Anda di halaman 1dari 24

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka
Penelitian – penelitian sejenis ini telah dilakukan sebelumnya, sebab penelitian penelitian
terdahulu dirasa sangat penting dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Beberapa
penelitian terdahulu yang mendasari penelitian ini antara lain :
1. penelitian kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas baru dengan jumlah biji lebih
banyak, ukuran lebih besar, dan produktifvitas lebih tinggi dibandingkan dengan
kacang pada umumnya (Fakultas Biologi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta).
Penelitian kacang ini dikembangkan melalui teknik polipodisasi atau penggandaan
kromosom tumbuhan, serta pencarian jenis air yang cocok untuk memaksimalkan
hasil dari kacang tanah (Arachis hypogaea L.) varietas baru ini. Dengan begitu,
tanaman yang dihasilkan mempunyai ukuran karakter fenotip baik akar, batang, daun,
bunga, buah, serta biji yang umumnya lebih besar daripada tanaman asalnya.
2. penelitian kacang tanah (Arachis hypogaea L.) untuk mengetahui respons tanaman
terhadap pemberian berbagai jenis pupuk organik cair, respons tanaman kacang
tanah(Arachis hypogaea L.) terhadap sistem olah tanah dan mengetahui interaksi
antara jenis pupuk organik cair dan sistem olah tanah terhadap tanaman.( Fakultas
Agroteknologi, STIPER Dharma Wacana Metro, Lampung).

B. Landasan Teori
I. Media Air
1. Air
Air (H2O) adalah cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau
yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan
tumbuhan,yang secara kimiawi air terbentuk dari Hidrogen dan Oksigen. Air
merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan
menghentikan masa dormansi biji. Perkecambahan diawali dengan penyerapan
air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya.

4 4
Perubahan yang teramati adalah membesarnya ukuran biji yang disebut tahap
imbibisi. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah
maupun udara (dalam bentuk embun atau uap air. Efek yang terjadi adalah
membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar) dan biji melunak.
Proses ini murni fisik. Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah
hormon perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,
sementara giberelin meningkat. Selain itu masuknya air pada biji juga
menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim merupakan proses kimia.
Enzim amilase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya maltosa
dihidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga dipecah menjadi asam
– asam amino. Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolisme dan
dipecah menjadi energi dan senyawa karbohidrat yang menyusun struktur
tubuh Asam – asam amino dirangkaikan menjadi protein yang berfungsi
menyusun struktur sel dan enzim – enzim baru. Asam – asam lemak terutama
dipakai untuk menyusun membran sel. Perubahan pengendalian ini
merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di
bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau
cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini
diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk
dipecah.

Fungsi air untuk tumbuhan adalah :


a. Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah
dan membesar.
b. Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh
biji.
c. Sebagai bahan baku fotosintesis sehingga tanaman memproduksi glukosa
d. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis keseluruh bagian tumbuhan. Bila
tanaman kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi
karena tidak ada yang mengangkut nutrisi itu. Tetapi jika kelebihan air juga

5
tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
kemungkinan akan mati.
2. Air Sumur
Air sumur mengandung banyak mineral yang baik untuk tanaman, air sumur
juga tidak mengandung antibiotik sehingga tidak membunuh mikroba yang ada
pada media tanam, yang bertugas sebagai dekomposer, pengurai, pelarut hara,
pemfiksasi, dan mikoriza. Utamanya H2O, mencapai 99.9 persen massa.
Sisanya bisa bermacam-macam, dari asam sulfat, asam nitrat, dan senyawa
asam lainnya yang bisa berasal dari industri atau ledeng berapi. Bisa juga
karbon dalam bentuk abu ringan (fly ash) yang berasal dari industri atau
ledeng berapi. Bisa juga silica
3. Air PAM
Air PAM mengandung sedikit mineral karena sudah mengalami proses filtrasi
dan pengendapan, air PAM juga mengandung antibiotik sehingga membunuh
mikroba pada media tanam, selain itu terdapat juga mengandung klorin yang
akan meracuni kandungan yang ada di dalam tanah.
4. Air Kelapa
Setiap 100g air kelapa mengandung setidaknya 250mg kalium yang dapat
bermanfaat bagi tanaman terutama pada bagian fisiologi seperti fotosintesis.
5. Air Susu
Setiap 100g susu mengandung setidaknya 150mg kalsium yang dapat
digunakan tanaman untuk menguatkan dan melindungi dinding sel.
II. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil kerjasama antara faktor dalam
dan faktor luar. Faktor dalam meliputi sifat genetik tumbuhan tersebut yang
diperoleh secara turun temurun, yang berupa gen dan hormon. Faktor luar meliputi
factor lingkungan.(Siti Nur Rochimah,dkk. 2009)

6
FAKTOR INTERNAL

1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen
juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki
gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan
periodenya.

Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya
yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping
itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang
memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ini tidak akan optimal.

2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di
dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya.

Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan


diferensiasi sel.
Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan
perkecambahan embrio.
Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
7
Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang
pembentukan akar dan cabang tanaman.
Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan
jaringan.

FAKTOR EKSTERNAL

1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara
yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida
diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses
fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.

2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.

3. Air dan Kelembaban


Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya
reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air
yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat

8
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting
untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.

4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau
dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang
ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini
disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti
penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman
dipengaruhi oleh suhu.

5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah
tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.

III. Unsur Hara Makro dan Mikro yang dibutuhkan oleh Tanaman

Tanaman, seperti halnya makhluk hidup lainnya memerlukan nutrisi yang cukup
memadai dan seimbang agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Tulisan
berikut merupakan rangkuman dari beberapa sumber untuk melengkapi
pengetahuan kita tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman
Pada dasarnya, saat kita hendak melakukan kegiatan budidaya tanaman, tanaman
apapun jenisnya, sangat diperlukan pengetahuan mengenai apa saja jenis-jenis
nutrisi atau unsur-unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman yang kita
budidayakan.( PT. HCS, Materi Pelatihan Pertanian Peternakan Organik pola
HCS, 2013)

9
Pengetahuan ini setidaknya dibutuhkan pada saat pemberian pupuk agar tepat dan
seimbang, karena baik berlebih unsur hara atau kekurangan unsur hara dapat
menyebabkan pertumbuhan yang tidak optimal. Pengetahuan ini pun perlu pada
saat mengamati proses pertumbuhan tanaman. Apabila pertumbuhan tanaman
tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita dapat melakukan evaluasi dan
tindakan yang cukup tepat sebelum semuanya terlambat.( Chairani Hanum, Teknik
Budidaya Tanaman Jilid 1, Departemen Pendidikan Nasional, 2008)

Secara garis besar, tanaman atau tumbuhan memerlukan 2 (dua) jenis unsur hara
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dua jenis unsur
hara tersebut disebut Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.

Unsur Hara Makro


Unsur Hara Makro adalah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah yang relatif besar. Daftarnya adalah sebagai berikut :

1. Nitrogen (N)
Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan
sel tanaman, jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama
sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur
Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup besar, terutama pada saat
pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Bersama dengan unsur Fosfor (P),
Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan.

Terdapat 2 bentuk Nitrogen, yaitu Ammonium (NH4) dan Nitrat (NO3).


Berdasarkan sejumlah penelitian para ahli, membuktikan Ammonium
sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi Nitrogen. Jika berlebihan,
sosok tanaman menjadi besar tetapi rentan terhadap serangan penyakit.
Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat pertumbuhan karena
mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan demikian cadangan
10
makanan sebagai modal untuk berbunga juga akan minimal. Akibatnya
tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah Nitrogen
bentuk Nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih
tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk Nitrogen dari
pupuk bisa dilihat dari kemasan.

Kekurangan Nitrogen
Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian
bawah. Daun pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada
proses lebih lanjut, daun akan mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda akan tampak pucat. Pertumbuhan tanaman melambat,
kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan rendah.

Kelebihan Nitrogen
Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman apabila
unsur N-nya berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun
dengan daun. Proses pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat
sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebabkan tanaman rentan
terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh. Produksi bunga pun
akan menurun.

2. Fosfor atau Phosphor (P)


Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein,
ATP, RNA, dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan
RNA dan DNA menentukan sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan
pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan buah. Pengaruh terhadap akar adalah
dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap tanaman terhadap
nutrisi pun menjadi lebih baik.

11
Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor dipakai untuk merangsang proses
pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap fosfor
meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Kekurangan Phosphor (P)


Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu. Tepi
daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus,
pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat
dan tanaman kerdil.

Kelebihan Phosphor (P)


Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti
besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak
terlihat secara fisik pada tanaman.

3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti
fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka
menutupnya stomata, atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel.
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur.

Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan
magnesium. Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur
untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak seimbang. Unsur kalium diserap
lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan magnesium. Jika unsur
kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab , sifat
antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat
antagonisme antara kalium dan kalsium. Kendati demikian , pada beberapa
kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip tanaman kekurangan kalsium.

12
Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak
hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya
gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung
ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit.

Kelebihan Kalium
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan
tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.

4. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa
enzim di dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun ,
terutama untuk ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat
diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan
komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses sintesis
protein.

Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena


energi yang tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’
seperti nitrogen. Akibatnya terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer.
Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas panjang. Ciri-ciri ini persis seperti
gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.

Kekurangan Magnesium
Muncul bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg
diangkut ke daun muda. Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang
penyakit terutama embun tepung (powdery mildew).

Kelebihan Magnesium
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
13
5. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang
menguatkan , dan mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya
sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca ,
pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat penyerapan hara
terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel , dan
mengatur distribusi hasil fotosintesis.

Kekurangan Kalsium
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk
daun , mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan
tanaman tinggi tetapi tidak kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh
maka kekurangan unsur ini menyebabkan produksi bunga terhambat. Bunga
gugur juga efek kekurangan kalsium.

Kelebihan Kalsium
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah.

6. Belerang atau Sulfur (S)


Kelebihan Sulfur
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino
sistin, sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin,
tiamin, ko-enzim A dan glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman
ditemukan dalam bentuk asam amino, yang salah satu fungsi utamanya adalah
penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida antara rantai-rantai
peptida. Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme
senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator,
kofaktor atau regulator enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman

14
Kekurangan Sulfur
Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P).
Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat
menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S
lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S
lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai
mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan
kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada
tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya
sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik
terlarut.

Unsur Hara Mikro


Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit .
Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk
menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro ,
bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai , dll. Unsur mikro itu ,
adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan molibdenum.
1. Boron (B)
Boron memiliki kaitan erat dengan proses pembentukan , pembelahan dan
diferensiasi , dan pembagian tugas sel. Hal ini terkait dengan perannya dalam
sintetis RNA , bahan dasar pembentukan sel. Boron diangkut dari akar ke tajuk
tanaman melalui pembuluh xylem. Di dalam tanah boron tersedia dalam jumlah
terbatas dan mudah tercuci. Kekurangan boron paling sering dijumpai pada
adenium. Cirinya mirip daun variegeta.
Kekurangan Boron
Daun berwarna lebih gelap dibanding daun normal , tebal , dan mengkerut.

Kelebihan Boron
Ujung daun kuning dan mengalami nekrosis

15
2. Tembaga (Cu)
Fungsi penting tembaga adalah aktivator dan membawa beberapa enzim. Dia
juga berperan membantu kelancaran proses fotosintesis. Pembentuk klorofil ,
dan berperan dalam fungsi reproduksi.

Kekurangan Tembaga (Cu)


Daun berwarna hijau kebiruan , tunas daun menguncup dan tumbuh kecil ,
pertumbuhan bunga terhambat.

Kelebihan Tembaga (Cu)


Tanaman tumbuh kerdil , percabangan terbatas , pembentukan akar terhambat ,
akar menebal dan berwarna gelap.

3. Seng atau Zinc (Zn)


Hampir mirip dengan Mn dan Mg , sengat berperan dalam aktivator enzim ,
pembentukan klorofil dan membantu proses fotosintesis. Kekurangan biasanya
terjadi pada media yang sudah lama digunakan.

Kekurangan Seng (Zn)


Pertumbuhan lambat , jarak antar buku pendek , daun kerdil , mengkerut , atau
menggulung di satu sisi lalu disusul dengan kerontokan. Bakal buah
menguning, terbuka, dan akhirnya gugur. Buah pun akan lebih lemas sehingga
buah yang seharusnya lurus membengkok.

Kelebihan Seng (Zn)


Kelebihan seng tidak menunjukkan dampak nyata.

4. Besi atau Ferro (Fe)


Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator
pembentukan klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses
16
fotosintetis dan respirasi , sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur
ini tidak mudah bergerak sehigga bila terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe
paling sering bertentangan atau antagonis dengan unsur mikro lain. Untuk
mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate) seperti
EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen
organik yang bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat
antagonis Fe pada pH tinggi berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek
Fe-EDTA.

Kekurangan Besi
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau
nekrosa. Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi
karena kerusakan akar. Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat
potongan-potongan akar yang mati.

Kelebihan Besi
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang
ditandai dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.

