Anda di halaman 1dari 2

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN RISIKO BUNUH DIRI

Kondisi Klien :
Nn. X berusia 17 tahun. Tinggal daerah perdekitan. Ia selalu tampak murung dan sedih. Setiap
orang yang ingin mendekatinya akan selalu dijauhi. Nn.X sering sekali mengatakan “segala
sesuatu akan lebih baik jika tanpa saya. Saya adalah orang yang selalu membawa musibah sudah
sepantasnya saya pergi jauh dari sini”. Kondisi ini mulai terjadi sejak tujuh hari yang lalu.
Sahabatnya Nina jatuh dari tebing yang curam ketika sedang bermain berdua, sehingga sahabatnya
Nina meninggal dunia 7 hari yang lalu. Ibu dan ayahnya sangat cemas melihat kondisi Nn. X
sekarang.

STRATEGI PELAKSANAAN 1
Fase Orientasi
 Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ade, perkenalkan nama saya .... Ade boleh panggil saya …. Saya bertugas
dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Saya yang akan membantu merawat Ade
selama Ade disini. Boleh saya kenalan dengan Ade?”

“Kalau boleh tahu nama Ade siapa?”

“Ade senangnya dipanggil apa?”

 Evaluasi / validasi
“Bagaimana keadaan Ade hari ini?”

“Semalam tidurnya nyenyak?”

 Kontrak
“Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang apa yang Ade rasakan selama ini, saya siap
mendengarkan sesuatu yang ingin Ade sampaikan?”

“Tujuannya yaitu untuk mengendalikan dorongan bunuh diri”

“Baik de, Ade bisa berapa lama kira-kira untuk ngobrol dengan saya?”

“20 menit ya? Baik de, kalau tempatnya Ade mau dimana? Apakah Ade mau disini atau di
luar?”
“Baiklah, jadi kita akan ngobrol tentang apa yang Ade rasakan selama ini. Waktunya 20
menit untuk tempatnya sini aja ya”

Fase Kerja
“Bagaimana perasaan Ade setelah bencana itu terjadi? Apakah dengan bencana tersedet Ade
merasa paling menderita di dunia ini?”
“Apakah Ade kehilangan kepercayaan diri?”
“Apakah Ade merasa tidak berharga dan lebih rendah dari pada orang lain?”
“Apakah Ade sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi?”
“Apakah Ade berniat untuk menyakiti diri sendiri seperti ingin bunuh diri atau berharap Ade
mati?”
“Apakah Ade mencoba untuk bunuh diri? Apa sebabnya?”
Jika klien telah menyampaikan ide bunuh diri, segera memberikan tindakan untuk melindungi
klien.
“Baiklah tampaknya Ade memerlukan bantuan untuk menghilangkan keinginan untuk bunuh
diri. Saya perlu memeriksa seluruh kamar Ade untuk memastikan tidak ada benda-benda yang
membahayakan Ade.”
“Nah, karena Ade tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup Ade,
maka saya tidak akan membiarkan Ade sendiri.”
“Apakah yang akan Ade lakukan kalau keinginan bunuh diri muncul?”
“Ya, saya setuju. Ade harus memanggil perawat yang bertugas di tempat ini untuk membantu
Ade. Saya percaya Ade dapat melakukannya.”

Fase Terminasi
“Bagaimana perasaan Ade setelah kita bincang – bincang selama ini ?”
“Coba Ade sebutkan cara tersebut?”
“Ade, untuk pertemuan selanjutnya kita membicarakan tentang meningkatkan harga diri pasien
isyarat bunuh diri. Jam berapa Ade bersedia bercakap-cakap lagi? mau berapa lama?
Ade, mau dimana tempatnya?”
“Baik kalo gitu besok disini lagi ya, pukul 10.00 sampai jumpa!”

Anda mungkin juga menyukai

  • Klasifikasi TOF
    Klasifikasi TOF
    Dokumen2 halaman
    Klasifikasi TOF
    Mujahidatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • SP Waham
    SP Waham
    Dokumen3 halaman
    SP Waham
    Mujahidatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • sp3 RBD
    sp3 RBD
    Dokumen2 halaman
    sp3 RBD
    Mujahidatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • sp2 RBD
    sp2 RBD
    Dokumen2 halaman
    sp2 RBD
    Mujahidatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • SP1 Waham Jiwa
    SP1 Waham Jiwa
    Dokumen1 halaman
    SP1 Waham Jiwa
    Mujahidatul Hasanah
    Belum ada peringkat
  • SP 1 Isos
    SP 1 Isos
    Dokumen3 halaman
    SP 1 Isos
    Mujahidatul Hasanah
    Belum ada peringkat