumbuh memanjang dan disebut ginofor. Setelah tumbuh
memanjang, ginofor tadi mengarah ke bawah dan terus masuk ke dalam tanah.
Apabila polong telah terbentuk maka proses pertumbuhan ginofor yang
memanjang terhenti. Menurut Suprapto (2004) ginofor yang terbentuk di cabang
bagian atas tidak masuk ke dalam tanah sehingga tidak akan membentuk polong.
Kulit biji berwarna putih, fles, coklat, merah muda, merah, ungu dan ungu tua
tergantung varietasnya. Struktur kulit polong bervariasi antara halus, sedang
sampai dengan kasar. Jenis atau varietas kacang tanah(Arachis hypogaea L.) yang
berkulit kasar memiliki kecenderungan tahan terhadap hama penggerek kacang
(Cylas formicarius F.). Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang berkadar lemak
tinggi kecenderungan memiliki rasa gurih (Tim Pelepas Varietas Kacang Tanah,
2009).
http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
24
Biji
Biji kacang tanah(Arachis hypogaea L.) terdapat di dalam polong. Contoh biji
kacang tanah(Arachis hypogaea L.) dapat dilihat pada. Kulit luar (testa)
bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji
berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena
berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong (Pitojo, 2005).
Warna biji kacang pun bermacam-macam: putih, merah kesumba, dan ungu.
Perbedaan-perbedaan itu tergantung pada varietas-varietasnya (AAK, 1989).
http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua
tipe :
· Tipe tegak
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat
pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan
buahnya serempak.
· Tipe menjalar
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah
terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur
panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih
tinggi.
Varietas unggul kacang tanah (Arachis hypogaea L.) ditandai dengan karakteristik
sebagai berikut
· Daya hasil tinggi.
· Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
· Hasilnya stabil.
25
· Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
· Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.
VI. Macam Penyakit yang menyerang kacang tanah(Arachis hypogaea L.)
Beberapa penyakit : (I Made Sudarma, 2014)
Penyakit layu
Penyakit Sclerotium
Penyakit karat
27