5. Molibdenum (Mo)
Mo bertugas sebagai pembawa elektron untuk mengubah nitrat menjadi enzim.
Unsur ini juga berperan dalam fiksasi nitrogen.

Kekurangan Molibdenum
Ditunjukkan dengan munculnya klorosis di daun tua , kemudian menjalar ke
daun muda

Kelebihan Molibdenum
Kelebihan tidak menunjukkan gejala yang nyata pada adenium.

6. Mangan (Mn)
17
Kelebihan Mangan
Mangan merupakan unsur mikro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
tidak terlalu banyak. Mangan sangat berperan dalam sintesa klorofil selain itu
berperan sebagai koenzim, sebagai aktivator beberapa enzim respirasi, dalam
reaksi metabolisme nitrogen dan fotosintesis. Mangan juga diperlukan untuk
mengaktifkan nitrat reduktase sehingga tumbuhan yang mengalami kekurangan
mangan memerlukan sumber N dalam bentuk NH4+. Peranan mangan dalam
fotosintesis berkaitan dengan pelepasan elektron dari air dalam pemecahannya
menjadi hidrogen dan oksigen.
Fungsi unsur hara Mangan (Mn) bagi tanaman ialah:
a. Diperlukan oleh tanaman untuk pembentukan protein dan vitamin terutama
vitamin C
b. Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang
tua
c. Berperan sebagai enzim feroksidase dan sebagai aktifator macam-macam
enzim
d. Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
Mn diperlukan dalam kultur kotiledon selada untuk memacu pertumbuhan
jumlah pucuk yang dihasilkan. Mn dalam level yang tinggi dapat
mensubstitusikan Mo dalam kultur akar tomat. Mn dapat menggantikan fungsi
Mg dalam beberapa sistem enzym tertentu seperti yang dibuktikan oleh Hewith
pada tahun 1948.

Kekurangan Mangan
Defisiensi unsur hara, atau kata lain kekurangan unsur hara, bisa menyebabkan
pertumbuhan tanaman yg tidak normal dapat disebabkan oleh adanya defisiensi
satu atau lebih unsur hara, gangguan dapat berupa gejala visual yang spesifik.
Mn merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase, sintesis
protein, karbohidrat. Berperan sebagai activator bagi sejumlah enzim utama
dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik yang normal dalam
kloroplas, ada indikasi dibutuhkan dalam sintesis klorofil. Defisiensi unsure Mn
18
antara lain : pada tanaman berdaun lebar, interveinal chlorosis pada daun muda
mirip kekahatan Fe tapi lebih banyak menyebar sampai ke daun yang lebih tua,
pada serealia bercak-bercak warna keabu-abuan sampai kecoklatan dan garis-
garis pada bagian tengah dan pangkal daun muda, split seed pada tanaman
lupin.
Identifikasi Gejala defisiensi mangan bersifat relatif, seringkali defisiensi satu
unsur hara bersamaan dengan kelebihan unsur hara lainnya. Di lapangan tidak
mudah membedakan gejala-gejala defisiensi. Tidak jarang gangguan hama dan
penyakit menyerupai gejala defisiensi unsur hara mikro. Gejala dapat terjadi
karena berbagai macam sebab.
Gejala dari defisiensi mangan memperlihatkan bintik nekrotik pada daun.
Mobilitas dari mangan adalah kompleks dan tergantung pada spesies dan umur
tumbuhan sehingga awal gejalanya dapat terlihat pada daun muda atau daun
yang lebih tua.. Kekurangan mangan ditandai dengan menguningnya bagian
daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu sendiri tetap
berwarna hijau.

7. Khlor (Cl)
Kelebihan Khlor
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air atau zat terlarut dalam sel),
keseimbangan ion yang diperlukan bagi tanaman untuk mengambil elemen
mineral dan dalam fotosintesis.

Kekurangan Khlor
Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal terutama
pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga.
Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan
gejala seperti di atas.

8. Natrium (Na)
Kelebihan Natrium
19
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion pada tumbuhan.
Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa dapat mengurangi
ketersediaan K.

Kekurangan Natrium
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat menjadi
layu.

9. Cobalt (Co)
Kelebihan Cobalt
Cobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada amonium gizi. Tingkat
kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala defisiensi.

Kekurangan Cobalt
Mengurangi pembentukan hemoglobin dan fiksasi nitrogen

10. Silicone (Si)


Kelebihan Silicone
Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis dan
menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan sebagai
komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon larut
menghasilkan tanaman yang lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan
tanaman, toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi oleh
jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur menyerang.

Kekurangan Silicon
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.

20
11. Nikel (Ni)
Kelebihan Nikel
Diperlukan untuk enzim urease untuk menguraikan urea dalam membebaskan
nitrogen ke dalam bentuk yang dapat digunakan untuk tanaman. Nikel
diperlukan untuk penyerapan zat besi. Benih perlu nikel untuk berkecambah.
Tanaman tumbuh tanpa tambahan nikel akan berangsur-angsur mencapai
tingkat kekurangan saat mereka dewasa dan mulai pertumbuhan reproduksi

Kekurangan Nikel
Kekurangan dari unsur Nikel pada tanaman akan menimbulkan kegagalan
dalam menghasilkan benih yang layak.

IV. Klasifikasi Kacang Tanah


Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah tanaman polong-polongan atau legum
anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, serta menjadi kacang-kacangan
kedua terpenting setelah kedelai di Indonesia.

Kingdom Plantae atau tumbuh-tumbuhan


Divisi Spermatophyta atau tumbuhan berbiji
Sub Divisi Angiospermae atau berbiji tertutup
Kelas Dicotyledoneae atau biji berkeping dua
Ordo Leguminales
Famili Papilionaceae
Genus Arachis
Spesies Arachis hypogeae L.

V. Morfologi Kacang Tanah


Akar
Kacang tanah(Arachis hypogaea L.) berakar tunggang yang tumbuh lurus ke
dalam tanah hingga kedalaman 40 cm. Akarnya memiliki sistem akar tunggang
dan akar cabang yang menyerupai akar serabut. Akar-akar cabang ini ada yang
21
bersifat sementara dan permanen. Akarnya berfungsi untuk menyerap unsur hara
dan air serta memperkokoh berdirinya tanaman.

http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com

Batang
Batangnya berbentuk bulat tidak berkayu, berbuku-buku dan tipe pertumbuhannya
tegak. Batang yang tegak memiliki panjang batang sekitar 60-70 cm. Batang
berwarna hijau sampai keungu-unguan. Pitojo (2005) melaporkan bahwa batang
tanaman kacang tanah(Arachis hypogaea L.) tidak berkayu dan berbulu halus, ada
yang tumbuh Menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm,
namun ada yang mencapai 80 cm.

http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com

22
Daun
Daun kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berwarna hijau muda sampai hijau tua,
berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas anak daun dengan tangkai yang
panjang. Menurut Suprapto (2004) helaian anak daun ini bertugas mendapatkan
cahaya matahari sebanyak-banyaknya.

http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com

Bunga
Bunga kacang tanah(Arachis hypogaea L.) berwarna kuning dan mekar di malam
hari, melakukan proses penyerbukan pada pagi hari, dan akan layu disore hari.
Bunga menandakan adanya polong namun yang berhasil menjadi polong hanya
15-20 %. Bunga tersusun dalam bentuk bulir yang muncul di ketiak daun, dan
termasuk bunga sempurna yaitu alat kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu
bunga. Mahkota bunga berwarna kuning terdiri dari 5 helai yang bentukn ya
berlainan satu dengan yang lain (Trustinah, 1993).

http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com

23
Polong
Buah kacang tanah(Arachis hypogaea L.) berbentuk polong. Polong akan
terbentuk setelah bunga selesai melakukan proses pembuahan. Setelah
pembuahan, maka akan membentuk bakal buah yang disebut ginofora. Ginofora
akan membentuk tangkai polong yang akan masuk ke dalam tanah, disini peranan
hujan sengat dibutuhkan. Setelah ginofora membentuk polong maka proses
pertumbuhannya akan terhenti. Polongnya terbentuk setelah terjadi pembuahan,
dimana bakal buah tumbuh memanjang dan disebut ginofor. Setelah tumbuh
memanjang, ginofor tadi mengarah ke bawah dan terus masuk ke dalam tanah.
Apabila polong telah terbentuk maka proses pertumbuhan ginofor yang
memanjang terhenti. Menurut Suprapto (2004) ginofor yang terbentuk di cabang
bagian atas tidak masuk ke dalam tanah sehingga tidak akan membentuk polong.
Kulit biji berwarna putih, fles, coklat, merah muda, merah, ungu dan ungu tua
tergantung varietasnya. Struktur kulit polong bervariasi antara halus, sedang
sampai dengan kasar. Jenis atau varietas kacang tanah(Arachis hypogaea L.) yang
berkulit kasar memiliki kecenderungan tahan terhadap hama penggerek kacang
(Cylas formicarius F.). Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang berkadar lemak
tinggi kecenderungan memiliki rasa gurih (Tim Pelepas Varietas Kacang Tanah,
2009).

http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com

24
Biji
Biji kacang tanah(Arachis hypogaea L.) terdapat di dalam polong. Contoh biji
kacang tanah(Arachis hypogaea L.) dapat dilihat pada. Kulit luar (testa)
bertekstur keras, berfungsi untuk melindungi biji yang berada di dalamnya. Biji
berbentuk bulat agak lonjong atau bulat dengan ujung agak datar karena
berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong (Pitojo, 2005).
Warna biji kacang pun bermacam-macam: putih, merah kesumba, dan ungu.
Perbedaan-perbedaan itu tergantung pada varietas-varietasnya (AAK, 1989).

http://ilmu-petani-berdasi.blogspot.com
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) budidaya di Indonesia dibagi menjadi dua
tipe :
· Tipe tegak
Jenis Kacang ini tumbuh lurus atau sedikit miring keatas, buahnya terdapat
pada ruas-ruas dekat rumpun, umumnya pendek genjah dan kemasakan
buahnya serempak.
· Tipe menjalar
Jenis ini tumbuh kearah samping, batang utama berukuran panjang, buah
terdapat pada ruas-ruas yang berdekatan dengan tanah dan umnya berumur
panjang. Tipe menjalar lebih disukai karena memiliki potensi hasil lebih
tinggi.
Varietas unggul kacang tanah (Arachis hypogaea L.) ditandai dengan karakteristik
sebagai berikut
· Daya hasil tinggi.
· Umur pendek (genjah) antara 85-90 hari.
· Hasilnya stabil.

25
· Tahan terhadap penyakit utama (karat dan bercak daun).
· Toleran terhadap kekeringan atau tanah becek.
VI. Macam Penyakit yang menyerang kacang tanah(Arachis hypogaea L.)
Beberapa penyakit : (I Made Sudarma, 2014)
 Penyakit layu

Penyakit layu disebabkan oleh bakteri Xanthomonas Solanacearum. Pada


siang hari waktu sinar matahari terik tanaman sekonyong-konyong terkulai
seperti disimm air panas, tanaman langsung mati. Cara pengendalian dengan
pergiliran tanaman, penyemprotan Streptomycin atau Agrimycin, 1 ha
membutuhkan 0,5-1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200-400 liter/ha.

 Penyakit bercak daun

Penyakit Bercak daun disebabkan oleh fungus Cercospora personata. Bercak


yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sedangkan sebelah bawah
daun hitam. Ditengah bercak daun kadang-kadang terdapat bintik hitam
dari konidiospora. Cendawan ini timbul pada tanaman umur 40 -50 hari hingga
70 hari. Cendawan ini dapat dikendalikan dengan Antmkol atau
Dakonil,penyemprotan dilakukan pada tanaman selesai berbunga,
dengan interval penyemprotan 1 minggu atau 10 hari sekali.

 Penyakit Sclerotium

Penyakit ini disebabkan oleh Sclerotium rolfsii, merusak tanaman pada


waktu cuaca lembap. Cendawan menyerang pada pangkal batang, bagian dari
tanaman yang lunak, menimbulkan bercak-bercak hitam. Tanaman yang
terserang akan layu dan mati. Pengendalian: dengan memperbaiki pengairan,
agar air pengairan dapat mengalir.

 Penyakit karat

Penyakit ini disebabkan oleh Uromyces arachidae, menyerang tanaman yang


masih muda menyebabkan daun berbintik-bintik coklat daun menjadi
mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.
26
 Kontaminasi aflatoksin

Kacang tanah(Arachis hypogaea L.)yang mengalami kontaminasi oleh


kapang Aspergillus flavus dapat menghasilkan aflatoksin. Aflatoksin terutama
B1diketahuisangat karsinogenik, toksik,hepatotoksin,dan mutagenik pada man
usia, mamalia, dan unggas. Pada kacang tanah(Arachis hypogaea L.), B1
ditemukan pada polong segar, polong, kering, biji, dan produk olahan. Untuk
mencegah infeksi dapat dilakukan dengan perbaikan budidaya, terutama
pengairan pada periode kritis, pengeringan pasca panen, pemenuhan
kebutuhan gizi, dan pengendalian penyakit daun.

27

Anda mungkin juga menyukai